Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lanjut Usia Memilih Tinggal di Panti Werdha Salib Putih Salatiga

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Verbatim
Keterangan:
S

: Subjek

P

: Peneliti

RP

: Riset Partisipan. 1, 2 dan 3

KP

: Kepala Panti

A. Riset Partisipan I (RP1)
Inisial Lanjut Uisa


: Ny. S

Umur

: 76 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMA
Agama

: Kristen

Alamat Asal

: Madiun


Verbatim Partisipan I
S

Isi Wawancara

P

Selamat pagi Mbah, masih ingat dengan saya?

RP1

Iya toh ingatlah. Gres kan

P

Iya mbah betul sekali.

Kode

Mbah apakah kita bisa memulai wawancara?

RP1

Iya. Gres ingat. Oh iya silahkan saya sudah siap,

5

heheheheh

59

60
P

Boleh tau mbah asalnya dari mana?

RP1

Saya aslinya dari Madium.

P


Sudah berapa mbah lama tinggal disana?

RP1

Sudah lama, lahir disana, nikahpun disana sekitar 74

10

tahun saya disana.
P

Ow.. sangat lama, dan itu bukan waktu yang singkat ya
mbah? Terus mbah pernah merantau keluar kota begitu?

RP1

Merantau itu yah.. ini berada di panti Jompo. Saya tu
pindah-pindah Panti Jompo dan akhirnya saya disini


P

15

Oh, sebelumnya pernah tinggal di panti jompo yang lain?
Kenapa bisa sampai ke sini mbah?

RP1

Iya pernah. Waktu itu saya berantem sama pekerja di
panti, gara-gara dia suka ngambil barang-barang saya jadi
saya berantem sama dia,kemudian saya dipindahkan

20

kesini.
P

Oh iya. Langsung saja ya mbah, apakah mbah tahu panti
jompo itu apa, seperti apa yang mbah ketahui?


RP1

Oh.. iya kalo menurut saya ni yah, panti jompo itu dinama
rumah yang di ajarke… opo jenenge (diajarkan… apa
namanya). Diajarkan kita itu hidup rukun satu sama yang

25

lain.
P

Itu menurut mbah yah. Kemudian yang membawa mbah
ke sini itu siapa?

RP1

Yang bawa saya kesini itu, adik saya.

P


Memangnya mbah sendiri yang mau diantar ke sini, sama

30

adiknya?
RP1

“Nggak” bukan kemauan sendiri. Saya itu dipaksa tinggal
di Panti Jompo, awalnya saya tidak mau tinggal di Panti.
Yah yoweslah saya ikutin aja.

P

Mbah berapa bersaudara. Saudara kandung maksudnya?

35

61
RP1


Kalo saya 12 bersaudara yang hidup tinggal saya sama
adik laki-laki, dan yang lain sudah meninggal.

P

Oh iya. Maaf ya mbah. Mbah pernah menikah?

RP1

Oh iya… pernah tapi suami saya meninggal karena sakit
“struk”

P

Berarti mbah punya anak?

RP1

Iya punya anak cewek, tapi bukan anak kandung, saya


40

adopsi anak orang, cantik anak itu, pinter buangat dia tu,
mbak Gres.
P

Terus anak mbah dimana sekarang?

45

Kenapa tidak sama-sama dengan anak mbah supaya ada
yang rawat sama mbah?
RP1

Waduh, dia sudah berkeluarga sekarang, jadi dia tidak lagi
mempedulikan saya. Tidak tau berterimakasih anak itu
kepada saya, benaran loh Gres.

P


Oh iya… apakah anak mbah pernah jenguk kesini?

RP1

Gak pernah. Lagian dia juga baru aja melahirkan

50

beberapa bulan yang lalu
P

Terus mbah punya rumah sendiri? Di tempat asalnya
mbah?

RP1

55

Dulu punya, cuma saya jual buat bayar pengobatan suami

saya, sebelum meninggal itu, dan sekarang saya tidak
punya rumah lagi.

P

Saat mbah jual rumah, mbah tinggal dimana?

RP1

Bersama adik saya, adik saya punya apartemen dan saya
tinggal disitu dengan anak angkat saya cewek itu.

P

Kalo sekarang mbah pulang masih ke rumah adik mbah?

