STUDY TENTANG KINERJA MENGAJAR GURU:Analisis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Budaya Madrasah, Motivasi Kerja, dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi.

(1)

STUDY TENTANG KINERJA MENGAJAR GURU

(Analisis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Budaya

Madrasah, Motivasi Kerja, dan Komitmen Kerja Terhadap

Kinerja Mengajar Guru Madrasah Aliyah

Se-Kota Bekasi)

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Kependidikan dalam Bidang Administrasi Pendidikan

Oleh:

A S R O’ I

0800786

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA S3

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PANITIA DISERTASI

Promotor Merangkap Ketua,

Prof. Dr. H. Djam’an Satori, MA.

Kopromotor Merangkap Sekretaris,

Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D.

Anggota,

Prof. Dr. H. Akdon, M.Pd.

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D.

NIP : 195306121981031993


(3)

PERNYATAAN PENULIS

Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi dengan judul : “ Study Tentang Kinerja Mengajar Guru (Analisis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Budaya Madrasah, Motivasi Kerja, dan Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi)” beserta seluruh isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko dan atau sangsi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan.

Bandung, Januari 2013 Penulis,

A s r o i 0800786


(4)

ABSTRAK

Asroi, M.Pd. NIM. 0800786. Study Tentang Kinerja Mengajar Guru (Analisis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Budaya Madrasah, Motivasi Kerja, dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi).

Secara teoretik, kinerja mengajar guru dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor internal diantaranya persepsi, sikap, komitmen, motivasi, kepuasan dan emosi, dan faktor eksternal diantaranya kepemimpinan, struktur, budaya, lingkungan, orang, dan imbalan. Artinya bahwa naik turunya kinerja mengajar guru disebabkan oleh kondisi internal dan eksternal. Berdasarkan hal tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, komitmen kerja, dan kinerja mengajar guru dan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, dan komitmen kerja terhadap kinerja mengajar guru.

Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner dalam bentuk skala Likert. Populasi sebagai unit analisis penelitian adalah guru Madrasah Aliyah di Kota Bekasi sebanyak 489 orang. Sampel penelitian menggunakan desain restricted sample yang terlebih dahulu dikelompokkan secara homogen yaitu kelompok guru sudah disertifikasi dan kelompok guru belum disertifikasi, jumlah sampel diambil sebanyak 20 % dengan teknik proporsional kemudian digenapkan menjadi 100 orang sekaligus sebagai responden penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis).

Kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, komitmen kerja, dan mengajar guru Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi tergolong baik meskipun terdapat beberapa aspek yang masih lemah. Hasil penelitian juga menyatakan bahwa kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, dan komitmen kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah.

Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah di Kota Bekasi direkomendasikan: (1) Kepada Kepala Madrasah agar lebih fokus pada aspek akademik disamping aspek administratif, membuat program lanjutan terkait dengan pembinaan dan pengembangan kinerja mengajar guru terutama peningkatan kualitas proses pembelajaran dalam bentuk supervisi akademik baik klinis maupun non klinis, membuat kegiatan pelatihan guru tentang strategi dan mode-model pembelajaran atau mengikutsertakannya pada kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya. (2) Kepada para guru agar terus berupaya meningkatkan kinerja mengajar melalui kegiatan refleksi, memprogramkan kegiatan lesson study dengan melakukan open lesson bagi guru-guru dalam satu sekolah atau antarsekolah. (3) Kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan melibatkan variabel dan pendekatan lain.


(5)

Kata kunci : Kepemimpinan, budaya madrasah, motivasi, komitmen, kinerja mengajar

ABSTRACT

Asroi, M.Pd. NIM : 0800786. The Effect of Principal Leadership, School Culture, Motivation, and Commitment to Teaching Performance of Teacher’s Islamic Junior High School in Bekasi.

In theory, teaching performance is affected by many factors, internal and external. Internal factors such as perception, attitude, commitment, motivation, satisfaction and emotions, and external factors such as leadership, structure, culture, environment, people, and rewards. Various factors above, have close links in an effort to improve the teaching performance of teachers in the Madrasah Aliyah. It means, that the rise and fall of teaching performance caused by internal and external conditions. Based on the above, this study aims to describe principal leadership, school culture, motivation, commitment and teaching performance of teachers, and to determine the effect of principal leadership, school culture, motivation, and commitment to the teaching performance of teachers.

The method used is quantitative survey approach. The data collection technique using a questionnaire in the form of Likert scale. Population as the unit of analysis are teachers of Madrasah Aliyah in Bekasi as many as 489 people. The research sample design using a restricted sample homogeneously grouped first is a group of certified teachers and not certified, the number of samples taken by 20% or 100 of teachers with proportional technique. Data analysis techniques using path analysis.

The principal leadership, school culture, work motivation, job commitment, and teaching performance of Madrasah Aliyah quite good although there are some aspects that are still weak. And then the principal leadership, school culture, motivation, and commitment has a positive and significant effect on the teaching performance of teachers in Madrasah Aliyah.

To improve the teaching performance of teachers at Madrasah Aliyah in Bekasi suggested: (1) The Head Master of Madrasah Aliyah to to be more focused on the academic aspect as well as the administrative aspects, making advanced courses related to coaching and performance development of teachers especially the increase in the quality of the learning process in the form of academic supervision of both clinical and non-clinical, to make the training of teachers on strategies and learning model or encourage the teacher to get participation in other scientific activities. (2) For the teachers to improve the teaching performance continuously through reflection activities, lesson study with programmed activities do open lesson for teachers within a school or between schools. (3) To further research in order to conduct research involving variables and other approaches.


(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyusun Disertasi hingga selesai.

Pemilihan masalah dalam penelitian didasarkan pada topik dan isu yang saat ini berkembang dan menarik untuk diteliti seiring dengan program yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah, yakni upaya peningkatan kinerja guru dalam proses belajar mengajar melalui sertifikasi guru yang diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas proses dan kualitas output pendidikan. Penelitian ini mencoba untuk memperoleh data empirik yang lengkap dan dapat dipercaya untuk menggambarkan tentang bagaimana kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, dan komitmen kerja berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa keempat variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru.

Model hipotetik pengembangan kinerja mengajar guru madrasah dalam Disertasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan kinerja mengajar guru sehingga proses pendidikan lebih berkualitas yang pada akhirnya berdampak pada semakin meningkatnya kualitas lulusan. Secara otomatis, ketika ouput pendidikan berkualitas tinggi maka menjadi sumbangan terhadap upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang mandiri dan memiliki daya saing tinggi baik pada skala nasional maupun global.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah segalanya penulis serahkan, dengan harapan bahwa hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan khazanah ilmu pengetahuan di masa mendatang. Amiin.

Bandung, Januari 2013 Penulis,


(7)

ASRO’I / 0800786

UCAPAN TERIMAKASIH

Disertasi diajukan kepada panitia ujian promosi Universitas Pendidikan Indonesia untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Doktor Kependidikan dalam Bidang Administrasi Pendidikan.

Promovendus sadar bahwa dalam penulisan disertasi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini promovendus mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat Bapak/Ibu/Saudara:

1. Prof. Dr. H. Djam’an Satori, MA, sebagai promotor, ditengah-tengah kesibukannya, beliau selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan terhadap promovendus. Saran dan nasehatnya selalu promovendus perhatikan sebagai bentuk wawasan baru yang berharga baik untuk kepentingan penulisan Disertasi maupun keilmuan lainnya.

2. Prof. H. Udin Saefudin Sa’ud, Ph.D, sebagai Ketua Progam Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia sekaligus sebagai Ko-promotor yang senantiasa memberikan semangat dan koreksi terhadap kemajuan Disertasi yang promovendus tulis.

3. Prof. Dr. H. Akdon, M.Pd, sebagai anggota promotor yang telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan yang berharga dalam penyempurnaan penulisan Disertasi ini.

4. Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed, sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, yang telah banyak memberikan dorongan dan kemudahan dalam menyelesaikan disertasi ini.

5. H. Abdul Rosyid, SH, M.Pd, sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi yang telah memberi kesempatan dan izin kepada penulis melaksanakan penelitian ini.

6. Istri Tercinta Sri Hastuti, S.Ag, M.Pd dan juga Puteri Tersayang Hilda Hilyatusyifa, Haifa Hilyatu Azkia dan Zahara Hilya Shafadina yang telah


(8)

memberikan dukungan moril dan kesabaran serta kecintaannya mendampingi promovendus dalam menyelesaikan studi ini.

7. Dosen dan Staf pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung yang telah banyak memberikan ilmu dan dukungan kepada promovendus dalam menuntaskan tugas akhir ini.

