REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS).

(1)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO

KARYA AYU UTAMI

(KAJIAN PSIKOANALISIS)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra

oleh

Septiani Dewi

0907115

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

oleh Septiani Dewi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah sastu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

©Septiani Dewi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan cetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

oleh Septiani Dewi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah sastu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

©Septiani Dewi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan cetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(4)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Septiani Dewi 0907115

ABSTRAK

Sastra merupakan salah satu institusi budaya yang mempengaruhi dan dipengaruhi kenyataan sosial. Seorang seniman atau pengarang akan melibatkan sebuah emosi psikisnya ke dalam karya sastra. Keinginan dan hasrat-hasrat dalam dirinya tidak bisa semua diwujudkan pada dunia nyata. Jadi secara tidak langsung sebuah karya sastra (novel) merupakan pemuasan jiwanya terhadap keinginan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pendekatan yang mengkaji kepribadian tokoh yang muncul dalam sebuah karya.

Penelitian ini mengangkat permasalahan suatu gejala oedipus kompleks yang terjadi pada tokoh. Penelitian diawali dengan menganalisis unsur intrinsik novel yang terdiri atas pengaluran dan alur, tokoh, latar tempat, latar waktu, latar sosial, kehadiran pencerita, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis struktur kepribadian tokoh, dinamika kepribadian, dan gejala oedipus kompleks yang terjadi pada tokoh.

Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui (1) struktur novel Cerita

Cinta Enrico, (2) mengetahui representasi oedipus kompleks tokoh dalam novel

tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi pustaka, yaitu dengan menelaah buku-buku yang memuat psikoanalisis dari Sigmund Freud.

Berdasarkan penelaahan, struktur dalam novel ini terdiri atas beberapa tokoh dengan karakter berbeda-beda, salah satu tokoh ditemukan mengalami gejala oedipus kompleks, ada pun alur dan pengaluran, latar tempat, latar waktu, latar sosial, dan teknik penceritaan.

Dari penelaahan struktur diperoleh hasil penelitian ini tentang fenomena ‘anak mami’ atau oedipus kompleks yang terjadi pada tokoh bersumber dari id yang diteruskan oleh ego. Oedipus kompleks terjadi pada anak laki-laki pada fase phallis yakni berumur 5-10 tahun. Biasanya laki-laki penderita oedipus kompleks sulit menemukan pasangan hidup karena ketergantungan pada ibu. Namun, katika dewasa gejala-gejala oedipus kompleks akan hilang dengan sendirinya, melalui cara mengidentifikasi ibu atau mencari pasangan yang mirip dengan ibu baik dalam fisik, pemikiran, dan kebiasaan.


(5)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR………ii

UCAPAN TERIMA KASIH………..iii

DARTAR ISI………..vi

DAFTAR TABEL………..xii

DAFTAR ISTILAH………...xiii

BAB I PENDAHULUAN………...1

1.1Latar Belakang………..1

1.2Batasan Masalah………...5

1.3Rumusan Masalah……….6

1.4Tujuan Penelitian………..6

1.5Manfaat Penelitian………6

BAB 2 LANDASAN TEORETIS MENGENAI NOVEL, REPRESENTASI, PSIKOANALISIS SASTRA, DAN OEDIPUS KOMPLEKS……….7

2.1 Novel………7

2.1.1 Pengertian Novel………7

2.1.2 Strukrtur Novel………...……7

2.1.3 Aspek Sintaksis………...………....8

2.1.3.1 Pengaluran……….………...8

2.1.3.2 Alur……….………..9

2.1.4 Aspek Semantik………..………....10

2.1.4.1 Latar……….……….10

2.1.4.2 Tokoh dan Penokoh.………11

2.1.4.3 Pencerita dan Penceritaan.………...11

2.2 Representasi……….12

2.3 Psikoanalisis………14


(6)

vi Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4 Teori Kepribadian Psikoanalisis Sigmund Freud………...15

2.4.1 Struktur Kepribadian………..15

2.4.2 Dinamika Kepribadian………....17

2.4.3 Perkembangan Kepribadian………....21

2.4.4.1 Fase Oral………...22

2.4.4.2 Fase Anal………..22

2.4.4.3 Fase phalis………23

2.5 Oedipus Kompleks………...25

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN………29

3.1 Metode Penelitian………29

3.2 Langkah-Langkah Penelitian………...29

3.2.1 Sumber Data………29

3.2.2 Jenis Data………29

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data……….30

3.2.4 Teknik Pengolahan Data………30

3.3 Definisi Operasional………...……….31

BAB 4 ANALISIS STRUKTUR DAN PEMBACAAN PSIKOANALISIS……….35

4.1 Sinopsis Novel Cerita Cinta Enrico Karya Ayu Utami……….35

4.2 Analisis Struktur………..37

4.2.1 Alur dan Pengaluran………...37

4.2.1.1 Pengaluran………....37

4.2.1.2 Alur………...68

4.2.2 Tokoh dan Penokohan………77

4.2.3 Latar Waktu………86

4.2.4 Latar Tempat………...88

4.2.5 Latar Sosial……….92


(7)

vi Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.6.1 Kehadiran Pencerita………94

4.3 Representasi Oedipus Kompleks dalam Novel Cerita Cinta Enrico Karya Ayu Utami………95

4.3.1 Gejala Oedipus Kompleks pada Tokoh Aku………....95

4.3.2 Kepribadian Tokoh Aku Menurut Psikoanalisis………...107

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN………...116

5.1 Kesimpulan………116

5.1.1 Struktur Novel………..116

5.1.2 Representasi Oedipus Kompleks dalam Novel Cerita Cinta Enrico.117 5.2 Saran………....119

DAFTAR PUSTAKA………....121

LAMPIRAN………..123


(8)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan salah satu institusi budaya yang mempengaruhi dan dipengaruhi kenyataan sosial. Seorang seniman atau pengarang akan melibatkan sebuah emosi psikisnya ke dalam karya sastra. keinginan dan hasrat-hasrat dalam dirinya tidak bisa semua diwujudkan pada dunia nyata. Jadi secara tidak langsung sebuah karya sastra (novel) merupakan pemuasan jiwanya terhadap keinginan. Menurut Freud (dalam Wellek dan Warren, 1989:92), seniman asal mulanya adalah seorang yang lari dari kenyataan ketika untuk pertama kalinya ia tidak dapat memenuhi tuntutan untuk menyangkal pemuasan insting. Kemudian dalam kehidupan fantasinya ia memuaskan keinginan erotis dan ambisinya. Tetapi ia dapat menemukan jalan untuk keluar dari dunia fantasi ini dan kembali ke kenyataan dan dengan bakatnya yang istimewa, ia dapat membentuk fantasinya menjadi suatu jenis realitas baru, dan orang menerimanya sebagai bentuk perenungan hidup yang bernilai.

