Pengaruh Audit Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk).

(1)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The prevention of the research was to analyze about the influence of internal audit role consist of independence, professional proficiency, scope of work, performance of audit work, and management of internal auditing department toward fraud prevention total respondent which used in this research ware 30 respondents. The samples in this research was internal auditor and employee staff whose work in Bank Mandiri (Persero) Tbk at Bandung Alun-alun Branch. This research was used survey methods which used quisioner instrument. The analyzing method was Simple Linear Regression Method. The result of the study indicated the internal auditor role influenced toward fraud prevention. It meant that the internal audit role was better, as result the fraud prevention became increasing. The coefficient of determination (R2) in this research were 0,218. It means that 21,8% fraud prevention was influenced by thr internal audit role.


(2)

ABSTRAK

Pencegahan dalam riset ini untuk menganalisis tentang adanya pengaruh peran audit internal seperti independensi, kemampuan profesional, lingkup pekerjaan, kinerja dari pekerjaan audit dan manajemen dari departemen audit internal kearah pencegahan fraud dengan total responden dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor internal dan staf karyawan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Bandung Alun-alun. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan menggunakan instrumen kuesioner. Metode analisis pada penelitian ini adalah metode Regresi Sederhana. Hasil dari riset ini mengindikasikan bahwa audit internal memiliki pengaruh untuk kearah pencegahan

fraud. Hal ini artinya bahwa audit internal berjalan baik, dengan hasil pencegahan fraud yang semakin meningkat. Koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini sebesar 0,218. Hal ini mengindikasikan bahwa 21,8% pencegahan fraud berpengaruh yang dilakukan oleh audit internal.


(3)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Auditing ... 8

2.1.1.1 Pengertian Auditing ... 8


(4)

2.1.1.3 Jenis-jenis Auditor ... 18

2.1.2 Audit Internal ... 21

2.1.2.1 Pengertian Audit Internal ... 21

2.1.2.2 Tujuan Audit Internal ... 22

2.1.2.3 Fungsi Audit Internal ... 23

2.1.2.4 Karakteristik Audit Internal ... 25

2.1.2.5 Peran Audit Internal ... 26

2.1.2.6 Kompetensi Audit Internal ... 28

2.1.2.7 Standar Profesional Audit Internal (SPAI) ... 32

2.1.3 Fraud ... 36

2.1.3.1 Pengertian Fraud ... 36

2.1.3.2 Jenis-jenis Fraud (Kecurangan) ... 37

2.1.3.3 Kondisi yang Menyebabkan Terjadinya Fraud ... 38

2.1.3.4 Pencegahan Kecurangan (Fraud) ... 44

2.2 Rerangka Pemikiran ... 45

2.3 Hipotesis ... 47

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 48

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 48

3.3 Jenis Penelitian ... 49

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 49

3.5 Populasi dan Sampel ... 53


(5)

xii

Universitas Kristen Maranatha

3.5.2 Sampel ... 53

3.6 Sumber Data ... 53

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.8 Pengujian Instrumen Penelitian ... 55

3.8.1 Uji Validitas ... 55

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 56

3.8.3 Uji Normalitas ... 56

3.8.4 Uji Heterokedastisitas ... 57

3.8.5 Uji Hipotesis Parsial ... 57

3.9 Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Peneltian ... 60

4.1.1 Profil PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ... 60

4.1.1.1 Sejarah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ... 60

4.1.1.2 Pencapaian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ... 68

4.1.1.3 Meningkatkan Sinergi dan Nilai dari Perusahaan Anak 69

4.1.2 Visi dan Misi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ... 70

4.1.2.1 Visi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ... 70

4.1.2.2 Misi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ... 70

4.1.3 Hasil Pengumpulan Data ... 72

4.1.4 Analisis Hasil Penelitian ... 72

4.1.4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 72


(6)

4.1.4.3 Uji Reliabilitas ... 79

4.1.4.4 Uji Normalitas ... 80

4.1.4.5 Uji Heterokedastisitas ... 81

4.1.4.6 Analisis Koefisien Determinasi ... 82

4.1.4.7 Uji Hipotesis Parsial ... 83

4.2 Pembahasan ... 85

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 87

5.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

LAMPIRAN ... 92


(7)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Segitiga Kecurangan (The Fraud Triangle) ... 39