8. Rekan-rekan Sekolah Pascasarjana UPI Bandung angkatan tahun 2008.

Semoga peran serta, bimbingan, nasehat, dan dukungan semua pihak menjadi kebaikan dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Tidak lupa, promovendus terbuka dengan kritik, masukan dan saran dari promotor, ko-promotor, anggota, penguji internal dan penguji eksternal demi penyempurnaan Disertasi ini. Amiin. Bandung, Januari 2013

Promovendus,


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN PENULIS ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMAKASIH ... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 16

D. Manfaat / Signifikansi Penelitian ... 17

E. Struktur Organisasi Disertasi ... 18

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 20

1. Kinerja Guru dalam Administrasi Pendidikan ... 20

2. Kinerja Mengajar ... 30

a. Konsep dasar kinerja ... 30

b. Dimensi kinerja guru... 45

c. Pengukuran kinerja... 64

3. Kepemimpinan Kepala Madrasah a. Konsep dasar kepemimpinan ... 70

b. Keterampilan memimpin ... 73

c. Gaya kepemimpinan ... 76

d. Peran kepala sekolah ... 82

4. Budaya Madrasah a. Konsep dasar budaya ... 95

b. Budaya Madrasah ... 99

b. Proses Pembentukan budaya ... 102

c. Karakteristik budaya ... 106

5. Motivasi Kerja a. Konsep dasar motivasi ... 108


(10)

c. Pendekatan dalam motivasi ... 119

6. Komitmen Kerja a. Konsep dasar komitmen organisasi ... 126

b. Model komitmen organisasi ... 129

c. Teknik Meningkatkan Komitmen ... 134

B. Kerangka Pemikiran... 136

C. Hipotesis Penelitian ... 144

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 145

B. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 146

C. Desain Penelitian ... 151

D. Definisi Operasional ... 153

E. Instrumen Penelitian ... 156

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 164

G. Teknik Pengumpulan Data ... 181

H. Teknik Analisis Data... 181

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 189

1. Analisis Variabel ... 189

2. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 195

3. Uji Hipotesis ... 203

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 222

C. Pola Pengembangan Kinerja Mengajar Guru ... 242

D. Keterbatasan Penelitian ... 254

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 256

B. Rekomendasi ... 257

DAFTAR PUSTAKA ... 259


(11)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1. Populasi penelitian ... 148

Tabel 3.2. Sampel penelitian ... 150

Tabel 3.3. Kisi-kisi instrument penelitian ... 157

Tabel 3.4. Hasil uji validitas butir instrumen kinerja mengajar ... 166

Tabel 3.5. Hasil uji validitas butir instrumen kepemimpinan ... 167

Tabel 3.6. Hasil uji validitas butir instrumen budaya madrasah ... 169

Tabel 3.7. Hasil uji validitas butir instrument motivasi kerja ... 170

Tabel 3.8. Hasil uji validitas butir instrumen komitmen kerja ... 171

Tabel 3.9. Hasil uji reliabilitas butir instrumen kinerja mengajar ... 173

Tabel 3.10. Hasil uji reliabilitas butir instrumen kepemimpinan... 175

Tabel 3.11. Hasil uji reliabilitas butir instrumen budaya madrasah ... 176

Tabel 3.12. Hasil uji reliabilitas butir instrumen motivasi kerja... 178

Tabel 3.13. Hasil uji validitas butir instrumen komitmen kerja ... 179

Tabel 3.14. Kriteria skor rerata setiap variabel ... 182

Tabel 4.1. Uji normalitas data kinerja mengajar guru ... 196

Tabel 4.2. Uji normalitas data kepemimpinan kepala madrasah ... 196

Tabel 4.3. Uji normalitas data budaya madrasah ... 197

Tabel 4.4. Uji normalitas data motivasi kerja ... 198

Tabel 4.5. Uji normalitas data komitmen kerja ... 199

Tabel 4.6. Uji linieritas variabel X1 dengan Y ... 200

Tabel 4.7. Uji linieritas variabel X2 dengan Y ... 201

Tabel 4.8. Uji linieritas variabel X3 dengan Y ... 202

Tabel 4.9. Uji linieritas variabel X4 dengan Y ... 203

Tabel 4.10. Hasil analisis regresi berganda ... 204

Tabel 4.11. Koefisien korelasi antarvariabel ... 204

Tabel 4.12. Persamaan jalur langsung, tidak langsung dan total ... 205

Tabel 4.13. Pengaruh langsung, tidak langsung dan determinasi ... 218

Tabel 4.14. Pengaruh langsung, tidak langsung, total, determinasi dan epsilon ... 219


(12)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1. Proses sistem pendidikan ... 1

Gambar 1.2. Keterkaitan fungsi SDM dengan pembelajaran ... 3

Gambar 1.3. Variabel yang mempengaruhi kinerja ... 12

Gambar 1.4. Model kausal perbedaan individu dengan perilaku kerja... 13

Gambar 1.5. Identifikasi variabel yang berpengaruh terhadap kinerja ... 14

Gambar 2.1. Standar nasional pendidikan ... 21

Gambar 2.2. Elemen sistem sosial sekolah ... 23

Gambar 2.3. Kualifikasi dan kompetensi guru ... 27

Gambar 2.4. Hak guru ... 29

Gambar 2.5. Putaran dalam pembelajaran ... 48

Gambar 2.6. Tahapan pengukuran kinerja ... 65

Gambar 2.7. Skema pengukuran kinerja ... 69

Gambar 2.8. Alur perubahan sikap melalui supervisi ... 92

Gambar 2.9. Proses pengaruh budaya organisasi... 98

Gambar 2.10. Proses pembentukan budaya organisasi ... 105

Gambar 2.11. Hirarki motivasi Maslow ... 115

Gambar 2.12. Fungsi motivasi ... 118

Gambar 2.13. Pendekatan dalam motivasi ... 121

Gambar 2.14. Kerangka berpikir penelitian ... 143

Gambar 3.1. Model konstelasi masalah ... 153

Gambar 4.1. Grafik kinerja mengajar guru ... 189

Gambar 4.2. Grafik kepemimpinan kepala madrasah ... 191

Gambar 4.3. Grafik budaya madrasah ... 192

Gambar 4.4. Grafik motivasi kerja guru ... 193

Gambar 4.5. Grafik komitmen kerja guru ... 194

Gambar 4.6. Pengaruh langsung dan tdak langsung antarvariabel ... 221

Gambar 4.7. Strategi Hipotetik Pola Pengembangan Kinerja Mengajar Guru ... 254


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen penelitian sebelum ujicoba ... 267

Lampiran 2. Data hasil uji coba instrumen penelitian ... 278

Lampiran 3. Instrumen penelitian setelah ujicoba ... 298

Lampiran 4. Data penelitian ... 307


(14)

ABSTRAK

Asroi, M.Pd. NIM. 0800786. Study Tentang Kinerja Mengajar Guru (Analisis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Budaya Madrasah, Motivasi Kerja, dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi).

Secara teoretik, kinerja mengajar guru dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor internal diantaranya persepsi, sikap, komitmen, motivasi, kepuasan dan emosi, dan faktor eksternal diantaranya kepemimpinan, struktur, budaya, lingkungan, orang, dan imbalan. Artinya bahwa naik turunya kinerja mengajar guru disebabkan oleh kondisi internal dan eksternal. Berdasarkan hal tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, komitmen kerja, dan kinerja mengajar guru dan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, dan komitmen kerja terhadap kinerja mengajar guru.

Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner dalam bentuk skala Likert. Populasi sebagai unit analisis penelitian adalah guru Madrasah Aliyah di Kota Bekasi sebanyak 489 orang. Sampel penelitian menggunakan desain restricted sample yang terlebih dahulu dikelompokkan secara homogen yaitu kelompok guru sudah disertifikasi dan kelompok guru belum disertifikasi, jumlah sampel diambil sebanyak 20 % dengan teknik proporsional kemudian digenapkan menjadi 100 orang sekaligus sebagai responden penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis).

Kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, komitmen kerja, dan mengajar guru Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi tergolong baik meskipun terdapat beberapa aspek yang masih lemah. Hasil penelitian juga menyatakan bahwa kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, dan komitmen kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah.

Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah di Kota Bekasi direkomendasikan: (1) Kepada Kepala Madrasah agar lebih fokus pada aspek akademik disamping aspek administratif, membuat program lanjutan terkait dengan pembinaan dan pengembangan kinerja mengajar guru terutama peningkatan kualitas proses pembelajaran dalam bentuk supervisi akademik baik klinis maupun non klinis, membuat kegiatan pelatihan guru tentang strategi dan mode-model pembelajaran atau mengikutsertakannya pada kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya. (2) Kepada para guru agar terus berupaya meningkatkan kinerja mengajar melalui kegiatan refleksi, memprogramkan kegiatan lesson study dengan melakukan open lesson bagi guru-guru dalam satu sekolah atau antarsekolah. (3) Kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan melibatkan variabel dan pendekatan lain.

Kata kunci : Kepemimpinan, budaya madrasah, motivasi, komitmen, kinerja mengajar

ABSTRACT

Asroi, M.Pd. NIM : 0800786. The Effect of Principal Leadership, School Culture, Motivation,

and Commitment to Teaching Performance of Teacher’s Islamic Junior High School in


(15)

and rewards. Various factors above, have close links in an effort to improve the teaching performance of teachers in the Madrasah Aliyah. It means, that the rise and fall of teaching performance caused by internal and external conditions. Based on the above, this study aims to describe principal leadership, school culture, motivation, commitment and teaching performance of teachers, and to determine the effect of principal leadership, school culture, motivation, and commitment to the teaching performance of teachers.

The method used is quantitative survey approach. The data collection technique using a questionnaire in the form of Likert scale. Population as the unit of analysis are teachers of Madrasah Aliyah in Bekasi as many as 489 people. The research sample design using a restricted sample homogeneously grouped first is a group of certified teachers and not certified, the number of samples taken by 20% or 100 of teachers with proportional technique. Data analysis techniques using path analysis.

The principal leadership, school culture, work motivation, job commitment, and teaching performance of Madrasah Aliyah quite good although there are some aspects that are still weak. And then the principal leadership, school culture, motivation, and commitment has a positive and significant effect on the teaching performance of teachers in Madrasah Aliyah.

To improve the teaching performance of teachers at Madrasah Aliyah in Bekasi suggested: (1) The Head Master of Madrasah Aliyah to to be more focused on the academic aspect as well as the administrative aspects, making advanced courses related to coaching and performance development of teachers especially the increase in the quality of the learning process in the form of academic supervision of both clinical and non-clinical, to make the training of teachers on strategies and learning model or encourage the teacher to get participation in other scientific activities. (2) For the teachers to improve the teaching performance continuously through reflection activities, lesson study with programmed activities do open lesson for teachers within a school or between schools. (3) To further research in order to conduct research involving variables and other approaches.