60

62
RP1

P

Tidak… Saya itu tidak cocok sama istri adik saya waktu

63

masih tinggal dengan mereka di apartemen. Mereka

64

mengatakan kalo saya ini nyusain hidup mereka saja,

65

masuk di panti jompo sajalah.

66

Saat itu bagaimana perasaanya mbah, pas dengar
mereka mengatakan seperti itu?

RP1

P

Saya merasa tidak enak, hidup saya ini bergantung

69

kepada mereka. Seakan-akan saya ini orang pengganggu

70

kesenangan mereka.

71

Waktu tinggal bersama mereka mbah punya kegiatan apa
saja, Misalkan buat kue, jualan begitu?

RP1

Saya tinggal sama mereka, saya juga buka usaha jualan,

74

biar menambah kebutuhan saya sendiri, selama tubuh

75

saya ini masih bisa bekerja. Sebetulnya tidak enak tinggal
berlama-lama dengan mereka. Lebih baik saya tinggal di
Panti Jompo supaya beban mereka berkurang.
P

oh begitu, terus saya mau tanya menurut mbah sendiri
nih, yang mbah rasakan. Bagaimana rasanya tinggal di

80

Panti Jompo saat ini?
RP1

Gimana lagi ya, namanya juga sudah tua terima saja, kalo
saat ini saya sudah senang tinggal disini, dari pada pulang
sama saudara-saudara. Walaupun di Panti gak enak ya.

P

Oh iya mbah, maksudnya tidak enak itu bagaimna?

RP1

Yang gak, enak itu yah, masa pakaian saya yang bersih-

85

bersih yah gak kotor amat juga, digabungin sama pakaian
yang ada “e.e” kan bau baju saya nanti. Tapi enakan disini
saya.
P

Mbah. Menurut mbah ya, bagaimana rasanya tinggal di
rumah bersama keluarga?

RP1

Yo, senanglah kalo bersama keluarga. Hahahaha iya kan

90

63
Gres

P

Tapi kalo di rumah saya merasa tidak senang sama ipar

94

saya dan ponakan saya selama tinggal bersama mereka.

95

Mereka tidak mempedulikan saya, hanya saja adik saya

96

yang baik kepada saya, tapi isterinya itu maunya saya

97

keluar dari rumah mereka katanya saya nyusai mereka

98

Hehehe… iya mbah. Kalo menurut mbah lebih nyaman
tinggal di panti Jompo atau di rumah bersama keluarga?

RP1

100

Disuruh milih, saya milih tinggal di rumah sendiri saja, tapi
sendiri saja.

P

Kalo milih tinggal di rumah bersama dengan anak
angkatnya mbah?

RP1

Tidak lah, Anak angkat saya juga tidak mau tinggal

105

dengan saya lagi, padahal saya tu sayang sama dia,
dianya saja yang tidak mau pedulikan saya lagi, wess
biarin
P

Nah. Kalo seandainya nih, mbah di rumah sendirian,
seorang diri, dan terjadi sesuatu misalkan saja mbah sakit

110

siapa yang merawat mbah?
RP1

Itu dia, mbak Gres. Lebih baik saya tinggal di Panti ada

112

yang merawat saya. Tapi enak tinggal di rumah sendiri
bebas loh mau ngapain aja
P

Mbah, pernahkah salah satu keluarga menjenguk mbah

115

disini?
RP1

Mmmnn… tidak ada tu Gres. Belum pernah saya dijenguk.

P

Oh iya, bagaimana rasanya mbah kalo sampai sekarang
ini keluarga mbah tidak ada yang datang jenguk mbah?

RP1

Sebenarnya saya merasa sepi kalau keluarga tidak ada
yang nengok kesini, saya jugakan salah satu dari keluarga

120

64
mereka harusnya mereka memperhatikan saya

P

Oh begitu, mbah harapkan keluarga melakukan sesuatu
untuk mbah? Harapannya mbah.

PR1

Iya mbah Gres, saya mau keluarga saya kesini itu agar

125

mereka melihat kondisi saya, saya sehat atau tidak
bahkan saya jatuh sakit tidak ada yang jenguk saya kesini.
P

Oh begitu ya..
Jadi sekarang harapan mbah pengennya tetap di Panti
jompo atau pulang di rumah?

RP1

130

Kalo sekarang nih ya, saya tidak mau tinggal dengan
saudara saya lagi di rumah, saya tetap disini saya.

