EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN GERAKAN SHALAT BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB ABCD MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG.

(1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN GERAKAN SHALAT BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB ABCD MUHAMMADIYAH CIPARAY

KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Khusus

oleh :

MUHAMAD SAEPULOH NIM. 1004929

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS (PKh) FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI) BANDUNG

2014


(2)

Halaman Hak Cipta Untuk Mahasiswa S1

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN GERAKAN SHALAT BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB ABCD MUHAMMADIYAH CIPARAY

KABUPATEN BANDUNG

(Penelitian Singgle Subjek Research dengan Pendekatan Eksperimen di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung)

Oleh :

MUHAMAD SAEPULOH 1004929

Sebuah Skripsi Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Departemen Pendidikan Khusus (PKh)

Fakultas Ilmu Pendidikan

@ Muhamad Saepuloh 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi oleh Undang – undang,

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, di foto copy, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN MUHAMAD SAEPULOH

1004929

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN GERAKAN SHALAT BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB ABCD MUHAMMADIYAH CIPARAY

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I,

Dr. Imas Diana Aprilia, M.Pd. NIP. 19700417 199402 2 001

Pembimbing II,

Drs. H. Maman Abdurahman. S, M.Pd NIP. 195706131985031001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Khusus (PKh)

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. Sunaryo, M.Pd. NIP. 19560722 198503 1 001


(4)

Muhamad Saepuloh, 2014

EfektivitasPenggunaan Media

GambarUntukMeningkatkanPemahamanGerakanShalatBagiAnakTunarunguKelas Iii Di SlbAbcdMuhammadiyahCiparayKabupaten Bandung

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... KATAPENGANTAR ... UCAPAN TERIMAKASIH ... ABSTRAK ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GRAFIK ...

I ii iii iv v vi vii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah...1 B. IentifikasiMasalah...2

C. BatasanMasalah………...

D. RumusanMasalah...2 E. TujuandanKegunaanPenelitian………...2 F. StrukturPengorganisasianSkripsi………... BAB II KAJIAN TEORI

A. DeskripsiTeori... 6 1. KonsepDasarPenggunaan Media Gambar...6

a. Definisi Media Gambar……….. b. Prinsip – prinsipPenggunaan Media Gambar

c. BeberapaKelebihan Media Gambar………

2. KonsepDasarAnakTunarungu...6 a. PengertianAnakTunarungu……….

b. KlasifikaiAnakTunarungu ………

3. KonsepDasarGerakanShalat...7 a. PengertianGerakanShalat ………. b. UrutanGerakanDalamShalat………

B. KerangkaBerfikirdanHipotesisPenelitian...13 1. KerangkaBerfikir ………...13 2. HipotesisPenelitian …...15 C. ImplementasiPenggunaan Media

GambarDalamMenjelaskanNamadanPengertianGerakanShalatBagiAnakTunarungu. ...19

BAB III METODE PENELITIAN


(5)

Muhamad Saepuloh, 2014

EfektivitasPenggunaan Media

GambarUntukMeningkatkanPemahamanGerakanShalatBagiAnakTunarunguKelas Iii Di SlbAbcdMuhammadiyahCiparayKabupaten Bandung

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. DesainEksperimen ………...30 C. ProsedurPenelitian...31

1. Baseline 1 (A)……….. 2. Intervensi (B) ……….

3. Baseline 2 (A’)

D. SubjekdanTempatPenelitian...33 1. SubjekPenelitian ………

2. TempatPenelitian

E. TekhnikPengumpulan Data...34 F. Instrumen ………...34 G. TekhnikAnalisisData...36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HasilPenelitian...38

1. Hasil Baseline A-1 ...38 2. HasilIntervensi B

3. Hasil Baseline A-2

B. Analisis Data ...54 1. AnalisisKondisi……..

a. PanjangKondisi

b. EstimasiKecenderunganArah c. KecenderunganStabilitas d. KecenderunganJejak e. Level StabilitasdanRentang f. Level perubahan

2. AnalisisAntarKondisi ……….. a. Jumlah variable yang diubah

b. PerubahankecenderungandanEfeknya c. PerubahanStabilitas

d. Perubahan Level e. Data Overlap C. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DANREKOMENDASI

A. Kesimpulan...60 B. Rekomendasi...60 DAFTAR PUSTAKA


(6)

Muhamad Saepuloh, 2014

EfektivitasPenggunaan Media GambarUntukMeningkatkanPemahamanGerakanShalatBagiAnakTunarunguKelas Iii Di SlbAbcdMuhammadiyahCiparayKabupaten Bandung

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas III Di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Kabupten Bandung.

Hasil pembelajaran mata pelajaranPendidikan Agama Islam tentang gerakan shalat pada anak tunarungu Kelas III di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay sangat rendah.Terdapat beberapa faktor yang menghambat ketercapaian dalam penyampaian materi. Salah satunya adalah pendekatan pembelajaran yang kurang sesuai. Penggunaan media, strategi, dan pendekatan yang relevan dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar serta kualitas pembelajaran maka digunakan salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai, yaitu penggunaan media gambar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subject Research/SSR ), yaitu suat penelitian yang dilaksanakan pada satu subjek dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan yang diberikan secara berulang – ulang dalam waktu tertentu. Dalam penelitian dengan metode subjek tunggal ini, desain yang digunakan adalahdesain A–B-A. Desain A–B-A memiliki tiga tahap yaitu baseline-1 (A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-2). Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan tes pemahaman siswa tentang gerakan shalat. Tehnik pengolahan data dilakukan dengan cara melihat kemampuan awal anak tentang gerakan shalat tanpa menggunakan gambar, kemudian diberikan intervensi dengan memberikan pemahaman melalui media gambar, setelah itu melihat hasil atau pengulangan setelah diberikan intervensi. Dengan menggunakan metode penelitian SSR yang dilakukan sebanyak tiga baseline dan dilakukan sebanyak 12 sesi, diperoleh hasil peningkatan dalam setiap fase. Pada baseline I (A) sebelum diberikan media gambar hasil pencapaian mean level sebesar 57,75. Indikator kemampuan menyebutkan nama dan pengertian gerakan shalat berdiri tegak, takbirotulihrom, sedekap, rukuk, I’tidal, sujud, iftirosy, tasyahudawal, tasyahudakhr, dansalam. Setelahdiberikanintervensi meningkat pada baseline B diperoleh mean level sebesar 75,6denganindikator yang sama. Kemudian pada hasil akhir baseline II (A’) diperoleh mean level 82,2. Dapat dilihat bahwa dari baseline A B A’ selalu ada peningkatan angka.Tujuan penelitianuntuk meningkatkanpemahamantentanggerakanshalatbagisiswa tunarungu kelas III. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan media gambar efektif untuk meningkatkan pemahaman tentang gerakan shalat bagi anak tunarungu Kelas III di SLB Muhammadiyah Ciparay Kab. Bandung.


(7)

Muhamad Saepuloh, 2014

EfektivitasPenggunaan Media GambarUntukMeningkatkanPemahamanGerakanShalatBagiAnakTunarunguKelas Iii Di SlbAbcdMuhammadiyahCiparayKabupaten Bandung

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACK

EffectivennesOf Media Use Image to Enhance Understanding Prayer Movement For Deaf Children In Grade III At SLB ABCD MuhammadiyahCiparay Bandung Districk

The learning Of Islamic religion at SLB ABCD MuhammadiyahCiparayare very low. There are several factors that hinder the accessibility of the service is the only materi. One ot them is learning approach unsuitable. Use of media, strategies, and approaches that are relevant to learning is needs. To improve and anchance the quality of teaching and learning conditional then use one of the appropriate learning approach, namely the use of media images. The research method used is the method of the experiment with a single subjek (SinggleSubjeck research/SSR), that is an examination else where implemented on a subjeck in order to know the magnitude of the treatmen effect is repeated again within a certain time. In studies with single subject methods, the design used in A- B- A design. Design has there stages baseline 1 (A-1), interfence (B) and baseline 2 (‘A2). Techniques of data collection is done by making observasions and test student’s understanding of the prayer movement. Techniques of data processing done by looking at the beginning of the child’s ability about prayer movement whitout the use of images, than given intervension by providing and under standing through the medium of drawing, after seeing the results or repetititon after the given intervension. SSR research using three baseline done and done as many as 12 sessions, the results obtained in each phase increase, at baseline 1 (A) before the given media imades mean achievement level 57,75. Indicator of the ability to name and meaning of the prayer monevent to stand up straight, takbirotulihrom, folded, bowing, I’tidal, prostration, iftirosy, tasyahud beginning, tasyahud end, and greetings. After a given intervention increased the mean baseline of B obtained for 75,6 with the some indicators. Than at the end of the baseline II (A’) resuls obtained 82,2. Can seeing that of the baseline A-B-A’ there is always an increase in numbers.researchpurpases to improve the understanding of the prayer movement for deea students grade III there. Conclusion from this study is that the effective use of media images to enhance understanding of the prayer movement for deaf children grade III at SLB ABCD MuhammadiyahCiparay Bandung district.