(16)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN PENULIS ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMAKASIH ... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 16

D. Manfaat / Signifikansi Penelitian ... 17

E. Struktur Organisasi Disertasi ... 18

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 20

1. Kinerja Guru dalam Administrasi Pendidikan ... 20

2. Kinerja Mengajar ... 30

a. Konsep dasar kinerja ... 30

b. Dimensi kinerja guru... 45

c. Pengukuran kinerja... 64

3. Kepemimpinan Kepala Madrasah a. Konsep dasar kepemimpinan ... 70

b. Keterampilan memimpin ... 73

c. Gaya kepemimpinan ... 76

d. Peran kepala sekolah ... 82

4. Budaya Madrasah a. Konsep dasar budaya ... 95

b. Budaya Madrasah ... 99

b. Proses Pembentukan budaya ... 102

c. Karakteristik budaya ... 106

5. Motivasi Kerja a. Konsep dasar motivasi ... 108

b. Jenis-jenis teori motivasi ... 112

c. Pendekatan dalam motivasi ... 119 6. Komitmen Kerja


(17)

B. Kerangka Pemikiran... 136

C. Hipotesis Penelitian ... 144

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 145

B. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 146

C. Desain Penelitian ... 151

D. Definisi Operasional ... 153

E. Instrumen Penelitian ... 156

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 164

G. Teknik Pengumpulan Data ... 181

H. Teknik Analisis Data... 181

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 189

1. Analisis Variabel ... 189

2. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 195

3. Uji Hipotesis ... 203

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 222

C. Pola Pengembangan Kinerja Mengajar Guru ... 242

D. Keterbatasan Penelitian ... 254

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 256

B. Rekomendasi ... 257

DAFTAR PUSTAKA ... 259

LAMPIRAN... 267

DAFTAR TABEL


(18)

Tabel 3.4. Hasil uji validitas butir instrumen kinerja mengajar ... 166

Tabel 3.5. Hasil uji validitas butir instrumen kepemimpinan ... 167

Tabel 3.6. Hasil uji validitas butir instrumen budaya madrasah ... 169

Tabel 3.7. Hasil uji validitas butir instrument motivasi kerja ... 170

Tabel 3.8. Hasil uji validitas butir instrumen komitmen kerja ... 171

Tabel 3.9. Hasil uji reliabilitas butir instrumen kinerja mengajar ... 173

Tabel 3.10. Hasil uji reliabilitas butir instrumen kepemimpinan... 175

Tabel 3.11. Hasil uji reliabilitas butir instrumen budaya madrasah ... 176

Tabel 3.12. Hasil uji reliabilitas butir instrumen motivasi kerja... 178

Tabel 3.13. Hasil uji validitas butir instrumen komitmen kerja ... 179

Tabel 3.14. Kriteria skor rerata setiap variabel ... 182

Tabel 4.1. Uji normalitas data kinerja mengajar guru ... 196

Tabel 4.2. Uji normalitas data kepemimpinan kepala madrasah ... 196

Tabel 4.3. Uji normalitas data budaya madrasah ... 197

Tabel 4.4. Uji normalitas data motivasi kerja ... 198

Tabel 4.5. Uji normalitas data komitmen kerja ... 199

Tabel 4.6. Uji linieritas variabel X1 dengan Y ... 200

Tabel 4.7. Uji linieritas variabel X2 dengan Y ... 201

Tabel 4.8. Uji linieritas variabel X3 dengan Y ... 202

Tabel 4.9. Uji linieritas variabel X4 dengan Y ... 203

Tabel 4.10. Hasil analisis regresi berganda ... 204

Tabel 4.11. Koefisien korelasi antarvariabel ... 204

Tabel 4.12. Persamaan jalur langsung, tidak langsung dan total ... 205

Tabel 4.13. Pengaruh langsung, tidak langsung dan determinasi ... 218

Tabel 4.14. Pengaruh langsung, tidak langsung, total, determinasi dan epsilon ... 219

Tabel 4.15. Uji beda mean antara guru yang belum dan sudah disertifikasi ... 225

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1.1. Proses sistem pendidikan ... 1


(19)

Gambar 2.1. Standar nasional pendidikan ... 21

Gambar 2.2. Elemen sistem sosial sekolah ... 23

Gambar 2.3. Kualifikasi dan kompetensi guru ... 27

Gambar 2.4. Hak guru ... 29

Gambar 2.5. Putaran dalam pembelajaran ... 48

Gambar 2.6. Tahapan pengukuran kinerja ... 65

Gambar 2.7. Skema pengukuran kinerja ... 69

Gambar 2.8. Alur perubahan sikap melalui supervisi ... 92

Gambar 2.9. Proses pengaruh budaya organisasi... 98

Gambar 2.10. Proses pembentukan budaya organisasi ... 105

Gambar 2.11. Hirarki motivasi Maslow ... 115

Gambar 2.12. Fungsi motivasi ... 118

Gambar 2.13. Pendekatan dalam motivasi ... 121

Gambar 2.14. Kerangka berpikir penelitian ... 143

Gambar 3.1. Model konstelasi masalah ... 153

Gambar 4.1. Grafik kinerja mengajar guru ... 189

Gambar 4.2. Grafik kepemimpinan kepala madrasah ... 191

Gambar 4.3. Grafik budaya madrasah ... 192

Gambar 4.4. Grafik motivasi kerja guru ... 193

Gambar 4.5. Grafik komitmen kerja guru ... 194

Gambar 4.6. Pengaruh langsung dan tdak langsung antarvariabel ... 221

Gambar 4.7. Strategi Hipotetik Pola Pengembangan Kinerja Mengajar Guru ... 254

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen penelitian sebelum ujicoba ... 267

Lampiran 2. Data hasil uji coba instrumen penelitian ... 278

Lampiran 3. Instrumen penelitian setelah ujicoba ... 298


(20)

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Penelitian

Dalam proses pengelolaan pendidikan terdapat beberapa unsur penting, yaitu unsur sumber daya manusia, unsur material dan unsur biaya. Unsur sumber daya manusia adalah guru, staf, siswa, unsur material adalah gedung, sarana fisik, sumber belajar, dan unsur biaya adalah pembiayaan proses pendidikan. Unsur-unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain menjadi satu sistem yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan. Keterkaitan unsur di atas dapat digambarkan dalam skema berikut:

UMPAN BALIK LINGKUNGAN

Gambar 1.1. Proses Sistem Pendidikan Sumber: Syafaruddin dan Irwan Nasution (2005)

Pada gambar di atas, yang termasuk aspek input adalah siswa, guru, kepala sekolah, fasilitas, media, dan sarana prasarana. Proses pendidikan meliputi kegiatan pengajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi dan pengelolaan. Sedangkan aspek output adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap.


(22)

Dari berbagai unsur di atas, guru sebagai unsur manusia memiliki peran strategis dalam menggerakkan aktivitas pendidikan, bahkan sumberdaya pendidikan lain menjadi kurang berarti apabila tidak disertai dengan kinerja guru yang memadai, meskipun kinerja guru ini tidak dapat dilepaskan dari sumberdaya pendukung lainnya yang dapat menyebabkan optimalisasi kerja. Dengan kata lain, guru merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas layanan, proses, dan hasil pendidikan.

Kualitas pendidikan secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dengan kualitas guru. Hal ini seperti dikatakan Brandt dalam Fasli Jalal & Dedi Supriadi (2001 : 262), bahwa guru merupakan kunci utama yang memiliki peran besar dalam peningkatan mutu pendidikan, guru berada pada titik sentral dari setiap usaha perbaikan pendidikan yang diarahkan pada perubahan seluruh aspek seperti kurikulum, metode dan pengembangan sarana prasarana. Perubahan dan perbaikan aspek-aspek di atas, tidak akan bermakna apabila melibatkan guru sebagai pelaku pendidikan.

Guru sebagai pelaksana langsung pendidikan yang memiliki tugas pokok memfasilitasi kegiatan belajar siswa, guru dituntut melaksanakan tugas secara profesional, kreatif dan dinamis sehingga siswa dapat memposisikan dirinya sebagai subyek belajar, seperti diungkapkan:

“Pendidikan adalah proses perubahan dan peningkatan perilaku untuk kehidupan. Porsi ini sangat bergantung pada konsistensi lembaga pendidikan yang terkait dengan tujuan, isi kurikulum, proses belajar mengajar dan evaluasi. Dari berbagai faktor tersebut, guru merupakan faktor yang paling aktif. Pengembangan perilaku siswa yang diharapkan tergantung pada gurunya yaitu sebagai model yang memberikan contoh atau mendemonstrasikannnya. Oleh karena itu, kualitas dan kualifikasi guru merupakan problem besar setiap negara-negara berkembang, yaitu kepemilikan keahlian yang dibutuhkan sesuai profesinya (Nadir Celikoz: 2010, 17).


