UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK-KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF.

(1)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI

DI TAMAN KANAK-KANAK MELALUI

MEDIA MANIPULATIF

( Penelitian Tindakan Kelas di TK Nurul Iman

Kelurahan pangliaran, kecamatan pancatengah kabupaten Tasikmalaya Tahun ajaran 2012/2013 )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Starta Satu (S1)

Oleh Imas Maskinah

0803562

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI

DI TAMAN KANAK-KANAK MELALUI MEDIA

MANIPULATIF

( Penelitian Tindakan Kelas terhadap anak kelompok B TK Nurul Iman pangliaran, pancatengah Tasikmalaya )

Oleh Imas Maskinah

Sebuh skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan

© Imas Maskinah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi Undang Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,


(3)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF


(4)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF


(5)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Pemahaman Geometri Di Taman Kanak-Kanak Melalui Media Manipulative

(Penelitian Tindakan Kelas Di Kelompok B TK Nurul Iman Kelurahan Pangliaran Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

IMAS MASKINAH

0803562

Penelitian ini dilatar belakangi adanya permasalahan yang ditemukan di TK Nurul Iman, yaitu kemampuan pemahaman geometri anak yang belum muncul. Hal tersebut menjadi alasan yang mendasari rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimana pemahaman geometri anak TK Nurul Iman sebelum digunakannya media manipulatif.?, (2) Bagaimana penerapan pemanfaatan media manipulatif dalam meningkatkan pemahaman geometri anak di TK Nurul Iman ?, (3) Bagaimana pemahaman geometri anak di TK Nurul Iman setelah digunakannya media manipulatif.?, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang pemanfaatan media manipulative di TK Nurul Iman dalam meningkatkan pemahaman geometri anak. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian anak kelompok B TK Nurul Iman yang berjumlah 15 orang anak. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data Deskriftif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui pemanfaatan media manipulative, kemampuan pemahaman geometri anak mengalami peningkatan dalam hal menyebutkan gambar bentuk geometri, mengambil gambar bentuk geometri sesuai instruksi guru, menyebutkan sambil menunjukan benda-benda nyata yang ada dilingkungan sekolah sesuai bentuk geometri, Anak membuat kumpulan bentuk geometri sesuai bentuk yang mereka buat, dan Anak dapat membuat bentuk geometri dengan sterofom, hal ini juga didukung oleh persentase peningkatan jumlah anak yang dikategorikan Sempurna (sesuai indikator dalam melakukan kegiatan) dimana hasilnya pada kegiatan siklus I jumlah anak yang dalam kategori sempurna sekitar 33,33%, kegiatan siklus II sebesar 60%, dan kegiatan siklus III sebesar 82,66%. Rekomendasi bagi guru yaitu Dalam upaya meningkatkan pemahaman geometri anak, hendaknya guru menggunakan media yang lebih bervariatif, sedangkan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran yang lebih baik di TK ,maupun tentang media-media atau metode- metode pembelajaran yang lebih baik.


(6)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Efforts to Improve Understanding of Geometry in Kindergarten Through manipulative Media

( Classroom Action Research In Group B Nurul Iman Kindergarten Village Pangliaran Pancatengah District of Tasikmalaya Regency )

IMAS MASKINAH 0803562

The background of this research is the existence of the problems found in kindergarten Nurul Iman , the ability of understanding the geometry of a child who has not yet appeared . This is the reason underlying the formulation of the problem , namely ( 1 ) How does understanding the geometry of kindergarten children Nurul Iman before use manipulative media . ? , ( 2 ) How does the application of manipulative use of the media in improving the understanding of the geometry of a child in kindergarten Nurul Iman ? , ( 3 ) How understanding of the geometry of a child in kindergarten Nurul Iman after the use of manipulative media . ? , in order to obtain an overview of the use of manipulative media in kindergarten Nurul Iman in improving children's understanding of geometry . The method used was Classroom Action Research . Research subjects kindergarten children in group B Nurul Iman totaling 15 children . The technique of collecting data through observation , interviews , and documentation . Data analysis using descriptive qualitative data analysis techniques . The results showed that through the use of manipulative media , the ability of children to increase understanding of the geometry in terms of the geometry of the image states , take pictures of geometric shapes according to the instructions of teachers , said as he showed real objects that exist within the appropriate school geometry , the Child makes a collection of geometric shapes the shape they make , and the child can make geometric shapes with sterofom , it is also supported by the percentage increase in the number of children who are classified perfect ( according to the indicators of doing activities ) which results in the activities of the first cycle the number of children in the perfect category around 33.33 % , the second cycle activity by 60 % , and the activities of the third cycle of 82.66 % . Recommendations for teachers, in an effort to improve understanding of the geometry of the child , the teacher should use media that is more varied , whereas for further research are expected to conduct further research into better learning in kindergarten , as well as on the media or methods of learning better .


(7)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Struktur Organisasi ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bentuk Geometri ... 11

1. Sejarah Geometri ... 11

2. Konsep Dasar Bentuk Geometri ... 15

3. Jenis- Jenis Bentuk Geometri yang dipelajari di TK ... 19

4. Pentingnya Memahami Bentuk Geometri pada Anak Usia Dini .. 24

5. Manfaat Mempelajari Bentuk Geometri dalam Pendidikan dan Mengajarkan Geometri Kepada Anak-Anak ... 28

B. Media Manipulatif ... 30

1. Konsep Dasar Media Manipulatif ... 30

2. Macam-Macam Media Manipulatif ... 31

3. Manfaat Media Manipulatif untuk Pendidikan Anak Usia Dini ... 34

4. Langkah- Langkah Penyajian Media Manipulatif ... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 37

B. Desain Penelitian ... 37

C. Metode Penelitian ... 39

D. Definisi Operasional ... 41

E. Instrumen Penelitian ... 43

F. Tehnik Pengumpulan Data ... 50

1. Observasi ... 50

2. Wawancara ... 52


(8)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

G. Teknik Analisis Data ... 56

H. Prosedur Penelitian... 57

1. Tahapan Perencanaan ... 57

2. Tahapan Pelaksanaan ... 58

3. Tahapan Pengamatan ... 58

4. Refleksi ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 60

1. Profil Sekolah ... 60

a. Sejarah TK ... 60

b. Lokasi TK ... 62

c. Visi dan Misi ... 62

d. Kondisi Tenaga Pendidik ... 63

e. Kondisi Anak Didik ... 63

f. Sarana Prasarana ... 65

g. Kegiatan Rutin Proses Pembelajaran di TK Nurul Iman ... 67

2. Kondisi Awal Anak Kelompok B di TK Nurul Iman dalam Pemahaman Geometri sebelum di Gunakan Media Manipulatif ... 68

3. Langkah- Langkah Penerapan Pembelajaran Menggunakan Media Manipulatif dalam Meningkatkan Pemahaman Geometri Anak .... 69

a. Siklus I ... 69

b. Siklus II ... 77

c. Siklus III ... 85

B. Pembahasan ... 93

1. Kondisi Objektif Kemampuan geometri anak di TK Nurul Iman Sebelum Menggunakan Media Manipulatif ... 93

2. Penerapan Media Manipulatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Geometri anak Di TK Nurul Iman ... 96

3. Peningkatan Kemampuan Geometri anak di TK Nurul Iman Setelah Melalui Penggunaan Media Manipulatif ... 102

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 106

B. Rekomendasi ... 108

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Geometry Standard ... 17

Tabel 2.2 Menu Pembelajaran Anak Usiadini ... 20

Tabel 3.1 Gambar Siklus Penelitian Tindakan ... 38

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen ... 44

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Pemahaman Geometri Melalui Media Manipulative ... 46

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Kinerja Guru... 47

Tabel 3.4 Pedoman Observasi Pembelajaran ... 48

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Bagi Guru Sebelum Tindakan ... 53

Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Guru Setelah Tindakan ... 54

Tabel 4.1 Data Guru Tk Nurul Iman ... 63

Tabel 4.2 Data Anak Kelompok A ... 64

Tabel 4.3 Data Anak Kelompok B ... 64

Tabel 4.4 Jadwal Pembelajaran Tk Nurul Iman ... 66

Tabel 4.5 Penerapan Penggunaan Media Manipulatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Geometri Pada Siklus I ... 70

Tabel 4.6 Hasil Observasi Peningkatan Geometri Siklus I ... 74

Tabel 4.7 Penerapan Penggunaan Media Manipulatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Geometri Pada Siklus Ii ... 78

Tabel 4.8 Hasil Observasi Peningkatan Geometri Siklus Ii ... 82

Tabel 4.9 Penerapan Penggunaan Media Manipulatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Geometri Pada Siklus Iii ... 86

Tabel 4.10 Hasil Observasi Peningkatan Geometri Siklus Iii ... 90


(10)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

DAFTAR DIAGRAM Tabel 4.1 Persentase Kegiatan Siklus I ... 75

Tabel 4.2 Persentse Siklus II ... 83

Tabel 4.3 Persentase Siklus III ... 91


(11)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Taman Kanak-Kanak merupakan pendidikan Prasekolah yang diperuntukan bagi anak berusia 4-6 tahun. Di Taman Kanak-Kanak, anak diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dengan cara TK menyediakan berbagai macam kegiatan yang mampu mengembangkan berbagai aspek yang dimiliki anak, baik kognitif, bahasa, sosial, maupun fisik dan motorik anak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Anderson (Masitoh.dkk, 2009) yang artinya :

Pendidikan TK memberikan kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak, oleh karena itu, pendidikan anak usia dini khusunya Taman Kanak-kanak perlu meyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi aspek kognitif, bahasa, sosial, fisik dan motorik.