Sejalan dengan hal tersebut, Ayu Utami sebagai pengarang menyatakan imajisnya dalam sebuah karya sastra dengan menulis novel Cerita Cinta Enrico.

Cerita Cinta Enrico merupakan novel kelima dari Ayu Utami yang pada umumnya

dikenal sebagai penulis perempuan yang berani mengemukakan tentang sensualitas dan pendobrakan agama.

Karya-karya Ayu Utami tidak hanya sekedar berisi pengukuhan kepercayaan diri dalam membongkar hegemoni. Karya-karya tersebut juga mengangkat sisi yang lebih kelam dari sensualitas, ketidakberdayaan dan kebebasan sensualitas dalam karya-karya Ayu Utami. Namun berbeda pada novel Cerita Cinta Enrico, dalam novel ini gaya penceritaan Ayu Utami yang lebih ringan tidak cenderung berat dan tidak berbicara tentang feminisme.


(9)

2

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Novel Cerita Cinta Enrico adalah kisah nyata seorang anak yang lahir bersamaan dengan pemberontakan PRRI. Ia menjadi bayi gerilya sejak usia satu hari beranjak dewasa ia menjadi aktivis di ITB pada Orde Baru. Merasa dikebiri rezim, ia merindukan tumbangnya Soeharto. Cerita Cinta Enrico adalah kisah cinta dalam bentangan sejarah Indonesia sejak era pemberontakan daerah hingga reformasi. Kisah cintanya berawal dari pasca pemberontakan PRRI. Cinta dan rasa kagum terhadap ibunya hingga ia harus merasakan patah hati oleh ibunya sendiri dan menjadi alasan kuat Enrico untuk tidak menikah dan beragama. Namun, masuk pada masa pemerintahan Orde Baru Enrico jatuh cinta kepada sosok perempuan yang menurutnya adalah perwujudan dari sosok ibunya di masa lalu.

Tokoh Enrico sangat mengagumi dan mencintai Ibunya dan merasa bersaing dengan Ayahnya. Enrico juga menganggap ibunya sebagai kekasih. Namun, ia merasa patah hati dengan perbedaan sikap ibu yang telah mengikuti ajaran Saksi Yehua. Enrico patah hati, sehingga ia memutuskan untuk tidak tertarik kepada

perempuan. Namun, pada usianya yang ke 50 ia bertemu dengan tokoh “A” yang

mengingatkan kepada sosok Ibu. Dan akhirnya, ia memutuskan untuk menikah dengan tokoh A. Hal ini mencerminkan gejala oedipus kompleks, karena menurut Freud oedipus kompleks merupakan kateksis objek seksual orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan dengan orang tua yang sejenis. Anak laki-laki ingin memiliki ibunya dan ingin menyingkirkan ayahnya sebaliknya anak perempuan ingin memiliki ayahnya dan menyingkirkan ibunya. Namun yang terjadi pada tokoh Enrico gejala oedipus kompleks sederhana.

Hal yang terjadi pada tokoh utama dalam novel Cerita Cinta Enrico kini

menjadi fenomena di dalam masyarakat yakni fenomena “anak mami” yang bisa

menjadi penyebab oedipus kompleks. Normalnya semakin dewasa seseorang, ia semakin mandiri, mampu bertindak dan mengambil keputusan tanpa tergantung pada figur tertentu. Namun, kenyataan menunjukkan ada pribadi-pribadi yang gagal mencapai perkembangan tersebut. Cukup banyak pria dewasa yang masih berkiblat pada ibunya. Tampaknya fenomena menyerupai oedipus kompleks saat ini banyak


(10)

3

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terjadi, bahwa cukup banyak pria dewasa yang masih bergantung pada ibunya. oedipus kompleks adalah istilah Sigmund Freud untuk menggambarkan kecenderungan anak laki-laki usia 3-5 tahun pada fase phallik berkompetisi dengan ayahnya untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang ibu dan dorongan seksual terhadap ibu dikendalikan karena rasa takut akan hukuman dari ayah. Konsep oedipus kompleks merupakan bagian dari penjelasan Freud mengenai tahapan-tahapan perkembangan kepribadian dari lahir hingga „akil baligh‟ yang tidak lepas dari

adanya libido. Kini banyak terjadi fenomena “Anak Mami”, dalam memahami

fenomena laki-laki “anak mami”, kita tidak dapat begitu saja berpegang pada konsep oedipus kompleks bila dipahami dalam konteks teori Freud libido mendasari perilaku. Kita tidak menafsirkan kenyataan bahwa kasus-kasus incest (hubungan seksual antara anak dan orangtua) terjadi dalam masyarakat, tetapi gejala laki-laki “anak mami” biasanya tidak sampai pada relasi, bahkan dorongan seksual. Masih banyak kasus lain yang menunjukkan hubungan lekat ibu. Kasus oedipus kompleks biasanya sulit menemukan jodoh karena terobsesi akan ibunya. Ia terus menjadikan ibunya sebagai pusat hidupnya. Anak laki-laki memperlakukan ibunya seperti benda kesayangan yang mudah pecah, yang harus terus dijaga. Sementara wanita lain yang sempat dekat dengannya dituntut untuk menjadi seperti ibunya. Laki-laki yang tak sanggup lepas dari ibu umumnya sulit mendapatkan pasangan. Ia akan menuntut pasangannya sama dengan ibunya. Mereka tidak mampu memberikan cinta secara dewasa karena sebenarnya mengalami fiksasi dalam perkembangan, yakni tetap menjadi anak-anak yang memerlukan kasih sayang dan perlindungan dari ibunya. Mengapa fenomena oedipus kompleks terjadi, hal ini disebabkan karena faktor yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian seseorang, khususnya hubungan anak dengan orang-orang terdekat.