(23)

Atas dasar peran kunci guru di atas, bahwa kemampuan mengelola pembelajaran yang berkualitas menjadi kewajiban guru sebagai pendidik yang berhadapan langsung dengan siswa di kelas dan tidak bisa dilepaskan dari tugas pokok dan fungsi yang melekat pada jabatan yang diembannya. Hal ini berarti bahwa kompetensi guru mutlak diperlukan bahkan harus dikembangkan secara simultan guna mendorong terbentuknya pola-pola pembelajaran berkualitas melalui berbagai strategi dan pendekatan efektif dari sisi kebijakan yang dibuat, konten yang diberikan, maupun pelakunya. Seyfarth (2008: 3) mengilustrasikan kinerja guru terkait dengan perannya dalam mendukung aktivitas belajar siswa, yaitu:

Gambar 1.2. Keterkaitan Fungsi SDM dengan Pembelajaran Sumber : John Seyfarth (2008 : 3)

Konsep di atas, bahwa kinerja guru dapat mempengaruhi usaha dan aktivitas belajar siswa, hal ini didukung fakta yang dinyatakan Direktur Jenderal

Performance evaluation

Professional development

Teacher performance

Student effort Student learning School mission and

culture

Administrative support

Compensation and reward

Induction

Conflict management


(24)

Pendidikan Dasar dan Menengah Kementeriaan Pendidikan Nasional (dalam Sudrajat: 2008), bahwa berdasarkan hasil penelitian pada negara-negara berkembang bahwa faktor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap prestasi belajar siswa adalah berasal dari faktor guru sebesar 36%, sedangkan sisanya adalah faktor manajemen sebesar 23%, faktor waktu belajar sebesar 22%, dan faktor sarana fisik sebesar 19%.

Peran dan urgensi guru sebagai motor pendidikan, secara faktual mengalami kendala besar. Hasil rapat kerja Departemen Pendidikan Nasional tahun 2004, menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi pendidikan dilihat dari kondisi guru saat ini adalah: (a) Kualifikasi dan kompetensi guru yang kurang layak, sehingga menghambat peningkatan mutu pendidikan; (b) Kualifikasi akademik guru masih banyak yang di bawah standar minimal yang dipersyaratkan; dan (c) Kompetensi guru terhadap mata pelajaran yang diajarkan kurang memadai (Setjen Depdiknas, 2004 : 5). Pada persoalan yang sama, kondisi tidak lebih baik lagi terjadi pada madrasah-madrasah (lembaga pendidikan yang dikelola Kementerian Agama), terdapat 60 % guru madrasah (MI, MTs, dan MA) tidak memiliki kualifikasi yang memadai sebagai guru, sebanyak 20 % guru mengajar di luar bidang keahliannya, dan dari seluruh guru yang ada ternyata hanya 20 % yang layak dari segi kualifikasi pendidikannya (Fasli Jalal & Dedi Supriadi, 2001 : 262). Sejalan dengan data di atas, berdasarkan hasil penelitian bahwa skor penguasaan guru terhadap metodologi pembelajaran yang diterapkan di kelas hanya mencapai sekitar 51,81 % dan aspek yang paling rendah terdapat pada aktivitas menganalisis pembelajaran dengan skor 37,08% (Umul Hidayat, 2006:


(25)

92). Rendahnya penguasaan pada beberapa aspek di atas menunjukkan rendahnya kinerja guru dalam mengajar.

Pada skala lokal, bersamaan dengan political-will Pemerintah mengupayakan peningkatan mutu pendidikan dengan lahirnya berbagai Peraturan Pemerintah dan Permendiknas terkait penyelenggaraan pendidikan, ditemui data statistik penurunan minat masyarakat terhadap madrasah khususnya di Kota Bekasi yang terindikasi pada : 1. Madrasah menjadi alternatif terakhir, sehingga siswa yang masuk ke madrasah pada umumnya merupakan siswa yang tidak diterima di sekolah umum, 2. Semakin sedikitnya siswa yang diserap madrasah, baik dari SMP/MTs ke MA, dari SD/MI ke MTs, apalagi dari TK/RA yang diserap MI (Tim Mapenda Depag Kota Bekasi, 2007).

Sesungguhnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi eksistensi minat masyarakat terhadap pendidikan di madrasah, seperti : daya tarik program, kurikulum, kualitas proses pembelajaran, kualitas guru, kualitas kepemimpinan kepala madrasah, penilaian pendidikan, kualitas lulusan, kualitas pengelolaan, kualitas sarana, pelayanan, keterbukaan dan pengawasan madrasah. Apabila berbagai aspek di atas dapat terpenuhi, maka tujuan pendidikan yang sangat mulia dan sarat dengan sinergi berbagai unsur dapat dicapai dengan optimal. Secara empirik, rendahnya minat masyarakat terhadap Madrasah khususnya Madrasah Aliyah, dikuatkan dengan hasil penelitian yang menunjukkan rendahnya mutu Madrasah Aliyah dilihat dari 8 standar nasional pendidikan yang terindikasi pada rendahnya mutu proses pembelajaran yang berdampak pada rendahnya kompetensi lulusan hanya mencapai 23,7 % yang mampu bersaing dalam memasuki Perguruan


(26)

Tinggi Negeri dan lemahnya kinerja mengajar guru dalam melakukan interaksi pembelajaran, yaitu hanya 36,6 % (Tim Mapenda Depag Kota Bekasi, 2007: 35).

Data di atas menunjukkan bahwa kompetensi lulusan di Madrasah erat kaitannya dengan kinerja guru dalam melakukan proses pembelajaran. Pembelajaran yang tidak menarik, konvensional dan cenderung monolog, membuat siswa didik berperan menjadi obyek yang hanya diberi dan menerima pengetahuan dari gurunya padahal konsep itu telah lama ditinggalkan dan beralih pada konsep baru yang memposisikan siswa didik menjadi subyek belajar yang harus aktif mengeksplorasi berbagai ilmu pengetahuan dibantu oleh guru sebagai fasilitator.

Kreativitas guru, erat kaitannya dengan kinerja guru dalam melakukan inovasi-inovasi pembelajaran. Kecenderungan untuk melakukan hal-hal yang konvensional yang terbelenggu dengan pola pembelajaran paradigma lama yakni mengajar dan memberi tugas latihan membawa dampak munculnya kejenuhan pada siswa bahkan membuat siswa frustasi dan mengalami kebosanan yang berkepanjangan. Kondisi pembelajaran yang tidak bermutu ini jelas sangat merugikan semua pihak terutama siswa karena eksistensi mereka sebagai individu yang harus difasiliasi perkembangannya cenderung terhambat. Oleh karena itu, diperlukan daya dorong guru untuk dapat menciptakan inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang berkualitas. Kualitas pembelajaran yang dilakukan guru ini diawali dari perencanaan awal pembelajaran inovatif yang mampu mengajak siswa untuk berpikir kreatif, pemilihan bahan pembelajaran, penentuan strategi, penggunaan media pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan senang, sampai bagaimana melakukan evaluasi untuk mengukur hasil belajar yang dicapai siswa.


(27)

Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya peningkatan kompetensi guru yang diharapkan berdampak pada semakin meningkatknya kualitas pembelajaran di kelas dan secara umum dapat meningkatkan mutu pendidikan. Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, bahwa tenaga pendidik dan kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Pendidik adalah tenaga yang bertugas sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain sesuai kekhususannya, sedangkan tenaga kependidikan adalah kepala sekolah, pengawas sekolah, pustakawan, laboran, dan tenaga tata laksanana atau administrasi sekolah.

Berpijak pada urgensi peran dan fungsi guru, Pemerintah membuat kebijakan tentang profesi guru dengan memberikan kesejahteraan sebagai penghargaan profesional atas kinerjanya melalui program sertifikasi guru yang diamanatkan dalam UU No 20/2003 tentang Sisdiknas, yaitu dalam pasal 39 ayat (2) dinyatakan, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil belajar, serta melakukan pembimbingan dan pelatihan, pasal 42 ayat (1) bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Amanat Undang-Undang Sisdiknas tersebut di atas, diterjemahkan dalam UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, diantaranya disebutkan pada bab II pasal 2 ayat (1) bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia


(28)

dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dan pada ayat (2) disebutkan bahwa pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidikan, dan pada pasal 8 ayat (1), disebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Implementasi program sertifikasi guru secara teknis dirinci dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl Nomor 18 Tahun 2007, diantaranya dinyatakan bahwa sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dalam jabatan. Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diikuti oleh guru dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma(D-IV).

Orientasi peningkatan kinerja guru yang terkandung dalam kebijakan sertifikasi guru diikuti dengan dampak material sebagai kompensasi yang diterima oleh setiap guru sebagai hak atas sertifikat yang dimilikinya sebagai pendidik profesional, yaitu berupa pemberian kompensasi berupa tunjangan profesi. Saat ini tunjangan profesi guru sudah diberikan meskipun belum seluruhnya dari jumlah guru yang ada. Tunjangan profesi yang diterima guru seyogyanya berdampak pada kinerja mereka dalam menjalankan tugas dan kewajibannya yang didorong dengan motivasi tinggi untuk melakukan proses pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas setelah kebutuhan materilnya dipenuhi. Dengan demikian, selayaknya pemberian kompensasi berupa peningkatan atau pemberian kesejahteraan guru ini


(29)

diikuti dengan motivasi, komitmen dan kinerja yang tinggi sebagai guru profesional yang bertanggungjawab.

Persoalan rendahnya kinerja sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti diungkapkan di atas, Wood melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu (job performance) yaitu suatu fungsi dari interaksi atribut individu (individual atribut), yaitu usaha kerja (work effort) yang muncul dari dalam individu tersebut dan dukungan organisasi (organizational

support) (Wood, Wallace, Zeffane, 2001 : 91).

Berdasarkan kutipan di atas, teridentifikasi aspek-aspek internal sebagai atribut individu yang berpengaruh terhadap kinerja diantaranya adalah faktor motivasi dalam bekerja dan komitmen organisasi. Motivasi kerja dan komitmen organisasi ini erat kaitannya dengan dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan, menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan kerja sehingga semua hambatan dapat diselesaikan mencapai hasil kerja yang optimal. Sedangkan aspek-aspek eksternal teridentifikasi variabel kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi.