Gambar 2.2 Model Penelitian ... 47

Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 82


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Contoh-contoh Tiga Jenis Audit ... 17

Tabel 2.2 Contoh Faktor-faktor Risiko untuk Kecurangan dalam Laporan Keuangan ... 41

Tabel 2.3 Sumber-sumber Informaso yang Didapatkan untuk Mengukur Risiko Kecurangan ... 43

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 52

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 72

Tabel 4.2 Hasil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 73

Tabel 4.3 Hasil Responden Berdasarkan Usia ... 73

Tabel 4.4 Hasil Responden Berdasarkan Pendidikan ... 74

Tabel 4.5 Hasil Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 75

Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Respoonden Variabel Audit Internal ... 76

Tabel 4.7 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Pencegahan Kecurangan ... 77

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Audit Internal ... 78

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Pencegahan Kecurangan ... 79

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Audit Internal ... 80

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Pencegahan Kecurangan ... 80

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Nilai Residual ... 81

Tabel 4.13 Hasil Koefisien Determinasi ... 83


(9)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fraud (kecurangan) hingga saat ini merupakan hal yang sering terjadi saat ini.

Dimulai dari Negara-negara berkembang hingga Negara maju pun tidak luput dari aksi ini. Pengertian kecurangan oleh orang awam sebagaimana yang umumnya di mengerti dewasa ini, berarti ketidakjujuran dalam bentuk suatu penipuan yang disengaja atau suatu kesalahan penyajian yang dikehendaki atas suatu fakta yang material. Berbohong, penyampaian yang disengaja atas suatu ketidakbenaran, dan penipuan perolehan sesuatu keuntungan yang tidak adil atau tidak pantas terhadap orang lain, dapat digunakan lebih lanjut untuk menjelaskan kata kecurangan, karena 2 (dua) kata tersebut menunjukkan kesengajaan atau keinginan untuk menipu (Tunggal, 2013:28)

Kecurangan (fraud) secara singkat dinyatakan sebagai suatu penyajian yang palsu atau penyembunyian fakta yang material yang menyebabkan seseorang memiliki sesuatu (Tunggal, 2013:24). Menurut ahli audit kecurangan dan akuntansi forensik Mary-Jo Kranacher, Richard Riley, Joseph T. Wells (2011) memberi definisi kecurangan (fraud) adalah Fraud is an intentional deception, whether by

omission or co-mission, that causes its victim to suffer an economic loss and/or the perpetrator to realize a gain (dikutip dari Tunggal, 2011:181).

Kasus fraud semakin marak terjadi di Indonesia sekarang ini. Kasus fraud sudah banyak terjadi di perusahaan yang berskala besar maupun skala kecil. Kasus


(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

(fraud) yang dilakukan oleh oknum karyawan bank tersebut terhadap puluhan nasabah UMKM di Kabupaten Bengkalis, Riau. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, Nurdin Subandi, mendesak agar pihak Bank Mandiri untuk segera dilakukan investigasi dan ditindaklanjuti. Kepala OJK Provinsi Riau sudah mendapat informasi terkait kasus dugaan fraud tersebut, namun hingga kini belum ada korban yang melapor ke OJK. Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Riau, Sukardi Ali Zahar, menilai pengawasan internal Bank Mandiri yang lemah menjadi salah satu pemicu terjadinya kasus pencurian uang dan penipuan terhadap puluhan nasabah UMKM di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Pihak YLKI meminta pihak Bank Mandiri menjelaskan secara terbuka duduk permasalahan kasus ini sebagai bentuk tanggung jawab kepada nasabah dan kepada publik. Pihaknya mengaku mendapat informasi bahwa oknum pegawai yang membawa kabur uang nasabah UMKM merupakan pegawai perusahaan lain

(outsourching) yang dipekerjakan Bank Mandiri melalui PT Prismas Jamintara.