Salah satu aspek perkembangan yang perlu dikembangkan di TK adalah kemampuan matematika, matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki perana penting dalam kehidupan setiap manusia, karena setiap aktivitas kehidupan tidak bisa lepas dari matematika.

Bagi sebagian kalangan masyarakat, Matematika masih merupakan momok yang menakutkan, hal ini bisa terjadi karena pengalaman dari proses pembelajaran atau pemerolehan pengetahun matematika diperoleh dengan cara yang monoton, memusingkan ataupun menjenuhkan yang pada akhirnya jangankan untuk memperoleh pengetahuan sebaik mungkin, mengikuti proses pembelajaran pun menjadi tidak bergairah dan tidak bersemangat. Matematika bagi anak usia dini merupakan aktivitas dalam mempelajari konsep- konsep yang sangat sederhana dan mendasar yang diperoleh anak melalui pembelajaran yang dikemas tidak lepas dari kehidupan sehari- hari anak. Pada hakikatnya, tujuan dari


(12)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran matematika bagi anak usia dini adalah “untuk menstimulasi kemampuan berfikir anak agar memiliki kesiapan untuk belajar matematika pada

tahap selanjutnya” (Sriningsih, 2008).

Anak yang memiliki kecerdasan matematika, biasanya menyukai kegiatan-kegiatan bermain yang berkaitan dengan berpikir logis seperti permainan dam-daman, mencari jejak (maze), menghitung benda-benda disekitarnya, permainan timbang menimbang dan permainan yang memerlukan strategi (Musfiroh, 2004). Dan gemar bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya seperti menjelajahi setiap sudut, mengamati benda-benda yang unik baginya, hobi mengutak atik benda serta melakukan uji coba, seperti menyusun fuzzle, mengklasifikasi berbagai benda berdasarkan warna, ukuran, jenis dan lain-lain serta gemar berhitung (Rohmitawati, 2007)

Selain itu, dengan kemampuan matematika juga, anak belajar me-manage dirinya sendiri, menghadapi kehidupan selanjutnya serta berharap mampu meningkatkan taraf hidupnya, mampu mengatasi permasalahan- permasalahan yang dihadapinya dengan baik, lebih siap menghadapi perkembangan selanjutnya, dan pada akhirnya diapun akan lebih siap dalam memperoleh pengetahuan selanjutnya karena pengetahuan dasar yang telah ia miliki untuk dimasa yang akan datang.

Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh NCTM (Sriningsih, 2008):

Kebutuhan-kebutuhan matematika dimasa depan dalam dunia yang berubah ini dengan memasukan, (1). Matematika untuk kehidupan. (2). Matematika sebagai bagian dari warisan budaya. (3). Matematika untuk ditempat kerja (4). matematika untuk komunitas ilmiah dan teknis.

Geometri merupakan salah satu bagian dari standar pembelajaran matematika untuk Anak Usia dini hal, ini tercantum dalam The National Council Of Teacher Of Mathematics (NCTM). Dengan pembelajaran Geometri ini, diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berfikir logis anak, geometri dijadikan sebagai dasar dalam memperoleh pembelajaran yang selanjutnya, dengan konsep geometri pula anak diharapkan mampu memahami matematika


(13)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lainnya seperti aritmatika, aljabar, kalkulus, disamping itu, geometri diajarkan dalam rangka mengekalkan (mengawetkan) geometri itu sendiri. Dengan pembelajaran geometri mampu sebagai penyeimbang pertumbuhan otak sel sebelah kiri dan kanan dan meningkatkan perkembangan mental siswa (Ruseffendi, 1985).

Dalam pembelajaran konsep geometri pada anak usia dini, geometri hanya diajarkan secara topologic, karena pada usia tersebut anak belum mampu membedakan hukum hukum maupun aturan-aturan dalam geometri seperti garis yang lurus maupun tidak, anak juga belum mampu memahami jarak, dan lainnya. Pada masa ini anak masih berada pada tahapan berfikir kongkrit, dimana segala sesuatu yang diajarkan pada anak harus diperoleh secara konkret dengan dikaitkan pada ruang hidup anak sehari-hari. Misalnya, bisa dikaitan dengan hal yang sering ia temui seperti jendela, pintu, bingkai, bola, segitiga pengaman, plang lalu lintas, dll.

Dilihat dari ilustrasi diatas, pembelajaran geometri akan bermakna apabila proses pemerolehan pengetahuannya dilakukan dengan cara anak aktif terlibat langsung dalam proses pembelajaran atau tidak lepas dari pengalaman mereka sehari-hari atau real. seperti yang diungkapkan oleh Soedjadi, Price, dan Zamroni (Musfiroh, 2004). Mengaitkan pengalaman kehidupan nyata anak dengan ide-ide matematika dalam pembelajaran dikelas penting dilakukan agar pembelajaran bermakna. Sejalan dengan yang diungkapkan Ruseffendi (Darhim, 2005). Mengatakan bahwa pembelajaran matematika untuk anak yang tahap berpikirnya masih konkret akan lebih mudah dipahami apabila diberikan dengan menggunakan benda- benda konkret atau alat peraga yang dikaitkan dengan dengan kehidupan sehari-hari siswa dalam bentuk soal cerita. Hal ini lebih dipertegas lagi oleh Darhim (2005), “belajar matematika hendaknya di mulai dengan masalah- masalah kontekstual atau melalui manipulasi benda-benda yang nyata yang ada dilingkungan anak atau hal- hal yang dapat dibayangkan oleh anak”.


(14)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anak yang memiliki kemampuan geometri, bisa terlihat dari gambaran sebagai berikut, misalnya anak menyusun furniture atau barang- barang bawaan didalam pesawat terbang, mampu membedakan konsep posisi dan lokasi, seperti masuk, keluar, dibawah, diluar, dibelakang, diatas, dsb (Turmudi dalam Mukhlesi, 2010). Mampu memahami konsep gerak seperti kebelakang, kedepan, bawah, atas, dsb. Mampu memahami konsep jarak seperti jauh, dekat, (Trister, 2002). Serta anak mampu membedakan berbagai macam bentuk hurup.

Dari ilustrasi diatas, kemampuan geometri sangat dibutuhkan dalam kehidupan, seperti dalam bidang seni, arsitek, desain, grafis, maupun animasi dan lainnya. Sementara anak yang kurang dalam memahami konsep geometri, anak kesulitan dalam memahami bentuk hurup, memahami posisi, membedakan jarak, memahami konsep lokasi dan lain sebagainya.

Menurut Ansyar (Sriwayati, 2009) geometri penting untuk dipelajari pada setiap jenjang pendidikan karena geometri mencakup latihan berfikir logis, kerja yang sistematis, menghidupkan kreativitas serta dapat mengembangkn kemampuan berinovasi.