Motivasi kerja merupakan totalitas potensi yang dimiliki seseorang untuk melaksanakan pekerjaan dalam upaya dalam mencapai kesuksesan. Seseorang yang memiliki motivasi tinggi dapat berperan dalam situasi apapun dan mampu merefleksikan seluruh kapasitas yang dimilikinya dalam menghadapi tantangan dan berbagai situasi kerja. Motivasi kerja tinggi yang dimiliki pegawai melahirkan cara berpikir positif dan perilaku kerja yang sehat untuk mencapai tujuan organisasi.


(30)

Komitmen organisasi juga merupakan faktor internal yang tidak dapat dipisahkan dari kinerja. Komitmen merupakan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, sebagai salah ciri bahwa orang tersebut memiliki keinginan berprestasi dan merupakan dorongan untuk menjadi yang terbaik dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Guru yang memiliki komitmen tinggi akan senantiasa bekerja dengan maksimal, mentaati apa yang menjadi peraturan organisasi dan berusaha menunjukkan yang terbaik bagi organisasi, memiliki tanggung jawab besar atas tugas-tugasnya, mengembangkan kreativitas dan terus berupaya meningkatkan semua kemampuan dengan menggunakan energi yang dimilikinya demi mencapai tujuan. Kesetiaan dan loyalitas terhadap organisasi menjadi salah satu tolak ukur dalam proses penilaian kinerja.

Guru sebagai sub sistem di lembaga pendidikan, tidak terlepas dari sub sistem lain yang memiliki garis instruksional yaitu kepala sekolah sebagai manajer yang berwenang mengelola dan mengendalikan sistem sekolah secara keseluruhan. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan penentu kebijakan dalam mengambil keputusan terkait dengan proses kerja, upaya penyelesaian masalah kerja sehingga terjadi perbaikan dan peningkatan kualitas proses kerja yang pada akhirnya meningkatkan output kerja.

Dalam permendiknas Nomor 13 tahun 2007, dinyatakan bahwa kegiatan kepala sekolah salah satunya melakukan pengawasan atau supervisi yang merupakan pembinaan dalam rangka menjaga dan meningkatkan profesionalitas guru dan pegawai lainnya yang berada pada lingkup tugasnya. Supervisi ini merupakan bagian integral dalam pengelolaan sekolah yang tidak dapat dipisahkan dengan bagian lainnya dalam rangka mencapai pengelolaan sekolah yang


(31)

berkualitas melalui peningkatan kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusianya.

Proses interaksi kerja antarsesama guru maupun dengan pimpinan membutuhkan ikatan dan kesepahaman. Budaya merupakan sisitem nilai yang disepakati dan menjadi pengikat setiap individu yang variatif dalam satu kekuatan visi lembaga untuk bekerja secara simbiosis mutualisme. Pentingnya budaya dalam hubungannya dengan kinerja dikarenakan budaya organisasi merupakan kumpulan nilai sekaligus menjadi identitas pegawai dalam bertindak dan berperilaku selama berinteraksi dalam organisasi. Budaya ini menjadi sistem nilai yang dibangun dan diyakini, tumbuh dan berlaku bagi semua pegawai, dari level terbawah sampai pimpinan.

Berdasarkan pada latar belakang penelitian tersebut di atas, penulis ingin mengetahui lebih lanjut tentang : Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Budaya Madrasah, Motivasi Kerja dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi dan ada tidaknya perbedaan kinerja mengajar guru antara yang sudah dengan yang belum disertifikasi.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Kinerja mengajar guru merupakan faktor kunci dalam menentukan mutu pembelajaran yang pada akhirnya mencapai mutu output pendidikan yaitu berupa siswa yang berkualitas sesuai dengan standar minimal yang ditetapkan. Untuk mencapai proses pembelajaran yang bermutu maka harus dilakukan secara profesional oleh guru yang memiliki kinerja baik.


(32)

Kinerja mengajar guru adalah aktivitas dan perilaku kerja guru yang dilandasi dengan pengetahuan dan kemampuan dalam membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi pembelajaran, penguasaan konten materi pelajaran dan pedagogi, serta kemampuan melakukan hubungan kerjasama dengan orang tua, lembaga dan masyarakat terkait dengan isu-isu pendidikan.

Permasalahan kinerja merupakan permasalahan yang terkait dengan berbagai faktor lainnya, seperti digambarkan Suwarto (1999: 39) sebagai berikut:

Gambar 1.3. Variabel yang Mempengaruhi Kinerja

Gambar di atas, terlihat bahwa kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor individu seperti kemampuan individu (kondisi mental dan fisik), latar belakang keluarga, sosial dan pengalaman serta kondisi demografis seperti umur, asal usul dan jenis kelamin, faktor berikutnya adalah psikologi individu tersebut seperti persepsi, sikap, kepribadian, dan motivasi, faktor ketiga

PERILAKU INDIVIDU (Apa

yang dikerjakan orang) PRESTASI (Hasil

yang diharapkan

VARIABEL ORGANISASI Sumber daya Kepemimpinan Imbalan

Struktur

Desain pekerjaan VARIABEL

INDIVIDU Kemampuan dan keterampilan: Mental Fisik

Latar belakang: Keluarga

Tingkat sosial Pengalaman Demografi: Umur Asal usul Jenis kelamin

VARIABEL PSIKOLOGI Persepsi

Sikap Kepribadian Motivasi


(33)

adalah yang bersifat eksternal seperti sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan.

Pengkajian faktor-faktor selain tersebut di atas, diuraikan oleh Ivancevich, Konopaske, dan Matteson (2008: 63-74) sebagai berikut:

Gambar 1.4. Model Kausal Perbedaan Individu dengan Perilaku Kerja Berdasarkan gambar di atas, sesungguhnya kinerja tidak terlepas dari dari dua sisi, yakni internal dan eksternal. Sisi internal adalah keinginan dan kemauan untuk berkembang mencapai terwujudnya profesionalitas diri dalam bekerja sesuai dengan tuntutan yang diperlukan. Pada bagian ini, motivasi dan komitmen internal setiap guru menjadi begian sangat penting yang tidak dapat dilepaskan dari keberadaan dirinya sebagai sosok yang harus terus berubah. Sisi lain, adalah faktor eksternal yang mampu mendorong dan mengkondisikan guru untuk turut berubah ke arah lebih baik. Pada bagian ini peran kebijakan dan aturan yang memaksa seorang guru untuk berubah sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang berlaku. Termasuk didalamnya adalah kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer dan

PERCEPTION

1. Object

2. People

3. Event

4. Environment

ATTITUDE

1. Job

satisfaction

2. Commitment

PERSONALITY 1. Big five personality

dimention

2. Locus of control

3. Self eficacy

ABILITY & SKILL 1. Mental ability

2. Emotional

intelligence

3. Tacid knowledge

WORK BEHAVIOR 1. Productivity 2. Creativity


(34)

supervisor yang harus mengelola dan mengendalikan setiap sumber daya untuk bersinergi mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang direncanakan serta kondisi lingkungan.

Kondisi lingkungan diperlukan karena sesungguhnya dalam proses pembelajaran terjadi interaksi sosial baik dengan sesama guru maupun dengan siswa sebagai anak yang diasuhnya saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Hubungan harmonis antarguru dengan siswa berdampak pada kinerja sekolah yang baik, sebaliknya proses belajar mengajar yang tidak harmonis akan lepas dari konsep sinergi yang jauh dari efektifitas dan efisiensi. Sejalan dengan uraian di atas, budaya sebagai seperangkat asumsi, kepercayaan, nilai dan norma perlu dimiliki sebagai bentuk karakter yang hendak dikembangkan yang menjadi kesepakatan bersama. Dari uraian di atas, dapat disintesiskan bahwa kinerja mengajar guru banyak dipengaruhi oleh banyak faktor seperti tergambar sebagai berikut:

Gambar 1.5

Identifikasi Variabel yang Berpengaruh terhadap Kinerja Kinerja

Sumber daya

pendukung Lingkung- an

Budaya

Persepsi

Kepriba-dian

Motivasi Kepuasan

Daya diri Kepemim

pinan Imbalan Komit-men

Kecerdasan emosional


(35)

Sesuai dengan identifikasi masalah di atas, maka fokus penelitian sebagai variabel pengaruh dalam disertasi ini adalah kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, dan komitmen kerja. Alasan pengambilan beberapa variabel di atas adalah ingin mendekteksi pengaruh variabel eksternal dan internal yang ada dalam diri seorang guru. Variabel eksternal diantaranya adalah kepemimpinan yang tidak dapat dilepaskan dari kinerja seorang guru dalam satu sistem pendidikan dan budaya madrasah yang secara langsung maupun tidak langsung bersentuhan setiap hari dalam interaksi kerja. Sedangkan variabel internal dimaksud adalah motivasi dan komitmen, yakni variabel yang sangat bergantung pada kondisi individu tersebut terkait dengan apa, bagaimana dan mengaapa melakukan kegiatan tersebut dalam upaya mencapai tujuan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimanakah kinerja mengajar guru, kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja dan komitmen kerja guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi?

b. Bagaimanakah pengaruh kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja mangajar guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi?

c. Bagaimanakah pengaruh budaya madrasah terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi?

d. Bagaimanakah pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi?


(36)

e. Bagaimanakah pengaruh komitmen kerja guru terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi?

f. Bagaimanakah pengaruh kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja dan komitmen kerja guru terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan memperoleh data yang valid dan reliabel tentang kinerja mengajar guru khususnya di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi dilihat dari sudut kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja dan komitmen kerja. Adapun secara khusus, tujuan penelitian ini untuk:

1. Menganalisis kinerja mengajar guru, kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja dan komitmen kerja guru terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi?

2. Menganalisis pengaruh kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi.

3. Menganalisis pengaruh budaya madrasah terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi.

4. Menganalisis pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi.

5. Menganalisis pengaruh komitmen kerja guru terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi.


(37)

6. Menganalisis pengaruh kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja dan komitmen kerja guru terhadap kinerja mengajar guru di Madrasah Aliyah Se-Kota Bekasi.