(8)

Muhamad Saepuloh, 2014

EfektivitasPenggunaan Media GambarUntukMeningkatkanPemahamanGerakanShalatBagiAnakTunarunguKelas Iii Di SlbAbcdMuhammadiyahCiparayKabupaten Bandung

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keyword : - Deaf children / Hearing Impairment Children - Media image of Prayer movement


(9)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas III Di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay

Kabupten Bandung. Oleh :

Muhamad Saepuloh

Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK

Hasil pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang gerakan shalat pada anak tunarungu Kelas III di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay sangat rendah.Terdapat beberapa faktor yang menghambat ketercapaian dalam penyampaian materi. Salah satunya adalah pendekatan pembelajaran yang kurang sesuai. Penggunaan media, strategi, dan pendekatan yang relevan dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar serta kualitas pembelajaran maka digunakan salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai, yaitu penggunaan media gambar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subject Research/SSR ), yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan pada satu subjek dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan yang diberikan secara berulang – ulang dalam waktu tertentu. Dalam penelitian dengan metode subjek tunggal ini, desain yang digunakan adalah desain A–B-A. Desain A–B-A memiliki tiga tahap yaitu baseline-1 (A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-2).Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan tes pemahaman siswa tentang gerakan shalat. Tehnik pengolahan data dilakukan dengan cara melihat kemampuan awal anak tentang gerakan shalat tanpa menggunakan gambar, kemudian diberikan intervensi dengan memberikan pemahaman melalui media gambar, setelah itu melihat hasil atau pengulangan setelah diberikan intervensi. Dengan menggunakan metode penelitian SSR yang dilakukan sebanyak tiga baseline dan dilakukan sebanyak 12 sesi, diperoleh hasil peningkatan dalam setiap fase. Pada baseline I (A) sebelum diberikan media gambar hasil pencapaian mean level sebesar 57,75. Indikator kemampuan menyebutkan nama dan pengertian gerakan shalat berdiri tegak,

takbirotulihrom, sedekap, rukuk, I’tidal, sujud, iftirosy, tasyahud awal, tasyahud akhr, dan

salam. Setelah diberikan intervensi meningkat pada baseline B diperoleh mean level sebesar

75,6 dengan indikator yang sama. Kemudian pada hasil akhir baseline II (A’) diperoleh mean level 82,2. Dapat dilihat bahwa dari baseline A B A’ selalu ada peningkatan angka.Tujuan

penelitian untuk meningkatkan pemahaman tentang gerakan shalat bagi siswa tunarungu kelas III. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan media gambar efektif untuk meningkatkan pemahaman tentang gerakan shalat bagi anak tunarungu Kelas III di SLB Muhammadiyah Ciparay Kab. Bandung.

A. Pendahuluan

Anak tunarungu merupakan anak yang mempunyai hambatan dalam mendengar dan berbicara. Seperti anak lainnya anak tunarungu memperoleh hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan formal. Anak Tunarungu mendapatkan layanan pendidikan formal di Sekolah Luar Biasa. Sekolah Luar Biasa bagian B


(10)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan suatu lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan bagi anak tunarungu.

Sekolah Luar Biasa bagian B yang diperuntukkan bagi siswa tunarungu memiliki tujuan institusi umum, yaitu (1) menyadari dan menerima keadaan dirinya serta berusaha mengatasi masalah – masalah yang dihadapinya, (2) memiliki sifat – sifat dasar yang baik, (3) memiliki kehidupan jasmani, rohani dan sosial yang sehat, (4) memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk berkomunikasi di masyarakat, bekerja, dan berintegrasi dalam kehidupan masyarakat, dan berkembang sesuai sesuai dengan azas pendidikan seumur hidup (Depdikbud, 1981:1).

Dilihat dari rumusan tujuan intitusional tersebut, khususnya point 3 jelas bahwa kebutuhan jasmani dan rohani bagi anak tunarungu sangat dibutuhkan. Karenanya pendidikan rohani yang mendalam untuk memahami dan mengerti inti dari ibadah itu sendiri bagi anak tunarungu sangatlah diperlukan. Salah satu cara agar memiliki nilai rohani yang baik bagi ummat islam adalah dengan melakukan shalat lima waktu.

Pelaksanaan dari shalat itu sendiri adalah berupa bacaan do’a – do’a dan gerakan yang dilakukan oleh hamba terhadap Allah SWT. Dalam hal penyampaian do’a

berpengertian ada komunikasi yang harus dimengerti oleh hamba terhadap Allah SWT. Begitu pula dalam hal gerakan shalat ada makna yang terkandung didalamnya yang harus dimengerti oleh anak tunarungu ketika melakukan gerakan shalat itu sendiri.

Banyak ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang wajibnya melaksanakan shalat bagi seluruh ummat muslim. Salah satunya Firman Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 31:     

Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.

Dari ayat di atas jelas bahwa shalat merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan bagi seluruh umat muslim dan muslimah. Begitu juga bagi anak tunarungu hukumnya sama yaitu wajib, tetapi banyak anak tunarungu dalam melaksanakan shalat belum mengetahui nama – nama dari gerakan shalat, kemudian tidak tahu pengertian gerakan shalat, dan juga belum benar dalam melakukan gerakannya. Kebanyakan melakukan praktik shalat hanyalah meniru dan mengikuti gerakan - gerakan shalat apabila

dilakukan secara berjama’ah saja sehingga sangat jauh dinilai sempurna dalam

melaksanakan praktek shalatnya

Peneliti masih menemukan siswa tunarungu yang belum sempurna dalam melakukan shalat khususnya dalam gerakannya, yaitu meliputi: belum mengetahui nama dari gerakan shalat, kemudian tidak paham arti dari gerakan shalat, dan tidak dapat mempraktekkan secara berurutan gerakan shalat dari awal sampai akhir. Sehingga hal ini akan membawa ketidaksempurnaan dalam melaksanakan shalat apalagi sampai


(11)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik yang digunakan belum mampu sepenuhnya meningkatkan kemampuan praktek shalat anak tunarungu, karena anak hanya disuruh menirukan gerakan-gerakan shalat saja tanpa dibarengi dengan penjelasan yang berulang dari gerakan-gerakannya, hal ini akan berakibat pada rendahnya kemampuan praktek shalat anak tunarungu secara umum. Karena untuk bacaan shalat sendiri dengan keterbatasan anak tunarungu Allah SWT tidak memaksakan untuk melafalkan tiap bacaan shalat tapi dapat diganti dengan lafadz – lafadz lain yang dapat dimengerti oleh anak tunarungu. Melihat hal tersebut di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana efektivitas penggunaan media gambar untuk meningkatkan pemahaman gerakan shalat bagi anak tunarungu kelas III di SLB – ABCD Muhammadiyah ciparay Kabupaten Bandung.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media gambar dalam menjelaskan arti gerakan shalat pada anak tunarungu antara lain :

1. Kemampuan anak tunarungu yang belum mampu mengenal dengan benar nama – nama dari gerakan shalat.

2. Siswa tunarungu belum dapat memahami pengertian dari gerakan shalat sehingga gerakannya pun banyak dilakukan dengan asal – asalan dan tidak sempurna.

3. Kesulitan anak tunarungu dalam menerima penjelasan mengakibatkan kesulitan dalam menerima pengertian gerakan shalat.

4. Media yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dirasa kurang optimal.

5. Tekhnik yang digunakan belum mampu sepenuhnya meningkatkan kemampuan memahami pengertian gerakan shalat.

Agar penelitian ini lebih efektif, jelas dan terarah maka peneliti membatasi masalah pada pengenalan nama – nama gerakan shalat dan memahami pengertian gerakan

shalat, yang terdiri dari: Berdiri tegak, Takbiratul ihrom, sedekap, Rukuk, I’tidal,

sujud, Iftirosy, Tahiyyat awal, Tasyahud akhir, dan salam.

Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan di atas dan agar peneliti memiliki sasaran yang jelas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

“Apakah penggunaan media gambar efektif untuk meningkatkan Pemahaman

Gerakan Shalat bagi Anak Tunarungu Kelas III di SLB ABCD Muhammadiyah

Ciparay”?.

1. Tujuan penelitian a) Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana efektivitas pemahaman gerakan shalat terhadap salah satu siswa tunarungu dengan menggunakan penjelasan media gambar.

b) Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1) Memberikan pengetahuan tentang nama dalam gerakan shalat dengan menggunakan media gambar khususnya pelaksanaan shalat yang wajib dilakukan oleh setiap muslim.

2) Meningkatkan kemampuan pemahaman tentang pengertian gerakan dalam shalat. Seperti Takbiratul ihrom, sedekap, Rukuk, I’tidal, sujud, duduk


(12)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diantara dua sujud, tahiyyat/tasyahud, dan salam bagi anak tunarungudalam menjalankan ibadah shalat.