Hal ini tergambar dari novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami. Oleh karena itu, penulis menerapkan teori psikoanalisis Freud mengenai representasi Oedipus kompleks dalam novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami akan dibahas dari sudut pandang psikoanalisis baik dari struktur kepribadian, dinamika kepribadian


(11)

4

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan perkembangan kepribadian, dari situ akan terlihat gejala-gejala dan ciri-ciri Oedipus kompleks yang terjadi pada tokoh.

Penelitian sebelumnya mengenai psikoanalisis terhadap karya sastra pernah dilakukan oleh An An Andriany dengan judul Sawangan Psikoanalisis kana Novel

Panganten Karya Deden Abdul Azis Penelitian tersebut mengacu pada struktur

kepribadian Freudian mengenai wilayah ketaksadaran yaitu id dan ego yang kemudian muncul super ego yang diterapkan untuk menganalisis kejiwaan tokoh-tokoh.

Selain itu pembacaan psikoanalisis dilakukan juga oleh Meka Mestiarini dengan judul On Being Prostitute: Analysis of The Main Characters in The Novel

“Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur” by Dahlan Muhidin (An Analysis Using Freuds Psychoanalysis Perspective) yang juga menggunakan teori struktur

kepribadian Freud untuk menganalisis formasi dan mekanisme ketiga instansi (id, ego, superego) dalam kepribadian tokoh-tokohnya.

Ada pula penelitian lainnya yaitu oleh Agus Fauzi dengan judul Kajian

Psikoanalisis Cerpen-Cerpen dalam Antologi Membunuh Orang Gila Karya Sapardi Djoko Damono penelitian tersebut mengacu pada teori psikoanalisis Lacan mengenai

konsepsi hasrat yang pendeskripsiannya berdasarkan pada identifikasi dan korporasi dalam intervensinya budaya yang dimunculkan dalam cerpen berdasarkan berbagai paparan dan bentuk hasrat subjek (tokoh) dan cara budaya tersebut bekerja melalui berbagai bentuk hasrat sesuai dengan apa yang telah dikonsepsikan oleh Lacan.

Penelitian-penelitian dengan menggunakan pendekatan psikoanalisis umumnya diterapkan untuk menganalisis karya drama akan tetapi tak sedikit pula yang menerapkannya pada cerpen ataupun novel seperti yang dilakukan oleh Kurniasih (berupa esei, dalam Bracher 2005:295) pada karya Nukila Amal berjudul

Cala Ibi (2003) bertolak pada teori Cermin Lacanian sebagai proses penemuan

subjek. Penelitian ini lebih kepada konsep kepribadian ketidaksadaran seorang manusia.


(12)

5

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Psikoanalisis terhadap karya sastra merupakan alternatif kajian yang relevan dengan kasus yang terjadi dalam novel Cerita Cinta Enrico. Karena, dalam novel karya Ayu Utami cerita yang paling ditonjolkan adalah kasus oedipus kompleks yang merupakan sebutan untuk seorang anak lelaki yang mempunyai hasrat mencintai secara berlebihan terhadap ibunya dan merasa cemburu terhadap ayahnya sendiri. Oleh karena itu, peneliti mengangkat sebuah judul Representasi oedipus kompleks dalam Novel Cerita Cinta Enrico Karya Ayu Utami (Kajian Psikoanalisis).

1.2Batasan Masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan, bahwa penelitian ini bermaksud mengkaji gejala-gejala oedipus Kompleks yang terjadi pada tokoh utama pada novel

Cerita Cinta Enrico ditinjau dari kajian psikoanalisis.

Karya sastra adalah teks otonom yang dapat dikaji dalam pendekatan psikoanalisis karena karya sastra dapat menampakan gejala-gejala psikologis pada tokoh-tokohnya. Gejala-gejala tersebut timbul akibat pengaruh kolektivitas dalam suatu lingkungan budaya merupakan menjadi suatu bahan dasar dalam membangun cerita sebab karya sastra mempelajari manusia dan mengajar manusia sebagai pembaca teks.

1.3Rumusan Masalah

Untuk menjelaskan arah penelitian ini, peneliti merumuskan masalah yang akan menjadi inti bahasan pada penelitian ini. Ada pun hal yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah struktur novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami?

2. Bagaimanakah representasi oedipus kompleks dalam novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami apabila didasarkan pada konsepsi psikoanalisis Freud?


(13)

6

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui struktur novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami.

2. Menafsirkan representasi Oedipus kompleks yang terdapat pada novel Cerita

Cinta Enrico konsepsi psikoanalisis.

1.5Manfaat Penelitian

1. Teoretis

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi penelitian bagi penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan psikoanalisis, selain itu menambah pembendaharaan penelitian sastra yang menggunakan psikoanalisis.

2. Praktis

Dalam penelitian ini untuk kepentingan luas, penelitian ini diharapkan dapat menjadi cerminan prilaku yang sering terjadi di masyarakat yang mengalami oedipus kompleks. Hal ini diharapkan dapat menjadi penyadaran mengenai karakter lelaki


(14)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN 3.1Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, suatu metode analisis dengan penguraian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat sumber tertentu.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikoanalisis, pendekatan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala psikologis seperti gejala oedipus kompleks yang terjadi pada tokoh dalam novel

Cerita Cinta Enrico.

3.2Langkah-langkah Penelitian 3.2.1 Sumber Data

Sumber data dalam peneltian ini adalah novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami dan beberapa sumber yang menunjang dalam penelitian ini. Novel Cerita

Cinta Enrico merupakan novel yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia

dan baru satu kali terbit pada tahun 2011. Novel ini merupakan kisah perjalanan seorang laki-laki yakni suami dari penulis Ayu Utami.