D. Manfaat / Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan kajian tentang kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, dan komitmen kerja yang dikaitkan dengan kinerja mengajar guru yang telah tersertifikasi dan yang belum tersertifikasi.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memperkuat, mendukung dan menegaskan teori-teori yang telah ada sehingga dapat menjadi sumber rujukan dalam mengkaji permasalahan yang tekait dengan kinerja mengajar guru dilihat dari beberapa variabel yaitu kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja dan komitmen kerja.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengelolaan, pengembangan dan pengayaan tentang kinerja mengajar guru, mendorong kebiasaan guru untuk melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukannya, dan melakukan proses pembelajaran secara lebih interaktif dan menyenangkan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi masukan kepada instansi terkait yakni Madrasah Aliyah dan Kementerian Agama Kota Bekasi untuk melakukan pengelolaan dan pengawasan proses kerja guru di madrasah


(38)

secara intensif, penerapan reward and punishment terhadap setiap guru terutama kepada mereka yang telah lulus sertifikasi dan mendapatkan predikat guru professional, dan penilaian kinerja kepala sekolah secara komprehensif dan terprogram.

c. Hasil penelitian ini sebagai masukan bagi para kepala madrasah untuk meningkatkan kinerja mengajar guru melalui berbagai upaya pembinaan dan pengawasan, supervisi akademis dalam kegiatan belajar mengajar sehingga proses belajar tidak lagi bersifat konvensional dengan pendekatan monotan dan monolog seiring dengan kebijakan pemerintah yang mendudukkan madrasah sama dengan sekolah pada umumnya. Hasil penelitian ini juga bisa dijadikan salah satu dasar kebijakan peningkatan mutu madrasah melalui peningkatan kinerja mengajar guru dalam melakukan pengelolaan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sesuai dengan standar pengelolaan sekolah, standar isi, standar proses, dan standar evaluasi yang tertera pada standar nasional pendidikan.

d. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam membuat kebijakan lanjutan terkait dengan program sertifikasi guru, seperti kegiatan workshop tentang strategi dan model pembelajaran, lesson study, supervisi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru.

E. Struktur Organisasi Disertasi

Sebagai gambara penulisan Disertasi dari awal hingga akhir, maka penulis ilustrasikan struktur organisasi Disertasi ini sebagai berikut:


(39)

Bab I pendahuluan, yaitu berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat / signifikansi penelitian, dan struktur organisasi disertasi.

Bab II kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian, yaitu berisi kajian pustaka (untuk setiap variabel dimulai dari variabel kinerja mengajar guru, kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja, dan komitmen kerja), kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

Bab III metodologi penelitian, yaitu berisi lokasi dan subyek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, yaitu berisi hasil penelitian (analisis variabel, pengujian persyaratan analisis data, dan uji hipotesis), pembahasan hasil penelitian, strategi hipotetik pola pengembangan kinerja mengajar guru, dan keterbatasan penelitian.

Bab V kesimpulan dan rekomendasi, yaitu berisi kesimpulan hasil penelitian dan rekomendasi setelah penelitian.


(40)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitaif, yaitu penelitian dengan pola deduktif yang didasarkan teori besar sebagai landasan pelaksanaan penelitian kemudian diverifikasi kedalam indikator-indikator variabel hingga penentuan instrumen berupa kuesioner untuk pengumpul data dari lapangan. Analisis data penelitian yang diperoleh dari lapangan dilakukan dengan statistika baik secara deskriptif maupun inferensial guna penarikan kesimpulan penelitian atas data yang telah dikoleksi dari lapangan dengan menggunakan kuesioner.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma ganda yang terdiri dari satu variabel terikat (dependent variable) yakni kinerja mengajar dan empat variabel bebas (independent variable) yakni kepemimpinan kepala madrasah, budaya madrasah, motivasi kerja dan komitmen kerja.

Sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, yaitu berusaha menjelaskan atau memberi gambaran tentang adanya pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya, yaitu dari variabel independen terhadap variabel dependen. Teknik yang digunakan adalah survei lapangan, yaitu meneliti langsung ke lapangan dengan menyebarkan angket / kuesioner untuk menggali data yang dibutuhkan dari responden yang menjadi unit analisis dan telah ditetapkan sebagai sampel penelitian.


(41)

Penelitian survei ini menurut Mc Millan dan Schumaker (2001: 304) digunakan untuk menggambarkan obyek yang diteliti berupa sikap, keyakinan, nilai, perilaku, opini kebiasaan, ide, kejadian, frekuensi dan distribusi suatu keadaan serta keterkaitan antarvariabel. Dalam penelitian ini, gambaran yang akan dicari adalah adanya pengaruh antarvariabel independen terhadap dependen melalui pernyataan sikap yang dideskripsikan dengan data berupa skor yang menyatakan adanya pengaruh pada taraf tertentu melalui uji signifikansi dengan statistika.

Penentuan teknik survei dalam penelitian ini, didasarkan pada tujuan penelitian yang dibuat yakni untuk mendapatkan gambaran keterkaitan antarvariabel atas data yang diperoleh dari sampel dengan menetapkan penerimaan atau penolakan hipotesis kemudian dilakukan generalisasi terhadap populasi. Hal ini seperti diungkapkan oleh Wallace dalam Singarimbun (1989 : 25) bahwa penelitian survei merupakan suatu proses untuk mentransformasikan lima komponen informasi ilmiah, yaitu (1) teori, (2) hipotesis, (3) observasi, (4) generalisasi empiris, dan (5) penerimaan atau penolakan hipotesis.

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Obyek penelitian tentang kinerja guru ini dilakukan di Kota Bekasi, yakni kota yang menjadi penyanggah Ibu Kota Jakarta dengan fokus pada Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Juli – September 2012.


(42)

1. Populasi

Populasi adalah subyek atau keseluruhan wilayah yang akan diteliti, seperti dikatakan Moh. Nazir (1999 : 325) bahwa populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Madrasah Aliyah di Kota Bekasi, yaitu terdiri dari 2 Madrasah Aliyah Negeri dan 20 Madrasah Aliyah Swasta yang tersebar di 9 Kecamatan di wilayah Kota Bekasi. Jumlah total guru Madrasah Aliyah di Kota Bekasi sebanyak 489 orang, sebanyak 187 orang guru telah lulus sertifikasi dari tahun 2007 hingga 2011 dan sisanya 302 orang masih dalam proses pendataan dan menunggu panggilan mengikuti program PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi pelaksana sertifikasi guru.

Penentuan populasi penelitian pada Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta ini didasarkan alasan bahwa program sertifikasi guru menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, Undang-Undang-Undang-Undang Guru dan Dosen nomor 14 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 18 tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan tidak membedakan status pegawai negeri sipil (PNS) dan swasta, artinya bahwa seluruh guru dengan kualifikasi pendidikan S1 berhak mengikuti proses sertifikasi dan berhak pula mendapatkan sertifikat pendidik. Berdasarkan alasan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta.


(43)

Gambaran tentang populasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No Madrasah Aliyah Guru Sudah

Sersrtifikasi

Guru Belum

Tersertifikasi Populasi Total 1 MA Nurul Huda Bantar

Gebang

13 13 26

2 MA Annida Al Islami Bekasi Timur

13 38 51

3 MA Muhammadiyah 03

Bekasi Timur

3 11 14

4 MA Alwathoniyah 20 Bekasi Barat

8 9 17

5 MA Assyafiiyah 04 Bekasi Barat

4 12 16

6 MA Khairul Bariyah Mustika Jaya

4 8 12

7 MA Sullamul Istiqomah Bekasi Utara

2 16 18

8 MA Attaqwa 04 Bekasi Utara

3 14 17

9 MA Alawiyah Bekasi Utara 2 4 6

10 MA Annur Bekasi Utara 6 14 20

11 MA Negeri 1 Bekasi Utara 35 20 55

12 MA Almuawanah Bekasi Selatan

4 14 18

13 MA Yamani Jatiasih 3 13 16

14 MA Sirojul Munir Jatiasih 4 13 17

15 MA Almarzukiyah Pondokgede

4 7 11

16 MA Al Ihya Pondok Gede 11 23 34

17 MA Fadlurrahman Pondokgede

7 10 17

18 MA Assyafiiyah 02 Pondok Gede

10 10 20


(44)

20 MA Miftahul Amal Pondokgede

5 18 23

21 MA Alkahfi Pondok Gede 4 13 17

22 MA Negeri 2 Rawalumbu 34 11 45

Jumlah 187 302 489

2. Teknik Sampling

Desain sampling dalam penelitian ini menggunakan desain restricted

sample, yaitu penarikan sampel secara tidak langsung dari populasi akan tetapi

ditarik dari kelompok sub-populasi (Moh. Nazir, 1999: 332). Dalam hal ini, populasi adalah seluruh guru pada 22 Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta yang berjumlah 489 orang yang tersebar pada 9 Kecamatan sedangkan sub-populasi adalah kelompok guru yang sudah disertifikasi dan belum disertifikasi. Teknik penarikan sampel menggunakan stratified sampling sebagai bagian dari desain restricted sample yakni populasi terlebih dahulu dibagi kedalam kelompok yang homogen (Moh. Nazir, 1999: 332), yakni kelompok guru yang sudah disertifikasi dan kelompok guru yang belum disertifikasi, kemudian diambil secara proporsional atau proportionate

stratified random sampling (Riduwan, 2003 : 13).