2. Kegunaan penelitian a. Secara praktis

i) Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para pendidik dalam meningkatkan pemahaman anak tunarungu tettang gerakan shalat melalui media gambar.

ii) Sebagai bahan masukan bagi orang tua dan guru, bahwa media gambarsangat penting untuk meningkatkan kemampuan memahami gerakan – gerakan dalam menjalankan shalat bagi siswa tunarungu. b. Secara teoritis

Memberikan sumbangsih pemikiran dan informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan tentang penerapan penggunaan media gambar untuk menjelaskan gerakan – gerakan shalat bagi siswa tunarungu.

c. Manfaat bagi Guru

Memberikan acuan kepada guru dalam memberikan pembelajaranmedia gambar bagi siswa tunarungu.

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subject Research/SSR ), yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan pada satu subjek dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan yang diberikan secara berulang – ulang dalam waktu tertentu.

Dalam penelitian dengan metode subjek tunggal ini, desain yang digunakan adalah desain A–B-A. Desain A–B-A memiliki tiga tahap yaitu baseline-1 (A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-2).

“Disain A-B-A ini menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variable terikat

dan variable bebas.” (Juang Sunanto, dkk, 2005: 64).

A1 = Baseline. Baseline-1 (A1) adalah kondisi awal kemampuan subjek dalam memahami nama dan pengertian gerakan shalat dalam hal ini pengetahuan subjek

tentang nama dan pengertian berdiri tegak, takbir, sedekap, rukuk, I’tidal, sujud,

iftirosy, tasyahud awal, tasyahud akhir dan salam sebelum diberi perlakuan atau intervensi. Pengukuran pada fase baseline-1 akan dilakukan sebanyak 3 sesi dengan waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan.

B = Intervensi. Intervensi adalah kondisi kemampuan subjek dalam memahami pengertian gerakan shalat selama diberi perlakuan atau intervensi. Perlakuan diberikan sampai data menjadi stabil, yaitu dengan menggunakan media gambar mengenalkan satu per satu nama dan pengertian gerakan shalat dimana sebelumnya dilakukan secara beulang – ulang, kemudian anak menjawab satu per satu atau menebak satu per satu gambar yang diberikan.

A2 = baseline 2. Yaitu pengulangan kondisi baseline sebagai evaluasi sejauh mana intervensi yang dilakukan memberi pengaruh kepada subjek.


(13)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bagaimana efektifitas penggunaan media gambar terhadap kemampuan anak tunarungu dalam memahami nama gerakan shalat dan pengertian gerakan shalat. Pengaruh tersebut diketahui dengan cara membandingkan kemampuan awal anak tunarungu dalam kemampuan memahami nama dan pengertian gerakan shalat dengan kesiapan setelah diberikan intervensi. Dari hasil tes kemampun awal siswa tunarungu dalam kemampuan memahami nama dan pengertian gerakan shalat disimpulkan bahwa siswa kesulitan dalam memahami nama dan pengertian gerakan shalat.

Pada tahap baseline 1 dilakukan pengetesan dengan mengenalkan nama dan pengertian gerakan dalam shalat tanpa menggunakan gambar dimulai dari bediri

tegak, takbirotul ihrom, sedekap, rukuk, I’tidal, sujud, iftirosy, tasyahud awal, tasyahud akhir, dan salam.

Dari hasil pengetesan tersebut didapatkan hasil bahwa siswa kesulitan untuk memahami nama dan pengertian gerakan shalat.

Bentuk kesalahan memahami nama dan pengertian gerakan shlat yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut:

1. Siswa masih belum mampu memahami nama – nama dalam gerakan shalat

(sedekap, I’tidal, iftirosy, tasyahud awal, tasyahud akhir). Tetapi siswa juga

mengenal walaupun dengan mengingat ingat sebagian nama gerakan shalat (berdiri tegak, takbirotul ihrom, rukuk, sujud), walaupun dalam takbirotul ihrom sering terkecoh dengan kalimat takbir.

2. Dalam memahami nama dan pengertian gerakan shalat secara keseluruhan siswa tidak mengetahui semua pengertian gerakan shalat. Yang sangat berbeda yaitu dalam salam, siswa beranggapan salam itu adalah berjabat tangan.

Melalui penelitian eksperimen ini dilihat bahwa media gambar dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan memahami nama dan pengertian gerakan shalat pada anak tunarungu. Media gambar pengenalan untuk memahami nama dan pengertian gerakan shalat dibuat dalam bentuk gambar semi konkrit dan bacaan yang memperjelas terhadap gambar tersebut. Media gambar ini memperkenalkan terlebih dahulu urutan gerakan shalat dari mulai berdiri tegak sampai salam.

Pembelajaran menggunakan media gambar ini dapat meningkatkan pemahaman untuk mengenal nama dan pengertian gerakan shalat, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pada presentase inervensi (B) yaitu 85%, lebih tinggi dibandingkan pada fase (A) yaitu 67%. Hasil itu dimungkinkan karena media yang digunakan adalah gambar dan penjelasan yang menarik dan simple, sehingga siswa termotivasi untuk lebih ingin mengenalnya serta memudahkan siswa untuk mengingatnya. Pemberian intervensi yang berulang – ulang juga memudahkan siswa untuk lebih mengingat gmbar dan bacaannya tersebut.

Dengan media gambar, guru dapat mengajarkan mengenal huruf, gambar dan nama-nama dan pengertian gerakan shalat salah satunya dengan menyebutkan, menunjukkan dan mengisyaratkan. Media gambar dalam proses pembelajaran dapat digunakan untuk memperjelas pembelajaran. Pada saat kegiatan pembelajaran anak dapat terlibat langsung untuk menggunakan media tersebut sehingga pembelajaran lebih menyenangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Levio dan Lentz (Arsyad 2007:17) yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar tujuan memahami dan mengingat informasi dan pesan yang terkandung dalam gambar, media visual (gambar) juga dapat mempermudah anak yang sedang belajar atau membaca teks yang bergambar. Media kartu kata dapat mempermudah anak


(14)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam belajar baik membaca, menyebutkan, menunjukkan, atau mengisyaratkan karena gambar merupakan media visual yang tepat digunakan guru untuk menyampaikan pembelajaran.

Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa peran media gambar dapat meningkatkan kemampuan anak tunarungu dalam memahami nama dan pengertian gerakan shalat. Pada grafik baseline A-1 maupun baseline A-2 data kecenderungan stabilitasnya menunjukkan variabel, namun mean level antara baseline A-1 dan baseline A-2 menunjukkan peningkatan yang signifikan, sehingga tidak mengurangi validitas dari penelitian ini.

Langkah pertama dalam pengambilan data ialah dengan melakukan pengukuran kemampuan subjek dalam menuangkan ide dengan melakukan tanya jawab sebelum diberikan intervensi. Dalam tahap ini dilakukan sebanyak tiga sesi. Sesi pertama terdiri dari 10 pertanyaan pengetahuan tentang gerakan shalat. Secara bertahap diberikan tiga pertanyaan tentang gerakan shalat yaitu berdiri tegak, takbirotul ihrom, dan sedekap. Tahap berikutnya tiga pertanyaan yaitu rukuk, I’tidal, dan sujud. Tahap tearahir empat pertanyaan yaitu tentang iftirosy, tasyahud awal, tasyahud akhir, dan salam. Hasil untuk memahami nama gerakan shalat yaitu 46,6 dan memahami nama dan pengertian gerakan shalat yaitu mendapat skor 50, jumlah dan rata – rata menjadi 48,3.

Sesi kedua dan sesi ketiga sama seperti sesi pertama dengan sepuluh pertanyaan tentang gerakan shalat dengan hasil yang didapatkan untuk sesi kedua tentang memahami nama gerakan shalat yaitu 60 dan memahami nama dan pengertian gerakan shalat yaitu mendapat skor 60, jumlah dan rata – rata menjadi 60. Sesi ketiga hasil yang didapatkan untuk memahami nama gerakan shalat yaitu 66,6 dan memahami nama dan pengertian gerakan shalat yaitu mendapat skor 63,3, jumlah dan rata – rata menjadi 64,95.

Tabel 4.1 Data baseline 1 Target

Behavior

Sesi

Jumlah Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3

Nama gerakan shalat

43,5 60,0 61,0

Nama dan pengertian gerakan shalat

50,0 60,0 65,5

Rata – rata 46,7 60 63,3 170

Secara visual dapat digambarkan melalui grafik berikut di bawah ini: Grafik 4.1 Hasil Basline 1 (A-1)


(15)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grafik 4.1 di atas menggambarkan skor yang diperoleh dari subjek sebelum diberikan intervensi hasil yang diperoleh siswa berada pada kisaran 40% - 70%.