P

Oh iya. Berarti mbah sudah nyaman tinggal di Panti
bersama keluarga bersar Panti. Alasan kenapa mbah mau
tetap disini?

RP1

135

Jujur saja yah, saya sudah senang tinggal disini, karena
banyak teman cerita, saya bisa berbagi pengalaman
kepada teman sekamar saya, pokoknya saya senang dan
betah disini.

P

Mbah tetap memilih tinggal di Panti Jompo?

RP1

Iya. Mbak Gres.

P

Oh iya mbah, sudah selesai, dan terimakasih ya mbah

140

sudah mau ngobrol dengan saya.
RP1

Iya mbak Gres. Sama-sama. Nanti kita cerita-cerita lagi
ya.

P

Iya mbah. terimakasih

145

65

B. Riset Partisipan II (RP2)
Inisial Lanjut Uisa

: Ny. R

Umur

: 60 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pendidikan Terakhir : SD (Tidak Lulus)
Agama

: Kristen

Alamat Asal

: Desa Sraten Kec. Tuntang

Verbatim Partisipan II
S
P

Isi Wawancara

Kode

Selamat pagi mbah, masih ingat saya?

RP2 Iya selamat pagi juga mbak Greis. Ingatlah masa lupa
hehehehe
P

Hehehehe… Mbah, apakah kita bisa bercerita
sedikit?

5

RP2 Oh iya sangat bisa. Silahkan saja, selagi saya masih
bisa jawab ya. Hehehehe
P

Iya mbah. Boleh tau asal mbah dari mana?

RP2 Saya asli dari Desa Sraten. Kecamatan Tuntang. tapi
saya sering merantau.
P

10

Sudah berapa lama mbah, merantau?

RP2 Waktu saya masih mudah.
Saya tidak dibesarkan oleh orang tua saya
P

13

Kalo boleh tau dulunya orang tua mbah dimana?

RP2 Saat saya masih kecil, orang tua saya meninggal,

15

dan saya tidak ada yang peduli apa lagi dari orang

16

tua saya itu tidak pernah ada, bahkan saya tidak

17

66
pernah merasakan itu
P

18

Oya. Mbah, apakah mbah tau apa itu panti jompo?
Menurut mbah yang mbah tau panti jompo itu seperti

20

apa?
RP2 Panti jompo itu tempat dimana orang-orang bisa
dititipkan, orang-orang yang tidak punya kesesuaiyan
diri, tidak sehat, karena sudah tua, sakit-sakitan gitu,

25

tidak ada sanak saudara, nah seperti mbah ini.
Hahahaha
P

Hahahaha… iya mbah. Terus kenapa mbah bisa
berada disini, dan siapa yang merawat mbah ketika
jatuh sakit?

RP2 Dibawa kesini sama orang kenalan saya. Waktu itu
saya mencari kontrakan di Desa dan bertemu dengan

30
31
32

orang yang baru saya kenali itu, namanya Bu Yudi,
dan mereka yang membawa saya kesini.
Saya di panggil sama mereka untuk tinggal bersama.

35

Sebelum saya dibawah kesini saya pernah sakit dan
mereka memanggil bidan untuk saya berobat.
P

Oh… jadi mereka yang membawa mbah kesini dan
sebelum itu mbah tinggal bersama dengan mereka

40

RP2 Iya. Mereka tu keluarga yang baik bagi saya.
P

Mbah, kenapa mereka membawa mbah kesini?

RP2 Waktu masih di rumah kenalan saya itu, mereka

P

43

mengatakan bahwa saya ini sudah tidak sehat lagi,

44

sudah mulai sulit untuk berjalan jauh.

45

Saat mereka mengatakan akan membawa mbah
kesini, bagaimana perasaan mbah?

RP2 Saya juga merasa tidak enak sama mereka, karena

48

67

P

mereka sudah baik pada saya, kemudian mereka

49

mengatakan pada saya mereka membawa saya ke

50

Panti Jompo supaya ada yang merawat saya.

51

Terus mereka yang bertanggung jawab membiayai
mbah?

RP2 Mereka juga yang mau biayai saya masuk Panti

P

Jompo, dan saya juga setujuh, karena ini adalah hal

55

yang baik supaya saya tidak menyusain hidup

56

mereka lagi di rumah mereka.

57

Sebelumnya mbah tinggal dimana?