Dengan Bank Mandiri mempekerjakan pegawai melalui pihak lain, hal itu akan membuat bingung nasabah UMKM dalam menyikapi kasus penipuan ini karena tidak jelas siapa yang harus bertanggung jawab secara institusi. Sedangkan, selama ini nasabah hanya mengetahui oknum tersebut sebagai pegawai Bank Mandiri. Karena itu, Bank Mandiri harus menjelaskan keterkaitan dengan perusahaan pihak tersebut karena terdapat masalah yaitu hutang nasabah dan agunannya tentu masih tertahan di bank karena nasabah masih tercatat sebagai penunggak hutang (dapat di akses di http://www.deliknews.com/2014/10/24/ojk-minta-kasus-fraud-oknum-bank-mandiri-diusut/)


(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Munculnya banyak kasus korupsi di Indonesia yang seolah tiada ujungnya adalah karena rusaknya sistem ketatanegaraan kita. Sudah banyak peristiwa terjadi di saat banyak orang baik masuk parlemen yang rusak ini tiba-tiba menjadi jahat dan berani melakukan tindakan penyelewengan karena banyaknya godaan. Godaan dari kekuasaan itu sendiri dan yang paling parah adalah godaan dari sistem yang rusak ini (Amalia, 2013).

Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis data hasil investigasi dan penelitian trendline perkara kasus korupsi selama tahun 2013-2014. Disebutkan, terjadi peningkatan kasus korupsi, namun ada penurunan dari sisi jumlah tersangka. Kasus korupsi terjadi peningkatan sebanyak 28 kasus dari 293 kasus menjadi 321 kasus korupsi. Sementara untuk trendline tersangka, hanya menurun 8 tersangka dari jumlah 677 menjadi 669 tersangka. Kasus korupsi yang terjadi diantaranya ada pada ranah infrastruktur dan pendidikan. Meskipun kasus korupsi meningkat, hasil investigasi ICW menunjukkan kerugian Negara turun, dari total semula Rp 5 triliun menjadi Rp 1,59 triliun dengan mengalami penurunan sebesar Rp 4,11 triliun (dapat di akses di http://m.jpnn.com/news.php?id=291695)

Kasus diatas merupakan tindak kecurangan yang terjadi saat ini. Terdapat tiga kondisi yang menyebabkan terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan dalam penyalahgunaan aset sebagaimana dijelaskan dalam PSA 70 (SA 316) yaitu insentif/tekanan, kesempatan dan sikap/rasionalisasi. Faktor insentif/tekanan adalah manajemen atau pegawai lainnya memiliki insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan. Faktor kesempatan adalah situasi yang memberikan kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk melakukan kecurangan. Faktor sikap/rasionalisasi


(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

adanya suatu sikap, karakter, atau seperangkat nilai etika yang memungkinkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur, atau mereka berada dalam suatu lingkungan yang memberikan mereka tekanan yang cukup besar sehingga menyebabkan mereka membenarkan perilaku yang tidak jujur tersebut (Tunggal, 2013:36-37). Bentuk kecurangan tersebut yang harus dicegah supaya tidak terjadi atau setidak-tidaknya dapat mengurangi adanya tindakan kecurangan (Karyono, 2013:47).

Pencegahan fraud merupakan aktivitas memerangi fraud dengan biaya yang murah. Pencegahan kecurangan bisa dianalogikan dengan penyakit, yaitu lebih baik dicegah daripada diobati. Jika menunggu terjadinya fraud baru ditangani itu artinya sudah ada kerugian yang terjadi dan telah dinikmati oleh pihak tertentu, bandingkan bila kita berhasil mencegahnya tentu kerugian belum semuanya beralih ke pelaku

fraud (Fitrawansyah, 2014:16). Pencegahan fraud di sektor publik dilakukan dengan

mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang menetapkan berbagai sanksi yang diharapkan dapat menangkal atau setidak-tidaknya dapat mengurangi tindak fraud (Karyono, 2013:48).

Kegagalan pencegahan fraud (kecurangan) di perusahaan-perusahaan publik di Indonesia banyak disebabkan oleh lemahnya pengandalian internal, berdasarkan hasil studi Bapepam tahun 2006 dalam Theresa, dkk. (2014). Untuk menjamin berjalannya proses pengendalian internal yang baik dalam suatu organisasi, diperlukan peran aktif dari audit internal. Perusahaan mempekerjakan auditor internal mereka sendiri untuk melakukan audit keuangan maupun audit operasi. Selama dua dekade terakhir, peran auditor internal telah berkembang secara


(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha dramatis, terutama dengan semakin meningkatnya ukuran dan kompleksitas dari banyak perusahaan. karena auditor internal menghabiskan semua waktu mereka di dalam satu perusahaan, mereka memiliki lebih banyak pengetahuan mengenai operasi dan pengendalian internal perusahaan dibandingkan dengan auditor eksternal. Jenis pengetahuan tersebut dapat menjadi penting bagi tata kelola perusahaan yang efektif (Tunggal, 2011:2).

