ANALISIS MISKONSEPSI DAN KESULITAN BELAJAR KONSEP OSMOSIS DAN DIFUSI DENGAN INSTRUMEN OSMOSIS AND DIFFUSION CONCEPTUAL ASSESSMENT (ODCA).

(1)

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS MISKONSEPSI DAN KESULITAN BELAJAR KONSEP OSMOSIS DAN DIFUSI DENGAN INSTRUMEN OSMOSIS AND DIFFUSION CONCEPTUAL

ASSESSMENT (ODCA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi 0907272

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS MISKONSEPSI DAN KESULITAN BELAJAR KONSEP OSMOSIS DAN DIFUSI DENGAN INSTRUMEN OSMOSIS AND DIFFUSION CONCEPTUAL

ASSESSMENT (ODCA)

Oleh:

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi 0907272

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Hj. Widi Purwianingsih, Dr., M. Si. NIP. 196209211991012001

Pembimbing II

Topik Hidayat, Dr., M. Si. NIP. 197004101997021001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Dr. Riandi, M. Si. NIP. 196305011988031002


(3)

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS MISKONSEPSI DAN KESULITAN BELAJAR KONSEP OSMOSIS DAN DIFUSI DENGAN INSTRUMEN OSMOSIS AND DIFFUSION CONCEPTUAL

ASSESSMENT (ODCA)

Oleh

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Nurhely Hidayat Dian Pertiwi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

i Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Osmosis dan difusi sebagai salah satu materi pokok dalam pembelajaran biologi merupakan konsep fundamental yang pasti di pelajari karena banyak fungsi biologis makhluk hidup bergantung pada proses ini. Tetapi, tidak semua siswa dapat memahami konsep tersebut dengan baik karena adanya hambatan ataupun gangguan yang dialami siswa selama proses belajar yang kemudian dikenal sebagai kesulitan belajar. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengungkap miskonsepsi dan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa SMA Negeri 3 Bandung Kelas X Semester 2 2012/2013 dalam mempelajari konsep osmosis dan difusi. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X IPA SMA Negeri 3 Bandung sebanyak 5 kelas (150 siswa) dari 9 kelas yang dipilih secara purposif. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument tes diagnostik Osmosis and Diffusion Conceptual Assessment (ODCA) untuk mendiagnosa miskonsepsi dan instrument Daftar Cek Masalah (DCM) untuk mengungkap kesulitan belajar siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi pada konsep osmosis dan difusi. Siswa mengalami miskonsepsi tertinggi pada kategori difusi partikel dengan rata-rata persentase miskonsepsi 30.79% sebanyak 5 kombinasi miskonsepsi. Rata-rata persentase miskonsepsi 23.66% terjadi pada kategori perpindahan zat terlarut dan zat pelarut melintasi membran dengan 9 kombinasi miskonsepsi. Sementara itu siswa mengalami miskonsepsi terendah pada kategori kelarutan dan larutan dengan rata-rata persentase miskonsepsi 21.82% dengan 4 kombinasi miskonsepsi. Kesulitan belajar yang dialami siswa pada konsep osmosis dan difusi yang diungkap melalui instrument DCM kesulitan belajar terdiri dari tiga aspek. Aspek yang paling berperan dalam kesulitan belajar yang dialami oleh siswa adalah aspek intelegensinya yaitu sebesar 45.59% Sementara itu di posisi kedua ada aspek psikologis (34%) dan aspek biologis (26.66%). Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar berkontribusi dalam memengaruhi pemahaman konsep siswa sehingga dapat menimbukan miskonsepsi yang merupakan salah satu indikator rendahnya hasil belajar.


(5)

ii Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Osmosis and diffusion as one of the fundamental concept in biology that must be learned since many biological functions of livings depend on this process . However , not all students can understand this concept well because of interference experienced by students during the learning process that wellknown as learning difficulties . This descriptive study aimed to uncover misconceptions and learning difficulties experienced on osmosis and diffusion concept by students of SMAN 3 Bandung Class X Semester 2 2012/2013. Sample in this study is 150 students which is 5 class X Science SMAN 3 Bandung selected purposively from 9 classes. This data collected by used diagnostic test instrument Osmosis and Diffusion Conceptual Assessment (ODCA) to diagnose misconceptions and Checklist instrument (DCM) to reveal the students' learning difficulties . Results of analysis showed that most of the students have misconceptions in osmosis and diffusion concept. Students had the highest misconceptions on particle diffusion category which is the percentage is 30.79 % with 5 combination of misconceptions. The category of transfer of the solute and solvent across a membrane with 9 combinations of misconceptions had percentage 23.66 %, while the students had the lowest misconceptions on solubility and solution category with 21.82 % and 4 combination of misconceptions. Learning difficulties experienced by students on the concept of osmosis and diffusion that revealed through checklist instrument (DCM) consists of three aspects . The greatest aspect of learning difficulties experienced by students is intelligence aspect is 45.59 % while the second is the psychological aspect (34 %) then biological aspects (26.66 %). It can be concluded that the difficulty of learning contribute in influencing students' understanding of concepts that caused misconception as one indicator of poor learning outcomes .


(6)

vi

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

halaman

PERNYATAAN.. ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR.. ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH.. ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN.. ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II MISKONSEPSI DAN BELAJAR KONSEP OSMOSIS DAN DIFUSI BESERTA INSTRUMEN EVALUASINYA ... 9

A. Pemahaman Konsep Merupakan Dasar Pembelajaran ... 9

B. Miskonsepsi Sebagai Indikator Hasil Belajar yang Rendah ... 12

C. Kesulitan Belajar Sebagai Pemicu Miskonsepsi ... 17

D. Osmosis dan Difusi Merupakan Konsep Fundamental ... 23

E. Evaluasi Berupa Tes Diagnostik ... 30

F. Penelitian Terkait ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Subjek Penelitian ... 40

B. Metode Penelitian ... 40

C. Definisi Operasional ... 40

D. Instrumen Penelitian ... 42

E. Teknik Pengumpulan Data ... 43

F. Analisis Data ... 43

G. Alur Penelitian ... 46


(7)

vii

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan ... 58

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 76


(8)

viii

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel halaman 1.1 Standar Kompetensi 1 Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas XI Semester