Novel di atas dipilih sebagai sumber data karena merupakan novel yang menonjol dalam menggambarkan kasus oedipus kompleks. Selain itu, pengarangnya dikenal sebagai pengarang yang kerap menyajikan permasalahan sosial disamping permasalahan psikologi manusia.

3.2.2 Jenis Data

Terdapat dua jenis data dalam penelitian ini, pertama, data primer yang diambil dari novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami. Kedua, data sekunder,


(15)

30

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu data yang relevan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini baik berupa teori yang berhubungan dengan sastra, psikologi sastra, maupun psikoanalisis.

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi pustaka yaitu kegiatan menelaah buku-buku literatur yang berkaitan dengan penelitian ini, untuk menganalisis novel Cerita Cinta Enrico dengan kajian psikoanalisis.

3.2.4 Teknik Pengolahan Data

Sumber data berupa novel Cerita Cinta Enrico diolah dan dianalisis dengan menggunakan kajian psikoanalisis sastra. Penulis terlebih dahulu menganalisa struktur cerpen, menerapkan kajian psikoanalisis untuk meneliti struktur kepribadian tokoh-tokoh yang digambarkan dalam novel. Setelah itu, penulis meneliti gejala-gelaja, ciri-ciri dan penyebab oedipus kompleks yang dialami tokoh dalam novel tersebut dengan pedoman hasil temuan dari Sigmund Freud. Untuk lebih jelas, langkah-langkah tersebut dapat dilihat di bagan berikut.


(16)

31

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Definisi Operasional

Konsep-konsep yang terdapat dalam judul penelitian ini akan penulis jelaskan definisi yang penulis jadikan acuan penelitian ini guna tidak menimbulkan tafsiran yang bermacam-macam.

a) Oedipus Kompleks

Oedipus kompleks adalah suatu istilah yang digunakan oleh Freud dalam teorinya tentang tahap perkembangan psikoseksual untuk menggambarkan perasaan seorang anak laki-laki yang mencintai ibunya, disertai rasa cemburu dan kemarahan terhadap ayahnya. Menurut Freud, anak laki-laki itu ingin memiliki ibunya dan menggantikan ayahnya.

Freud berpendapat penderita oedipus kompleks pada saat masa kecilnya berusaha untuk menahan hasrat seksualnya terhadap sang ibu dan perasaan cemburu terhadap sang ayah. Akibatnya anak tersebut mempunyai perasaan bersalah yang berlebihan dan mengalami konflik emosional sampai ia dewasa. Faktor Pemicu Timbulnya Gangguan oedipus kompleks. Oedipus kompleks terjadi karena faktor kejiwaan yang didapatkan sejak dari masa kecil, seperti contohnya terlalu dekat atau terlalu dilindungi oleh ibunnya. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kepribadian tokoh untuk mengetahui gejala-gejala oedipus kompleks yang terjadi sesuai dengan pengertiannya di atas.

b) Psikologi Sastra

Psikologi secara sempit dapat diartikan sebagai ilmu tentang jiwa. Sedangkan sastra adalah ilmu tentang karya seni dengan tulis-menulis. Maka jika diartikan secara keseluruhan, psikologi sastra merupakan ilmu yang mengkaji karya sastra dari sudut kejiwaannya. Psikologi sastra tidak hanya berperan dalam satu unsur saja yang


(17)

32

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membangun sebuah karya sastra. Menurut Ratna (2004: 350), psikologi Sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan relevansi dan peranan studi psikologis. Artinya, psikologi turut berperan penting dalam penganalisisan sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya.

Dengan dipusatkannya perhatian pada tokoh-tokoh, maka akan dapat dianalisis konflik batin yang terkandung dalam karya sastra.. Secara umum dapat disimpulkan bahwa hubungan antara sastra dan psikologi sangat erat hingga melebur dan melahirkan ilmu baru yang disebut dengan psikologi sastra. Sesuai pemahaman psikologi sastra yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini menitik beratkan analisis kejiwaan pada tokoh.

c) Kajian Psikoanalisis

Psikoanalisis pertama kali dimunculkan oleh “Bapak Psikoanalisis” terkenal

Sigmund Freud yang berasal dari Austria. “Psikoanalisis adalah istilah khusus dalam

penelitian psikologi sastra” (Endraswara, 2008:196). Artinya, psikoanalisis ini

banyak diterapkan dalam setiap penelitian sastra yang mempergunakan pendekatan psikologis. Umumnya, dalam setiap pelaksanaan pendekatan psikologis terhadap penelitian sastra, yang diambil dari teori psikoanalisis ini hanyalah bagian-bagian yang berguna dan sesuai saja, terutama yang berkaitan dengan pembahasan sifat dan perwatakan manusia. Pembahasan sifat dan perwatakan manusia tersebut meliputi cakupan yang relatif luas karena manusia senantiasa menunjukkan keadaan jiwa yang berbeda-beda. Psikoanalisis juga menguraikan kelainan atau gangguan jiwa, Secara umum dapat disimpulkan bahwa psikoanalisis merupakan tombak dasar penelitian kejiwaan dalam mencapai tahap penelitian yang lebih serius, khususnya karya sastra dalam hal ini. Psikoanalisis dalam karya sastra berguna untuk menganalisis tokoh-tokoh dalam drama atau novel secara psikologis. Tokoh-tokoh


(18)

33

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut umumnya merupakan imajinasi atau khayalan pengarang yang berada dalam kondisi jiwa yang sehat maupun terganggu, lalu dituangkan menjadi sebuah karya yang indah.

d) Representasi

Menurut Sumardjo (2006:76), representasi mengandung pengertian penghadiran karya seni oleh seniman. Istilah representasi dalam seni muncul sehubungan dengan adanya pandangan/keyakinan bahwa seni sebetulnya hanyalah merupakan cerminan gambaran, bayangan, atau tiruan (imitasi) kenyataan. Dalam konteks ini representasi seni diartikan sebagai penggambaran yang melambangkan kenyataan (Sumardjo, 2000:76).