RP2 Waktu itu saya tinggal di rumah saya sendiri,

P

54

59

kemudian dijual sama kakak laki-laki saya, dan dia

60

pergi tidak tau kemana. Akhirnya saya mencari

61

kontrakan agar saya bisa tinggal dan berteduh.

62

Berapa lama, mbah tinggal di rumah sendiri?

RP2 Sekitar 5 tahun setelah pulang merantau.
P

Mbah tinggal bersama siapa di rumah?

65

RP2 Saya sendiri, tidak dengan siapa-siapa.
P

Oh iya mbah, “maaf” mbah pernah menikah?

RP2 tidak pernah menikah.
P

Mbah punya anak angkat begitu mbah?

RP2 Hahhahah… apalagi anak angkat tidak punya saya.
P

70

Menurut mbah, rasanya tinggal dipanti itu seperti
apa?

RP2 Yah biasa , tapi senanglah, ada yang merawat, peduli

73

pada saya, kalo sakit ada yang ngasih obat, punya
teman cerita.
P

Bagaimana perasaan mbah saat saudara mbah, pergi

75

68
dan meninggalkan mbah?
RP2 Ya mau gimana lagi, saya merasa kesepian tidak ada

78

yang pedulikan saya. Hidup seorang diri tanpa

P

saudara kandung satu pun.

80

Saya merasa benar-benar sendiriaan.

81

Mbah, lebih merasa nyaman tinggal di panti atau di
rumah?

RP2 Di rumahlah, kan enak di rumah gak ada yang larang
kalo kemana-mana, bebas gitu
P

85

Misalkan nih ya mbah, kalo mbah tinggal di rumah
sendiri kemudian mbah sakit siapa yang merawat?

RP2 Hehehe… ya urusin diri sendiri, gimana lagi coba
sudah tidak punya siapa-siapa
P

Nah, kalo sekarang mbah kepengennya tetap disini

90

atau bagaimna?
RP2 Tetap disini saja, banyak teman, tidak merasa sendiri,
sampai saya dipanggi yang Maha Kuasa. Sisain
hidup saya ya disini
P

Iya mbah. Terimakasih ya mbah, sudah selesai,

95

terimakasih sudah bercerita, sudah luangkan waktu
buat saya yam bah.
RP2 Iya mbak Greis, sama-sama. Kapan saja mau
menanyakan sesuatu saya selalu siap.. Hahahaha
P

Hahahaha… iya mbah. Terimakasih ya.

100

69
C. Riset Partisipan III (RP3)
Inisial Lanjut Usia

: Ny. Y

Umur

: 74 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pendidikan Terakhir : SD
Agama

: Kristen

Alamat Alsal

: Salib Putih
Verbatim Partisipan III

S
P

Isi Wawancara

Kode

Selamat pagi mbah, dengan mbah Y?

RP3 Iya betul sekali. hehehehe
P

Heheheh… mbah masih ingat saya?

RP3 Iya ingat, mbak Gres kan.
P

Iya betul sekali.

5

Oh iya mbah kita mulai saja yah
RP3 iya mbak… iya
P

Yang mbah tau Panti Jompo itu seperti apa? Menurut
mbah.

RP3

Tempat untuk orang-orang sudah tua, kayak mbah

10

ini… hehehe
tempat orang-orang yang sudah tidak berdaya.. yah
begitulah mbak Gres yang saya tahu. heheheh
P

Oh iya mbah hehehehe
Mbah, kenapa mbah memilih tinggal di Panti Jompo,
dan kenapa tidak tinggal bersama keluarganya
mbah?

15

70
RP3

Waktu itu saya dipelihara sama orang Belanda. Saat

18

bapak dan ibu saya meninggal, saya sudah berusia 7
tahunan begitu, saya tinggal di Panti Asuhan anak-

20

anak. Di sebelah sana tuh dekat Kantor.
Saya sudah tidak punya siapa-siapa mbak.
P

Oh iya mbah, bagaimana rasanya dipelihara atau
tinggal sama mereka?

RP3

Mau bagaimana lagi mbak, enak dan tidak enak yo

25

harus tetap tinggal dengan mereka hehehehehe
P

Maksudnya tidak enak itu bagaimana mbah?