Penelitian ini pernah dilakukan dari penelitian sebelumnya oleh Theresa Festi T, Dr. Andreas, MM., Ak., CPA., CA. dan Riska Natariasari, S.E., MM., Ak., CA. (2014) dengan judul Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan

Kecurangan. Variabel yang diteliti peran audit internal sebagai variabel

independennya, sedangkan variabel depedennya pencegahan kecurangan. Penelitian ini dilaksanakan pada perbankan di Pekanbaru. Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa variabel-variabel independen seperti independensi, kemampuan profesional, lingkup pekerjaan, kinerja dari pekerjaan audit dan manajemen dari departemen audit internal kearah pencegahan fraud. Total responden yang bisa dipakai dalam penelitiannya sebanyak 51 responden (85%). Sampel dalam penelitian ini adalah sistem pengendalian internal dan auditor internal yang bekerja di bank cabang yang terdapat di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan menggunakan instrumen kuesioner. Metode analisis pada penelitian ini adalah metode Regresi Sederhana. Hasil dari riset ini mengindikasikan bahwa audit internal memiliki pengaruh untuk kearah pencegahan fraud. Hal ini artinya bahwa audit internal berjalan baik, dengan hasil pencegahan fraud yang semakin meningkat. Koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini sebesar 0,467. Hal ini


(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

mengindikasikan bahwa 46,7% pencegahan fraud berpengaruh yang dilakukan oleh audit internal.

Selain itu, penelitian ini pernah dilakukan oleh Ratna Amalia (2013) dengan judul Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan dan Pendeteksian Fraud (Kecurangan). Variabel yang diteliti audit internal sebagai variabel independennya, sedangkan variabel depedennya adalah pencegahan dan pendeteksian fraud (kecurangan). Penelitian ini dilaksanakan pada Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI) Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi dan pengalaman. Sedangkan Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis deskriptif dan asosiatif, tujuannya untuk melihat hubungan antara Audit Internal dalam mencegah dan mendeteksi fraud secara nyata. Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengumpulan datanya yaitu penelitian lapangan (melakukan wawancara langsung terhadap bagian yang berhubungan dengan objek penelitian, kuesioner). Berdasarkan hasil perhitungan program SPSS diperoleh nilai thitung untuk X terhadap Y1 sebesar 9,229 dan untuk X terhadap Y2

sebesar 3,923. Dengan menggunakan angka signifikansi atau Sig (α=5%), dan N = 14

maka diperoleh ttabel sebesar 2,178. Ketentuan mengatakan jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya hipotesis yang menyatakan Audit Internal berpengaruh terhadap pencegaham dan pendeteksian fraud diterima.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul : “Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan


(15)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh Audit Internal terhadap pencegahan kecurangan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk?

2. Apakah Audit Internal diterapkan secara memadai di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dibahas oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui terdapat pengaruh Audit Internal terhadap pencegahan kecurangan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2. Untuk mengetahui Audit Internal diterapkan secara memadai di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai oleh penulis adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menempuh ujian sarjana Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi penelitian yang serupa atau lebih mendalam bahkan menemukan teori baru.

3. Bagi kalangan praktisi bisnis, penelitian ini diharapkan dapat membantu kinerja perusahaan lebih baik dan perusahaan dapat lebih berkembang. 4. Bagi kalangan umum, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan


(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis menunjukkan H0 ditolak yang mengartikan bahwa terdapat pengaruh audit internal terhadap pencegahan kecurangan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 21,8%. Selain itu audit internal sudah diterapkan secara memadai di terapkan di perusahaan tersebut karena responden banyak memilih setuju pada item pertanyaan mengenai audit internal sebesar 57,71% dan item pertanyaan mengenai pencegahan kecurangan sebesar 60%.

5.2 Saran

Salah satu usaha untuk meningkatkan pencegahan kecurangan adalah meningkatkan pengendalian internal yang di terapkan di perusahaan. Untuk itu penulis memiliki beberapa saran untuk perusahaan dan peneliti selanjutnya, di antaranya adalah:

1. Ada beberapa responden menjawab Tidak Setuju pada item pertanyaan pencegahan kecurangan mengenai tidak adanya tekanan yang berlebihan pada manajemen dan karyawan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan pimpinan. Penulis berpendapat bahwa tekanan manajemen untuk memenuhi


(17)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 88

Universitas Kristen Maranatha target bisa membuat para staf dan karyawan kinerja kualitas pekerjaannya menurun dan bisa melakukan tindakan kecurangan.