1 ... 3

2.1. Domain Kognitif (Bloom’s Taxonomy)... 11

2.2. Level Konsepsi Siswa tentang Osmosis... 28

2.3. Pengetahuan Dasar Konsep Osmosis dan Difusi ... 28

2.4. Subkonsep/Kategori yang Diuji dalam Tes Diagnostik DODT dan ODCA ... 32

2.5. Item setara dan unik pada DODT dan ODCA (Similar and Unique Items in DODT and ODCA) ... 34

2.6 Tujuh Ide Benar Secara Keilmuan (Seven Scientifically Correct Ideas) ... 35

2.7. Daftar 20 Miskonsepsi dan Kesalahan Umum Konsep Osmosis dan Difusi ... 36

3.1. Kategori Kemampuan Pemahaman Konsep ... 44

3.2. Kategori Persentase Kesulitan Belajar ... 44

3.3. Kisi-Kisi Tabel Persentase Jawaban Benar pada Pilihan Ganda Tingkat-1 dan Kombinasi Item ODCA ... 44

3.4 Kisi-Kisi Tabel Analisis DCM Kesulitan Belajar Siswa ... 45

4.1. Analisis Miskonsepsi Umum Siswa Kelas X IPA SMAN 3 Bandung 2012/2013……….50

4.2 Analisis DCM Kesulitan Belajar Siswa Kelas X SMAN 3 Bandung 2012/2013. ... 53


(9)

ix

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3 Analisis Kesulitan Belajar Tambahan Siswa Kelas X SMAN 3 Bandung

2012/2013 ... 55

4.4 Analisis Kesulitan Belajar Berdasarkan Aspek Perbedaan Individu Siswa Kelas X IPA SMAN 3 Bandung 2012/2013 ... 55

DAFTAR GAMBAR Gambar halaman 2.1. Proses Asimilasi Konsep ... 9

2.2. Osmosis ... 26

2.3. Keadaan Sel pada Larutan Isotonis, Hipotonis dan Hipertonis ... 27

2.4. Tes Diagnostik ... 29

2.5. Faktor Proses Pembelajaran ... 31

3.1. Alur Penelitian…. ... 46

4.1. Persentase Pengetahuan dan Pemahaman Konsep Osmosis dan Difusi Siswa Kelas X IPA SMAN 3 Bandung 2012/2013 ... 48

4.2. Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas X IPA SMAN 3 Bandung 2012/2013 .. 49

4.3 Analisis Miskonsepsi Umum Siswa Kelas X IPA SMAN 3 Bandung 2012/2013 ... 51

4.4. Persentase Respon DCM Siswa Kelas X IPA SMAN 3 Bandung 2012/2013 …………. ... .52

4.5. Persentase Kesulitan Belajar Siswa Kelas X IPA SMAN 3 Bandung 2012/2013 ... 54

4.6 Analisis Kesulitan Belajar Berdasarkan Aspek Perbedaan Individu Siswa Kelas X IPA SMAN 3 Bandung 2012/2013 ……… 56


(10)

x

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.7 Persentase Miskonsepsi Konsep Osmosis dan Difusi Siswa Kelas X IPA

SMAN 3 Bandung 2012/2013 ... 57

4.8 Persentase Respon DCM Siswa Kelas X IPA SMAN 3 Bandung 2012/2013………… ... 57

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran halaman A. Revisi Instrumen A.1 Soal Tes Diagnostik DODT Asli ... 76

A.2 Soal Tes Diagnostik DODT Terjemahan ... 79

A.3 Soal Tes Diagnostik ODCA Asli ... 82

B. Instrumen Penelitian B.1 Soal Tes Diagnostik ODCA ... 84

B.2 Instrumen DCM Kesulitan Belajar ... 87

C. Analisis Data C.1 Tabel Analisis Hasil Tes ODCA dan DCM Kesulitan Belajar ... 88

C.2 Tabel Analisis Hasil Tes ODCA per-Butir Soal ... 91

C.3 Tabel Analisis Hasil Tes DCM Kesulitan Belajar... 94


(11)

xi

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(12)

1

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kunci dari pembelajaran yang efektif adalah pemahaman yang tepat dalam pemikiran dan asumsi implisit (konsep) siswa dari suatu bahan ajar. Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) menyatakan bahwa, paham berarti mengerti dengan benar atau tepat, sedangkan konsep berarti suatu rancangan atau ide abstrak atau ide yang diabstrakkan dari suatu peristiwa konkret yang memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek atau kejadian. Jadi berdasarkan pengertian diatas, pemahaman konsep adalah pengertian yang benar tentang suatu rancangan atau ide abstrak.

Menurut Dahar (2006) belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan. Konsep merupakan batu pembangun berpikir (building blocks). Konsep merupakan dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip dan generalisasi sehingga konsep sangat penting bagi manusia. Tanpa adanya konsep, belajar akan sangat terhambat.

Belajar menimbulkan perubahan perilaku dan pembelajaran adalah usaha mengadakan perubahan perilaku, hasil belajar adalah perubahan perilakunya. (Purwanto, 2011). Siswa yang telah mengalami kegiatan pembelajaran mata pelajaran Biologi diharapkan mampu memperlihatkan perubahan-perubahan dalam ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik yang lebih baik dari sebelumnya pada bidang itu (Sukardi, 2009).

Suatu konsep telah berhasil dipelajari apabila siswa dapat menampilkan perilaku-perilaku tertentu dalam ranah kognitifnya (Dahar, 2006). Perilaku ini harus menampakkan diri dalam satu perbuatan yang dapat diamati dan diukur (observable dan measurable) (Arikunto, 2003). Siswa yang tidak mengalami


(13)

2

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perubahan kognitif dapat dilihat dari rendah atau menurunnya hasil belajar siswa tersebut. Rendahnya nilai atau hasil belajar siswa mencerminkan adanya kesulitan belajar (Djamarah, 2008).

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana siswa tidak dapat belajar secara wajar disebabkan adanya hambatan ataupun gangguan yang dialami peserta didik selama proses belajar (Djamarah, 2008). Proses belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal (berasal dari dalam diri sendiri) maupun eksternal (berasal dari dunia luar/lingkungan) (Yusuf & Nurihsan, 2009; Slameto, 2010). Pada tingkat tertentu, siswa mungkin dapat mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya, tapi pada tingkat lanjut siswa membutuhkan bantuan dari guru atau orang lain. Kesulitan belajar yang tidak diatasi akan menyebabkan siswa gagal meraih prestasi belajar yang memuaskan.

Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2006). Konsep-konsep dalam biologi saling berhubungan dan suatu konsep bisa jadi merupakan kunci untuk memahami konsep-konsep lain (Tekkaya, 2002).