RP3

Saya merasa tidak enak itu karena mereka itu kasar,

28

sukanya bentak-bentak, marah-marah, pokoknya
tidak enaklah mbak. Tidak ada rasa kasihan atau

30

peduli, walau pun mereka bukan orang tua kandung
saya, seharusnya mereka memperhatikan saya kan
mbak

P

Rasanya itu sedih, saya merasa sendirian, tapi terima

34

sajalah sudah menjadi jalan hidup.

35

Oh begitu… oh iya mbah kita lanjut pertanyaannya
yah… Apakah mbah pernah menikah?

RP3

Iya pernah. Heheheheh

P

Heheh iya, lalu suami mbah dimana sekarang?

RP3

Ooo.. suami saya sudah meninggal, sudah lama

40

mbak
P

Oh sudah meninggal. Maaf yah mbah kalo boleh tau
suami mbah meninggalnya sejak kapan?

RP3 Oh tidak apa-apa. Sejak tahun berapa yah, saya lupa 45
mbah, yang saya ingat itu kita bersama 28 tahun kalo
tidak salah itu mbak, lalu suami saya meninggal.
P

Oh ya sangat lama ya, mbah… hehehhe

71
lalu mbah punya anak?
RP3 Saya dan suami saya tidak memiliki anak.
P

50

Oh tidak memiliki anak, atau mbah punya anak
angkat begitu?

RP3 Waduh tidak mbak, saya tidak mau memelihara anak
orang. hehehe
P

Kenapa mbah tidak mau, supaya kalo mbah sudah

55

tua kan ada yang merawat mbah?
RP3 Yah.. hehehe saya tidak mau saja, dulu saya berpikir
jika saya tua nanti pasti juga tinggal di panti, seperti
sekarang ini, lebih baik sendiri saja. hehehehe
P

Mbah, apakah mbah punya saudara sepupu dari

60

kedua orang tuanya mbah?
RP3 Oh iya saudara dari ibu saya, tapi mereka sudah 62
63

tidak tinggal di Salib Putih
P

Tapi mereka sering jenguk mbah kesini atau tidak?

RP3 Dulu iya mereka jenguk kesini dua kali, habis itu

65

mereka tidak pernah kesini lagi sampai sekarang.
Mereka sudah tidak lagi pedulikan saya lagi. Hehehe
P

67

Oh jadi mereka pernah kesini ya?

RP3 Iya mereka kesini, hanya liat saya aja begitu, ngobrol
selesai langsung mereka pulang tidak ada, dua atau 70
tiga jam, cuss pergi mereka. Hahahahaha
Yang penting saya itu tidak pernah merepotkan

72

mereka.
P

Oh iya mbah, waktu suami mbah meninggal,
perasaan mbah itu bagaimana?

75

RP3 Saya merasa, saya benar-benar sendiri, tidak punya
siapa-siapa,
sayangi.

dan

kehilangan

orang

yang

saya

72
P

Oh iya… waktu mbah menikah, mbah tinggalnya
dimana?

80

RP3 Tinggal dirumah saya dengan suami, pas suami saya
meninggal saya dibawa ke Panti Jompo ini, baru saya
jual rumah saya.
P

Terus yang bawa mbah ke Panti Jompo siapa?

RP3 Ya… dari Panti sini, karena orang asli Salib Putih

85

tinggal disini gratis mbak, yang biayai itu Yayasan
Panti Wreda
P

Oh dari Yayasan yah mbah
Bagaimana rasanya tinggal di Panti Jompo mbah?

RP3 Nyaman, enak, banyak teman cerita, senanglah 90
tinggal disini
P

Kalo menurut mbah lebih nyaman tinggal disini atau
di rumah sendiri?

RP3 Kalo itu mah semua enak mbak, tapi lebih enak dan
nyaman tinggal di Panti, banyak teman, ada yang

95

merawat saya kalo saya sakit. Hehehehehe
P

Mbah pernah sakit selama disini?

RP3

Iya pernah. Sakitnya hanya itu-itu saja

P

Biasanya sakitnya mbah, sakit apa?

RP3 Sering kaki saya itu kesemutan, susah tidur juga

100

mbak, tangan saya terkadang gemetar tidak kuat
ngangkat berat. nanti minta obat sama bu G (Kepala

102

Panti), atau di bawa ke bidan, dokter di Puskesmas
untuk berobat
P

Waktu mbah sakit, saudara sepupunya mbah kesini

105

atau tidak?
RP3 Waktu saya sakit tidak ada keluarga yang melihat
saya, mungkin mereka tinggalnya jauh maka dari itu

107
108

73
mereka tidak bisa jenguk saya kesini
P

Oh begitu nah, kalo harapan mbah kedepannya buat 110
Panti ini apa, dan bagaimana?