2. Agar tidak terjadi kecurangan, perusahaan dapat menambahkan kompensasi, bonus, dan penghargaan kepada staf dan karyawan yang mempunyai kinerja yang baik dengan pengecekkan karyawan secara periodik. Hal ini dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan baik dan tercegah dari tindakan kecurangan

3. Perusahaan cabang ini berkonsentrasi pada transaksi kas, peminjaman kredit pada Usaha Mandiri Kecil Menengah (UMKM) dan kredit untuk pribadi (seperti kartu kredit dan kredit untuk perumahan/tempat tinggal) yang berpeluang terjadinya kecurangan. Contohnya seperti kasus kredit macet yang dari debitur UMKM yang harus dikonfirmasi ulang kepada pihak debitur dan staf penagih karena bisa terjadi konfirmasi yang berbeda-beda dan menimbulkan kecurangan. Kasus kartu kredit yang bisa di bobol oleh cyber

crime yang marak terjadi pada bank diseluruh dunia, perusahaan harus

melakukan pengecekkan infrastruktur teknologi informasi seperti dengan penggantian password yang berubah-ubah setiap waktunya dan pengawasan yang ketat terhadap teknologi informasi.

4. Bagi penulis selanjutnya diharapkan mengkaji lebih dalam tentang penelitian yang sama, dengan perluasan populasi kebagian - bagian lain, atau dengan menggunakan variabel independen lain untuk mengukur kecurangan yang diteliti dan lebih difokuskan. Selain itu, sampel yang digunakan bisa lebih banyak daripada penelitian ini dan perbaikan pertanyaan yang tidak valid agar untuk penelitian selanjutnya bisa terhindar dari masalah ini.


(18)

89

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2011). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh

Akuntan Publik. Edisi 1. Penerbit Salemba Empat.Jakarta.

Amalia, Ratna. (2013). Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan dan

Pendeteksian Fraud (Suatu Studi Pada Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPI) Jawa Barat). Fakultas Ekonomi Program Studi

Akuntansi. Universitas Pasundan Bandung.

J. Elder, Mark S. Beasley. Alvin A. Arens, dan Amir. (2012). Jasa Audit dan

Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Diterjemahkan oleh:

Desti Fitriani. Penerbit Salemba Empat Jakarta.

Leonitha, Sonia. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan

Kecurangan. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Kristen

Maranatha Bandung.

Maulida, Utami. (2015). Pengaruh Audit Intern Terhadap Temuan Fraud (Studi

Empiris Pada PT Dirgantara Indonesia (Persero)). Fakultas Ekonomi

Jurusan Akuntansi. Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Natalia, Devina. (2012). Peran Sikap Profesionalisme Auditor Internal dalam Mengungkapkan Audit. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. No.2. Vol.1, jurnal.wima.ac.id.

Norsain. (2014). Peranan Audit Internal Dalam Mendeteksi dan Mencegah Kecurangan (Fraud) (Studi Kasus Pada PNPM Mandiri Perkotaan Kecamatan Kalianget). Jurnal “Performance” Bisnis dan Akuntansi. No.1. Vol. IV, ejournal.wiraraja.ac.id.

Ratnasari, Gina. (2014). Pengaruh Audit Intern Terhadap Pencegahan Kecurangan

(Fraud). Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Kristen

Maranatha Bandung.

Tampubolon, Andreas, dan Riska. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris Pada Perbankan di Pekanbaru).

Jurnal Mahasiswa Online (JOM) FEKON. No 2. Vol.1, jom.unri.ac.id.

Tunggal, Amin Widjaja. (2011). Pengantar Internal Auditing. Harvarindo Jakarta. Tunggal, Amin Widjaja. (2012). Intisari Internal Auditing. Harvarindo Jakarta. Tunggal, Amin Widjaja. (2013). Dasar-dasar Fraud Auditing. Harvarindo Jakarta. Yunintasari, Herty Safitri. (2010). Pengaruh Independensi dan Profesional Auditor


(19)

90

Universitas Kristen Maranatha Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sumber dari internet:

Eko, Aris Bagus. (2014). OJK Minta Kasus Fraud Oknum Bank Mandiri Diusut. Harian Delik News, 24 Oktober 2014 diakses dari

http://www.deliknews.com/2014/10/24/ojk-minta-kasus-fraud-oknum-bank-mandiri-diusut/ pada tanggal 12 Maret 2015.

