PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COURSE Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Segitiga Melalui Strategi Pembelajaran Course Review Horay (PTK Siswa Kelas VII SMP Negeri 1

(1)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COURSE

REVIEW HORAY

(PTK Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tanon 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

EVI KURNIA JANTI A. 410 090 167

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COURSE

REVIEW HORAY

(PTK Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tanon 2012/2013)

Diajukan Oleh:

EVI KURNIA JANTI A 410 090 167

Telah disetujui oleh: Pembimbing


(3)

ABSTRAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COURSE

REVIEW HORAY

(PTK Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tanon 2012/2013)

Evi Kurnia Janti, A410090167, Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2013,102 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas VII A pada materi segitiga dengan strategi pembelajaran Course Review Horay. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Tanon berjumlah 32 siswa dan subjek pelaksana tindakan adalah peneliti dibantu dengan guru matematika. Metode pengumpulan data melalui observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan model alur yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi segitiga melalui strategi pembelajaran Course Review Horay. Hal ini dapat dilihat dari (1) peningkatan keaktifan siswa melalui indikator-indikator, yaitu: a) mengajukan pertanyaan sebelum putaran 9,38%, dan setelah putaran III 37,5%, b) mengerjakan soal di depan kelas sebelum putaran 18,75%, dan setelah putaran III 59,375%, c) mengemukakan ide atau pendapat sebelum putaran 9,38%, dan setelah putaran III 31,25%, dan d) menjawab pertanyaan sebelum putaran 15,63%, dan setelah putaran III 46,875%. (2) peningkatan hasil belajar siswa siswa mengerjakan soal individu dengan nilai lebih dari sama dengan 60, yaitu kondisi awal sebelum putaran 43,75%, dan setelah putaran III 81,25%.


(4)

PENDAHULUAN

Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan atau melatih ketrampilan, tetapi pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas akademik dan membentuk karakter siswa.

Guru menyadari bahwa matematika sering dipandang

sebagai mata pelajaran yang sulit sehingga kurang disegani dan ditakuti

serta dihindari oleh sebagian besar siswa. Seharusnya siswa menyadari

bahwa matematika itu membutuhkan kemampuan berpikir secara logis,

rasional, cermat dan efisien. Ketakutan yang muncul dari diri siswa tidak

hanya disebabkan oleh siswa itu sendiri, tetapi juga didukung oleh

kurangnya kemampuan guru menciptakan situasi yang dapat membawa

siswa tertarik terhadap matematika. Belajar bukan sekedar penyampaian

informasi kepada siswa, apalagi untuk belajar matematika diperlukan

aktifitas fisik maupun mental siswa karena siswa yang belajar harus aktif,

tanpa ada aktifitas maka proses belajar tidak akan berlangsung dengan

baik.

Rendahnya keaktifan dikarenakan siswa tidak terbiasa

dengan lingkup matematika itu sendiri. Peran pendidik sangatlah penting

dalam mengubah pandangan siswa tentang matematika, salah satunya

meningkatkan mutu pembelajaran dalam kelas. Karena proses

pembelajaran sangat berpengaruh terhadap daya pikir, minat atau


(5)

Segitiga merupakan materi pada pelajaran matematika di kelas VII semester genap. Pada materi ini siswa kurang memahami tentang materi Segitiga. Akibatnya sebagian siswa belum tuntas belajar dan rata-rata nilai tugas individu mereka kurang dari 60.

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas VII A SMP Negeri 1 Tanon, guru menggunakan metode ceramah sehingga membuat siswa kurang aktif. Hal ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Tanon kelas VII A pada materi Segitiga perlu diterapkan strategi pembelajaran Course Review Horay

untuk membantu keaktifan dan pemahaman siswa tentang Segitiga.

Strategi pembelajaran Course Review Horay adalah salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Pembelajaran

Course Review Horay merupakan suatu pembelajaran pengujian terhadap peningkatan keaktifan siswa menggunakan kotak yang diisi dengan angka dan guru memilihkan soal sesuai dengan angka yang diambil tiap kelompok, kemudian soal didiskusikan dan tiap kelompok munulis jawaban dipapan tulis. kelompok yang menjawab benar mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay atau yel-yel lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan penerapan strategi pembelajaran Course Review Horay pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Tanon semester genap. Melalui pembelajaran Course Review Horay), siswa diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi segitiga.