RP3 Saya harap semoga Panti ini semakin baik, jangan
bosan-bosan dengan kami yang sudah tua, yah itu
saja selalu Diberkahi Gusti Yesus (Diberkati Tuhan
Yesus). Amin

115

Amin… sampai disini percakapan kita, saya banyak

P

berterimakasih kepada mbah Y yang sudah mau
luangkan waktunya. Sekali lagi saya ucapkan banyak
terimakasih. Tuhan Yesus Berkati mbah.
RP3 Iya mbak Gres.. sama-sama hehehehe

120

Gusti Yesus Memberkati (Tuhan Yesus Memberkati)
Iya mbah… hehehehehe

P

D. Kepala Panti (KP)
Inisial

: Ny. G

Umur

: 47 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pendidikan Terakhir : Wiraswasta
Agama

: Kristen

Alamat Asal

: Salib Putih Salatiga
Verbatim (Data Pendukung)

S

Isi Wawancara

P

Apakah kita sudah bisa mulai percakapannya bu?

KP

Iya sudah… hehehe

P

Ok. Apakah ibu tau panti jompo itu seperti apa?

Kode

74
KP

Panti jompo itu tempat dimana orang yang sudah
lanjut usia, kondisi yang sudah rentang, sudah pikun,

5

lemah.
P

Sudah berapa lama Ibu berawat dan berasa dengan
Lanjut usia?

KP

Sudah lama sekitar 20 tahunan lah. Sudah lama mbak
saya merawat mereka

10

P

Bagaimana rasanya tinggal bersama mereka?

KP

Yo gimana ya.. mmmm.. biasa-biasa saja, tapi senang,
nyaman,

karena

memang

sudah

menjadi

satu

keluarga begitu, bahkan terkadang itu saya merasa
jengkel.
P

Apa yang membuat ibu merasa jengkel?

KP

Kadang lansia itukan kayak anak kecil, ngeyel kalau

15

dibilangin tu tidak mau dengar, berantem sama teman
kamar. Tapi saya bisa mengatasinya
P

Oh iya bu, terus cara mengatasi dan menasehati 20
lanjut usia itu bagaiman bu?

KP

Saya memarahi mereka dengan cara baik-baik, saya
mengatakan harus saling akur, damai dengan teman.
Saya mengatakan sesudah kebaktian setiap pagi, saat
memandikan kepada mereka. Saya bicara itu didepan

25

teman-temannya, agar mereka malu dan tidak buat
lagi.
P

Iya bu, jadi itu caranya ibu agar lanjut usia tidak lagi
bertengkar yah.
Yang sering berantam itu siapa bu kalo boleh tau?

KP

Itu mbah S diakan baru disini, sering ngomel-ngomel
sampai berantem. Tapi sekarang sudah tidak lagi

P

Oh iya bu terus mbah S ini sering dijenguk

30

75
keluarganya atau tidak?
KP

Mbah S tidak pernah di jenguk, hanya saja waktu 35
ngatar mbahnya kesini, sepertinya keluarga mbah S, 36
tidak peduli lagi sama mbahnya.. hhhmm

P

Yang mengantar mbah S itu siapa?

KP

Adik laki-lakinya bersama ponakannya

P

Oh adiknya.

37

40

Kemudia alasan apa saja yang mereka berikan saat
mengantar mbah S di Panti?
KP

Katanya, mbah ini tidak akur sama adik iparnya, istri

43

dari adik laki-laki, tapi sebelumnya ia sudah pernah

44

dititipkan di panti jompo yang lain sebelum disini, di

45

panti yang lama mbah S buat kasus, dan dikeluarkan
dari Panti itu. Keluarganya pun tidak peduli atau

47

menasehatinya.
P

Oh begitu, terus kasus apa yang ia buat, sampai
mbahnya dikeluarkan?

KP

50

Berantem sama temannya di Panti itu, malah mukul
loh. Huhhmm. Sekarang disini dia tidak lagi berantem
atau memukuli temannya, dan tidak lagi mengucapkan
kata kasar.