Osmosis dan difusi sebagai salah satu materi pokok dalam pembelajaran biologi merupakan salah satu konsep fundamental yang pasti di pelajari karena banyak fungsi biologis makhluk hidup bergantung pada proses ini (Fisher et al., 2011). Difusi adalah pergerakan molekul zat sehingga tersebar merata di dalam ruang yang tersedia, setiap molekul bergerak secara acak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Osmosis adalah difusi molekul air melintasi membran semipermeabel, dari larutan berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) (Campbell et al., 2010 ).

Penelitian dilakukan di sekolah yang mengadopsi dan mengadaptasi KTSP, sehingga konsep osmosis dan difusi diberikan pada kelas X sedangkan pada KTSP normal konsep osmosis dan difusi baru diberikan pada kelas XI. Kedudukan materi osmosis dan difusi dalam pembelajaran biologi SMA Kelas XI


(14)

3

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semester 1 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dapat dilihat pada tabel 1.1:

Tabel 1.1 Standar Kompetensi 1 Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas XI Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan

1.1 Mendesksripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan

1.2 Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan hewan

1.3 Membandingkan mekanisme

transpor pada membran (difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, eksositosis)

Sumber: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2006)

Osmosis dan difusi berada di Kompetesi Dasar 1.3 dari 3 Kompetensi Dasar (KD) yang ada di Standar Kompetensi (SK) 1 Kelas XI Semester 1, sehingga osmosis dan difusi memiliki porsi 33. 33% dari keseluruhan (100%) KD dari SK1. Dari keseluruhan 3 SK Semester 1 dengan 11 KD, materi osmosis dan difusi memiliki porsi 9.1%. Meskipun persentase porsi konsep osmosis dan difusi terbilang kecil dalam SK dan KD, seperti yang diungkapkan Tekkaya (2002) dan Kustiyah (2007), difusi dan osmosis merupakan konsep yang penting untuk penguasaan konsep-konsep selanjutnya yang lebih kompleks. Misalnya, untuk proses difusi udara pada alveolus, pembentukan keringat, homeostasis dll.

Dengan memperhatikan tingkat perkembangan intelektual seperti yang dikemukakan oleh Piaget (Dahar, 2006) bahwa siswa SMA kelas X-XII umumnya berada pada rentang usia 15 -19 tahun dan berada pada tahap operasional formal, dimana pada tahap ini seorang anak sudah memiliki kemampuan berpikir abstrak. Berdasarkan tingkat perkembangan intelektual tersebut, maka siswa SMA kelas X dianggap telah cukup matang dalam mempelajari konsep abstrak difusi dan osmosis.


(15)

4

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meskipun secara teoritis kemampuan berpikir siswa sudah mampu untuk menerima konsep abstrak seperti osmosis dan difusi, tidak semua siswa dapat memahami konsep tersebut dengan baik karena level kemampuan siswa dalam penguasaan konsep ditentukan pula oleh cara setiap orang dalam menerima dan memproses konsep tersebut. Informasi yang diterima tidak akan bisa diolah dengan baik apabila terjadi kesulitan belajar dan akan memengaruhi konsep yang terbentuk dalam pemikiran siswa. Kesulitan belajar yang dialami siswa pada proses pembelajaran inilah yang nantinya akan menimbulkan miskonsepsi sebagai indikasi rendahnya hasil belajar seorang siswa. Miskonsepsi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan ide-ide yang tidak konsisten atau bertentangan dengan pendapat umum yang disepakati para ilmuwan (Tekkaya, 2002).

Penyebab terjadinya miskonsepsi khususnya pada konsep osmosis dan difusi seperti yang diungkapkan Kustiyah (2007) dan Fisher et al. (2011) adalah sebagai berikut: 1) Semakin kompleks suatu konsep maka semakin sulit dipahami dan kecenderungan semakin mudah menimbulkan miskonsepsi bagi siswa, 2) ketidakmampuan siswa menjelaskan istilah-istilah yang berasal dari selain bahasa Indonesia. 3) metode mengajar guru yang cenderung kuno dan membatasi diri menggunakan media pendukung sehingga mempersulit siswa dengan kemampuan imajinasi rendah untuk memahami konsep abstrak dari osmosis dan difusi.

Kemampuan untuk berimajinasi dipengaruhi oleh pengalaman dan tingkat intelegensi seorang siswa. Tidak semua siswa mampu membayangkan apa yang disebut dengan partikel atau membran tanpa bantuan media visual (gambar maupun video). Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan dalam Artun & Costu (2011), bahwa konsep fundamental dalam sains bukanlah suatu objek yang mencolok mata, melainkan suatu unit yang abstrak, selama suatu konsep memiliki unit yang abstrak, siswa akan merasa kesulitan dalam membangun pemikiran terhadap konsep abstrak tersebut.


(16)

5

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ibnu (Kustiyah, 2007) mengemukakan bahwa kesalahan dalam membangun suatu konsep, terlebih konsep yang bersifat fundamental akan mengganggu pemikiran siswa dalam menerima pengetahuan berikutnya. Kebanyakan siswa yang mengalami miskonsepsi tidak menyadari jika memiliki pemahaman yang salah. Semakin lama siswa meyakini miskonsepsi tersebut maka akan semakin sulit untuk diubah. Siswa sering tidak menemukan alasan untuk mengubah miskonsepsi karena memiliki penjelasan yang baik dari pengalaman sehari-hari (Tekkaya, 2002; Fisher et al., 2011). Oleh karena itu, miskonsepsi penting untuk didiagnosa dan ditindaklanjuti mengingat semakin lama miskonsepsi akan tertanam semakin kuat dalam diri siswa dan bukan tidak mungkin dapat diturunkan dari seorang senior kepada juniornya (Tekkaya, 2002; Kustiyah, 2007; Fisher et al, 2011).

Miskonsepsi yang diyakini siswa dapat dirubah dengan bantuan pendidik dalam mendiagnosa miskonsepsi, menciptakan ketidakpuasan atas miskonsepsi sehingga menimbulkan motivasi belajar, dan dengan pendekatan konseptual memberikan kesempatan untuk berlatih mencapai konsepsi yang dituju dengan alasan yang logis, ilmiah dan bermakna (Odom, 1995; Tekkaya, 2002; Arikunto, 2003; Desmukh & Desmukh, 2011). Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, maka akan timbul usaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi dengan belajar lebih giat (Arikunto, 2003).