Sesuai pengertiannya, model representasi yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini mengacu pada representasi pendapat Sumardjo, bahwa representasi adalah penggambaran (pencerminan) dalam novel yang melambangkan kenyataan.


(19)

34

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian Representasi Oedipus Kompleks dalam Novel Cerita Cinta Enrico Karya Ayu Utami (Kajian Psikoanalisis)

NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI

Identifikasi data, studi pustaka novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami

Struktur novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami

1. Alur dan pengaluran 2. Latar

a. Latar waktu b. Latar tempat 3. Tokoh dan penokohan 4. Pencerita dan penceritaan

Kajian psikoanalisis representasi oedipus kompleks dalam novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu

Utami

1. Kepribadian tokoh menurut psikoanalisis

a. Struktur kepribadian b. Dinamika kepribadian c. Perkembangan kepribadian

Gejala-gejala, ciri-ciri dan penyebab Oedipus kompleks yang terjadi pada tokoh

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN

PSIKOANALISIS) Rumusan Masalah:

1. Struktur Novel

2. Representasi oedipus kompleks dalam novel

Landasan Teoretis: 1. Struktur novel

a. Tokoh dan penokohan b. Alur dan pengaluran c. Latar

2. Kajian psikologi sastra a. Pengertian psikoanalisi

b. Teori kepribadian psikoanalisis Sigmund Freud c. Oedipus kompleks


(20)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil penelaahan novel yang diawali dari analisis struktur novel yang terdiri atas tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran, latar waktu, latar tempat, latar sosial, dan kemunculan pencerita, yang menghasilkan penemuan gejala-gejala oedipus kompleks tokoh dalam novel Cerita

Cinta Enrico.

5.1.1 Struktur Novel

Pengaluran dalam novel Cerita Cinta Enrico terdiri atas 308 sekuen, yang dibentuk oleh 22 kilas balik atau sekuen yang menampilkan kembali massa lampau dalam suatu peristiwa saja. Selanjutnya terdapat tiga sekuen sorot balik atau sekuen yang menampilkan kembali massa lampau dalam suatu rangkaian peristiwa. Dan sekuen prospektif atau bayangan.

Alur dalam novel ini memperlihatkan rangkaian peristiwa yang berhubungan secara sebab akibat sehingga jelas sebab dan akibat dari gejala munculnya oedipus kompleks pada tokoh. Dalam menganalisis pengaluran digunakan fungsi utama yang merupakan unsur satuan cerita yang mempunyai hubungan logis dengan unsur satuan cerita lainnya dalam novel tersebut. Terdapat 51 fungsi utama dalam novel ini yang setiap satuannya pempunya hubungan sebab akibat.

Analisis tokoh dan penokohan mempermudah penulis untuk mengetahui karakter dari tokoh-tokoh dalam novel, dengan cara menggambarkan melalui


(21)

117

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai situasi bahasa novel. Dalam gambaran tokoh atau penokohan, teknik dominan yang digunakan pengarang adalah teknik metode showing (dramatik). Pengarang menampilkan fisik dan watak tokoh-tokoh dalam novel melalui narasi. Ditemukan enam tokoh dalam novel ini, yaitu tokoh Aku, Bibi Rah, Ibu, Ayah, Sanda, dan tokoh A. Setiap tokoh mempunyai watak dan karakter berbeda-beda. Setelah menganalisis tokoh, ditemukan satu tokoh yang mengalami gejala oedipus kompleks yaitu tokoh Aku.

Latar waktu dalam novel ini menunjukan rangkaian waktu pada masa PRRI, rezim Soeharto hingga masa kini. Latar waktu yang terjadi dalam novel selalu berhubungan erat dengan kejadian yang dialami tokoh. Hal ini mempunyai makna tersendiri, yakni memunculkan tanggal-tanggal sejarah Indonesia. Latar tempat novel ini dimulai dari daerah Sumatera sampai dengan pulau Jawa. Pemilihan latar tempat telah sesuai dengan persoalan yang diangkat dalam novel ini. Sementara itu, latar sosial dalam novel ini menyiratkan kehidupan sosial seorang keluarga TNI yang tinggal disebuah asrama sederhana. Anggota keluarganya mempunyai keyakinan yang berbeda-beda. Dari persoalan keyakinan itulah konflik terjadi, yakni tokoh utama menjadi skeptis pada agama sehingga melakukan pergaulan bebas dengan selalu berganti-ganti pasangan tanpa ikatan menikah.

5.1.2 Representasi Oedipus Kompleks dalam Novel Cerita Cinta Enrico.

Ayu Utami, dalam novel yang berjudul Cerita Cinta Enrico menggambarkan

suatu kasus ‘anak mami’ atau oedipus kompleks yang terjadi pada tokoh utamanya

yaitu tokoh Aku. Dengan menganalisis struktur novel yang terdiri atas alur dan pengaluran, tokoh dan penokohan, latar dan kehadiran pencerita, pengarang menyiratkan bagaimana gejala-gejala oedipus kompleks itu muncul.

Setelah unsur-unsur di atas dianalisis penulis menemukan gejala-gejala yang menggambarkan oedipus kompleks pada tokoh. Tokoh utama dalam novel ini adalah


(22)

118

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tokoh aku yang mengalami gejala oedipus kompleks. Seperti individu lain pada umumnya, awalnya id-lah yang memiliki semua energi. Ketika terjadi pemindahan

id ke ego, ego tidak bisa merealisasikan id yang menjadi hasrat dari tokoh aku atau

Enrico sehingga energi id dalam diri Enrico menguat. Dengan demikian, timbullah periode post-oedipal. Karena keistimewahan ibu yang berbeda dari perempuan lain, Enrico mencintai ibu secara berlebihan sehingga menganggap ibu sebagai kekasih.