Besaran jumlah sampel yang diambil dari populasi didasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 134) bahwa apabila populasi subyeknya cukup besar maka sebagai ancer-ancer sampel diambil antara 10 % sampai sampai 25 %. Dalam penelitian ini, sampel diambil sebanyak 20 % dari jumlah total populasi 489 orang guru, yaitu :


(45)

Jadi: sampel sebesar 97,8 orang

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jumlah sampel 20 % dari 489 adalah 97,8 orang atau digenapkan menjadi 98 orang. Untuk memudahkan pengambilan jumlah sampel, maka dalam penelitian ini diambil sebanyak 100 guru yang terdiri 50 orang guru yang telah disertifikasi dan 50 orang guru yang belum disertifikasi. Sedangkan responden sebagai sumber informasinya adalah setiap kepala Madrasah Aliyah sebanyak 22 orang dan guru sebanyak 100 orang yang telah ditetapkan sebagai sampel, sehingga skor setiap variabel penelitian merupakan jumlah rata-rata yang berasal dari total jawaban kepala madrasah dan guru.

Sebaran dan jumlah sampel untuk setiap madrasah adalah sebagai berikut: Tabel 3.2

Sampel Penelitian

No Madrasah Aliyah

Guru Sudah Sertifikasi

Sampel Guru

Belum Sertifikasi

Sampel

Total Sampel

1 MA Nurul Huda

Bantar Gebang

13 3 13 2 5

2 MA Annida Al

Islami Bekasi Timur

13 3 38 6 9

3 MA

Muhammadiyah 03 Bekasi Timur

3 1 11 2 3

4 MA Alwathoniyah 20 Bekasi Barat

8 2 9 2 4

5 MA Assyafiiyah 04 Bekasi Barat

4 1 12 2 4

6 MA Khairul Bariyah Mustika

4 1 8 1 2


(46)

Jaya

7 MA Sullamul Istiqomah Bekasi Utara

2 1 16 3 4

8 MA Attaqwa 04 Bekasi Utara

3 1 14 2 3

9 MA Alawiyah

Bekasi Utara

2 1 4 1 2

10 MA Annur Bekasi Utara

6 2 14 2 4

11 MA Negeri 1 Bekasi Utara

35 9 20 3 12

12 MA Almuawanah

Bekasi Selatan

4 1 14 2 3

13 MA Yamani Jatiasih 3 1 13 2 3

14 MA Sirojul Munir Jatiasih

4 1 13 2 3

15 MA Almarzukiyah Pondokgede

4 1 7 1 2

16 MA Al Ihya Pondok Gede

11 3 23 4 7

17 MA Fadlurrahman Pondokgede

7 2 10 2 4

18 MA Assyafiiyah 02 Pondok Gede

10 3 10 2 5

19 MA Albarokah Pondokgede

8 2 11 2 4

20 MA Miftahul Amal Pondokgede

5 1 18 3 4

21 MA Alkahfi Pondok Gede

4 1 13 2 3

22 MA Negeri 2 Rawalumbu

34 8 11 2 10

Jumlah 187 50 302 50 100

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang menunjukkan hubungan antara variabel yang diteliti sekaligus mencerminkan jenis


(47)

dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian. Paradigma yang digunakan adalah paradigm ganda dengan empat variabel independen dan satu variabel dependen.

Tahapan penelitian kuantitatif ini selalu berangkat dari masalah, kemudian masalah tersebut diidentifikasi, selanjutnya dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian. Proses mencari data yang dibutuhkan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner tertutup yang disiapkan untuk masing-masing variabel. Butir instrumen dibuat berdasarkan landasan teori yang dibangun yang menghasilkan indikator-indikator untuk setiap butir pertanyaan. Agar instrumen dapat dipercaya, maka dilakukan uji validitas dan relibilitas. Setelah instrumen teruji validitas dan relibilitasnya, butir yang tidak valid dan tidak reliabel didrop dan butir yang valid dan reliabel digunakan untuk mengukur variabel yang telah ditetapkan untuk diteliti. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis kemudian disajikan secara deskriptif dan inferensial guna pengujian hipotesis dan diberikan pembahasan dan disimpulkan.

Dalam penelitian ini digunakan metode survei yaitu metode yang berusaha menjelaskan atau memberi gambaran tentang adanya keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lainnya, yaitu dari variabel independen dengan variabel dependen. Artinya penelitian ini bersifat non eksperimen karena tanpa adanya intervensi atau kontrol penelitian terhadap variabel-variabel penelitian. Alasan memilih metode survei karena bersifat menggambarkan atau menerangkan fenomena yang sedang dipelajari. Model konstelasi masalah antarvariabel sebagai berikut:


(1)

Gurses, Nedim & Emine Demiray. (2009). Organizational Commitment of Employees of TV Production Center (educational television) for Open Education Faculty. The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET January 2009 ISSN: 1303-6521 volume 8 Issue 1.

Gwynn J.M. 1990. Theory and Practice Of Supervision. New York, Toronto, USA : Dodd. Mead & Company.

Hallinger, Philip & Kenneth Leithwood. (1996). Culture and Educational Administration. A Case of Finding Out What You don’t Know You don’t Know. Journal of Educational Administration, Vol. 34 No. 5, 1996, pp. 98-116. © MCB University Press, 0957-8234

Hammond, Linda Darling & John Bransford. (2005). Preparing Teachers For a Changing Word. What Teachers Should Learn and Be Able to Do. First Edition. USA: Jossey-Bass.

Hammond, Linda Darling. (2006). Powerful Teacher Education, Lesson From Examplary Programs. USA: Jossey-Bass.

Handayaningrat, Soewarno. (1996). Pengantar Penelitian Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: PT Gunung Agung.

Hasibuan, Malayu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Heck, Ronald H. (1996). Leadership and Culture. Conceptual and Methodological Issues in Comparing Models Across Cultural Settings. Journal of Educational Administration, Vol. 34 No. 5, 1996. © MCB University Press. Hersey, Paul, Kenneth H. Blanchard, & Dewey E. Johnson. (1996). Management of Organization Behavior: Utillizing Human Resources. New Jersey: Pretice-Hall, Inc.

Hidayat, Ara & Imam Machali. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Konsep, Prinsip, dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Bandung: Pustaka Educa.

Hidayat, Umul. (2006). Upaya peningkatan kompetensi guru. Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan. Vol. 4 No. 2 April-Juni 2006.

Hoy, Wayne K & Cecil G. Miskel. (2008). Educational Administration, Theory, Reseach and Practice. New York; McGraw-hill.

Hubbard, Lea, Hugh Mehan, Mary Kay stein. (2006). Reform As Learning: School Reform, Organizational Culture, and Community Politics in San Diego. New York: Routledge.

Hunton, James E & Carolyn Strand Norman. (2010). The Impact of Alternative Telework Arrangements on Organizational Commitment: Insights from a Longitudinal. Journal Of Information Systems. Vol. 24, No. 1 DOI: 10.2308/jis.2010.24.1.67.

Ivancevich, John M, Robert Konopaske & Michael T. Matteson. (2008). Organizational Behavior and Management. Eighth Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Jalal, Fasli & Dedi Supriadi. (2001). Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Jakarta: Adicita Karya Nusa.

Jones, Jeff, Mazda Jenkin and Sue Lord. (2006). Developing Effective Teacher Performance. California. Paul Chapman Publishing.

Jones, Jeff. 2004. Management Skills in Schools. A Resouce for School Leader. London: Paul Chapman Publishing.


(2)

Kadir. (2010). Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata Sampurna.

King, Patricia. (1993). Performance Planning & Appraisal : How to Book for Manager. New York: Mc. Grow – Hill Book Company.

Kocabas, Ibrahim. (2009). The Effects Of Sources Of Motivation On Teachers' Motivation Levels. Education. Chula Vista: Summer 2009. Vol. 129, Iss. 4; pg. 10.

Kondalkar, V.G. Organizational Behavior. (2007). New Delhi: New Age International Ltd., Publishers.

Koontz, Harold, Cyril O’Donnell, Heinz Weihrich. (1996). Manajemen. Terjemahan Gunawan Hutauruk. Edisi Delapan. Jakarta: Erlangga.

Kotter, John P. & James L. Heskett. (1992). Corporate Culture and Performance. USA: Macmillan.

Kreitner, Robert & Kinicki Angelo. (2007). Organizational Behavior. Seventh Edition. New York: McGraw Hill Irwin.

Kumpulan UU dan PP RI Tentang Pendidikan. (2007). Jakarta : Depag. Lang, Helmut R & David N. Evans. (2006). Models, Strategies, and Methods Lee, Chriss. 1990. Beyond Team Work, Training: The Magazine of Human

Resource Development. New Jersey: Prentice-Hill.

Leithwood, Kenneth and Doris Jantzi. (1997). Explaining Variation in Teachers’ Perceptions of Principals’ Leadership: a Replication. Journal of

Educational Administration, Vol. 35 No. 4, 1997, pp. 312-331. © MCB University Press, 0957-8234.

Leonard, Edwin C, JR. (2010). Supervision. Concepts and Practices of Management. USA : Cengage.

Lindsay, William M dan Joseph A. Petrick. (1997). Total Quality and Organizational Development. Dalray Beach-Florida: St. Lucia Press.

Locke, Edwin A. (1997). Esensi Kepemimpinan: Empat Kunci untuk Memimpin dengan Penuh Keberhasilan, Terjemahan Aris Ananda. Jakarta: Mitra Utama.

Lunenburg, Fred C & Beverly J. Irby. (2006). The Principalship. Vision to Action. USA : Cengage Learning.

Luthans, Fred. (2005). Organizational behavior. Tenth Edition. New York : McGraw-Hill

Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mapenda Departemen Agama Kota Bekasi Tahun 2007

Marsh, Colin. (2008). Becoming A Teacher, Knowledge, Skill and Issues. Australia: Prentice Hall.