Untuk melihat struktur kognitif para siswa, dibutuhkan instrumen evaluasi yang dapat digunakan untuk menganalisis sejauh mana pemahaman konsep siswa (Dahar, 2006). Evaluasi diadakan sebagai sarana untuk mengungkapkan dan mengatasi hambatan konseptual yang seringkali tidak diakui (Fisher et al, 2011). Ada beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi pemahaman konsep sekaligus menganalisis miskonsepsi siswa pada konsep osmosis dan difusi, diantaranya butir pilihan ganda bertingkat.

Instrumen pilihan ganda bertingkat yang digunakan untuk penelitian kali ini adalah ODCA (Osmosis and Diffusion Conceptual Assessment). ODCA yang


(17)

6

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan revisi dari instrumen DODT (Diffusion and Osmosis Diagnostic Test) terdiri dari sembilan pilihan ganda bertingkat (18 pertanyaan), sementara DODT terdiri dari 12 pilihan ganda bertingkat (24 pertanyaan). Instrumen ODCA diperoleh dari menghilangkan enam item pilihan ganda bertingkat dan memodifikasi enam item pilihan ganda bertingkat lainnya dari DODT serta menambahkan tiga item pilihan ganda bertingkat baru sehingga menghasilkan sebuah instrumen conceptual assessment valid baru yang lebih singkat. Instrumen ODCA mencakup kemampuan kognitif yang relatif tinggi karena memiliki fokus terhadap pengujian alasan siswa tentang mekanisme biologis osmosis dan difusi (Fisher et al., 2011).

Untuk mengungkap kesulitan belajar siswa dapat digunakan daftar cek masalah (DCM) yang berisi pilihan ragam kesulitan belajar yang mungkin dialami siswa selama mempelajari konsep osmosis dan difusi. Setelah menganalisis miskonsepsi melalui instrumen ODCA dan mengungkap kesulitan belajar melalui DCM, diharapkan hasil evaluasi tersebut bisa dijadikan pedoman perbaikan berbagai aspek pembelajaran di masa yang akan datang. Aspek tersebut bisa berupa penguasaan materi, keterbukaan pengajar dalam menggunakan media pembelajaran, dll., sebagai usaha dalam memperbaiki penyampaian dan pemahaman konsep sehingga dapat meminimalisir terjadinya miskonsepsi di kemudian hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: “Bagaimana miskonsepsi yang dialami siswa setelah dianalisis menggunakan instrumen ODCA dan apa saja kesulitan belajar konsep osmosis dan difusi?”

Untuk lebih mengarahkan penelitian ini, maka rumusan masalah diatas dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:


(18)

7

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Seberapa banyak siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep osmosis dan difusi di SMA sampel penelitian?

2. Miskonsepsi pada subkonsep apa saja yang teridentifikasi pada konsep osmosis dan difusi melalui instrumen ODCA?

3. Kesulitan belajar apa saja yang dialami oleh siswa dalam mempelajari konsep osmosis dan difusi yang diungkap melalui instrumen DCM kesulitan belajar?

C. Batasan Masalah

Agar lebih terfokus dan terarah, maka penelitian ini dibatasi dalam beberapa masalah, yaitu:

1. Populasi penelitian ditentukan siswa SMA Negeri 3 Bandung kelas X IPA Semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dengan sampel penelitian yang dipilih secara purposif sebanyak 5 kelas (150 siswa) dari 9 kelas X IPA SMA Negeri 3 Bandung. Kelas yang dijadikan sampel penelitian yaitu kelas X1, X2, X3, X4, dan X6.

2. Analisis pemahaman konsep osmosis dan difusi dilakukan dengan menggunakan instrumen butir pilihan ganda bertingkat ODCA versi Fisher et al. (2011).

3. Siswa dinyatakan mengalami miskonsepsi apabila pola jawaban dalam mengisi item ODCA berupa salah-salah (SS), salah-benar (SB), dan benar-salah (BS) (Kustiyah, 2007) dan kombinasi jawaban alternatif tersebut dipilih oleh sedikitnya 10% siswa (Fisher et al., 2011).

4. Kesulitan belajar dijaring dengan menggunakan instrumen DCM kesulitan belajar yang berisikan pilihan kesulitan belajar yang mungkin dialami siswa selama mempelajari konsep osmosis dan difusi.


(19)

8

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis miskonsepsi siswa menggunakan instrumen ODCA dan mengungkap kesulitan belajar konsep osmosis dan difusi.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak terkait, diantaranya:

1.Bagi peneliti:

Mendapatkan pengalaman mengaplikasikan instrumen conceptual assessment untuk menganalisis pemahaman siswa terhadap konsep osmosis dan difusi. 2. Bagi siswa:

Memberikan umpan balik untuk memperbaiki kualitas pemahaman konsep dan motivasi belajar

3. Bagi guru:

a. Merekomendasikan instrumen conceptual assessment khususnya pada konsep osmosis dan difusi sebagai instrumen evaluasi sekaligus instrumen untuk menganalisis miskonsepsi

b. Memberikan dorongan untuk introspeksi dan modifikasi berbagai aspek pembelajaran

4. Bagi peneliti lain:

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya terkait tema penelitian.


(20)

40

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Lokasi : SMA Negeri 3 Bandung

Waktu : Senin dan Selasa, 27-28 Mei 2013

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X di SMA Negeri 3 Bandung yang terdiri dari 9 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X IPASMA Negeri 3 Bandung sebanyak 150 siswa. Terdiri dari kelas X IPA 1, X IPA 2, X IPA 3, X IPA 4, dan X IPA 6 dengan jumlah rata-rata setiap kelas 30 siswa. Sampel dipilih secara purposif atas pertimbangan homogenitas rata-rata nilai kelas yang berada pada quadran tinggi.

Dipilihnya SMA Negeri 3 Bandung sebagai tempat pelaksanaan penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan berikut:

1.Sekolah yang cukup tua usianya di kota Bandung dan dibimbing oleh guru-guru yang sudah cukup berpengalaman

2.Sekolah cluster satu dengan siswa-siswa unggulan

3.Belum pernah diadakan penelitian tentang miskonsepsi dalam bidang pendidikan biologi

4.Menggunakan kurikulum adopsi-adaptasi KTSP

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif.