1. Hasil Intervensi (B)

Setelah dilakukan sesi baseline, maka langkah selanjutnya adalah memberikan intervensi (B), sama halnya dengan sesi baseline, sesi intervensi menggunakan media gambar dengan waktu yang tidak ditentukan.

Table 4.2 Data Intervensi (B) Target

Behavior

Sesi

Jumlah Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Sesi 5 Sesi

Nama gerakan

shalat 66,6 76,6 70 83,3 93,3 95

Nama dan pengertian gerakan shalat

50 56,6 70 73,3 83,3 90

Rata – rata 58,3 66,6 70 78,3 88,3 454

Secara visual dapat digambarkan melalui grafik berikut di bawah ini: Grafik 4.2 Hasil Intervensi (B)

0 10 20 30 40 50 60 70

Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3

Baseline 1


(16)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grafik 4.2 di atas menggambarkan skor yang diperoleh subjek saat diberikan intervensi. Bila dilihat dari grafik di atas presentase tertinggi yang diperoleh oleh siswa adalah pada sesi ke-enam yaitu 92,5% sedangkan presentase hasil yang terkecil terdapat pada sesi kesatu yaitu 58,3%

2. Hasil Baseline 2 (A-2)

Setelah dilakukan intervensi, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh intervensi terhadap subjek maka dilaksanakan baseline 2 yang berfungsi sebagai control. Tabel 4.3 Data Baseline 2 (A-2)

Target Behavior Sesi Jumlah Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Nama gerakan

shalat 70 86,6 100

Nama dan pengertian gerakan shalat

60 80,0 96,6

Rata – rata 65 83,3 98,3 246,6

Secara visual dapat digambarkan melalui grafik berikut di bawah ini: Grafik 4.3 Hasil Basline 2 (A-2)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Sesi 5 Sesi 6

Intervensi (B)


(17)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bila dilihat pada perolehan skor baseline 2 pada subjek skor tertinggi didapatkan pada sesi ke 3(98,3%) Dan terendah pada sesi 1 (65%).

Kemampuan Memahami Nama dan Pengertian Gerakan Shalat

Grafik 4.4. Persentase Perkembangan Memahami Nama dan Pengertian Gerakan Shalat

D. SIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Simpulan 0 20 40 60 80 100 120

sesi 1 sesi 2 sesi 3

Hasil Baseline 2 (A-2)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Sesi 5 Sesi 6 Sesi 7 Sesi 8 Sesi 9 Sesi 10 Sesi 11 Sesi 12

Baseline A - B - A'


(18)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan seluruh hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan pemahaman mengenal nama dan pengertian gerakan shalat pada anak tunarungu kelas III. Perbedaan pada siswa setelah diberikan intervensi adalah peningkatan memahami nama dan pengertian gerakan shalat yaitu siswa dapat mengetahui nama takbirotul ihrom ketika kedua tangan diangkat sejajar dengan telinga yang sebelumnya siswa tidak mengetahui ketika kedua tangan diangkat sejajar dengan telinga disebut dengangerakan takbirotul ihrom. Siswa pun mampu memahami dan membuat kesimpulan bahwa ketika tangan disimpan di dada, pergeangan tangan kiri dipegang dengan tangan kanannya bahwa itu adalah gerakan sedekap.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebelum diberikan intervensi kemampuan MKA memahami nama dan pengertian gerakan shalat mendapatkan rata – rata 173 dengan mean level 57,75. Setelah d intervensi mendapatkan jumlah rata – rata 454 dengan mean level 75,6. Sedangkan pada baseline terakhir mendapatkan jumlah rata – rata 246,6 dengan mean level 82,2. Maka secara statistic dapat dilihat bahwa penggunaan media gambar cukup efektif untuk memabantu meningkatkan pemahaman nama dan pengertian gerakan shalat bagi anak tunarungu kelas III.

2. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian ini, maka penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut : 1. Diharapkan Guru di Sekolah khususnya Guru Pendidikan Agama Islam

menggunakan media gambar sebagai pilihan utama dalam mengajarkan nama – nama dalam gerakan shalat pada anak tunarungu kelas III, karena dapat mengakomodasi kebutuhan anak tunarungu yang baru mencapai tahap kemampun memahami gerakan shalat.

2. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa media gambar sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman tentang nama dan pengertian gerakan shalat bagi anak tunarungu kelas III. penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk dilakukan penelitian pada subyek yang berbeda.


(19)

MuhamadSaepuloh, 2014

EfektivitasPenggunaan Media

GambarUntukMeningkatkanPemahamanGerakanShalatBagiAnakTunarunguKelas Iii Di SlbAbcdMuhammadiyahCiparayKabupaten Bandung

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Anaktunarungumerupakananakyangmempunyaihambatandalammendengar danberbicara.Sepertianaklainnyaanaktunarungumemperolehhakdankesempatan

yang samauntukmemperolehpendidikan formal.

AnakTunarungumendapatkanlayananpendidikan formal di

SekolahLuarBiasa.SekolahLuarBiasabagian B

merupakansuatulembagapendidikan yang

memberikanpelayananpendidikanbagianaktunarungu.

SekolahLuarBiasabagian B yang

diperuntukkanbagisiswatunarungumemilikitujuaninstitusiumum, yaitu (1)menyadaridanmenerimakeadaandirinyasertaberusahamengatasimasalah – masalah yang dihadapinya, (2) memilikisifat – sifatdasar yang baik, (3) memilikikehidupanjasmani, rohanidansosial yang sehat, (4) memilikipengetahuan, keterampilandansikap yang diperlukanuntukberkomunikasi di masyarakat, bekerja, danberintegrasidalamkehidupanmasyarakat, danberkembangsesuaisesuaidenganazaspendidikanseumurhidup (Depdikbud, 1981:1).

Dilihatdarirumusantujuanintitusionaltersebut, khususnya point 3 jelasbahwakebutuhanjasmanidanrohanibagianaktunarungusangatdibutuhkan.Kare

nanyapendidikanrohani yang

mendalamuntukmemahamidanmengertiintidariibadahitusendiribagianaktunarungu sangatlahdiperlukan. Salah satucara agar memilikinilairohani yang baikbagiummatislamadalahdenganmelakukanshalat lima waktu. Pelaksanaandarishalatitusendiriadalahberupabacando’a – do’adangerakan yang


(20)

MuhamadSaepuloh, 2014

EfektivitasPenggunaan Media

GambarUntukMeningkatkanPemahamanGerakanShalatBagiAnakTunarunguKelas Iii Di SlbAbcdMuhammadiyahCiparayKabupaten Bandung

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SWT.Dalamhalpenyampaiando’aberpengertianadakomunikasi yang

harusdimengertiolehhambaterhadap Allah SWT.Begitu pula dalamhalgerakanshalatadamaknayang terkandungdidalamnya yang harusdimengertiolehanaktunarunguketikamelakukangerakanshalatitusendiri.

Banyakayat al-Qur’an yang

menjelaskantentangwajibnyamelaksanakanshalatbagiseluruhummatmuslim. Salah satunyaFirman Allah SWT dalamsurat Ibrahim ayat 31:

    

Katakanlahkepadahamba-hamba-Ku yang telahberiman: "Hendaklahmerekamendirikanshalat, menafkahkansebahagianrezki yang kami

berikankepadamerekasecarasembunyiataupunterang-terangansebelumdatinghari (kiamat) yang

padabariitutidakadajualbelidanpersahabatan

Dari ayat di atasjelasbahwashalatmerupakanibadah yang wajibdilaksanakanbagiseluruhumatmuslimdanmuslimah.Begitujugabagianaktunar unguhukumnyasamayaituwajib,

tetapibanyakanaktunarungudalammelaksanakanshalatbelummengetahuinama – namadarigerakanshalat, kemudiantidaktahupengertiangerakanshalat, danjugabelumbenardalammelakukangerakannya.

Kebanyakanmelakukanpraktikshalathanyalahmenirudanmengikutigerakan -

gerakanshalatapabiladilakukansecaraberjama’ahsajasehinggasangatjauhdinilaisem

purnadalammelaksanakanpraktekshalatnya

Penelitimasihmenemukansiswatunarungu yang

belumsempurnadalammelakukanshalatkhususnyadalamgerakannya, yaitumeliputi: belummengetahuinamadarigerakanshalat,


(21)

MuhamadSaepuloh, 2014

EfektivitasPenggunaan Media

GambarUntukMeningkatkanPemahamanGerakanShalatBagiAnakTunarunguKelas Iii Di SlbAbcdMuhammadiyahCiparayKabupaten Bandung

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dantidakdapatmempraktekkansecaraberurutangerakanshalatdariawalsampaiakhir.S ehinggahaliniakanmembawaketidaksempurnaandalammelaksanakanshalatapalagis ampaikepadashalat yang khusyu’.