P

Oh iya. Jadi langsung dipindahkan kesini

KP

Iya dibawa kesini sama keluarganya.

P

Terus bu, kalo mbah S sakit, apakah salah satu

55

keluarganya mereka datang dan membawanya
berobat atau bagaimana?
KP

P

Iya mbak, keluarganya itu tidak kesini waktu mbah S

60

sakit, sudah saya hubungi keluarganya tapi, mereka

61

ya gitu saja tidak ada respon.

62

Oh begitu, jadi keluarga tidak peduli.

76
Terus kalo mbah R itu, apakah keluarganya sering

KP

P

kesini?

65

Oh tidak pernah, dia sudah tidak punya keluarga, tidak

66

punya siapa-siapa.

67

Tidak punya siapa-siapa, lalu yang membawa mbah R
kesini siapa bu?

KP

P

Yang mengantar mbah R kesini, katanya itu

70

kenalannya, mereka bertemu di gereja dan mereka

71

mau bertanggung jawab pada mbah R ini.

72

Oh begitu, jadi yang mengantar mbah R itu
kenalannya? Bahkan keluargapun tidak ada?

KP

Iya benar, dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi.

P

Oh iya bu, alas mereka membawa mbah R kesini

75

kenapa?
KP

Mereka mengatakan, kalo mbah R ini tidak ada yang
merawat mbah R, karena ia sudah sakit-sakitan dan
sudah mulai susah jalan. Jadi mereka tidak bersedia

80

mengurusi mbah R.
P

Terus bagaimana dengan mbah R. Apakah mbah R
menolak tinggal disini atau bagaimana?

KP

P

Katanya mbah R ini dengan senang hati menerima

84

tawaran tinggal di Panti, karena mbah R tidak mau

85

merepotkan mereka, dengan kondisi tubuh yang

86

lemah seperti sekarang ini.

87

Oh iya bu. terus selama mbah R tinggal di sini pernah
jatuh sakit? dan apakah kenalannya itu kesini melihat

KP

mbah R?

90

Iya mbah R pernah jatuh sakit, kakinya bengkak susah

91

jalan. Selama mbah R sakit, mereka tidak kesini. Jadi

92

saya yang mengurusnya.

93

77
P

KP

P

Oh iya terus bagaimna dengan mbah Y, apakah mbah
Y ini masih punya keluarga, atau saudara begitu?

95

Mmmnn… Setau saya, ia sudah tidak punya saudara

96

kandung, saudara sepupunya ada tapi mereka tidak

97

tinggal disini.

98

Oh jadi yang ada hanya saudara sepupunya saja, tapi
mereka sering menjenguk mbah Y?

KP

100

Oh… mereka tidak pernah menjenguk mbah Y kesini
mbak. Hanya saja waktu dulu tapi sudah lama, hanya
sekali toh kesini.

P

Oh begitu… mbah Y ini pernah menikah atau tidak bu?

KP

Hum.. iya mbah Y pernah tapi suaminya meninggal,

105

mereka tidak punya anak.
P

Jadi mbah Y ini tidak memiliki anak tapi pernah
menikah. Sebelumnya mbah Y ini tinggal dimana bu?

KP

Iya… mbah Y tinggal bersama suaminya di rumah
mereka

P

110

Terus kenapa mbah Y ini tinggal disini bu, kan mbah Y
punya rumah sendiri?

KP

Mbah Y menjual rumahnya setelah suaminya
meninggal. Mbah Y ini kan asli orang Salib Putih, jadi
dia harus tinggal disini, karena sudah tidak punya

115

keluarga.
P

Bagaimana reaksi atau tanggapan mbah Y waktu
disuruh tinggal disini?

KP

P

Yah… Mbah Y menerima dengan keadaannya, dan

119

mau tinggal di Panti, ia berpikir karena sudah tidak ada

120

yang akan merawat dia, jika tinggal sendiri di rumah.

121

Oh begitu. Terus kalo mbah Y sakit misalnya ya…
karena sudah tua, siapa yang merawatnya?

78
KP

Ya… saya yang merawat mbahnya, tapi kalo sakitnya

124

sudah tidak bisa saya tangani, ya saya bawa ke bidan

125

begitu.

126

P

Terus, kalau yang lain mereka masih punya keluarga?