C. Definisi Operasional

1. Osmosis and Diffusion Conceptual Assesment (ODCA)

Instrumen ODCA yang merupakan instrument conceptual assessment valid berupa butir pilihan ganda bertingkat dikembangkan oleh Fisher et al selama dua tahun (2007-2009) untuk menganalisis pemahaman siswa


(21)

41

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentang konsep osmosis dan difusi. Instrumen ODCA merupakan edisi revisi dari instrumen DODT (Diffusion and Osmosis Diagnostic Test) versi Odom dan Barrow (1993). Instrumen ODCA diperoleh dari menghilangkan enam item pilihan ganda bertingkat dan memodifikasi enam item pilihan ganda bertingkat lainnya dari DODT serta menambahkan tiga item pilihan ganda bertingkat baru sehingga menghasilkan sebuah instrumen conceptual assessment valid baru yang lebih singkat. Instrumen ODCA mencakup kemampuan kognitif yang relatif tinggi karena memiliki fokus terhadap pengujian alasan siswa tentang mekanisme biologis osmosis dan difusi. Instrumen ODCA disusun oleh 8 pasang butir atau16 pertanyaan (Fisher et al, 2011).

2. Konsep osmosis dan difusi

Difusi adalah pergerakan molekul zat sehingga tersebar merata di dalam ruang yang tersedia, setiap molekul bergerak secara acak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Osmosis adalah difusi molekul air melintasi membran semipermeabel, dari larutan berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) (Campbell et al., 2010 ). 3. Miskonsepsi

Miskonsepsi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan ide-ide yang tidak konsisten atau bertentangan dengan pendapat umum yang disepakati para ilmuwan (Tekkaya, 2002). Miskonsepsi menunjukkan rendahnya hasil belajar siswa yang diperoleh dari suatu proses pembelajaran yang dipengaruhi oleh kesulitan belajar.Siswa dinyatakan mengalami miskonsepsi apabila pola jawaban dalam mengisi instrumen ODCA berupa salah-salah (SS), salah-benar (SB), dan benar-salah (BS) (Abraham et al.dalam Kustiyah, 2007)dan dipilih oleh sedikitnya 10% siswa (Fisher et al., 2011).


(22)

42

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesulitan belajar merupakan suatu keadaan dimana siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Proses belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal (berasal dari dalam diri sendiri) maupun eksternal (berasal dari dunia luar/lingkungan) yang apabila tidak dikendalikan dapat menciptakan lingkungan dan kegiatan belajar yang tidak kondusif sehingga menimbulkan kesulitan belajar (Yusuf & Nurihsan, 2009; Slameto, 2010). Kesulitan belajar dapat dilihat dari rendah atau menurunnya hasil belajar siswa (Djamarah, 2008). Kesulitan belajar di ungkap melalui instrumen DCM kesulitan belajar.

D. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan untuk menganalisis miskonsepsidan kesulitan belajar pada konsep osmosis dan difusi yaitu butir ODCA, dan DCM kesulitan belajar.

1. Osmosis and Diffusion Conceptual Assesment (ODCA)

Butir ODCA sebagai instrumen yang sudah sah dan dikembangkan oleh Fisher et al.(2011), merupakan butir pilihan ganda bertingkat untuk menganalisis pemahaman siswa tentang konsep osmosis dan difusi. ODCA disusun dalam 8 pasangbutir atau 16 pertanyaan. Butir pertama menanyakan tentang “Apa yang terjadi jika …?” (“Apa?”), dan mengharuskan siswa untuk menganalisis situasi dan/atau membuat sebuah prediksi tentang apa yang akan terjadi dalam suatu situasi dan memberikan suatu kondisi yang spesifik. Butir kedua menanyakan alasan (“Kenapa?”) sebagai respon dari jawaban butir pertama.

Hasil jawaban butir pilihan ganda bertingkat mempunyai kemungkinan sebanyak 5 (lima), yaitu: a) Tidak memilih jawaban dan alasan atau salah satunya (TJ), b) Jawaban salah alasan salah (SS), c) Jawaban salah alasan benar (SB), d) Jawaban benar alasan salah (BS), dan e) Jawaban benar – alasan benar (BB) (Kustiyah, 2007).


(23)

43

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Daftar Cek Masalah (DCM)

Instrumen DCM dibuat oleh peneliti dan divalidasi oleh pembimbing, digunakan untuk mengungkap kesulitan belajar yang dialami siswa. DCM berisi pilihan ragam kesulitan belajar yang mungkin dialami siswa selama mempelajari konsep osmosis dan difusi. Siswa dapat memilih satu atau lebih dari delapan ragam kesulitan belajar, dan menambahkan satu kesulitan belajar tambahan (jika ada) di baris yang sudah disediakan. E. Teknik pengumpulan data

1. Pembelajaran konsep osmosis dan difusi oleh guru mata pelajaran Biologi

2. Pengisian soal ODCA oleh siswa secara tertulis

3. Pengisian DCM kesulitan belajar oleh siswa secara tertulis

4. Dokumentasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah kegiatan penelitian dilakukan terhadap proses penelitian dimulai dari pengisian soal ODCA dan DCM sampai pengumpulan data di setiap kelas sampel.

F. Analisis data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif melalui statistika deskriptif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data ODCA, sedangkan analisis kualitatif dilakukan pada data DCM. Statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisis data angka, agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas, mengenai sesuatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu dan para evaluator dapat dengan lebih mudah memahami fenomena yang muncul dari para siswa (Sudijono, 2009; Sukardi, 2011).

Pengolahan data secara kuantitatif dihitung dalam bentuk persentase jumlah siswa yang memahami konsep dan mengalami kesulitan belajar dengan rumus sebagai berikut(Sudijono, 2009).

P = f x 100% N


(24)

44

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f = frekuensi yang dicari persentasenya

N= Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) p = angka persentase

Agar lebih mudah dipahami, maka rumus diatas dikonversikan menjadi rumus dibawah ini:

% x = siswa pada item x 100% total siswa

Untuk persentasi jumlah siswa yang memunculkan aspek pemahaman konsep ditafsirkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kategori Kemampuan Pemahaman Konsep

Nilai (%) KategoriKemampuan

81-100 SangatBaik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 SangatKurang

Untuk persentasi jumlah siswa yang memunculkan aspek kesulitanbelajar ditafsirkan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kategori Persentase Kesulitan Belajar

Nilai (%) Tafsiran

0 Tidak satupun

1- 30 Sebagian kecil

31 – 49 Hampir setengahnya

50 Setengahnya

51-80 Sebagian besar

81-99 Hampir seluruhnya

100 Seluruhnya

Persentase pemahaman konsep siswa yang dianalisis melalui instrumen ODCA (lampiran B1) dapat dicontohkan seperti pada tabel berikut:


(25)

45

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tabel Persentase Pengetahuan dan Pemahaman Konsep Osmosis dan Difusi Siswa