Teknik yang

digunakanbelummampusepenuhnyameningkatkankemampuanpraktekshalatanaktu

narungu,

karenaanakhanyadisuruhmenirukangerakan-gerakanshalatsajatanpadibarengidenganpenjelasan yangberulangdarigerakannya, haliniakanberakibatpadarendahnyakemampuanpraktekshalatanaktunarungusecara umum.Karenauntukbacaanshalatsendiridenganketerbatasananaktunarungu Allah SWT

tidakmemaksakanuntukmelafalkantiapbacaanshalattapidapatdigantidenganlafadz – lafadz lain yang dapatdimengertiolehanaktunarungu.

Melihathaltersebut di atas,

makapenelitimerasatertarikuntukmenelitibagaimanaefektivitaspenggunaan media gambaruntukmeningkatkanpemahamangerakanshalatbagianaktunarungukelas III di SLB – ABCD MuhammadiyahciparayKabupaten Bandung.

B. IdentifikasiMasalah

Berdasarkanlatarbelakangmasalahdiatas, penulis

mengidentifikasifaktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media

gambardalammenjelaskanartigerakanshalatpada anak tunarungu antara lain : 1. Kemampuan anaktunarungu yang belummampumengenaldenganbenarnama –

namadarigerakanshalat.

2. Siswatunarungubelumdapatmemahamipengertiandarigerakanshalatsehinggag erakannya pun banyakdilakukandenganasal – asalandantidaksempurna. 3. Kesulitananaktunarungudalammenerimapenjelasanmengakibatkankesulitanda

lammenerimapengertiangerakanshalat.

4. Media yang digunakan guru dalammenyampaikanmateripembelajarandirasa kurang optimal.


(22)

MuhamadSaepuloh, 2014

EfektivitasPenggunaan Media

GambarUntukMeningkatkanPemahamanGerakanShalatBagiAnakTunarunguKelas Iii Di SlbAbcdMuhammadiyahCiparayKabupaten Bandung

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Tekhnik yang

digunakanbelummampusepenuhnyameningkatkankemampuanmemahamipen gertiangerakanshalat.

C. BatasanMasalah

Agar penelitianini lebih efektif, jelas dan terarah maka peneliti membatasi

masalah pada pengenalannama –

namagerakanshalatdanmemahamipengertiangerakanshalat, yang terdiridari: Berdiritegak, Takbiratulihrom, sedekap, Rukuk, I’tidal, sujud, Iftirosy, Tahiyyatawal, Tasyahudakhir, dansalam.

D. RumusanMasalah

Berdasarkanhal-hal yang telahdipaparkan di atasdan agar

penelitimemilikisasaran yang jelas,

penelitimerumuskanmasalahsebagaiberikut :

“Apakahpenggunaanmedia

gambarefektifuntukmeningkatkanPemahamanGerakanShalatbagiAnakTunaru nguKelas III di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay”?.

E. Tujuan Dan KegunaanPenelitian 1. Tujuanpenelitian

a) TujuanUmum

Secaraumumpenelitianinibertujuanuntukmemberikangambarantentangb agaimanaefektivitaspemahamangerakanshalatterhadapsalah satu siswa tunarungu dengan menggunakan penjelasan media gambar.

b) TujuanKhusus

Secarakhususpenelitianinibertujuanuntuk: 1) Memberikan


(23)

MuhamadSaepuloh, 2014

EfektivitasPenggunaan Media

GambarUntukMeningkatkanPemahamanGerakanShalatBagiAnakTunarunguKelas Iii Di SlbAbcdMuhammadiyahCiparayKabupaten Bandung

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

media gambarkhususnyapelaksanaanshalat yang wajibdilakukanolehsetiapmuslim.

2) Meningkatkan kemampuan

pemahamantentangpengertiangerakandalamshalat.

SepertiTakbiratulihrom, sedekap, Rukuk, I’tidal, sujud,

dudukdiantaraduasujud, tahiyyat/tasyahud, dansalambagianak tunarungudalammenjalankanibadahshalat.

2. Kegunaanpenelitian a. Secarapraktis

i) Hasilpenelitianinidapat di

gunakansebagaibahanpertimbanganbagiparapendidikdalammeningk atkanpemahamananaktunarungutettanggerakanshalatmelalui media gambar.

ii) Sebagaibahanmasukanbagiorangtuadan guru, bahwa media gambarsangat penting untuk meningkatkan kemampuan memahamigerakan – gerakandalammenjalankanshalatbagisiswa tunarungu.

b. Secarateoritis

Memberikansumbangsihpemikirandaninformasibagiperkemba nganilmupengetahuantentang penerapanpenggunaan media gambaruntukmenjelaskangerakan – gerakanshalatbagisiswa tunarungu.

c. Manfaatbagi Guru

Memberikanacuankepada guru

dalammemberikanpembelajaranmediagambarbagi siswa tunarungu.

F. StrukturPengorganisasianSkripsi


(24)

MuhamadSaepuloh, 2014

EfektivitasPenggunaan Media

GambarUntukMeningkatkanPemahamanGerakanShalatBagiAnakTunarunguKelas Iii Di SlbAbcdMuhammadiyahCiparayKabupaten Bandung

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. BAB 1 diisidenganpendahuluan.

2. BAB II yaitukajianteori.Menjelaskantentangpengertianshalat,

gerakanshalat, media, media

gambardanpengertiandanklasifikaianaktunarungu.

3. BAB III akanmenjelaskantentangmetode yang digunakandalampenelitianini.

4. BAB IV tentangpembahasandanhasil yang akandicapai.

5. BAB V menyimpulkanhasildaripenelitiandanimplikasinya di lingkungansekolah.


(25)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seorang peneliti dalam melakukan suatu penelitian, metode digunakan untuk memandu mengenai urutan pelaksanaan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, Arikunto (2002: 3) mengemukakan bahwa:

Eksprimen adalah sutu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminasi atau mengurangi atau menyisihkan factor – factor lain yang dapat mengganggu. Eksperimen dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Metode eksperimen yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian dengan subyek tunggal atau Singel Subject Research (SSR). Desain SSR yang digunakan adalah merupakan bagian yang mengacu pada strategi penelitian untuk melihat perubahan tingkah laku subjek secara individual.

Eksperimen dapat memberikan penjelasan tentang “Alasan mengapa”

hubungan sebab akibat dapat diketahui oleh karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subject Research/SSR ), yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan pada satu subjek dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan yang diberikan secara berulang – ulang dalam waktu tertentu.


(26)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian dengan metode subjek tunggal ini, desain yang digunakan adalah desain A–B-A.Desain A–B-A memiliki tiga tahap yaitu baseline-1 (A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-2).

“Disain A-B-A ini menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara

variable terikat dan variable bebas.” (Juang Sunanto, dkk, 2005: 64).

A1 = Baseline. Baseline-1 (A1) adalah kondisi awal kemampuan subjek dalam memahami nama dan pengertian gerakan shalat dalam hal ini pengetahuan

subjek tentang nama dan pengertian berdiri tegak, takbir, sedekap, rukuk, I’tidal,

sujud, iftirosy, tasyahud awal, tasyahud akhir dan salamsebelum diberi perlakuan atau intervensi. Pengukuran pada fase baseline-1 akan dilakukan sebanyak 3 sesi dengan waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan.

B = Intervensi. Intervensi adalah kondisi kemampuan subjek dalam memahami pengertian gerakan shalat selama diberi perlakuan atau intervensi. Perlakuan diberikan sampai data menjadi stabil, yaitu dengan menggunakan media gambar mengenalkan satu per satu nama dan pengertian gerakan shalat dimana sebelumnya dilakukan secara beulang – ulang, kemudian anak menjawab satu per satu atau menebak satu per satu gambar yang diberikan.

A2 = baseline 2. Yaitu pengulangan kondisi baseline sebagai evaluasi sejauh mana intervensi yang dilakukan memberi pengaruh kepada subjek.

B. Desain Eksperimen

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalahdengan A-B-A, yaitu desain yang memiliki tiga fase. Dimana (A) adalah baseline, (B) adalah fase

perlakuan atau intervensi, dan (A’) adalah pngulangan baseline, dan desain ABA’


(27)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pre sen tase K em am p u an M em ah am i Nam a d an Pen g er tian Ger ak an Sh alat

A – 1 B A – 2

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10

1` 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3

S E S I

3.1 Grafik tampilan desain A – B – A

A (Baseline) adalah kondisi awal keterampilan anak dalam kesiapan memahami sebelum mendapatkan perlakuan.Untuk mengukur kesiapan


(28)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memahami digunakan tes dengan tanpa menggunakan media gambar, dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk persentase dan dilakukan dalam tiga hari berturyt – turut yang setiap harinya dilakukan satu sesi.