Hidayat, Anwar. (2012). Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik diakses dari

http://www.statistikian.com/2013/01/uji-heteroskedastisitas-dengan-grafik.html?m=1 pada tanggal 23 mei 2015.

Rehdian. (2015). Berapa Uang Negara yang Dikorupsi 2013-2014? Ini Data ICW. Harian JPNN.mobile diakses dari http://m.jpnn.com/news.php?id=291695 pada tanggal 12 Maret 2015.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha mengindikasikan bahwa 46,7% pencegahan fraud berpengaruh yang dilakukan oleh audit internal.

Selain itu, penelitian ini pernah dilakukan oleh Ratna Amalia (2013) dengan judul Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan dan Pendeteksian Fraud (Kecurangan). Variabel yang diteliti audit internal sebagai variabel independennya, sedangkan variabel depedennya adalah pencegahan dan pendeteksian fraud (kecurangan). Penelitian ini dilaksanakan pada Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI) Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi dan pengalaman. Sedangkan Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis deskriptif dan asosiatif, tujuannya untuk melihat hubungan antara Audit Internal dalam mencegah dan mendeteksi fraud secara nyata. Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengumpulan datanya yaitu penelitian lapangan (melakukan wawancara langsung terhadap bagian yang berhubungan dengan objek penelitian, kuesioner). Berdasarkan hasil perhitungan program SPSS diperoleh nilai thitung untuk X terhadap Y1 sebesar 9,229 dan untuk X terhadap Y2

sebesar 3,923. Dengan menggunakan angka signifikansi atau Sig (α=5%), dan N = 14 maka diperoleh ttabel sebesar 2,178. Ketentuan mengatakan jika thitung > ttabel, maka Ha

diterima dan H0 ditolak. Artinya hipotesis yang menyatakan Audit Internal

berpengaruh terhadap pencegaham dan pendeteksian fraud diterima.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul : “Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk)”


(2)

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh Audit Internal terhadap pencegahan kecurangan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk?

2. Apakah Audit Internal diterapkan secara memadai di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dibahas oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui terdapat pengaruh Audit Internal terhadap pencegahan kecurangan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2. Untuk mengetahui Audit Internal diterapkan secara memadai di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai oleh penulis adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menempuh ujian sarjana Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi penelitian yang serupa atau lebih mendalam bahkan menemukan teori baru.

3. Bagi kalangan praktisi bisnis, penelitian ini diharapkan dapat membantu kinerja perusahaan lebih baik dan perusahaan dapat lebih berkembang. 4. Bagi kalangan umum, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan


(3)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis menunjukkan H0

ditolak yang mengartikan bahwa terdapat pengaruh audit internal terhadap pencegahan kecurangan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 21,8%. Selain itu audit internal sudah diterapkan secara memadai di terapkan di perusahaan tersebut karena responden banyak memilih setuju pada item pertanyaan mengenai audit internal sebesar 57,71% dan item pertanyaan mengenai pencegahan kecurangan sebesar 60%.

5.2 Saran

Salah satu usaha untuk meningkatkan pencegahan kecurangan adalah meningkatkan pengendalian internal yang di terapkan di perusahaan. Untuk itu penulis memiliki beberapa saran untuk perusahaan dan peneliti selanjutnya, di antaranya adalah:

1. Ada beberapa responden menjawab Tidak Setuju pada item pertanyaan pencegahan kecurangan mengenai tidak adanya tekanan yang berlebihan pada manajemen dan karyawan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan pimpinan. Penulis berpendapat bahwa tekanan manajemen untuk memenuhi


(4)

Universitas Kristen Maranatha target bisa membuat para staf dan karyawan kinerja kualitas pekerjaannya menurun dan bisa melakukan tindakan kecurangan.