Berbagai media dapat digunakan dalam pembelajaran geometri, dari mulai yang sederhana sampai yang komplit, peranan media dalam pembelajaran pada anak usia dini sangat penting adanya dalam setiap pembelajaran terutama matematika. Dengan adanya media, pembelajaran menjadi lebih efektif, pesan yang disampaikan menjadi lebih mudah, hal-hal yang bersifat abstrak dapat tersampaikan dengan baik, anak-anak dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran, serta dapat memanipulasi benda yang tidak memungkinkan untuk dihadirkan kesekolah, dengan media pula pembelajaran akan lebih berhasil daripada tidak menggunakan sama sekali, yang pada akhirnya perkembangan anak pun dapat berkembang dengan optimal. Ponidi (Andari, 2008). mengemukakan “Salah satu usaha menjadikan pembelajaran anak berkembang optimal adalah dengan mengajarkan matematika sejak dini yang tentunya memakai media dan


(15)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode yang sesuai dengan perkembangan usianya”. Suherman,dkk (1992) mengemukakan,

tujuan utama dari penggunaan alat peraga dalam matematika adalah agar konsep- konsep atau ide- ide dalam matematika yang sifatnya abstrak itu dapat dikaji, dipahami, dan dicapai oleh penalaran siswa , terutama siswa yang masih berada pada tahap berfikir konkret atau semi konkret

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran geometri adalah media manipulatif. Media manipulatif menurut James (Anggraeni, 2011) adalah model konkret yang dapat disentuh, digerakan oleh anak yang berfungsi untuk membantu anak memahami berbagai konsep matematika. Menurut seefeldt (Anggraeni, 2011) media manipulatif adalah semua alat permainan yang berbentuk kecil yang dapat diletakan diatas meja sehingga membantu anak terampil bekerja dan mengembangkan daya pikirnya atau dapat membantu membentuk pola berfikir sistematis. Penggunaan media manipulatif dalam pembelajaran geometri diharapkan mampu menjebatani konsep- konsep abstrak menjadi lebih konkret, dimana media manipulatif ini akan lebih bermakna apabila anak aktif terlibat langsung dalam proses pembelajaran serta media yang digunakan tidak lepas dengan kehidupan sehari- hari anak.

Media manipulatif berfungsi untuk menyederhanakan konsep yang sulit/sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi) hitung, sifat-sifat bangun geometri serta memperlihatkan fakta-fakta (Muhsetyo dkk, 2007).

Selain hal diatas, pembelajaran geometri dengan penggunaaan media manipulatif akan memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat langsung dan aktif dalam pembelajaran. Dengan bantuan media manipulatif ini konsentrasi dan minat belajar anak dalam memahami suatu konsep matematika lebih optimal. dengan media manipulatif juga anak bisa menghubungkan geometri dengan lingkungan sekitarnya.


(16)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, oleh mukhlesi (2011), tentang pemanfaatan benda- benda manipulatif terhadap konsep geometri dan kemampuan tilikan ruang, trerbukti bahwa pemahaman konsep geometri dan tilikan ruang anak, memiliki pemahaman yang lebih baik dari sebelumnya, mereka belajar secara aktif, kooperatif dan mempunyai kesempatan untuk berinteraksi secara sosial dan berkomunikasi dengan sesamanya untuk mencapai tujuan pembelajaran dan guru bertindak sebagai motivator. Menurut Apriliana (2011), yang menyatakan bahwa pengenalan bentuk geometri dapat diajarkan melalui pembelajaran kooperatif tehnik mencari pasangan, dimana pengenalan bentuk geometri anak mengalami peningkatan yang baik, mampu mengenali bentuk- bentuk geometri dengan baik, mampu mendemonstrasikan gambar bentuk geometri dan bentuk benda nyata, serta memiliki kreativitas perkembangan yang baik dan terus meningkat pada setiap siklusnya.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di TK Nurul Iman Desa Pangliaran Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya, pada 25 Maret sampai 6 April 2013, menunjukan bahwa kemampuan geometri anak kurang begitu terlihat. Saat Pembelajaran tentang Geometri, beberapa Anak mampu menyebutkan bentuk-bentuk geometri, namun anak belum mampu memahami penuh konsep bentuk geometri tersebut, terdapat masih banyak anak yang belum mampu menunjukan dengan benar bentuk geometri yang tepat sesuai instruksi guru, anak juga belum mampu mengenali dengan baik bentuk-bentuk geometri yang diajarkan guru apalagi bila dikaitkan dengan benda nyata, saat kegiatan menggambar geometri pun masih terdapat banyak anak yang belum mampu dan merasa kesulitan ketika membuat bentuk geometri dengan benar dan utuh. apabila melihat proses pembelajaran TK nurul Iman, pada saat pembelajaran geometri masih bersifat teacher center, dimana proses kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh guru. yaitu guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari itu. Metode ceramah dan pemberian tugas merupakan metode yang sering digunakan khususnya di TK Nurul Iman. Selain itu, minimnya media yang digunakan dalam setiap kegiatan


(17)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran menjadikan pembelajaran bersifat monoton dan menjenuhkan, anak pun terlihat tidah bersemangat dan bersifat pasif, tanpa adanya pemberian kesempatan kepada anak untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran. Apabila dilihat dari ilustrasi diatas, anak tidak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi atau aktif dalam pembelajaaran, minimnya media pembelajaran terutama yang berkaitan dengan pembelajaran matematika, menjadikan pembelajaran kurang bervariatif dan bermakna sehingga kemampuan matematika (geometri) anak kurang terasah dan tidak terfasilitasi dengan baik. Keadaan tersebut tidaklah sesuai dengan standar kemampuan matematika yang semestinya dimiliki oleh anak. Dimana pada tahap ini diharapkan anak mampu menyebutkan nama-nama bentuk geometri, mampu mengenali konsep dan symbol bentuk geometri, hubungan konsep geometri dan lambang geometri.

Menurut kelly (2006), menyatakan bahwa:

the term, manipulative, will be defined as any tangible object, tool, model, or machanism that may be used to clearly demonstrate a depth of understanding, while problem solving, about a specified mathematical topic or topic”

Menurut pengertian tersebut, alat peraga manipulatif tidak lebih berupa benda- benda, alat- alat, model atau mesin yang dapat digunakan untuk membantu dalam memahami selama proses pemecahan masalah yang berkaitan dengan suatu konsep atau topik matematika. Hal ini lebih dipertegas lagi oleh Russer (Kelly, 2006) yang menyatakan bahwa

“children are active individuals who genuinely construct and modify their

mathematical knowledge and skilss through interacting with the physical

environment, materials, teachers, and other children”

Dimana maksudnya ialah, anak akan cenderung lebih aktif dalam membangun dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan matematikanya dengan menggunakan alat peraga manipulatif selama aktivitas belajar, baik secara formal maupun saat bermain bebas.


(18)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menggunakan media manipulatif dalam meningkatkan pemahaman geometri pada anak, Dengan

judul penelitian “ Upaya Meningkatkan Pemahaman Geometri di TK melalui

Media Manipulatif ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Upaya meningkatkan pemahaman geometri, anak di TK nurul Iman melalui pemanfaatan media manipulatif ? Secara lebih khusus, perumusan masalah yang akan menjadi penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pemahaman geometri, anak TK Nurul Iman sebelum digunakannya media manipulatif.?

2. Bagaimana penerapan pemanfaatan media manipulatif dalam meningkatkan pemahaman geometri, anak di TK Nurul Iman ?

3. Bagaimana peningkatan pemahaman geometri, anak di TK Nurul Iman setelah digunakannya media manipulatif.?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini ialah :

1. Untuk memperoleh gambaran pemahaman geometri, anak TK Nurul Iman sebelum digunakannya media manipulatif.

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pemanfaatan media manipulatif dalam meningkatkan pemahaman geometri, anak di TK Nurul Iman.

3. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman geometri, anak di TK Nurul Iman setelah digunakannya media manipulatif.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini, dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam mengembangkan dan meningkatkan pemahaman geometri, anak melalui pemanfaatan media manipulatif.


(19)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Manfaat Praktis

a. Bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan dan meningkatkan program pembelajaran khususnya kemampuan matematika (Pemahaman geometri) anak, melalui pemanfaatan media manipulatif.

b. Bagi guru

Dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih media yang dapat digunakan dalam mengembangkan dan meningkatkan pemahaman geometri, anak Taman Kanak-Kanak dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambah wawasan dalam melakukan pengkajian lebih lanjut mengenai matematika (khususnya geometri) di Taman Kanak- Kanak.

c. Bagi peneliti selanjutnya.

Diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan kegiatan melalui pemanfaatan media manipulatif untuk kecerdasan yang lainnya. Serta dapat dijadikan sebagai bahan kajian penelitian selanjutnya yang lebih luas dalam meningkatkan kemampuan matematika (geometri) anak Taman Kanak- Kanak melalui media manipulatif.