B (Interrvensi) dilakukan dilakukan pada proses pembelajaran memahami dengan menggunakan media gambar bergradasi nama, gambar, dan pengertian, dan dilakukan sebanyak enam kali, yang setiap harinya dilakukan satu sesi. Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

Contoh : Gambar dan tulisan yang mengenalkan nama – nama dalam gerakan shalat

1. Diperlihatkan kartu gambar 1 (satu) yang bergambar “berdiri tegak”

dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan “berdiri tegak”.

2. Diperlihatkan kartu gambar 2 (dua) yang bergambar “takbirotul

ihrom” dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan “takbirutul ihrom”.

3. Diperlihatkan kartu gambar 3 (tiga) yang bergambar “sedekap”

dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan “sedekap”.

4. Diperlihatkan kartu gambar 4 (empat) yang bergambar “rukuk”

dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan “rukuk”.

5. Diperlihatkan kartu gambar 5 (lima) yang bergambar “i’tidal” dengan

gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan “i’tidal”.

6. Diperlihatkan kartu gambar 6 (enam) yang bergambar “sujud” dengan

gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan “sujud”.

7. Diperlihatkan kartu gambar 7 (tujuh) yang bergambar “iftirasy”

dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan “iftirasy”.

8. Diperlihatkan kartu gambar 8 (delapan) yang bergambar “tasyahud awal” dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan “tasyahud awal”.


(29)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Diperlihatkan kartu gambar 9 (Sembilan) yang bergambar “tasyahud akhir” dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan

“tasyahud akhir”.

10. Diperlihatkan kartu gambar 10 (sepuluh) yang bergambar “salam” dengan gambar jelas dan di pojok kiri atas bertuliskan “salam”.

Gambar dan tulisan yang mengenalkan pemahaman tentang nama dan pengertian gerakan dalam shalat

1. Diperlihatkan kartu gambar 1 (satu) yang bergambar “berdiri tegak”

dengan gambar jelas dan bertuliskan “berdiri tegak” di pojok kiri atas

dan di posisi bawah bertuliskan “Tangan rapat disamping badan dan pandangan melihat ke tempat sujud”.

2. Diperlihatkan kartu gambar 2 (dua) yang bergambar “takbirotul ihrom”

dengan gambar jelas dan bertuliskan “takbirutul ihrom” di pojok kiri

atas dan di posisi bawah bertuliskan “Mengangkat kedua tangan dengan ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga”.

3. Diperlihatkan kartu gambar 3 (tiga) yang bergambar “sedekap”

dengan gambar jelas dan bertuliskan “sedekap” di pojok kiri atas dan

di posisi bawah bertuliskan “Meletakkan telapak tangan kanan di atas

pergelangan tangan kiri” pada perut.

4. Diperlihatkan kartu gambar 4 (empat) yang bergambar “rukuk”

dengan gambar jelas dan bertuliskan “rukuk” di pojok kiri atas dan di

posisi bawah bertuliskan “Membungkukkan badan”

5. Diperlihatkan kartu gambar 5 (lima) yang bergambar “i’tidal” dengan

gambar jelas dan bertuliskan “i’tidal” di pojok kiri atas dan di posisi bawah bertuliskan “Badan tegak setalah bangkit dari rukuk”.


(30)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Diperlihatkan kartu gambar 6 (enam) yang bergambar “sujud” dengan

gambar jelas di pojok kiri atas bertuliskan “sujud” dan di posisi bawah bertuliskan “Menempelkan kening pada lantai”.

7. Diperlihatkan kartu gambar 7 (tujuh) yang bergambar “iftirasy” dengan gambar jelas di pojok kiri atas bertuliskan “iftirasy” dan di

posisi bawah bertuliskan “Duduk antara dua sujud dengan telapak kaki

kiri dibuka dan diduduki”.

8. Diperlihatkan kartu gambar 8 (delapan) yang bergambar “tasyahud awal” dengan gambar jelas di pojok kiri atas bertuliskan “tasyahud awal” dan di posisi bawah bertuliskan “Duduk dengan telapak kaki kiri

dibuka dan diduduki”.

9. Diperlihatkan kartu gambar 9 (Sembilan) yang bergambar “tasyahud akhir” dengan gambar jelas di pojok kiri atas bertuliskan “tasyahud akhir” dan di posisi baah bertuliskan “Duduk dengan telapak kaki kiri

dimasukkan ke bawah kaki kanan”.

10. Diperlihatkan kartu gambar 10 (sepuluh) yang bergambar “salam”

dengan gambar jelas di pojok kiri atas bertuliskan “salam” dan di posisi bawah bertuliskan “Menengok ke arah kanan dan kiri”.

A’ (baseline A) adalah kondisi pengulangan dari fase baseline A sebagai

evaluasi sampai sejauh mana intervensi atau treatment yang diberikan berpengaruh kepada subjek yang dilakukan selama tiga hari yang setiap harinya terdiri dari satu sesi.

C. Prosedur Penelitian 1. Baseline (A)


(31)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada baseline ini pengukuran untuk memahami nama dan pengertian gerakan shalat dilakukan selama tiga hari dan satu harinya adalah satu sesi. Data yang dikumpulkan dengan cara memberi tes.

a. Disebutkan namagerakan shalat satu per satu tanpa diberikan media gambar. Diakhiri dengan pertanyaan “ coba jawab, nama gerakan

shalat itu apa saja?”.

b. Disebutkan nama dan pengertian gerakan shalat tanpa diberikan media gambar disretai dengan pertanyaan “Tahukah kamu, pengertian takbirotul ihrom dalan gerakan shalat itu apa?”.

Gambaran pencatatan presentase pada baseline (A) dapat dilihat pada table di bawah ini:

Format presentase baseline (A) untuk memahami nama – nama dalam gerakan shalat

No Menyebutkan Nama gerakan shalat

Skor

Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3

1 Berdiri tegak 2 Takbirotul ihrom


(32)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Sedekap 4 Rukuk 5 I’tidal 6 Sujud 7 Iftirosy

8 Tasyahud awal 9 Tasyahud akhir 10 Salam

Jumlah

P = �

� x 100 %

Keterangan: P = presentase

N = jumlah skor tertinggi F = jumlah skor yang didapat

Format presentase baseline (A) untuk memahami nama dan pengertian gerakan shalat:


(33)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan pengertian gerakan

shalat Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3

1 Berdiri tegak 2 Takbirotul ihrom 3 Sedekap

4 Rukuk 5 I’tidal 6 Sujud 7 Iftirosy

8 Tasyahud awal 9 Tasyahud akhir 10 Salam

Jumlah

P = �

� x 100 %

Keterangan: P = presentase

N = jumlah skor tertinggi F = jumlah skor yang didapat


(34)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Intervensi (B)

Pada baseline ini memberikan perlakuan atau treatment dengan menggunakan media gambar dan dilakukan sebanyak enam sesi.Subjek diminta untuk menjawabnya, subjek disuruh untuk menjawab setiap pertanyaan berdasarkan kartu dari satu sampai sepuluh. Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan subjek dalam keadaan tenang, menempatkan subjek di depan peneliti, pelaksanaan tes memahami nama dan pengertian gerakan shalat.

a. Dalam memahami nama – nama gerakan shalat

1. Berdiri tegak 2. Takbirutul ihrom 3. Sedekap 4. Rukuk 5. I’tidal

6. sujud 7. Iftirosy 8. Tasyahud Awal 9. Tasyahud Akhir 10. Salam

Ditampilkan gambar satu per satu disertai dengan pertanyaan “ini gerakan

shalat apa namanya?”. Gambar diperlihatkan kembali kepada subjek kemudian diperintahkan untuk menjawab pertanyaan berdasarkan media gambar dengan cara acak.


(35)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Dalam memahami nama dan pengertian gerakan shalat

1. Berdiri tegak

Tangan rapat disamping badan dan pandangan melihat ke tempat sujud

2. Takbirutul ihrom

Mengangkat kedua tangan dengan ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga

3. Sedekap

Meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri pada perut

4. Rukuk

Membungkukkan badan

5. I’tidal

Badan tegak setalah bangkit dari rukuk

6. sujud

Menempelkan kening pada lantai

7. Iftirosy

Duduk antara dua sujud dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki

8. Tasyahud Awal

Duduk dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki

9. Tasyahud Akhir

Duduk dengan telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan

10. Salam

Menengok ke arah kanan dan kiri

Ditampilkan gambar satu per satu disertai dengan contoh pertanyaan

“Manakah gambar gerakan shalat sedang ruku?”. Gambar dperlihatkan kembali kebada subjek kemudian diperintahkan untuk menjawab pertanyaan dengan menunjukkan nama dan pengertian gerakan shalat berdasarkan media gambar dengan cara acak.

Treatment ini dilakukan secara berulang – ulang dengan instruksi yang disesuaikan dengan pemahaman anak.