KP

Iya yang masih memiliki keluarga ada 17orang dan
yang lain itu sudah tidak punya siapa-siapa, bahkan
ada yang dari kecil sudah tidak punya orang tua, kalo

130

yang asli Salib Putih mereka dari kecil tinggal di Panti.
P

Oh jadi banyak juga ya yang tidak punya keluarga?

KP

Iya mbah.. hummnn mereka disini tinggalnya tidak
pungut biaya, gratis semuanya. hehehehe

P

Oh begitu, dan yang tanggung biaya itu dari Yayasan

135

disini?
KP

Iya mbak, begitu jadi yang bayar ya dari sini, mereka
tidak bayar. Heeheheheh

P

Oh iya. Hehehe.
Iya bu sampai disini percakapan kita ya bu,

140

terimakasih banyak atas informasinya.
KP

Iya mbak, sama-sama. Kalau butuh apa-apa atau
masih kurang kesini lagi, tidak apa-apa kok saya tetap
siap di wawancarai. hahahhahah

P

Iya bu, iya. Terimakasih banyak bu

KP

Iya, iya mbak heheeheehhe.

145

Lampiran 2. Surat Penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan UKSW

79

Lampiran 3. Pedoman Wawancara dan Daftar Pertanyaan

Pedoman Wawancara
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lanjut Usia Memilih Tinggal Di
Panti Jompo.

Daftar Pertanyaan
Pertanyaan untuk Lanjut Usia Sebagai Partisipan
1. Apa yang mbah ketahui tentang Panti Jompo?
2. Alasan apa sehingga mbah memilih tinggal diPanti Jompo?
3. Siapa yang membawa mbah tinggal di Panti Jompo?
4. Berapa lama tinggal dengan keluarga?
5. Bagaimana rasanya tinggal bersama dengan keluarga di
rumah?
6. Bagaimana Rasanya tinggal di Panti Jompo?
7. Lebih nyaman tinggal di rumah dengan keluarga atau di Panti
Jompo?
8. Apa harapan mbah kedepannya buat keluarga seperti apa dan
bagi Panti Jompo?
Pertanyaan untuk Kepala Panti sebagaidata pendukung
80

81

1. Apakah ibu tau, apa itu Panti Jompo?
2. Apakah ibu tau Lanjut Usia itu apa?
3. Sudah berapa lama ibu merawat Lanjut Usia?
4. Bagaimana cara ibu merawat Lanjut Usia sehingga mereka
merasa lebih nyaman tinggal di Panti Jompo?
5. Bagaimana rasanya tinggal bersama mereka yang sudah
mengalami penurunan fisik?
6. Alasan apa saja yang diutarakan keluarga saat menitipkan
Lanjut Usia disni?
7. Harapan kedepan yang ibu inginkan terhadap keluarga dan
Lanjut Usia seperti apa?

LAMPIRAN 4. LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPAN
(Infomed Consent)

82

83

84

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lanjut Usia Memilih Tinggal di Panti Werdha Salib Putih Salatiga T1 462011053 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lanjut Usia Memilih Tinggal di Panti Werdha Salib Putih Salatiga T1 462011053 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lanjut Usia Memilih Tinggal di Panti Werdha Salib Putih Salatiga

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kesejahteraan pada Lanjut Usia di Panti Werdha Sosial dan Mandiri Salib Putih Kota Salatiga T1 462010017 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kesejahteraan pada Lanjut Usia di Panti Werdha Sosial dan Mandiri Salib Putih Kota Salatiga T1 462010017 BAB II

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kesejahteraan pada Lanjut Usia di Panti Werdha Sosial dan Mandiri Salib Putih Kota Salatiga T1 462010017 BAB IV

0 0 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kesejahteraan pada Lanjut Usia di Panti Werdha Sosial dan Mandiri Salib Putih Kota Salatiga T1 462010017 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kesejahteraan pada Lanjut Usia di Panti Werdha Sosial dan Mandiri Salib Putih Kota Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kesejahteraan pada Lanjut Usia di Panti Werdha Sosial dan Mandiri Salib Putih Kota Salatiga

0 0 54

Kesehatan Spiritual Lanjut Usia Di Getasan Dan Panti Wredha Salib Putih Salatiga Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesehatan Spiritual Lanjut Usia di Getasan dan Panti Wredha Salib Putih Salatiga

1 1 40