E. Struktur Organisasi

Adapun kerangka dalam peyususnan skiripsi ini adalah sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab 11 Kajian Pustaka, bab ini membahas tentang : Media manipulatif, konsep dasar media manipulatif, macam- macam media manipulatif, manfaat media manipulatif untuk pendidikan anak usia dini, bentuk geometri, konsep dasar


(20)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

geometri, macam- macam bentuk geometri, manfaat mempelajari geometri dalam pendidikan dan mengajakan geometri kepada anak-anak, penelitian terdahulu.

Bab 111 Metode Penelitian, bab nini membahas tentang: lokasi dan subjek peelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, tehnik pengumpulan data dan analisis data.

Bab 1V hasil penelitian dan Pembahasan, bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan pembahasan.

Bab V kesimpulan dan saran yang berisi tentang : kesimpulan dan saran. Bab VI Daftar Pustaka.


(21)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Nurul Iman yang berlokasi di Jln. Raya Pangliaran Desa Pangliaran Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah kelompok B yang berjumlah 20 orang anak dengan 12 orang anak perempuan dan 8 orang anak laki-laki.

Adapun yang menjadi pertimbangan dan alasan pemilihan objek adalah kenyataan bahwa berdasarkan observasi dan wawancara awal dengan guru TK Nurul Iman Kelompok B jarangnya melakukan kegiatan pembelajaran matematika khususnya geometri dengan media manipulatif dalam meningkatkan Pemahaman Geometri anak.

Melalui kegiatan pembelajaran dengan media manipulatif diharapkan anak lebih memahami konsep geometri dan anak aktif dalam proses pembelajaran serta anak mampu mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. Sehingga pada akhirnya tujuan pembelajaranpun tercapai dengan baik. Dalam kegiatan ini, guru bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing, jika seandainya terdapat kesulitan atau hambatan dalam proses pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Terdapat beberapa model desain penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda-beda yang dikemukakan oleh beberapa ahli, namun pada dasarnya model penelitian tindakan secara garis besar meliputi empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu : Perencaaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari model penelitian tindakan Model Suharsimi Arikunto (Arikunto S, Suhardjono dan Supardi, 2009). Desain tersebut dapat dilihat dalam gambar 3.1 sebagai berikut


(22)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Suharsimi Arikunto (Arikunto S, Suharjono dan Supardi, 2009)

Pada gambar diatas, terlihat beberapa langkah yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk suatu siklus. Hal ini menunjukan bahwa setiap langkah dari siklus tersebut dilaksanakan secara kontinue sampai peneliti menemukan hasil yang berbeda yang mampu mengubah proses pembelajaran ke

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan Refleksi

Refleksi

Pelaksanaan

Pelaksanaan


(23)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

arah yang lebih optimal, sehingga permasalahan yang terjadi sebelumnya dapat diperbaiki dan diselesaikan secara optimal. Selain itu, dengan siklus ini peneliti juga akan memperoleh alternatif jalan keluar untuk menentukan rencana tindakan yang selanjutnya apabila siklus dari sebelumnya belum nenunjukan hasil yang diharapkan.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang ditemukan di TK Nurul Iman dimana pemahaman geometri anak masih kurang, penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan pemahaman geometri melalui media manipulatif. untuk mencapai tujuan tersebut maka penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengacu pada apa yang dilakukan guru di dalam kelas untuk mengkaji kembali secara seksama dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan serta memperbaiki proses pembelajaran yang kurang atau dirasakan kurang agar menjadi lebih efektif, efisien, dan menarik (Wardhani dan Wihardit, 2008). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor (Moleong dalam Anggriati, 2012) menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Selain itu Wibowo (2003) juga menyatakan kalau penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai aksi atau tindakan yang dilakukan oleh guru atau pelaku, mulai dari perencanaan sampai dengan penelitian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Selain pengertian di atas menurut Carr dan Kemmis (Mc Niff dalam Wardhani, 2008) penelitian tindakan kelas didefinisikan sebagai berikut. Action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by participants (teachers, students, or principals, for example) in social (including educatianal)


(24)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

situations in order to improve the rationality and justice of (1) their own social or educational practices, (2) their understanding of these practices, and (3) the situations (and instituation) in which the practices are carried out.

Jika kita cermati pengertian tersebut secara seksama, kita akan menemukan sejumlah pokok sebagai berikut:

1. Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri

2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, siswa, atau kepala sekolah.

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan

4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki; dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan.

Dari keempat ide pokok tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlihat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Tidak berbeda dengan pengertian tersebut, Mills (Wardhani dan wihardit, 2008). Mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai “systemstic iquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktek yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan “reflective practice” yang berdampak positif dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa. Dari pengertian tindakan kelas yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitiann tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar anak menjadi meningkat.

Penelitian yang dilakukan, menggunakan model Suharsimi Arikunto (Arikunto S, Suharjono dan Supardi, 2009). Dengan melakukan sistem model ini,


(25)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan peneliti karena sesuai dengan tahapan penelitian tindakan kelas. Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas diantaranya: tahapan perencanaan tindakan, tahapan pelaksanaan, tahapan pengamatan (observasi), refleksi, dan tahapan pelaksanaan tindak lanjut.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman geometri di TK Nurul Iman khususnya kelompok B. Hal tersebut diawali dengan kesadaran guru terhadap adanya permasalahan yang harus segera diselesaikan secara profesional. Guru tidak mampu melihat sendiri pembelajaran yang telah dilakukannya. Oleh sebab itu guru memerlukan bantuan dan kerjasama dari peneliti ataupun kepala sekolah maka dari itu, dalam penelitian ini melibatkan beberapa pihak yaitu: guru, kepala sekolah, dan peneliti yang nantinya secara kolaboratif menyelesaikan masalah berdasarkan permasalahan yang ada di dalam kelas.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan pemahaman dan penafsiran yang berbeda maka peneliti membuat penjelasan istilah sebagai berikut:

1. Geometri adalah cabang matematika yang menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang dan ruang (Kamus Bahasa Indinesia). Lain halnya pengertian geometri yang dinyatakan oleh James (Ruseffendi, 1985) yang menyatakan bahwa geometri adalah ilmu yang berhubungan dengan bentuk dan besarnya (ukurannya) benda-benda. Sama halnya dengan James, Ringenberg (Ruseffendi, 1985) mengatakan bahwa geometri itu ialah suatu cabang ilmu pengetahuan yang timbul pada masa dulu yang termasuk pengetahuan luas yang turun menurun yang membahas tentang sifat-sifat ruang dan benda-benda yang berhubungan dengan bentuk dan besarnya benda-benda itu.

Geometri yang dimaksud dalam penelitian ini lebih menekankan pada bentuk-bentuk geometri yang akan diajarkan pada anak usia dini, yang menekankan lebih pada pengenalan bentuk konkrit seperti yang telah di sebutkan oleh Van Hiele. Dimana pembelajaran geometri untuk anak usia dini berada pada tahap 1, yaitu tahap pengenalan. Dimana anak mengenal


(26)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suatu bentuk geometri sebagai suatu keseluruhan, tetapi belum menyadari adanya sifat-sifat dari bentuk geomerti. Misalnya ia mengenal bola tetapi ia belum mengenal sifat-sifat bola. Dalam penelitian ini juga peneliti hanya mengenalkan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti yang tercantum dalam NCTM misalnya lingkaran, segitiga, persegi panjang, persegi empat, jajaran genjang, dan silinder.

2. Media manipulatif menurut James (2009) segala bentuk yang dilihat dan disentuh, didengar, dirasakan dan dimanifulasikan (penyimpangan dari fungsi yang sebenarnya). menurut Ohanin (Resnich, 1997 dalam Anggraeni, 2011) media manifulatif adalah jenis media yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi konsep abstrak misalnya mengenai jumlah perbandingan dan bentuk, serta memberikan dasar yang kuat bagi pemahaman matematika. Moomaw dan Hieronymus (Anggraeni, 2011) menyatakan bahwa media manipulatif adalah media yang dapat membantu anak dalam memecahkan permasalahan matematika yaitu dengan cara objek dapat digerakan dan dibentuk oleh anak serta media yang dapat mempermudah anak belajar angka dan operasi bilangan dalam matematika.