(36)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pencatatan presentase intervensi (B) untuk memahami nama – nama dalam gerakan shalat

No

Menyebutkan Nama Gerakan

Shalat

Skor

Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Sesi 5 Sesi 6 1 Berdiri tegak

2 Takbirotul ihrom 3 Sedekap

4 Rukuk 5 I’tidal 6 Sujud 7 Iftirosy

8 Tasyahud awal 9 Tasyahud akhir 10 Salam


(37)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah

Pencatatan presentase intervensi (B) untuk memahami nama – nama dan pengertian gerakan shalat

No

Menunjukkan Nama dan Pengertian Gerakan Shalat

Skor

Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4 Sesi 5 Sesi 6 1 Berdiri tegak

2 Takbirotul ihrom 3 Sedekap

4 Rukuk 5 I’tidal 6 Sujud 7 Iftirosy


(38)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9 Tasyahud akhir 10 Salam

Jumlah

3. Baseline (A’)

Pada baseline ini dilakukan pengulangan tes memahami nama – nama dalam gerakan shalat sama dengan baseline (A’) yang dilakukan selama tiga hari dan setiap harinya adalah satu sesi. Gambaran pencatan presentase pada baseline (A’) dapat dilihat pada table di bawah ini :

Format pencatatan presentase baseline (A’) untuk memahami nama – nama dalam gerakan shalat.

No Menyebutkan Nama gerakan shalat

Skor

Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3

1 Berdiri tegak 2 Takbirotul ihrom 3 Sedekap

4 Rukuk 5 I’tidal 6 Sujud 7 Iftirosy


(39)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 Tasyahud awal 9 Tasyahud akhir 10 Salam

Jumlah

Format pencatatan presentase baseline (A’) untuk memahami nama dan pengertian gerakan shalat:

No

Menunjukkan Nama dan pengertian gerakan

shalat

Skor

Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3

1 Berdiri tegak 2 Takbirotul ihrom 3 Sedekap

4 Rukuk 5 I’tidal


(40)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 Sujud 7 Iftirosy

8 Tasyahud awal 9 Tasyahud akhir 10 Salam

Jumlah

D. Subjek dan Tempat Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SDLB SLB ABCD Muhammadiyah Kabupaten Bandung yang mengalami ketunarunguan dan sulit memahami dalam hal persepsi.Nama lengkapnya yaitu Muhammad Khairi Setiawan sebut saja MKS.

Bedasarkan informasi dari hasil pemeriksaan dokter, MKS mengalami gangguan ketunarunguan sejak darikecil. Tingkat pendengarannya berkisar diantara 70 – 80 dB, namun secara fisik sangatlah normal sama dengan teman yang lainnya.

Kemampuan untuk mengikuti gerakan yang dicontohkan sangatlah pintar dilakukan oleh MKS begitu juga gerakan shalat yang dicontohkan kepadanya sangat mahir untuk ditirukan. Namun gerakan – gerakan shalat tersebut MKS belum dapat mengetahui secara sempurna dari nama – nama gerakan shalat tersebut apalagi untuk memahami dari gerakan shalat tersebut.

Salah satu contoh ketika diberikan gambar gerakan rukuk, MKS langsung mengetahui dengan cara mempraktekkannya tetapi ketika ditanya


(41)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kembali kepada MKS apa nama gerakan tadi ?, dengan sikap yang polos MKS menjawabnya tidak tahu.

Begitu juga ketika dicontohkan dengan gerakan I’tidal, MKS dapat

melakukannya dengan benar.Kemudian diperlihatkan gambar gerakan rukuk dan disampaikan kepada MKS bahwa ini adalah gerakan I’tidal yaitu berdiri tegak setelah bangun dari rukuk dan ternyata untuk pertemuan selanjtnya MKS merasa kebingungan.

MKS mengalami ketunarungua berat dan mengalami kesulitan dan hal persepsi dan sudah mampu mampu membaca walaupun belum sempurna dan sudah berkomunikasi menggunakan isyarat namun dia suka sering lupa dengan apa yang telah disampaikan sehingga perlu pengulangan berkali – kali.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay.Sekolah tersebut berlokasi di jalan laswi, cipongporang, Serang Mekar Kec. Ciparay, Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian berdasarkan kondisi di lapangan yang sebenarnya.Sebagaimana yang dikemukakan oleh Budi Susetyo (2010:12).

“Data adalah bentuk jamak dari datum yang berarti “banyak”.Data merupakan


(42)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dasar untuk menarik kesimpulan.Oleh karena itu data harus benar – benar dapat

dipercaya, artinya menggambarkan kondisi atau keadaan yang sesungguhnya”.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, yaitu mencatat perilaku ketika perilaku itu terjadi, yaitu dengan tes memahami nama – nama dan pengertian gerakan shalat. Penelitian ini menggunakan pola desain

ABA’. Baseline (A), intervensi (B), dan baseline (A’) yaitu berupa persentasi

subjek dalam kemampuan memahami nama – nama dan pengertian gerakan shalat.

F. Instrument

Instrument adalah alat untuk memperoleh informasi, instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan tes unjuk kerja siswa. Dengan tujuan untuk membantu siswa dalam memahami nama dan pengertian gerakan shalat tersebut.

Tes untuk memahami nama dan pengertian gerakan shalat meliputi beberapa hal berikut ini :

a. Kemampuan siswa untuk memahami nama – nama dalam gerakan sholat

yang terdiri dari berdiri tegak, takbirotul ihrom, sedekap, rukuk, I’tidal,

sujud, iftirosy, tasyahud awal, tasyahud akhir, salam.

b. Kemampuan siswa untuk memahami nama – nama dan pengertian dalam gerakan sholat yang terdiri dari berdiri tegak, takbirotul ihrom, sedekap,

rukuk, I’tidal, sujud, iftirosy, tasyahud awal, tasyahud akhir, salam.

Langkah – langkah dalam penyusunan instrument penelitian adalah sebagai berikut :


(43)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Membuat silabus yang akan digunakan sebagai acuan untuk proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Kisi – kisi penyusunan diambil dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 3 SDLB B dalam table berikut ini :

No

Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar

Indikator Tujuan Keterangan

Operasional 1 Melaksanakan shalat dengan tertib. Menampilkan keserasian gerakan Melakukan gerakan takbir Mampu menyebutkan nama gerakan takbir Mengenal nama gerakan takbirotul ihrom, misalkan

2. Takbirutul ihrom

2 Melakukan shalat fardhu. Menjelaskan tatacara shalat fardhu Melakukan gerakan rukuk Mampu mengetahui

nama dan

pengertian gerakan rukuk Mengenal nama dan menjelaskan gerakan ruku, misalkan gerakan 4. Rukuk Membungkukkan badan


(44)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mengolah hasil tes perbuatan mengacu pada criteria penilaian berikut ini :

a. Memahami nama gerakan shalat

No Aspek yang di nilai

Nilai Skor

Jumlah

3 2 1

1 Menyebutkan nama gerakan “Berdiri

tegak”

2 Menyebutkan nama gerakan

“Takbirotul ihrom”

3 Menyebutkan nama gerakan

“Sedekap”

4 Menyebutkan nama gerakan

“Rukuk”

5 Menyebutkan nama gerakan “I’tidal” 6 Menyebutkan nama gerakan “Sujud”

7 Menyebutkan nama gerakan

“Iftirosy”

8 Menyebutkan nama gerakan

“Tasyahud awal”

9 Menyebutkan nama gerakan


(45)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10 Menyebutkan nama gerakan “Salam” Jumlah

Untuk keterangan criteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Menyebutkan nama gerakan “Berdiri tegak”

Skor 3 Mampu menyebutkan 2 kata “berdiri” dan “tegak” Skor 2 Menyebutkan salah satu kata “berdiri” atau “tegak”

Skor 1 Tidak dapat menyebutkan dua kata atau salah satu kata

“berdiri” atau “tegak”

2 Menyebutkan nama gerakan “Takbirotul ihrom”

Skor 3 Menyebutkan 2 kata “Takbirotul” dan “ihrom”

Skor 2 Menyebutkan salah satu kata “Takbirotul” atau “ihrom”

Skor 1 Tidak dapat menyebutkan dua kata atau salah satu kata

“Takbirotul” dan “ihrom”

3 Menyebutkan nama gerakan “Sedekap”

Skor 3 Menyebutkan 1 kata “sedekap” dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata “sedekap” dengan bantuan Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata “sedekap” 4 Menyebutkan nama gerakan “Rukuk”


(46)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor 3 Menyebutkan 1 kata “rukuk” dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata “rukuk” dengan bantuan Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata “rukuk” 5 Menyebutkan nama gerakan “I’tidal”

Skor 3 Menyebutkan 1 kata “I’tidal” dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata “I’tidal” dengan bantuan

Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata “I’tidal” dengan sendiri 6 Menyebutkan nama gerakan “Sujud”

Skor 3 Menyebutkan 1 kata “sujud” dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata “sujud” dengan bantuan

Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata “sujud” dengan sendiri 7 Menyebutkan nama gerakan “Iftirosy”

Skor 3 Menyebutkan 1 kata “iftirosy” dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata “iftirosy” dengan bantuan

Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata “iftirosy” dengan sendiri 8 Menyebutkan nama gerakan “Tasyahud awal”

Skor 3 Menyebutkan 2 kata “Tasyahud” dan “awal”


(47)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor 1 Tidak dapat menyebutkan dua kata atau salah satu kata

“Tasyahud” dan “awal”

9 Menyebutkan nama gerakan “Tasyahud akhir”

Skor 3 Menyebutkan 2 kata “Tasyahud” dan “akhir”

Skor 2 Menyebutkan salah satu kata “Tasyahud” atau “akhir”

Skor 1 Tidak dapat menyebutkan dua kata atau salah satu kata

“Tasyahud” dan “akhir”

10 Menyebutkan nama gerakan “Salam”

Skor 3 Menyebutkan 1 kata “salam” dengan sendiri Skor 2 Menyebutkan 1 kata “salam” dengan bantuan

Skor 1 Tidak dapat menyebutkan 1 kata “salam” dengan sendiri Keterangan :

Skor 3 : Mampu melakukan dengan sendiri Skor 2 : Mampu melakukan dengan dibantu Skor 1 : tidak mampu melakukan sama sekali Skor akhir = Jumlah skor penilaian x 100

Skor maksimal

b. Memahami nama dan pengertian gerakan shalat

No Aspek yang di nilai

Nilai Skor

Jumlah


(48)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika berdiri tegak yaitu

“Tangan rapat disamping badan dan pandangan melihat ke tempat sujud”

2

Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika takbirotul ihrom, yaitu

“Mengangkat kedua tangan dengan

ujung ibu jari sejajar pada ujung

bawah telinga”

3

Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika sedekap, yaitu

“Meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri pada

perut”

4

Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika, yaitu

“Membungkukkan badan”

5

Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika I’tidal yaitu “Badan

tegak setelah bangkit dari rukuk”

6

Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika sujud, yaitu

“Menempelkan kening pada lantai”

7 Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika iftirosy, yaitu “Duduk


(49)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara dua sujud dengan telapak kaki

kiri dibuka dan diduduki”

8

Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika tasyahud awal, yaitu

“Duduk dengan telapak kaki kiri

dibuka dan diduduki”

9

Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika tasyahud akhir, yaitu

“Duduk dengan telapak kaki kiri

dimasukkan ke bawah kaki kanan”

10

Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika salam, yaitu

“Menengok ke arah kanan dan kiri”

Jumlah

Untuk keterangan criteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1 Memahami pengertian berdiri tegak yaitu “Tangan rapat disamping

badan dan pandangan melihat ke tempat sujud”

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan

2 Memahami pengertian gerakan takbirotul ihrom, yaitu “Mengangkat kedua tangan dengan ujung ibu jari sejajar pada ujung bawah telinga”


(50)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan

3 Memahami pengertian gerakan shalat sedekap, yaitu “Meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri pada perut” Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri

Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan

4 Memahami pengertian gerakan rukuk, yaitu “Membungkukkan

badan”

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan

5 Memahami pengertian I’tidal yaitu “Badan tegak setelah bangkit dari

rukuk”

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan

6 Memahami pengertian sujud, yaitu “Menempelkan kening pada


(51)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan

7 Memahami pengertian iftirosy, yaitu “Duduk antara dua sujud dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki”

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan

8 Memahami pengertian tasyahud awal, yaitu “Duduk dengan telapak

kaki kiri dibuka dan diduduki”

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan

9 Memahami pengertian tasyahud akhir, yaitu “Duduk dengan telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan”

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan

10 Memahami pengertian gerakan salam, yaitu “Menengok ke arah


(52)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor 3 Menunjukkan dengan sendiri Skor 2 Menunjukkan dengan bantuan Skor 1 Tidak mampu menunjukkan Keterangan :

Skor 3 : Mampu melakukan dengan sendiri Skor 2 : Mampu melakukan dengan dibantu Skor 1 : tidak mampu melakukan sama sekali Skor akhir = Jumlah skor penilaian x 100

Skor maksimal

G. Teknik Analisis Data

Untuk mengolah dan menganalisa data yang sudah dihimpun melalui penelitian SSR ini menggunakan statistik deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu.Dengan menggunakan grafikuntuk memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen sebelum diberikan perlakuan maupun setelah diberikan perlakuan.

Hasil dari proses pengumpulan data dihasilkan dari pengamatan selama 3 sesi untuk menskor pengukuran (A). Sedangkan mengukur 6 sesi untuk mengukur

treatmen dan untuk mengukur skor baseline (A’) dilakukan 3 sesi dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Melakukan penilaian pada baseline (A) pada setiap sesinya, selama 3 kali pertemuan.

2. Melakukan penilaian dari intervensi (B) selama 6 kali pertemuan yang setiap harinya 1 sesi.


(1)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu maksima)


(2)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Instramen

b. M emahami nama daa peagertiaa gerakan shalat

No Aspek yaag di niiai Nilai Skor Jumlah

3 2 l

1 Menunjukkan pengertian

gerakan shalat ketika berdiri tegak yaitu "Tangan rapat disamping

badan dan pandangan melihat ke

tempat sujud"

U

2 t

Menunjukkan pengertian

gerakan v shalat ketika takbirotul ihrom,

yaitu "Mengangkat kedua tangan dengan ujung ibu jari sejajar pada ujung bawah telinga"

\S

3 Menunjukkan pengertian gerakan

shalat ketika sedekap, yaitu "Meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri pada perut"

\/

4 Menunjukkan pengertian gerakan

shalat ketika rukuk, yaitu "Membungkukkan badan"

\y

5

Menunjukkan pengertian gerakan shalat ketika Ftidal yaitu "Badan tegak setelah bangkit dari rukuk"


(3)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 Menunjukkan pengertian

gerakan shaiat ketika sujud, yaitu "Menempelkan kening pada lantai"

\y

7 Menunjukkan pengeitian

gerakan shaiat ketika iftirosy, yaitu "Duduk antara dua sujud dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki"

u

:

8 Menunjukkan pengertian

gerakan shaiat ketika tasyahud awal, yaitu "Duduk dengan telapak kaki kiri dibuka dan diduduki"

\s

9 Menunjukkan pengertian

gerakan shaiat ketika tasyahud akhir, yahu "Duduk dengan telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan"

u

10 Menunjukkan pengertian gerakan

shaiat ketika salam, yaitu "Menengok ke arah kanan dan kiri''

is

Jumlah ^

0-

...

Skor ahir

M,6-Keterangan :

Skor 3 : Mampu melakukan dengan sendiri Skor 2 : Mampu melakukan dengan

dibantu Skor 1 : tidak mampu melakukan sama sekali Skor akhir = Jumlah skor penilaian x 100 Skor maksimal


(4)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung


(5)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung


(6)

Muhamad Saepuloh, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Gerakan Shalat Bagi Anak Tunarungu Kelas Iii Di Slb Abcd Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muhamad Saepuloh, dilahirkan di Bandung, pada tanggal 27 Januari 1981, putra keempat dari empat bersaudara, dari pasangan suami istri Bapak Rohandi dan Ibu Titi. Pendidikan yang telah di tempuh adalah : SDN Manggahang 1 Desa Manggahang, lulus tahun 1993. Kemudian melanjutkan ke SMPN 3 Ciparay, luluspada tahun 1996. Melanjutkan ke SMA Wirakarya I Ciparay, lulus tahun 1999.. Melanjutkan SI ke Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, lulus tahun 2006. Tahun 2004 sampai sekarang aktif mengajar di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay.Kemudian tahun 2010 tercatat sebagai Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Fakultas Ilmu Pendidikan dengan jurusan Pendidikan Khusus (PKh).


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN GERAKAN DAN BACAAN SHALAT PADA SISWA KELAS III SDN WONOSARI BARU TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 95

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASARESEPTIF ANAK TUNARUNGU DI SLB NEGERI CICENDO BANDUNG.

0 3 57

PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SMPLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG.

0 1 37

PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SMPLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG.

0 1 100

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB B-C FADHILAH.

2 7 24

PENGGUNAAN MEDIA CLAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BANGUN DATAR PADA ANAK TUNARUNGU KELAS I DI SLB AZ-ZAKIYAH BANDUNG.

0 2 37

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN TEMA KELUARGA PADA ANAK TUNARUNGU.

0 0 40

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA BLOCK DIENES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN DENGAN TEKNIK MENYIMPAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB ABCD DIAN PUTRA BANGSA SAMBI BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 20

PENGGUNAAN MEDIA POP-UP UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK TUNARUNGU KELAS P1 DI SLB DENA UPAKARA WONOSOBO.

2 25 276

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN GERAKAN SHALAT BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB ABCD MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG - repository UPI S PLB 1004929 Title

0 0 3