No. Item ODCA Pengetahuan Pemahaman

1/ 2 X X

3/ 4 X X

5/6 X X

7/8 X X

9/10 X X

11/12 X X

13/14 X X

15/16 X X

17/18 X X

Persentase jawaban DCM kesulitan belajar (lampiran B2) siswa dapat dicontohkan seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tabel Analisis DCM Kesulitan Belajar Siswa

No. Kesulitan Belajar Persentase

(%) 1 Proses osmosis dan difusi sulit untuk dibedakan X 2 Sulit memahami kegunaan proses osmosis dan difusi X 3 Molekul-molekul yang berpindah tidak tampak oleh mata X

4 Sulit membayangkan proses yang terjadi X

5 Banyak istilah-istilah yang berasal dari bahasa asing X 6 Sarana dan prasarana praktikum osmosis dan difusi kurang memadai X 7 Media yang digunakan dalam mempelajari osmosis dan difusi masih

kurang

X 8 Suasana kelas tidak kondusif untuk belajar proses osmosis dan difusi X 9 ... X


(26)

46

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. ALUR PENELITIAN

1. Tahap persiapan

Penyusunan proposal dan skripsi

Pertimbangan instrumen pendukung oleh

pembimbing

Penentuan subjek penelitian

Pembuatan instrumen pendukung

2. Tahap pelaksanaan Pengambilan data ODCA

Pengambilan data DCM kesulitan belajar

Dokumentasi pelaksanaan

Pengolahan data 3. kesimpulan


(27)

47

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Alur Penelitian


(28)

70

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagian besar siswa SMA Negeri 3 Bandung Kelas X Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 mengalami miskonsepsi pada konsep osmosis dan difusi dengan tingkat pemahaman konsep yang kurang. Mikonsepsi yang dialami siswa pada konsep osmosis dan difusi yang diidentifikasi melalui instrument ODCA terdiri dari tiga kategori/subkonsep. Siswa mengalami miskonsepsi tertinggi pada kategori difusi partikel dengan rata-rata persentase miskonsepsi 30.79% sebanyak 5 kombinasi miskonsepsi. Rata-rata persentase miskonsepsi 23.66% terjadi pada kategori perpindahan zat terlarut dan zat pelarut melintasi membran dengan 9 kombinasi miskonsepsi. Sementara itu siswa mengalami miskonsepsi terendah pada kategori kelarutan dan larutan dengan rata-rata persentase miskonsepsi 21.82% dengan 4 kombinasi miskonsepsi. Kesulitan belajar yang dialami siswa pada konsep osmosis dan difusi yang diungkap melalui instrument DCM kesulitan belajar terdiri dari tiga aspek. Aspek yang paling berperan dalam kesulitan belajar yang dialami oleh siswa adalah aspek intelegensinya yaitu sebesar 45.59%, di posisi selanjutnya yaitu aspek psikologis (34%) dan aspek biologis (26.66%). B. Saran

Bagi penelitian selanjutnya dengan tema terkait, direkomendasikan untuk: 1.Melakukan penelitian di sekolah yang memberikan konsep osmosis dan difusi di

SMA kelas XI

2.Melakukan Test of Logical Thinking untuk mengetahui tingkatan berpikir siswa, karena setiap siswa memiliki tingkatan berpikir invarian dengan kecepatan pencapaian yang berbeda-beda

3.Mengelompokkan hasil ODCA dan DCM untuk melihat kecenderungan miskonsepsi yang dialami siswa berdasarkan siswa kelompok atas dan bawah 4.Kesulitan belajar terkait intelegensi siswa dapat dibuat lebih spesifik misalnya


(29)

71

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Artun, H. & Coştu, B. (2011). “Unveiling Primary Student-teachers’

Misconceptions about Diffusion and Osmosis”. Journal of Turkish Science Education. 8, (4), 128-133. [Online] Tersedia:

http://www.tused.org/internet/tused/archive/v8/i4/text/tusedv8i4a8.pdf [19 April 2013]

Artun, H. & Coştu, B. (2012). “Effect of the 5E Model on Prospective Teachers’ Conceptual Understanding of Diffusion and Osmosis: A Mixed Method Approach”. [Online].Tersedia:

http://www.yarbis.yildiz.edu.tr/web/userPubFiles/bcostu_c0a7394e867bb621 105a7ee0a17824da.pdf [19 April 2013]

Bahar, M. (2003). “Misconceptions in Biology Education and Conceptual Change

Strategies”. Educational Sciences: Theory & Practice.3, (1), 55-64.

[Online].Tersedia:

http://www.academia.edu/1394447/Misconceptions_in_Biology_Educatio n_and_Conceptual_Change_Strategies [23 Agustus 2013]

Campbell, N. A. et al. (2010). Biologi (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga.

CIRTL Network. (2010). Overcoming Misconceptions: Misconceptions as Barriers to Understanding Science. [Online].Tersedia:

http://www.cirtl.net/node/2628 [19 April 2013]

Dahar, R. W. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.


(30)

72

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2006). BSNP. Jakarta: Depdikbud.

Desmukh, N. D. & Desmukh, V. M. A Study of Students’ Misconceptions in Biology at the Secondary School Level. [Online]. Tersedia:

http://www.hbcse.tifr.res.in/episteme/episteme-2/e-proceedings/deshmukh [28 September 2012]

Dimyati & Mudjiono.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar (Edisi 2). Jakarta: Rineka Cipta.

Fisher, K. M., Williams, K. S. & Lineback, J. E. (2011). “Osmosis and Diffusion

Conceptual Assessment”. Life Sciences Education. 10, 418–429.

[Online].Tersedia: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3228659/ [28 September 2012]

Keliat, N.R. (2010). Analisis Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Biologi Pokok Bahasan Ekosistem Pada Siswa Kelas X Semester II di SMA Swasta Bersama Berastagi Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi Sarjana Pendidikan pada

FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Komalasari, G. & Wahyuni, E. K. (2011). Asesmen Teknik Nontes dalam Perspektif BK Komprehensif. Jakarta: PT. Indeks.

Kustiyah. (2007). “Miskonsepsi Difusi dan Osmosis pada Siswa MAN Model

Palangkaraya”. Jurnal Ilmiah Guru Kanderang Tingang. 01, (01), 24-37.