Dalam penelitian ini peneliti lebih menekankan pada media manipulatif yang berupa sterofom yang dibentuk menjadi bentuk-bentuk geometri selain itu peneliti juga menggunakan benda-benda yang biasa ditemui anak sehari-hari misalnya piring, gelas plastik, penggaris, gantungan baju, jam dinding, buku dan lain-lain. Selain benda tiga dimensi (benda asli) peneliti juga menggunakan benda dua dimensi yang berupa gambar. Peneliti berencana menggunakan benda manipulatif tersebut sebagai alat bantu untuk melaksanakan pembelajaran geometri khususnya mengenai pemahaman geometri. Misalnya saja guru menggunakan media manipulatif berupa penggaris panjang untuk mengenalkan bentuk persegi panjang.


(27)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Kisi- kisi instrument yang disusun oleh peneliti terdiri dari : 1. Mengenal bentuk geometri

2. Mengelompokan bentuk-bentuk geometri 3. Membuat bentuk geometri

Berikut adalah tabel 3.1 yang merupakan desain kisi-kisi instrument pemahaman geometri melalui media manipulative pada kelompok B di TK Nurul iman Tasikmalaya.


(28)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun instrument penelitian (pedoman observasi) yang digunakan dalam penelitian upaya meningkatkan pemaaman geometri anak melalui media manipulative adala sebagai berikut :

Tabel 3.2

Pedoman observasi pemahaman geometri melalui media manipulatif Nama anak :

Kelompok : Hari/ tanggal :

Siklus :

No Item Ya tidak Mutu keterangan S M B

1. Anak dapat menyebutkan bentuk Lingkaran.

2 Anak dapat menyebutkan bentuk persegi panjang.

3 Anak dapat menyebutkan bentuk segi tiga.

4 Anak dapat menyebutkan bentuk segi empat.

5 Anak dapat mengambil gambar bentuk geometri sesuai instruksi guru.

6 Anak dapat menyebutkan sambil menunjukan benda-benda nyata yang ada dilingkungan sekolah sesuai bentuk geometri (jam dinding, penggaris, papan tulis,


(29)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bola, buku, balok geometri, dus

berbentuk segi tiga)

7 Anak membuat kumpulan bentuk geometri sesuai bentuk yang mereka buat.

8 Anak dapat membuat bentuk geometri dengan sterofom.

Keterangan :

S : Sempurna/ Selalu (Sesuai Indikator dalam Melakukan Kegiatan) point 2 M : Mampu, meskipun belum sempurna (masih salah sebagian dalam

melakukan kegiatan ) point 1

B : Belum mampu, (tidak menyelesaikan kegiatan ) point 0

Tabel 3.3

Pedoman observasi kinerja guru

Hari / Tanggal :

Siklus :

No Item Ya Tidak Field Record

1 Guru mengajar sesuai dengan tujuan, waktu dan media yang dapat meningkatkan

pemahaman geometri melalui media manipulative

2 Guru membuat perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman geometri melalui media manipulative

3 Guru menerima dan menghargai setiap ide yang diutarakan oleh anak


(30)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 Proses pembelajaran menggunakan media

manipulative dalam meningkatkan pemahaman geometri anak

5 Guru memberikan bimbingan secara adil kepada setiap anak

6 Guru mendorong anak untuk mengeluarkan setiap ide

7 Guru memberikan kesempatan pada anak untuk menyelesaikan tugasnya sendiri 8 Guru menghargai setiap hasil karya anak

ataupun ide yang slalu diutarakan anak.

Tabel 3.4

Pedoman Observasi Pembelajaran

Hari / Tanggal :

Siklus :

No Kegiatan Aspek aspek yang di observasi Deskripsi hasil observasi

1 Pembukaan Guru mengajak anak untuk berbaris dan membaca ikrar santri bersama didepan kelas

Guru mengucapkan salam, memimpin anak berdo’a dan mengecek kehadiran dan bernyanyi bersama.

Membaca surat-surat pendek 2 Inti Guru mengkondisikan anak dengan

formasi duduk melingkar

Guru melakukan apersepsi dengan Tanya jawab mengenai lingkungan


(31)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sekolah dan dibahas secara klasikal

untuk membuka kerangka berfikir anak

Guru memperlihatkan benda yang mewakili bentuk geometri yang ada dilingkungan sekolah seperti: papan tulis, meja, jam dinding, bola, penghapus, buku, balok geometri, dus berbentuk segi tiga. Guru meminta anak-anak

menyebutkan bentuk geometri yang ditampilkan guru

Guru meminta anak menunjukan bentuk geometri

Guru menjelaskan atau

memaparkan kegiatan yang akan dilakukan anak pada hari itu Guru memberikan contoh kegiatan yang akan dilakukan anak

Guru membimbing anak dalam melakukan kegiatannya

Guru memperingatkan batasan waktu menyelesaikan tugasnya 3 Istirahat Guru mengajak anak untuk berdo’a,

cuci tangan sebelum dan sesudah makan

Guru mempersilahkan anak untuk bermain diluar kelas

4 Penutup Guru melakukan evaluasi/


(32)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran yang telah

dilaksanakan pada hari itu Guru mengajak anak untuk

bernyanyi sebelum pulang, berdo’a dan mengucapkan salam.

F. Tehnik Pengumpulan data

Tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, maka teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian. Pengumpulan data dapat diambil dari berbagai sumber, setting, dan cara. Menurut Sugiyono (2006) bila dilihat dari settingnya data dapat diambil dari setting alamiah misalnya kelas. Bila dilihat dari sumber datanya maka pegumpulan data dapat menggunakan sumber data langsung yang memberikan data kepada pengumpul data. Selanjutnya bila dilihat cara atau tekniknya, maka teknik pengumpul data dapat dilakukan misalnya dengan observasi, wawancara, angket, dokumen atau gabungan keduanya.

Berdasarkan penjelasan di atas maka teknik pengumpul data yang akan digunakan adalah bersifat deskriftif kualitatif yang dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan cara. Dalam penelitian ini dipergunakan tiga macam teknik pengumpulan data antara lain: observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Secara lebih rinci ke tiga teknik pengumpul data ini akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah salah satu teknik pengumpul data yang akan digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dan anak dalam pembelajaran geometri dengan menggunakan media manipulatif. Sukmadinata (Yosita, 2007) menyatakan bahwa observasi merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap suatu kegiatan misalnya proses pembelajaran yang sedang berlangsung.


(33)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan observasi Participant yaitu, disamping melakukan observasi, peneliti terlibat langsung dengan aktifitas kegiatan pembelajaran sehari-hari, orang yang sedang diamati atau yang menjadi sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan tersebut peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dalam suasana yang natural sehingga peneliti ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi ini maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat mana dari setiap perilaku yang nampak (Sugiono, 2010). Dalam hal ini, peneliti dan sumber data berkolaborasi untuk melihat dan mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mendapatkan informasi tentang gambaran aktivitas belajar mengajar dari awal hingga akhir pelajaran. Selanjutnya dianalisis dalam diskusi balikan sesudah tampilan pembelajaran selesai.

Tindakan selanjutnya adalah peneliti dan sumber data mempelajari bersama hasil observasi, menyepakati hasil pengamatan yang berupa kekurangan atau keberhasilan. Kemudian peneliti dan observer segera mencatat apa yang terjadi dalam catatan lapangan dan mendiskusikan langkah-langkah berikutnya. Catatan lapangan dijadikan refleksi diri bagi peneliti untuk mengungkap respon anak terhadap pembelajaran geometri dengan menggunakan media manipulatif.

Menurut Kunandar (Muslimah, 2009) mengemukakan bahwa catatan lapangan sebagai salah satu wujud dari pengamatan dan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa, dan untuk melukiskan suatu proses.


(34)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber dari Miles (Muslimah, 2009)

Peneliti mencatat kegiatan sumber data dalam proses pembelajaran, dalam lembar observasi. Dimana tujuannya adalah untuk mengontrol apakah tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan perencanaan sehingga kalau tidak ada kesesuaian dapat diperbaiki pada tindakan selanjutnya. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran langsung mengenai upaya meningkatkan pemahaman geometri pada anak melalui media manipulatif. Hasil observasi ini akan menjadi salah satu dari penelitian dan untuk mempermudah pencatatan observasi.

2. Wawancara

Soehartono (Anggriati, 2012) mengemukakan bahwa wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaba-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Pelaksanaan wawancara dalam penelitian ini langsung dilakukan dengan responden yaitu guru. Wawancara bertujuan untuk mengetahui strategi dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran geometri dengan menggunakan media manipulatif.