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dan mendeskripsikan proses pembelajaran matematika melalui strategi pembelajaran Course Review Horay dan mendeskripsikan peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII A SMP Negeri 1 Tanon.


(6)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research (CAR). Menurut Hopkins (1993: 13) dalam Sutama (2010: 15), Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran.

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tanon. Penelitian di tempat ini didasarkan atas pertimbangan bahwa sekolah tersebut memiliki beberapa permasalahan akademik yang perlu ditingkatkan. Selain itu lokasi mudah dijangkau oleh peneliti sehingga lebih efesien dalam mendapatkan data. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2013.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes dan dokumentasi. Observasi bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa di dalam kelas sejak sebelum melaksanakan tindakan, saat pelaksanaan tindakan sampai akhir tindakan. Metode tes untuk mengetahui tingkat pemahaman seseorang dengan berupa latihan atau pertanyaan. Dan metode dokumentasi untuk mencari data atau informasi yang berupa foto, buku, surat kabar, notulen, rapat.

Teknik analisis data melalui 1) pengumpulan data, Pengumpulan data dilakukan metode tes, observasi dan dokumentasi. Data-data lapangan tersebut dicatat dalam catatan berbentuk deskriptif tentang apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa dialami atau dirasakan oleh subjek penelitian. 2) Reduksi data, proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung. 3) Penyajian data, tahapan ini untuk memahami apa yang


(7)

sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya, untuk dianalisis dan diambil tindakan. 4) Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan, dimulai dari sejak awal berlangsungnya penelitian hingga akhir penelitian yang merupakan proses berkesinambungan dan berkelanjutan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian tindakan kelas dari awal sampai putaran III diperoleh kesepakatan bahwa tindakan belajar yang dilakukan mengalami peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi segitiga melalui strategi pembelajaran Course Review Horay.

Hasil dari pengamatan dari awal sampai putaran III terdapat peningkatan keaktifan siswa pada kegiatan belajar mengajar. Data yang diperoleh mengenai keaktifan siswa dapat disajikan pada tabel 1 berikut:

Aspek yang diamati Sebelum putaran

Putaran I Putaran II

Putaran III 1. Mengajukan

pertanyaan

9,38% 9,375% 18,75% 37,5%

2. Mengerjakan soal

di depan kelas

18,75% 18,75% 31,25% 59,375%

3. Mengemukakan

ide

9,38% 12,5% 15,625% 31,25%

4. Menjawab

pertanyaan


(8)

Adapun grafik peningkatan keaktifan siswa, yaitu:

Gambar 1

Grafik peningkatan keaktifan siswa

Data yang diperoleh mengenai hasil belajar siswa dapat disajikan pada tabel 2 berikut:

Sebelum tindakan

Putaran I Putaran II Putaran III

14 siswa

(43,75% )

16 siswa

(50%)

20 siswa

(62,5%)

26 siswa

(81,25%) 0%

10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Sebelum Tindakan

Putaran I Putaran II Putaran III

Mengajukan Pertanyaan Mengerjakan Soal Latihan di depan Kelas

Mengemukakan Ide

Menjawab pertanyaan


(9)

Adapun grafik peningkatan hasil belajar siswa, yaitu:

Gambar 2

Grafik peningkatan hasil belajar siswa

Hasil penelitian dari putaran I sampai putaran III menunjukan peningkatan keaktifan yaitu 1) mengajukan pertanyaan: sebelum tindakan hanya 3 siswa (9,38%), putaran I 3 siswa (9,375%), putaran II menjadi 6 siswa (18,75%), dan putaran III meningkat menjadi 12 siswa (37,5%). 2) mengerjakan soal di depan kelas: sebelum putaran 6 siswa (18,75%), putaran I 6 siswa (18,75%), putaran II meningkat menjadi 10 siswa (31,25%), dan putaran III meningkat menjadi 19 siswa (59,375%). 3) mengemukakan ide: sebelum putaran 3 siswa (9,38%), putaran I meningkat menjadi 4 siswa (12,5%), putaran II meningkat menjadi 5 siswa (15,625%), dan putaran III meningkat menjadi 10 siswa (31,25%). 4) menjawab pertanyaan: sebelum putaran 5 siswa (15,63%), putaran I 5 siswa 15,625%), putaran II meningkat menjadi 8 siswa (25%), putaran III meningkat menjadi 15 siswa (46,875%). Hasil peningkatan hasil belajar dengan nilai ≥ 60 yaitu: sebelum putaran 14 siswa (43,75%), putaran I 16 siswa (50%), putaran II meningkat menjadi 20 siswa (62,5%), putaran III meningkat menjadi 26 siswa (81,25%).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpukan bahwa dengan strategi pembelajaran Course Review Horay dapat meningkatkan 0%

10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

Sebelum Tindakan

Putaran I Putaran II Putaran III

Peningkatan Hasil Belajar


(10)

keaktifan dan hasil belajar siswa yang diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan Amin Akatdianto (2012) menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Course Review Horay dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan tanggung jawab dan prestasi belajar matematika.

KESIMPULAN

Dari penelitian yang sudah dilakukan dari kondisi awal sampai putaran III dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Course Review Horay dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi segitiga. Peningkatan itu dapat dilihat dari meningkatnya indikator-indikator dalam setiap variabel keaktifan siswa secara optimal meningkat sesuai dengan indikator-indikator yang ditargetkan yaitu mencapai 60% dari kondisi awal dan pada putaran I sampai dengan putaran III mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa juga dapat meningkat, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang dapat mencapai nilai lebih besar sama dengan 60 setelah diadakan evaluasi individu dari putaran I sampai dengan putaran III.


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Samani, Muchlas, Dkk. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Rosda

Sugala, Syaiful. 2009 . Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Akatdianto, Amin. 2012. Penerapan Strategi Course Review Hooray Dalam Pembelajaran Matematika Pada Bangun Datar Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab dan Prestasi Belajar (PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2011/ 2012). Naskah Publikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta : http://etd.eprints.ums.ac.id/19444/15/10_Naskah_Publikasi.pdf . (Senin, 25 Februari 2013).

Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK. Semarang: CV. Citra Mandiri Utama.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB II pasal 3


(1)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Hopkins (1993: 13) dalam Sutama (2010: 15), Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran.

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tanon. Penelitian di tempat ini didasarkan atas pertimbangan bahwa sekolah tersebut memiliki beberapa permasalahan akademik yang perlu ditingkatkan. Selain itu lokasi mudah dijangkau oleh peneliti sehingga lebih efesien dalam mendapatkan data. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2013.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes dan dokumentasi. Observasi bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa di dalam kelas sejak sebelum melaksanakan tindakan, saat pelaksanaan tindakan sampai akhir tindakan. Metode tes untuk mengetahui tingkat pemahaman seseorang dengan berupa latihan atau pertanyaan. Dan metode dokumentasi untuk mencari data atau informasi yang berupa foto, buku, surat kabar, notulen, rapat.

Teknik analisis data melalui 1) pengumpulan data, Pengumpulan data dilakukan metode tes, observasi dan dokumentasi. Data-data lapangan tersebut dicatat dalam catatan berbentuk deskriptif tentang apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa dialami atau dirasakan oleh subjek penelitian. 2) Reduksi data, proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung. 3) Penyajian data, tahapan ini untuk memahami apa yang


(2)

sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya, untuk dianalisis dan diambil tindakan. 4) Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan, dimulai dari sejak awal berlangsungnya penelitian hingga akhir penelitian yang merupakan proses berkesinambungan dan berkelanjutan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian tindakan kelas dari awal sampai putaran III diperoleh kesepakatan bahwa tindakan belajar yang dilakukan mengalami peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi segitiga melalui strategi pembelajaran Course Review Horay.

Hasil dari pengamatan dari awal sampai putaran III terdapat peningkatan keaktifan siswa pada kegiatan belajar mengajar. Data yang diperoleh mengenai keaktifan siswa dapat disajikan pada tabel 1 berikut:

Aspek yang diamati Sebelum putaran

Putaran I Putaran II

Putaran III 1. Mengajukan

pertanyaan

9,38% 9,375% 18,75% 37,5%

2. Mengerjakan soal

di depan kelas

18,75% 18,75% 31,25% 59,375%

3. Mengemukakan

ide

9,38% 12,5% 15,625% 31,25%

4. Menjawab

pertanyaan


(3)

Adapun grafik peningkatan keaktifan siswa, yaitu:

Gambar 1

Grafik peningkatan keaktifan siswa

Data yang diperoleh mengenai hasil belajar siswa dapat disajikan pada tabel 2 berikut:

Sebelum tindakan

Putaran I Putaran II Putaran III

14 siswa

(43,75% )

16 siswa

(50%)

20 siswa

(62,5%)

26 siswa

(81,25%) 0%

10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Sebelum Tindakan

Putaran I Putaran II Putaran III

Mengajukan Pertanyaan Mengerjakan Soal Latihan di depan Kelas

Mengemukakan Ide

Menjawab pertanyaan


(4)

Adapun grafik peningkatan hasil belajar siswa, yaitu:

Gambar 2

Grafik peningkatan hasil belajar siswa

Hasil penelitian dari putaran I sampai putaran III menunjukan peningkatan keaktifan yaitu 1) mengajukan pertanyaan: sebelum tindakan hanya 3 siswa (9,38%), putaran I 3 siswa (9,375%), putaran II menjadi 6 siswa (18,75%), dan putaran III meningkat menjadi 12 siswa (37,5%). 2) mengerjakan soal di depan kelas: sebelum putaran 6 siswa (18,75%), putaran I 6 siswa (18,75%), putaran II meningkat menjadi 10 siswa (31,25%), dan putaran III meningkat menjadi 19 siswa (59,375%). 3) mengemukakan ide: sebelum putaran 3 siswa (9,38%), putaran I meningkat menjadi 4 siswa (12,5%), putaran II meningkat menjadi 5 siswa (15,625%), dan putaran III meningkat menjadi 10 siswa (31,25%). 4) menjawab pertanyaan: sebelum putaran 5 siswa (15,63%), putaran I 5 siswa 15,625%), putaran II meningkat menjadi 8 siswa (25%), putaran III meningkat menjadi 15 siswa (46,875%). Hasil peningkatan hasil belajar

dengan nilai ≥ 60 yaitu: sebelum putaran 14 siswa (43,75%), putaran I 16

siswa (50%), putaran II meningkat menjadi 20 siswa (62,5%), putaran III meningkat menjadi 26 siswa (81,25%).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpukan bahwa dengan 0%

10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

Sebelum Tindakan

Putaran I Putaran II Putaran III

Peningkatan Hasil Belajar


(5)

keaktifan dan hasil belajar siswa yang diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan Amin Akatdianto (2012) menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Course Review Horay dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan tanggung jawab dan prestasi belajar matematika.

KESIMPULAN

Dari penelitian yang sudah dilakukan dari kondisi awal sampai putaran III dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Course Review Horay dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi segitiga. Peningkatan itu dapat dilihat dari meningkatnya indikator-indikator dalam setiap variabel keaktifan siswa secara optimal meningkat sesuai dengan indikator-indikator yang ditargetkan yaitu mencapai 60% dari kondisi awal dan pada putaran I sampai dengan putaran III mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa juga dapat meningkat, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang dapat mencapai nilai lebih besar sama dengan 60 setelah diadakan evaluasi individu dari putaran I sampai dengan putaran III.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Samani, Muchlas, Dkk. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Rosda

Sugala, Syaiful. 2009 . Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Akatdianto, Amin. 2012. Penerapan Strategi Course Review Hooray Dalam Pembelajaran Matematika Pada Bangun Datar Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab dan Prestasi Belajar (PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2011/ 2012). Naskah Publikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta : http://etd.eprints.ums.ac.id/19444/15/10_Naskah_Publikasi.pdf . (Senin, 25 Februari 2013).

Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK. Semarang: CV. Citra Mandiri Utama.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB II pasal 3


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STAD (PTK pada Siswa Kelas IIIA SD N 1 Sukadana Ilir Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 57

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STAD (PTK pada Siswa Kelas IIIA SD N 1 Sukadana Ilir Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 30 57

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GADINGREJO TP.2012/2013

0 8 45

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI HEWAN (PTK Pembelajaran Biologi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pasir Sakti )

27 191 127

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Batu Ketulis Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 57

PENGARUH ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 3 53

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP SELF-EFFICACY DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Mataram TP. 2014/2015 Materi Pokok Ekosistem)

1 4 56

Penigkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Materi Dunia Hewan Melalui Strategi Kooperatif Pada Siswa Kelas X Akselerasi

0 0 8

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan Melalui Model Pembelajaran Jigsaw pada Siswa Kelas VII Semester II Tahun Pelajaran 20172018 di SMP Negeri 2 Gandusari Trenggalek

0 0 7

Peningkatan Strategi Pembelajaran Seni Musik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas IX.10 di SMP Negeri 13 Pekanbaru

0 1 14