Ego sebagai impuls dari id Enrico. Hal ini didukung oleh lingkungan yang dominan

membentuk Enrico sehingga mendorong id Enrico berkembang, yakni dari tokoh ibu yang lekat dengan Enrico dan memberikan kasih sayang. Pada mulanya energi super

ego Enrico tidak berkembang karena tertahan oleh id yang dikembangkan oleh ego,

padahal seharusnya, Ayah berperan sebagai super ego atau benteng yang menghalangi id Enrico. Anak laki-laki belajar bahwa ayah dapat membalas dendam terhadap hasrat-hasratnya yang tersembunyi untuk memiliki ibu. Namun dengan perubahan sikap tokoh ibu yang menjadi dingin terhadap Enrico, id dan ego Enrico melemah, yakni perubahan sikap ibu sebagai super ego dalam dari Enrico.

Energi id sangat mudah berubah, sifat mudah dipindahkan dari energi instink ini disebabkan kerena id tidak mampu mengadakan diskriminasi secara cermat diantara objek. Oleh karena itu, perasaan Enrico berubah dari rasa kagum dan cinta menjadi benci karena perubahan sikap ibu. Energi ego Enrico tidak ada, karena ego tidak mempunyai sumber energi sendiri, maka ia harus meminjamnya dari id.

Post-oedipal yang terjadi pada Enrico hilang namun berpengaruh ketika ia dewasa yakni

Enrico memutuskan untuk tidak menikah namun setelah ia menemukan sosok yang merupakan perwujudan ibu ia ingin menikah dengan perempuan tersebut. Ego mengadakan respon terhadap sinyal-sinyal bahaya yang lebih rumit karena menginternalisasikan norma-norma moral dari orang tua dalam bentuk superego.

Struktur kepribadian tokoh aku (Enrico) sejak bayi hingga kanak-kanak dibentuk oleh tokoh ibu sehingga ia lekat dengan ibunya. Perlahan Enrico memahami


(23)

119

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebiasaan ibu seperti kebiasaan ibu mengenakan sepatu pentovel dan Enrico mempunyai kebiasaan menyemir pentovel ibu. Seperti yang telah di dikemukaan di atas, Enrico mengalami post-oedipus yang berawal dari mengagumi dan mencintai ibu secara berlebihan, selanjutnya menganggap ibu sebagai kekasih, berubah menjadi rasa benci terhadap ibu lalu Enrico mencari sosok perempuan yang identifikasi dari ibu.

Dimulai rasa cinta kepada ibu hingga Enrico merasa cemburu dan bersaing dengan ayah, Enrico lambat laun melakukan identifikasi ayah. Identifikasi dalam hal ini diartikan sebagai metode yang dipergunakan orang dalam menghadapi orang lain dan membuatnya menjadi bagian dari kepribadiannya. Enrico identifikasi kebiasaan-kebiasaan ayah, menggantikan peran ayah sewaktu ibu sakit. Selain itu, Enrico menginginkan pasangan yang mengidentifikasi ibu dari kebiasaan dan sifat ibu, hal itu Enrico dapat dari tokoh A.

Demikian, representasi dan gejala-gejala oedipus kompleks yang terjadi pada diri tokoh Aku. Gejala oedipus kompleks yang terjadi pada tokoh aku berawal dari kelekatan tokoh aku dengan ibu yang berubah menjadi rasa kagum dan berlanjut pada rasa mencintai yang berlebihan. Hal ini disebabkan oleh ego tokoh aku yang kurang terkontrol dan tersaring oleh superego yaitu Ayah. Namun pada akhirnya ego tokoh aku melemah yang disebabkan oleh supergo ibu, yang menguat yaitu perubahan sikap ibu. Hal yang paling kuat, menjadi superego diri tokoh Aku adalah tokoh A yang dianggap oleh tokoh Aku adalah jelmaan dan ruh Ibu sehingga tokoh Aku mencintai tokoh A.

5.2 Saran

Penelitian ini menunjukan bahwa novel merupakan bagian dari karya sastra, yang dapat membawa pembaca memahami berbagai psikologi tokoh. Oleh karena itu,


(24)

120

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

novel yang diteliti ini yaitu novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami dapat dijadikan alternatif pembaca untuk mengetahui dan menyaring perilaku ‘anak mami’ atau oedipus kompleks yang disajikan melalui karya sastra salah satunya yaitu novel. Dalam novel ini penggambaran oedipus kompleks dan cara penyelesaiannya begitu konkret. Hal ini dapat dijadikan bahan pembelajaran yang dikaitkan dengan psikologi karakter yang mengalami oedipus kompleks. Penelitian ini dapat dijadikan bahan bandingan bagi penelitian-penelitian lain tentang kajian psikoanalisis. Selain itu, dapat dijaadikan referensi bagi pihak-pihak yang perhatian atau tertarik pada karya sastra sebagai cerminan psikologi karakter, ksususnya konsep psikoanalisis.


(25)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nenden Lilis. 2012. “Penggambaran Perilaku Agresif dan Destruktif

Manusia Serta Penyebabnya dalam Cerita Pendek Indonesia (Kajian sosio-Psikologi Sastra Terhadap Cerpen Karya Agus Noor dan Joni

Ariadinata)”. Laporan Penelitian. Tidak diterbitkan.

Andriany, An An. 2005. “Sawangan Psikoanalisis Kana Novel Panganten” Karya Deden Abdul Ajis. UPI. Skripsi. Tidak diterbitkan.

Arivia, Gadis. 2003. “Filsafat Berperspektif Feminis” Jakarta: Yayasan Jurnal

Perempuan.

Damono, Sapardi Djoko. 1971. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Durachman, Memen. 1996 “Khotbah di Atas Bukit, Novel Gagasan Karya Kuntowijoyo”. Universitas Indonesia. Tesis.

Endraswara, Suwardi. 2008. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta : Gramedia Esten, Mursal. 2006. Pengantar dan Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa

Fajarrosi. Raden Sayidatun. 2012. “Mekanisme Pertahanan Ego (Das Ich) Tokoh pada Pencerita Pendek “ Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan Hati

Perempuan Sunyi” Karya Khrisna Pabichara (Kajian Psikosastra dengan

Teori Psikoanalisis”. UPI. Skripsi. Tidak diterbitkan.