Wawancara dilakukan diluar kegiatan pembelajarn dengan menggunakan pedoman wawancara yang terangkum dalam lembar

CATATAN LAPANGAN

Tanggal/ waktu :

Tempat penelitian :

Kegiatan :

Siklus :

Observer :


(35)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara, dalam wawancara diharapkan data yang diperoleh benar-benar menggambarkan kejadian sesuai dengan keadaan sebenarnya. Wawancara ini disusun dengan rincian sebagai berikut: wawancara awal untuk guru dan wawancara akhir untuk guru.

Pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Pedoman wawancara bagi guru sebelum tindakan No Variabel Sub Variabel Pertanyaan

1. Upaya

meningkatkan pemahaman

geometri di TK melalui media manipulatif

Strategi Strategi apa yang digunakan ibu, untuk meningkatkan pemahaman geometri anak saat kegiatan pembelajaran? Media apa yang ibu gunakan untuk meningkatkan pemahamn geometri dalam kegiatan pembelajaran

Bagaimana respon anak, ketika kegiatan pembelajaran geometri berlangsung dengan media yang ibu gunakan? Seperti apa hasil pembelajaran geometri anak, ketika menggunakan media yang biasa ibu gunakan selama ini?

Kendala apa saja yang ibu temui saat pembelajaran


(36)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berlangsung?

Apakah tujuan yang ibu harapkan tercapai, dalam pembelajaran geometri, dengan menggunakan media yang biasa ibu gunakan dalam pembelajaran tersebut? Pernahkah ibu memberikan kegiatan geometri melalui media manipulative dalam kegiatan pembelajaran?

Tabel 3.6

Pedoman wawancara guru setelah tindakan diterapkan No Variabel Sub variabel Pertanyaan

1. Peningkatan pemahaman geometri di TK melalui media manipulatif

Tanggapan guru terhadap kegiatan pemahaman

geometri melalui media manipulatif

Pernahkah ibu memberikan kegiatan geometri seperti ini sebelumnya?

Bagaimana menurut ibu tentang kegiatan meningkatkan pemahaman geometri dengan

menggunakan media

manipulatif, yang baru saja ibu lakukan?

Apa kendala yang ibu temukan ketika menggunakan media yang barusan ibu gunakan dalam meningkatkan


(37)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemahaman geometri?

Menurut ibu, adakah keunggulan atau kelemahan dari kegiatan meningkatkan pemahaman geometri dengan

menggunakan media

manipulatif, yang barusan ibu lakukan

Saran terhadap kegiatan

meningkatkan pemahaman

geometri dengan menggunakan media manipulatif

Bagaimana saran ibu terhadap kegiatan upaya meningkatkan pemahaman geometri geometri dengan menggunakan media manipulatif?

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan kepada subjek penelitian (Soehartono dalam Zahra, 2009). Hasil dari dokumentasi ini digunakan untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas yang berupa dokumen tertulis, gambar, foto, rekaman dan lainnya yang menggambarkan upaya meningkatkan pemahaman geometri anak di TK Nurul Iman melalui penggunaan Media Manipulat. Pengamatan terhadap fenomena yang terjadi di dalam kelas terutama yang berkaitan dengan pembelajaran geometri anak usia dini, dan aktivitas guru dalam memberikan kegiatan pembelajaran menjadi fokus utama dalam dokumentasi ini.


(38)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Analisis Data

Proses analisis data yang dilakukan pada penelitian ini berlangsung dari awal penelitian yaitu mulai dari observasi, perencanaan, pelaksanaan sampai dengan refleksi terhadap tindakan. Senada dengan Nasution (Sugiyono, 2010) menyatakan bahwa analisis telah dilakukan dimulai sejak peneliti merumuskan masalah dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Setelah dirasa data sudah terkumpul, data dianalisis dengan menggunakan deskriftif kualitatif. Kegiatan pengumpulan dan analisis data yang benar serta tepat merupakan inti dari suatu penelitian. Data yang diperoleh dengan cara deskriftif kualitatif melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data dan penyimpulan (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1997)

1. Reduksi data merupakan proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuang data- data yang tidak perlu dari sejumlah data yang diperoleh dari lapangan yang jumlahnya cukup banyak dan pemfokusan terhadap masalah agar menjadi informasi yang bermakna 2. Paparan data merupakan proses penampilan data secara sederhana dalam

bentuk paparan naratif sehingga memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, dalam merencanakan kegiatan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut

3. Penyimpulan merupakan proses pengambilan intisari dari sajian data yang singkat, padat, namun mengandung pengertian yang luas.

Uji keabsahan hasil dari analisis data dilakukan melalui uji Validitas dan Reabilitas. Dalam penelitian ini, validasi data yang dilakukan merujuk kepada pendapat Wiriatmaja (Kurniasih, 2010) bahwa agar data yang diperoleh peneliti memiliki validitas dan objektivitas yang tinggi diperlukan beberapa persyaratan berikut:

1. Teknik tringulasi memungkinkan untuk memeriksa informasi kebenaran data penelitian yang telah diperoleh melalui kegiatan diskusi yang


(39)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan setiap akhir pelaksanaan pembelajaran dengan sumber lain. Sumber lain yang dapat digunakan untuk konfirmasi hasil penelitian adalah guru kelas dan anak kelompok B yang terlibat langsung dalam penelitian.

2. Teknik member-check dilakukan untuk mengecek kebenaran dan kesahihan data yang diproleh peneliti dengan cara mengkonfirmasinya kembali kepada sumber data yaitu guru. Tujuan dari member-check ini, untuk menguji kekonsistensian nara sumber dalam memberikan informasi yang telah diberikan sebelumnya.

3. Audit Trial yaitu memeriksa catatan yang telah dibuat peneliti dan memeriksa kebenaran-kebenaran atau kesalahan-kesalahan metode maupun prosedur yang digunakan peneliti dalam mengambil kesimpulan, tentang meningkatkan pemahaman geometri anak melalui media manipulatif. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara peneliti mendiskusikannya dengan teman sejawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sama atau lebih.

4. Expert Opinion yaitu kegiatan validasi data atau informasi tentang temuan penelitian kepada pakar atau ahli yang profesional dalam bidang Penelitian tindakan kelas. Peneliti meminta nasehat, masukan dan arahan terhadap masalah-masalah yang timbul dalam penelitian yang dilakukan yaitu untuk meningkatkan pemahaman geometri anak melalui media manipulatif ini kepada para pembimbing.

H. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini terbagi kedalam empat tahapan yaitu : Tahap perencanaan, Tahap pelaksanaan, Tahap pengamatan, dan refleksi. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang dicapai pada penelitian. Beberapa tahapan tersebut yaitu :


(40)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum dilaksanakannya tahap pelaksanaan, kegiatan diawali dengan melakukan pengidentifikasian masalah yang berkaitan dengan kemampuan pemahaman geometri anak dan media manipulatif. Pada tahap perencanaan ini peneliti dan guru berkolaborasi untuk menyususn rencana tindakan yang akan dilaksanakan. Yaitu mempersiapkan skenario pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman geometri anak, materi pembelajaran, mempersiapkan media manipulatif yang akan digunakan dalam pembelajaran, membuat setting kelas dan mempersiapkan format observasi dan evaluasi untuk akhir siklus.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti berperan sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru yang bertindak sebagai praktisi. Dimana guru bertugas melaksanakan rencana tindakan pembelajaran meningkatkan pemahaman geometri anak melalui media manipulatif di TK Nurul Iman.

Dalam pelaksanaan tindakan ini dilakukan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Dimana peneliti sebagai pelaksana tindakan yang mengacu pada program yang telah dipersiapkan dan disepakati bersama guru.

Guru bersama anak melakukan pembelajaran dengan media manipulattif. Penggunaan media manipulatif dilaksanakan pada anak untuk meningkatkan pemahaman geometri anak.

3. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap keberlangsungan pembelajaran. Pengamatan dilakukan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah ditetapkan, sehingga diperoleh data tentang pelaksanaan tindakan , kendala- kendala yang dihadapi serta kesempatan dan peluang yang ada berkaitan dengan untuk meningkatkan pemahaman geometri anak melalui media manipulatif yang telah direncanakan


(41)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diaplikasikan di dalam kelas.catatan peneliti ini akan menghasilkan suatu bahan untuk mengadakan refleksi dan secara langsung akan memberikan masukan guna memperbaiki kegiatan selanjutnya.

4. Refleksi

Tahap ini merupakan kegiatan mengkaji semua informasi yang diperoleh dari penelitian. Bagian ini merupakan hal terpenting untuk dilaksanakan, karena hasil analisis data dari lapangan yang tajam dan terpercaya dapat memberikan arah bagi perbaikan pada siklus selanjutnya, jika seandainya fokus pengalaman belum berhasil.

Kegiatan penelitian diatas dilakukan sampai perencanaan pembelajaran bergasil sampai maksimal atau terjadi perubahan yang signifikan dalam penggunaan media manipulatif.


(42)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi, wawancara dan dokumentasi tentang pemahaman geometri anak di Taman Kanak-Kanak melalui media manipulative yang dilaksanakan di TK Nurul Iman yang beralamat di JL.Raya Buniasih Kampung Sukawangi Desa Pangliaran Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya pada anak Kelompok B, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media manipulative mampu meningkatkan pemahaman geometri anak di TK. Secara khusus berdasarkan hasil penelitian dapat dipaparkan sebagai berikut :

1. Kondisi objektif kemampuan pemahaman geometri di TK Nurul Iman sebelum digunakannya media manipulative belum muncul, hal ini bisa disebabkan karena berbagai macam faktor diantaranya perencanaan pembelajaran yang kurang maksimal, saat pembelajaran masih bersifat teacher center, media yang digunakan kurang menarik perhatian anak, serta metode yang digunakan sangat terbatas diantaranya hanya metode bercerita, metode bercakap-cakap, dan pemberian tugas.

2. Penerapan media manipulative sebagai upaya meningkatkan pemahaman geometri anak menunjukan adanya peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi karena dalam penggunaan media manipulative guru memberikan kegiatan yang lebih menarik dan bervariatif dari biasanya, selain itu anak juga diberi schemata sebelum melaksanakan kegiatan yaitu dengan melakukan observasi di rumah masing- masing dan di lingkungan sekolah sehingga membantu membuka cakrawala anak tentang bentuk geometri, media yang digunakan juga lebih bervariatif dan juga adanya pengkondisian anak agar anak lebih terkoordinir dalam melaksanakan kegiatannya.


(43)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Peningkatan pemahaman geometri anak di TK Nurul Iman setelah menggunakan media manipulative menunjukan adanya peningkatan. Peningkatan tersebut dapat terlihat dari kemampuan anak menunjukan bentuk-bentuk geometri yang di instrusikan guru, mengelompokan bentuk-bentuk geometri, menunjukan sambil menyebutkan benda – benda yang menyerupai bentuk geometri, dan dapat membuat bentuk geometri dengan berbagai variasi.

B. Rekomendasi

1. Bagi peneliti selanjutnya

a. Penelitian yang dilakukan masih dalam ruang lingkup terbatas, sehingga masih banyak aspek lain yang belum terungkap. Peneliti berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga dapat memberikan sumbangan ilmu kepada mahasiswa maupun kepada pengajar.

b. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan media lain untuk meningkatkan pemahaman geometri anak dan menggunakan sampel yang lebih banyak dari penelitian.

c. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran yang lebih baik di TK ,maupun tentang media-media atau metode- metode pembelajaran yang lebih baik. Sehingga dapat memberikan sumbangan ilmu terhadap pengembangan system pendidikan yang lebih baik.

2. Bagi guru

a. Guru bertindak sebagai fasilitator anak ketika belajar, dan hendaknya guru lebih kreatif lagi dalam membuat kegiatan belajar anak agar menjadi suatu kegiatan yang menantang dan menyenangkan bagi anak

b. Dalam upaya meningkatkan pemahaman geometri anak, hendaknya guru menggunakan media yang lebih bervariatif seperti media manipulative yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman


(44)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

geometri anak. Dimana dalam kegiatan dengan media manipulative ini melibatkan hampir seluruh indra anak dalam pembelajaran, yang diawali dengan menampilkan model dan diakhiri dengan membuat atau mencipta sesuatu.

c. Dalam kegiatan pemberian tugas kepada anak, guru hendaknya lebih memahami batas kemampuan anak dan cepat tanggap untuk memberikan alternatif belajar kepada anak, sehingga anak tidak merasa terbebani ketika mengerjakan tugas tersebut.

3. Bagi pihak sekolah

a. Penyediaan sarana dan prasarana yang lebih ditingkatkan lagi agar anak lebih terfasilitasi dan lebih antusias lagi dalam belajar

b. Pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan orang tua serta masyarakat sekitar untuk memberikan dukungan bagi anak terutama pada perkembangan kemampuan pemahaman geometri dengan cara memberikan kesempatan kepada untuk mengeksplorasi sumber belajar yang ada disekitarnya dan menghargai hasil karya anak, orang tua dan masyarakat aktif memberikan stimulasi bagi anak untuk mengembangkan kemampuan geometrinya.


(45)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aby. (2011). Sejarah Geometri. [Oline] Tersedia : http://aby-matematika.blogspot.com/2011/08/sejarah-geometri.html 31 mei 2013 Anggraeni, Reni Siti Rahmi (2011). Pengaruh Penggunaan Media Manipulatif

Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia Dini. Skripsi PGPAUD UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Apriliana, Vina. (2011). Peningkatan Pengenalan Konsep Bentuk Geometri Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tehnik Mencari Pasangan. Skripsi PGPAUD UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Arikunto S, Suhardjono dan Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Asniati, Nia. (2013). Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia Dini Dengan Metode Bermain Peran. Skripsi UPI PGPAUD Bandung: Tidak Diterbitkan.

Aulia, Lutfhi Nurul (2012). Sejarah Geometri Islam. [online] tersedia :

http://luthfi-nurul-aulia.blogspot.com/2012/05/makalah-sejarah-matematika-geometri.html 10 juni 2013

Boggan, Matthew et all ( ). Using Manipulatives to Teach Elementary

Mathematics. [online]: tersedia

http://www.aabri.comwww.aabri.com/manuscripts/10451.pdf

Eliyawati, Cucu. (2005). Pemilihan Dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi dan Direktorat Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.


(46)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Estiwi, Enggar. (2012). Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pada Anak TK A Melalui Pemanfaatan Alam dan Lingkungan Sekitar. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Handoko, Yeni. (2010). Pembelajaran Matematika Untuk Anak Usia Dini Melalui Pengenalan Konsep Bentuk Geometri. Skripsi Sarjana PGPAUD UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Hasanah. (2009). Teori Belajar Kognitif. [online] tersedia:

http://hasanahworld.wordpress.com/2009/03/01/teori-belajar-kognitif/

16 maret 2012

Kelly, Catherine A. (2006). Using Manipulative In Mathematical Problem Solving: A Performance Based Analysis. [online]. tersedia

Khalimah. (2006). Pembelajaran Sumber Energi di Kelas III dengan menggunakan Pendekatan Lingkungan. Skripsi UPI : Tidak Diterbitkan

Kurniasih, Nina (2010). Upaya Meningkatkan Kosakata Anak TK Melalui Pemanfaatan Media Foto. Skripsi FIP UPI : Tidak Diterbitkan

Mariyana, Rita (2007). Pengembangan Program Pembelajaran Berbasis Bimbingan di Taman Kanak-Kanak. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Masitoh, dkk (2009). Strategi Pembelajaran TK. Jakarta. Universitas Terbuka.

Mendiknas. (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Mendiknas

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta


(47)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Musfiroh, Takdiroatun. (2004). Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Yogyakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi SUBDIT PGTK dan PLB

Muslimah, Hilim (2009). Penerapan Strategi Permainan Musik dan Gerak untuk Meningkatkan Kreativitas Anank di Taman Kanak-Kanak. Skripsi FIP UPI: Tidak Diterbitkan.

Nur’aeni, Epon. (2010). Pengembangan Kemampuan Pemahaman dan

Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Geometri Berbasis Teori Van Hiele. Disertasi PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Nuraini, Trias. (2008). Analisis Proses Berfikir Siswa Dalam Belajar Geometri Berdasarkan Teori Belajar Van Hielle. [online]. Tersedia:

http://etd.eprints.ums.ac.id/705/1/A410030145.pd 16 maret 2012

Nusrotulbariyah. (2010). Geometri. [online] Tersedia:

http://nusrotulbariyah.wordpress.com/2010/01/16/geometri/ 12 juli 2011

Prasetyo, Eko. (2013). Prosedur PTK [online] Tersedia:

http://ekopeteka.blogspot.com/2013/01/prosedur-ptk.html

Rahmayati, Teti. (2011). Penggunaan Benda Manipulatif Dalam Pembelajaran Matematika di kelas 1 SD Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Riduwan (2006). Belajar mudah penelitian untuk guru- karyawan dan penelitian pemula. Alfabeta. Bandung


(48)

Imas Maskinah, 2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK MELALUI MEDIA MANIPULATIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ruseffendi. (1991). Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Mengajarkan Matematika Untuk meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Manipulatif

Sari, Atikah. (2009). Pemberdayaan benda Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Siswa Sekolah Dasar. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak dietrbitkan

Solehudin, M (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung. UPI Press.