[Online].Tersedia:

http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=38918 [28 September 2012]


(31)

73

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Learning Leads. (2005). Modeling for Learning: Addressing Student

Misconceptions. [Online].Tersedia:

http://www.designedinstruction.com/learningleads/misconceptions.pdf [19 April 2013]

Marek, A. E. et al. (1994). “Students' Misconceptions about Diffusion: How Can They Be Eliminated?“. The American Biology Teacher. 56, (2), 74-77. [Online].Tersedia: http://www.jstor.org/stable/4449757 [23 Agustus 2013]

Meir , E. et al. (2005). “How Effective Are Simulated Molecular-level

Experiments for Teaching Diffusion and Osmosis”. Cell Biology Education.

4, (3), 235-248. [Online].Tersedia:

http://www.nabt.org/websites/institution/File/pdfs/american_biology_teacher/ 2001/063-02-0104.pdf [19 April 2013]

Missouri Department of Elementary and Secondary Education. (2005). Misconceptions in Science. [Online]. Tersedia:

http://dese.mo.gov/divimprove/curriculum/science/SciMisconc11.05.pdf [29 April 2013]

Nelson Science.Osmosis: An Important Type of Diffusion. [Online].Tersedia: http://hrsbstaff.ednet.ns.ca/walkerk/5.3%20Osmosis.pdf [19 April 2013]

Odom, A. L. (1995). “Secondary and College Biology Student’s Misconceptions About Diffusion and Osmosis”. The American Biology Teacher . 57, (7), 409-415. [Online] Tersedia: http://www.jstor.org/stable/4450030 [19 April 2013]

Odom, A. L. & Barrow, L. H. (1993). “Freshman Biology Non-Majors

Misconceptions about Diffusion and Osmosis”. The Proceedings of the Third International Seminar on Misconceptions and Educational Strategies in Science and Mathematics. [Online].Tersedia:

http://www.mlrg.org/proc3pdfs/Odom_DiffusionOsmosis.pdf [19 Maret 2013]


(32)

74

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rossman, A. J. & Chance, B. L. (2004). Anticipating and Addressing Student Misconceptions. [Online].Tersedia:

http://www.rossmanchance.com/artist/proceedings/rossman.pdf [19 April 2013]

Ruhimat, T. et al.(2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

Sanger, M. J., Brecheisen, D. M. & Hynek, B. M. (2001). “Can Computer Animations Affect College Biology Students’ Conceptions About Diffusion & Osmosis?”. The American Biology Teacher. 63, (2), 104-109.

[Online].Tersedia:

http://www.nabt.org/websites/institution/File/pdfs/american_biology_teacher/ 2001/063-02-0104.pdf [19 April 2013]

Sitorus, R. H. et al. (2005). Kamus Besar Biologi. Bandung: Pionir Jaya.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, A. (2009). Pengantar Statisik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukardi, M. (2009). Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sunarto & Hartono, A. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Tarakçi, M. et al. (1999). “Across. Age Study Of High School Students'

Understanding Of Diffusion And Osmosis”. Hacettepe Üniversitesi Eğitim

FakÜltesiDergisi. 15, 84 – 93 [Online].Tersedia:

http://www.efdergi.hacettepe.edu.tr/199915MELEK%20TARAKÇI.pdf [23 Agustus 2013]

Tayibnapis, F. Y. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.


(33)

75

Nurhely Hidayat Dian Pertiwi, 2013

Analisis Miskonsepsi Dan Kesulitan Belajar Konsep Asimasis Dalam Difusi Dengan Instrumen Osmosis And Diffusion Conceptual Assessment (ODCA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tekkaya, C. (2002). “Misconceptions as Barrier to Understanding Biology. Hacettepe Üniversitesi Eğitim FakÜltesiDergisi. 23, 259-266. [Online]. Tersedia:

http://www.efdergi.hacettepe.edu.tr/200223CEREN%20TEKKAYA.pdf [7 Maret 2012]

Thompson, F. & Logue, S. (2006). “An exploration of common student

misconceptions in science”. International Education Journal. 7, (4), 553-559. [Online].Tersedia:

http://ehlt.flinders.edu.au/education/iej/articles/v7n4/Thompson/paper.pdf [19 April 2013]

Upshaw, S. et al. Osmosis and Diffusion. [Online].Tersedia:

http://www.sas.upenn.edu/~upshaw/osmosis.pdf [19 April 2013]

Yusuf, S. & Nurihsan, J. (2009). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagian besar siswa SMA Negeri 3 Bandung Kelas X Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 mengalami miskonsepsi pada konsep osmosis dan difusi dengan tingkat pemahaman konsep yang kurang. Mikonsepsi yang dialami siswa pada konsep osmosis dan difusi yang diidentifikasi melalui instrument ODCA terdiri dari tiga kategori/subkonsep. Siswa mengalami miskonsepsi tertinggi pada kategori difusi partikel dengan rata-rata persentase miskonsepsi 30.79% sebanyak 5 kombinasi miskonsepsi. Rata-rata persentase miskonsepsi 23.66% terjadi pada kategori perpindahan zat terlarut dan zat pelarut melintasi membran dengan 9 kombinasi miskonsepsi. Sementara itu siswa mengalami miskonsepsi terendah pada kategori kelarutan dan larutan dengan rata-rata persentase miskonsepsi 21.82% dengan 4 kombinasi miskonsepsi. Kesulitan belajar yang dialami siswa pada konsep osmosis dan difusi yang diungkap melalui instrument DCM kesulitan belajar terdiri dari tiga aspek. Aspek yang paling berperan dalam kesulitan belajar yang dialami oleh siswa adalah aspek intelegensinya yaitu sebesar 45.59%, di posisi selanjutnya yaitu aspek psikologis (34%) dan aspek biologis (26.66%).

B. Saran

Bagi penelitian selanjutnya dengan tema terkait, direkomendasikan untuk: 1.Melakukan penelitian di sekolah yang memberikan konsep osmosis dan difusi di

SMA kelas XI

2.Melakukan Test of Logical Thinking untuk mengetahui tingkatan berpikir siswa, karena setiap siswa memiliki tingkatan berpikir invarian dengan kecepatan pencapaian yang berbeda-beda

3.Mengelompokkan hasil ODCA dan DCM untuk melihat kecenderungan miskonsepsi yang dialami siswa berdasarkan siswa kelompok atas dan bawah 4.Kesulitan belajar terkait intelegensi siswa dapat dibuat lebih spesifik misalnya


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Artun, H. & Coştu, B. (2011). “Unveiling Primary Student-teachers’

Misconceptions about Diffusion and Osmosis”. Journal of Turkish Science Education. 8, (4), 128-133. [Online] Tersedia:

http://www.tused.org/internet/tused/archive/v8/i4/text/tusedv8i4a8.pdf [19 April 2013]

Artun, H. & Coştu, B. (2012). “Effect of the 5E Model on Prospective Teachers’ Conceptual Understanding of Diffusion and Osmosis: A Mixed Method Approach”. [Online].Tersedia:

http://www.yarbis.yildiz.edu.tr/web/userPubFiles/bcostu_c0a7394e867bb621 105a7ee0a17824da.pdf [19 April 2013]

Bahar, M. (2003). “Misconceptions in Biology Education and Conceptual Change

Strategies”. Educational Sciences: Theory & Practice.3, (1), 55-64.