Fauzi, Agus. 2010. “Kajian Psikoanalisis Cerpen-Cerpen Dalam Antologi Membunuh Orang Gila Karya Sapardi Djoko Damono.” UPI: Skripsi tidak diterbitkan

Fromm, Erich (ed). 2006. Zen dan Psikoanalisis. Yogyakarta: Suwug. Hall, Stuart. 1997. Representations Meaning. Jakarta: Gramedia Kartono, Kartini, 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju. Luxemburg, Jan Van. 1991. Tentang Sastra. Jakarta: Intermasa.


(26)

122

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mestiarini, Meka. 2005. “On Being Prostitute: Analysis Of The Main Characters

In The Novel “Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur”. UPI: Skripsi tidak

diterbitkan

Minler, Max.1992. Freud dan Interpretasi Sastra. Jakarta: Intermasa

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratna, Kutha Nyoman. 2006. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Semium, Yustinus. 2010. Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Surabaya: Kanisius.

Sudjiman, Panuti.1992. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya Sumardjo, Jacob 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB

2006. Catatan Kecil Tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka

Suryabarata, Sumadi. 1993. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Teew. A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2010. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Utami, Ayu. 2012. Cerita Cinta Enrico. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Wellek, Rene dan Werren, Austin. 1989. Teori Kesusastraan.

Zaimar, Okke. K.S. 2008. Semiotik dan Penerapannya dalam Karya Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional


(1)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai situasi bahasa novel. Dalam gambaran tokoh atau penokohan, teknik dominan yang digunakan pengarang adalah teknik metode showing (dramatik). Pengarang menampilkan fisik dan watak tokoh-tokoh dalam novel melalui narasi. Ditemukan enam tokoh dalam novel ini, yaitu tokoh Aku, Bibi Rah, Ibu, Ayah, Sanda, dan tokoh A. Setiap tokoh mempunyai watak dan karakter berbeda-beda. Setelah menganalisis tokoh, ditemukan satu tokoh yang mengalami gejala oedipus kompleks yaitu tokoh Aku.

Latar waktu dalam novel ini menunjukan rangkaian waktu pada masa PRRI, rezim Soeharto hingga masa kini. Latar waktu yang terjadi dalam novel selalu berhubungan erat dengan kejadian yang dialami tokoh. Hal ini mempunyai makna tersendiri, yakni memunculkan tanggal-tanggal sejarah Indonesia. Latar tempat novel ini dimulai dari daerah Sumatera sampai dengan pulau Jawa. Pemilihan latar tempat telah sesuai dengan persoalan yang diangkat dalam novel ini. Sementara itu, latar sosial dalam novel ini menyiratkan kehidupan sosial seorang keluarga TNI yang tinggal disebuah asrama sederhana. Anggota keluarganya mempunyai keyakinan yang berbeda-beda. Dari persoalan keyakinan itulah konflik terjadi, yakni tokoh utama menjadi skeptis pada agama sehingga melakukan pergaulan bebas dengan selalu berganti-ganti pasangan tanpa ikatan menikah.

5.1.2 Representasi Oedipus Kompleks dalam Novel Cerita Cinta Enrico.

Ayu Utami, dalam novel yang berjudul Cerita Cinta Enrico menggambarkan

suatu kasus ‘anak mami’ atau oedipus kompleks yang terjadi pada tokoh utamanya

yaitu tokoh Aku. Dengan menganalisis struktur novel yang terdiri atas alur dan pengaluran, tokoh dan penokohan, latar dan kehadiran pencerita, pengarang menyiratkan bagaimana gejala-gejala oedipus kompleks itu muncul.

Setelah unsur-unsur di atas dianalisis penulis menemukan gejala-gejala yang menggambarkan oedipus kompleks pada tokoh. Tokoh utama dalam novel ini adalah


(2)

118

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tokoh aku yang mengalami gejala oedipus kompleks. Seperti individu lain pada umumnya, awalnya id-lah yang memiliki semua energi. Ketika terjadi pemindahan id ke ego, ego tidak bisa merealisasikan id yang menjadi hasrat dari tokoh aku atau Enrico sehingga energi id dalam diri Enrico menguat. Dengan demikian, timbullah periode post-oedipal. Karena keistimewahan ibu yang berbeda dari perempuan lain, Enrico mencintai ibu secara berlebihan sehingga menganggap ibu sebagai kekasih. Ego sebagai impuls dari id Enrico. Hal ini didukung oleh lingkungan yang dominan membentuk Enrico sehingga mendorong id Enrico berkembang, yakni dari tokoh ibu yang lekat dengan Enrico dan memberikan kasih sayang. Pada mulanya energi super ego Enrico tidak berkembang karena tertahan oleh id yang dikembangkan oleh ego, padahal seharusnya, Ayah berperan sebagai super ego atau benteng yang menghalangi id Enrico. Anak laki-laki belajar bahwa ayah dapat membalas dendam terhadap hasrat-hasratnya yang tersembunyi untuk memiliki ibu. Namun dengan perubahan sikap tokoh ibu yang menjadi dingin terhadap Enrico, id dan ego Enrico melemah, yakni perubahan sikap ibu sebagai super ego dalam dari Enrico.

Energi id sangat mudah berubah, sifat mudah dipindahkan dari energi instink ini disebabkan kerena id tidak mampu mengadakan diskriminasi secara cermat diantara objek. Oleh karena itu, perasaan Enrico berubah dari rasa kagum dan cinta menjadi benci karena perubahan sikap ibu. Energi ego Enrico tidak ada, karena ego tidak mempunyai sumber energi sendiri, maka ia harus meminjamnya dari id. Post-oedipal yang terjadi pada Enrico hilang namun berpengaruh ketika ia dewasa yakni Enrico memutuskan untuk tidak menikah namun setelah ia menemukan sosok yang merupakan perwujudan ibu ia ingin menikah dengan perempuan tersebut. Ego mengadakan respon terhadap sinyal-sinyal bahaya yang lebih rumit karena menginternalisasikan norma-norma moral dari orang tua dalam bentuk superego.