Srinigsih, Nining. (2008). Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini. Bandung: Pustaka Sebelas

Sriyawati, Yati. (2009). Pembelajaran Matematika Bidang Geometri Bagi Siswa ADHD dalam Setting Pendidikan Inklusif. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Sudono, Anggani. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Depdikbud

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta

Suherman, Erman dan Udin S. Winataputra. (1993). Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud

Sujiono N, Yuliani dkk. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka

Taryati, Tati. (2011). Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penerapan Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Rotatun. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan


(1)

geometri anak. Dimana dalam kegiatan dengan media manipulative ini melibatkan hampir seluruh indra anak dalam pembelajaran, yang diawali dengan menampilkan model dan diakhiri dengan membuat atau mencipta sesuatu.

c. Dalam kegiatan pemberian tugas kepada anak, guru hendaknya lebih memahami batas kemampuan anak dan cepat tanggap untuk memberikan alternatif belajar kepada anak, sehingga anak tidak merasa terbebani ketika mengerjakan tugas tersebut.

3. Bagi pihak sekolah

a. Penyediaan sarana dan prasarana yang lebih ditingkatkan lagi agar anak lebih terfasilitasi dan lebih antusias lagi dalam belajar

b. Pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan orang tua serta masyarakat sekitar untuk memberikan dukungan bagi anak terutama pada perkembangan kemampuan pemahaman geometri dengan cara memberikan kesempatan kepada untuk mengeksplorasi sumber belajar yang ada disekitarnya dan menghargai hasil karya anak, orang tua dan masyarakat aktif memberikan stimulasi bagi anak untuk mengembangkan kemampuan geometrinya.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Aby. (2011). Sejarah Geometri. [Oline] Tersedia : http://aby-matematika.blogspot.com/2011/08/sejarah-geometri.html 31 mei 2013 Anggraeni, Reni Siti Rahmi (2011). Pengaruh Penggunaan Media Manipulatif

Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia Dini. Skripsi PGPAUD UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Apriliana, Vina. (2011). Peningkatan Pengenalan Konsep Bentuk Geometri

Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tehnik Mencari Pasangan. Skripsi PGPAUD UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Arikunto S, Suhardjono dan Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Asniati, Nia. (2013). Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan

Pada Anak Usia Dini Dengan Metode Bermain Peran. Skripsi UPI

PGPAUD Bandung: Tidak Diterbitkan.

Aulia, Lutfhi Nurul (2012). Sejarah Geometri Islam. [online] tersedia :

http://luthfi-nurul-aulia.blogspot.com/2012/05/makalah-sejarah-matematika-geometri.html 10 juni 2013

Boggan, Matthew et all ( ). Using Manipulatives to Teach Elementary

Mathematics. [online]: tersedia

http://www.aabri.comwww.aabri.com/manuscripts/10451.pdf

Eliyawati, Cucu. (2005). Pemilihan Dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk

Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi dan

Direktorat Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.


(3)

Estiwi, Enggar. (2012). Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri

Pada Anak TK A Melalui Pemanfaatan Alam dan Lingkungan Sekitar.

Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Handoko, Yeni. (2010). Pembelajaran Matematika Untuk Anak Usia Dini Melalui

Pengenalan Konsep Bentuk Geometri. Skripsi Sarjana PGPAUD UPI

Bandung: Tidak diterbitkan

Hasanah. (2009). Teori Belajar Kognitif. [online] tersedia:

http://hasanahworld.wordpress.com/2009/03/01/teori-belajar-kognitif/

16 maret 2012

Kelly, Catherine A. (2006). Using Manipulative In Mathematical Problem

Solving: A Performance Based Analysis. [online]. tersedia

Khalimah. (2006). Pembelajaran Sumber Energi di Kelas III dengan

menggunakan Pendekatan Lingkungan. Skripsi UPI : Tidak Diterbitkan

Kurniasih, Nina (2010). Upaya Meningkatkan Kosakata Anak TK Melalui

Pemanfaatan Media Foto. Skripsi FIP UPI : Tidak Diterbitkan

Mariyana, Rita (2007). Pengembangan Program Pembelajaran Berbasis

Bimbingan di Taman Kanak-Kanak. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Masitoh, dkk (2009). Strategi Pembelajaran TK. Jakarta. Universitas Terbuka.

Mendiknas. (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Mendiknas

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta


(4)

Musfiroh, Takdiroatun. (2004). Bermain Sambil Belajar dan Mengasah

Kecerdasan. Yogyakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga

Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi SUBDIT PGTK dan PLB

Muslimah, Hilim (2009). Penerapan Strategi Permainan Musik dan Gerak untuk

Meningkatkan Kreativitas Anank di Taman Kanak-Kanak. Skripsi FIP

UPI: Tidak Diterbitkan.

Nur’aeni, Epon. (2010). Pengembangan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Geometri Berbasis Teori Van Hiele. Disertasi PPS UPI Bandung: Tidak

diterbitkan

Nuraini, Trias. (2008). Analisis Proses Berfikir Siswa Dalam Belajar Geometri

Berdasarkan Teori Belajar Van Hielle. [online]. Tersedia:

http://etd.eprints.ums.ac.id/705/1/A410030145.pd 16 maret 2012

Nusrotulbariyah. (2010). Geometri. [online] Tersedia:

http://nusrotulbariyah.wordpress.com/2010/01/16/geometri/ 12 juli 2011

Prasetyo, Eko. (2013). Prosedur PTK [online] Tersedia:

http://ekopeteka.blogspot.com/2013/01/prosedur-ptk.html

Rahmayati, Teti. (2011). Penggunaan Benda Manipulatif Dalam Pembelajaran

Matematika di kelas 1 SD Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan. Skripsi

UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Riduwan (2006). Belajar mudah penelitian untuk guru- karyawan dan penelitian

pemula. Alfabeta. Bandung


(5)

Ruseffendi. (1991). Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam

Mengajarkan Matematika Untuk meningkatkan CBSA. Bandung:

Tarsito Manipulatif

Sari, Atikah. (2009). Pemberdayaan benda Manipulatif dalam Pembelajaran

Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Siswa Sekolah Dasar. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak

dietrbitkan

Solehudin, M (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung. UPI Press.

Srinigsih, Nining. (2008). Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia

Dini. Bandung: Pustaka Sebelas

Sriyawati, Yati. (2009). Pembelajaran Matematika Bidang Geometri Bagi Siswa

ADHD dalam Setting Pendidikan Inklusif. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Sudono, Anggani. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Depdikbud

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta

Suherman, Erman dan Udin S. Winataputra. (1993). Strategi Belajar Mengajar

Matematika. Jakarta: Depdikbud

Sujiono N, Yuliani dkk. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka

Taryati, Tati. (2011). Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penerapan

Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Rotatun. Skripsi UPI


(6)

Tim Pelatih Proyek PGSM. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Udinilah, Dindin Abdul Muiz. (---). Alat Peraga Manipulatif dalam

Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika disekolah Dasar.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Undang, Gunawan. (2008). Tehnik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sayagatama

Usman, Suaidin (2012). Konsep Dasar Dan Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas. [Onlie] Tersedia:

http://suaidinmath.wordpress.com/2012/06/14/konsep-dasar-dan-prosedur-pelaksanaan-penelitian-tindakan-kelas / 10 juni 2013

Wahyuni, Lia (2012). Penerapan Metode Cooperative Learning Teknik Jigsaw

Dalam Meningkatkan Kemampuan Konsep Bentuk Geometri Anak Taman Kanak-Kanak. Skripsi Sarjana PGPAUD UPI Bandung: Tidak

diterbitkan

Wardhani, Igak dan Kuswaya Wihardit. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

Wikipedia (---). Geometri. [Online] Tersedia:

http://ms.wikipedia.org/wiki/geometri 10 juni 2013

Yeni, Ety Mukhlesi. (2011). Pemanfaatan Benda-Benda Manipulatif Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Geometri dan Kemampuan Tilikan Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak

diterbitkan