[Online].Tersedia:

http://www.academia.edu/1394447/Misconceptions_in_Biology_Educatio n_and_Conceptual_Change_Strategies [23 Agustus 2013]

Campbell, N. A. et al. (2010). Biologi (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga.

CIRTL Network. (2010). Overcoming Misconceptions: Misconceptions as Barriers to Understanding Science. [Online].Tersedia:

http://www.cirtl.net/node/2628 [19 April 2013]

Dahar, R. W. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.


(3)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2006). BSNP. Jakarta: Depdikbud.

Desmukh, N. D. & Desmukh, V. M. A Study of Students’ Misconceptions in Biology at the Secondary School Level. [Online]. Tersedia:

http://www.hbcse.tifr.res.in/episteme/episteme-2/e-proceedings/deshmukh [28 September 2012]

Dimyati & Mudjiono.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar (Edisi 2). Jakarta: Rineka Cipta.

Fisher, K. M., Williams, K. S. & Lineback, J. E. (2011). “Osmosis and Diffusion

Conceptual Assessment”. Life Sciences Education. 10, 418–429.

[Online].Tersedia: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3228659/ [28 September 2012]

Keliat, N.R. (2010). Analisis Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Biologi Pokok Bahasan Ekosistem Pada Siswa Kelas X Semester II di SMA Swasta Bersama Berastagi Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi Sarjana Pendidikan pada

FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Komalasari, G. & Wahyuni, E. K. (2011). Asesmen Teknik Nontes dalam Perspektif BK Komprehensif. Jakarta: PT. Indeks.

Kustiyah. (2007). “Miskonsepsi Difusi dan Osmosis pada Siswa MAN Model

Palangkaraya”. Jurnal Ilmiah Guru Kanderang Tingang. 01, (01), 24-37.

[Online].Tersedia:

http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=38918 [28 September 2012]


(4)

Learning Leads. (2005). Modeling for Learning: Addressing Student Misconceptions. [Online].Tersedia:

http://www.designedinstruction.com/learningleads/misconceptions.pdf [19 April 2013]

Marek, A. E. et al. (1994). “Students' Misconceptions about Diffusion: How Can They Be Eliminated?“. The American Biology Teacher. 56, (2), 74-77. [Online].Tersedia: http://www.jstor.org/stable/4449757 [23 Agustus 2013]

Meir , E. et al. (2005). “How Effective Are Simulated Molecular-level

Experiments for Teaching Diffusion and Osmosis”. Cell Biology Education.

4, (3), 235-248. [Online].Tersedia:

http://www.nabt.org/websites/institution/File/pdfs/american_biology_teacher/ 2001/063-02-0104.pdf [19 April 2013]

Missouri Department of Elementary and Secondary Education. (2005). Misconceptions in Science. [Online]. Tersedia:

http://dese.mo.gov/divimprove/curriculum/science/SciMisconc11.05.pdf [29 April 2013]

Nelson Science.Osmosis: An Important Type of Diffusion. [Online].Tersedia: http://hrsbstaff.ednet.ns.ca/walkerk/5.3%20Osmosis.pdf [19 April 2013]

Odom, A. L. (1995). “Secondary and College Biology Student’s Misconceptions About Diffusion and Osmosis”. The American Biology Teacher . 57, (7), 409-415. [Online] Tersedia: http://www.jstor.org/stable/4450030 [19 April 2013]

Odom, A. L. & Barrow, L. H. (1993). “Freshman Biology Non-Majors

Misconceptions about Diffusion and Osmosis”. The Proceedings of the Third International Seminar on Misconceptions and Educational Strategies in Science and Mathematics. [Online].Tersedia:

http://www.mlrg.org/proc3pdfs/Odom_DiffusionOsmosis.pdf [19 Maret 2013]


(5)

Rossman, A. J. & Chance, B. L. (2004). Anticipating and Addressing Student Misconceptions. [Online].Tersedia:

http://www.rossmanchance.com/artist/proceedings/rossman.pdf [19 April 2013]

Ruhimat, T. et al.(2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

Sanger, M. J., Brecheisen, D. M. & Hynek, B. M. (2001). “Can Computer Animations Affect College Biology Students’ Conceptions About Diffusion & Osmosis?”. The American Biology Teacher. 63, (2), 104-109.

[Online].Tersedia:

http://www.nabt.org/websites/institution/File/pdfs/american_biology_teacher/ 2001/063-02-0104.pdf [19 April 2013]

Sitorus, R. H. et al. (2005). Kamus Besar Biologi. Bandung: Pionir Jaya.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, A. (2009). Pengantar Statisik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukardi, M. (2009). Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sunarto & Hartono, A. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Tarakçi, M. et al. (1999). “Across. Age Study Of High School Students'

Understanding Of Diffusion And Osmosis”. Hacettepe Üniversitesi Eğitim

FakÜltesiDergisi. 15, 84 – 93 [Online].Tersedia:

http://www.efdergi.hacettepe.edu.tr/199915MELEK%20TARAKÇI.pdf [23 Agustus 2013]

Tayibnapis, F. Y. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.


(6)

Tekkaya, C. (2002). “Misconceptions as Barrier to Understanding Biology.

Hacettepe Üniversitesi Eğitim FakÜltesiDergisi. 23, 259-266. [Online].

Tersedia:

http://www.efdergi.hacettepe.edu.tr/200223CEREN%20TEKKAYA.pdf [7 Maret 2012]

Thompson, F. & Logue, S. (2006). “An exploration of common student

misconceptions in science”. International Education Journal. 7, (4), 553-559. [Online].Tersedia:

http://ehlt.flinders.edu.au/education/iej/articles/v7n4/Thompson/paper.pdf [19 April 2013]

Upshaw, S. et al. Osmosis and Diffusion. [Online].Tersedia:

http://www.sas.upenn.edu/~upshaw/osmosis.pdf [19 April 2013]

Yusuf, S. & Nurihsan, J. (2009). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.