Struktur kepribadian tokoh aku (Enrico) sejak bayi hingga kanak-kanak dibentuk oleh tokoh ibu sehingga ia lekat dengan ibunya. Perlahan Enrico memahami


(3)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebiasaan ibu seperti kebiasaan ibu mengenakan sepatu pentovel dan Enrico mempunyai kebiasaan menyemir pentovel ibu. Seperti yang telah di dikemukaan di atas, Enrico mengalami post-oedipus yang berawal dari mengagumi dan mencintai ibu secara berlebihan, selanjutnya menganggap ibu sebagai kekasih, berubah menjadi rasa benci terhadap ibu lalu Enrico mencari sosok perempuan yang identifikasi dari ibu.

Dimulai rasa cinta kepada ibu hingga Enrico merasa cemburu dan bersaing dengan ayah, Enrico lambat laun melakukan identifikasi ayah. Identifikasi dalam hal ini diartikan sebagai metode yang dipergunakan orang dalam menghadapi orang lain dan membuatnya menjadi bagian dari kepribadiannya. Enrico identifikasi kebiasaan-kebiasaan ayah, menggantikan peran ayah sewaktu ibu sakit. Selain itu, Enrico menginginkan pasangan yang mengidentifikasi ibu dari kebiasaan dan sifat ibu, hal itu Enrico dapat dari tokoh A.

Demikian, representasi dan gejala-gejala oedipus kompleks yang terjadi pada diri tokoh Aku. Gejala oedipus kompleks yang terjadi pada tokoh aku berawal dari kelekatan tokoh aku dengan ibu yang berubah menjadi rasa kagum dan berlanjut pada rasa mencintai yang berlebihan. Hal ini disebabkan oleh ego tokoh aku yang kurang terkontrol dan tersaring oleh superego yaitu Ayah. Namun pada akhirnya ego tokoh aku melemah yang disebabkan oleh supergo ibu, yang menguat yaitu perubahan sikap ibu. Hal yang paling kuat, menjadi superego diri tokoh Aku adalah tokoh A yang dianggap oleh tokoh Aku adalah jelmaan dan ruh Ibu sehingga tokoh Aku mencintai tokoh A.

5.2 Saran

Penelitian ini menunjukan bahwa novel merupakan bagian dari karya sastra, yang dapat membawa pembaca memahami berbagai psikologi tokoh. Oleh karena itu,


(4)

120

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

novel yang diteliti ini yaitu novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami dapat dijadikan alternatif pembaca untuk mengetahui dan menyaring perilaku ‘anak mami’ atau oedipus kompleks yang disajikan melalui karya sastra salah satunya yaitu novel. Dalam novel ini penggambaran oedipus kompleks dan cara penyelesaiannya begitu konkret. Hal ini dapat dijadikan bahan pembelajaran yang dikaitkan dengan psikologi karakter yang mengalami oedipus kompleks. Penelitian ini dapat dijadikan bahan bandingan bagi penelitian-penelitian lain tentang kajian psikoanalisis. Selain itu, dapat dijaadikan referensi bagi pihak-pihak yang perhatian atau tertarik pada karya sastra sebagai cerminan psikologi karakter, ksususnya konsep psikoanalisis.


(5)

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aisyah, Nenden Lilis. 2012. “Penggambaran Perilaku Agresif dan Destruktif

Manusia Serta Penyebabnya dalam Cerita Pendek Indonesia (Kajian sosio-Psikologi Sastra Terhadap Cerpen Karya Agus Noor dan Joni

Ariadinata)”. Laporan Penelitian. Tidak diterbitkan.

Andriany, An An. 2005. “Sawangan Psikoanalisis Kana Novel Panganten” Karya Deden Abdul Ajis. UPI. Skripsi. Tidak diterbitkan.

Arivia, Gadis. 2003. “Filsafat Berperspektif Feminis Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.

Damono, Sapardi Djoko. 1971. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Durachman, Memen. 1996 “Khotbah di Atas Bukit, Novel Gagasan Karya Kuntowijoyo”. Universitas Indonesia. Tesis.

Endraswara, Suwardi. 2008. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta : Gramedia Esten, Mursal. 2006. Pengantar dan Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa

Fajarrosi. Raden Sayidatun. 2012. “Mekanisme Pertahanan Ego (Das Ich) Tokoh pada Pencerita Pendek “ Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan Hati

Perempuan Sunyi” Karya Khrisna Pabichara (Kajian Psikosastra dengan

Teori Psikoanalisis”. UPI. Skripsi. Tidak diterbitkan.

Fauzi, Agus. 2010. “Kajian Psikoanalisis Cerpen-Cerpen Dalam Antologi Membunuh Orang Gila Karya Sapardi Djoko Damono.” UPI: Skripsi tidak diterbitkan

Fromm, Erich (ed). 2006. Zen dan Psikoanalisis. Yogyakarta: Suwug. Hall, Stuart. 1997. Representations Meaning. Jakarta: Gramedia Kartono, Kartini, 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju. Luxemburg, Jan Van. 1991. Tentang Sastra. Jakarta: Intermasa.


(6)

122

Septiani Dewi, 2013

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mestiarini, Meka. 2005. “On Being Prostitute: Analysis Of The Main Characters

In The Novel “Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur”. UPI: Skripsi tidak

diterbitkan

Minler, Max.1992. Freud dan Interpretasi Sastra. Jakarta: Intermasa

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratna, Kutha Nyoman. 2006. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Semium, Yustinus. 2010. Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Surabaya: Kanisius.

Sudjiman, Panuti.1992. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya Sumardjo, Jacob 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB

2006. Catatan Kecil Tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka

Suryabarata, Sumadi. 1993. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Teew. A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Utami, Ayu. 2012. Cerita Cinta Enrico. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Wellek, Rene dan Werren, Austin. 1989. Teori Kesusastraan.

Zaimar, Okke. K.S. 2008. Semiotik dan Penerapannya dalam Karya Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional