HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN.

(1)

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH

ALIYAH NEGERI (MAN) DI PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN

TESIS Oleh : Rahmat Hidayat NIM : 0811 8813 0115

Program Studi Administrasi Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

M E D A N

2 0 1 2


(2)

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH

ALIYAH NEGERI (MAN) DI PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN

TESIS Oleh : Rahmat Hidayat NIM : 0811 8813 0115

Program Studi Administrasi Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

M E D A N

2 0 1 2


(3)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No Nama

1. Prof. Dr. Sri Milfayetty, M.S .Kons. NIP. 1962 1212 1986 01 2 001 (Pembimbing I)

2. Prof. Dr. Lahmuddin, M.Ed. NIP. 1962 0411 1989 02 1 002 (Pemb imbing II)

3. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M .Pd NIP. 19591122 198601 1 001 (Penguji)

4. Prof. Dr. Harun Sit0111pul, M.Pd · NIP. 19600705 198601 1 001 (Penguji)

5. Dr. Irsan Rangkuti , M.Pd NIP. 1961 0323 1987 03 1 001 (Penguji)

Nama NIM Prodi

Tanggal Ujian

~

£

: Ramhat Hidayat : 0811 8813 0115

: Administrasi Pendidikan : 12 Juli 2012


(4)

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH

ALIYAH NE GERI (MAN) DI PEMATANG BANDAR

KABUPATENSrnL~UNGUN

Disusun dan diajukan oleh RAHMATHIDAYAT

NIM. 0811 8813 0115

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis pada Tanggal 12 Juli 2012 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Pembimbing I,

Mcnyetujui Tim Pembimbing

Medan, 12 Juli 2012

Pem

b ~

ngll

Prof. Dr. Sri M il(gYedf, M.S.Kons NIP. 1962 1212 1986 01 2 001

Prof. Dr. Lahmuddin, M.Ed NIP. 1962 04111989 02 1 002

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

·~

Mengetahui

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd NIP. 19591122 1986011 001

/ ,----,-

.

;

uin Sibuea. M.Pd •nn_,r,n103 1 002


(5)

Perny'ltaan Tidlk Melakukan Plagiat dan Memalsukan Data

Saya yang bertanda tanpn dibawah ini :

Nama : RAHMAT HIDAYAT

NIM : 081188130115

Prodi : ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Judul Tesis : HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA MENGAJ/\R GURU MAN 01 FEMATANG BAN DAR KABUPATEN SIMALUNGUN

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. B£:nar tesis sayc; adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;

2. Saya tidak melakukan plagiat dalam penuiisan tes is saya;

3 . Saya tidak ada merobah C:~tau memalsukan data penelitian saya.

Jika ternyata di kemudian hari terbukti saya telah me!akukan sa!ah satu hal diatas, maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berup<J pencopotc.n gelar saya.

Demikian pern·{ c.taan ir.i saya buat dengan scbenar-benarnya .

Diketahu i oleh Assisten Direktur I,

·~

SYARIFUDDIN, M. Sc, PH . D NIP. 19591122 1986011001

/

Medan, ... ~z.

..

/.r: #.!~

...

2012

Saya yang membuat pernyataan


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji berangkaikan syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena atas limpahan taufik dan hidayah-Nya jualah penulis tesis ini dapat diselesaikan guna melengkapi dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada program studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Selanjutnya shalawat berangkaikan salam keharibaan junjungan ummat Muhammad SAW. Atas segala kerja kenabiannya yang membawa ummat manusia dalam memahami dan melaksanakan risalah ilahiah guna mencapai keselamatan hidup dunia dan akhirat.

Penulis sangat menyadari segala kelemahan dan kesulitan dalam penyelesaian penulisan tesis ini,namun berkat ridha Allah SWT, bantuan berbagai pihak dan kerja keras sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan segala kesadaran tentunya masih jauh dari kesempurnaan .

Terimakasih yang tulus kepada seluruh pihak yang telah memotivasi, membimbing dan membantu menulis dalam kegiatan penelitian sehingga penulis dapat mempersembahkan hasil penelitian dan ungkapan terimakasih penulis tujukan kepada.

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektur Universitas Negeri Medan.


(7)

iv

2. Bapak Prof.Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof.Dr.H.Syaiful Sagala, S.Sos. M.Pd. dan DrsYasaratodo Wau, M.Pd. selaku Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Prof.Dr. Sri Milfayetty,M.S.Kons. selaku Pembimbing I dan Bapak Prof.Dr. Lahmuddin, M.Ed. selaku Pembimbing II, yang dengan tulus memberikan arahan dan perbaikan, waktu, saran-saran sehingga penulis termotivasi untuk selesainya penulisan tesis ini.

5. Bapak Prof.Dr.H. Syaiful Sagala, S.Sos M.Pd., Prof.Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Dr.Irsan Rangkuti, M.Pd. selaku Narasumber dan Penguji, yang banyak memberikan masukan kepada penulis.

6. Para Dosen PPs Universitas Negeri Medan yang telah membekali penulis dengan ilmu, pengalaman dan kematangan berfikir yang dapat digunakan untuk menyelesaikan tesis ini.

7. Bapak Drs.Rizal Pulungan selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Simalungn dan Seluruh Guru, Staf serta pegawai Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Simalungun memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

8. Rekan-rekan kelas B1 angkatan XIV dan semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan materil dalam penulisan tesis.


(8)

v

Ungkapan ta’zim kepada ayahanda DR.Syekh Salman Da’im dan ibunda Syarifah Rohani Silalahi tercinta yang sampai saat ini senantiasa mendo’a kan penulis untuk tetap eksis menuntut ilmu, selanjutnya ungkapan terimakasih yang tulus kepada istri tercinta Endang Sriwahyuni Daulay yang telah memberikan dukungan, semangat, pengertian, pengorbanan, dan cinta kasih, demikian halnya buah hati Muhammad Nur Fadhli dan Siti Nurhalizah yang jadi pemacu sengat dan kekuatan bagi penulis dalam menuntut ilmu.

Akhirnya dengan segenap kesadaran bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan guna memberikan kontribusi bagi seluruh pihak dalam memecahkan persoalan yang berkaitan dengan penelitian ini, penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam memberdayaan dan pencerahan. Semoga atas segala sumbang saran dukungan dan bantuan serta kerja sama yang terjalin kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT. Amin

Medan, 12Juli 2012 Penulis

Rahmat Hidayat NIM.081188130115


(9)

vii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah... 8

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Kinerja Mengajar Guru... 11

2. Kepuasan Kerja ... 18

3. Kepemimpinan Kepala Sekolah... 22

4. PenelitianYang Relevan... 26

B. Kerangka Berpikir... 27

1. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Mengajar Guru... 27

2. Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru... 28

3. Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru... 30

C. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian... 33

B. Metode Penelitian ... 33

C. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian... 34


(10)

viii

E. Teknik Pengumpulan Data... 36

F. Teknik Analisis Data Penelitian ... 43

G. Hipotesis Statistik ... 50

BAB IV. HASIL PENELITIAN... 51

A. Deskripsi Data Penelitian... 51

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... 56

C. Uji Persyaratan Analisis... 58

D. Uji Hipotesis Penelitian ... 65

E. Temuan Penelitian ... 68

F. Pembahasan Penelitian ... 71

G. Keterbatasan Penelitian... 76

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Implikasi ... 78

C. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN


(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1. Paradigma Penelitian... 31

2. Histogram Skor Kinerja Mengajar Guru... 52

3. Histogram Skor Kepuasan Kerja... 54

4. Histogram Skor Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 55

5. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X1dengan Y... 60

6. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X2dengan Y... 62


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Instrumen Angket... 85

2. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kinerja Mengajar Guru ... 92

3. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kinerja Mengajar Guru ... 93

4. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kinerja Mengajar Guru... 95

5. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 98

6. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 99

7. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kepuasan Kerja... 101

8. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah... 104

9. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah... 105

10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah... 107

11. Data Variabel Penelitian ... 110

12. Perhitungan Distribusi Frekuensi... 111

13. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Setiap Variabel Penelitian ... 118

14. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana ... 120

15. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 139

16. Uji Homogenitas Varians Data ... 143

17. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda Variabel Kepuasan Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru ... 149

18. Perhitungan Korelasi Sederana Variabel Bebas dengan Variabel Terikat. 152 19. Perhitungan Korelasi Parsial Antara Variabel Penelitian ... 155

20. Perhitungan Korelasi Ganda antara Kepuasan Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru ... 158


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menterjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan suatu bangsa yang cerdas pula dan secara progresif akan membentuk kemandirian dan kreativitas.

Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam perkembangan serta kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok dan kehidupan setiap individu. Jika di bidang-bidang lain seperti ekonomi, pertanian, dan perindustrian berperan menciptakan sarana dan prasarana bagi kepentingan manusia, maka pendidikan menentukan model manusia yang akan dihasilkannya.

Untuk mewujudkan masyarakat madani dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lebih demokratis, transparan dan menjujung tinggi hak azasi manusia hanya dapat dilakukan melalui pendidikan. Hanya melalui pendidikan yang benar bangsa ini dapat membebaskan diri dari krisis multidimensi yang berkepanjangan. Pendidikan yang berkualitas juga dapat membebaskan masyarakat dari belenggu kemiskinan dan keterpurukan hidup. Pendidikan yang benar dan berkualitas adalah pendidikan yang dapat mengembangkan potensi masyarakat, mampu menumbuhkan kemauan, dapat


(14)

2

membangkitkan generasi muda untuk menggali potensi dan mengembangkannya secara optimal bagi kepentingan pembangunan bangsa (Mulyasa, 2005:57). Pandangan ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Guru merupakan komponen pendidikan yang sangat menentukan dalam membentuk wajah pendidikan di Indonesia. Ujung tombak dari semua kebijakan pendidikan adalah guru. Gurulah yang akan membentuk watak dan jiwa bangsa, sehingga baik dan buruknya bangsa ini sangat tergantung pada guru. Karena peran guru yang begitu besar, maka diperlukan guru yang profesional, kreatif, inovatif, mempunyai kemauan yang tinggi untuk terus belajar, melek terhadap teknologi informasi, sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman. Tuntutan profesionalisme guru terus didengungkan oleh berbagai kalangan di masyarakat kita, termasuk kalangan guru sendiri melalui berbagai organisasi guru yang ada, di samping tuntutan perbaikan taraf hidup guru. Mereka berharap, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia, diperlukan seorang guru yang profesional dalam mendidik siswa-siswinya di sekolah.

UU No. 14/2005 Pasal 2 dinyatakan guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur formal yang diangkat


(15)

3

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Guru sebagai profesi wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang disyaratkan bagi guru adalah guru harus mempunyai pendidikan sarjana atau diploma empat. Kompetensi guru yang dipersyaratkan adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Jalal (2007:32) mengatakan bahwa pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat.

Guru mempunyai tugas untuk membimbing, mengarahkan dan juga menjadi teladan yang baik bagi para peserta didiknya maka dari itu, dengan setumpuk tugas serta tanggung jawab yang diembannya guru mampu menunjukkan bahwa dia mampu menghasilkan kinerja yang baik demi terciptanya pendidikan yang bermutu. Nasanius (1988:1) mengungkapkan bahwa kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan belajar siswa. Profesionalisme sebagai penunjang kelancaran guru dalam melaksanakan tugasnya, sangat dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor internal yang meliputi minat dan bakat serta faktor eksternal yaitu berkaitan dengan lingkungan sekitar, sarana prasarana, serta berbagai latihan yang dilakukan guru. Sumargi (1996:9) mengemukakan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan masih belum memadai utamanya dalam hal bidang

keilmuannya. Kinerja guru atau prestasi kerja (performance) merupakan hasil


(16)

4

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu.

Djumadi (2010) dalam Jurnal Aplikasi Manajemen, menyatakan kinerja seseorang dapat ditentukan oleh kondisi kerja dan kepuasan kerja. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa kepuasan kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, Sudrajat menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi performance/ kinerja seseorang, yang pada dasarnya ditentukan oleh faktor internal, yakni: (1) pendidikan, (2) motivasi, (3) kepuasan kerja, (4) komitmen, (5) etos kerja, dan faktor eksternal, yakni: (1) tingkat penghasilan, (2) lingkungan kerja, (3) hubungan antar manusia, (4) kepemimpinan, (5) tradisi atau kultur organisasi. Suntoro (2010) menunjukkan bahwa budaya organisasi, kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja dosen. Dari hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa kinerja mengajar guru dapat dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini juga didukung hasil penelitian yang dilakukan Ardansyah (2011:103) bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala madrasah dan kepuasan kerja, yang menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala madrasah dan kepuasan kerja yang dialami guru menunjang kinerja mengajarnya.

Observasi awal yang penulis lakukan pada bulan Maret 2012 di sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pematang Bandar Kabupaten Simalungun memberikan gambaran kinerja guru belum optimal. Melalui informasi kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pematang Bandar diperoleh bahwa sekitar 85% guru belum mengoptimalkan waktu mengajar


(17)

5

dengan baik di kelas. Informasi pengawas sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pematang Bandar menyatakan hampir seluruh guru (skitar 90%) masih menggunakan cara-cara lama dalam mengajar, seperti menyuruh siswa membaca soal dan mengerjakan soal latihan di buku, jarang meminta pendapat siswa tentang materi pelajaran, tidak melakukan umpan balik terhadap hasil PR siswa, dan lain sebagainya. Dari informasi ini dapat dilihat bahwa kinerja guru belum optimal. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan berlangsung terus menerus, mengingat keberhasilan siswa sangat ditentukan kinerja guru.

Gibson (2000:110) secara jelas menggambarkan adanya hubungan timbal balik antara kinerja dan kepuasan kerja. Di satu sisi dikatakan kepuasan kerja menyebabkan peningkatan kinerja sehingga pekerja yang puas akan lebih produktif. Di sisi lain dapat pula terjadi kepuasan kerja disebabkan oleh adanya kinerja sehingga pekerja yang lebih produktif akan mendapatkan

kepuasan. Wexley dan Yukl (1992:129) menyatakan kepuasan kerja (job

satisfaction) adalah cara seorang pekerja merasakan pekerjaannya. Hasil penelitian Sriwidodo dan Bangun (2007) menyatakan bahwa kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian Bastaman (2010) juga menyatakan bahwa kepuasan mempengaruhi kinerja pegawai. Hal ini membuktikan bahwa kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja mengajar guru.

Dalam melakukan pekerjaannya, guru juga dipengaruhi kondisi keadaan di sekolah khususnya yang berhubungan dengan kepemimpinan kepala sekolah. Banyak guru yang malas mengajar ketika guru merasa kepala sekolah tidak mendukungnya. Tanpa kepemimpinan kepala sekolah


(18)

6

organisasi sekolah tidak akan dapat dicapai dan akan menimbulkan kekacauan karena masing-masing orang bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya. Sallis (2006:170) menyatakan kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan mutu, tanpa kepemimpinan yang baik proses peningkatan mutu tidak dapat dilakukan dan diwujudkan. Pada sekolah, kebijakan pengambilan keputusan terletak di tangan kepala sekolah. Sebagai pemimpin, kepala sekolah dapat melakukan berbagai hal dalam upaya meningkatkan kinerja guru. Menurut Mulyasa (2005:118), peran pemimpin berpengaruh terhadap kinerja pegawai untuk meningkatkan kinerja demi mencapai tujuan. Siagian (2004:62), mengemukakan bahwa kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja, baik pada tingkat individual, pada tingkat kelompok, dan pada tingkat organisasi. Kepemimpinan yang handal merupakan syarat mutlak bagi suatu organisasi termasuk sekolah yang membutuhkan tingkat koordinasi yang tinggi. Colquitt, et. Al. (2009:441) menyatakan kepemimpinan sebagai penggunaan kekuasaan serta melihat pengaruh untuk mengarahkan aktivitas pengikut terhadap pencapaian tujuan. Arah itu dapat mempengaruhi penafsiran bawahannya, organisasi aktivitas kerja mereka, komitmen mereka untuk tujuan-tujuan penting, hubungan mereka dengan yang lain, dan akses mereka untuk kerjasama dan dukungan dari unit kerja lainnya.

Hasil penelitian Agustiar, dkk (2005) menyatakan bahwa praktek kepemimpinan mempengaruhi kinerja penyidik PPNS. Hasil penelitian ini didukung Irawati dan Bambang (2010) yang menyatakan terhadap pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja. Pimpinan dikatakan tidak berhasil


(19)

7

apabila tidak dapat memotivasi, menggerakkan dan memuaskan karyawan pada suatu pekerjaan dan lingkungan tertentu. Tugas pimpinan adalah mendorong bawahan supaya memiliki kompetensi dan kesempatan berkembang dalam mengantisipasi setiap tantangan dan peluang dalam bekerja.

Mengacu kepada hasil-hasil penelitian dan teori yang dipaparkan dapat dipahami bahwa kepuasan kerja dan kepemimpinan berhubungan terhadap kinerja. Berdasarkan uraian di atas dapat diperkirakan kinerja guru berhubungan dengan kepuasan kerja dan kepemimpinan. Sehubungan dengan ini penulis merencanakan penelitian yang berjudul “Hubungan kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun”.

B. Identifkasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun?

2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun?

3. Apakah kepuasan kerja yang baik telah tercipta pada guru-guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun? 4. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri


(20)

8

5. Apakah terdapat hubungan kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun?

6. Apakah terdapat hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun?

7. Apakah terdapat hubungan kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun ?

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian dibatasi dengan maksud untuk memperoleh ruang lingkup yang lebih jelas, yaitu hubungan kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kepuasan kerja

dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.


(21)

9

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Hubungan yang positif dan berarti antara kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

2. Hubungan yang positif dan berarti antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

3. Hubungan yang positif dan berarti antara kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam


(22)

10

peningkatan kinerja mengajar guru dan sebagai masukan atau informasi bagi instansi dalam peningkatan kinerja mengajar guru.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

1) Dapat memahami dan menyikapi kebijakan kepala madrasah. 2) Dapat menciptakan iklim kerja yang mendukung peningkatan

kinerja mengajar. b. Bagi Kepala Sekolah

1) Sebagai sumber informasi dalam menciptakan iklim kerja yang harmonis dan kondusif dalam peningkatan kinerja mengajar guru. 2) Sebagai sumber informasi dalam membuat keputusan untuk

peningkatan kinerja mengajar guru. c. Bagi Institusi

Memberikan sumbangan bagi kementerian agama dalam upaya peningkatan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN).


(23)

77

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun, artinya semakin baik kepuasan kerja maka semakin baik juga kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun, artinya semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik juga kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun, artinya semakin baik kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik juga kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.


(24)

78

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan kepuasan kerja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan keterbukaan dalam memberikan pekerjaan dan kompensasi pekerjaan terhadap guru yang berprestasi. Perlu adanya jalinan komunikasi yang baik di antara sesama guru, agar tidak ada rasa curiga antara satu guru dengan guru lainnya, yang nantinya akan membawa kepada ketidakharmonisan di dalam bekerja. Dengan adanya upaya ini akan tercipta kepuasan kerja bagi guru, dan nantinya akan meningkatkan kinerja mengajar guru dalam mengajar.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan menciptakan kepemimpinan kepala sekolah yang baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk menumbuhkan persepsi baik dari guru adalah dengan membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan kerja. Sebaiknya kepala sekolah tidak membuat keputusan yang memihak kepada seseorang atau sekelompok guru tertentu karena hal itu akan membawa kepada kekecewaan dari guru lainnya, serta akan berpengaruh buruk terhadap kepemimpinan kepala sekolah. Dengan


(25)

79

baiknya kepala sekolah memimpin lingkungan kerjanya akan memberikan persepsi yang baik dari guru sebagai bawahannya. Dengan baiknya kepemimpinan kepala sekolah akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari di kampus.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah, di antaranya: menjalin komunikasi yang baik dengan guru, melihat kebutuhan guru dalam pembelajaran di kelas, mengajukan kepada yayasan dalam peningkatan kesejahteraan guru, mengelar dialog dengan guru sebelum membuat keputusan, dan sebagainya.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah. Kinerja mengajar guru sudah tentu dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah di kampus. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah dalam membuat kebijakan serta didukung kepemimpinan kepala sekolah yang kondusif untuk bekerja akan sangat mendukung kinerja mengajar guru dalam mengajar. Dengan dukungan kedua faktor tersebut, kinerja mengajar guru akan dapat ditingkatkan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan di antaranya: kepala sekolah perlu menjalin komunikasi yang baik dengan sesama civitas sekolah, khususnya terhadap guru, selain perlu diciptakan lingkungan kerja yang baik di dalam kampus.


(26)

80

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kepuasan kerja, kepada setiap guru diharapkan keinginannya untuk bekerjasama dan menjalin komunikasi yang baik dengan guru lainnya. Hal ini untuk menciptakan kepemimpinan kepala sekolah yang kondusif antar sesama guru, baik itu di dalam maupun di luar sekolah. Dengan baiknya kepemimpinan kepala sekolah yang ada di antara guru, setiap guru dapat menjalankan kerjanya dengan baik sesuai keahlian yang dimiliki masing-masing. Kemudian dengan terciptanya kepemimpinan kepala sekolah yang baik, akan memberikan kenyamanan kepada guru untuk bekerja dan menjalankan aktivitas mengajarnya sehari-hari.

2. Untuk meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah, disarankan kepada guru untuk melihat dengan lebih bijak setiap keputusan yang diputuskan kepala sekolah. Guru diharapkan untuk tidak selalu memberikan respon negatif terhadap setiap keputusan kepala sekolah, sepanjang keputusan itu dilakukan dengan dasar yang benar dan untuk kemajuan institusi. Selain itu setiap guru diharapkan dapat mengikuti aturan yang telah ditetapkan sekolah, agar tidak merasa dikorbankan oleh kebijakan kepala sekolah.

3. Untuk dapat meningkatkan kinerja mengajar guru diharapkan kepada pihak sekolah untuk terus memberikan kemudahan kepada guru dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu dianjurkan kepada guru untuk terus meningkatkan


(27)

81

kemampuannya dalam mengajar. Hal yang harus dilakukan guru di antaranya, mengikuti pelatihan dan mencari informasi yang sejalan dengan bidang keahliannya.

4. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru guna memperluas hasil penelitian ini.


(28)

82

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Michael., Baron, 1998. Performance Manajemen. Alih Bahasa: Tony

Setiarvan. Yogyakarta: Tugu Publisher

Anoraga, Pandji. 1998.Psikologi Kerja. Jakarta Rineka Cipta

Anwar, Qomari, Sagala, Syaiful. 2004. “Manajemen Strategik Pengembangan

SDM Perguruan Tinggi”.Desertasi. Jakarta: Uhamka Press.

Ardansyah, Muhammad. 2011. “Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Guru MAN Tanjung

Morawa”. EDUCANDUM, Jurnal Manajemen Pendidikan PPs

Unimed – ISMAPI SU. Volume IV Nomor 02 Desember 2011

Arikunto, Suharsimi. 1996.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

________________. 2005. Manajemen Penelitian-Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Bastaman, Komir. 2010. “Pengaruh Iklim dan Kepuasan Komunikasi serta

Komitmen terhadap Kinerja Pegawai”. MIMBAR, Vol. XXVI, No. 2

(Desember 2010): 135-146

Campbell, Jim. 2000. Meningkatkan Kepuasan Karyawan dan Mengurangi

Perputaran Karyawan. (online) http://www.oxfofduniversity.com, akses 05 Februari 2008.

Colquitt, dkk. 2009. Organizational Behavior. New York: Mcgraw-Hill

Companies, Inc

Djumadi. 2006. “Pengaruh Kondisi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Karyawan Lembaga Pendidikan Nonformal di Jawa Timur”. Jurnal

Aplikasi Manajemen, Volume 4 Nomor 3 Desember 2006

Gibson, J.I. Ivanevihch, J.M. dan Donelly, J.H. 2000. Perilaku Organisasi,

Struktur Proses. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam

Pendidikan. Semarang: Rajawali

Handoko, T Hani. 1996. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Hoy, Wayne K. and Cicil G. Miskel. 1978. Educational Administration: Theory,


(29)

83

http://pustakailmiah.unila.ac.id/2009/07/06),[26 Juni 2010]

http://wangmuba.com/2009/05/15/kepemimpinan-yang-efektif/[28 Juni 2010]

http://www. akuntansiku.com, [27 Juni 2010]

Kamars, D. 2005. Administrasi Pendidikan, Teori dan Praktek. Padang:

Universitas Putra Indonesia Press

Kondalkar, V.G. 2007. Organizational Behaviour. New Delhi: New Age

Internasional (P) Limited, Publishers

Kreitner, Robert. Kinicki, Angelo. 2001. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill Companies, Inc

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Bandung: Rosdakarya

Mulyasa, E. 2005.Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosdakarya

Nasanius, Y. 1998. “Kemerosotan Pendidikan Kita: Guru dan Siswa Yang Berperan Besar, Bukan Kurikulum. Suara Pembaharuan.” (Online)

(http://www.suarapembaharuan.com/News/1998/08/230898, diakses 7

Juni 2001). Hlm. 1-2.

Parwanto., Wahyuddin. 2006. ”Pengaruh Faktor-faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA,

Surakarta”. Jurnal Pendidikan. Surakarta: Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Poerwadarminta, WJS. 1995.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai

Pustaka

Roberts, Artur D. 1992. Organizational behavior concepts. New York: Printice

Hall

Rivai., Murni. 2005. Educational Management, Analisis Teori dan Praktek.

Jakarta: Rajawali Press

Sahertian. 1994. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. Malang:

Mataram Muda

Siagian, S.P. 2004.Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara

Sriwidodo, Untung dan Bangun Sugito. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”.

Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 2 No. 1 Desember 2007: 35 – 43


(30)

84

Sudjana, Nana. Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Sudjana. 1992.Metode Statistika.Bandung: Tarsito

_______. 1998.Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2000.Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta

Timpe, A. Dale. 1993. Kinerja: Seri Manajemen Sumber Daya Manusia 6.

Penerjemah Sofyan Cikmat. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003.Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2004.

Jakarta: Sinar Grafika

Undang-Undang Nomor l4 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. 2006. Jakarta:

Sinar Grafika

Wibowo. 2007.Manajemen Kinerja. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Wexley, K.N dan Yukl, G.A. 1992. Organizational Behavior and Personal

Psychology.Homewood, Illinois: Richard D. Irwin

Yukl, Gary A. 2007.Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Indeks

Zebua, Agusman. 2009. “Hubungan Kepemimpinan dan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Tingkat Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Nias”.


(1)

79

baiknya kepala sekolah memimpin lingkungan kerjanya akan memberikan persepsi yang baik dari guru sebagai bawahannya. Dengan baiknya kepemimpinan kepala sekolah akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari di kampus.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah, di antaranya: menjalin komunikasi yang baik dengan guru, melihat kebutuhan guru dalam pembelajaran di kelas, mengajukan kepada yayasan dalam peningkatan kesejahteraan guru, mengelar dialog dengan guru sebelum membuat keputusan, dan sebagainya.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah. Kinerja mengajar guru sudah tentu dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah di kampus. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah dalam membuat kebijakan serta didukung kepemimpinan kepala sekolah yang kondusif untuk bekerja akan sangat mendukung kinerja mengajar guru dalam mengajar. Dengan dukungan kedua faktor tersebut, kinerja mengajar guru akan dapat ditingkatkan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan di antaranya: kepala sekolah perlu menjalin komunikasi yang baik dengan sesama civitas sekolah, khususnya terhadap guru, selain perlu diciptakan lingkungan kerja yang baik di dalam kampus.


(2)

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kepuasan kerja, kepada setiap guru diharapkan keinginannya untuk bekerjasama dan menjalin komunikasi yang baik dengan guru lainnya. Hal ini untuk menciptakan kepemimpinan kepala sekolah yang kondusif antar sesama guru, baik itu di dalam maupun di luar sekolah. Dengan baiknya kepemimpinan kepala sekolah yang ada di antara guru, setiap guru dapat menjalankan kerjanya dengan baik sesuai keahlian yang dimiliki masing-masing. Kemudian dengan terciptanya kepemimpinan kepala sekolah yang baik, akan memberikan kenyamanan kepada guru untuk bekerja dan menjalankan aktivitas mengajarnya sehari-hari.

2. Untuk meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah, disarankan kepada guru untuk melihat dengan lebih bijak setiap keputusan yang diputuskan kepala sekolah. Guru diharapkan untuk tidak selalu memberikan respon negatif terhadap setiap keputusan kepala sekolah, sepanjang keputusan itu dilakukan dengan dasar yang benar dan untuk kemajuan institusi. Selain itu setiap guru diharapkan dapat mengikuti aturan yang telah ditetapkan sekolah, agar tidak merasa dikorbankan oleh kebijakan kepala sekolah.

3. Untuk dapat meningkatkan kinerja mengajar guru diharapkan kepada pihak sekolah untuk terus memberikan kemudahan kepada guru dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu dianjurkan kepada guru untuk terus meningkatkan


(3)

81

kemampuannya dalam mengajar. Hal yang harus dilakukan guru di antaranya, mengikuti pelatihan dan mencari informasi yang sejalan dengan bidang keahliannya.

4. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru guna memperluas hasil penelitian ini.


(4)

82 Setiarvan. Yogyakarta: Tugu Publisher

Anoraga, Pandji. 1998.Psikologi Kerja. Jakarta Rineka Cipta

Anwar, Qomari, Sagala, Syaiful. 2004. “Manajemen Strategik Pengembangan SDM Perguruan Tinggi”.Desertasi. Jakarta: Uhamka Press.