2. Agar tidak terjadi kecurangan, perusahaan dapat menambahkan kompensasi, bonus, dan penghargaan kepada staf dan karyawan yang mempunyai kinerja yang baik dengan pengecekkan karyawan secara periodik. Hal ini dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan baik dan tercegah dari tindakan kecurangan

3. Perusahaan cabang ini berkonsentrasi pada transaksi kas, peminjaman kredit pada Usaha Mandiri Kecil Menengah (UMKM) dan kredit untuk pribadi (seperti kartu kredit dan kredit untuk perumahan/tempat tinggal) yang berpeluang terjadinya kecurangan. Contohnya seperti kasus kredit macet yang dari debitur UMKM yang harus dikonfirmasi ulang kepada pihak debitur dan staf penagih karena bisa terjadi konfirmasi yang berbeda-beda dan menimbulkan kecurangan. Kasus kartu kredit yang bisa di bobol oleh cyber crime yang marak terjadi pada bank diseluruh dunia, perusahaan harus melakukan pengecekkan infrastruktur teknologi informasi seperti dengan penggantian password yang berubah-ubah setiap waktunya dan pengawasan yang ketat terhadap teknologi informasi.

4. Bagi penulis selanjutnya diharapkan mengkaji lebih dalam tentang penelitian yang sama, dengan perluasan populasi kebagian - bagian lain, atau dengan menggunakan variabel independen lain untuk mengukur kecurangan yang diteliti dan lebih difokuskan. Selain itu, sampel yang digunakan bisa lebih banyak daripada penelitian ini dan perbaikan pertanyaan yang tidak valid agar untuk penelitian selanjutnya bisa terhindar dari masalah ini.


(5)

89

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2011). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Edisi 1. Penerbit Salemba Empat.Jakarta.

Amalia, Ratna. (2013). Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan dan Pendeteksian Fraud (Suatu Studi Pada Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPI) Jawa Barat). Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi. Universitas Pasundan Bandung.

J. Elder, Mark S. Beasley. Alvin A. Arens, dan Amir. (2012). Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Diterjemahkan oleh: Desti Fitriani. Penerbit Salemba Empat Jakarta.

Leonitha, Sonia. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Maulida, Utami. (2015). Pengaruh Audit Intern Terhadap Temuan Fraud (Studi Empiris Pada PT Dirgantara Indonesia (Persero)). Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Natalia, Devina. (2012). Peran Sikap Profesionalisme Auditor Internal dalam Mengungkapkan Audit. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. No.2. Vol.1, jurnal.wima.ac.id.

Norsain. (2014). Peranan Audit Internal Dalam Mendeteksi dan Mencegah Kecurangan (Fraud) (Studi Kasus Pada PNPM Mandiri Perkotaan Kecamatan Kalianget). Jurnal “Performance” Bisnis dan Akuntansi. No.1. Vol. IV, ejournal.wiraraja.ac.id.

Ratnasari, Gina. (2014). Pengaruh Audit Intern Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud). Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Tampubolon, Andreas, dan Riska. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris Pada Perbankan di Pekanbaru). Jurnal Mahasiswa Online (JOM) FEKON. No 2. Vol.1, jom.unri.ac.id.

Tunggal, Amin Widjaja. (2011). Pengantar Internal Auditing. Harvarindo Jakarta. Tunggal, Amin Widjaja. (2012). Intisari Internal Auditing. Harvarindo Jakarta. Tunggal, Amin Widjaja. (2013). Dasar-dasar Fraud Auditing. Harvarindo Jakarta. Yunintasari, Herty Safitri. (2010). Pengaruh Independensi dan Profesional Auditor


(6)

Universitas Kristen Maranatha Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sumber dari internet:

Eko, Aris Bagus. (2014). OJK Minta Kasus Fraud Oknum Bank Mandiri Diusut. Harian Delik News, 24 Oktober 2014 diakses dari http://www.deliknews.com/2014/10/24/ojk-minta-kasus-fraud-oknum-bank-mandiri-diusut/ pada tanggal 12 Maret 2015.

Hidayat, Anwar. (2012). Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik diakses dari

http://www.statistikian.com/2013/01/uji-heteroskedastisitas-dengan-grafik.html?m=1 pada tanggal 23 mei 2015.

Rehdian. (2015). Berapa Uang Negara yang Dikorupsi 2013-2014? Ini Data ICW. Harian JPNN.mobile diakses dari http://m.jpnn.com/news.php?id=291695 pada tanggal 12 Maret 2015.