Ardansyah, Muhammad. 2011. “Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Guru MAN Tanjung Morawa”. EDUCANDUM, Jurnal Manajemen Pendidikan PPs Unimed – ISMAPI SU. Volume IV Nomor 02 Desember 2011

Arikunto, Suharsimi. 1996.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

________________. 2005. Manajemen Penelitian-Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bastaman, Komir. 2010. “Pengaruh Iklim dan Kepuasan Komunikasi serta Komitmen terhadap Kinerja Pegawai”. MIMBAR, Vol. XXVI, No. 2 (Desember 2010): 135-146

Campbell, Jim. 2000. Meningkatkan Kepuasan Karyawan dan Mengurangi Perputaran Karyawan. (online) http://www.oxfofduniversity.com, akses 05 Februari 2008.

Colquitt, dkk. 2009. Organizational Behavior. New York: Mcgraw-Hill Companies, Inc

Djumadi. 2006. “Pengaruh Kondisi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Lembaga Pendidikan Nonformal di Jawa Timur”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 4 Nomor 3 Desember 2006

Gibson, J.I. Ivanevihch, J.M. dan Donelly, J.H. 2000. Perilaku Organisasi, Struktur Proses. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan. Semarang: Rajawali

Handoko, T Hani. 1996. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Hoy, Wayne K. and Cicil G. Miskel. 1978. Educational Administration: Theory, Research and Practice. New York: Random House


(5)

83

http://pustakailmiah.unila.ac.id/2009/07/06),[26 Juni 2010]

http://wangmuba.com/2009/05/15/kepemimpinan-yang-efektif/[28 Juni 2010] http://www. akuntansiku.com, [27 Juni 2010]

Kamars, D. 2005. Administrasi Pendidikan, Teori dan Praktek. Padang: Universitas Putra Indonesia Press

Kondalkar, V.G. 2007. Organizational Behaviour. New Delhi: New Age Internasional (P) Limited, Publishers

Kreitner, Robert. Kinicki, Angelo. 2001. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill Companies, Inc

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rosdakarya

Mulyasa, E. 2005.Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosdakarya Nasanius, Y. 1998. “Kemerosotan Pendidikan Kita: Guru dan Siswa Yang

Berperan Besar, Bukan Kurikulum. Suara Pembaharuan.” (Online) (http://www.suarapembaharuan.com/News/1998/08/230898, diakses 7 Juni 2001). Hlm. 1-2.

Parwanto., Wahyuddin. 2006. ”Pengaruh Faktor-faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA, Surakarta”. Jurnal Pendidikan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Poerwadarminta, WJS. 1995.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka

Roberts, Artur D. 1992. Organizational behavior concepts. New York: Printice Hall

Rivai., Murni. 2005. Educational Management, Analisis Teori dan Praktek. Jakarta: Rajawali Press

Sahertian. 1994. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. Malang: Mataram Muda

Siagian, S.P. 2004.Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara

Sriwidodo, Untung dan Bangun Sugito. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 2 No. 1 Desember 2007: 35 – 43


(6)

Sudjana, Nana. Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Sudjana. 1992.Metode Statistika.Bandung: Tarsito _______. 1998.Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2000.Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta

Timpe, A. Dale. 1993. Kinerja: Seri Manajemen Sumber Daya Manusia 6. Penerjemah Sofyan Cikmat. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003.Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta: Sinar Grafika

Undang-Undang Nomor l4 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. 2006. Jakarta: Sinar Grafika

Wibowo. 2007.Manajemen Kinerja. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Wexley, K.N dan Yukl, G.A. 1992. Organizational Behavior and Personal Psychology.Homewood, Illinois: Richard D. Irwin

Yukl, Gary A. 2007.Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Zebua, Agusman. 2009. “Hubungan Kepemimpinan dan Supervisi Kepala

Sekolah Terhadap Tingkat Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Nias”. Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan


Dokumen yang terkait

Hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan etos kerja guru di madrasah Aliyah negeri Cibinong

2 26 122

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DENGAN KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA PADANGSIDEMPUAN.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU MAN TANJUNG MORAWA.

0 1 10

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPROFESIONALAN GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KOTA TANJUNG BALAI.

0 0 28

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KARANGANYAR.

0 0 10

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) SE-KABUPATEN TASIKMALAYA.

0 2 68

STUDY TENTANG KINERJA MENGAJAR GURU:Analisis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Budaya Madrasah, Motivasi Kerja, dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi.

0 10 94

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MADRASAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 37

KONTRIBUSI SISTEM PENILAIAN KINERJA GURU DAN KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN SUMEDANG.

1 7 59

KONTRIBUSI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN

0 0 136