McNamara, Carter. (2000). Overview of Leadership in Organization. (Online). Tersedia: http://www.mapnp.org/library/leadership/htm. (28 Juli 2010) Luke, Melissa & Janine M Bernard. (2006). Counselor Education and

Supervision. Washington: Jun 2006. Vol. 45, Iss. 4; pg. 282, 14 pgs

McMillan, James H & Sally Schumacher. (2001). Research In Education. A Conceptual Introduction. New York : Longman.

Middlewood, David & Carol Cardono. (2001). Managing Teacher Appraisal and Performance. A Comparative Approach. New York: Routledge Falmer.


(3)

Mulyasa . E. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. (2003). Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nazir, Moh. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Newstroom, John W. & Keith Davis. (1995). Organization Behavior, Human Behavior at Work, 8tth Edition (Singpura: Mc. Graw Hill Book Company. Newton, Colin & Tony Tarrant. (2003). Managing Change in Schools. New York:

Chapman and Hall.

Nihayah, Zahrotun & Alvinar Aziz. (2009). Pengembangan Potensi Diri Kepala Madrasah. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Pusdiklat Tenaga Administrasi Departemen Agama RI.

Niko, Anthony J & Susan M. Brookhart. (2007). Educational Assessment of Students. Fifth Edition. Ohio: Pearson Prentice Hall.

Olivia, F.P. (1990). Supervision For Today School. New York : 2nd Edition , Longman.

Orlich, Donald C. et al. (2010). Teaching Strategies a Guide to Effective Instruction, USA : Wadsworth.

Park, Insim. (2005). Teacher Commitment and its Effects on Student Achievement in American High Schools. Educational Research and Evaluation. Vol. 11, No. 5, October 2005.

Peterson, Kent D & Terrence E. Deal. (2009). The Shaping School Culture Field Book. Scond Edition. San Francisco: Jossey-Bass.

Pfister, Jan. (2009). Managing Organizational Culture for Effective Internal Control From Practice to Theory. New York: Physica-Verlag.

Pidarta, Made. (2009). Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta : Rineka Cipta. Pintrich, Paul R & Dale H. Schunk. 1996. Motivation in Education, Theory,

Research, and Application. Ohio : Prentice Hall.

Popham, James W. (2011). Classroom Assessment. What Teacher Need to Know. Sixth Edition. Boston : Pearson Education.

PP Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi

PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Eka Jaya.

Puskur Balitbang Depdiknas. (2002). Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Jakarta.

Razak, Nordin Abd, I. Gusti Ngurah Darmawan , John P. Keeves. (2010). The Influence of Culture on Teacher Commitment. Received: 19 January 2009 / Accepted: 9 December 2009 / Published online: 28 January 2010. Springer Science+Business Media B.V. 2010.

Rebore, Ronald W & Angela L.E. Walmsley. (2007). An Evidence-Based Approach to the Practice of Educational Leadership. USA: Person Education

Renchler, Ron. (1992). Student Motivation, School Culture, and Academic Achievement: What School Leaders Can do. Eugene, OR: ERIC Clearinghouse.

Rhodes, Virginia, Douglas Stevens, Annette Hemmings. (2011). Creating Positive Culture in a New Urban High School. High School Journal is the property of University of North Carolina Press. Spring 2011.


(4)

Riduwan. (2003). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Rivai, Veithzal. (2004). Kiat Memimpin dalam Abad ke-21. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. (1982). The Administrative Process. Scond Edition. India: Prentice Hall, Inc.

Robbins, Stephen P. (2001). Organizational Behavior. New Jersey: Prentice-Hall.

Rosyada, Dede. (2004). Paradigma Pendidikan Demokratis (Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan). Jakarta: Kencana.

Rue, Leslie W & Lloyd L. Byars. (2010). Supervision. Key Lingk to Productivity. USA: McGraw-Hill.

Ruky, A.S. (2001). Sistem Manajemen Kinerja: Performance Management System, Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sagala, Syaiful. (2006). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta.

Sahertian, Piet A. (1994). Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta : Andi Offset.

Samuel C. Certo. (2010). Supervision. Concepts and Skill-Building. Sevent Edition. New York: McGraw-Hill.

Saudagar, Fachruddin & Ali Idrus. (1009). Pengembangan Profesionalitas Guru. Jakarta: GP Press.

Schein, Edgar H. (1991). Organizational Culture and Leadership. First Edition. San Francisco: Jossey-Bass.

Schunk, Dale H, Paul R. Pintrich, Judith L. Meece. (2008). Motivation in Education, Theory, Reaearch, and Applications. Ohio, New Jersey.

Scullen, Steven E, Michael K. Mount, & Maynard Goff. (2000). Understanding the Latent Structure of Job Performance Ratings”, Journal Of Applied Psychology, ISSN 0021-9010, Editor Sheldon Zedeck, (Washington: American Psychology Association, Volume 85 Number 06, 2000.

Sergiovanni, Thomas J & Robert J. Starra. (2002). Supervision : A Redefinition. Sevent Edition. New York: McGraw-Hill.

Seyfarth, John. (2008). Human Resource Leadership for Effective Schools. USA: Pearson Education.

Shaw, Delery & Abdullah. (2003). Organizational Commitment and Performance Among Guest Workers and Citizens of An Arab Country. Journal of Businees Research.

Sharif, Sabariyah. (2010). Headmaster’s Leadership Style and Teachers’ Commitment in Malaysian Rural Primary Schools. The International Journal of Learning Volume 16, Number 12, 2010, http://www.Learning-Journal.com, ISSN 1447-9494

Siagian, Sondang P. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sinclair, Catherine. (2008). Initial and Changing Student Teacher Motivation and Commitment to Teach. Asia-Pasific Journal of Teacher. Vol. 36, No. 2, May 2008, 79-104


(5)

Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.

Soedijarto. (1993). Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Steers, Richard M & Lyman W. Porter. (1991). Motivation and Work Behavior. USA: McGraw Hill.

Steers, Richard M & J. Stewart Black. (1994). Organizational Behavior. Fifth Edition. USA: Harper Collins College Publishers.

Steers, Richard M, Gerardo R. Ungson, Richard T. Mowday. (1985). Managing Effective Organizations. Boston: Kent Publishing Company.

Sudijono, Anas. (2007). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudrajat, Akhmad. (2008). Pemberdayaan Guru. (Online). Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/. (26 Pebruari 2010).

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Suhardan Dadang. (2008). Pengelolaan Pendidikan. Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Penerbit Jurusan Administrasi Pendidikan UPI Bandung.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktinya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan, Prinsip dan Operasionalnya. Edisi 1. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Sullivan, Gregory S & James P Strode. (2010). Strategies. Reston: Jul/Aug 2010. Vol. 23, Iss. 6; pg. 19, 5 pgs. Diakses pada tanggal 13/12/2010

Supartini, Elis. (2001). Motivasi Kerja Guru dalam Mengembangkan Kurikulum di Sekolah. (Online). Tersedia : www.pendidikan.net. (18 Januari 2012). Supriadi, Dedi. (2003). Guru Di Indonesia, Pendidikan, Pelatihan dan

Perjuangannya Sejak Zaman Kolonial Hingga Era Reformasi. Jakarta: Depdiknas.

Surakhmad, Winarno. (2009). Pendidikan Nasional, Strategi dan Tragedi. Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara.

Surendar S. Dahiya. (2005). Educational Technology Towards Better Teacher Performance. India: Shipra Publications.

Suwarto, FX. (1999). Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Andi Offset.

Syafaruddin dan Irwan Nasution. (2005). Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Quantum Teaching.

Syaodih, Nana, dkk. (2006). Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah (Konsep, Prinsip dan Instrumen). Bandung: Penerbit Rafika Aditama. Tanya Jawab Tentang Sertifikasi Guru. (2007). Jakarta: Dirjen PMPTK Depdiknas. Thomas, Kennedy Andrew. (2010). Work Motivation and Job Satisfaction of Teachers. Southeastern Teacher Education Journal. Volume 3, Number 1. Spring 2010.

Tjiptono, Fandy & Anatasia Diana. (1995). Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset.

Usman, M. Uzer. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(6)

Wagner III, John A. and John R. Hollenback. (2010). Organizational Behavior. Securing Competitive Adventage. New York :Routledge. Whitmore, John. (1997). Coaching for performance, terjemahan Dwi Helly

Purnomo. Jakarta:: Gramedia Pustaka Utama.

Wiles, Kimball. (1998). Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta, Andi Offset. Wilson, John P. (1999). Human Resources Management: Learning and Training

for Individuals and Organizations. London: Kogan Page Limited.

Wood, Jack & Joseph Wallace & Rachid M. Zeffane. (2001). Organizational Behavior a Global Perspectives. Australia : John Willey & Sons.

Yukl, Gary. (2009). Kepemimpinan dalam Organisasi. Fifth Edition. Alih Bahasa: Budi Supriyanto. Jakarta: Indeks.


Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH, SARANA PRASARANA, DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH Kontribusi Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah, Sarana Prasarana, Dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Guru Madrasah Aliyah Di Kabupaten Wono

0 2 15

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) SE-KABUPATEN TASIKMALAYA.

0 2 68

FAKTOR DITERMINAN MUTU MADRASAH ALIYAH : Studi Tentang Pengaruh Kinerja Kepala, Kinerja Komite, Budaya Mutu, Kinerja Mengajar Guru, terhadap Mutu Madrasah Aliyah Swasta Terakreditasi B se-Kabupaten Bandung.

1 6 64

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MADRASAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 37

Pengaruh Persepsi Guru mengenai Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Guru Ekonomi Madrasah Aliyah se- Kabupaten Banyumas.

0 0 1

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI KLINIS KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN CILACAP.

0 4 132

Pengaruh kompetensi pedagogik, motivasi kerja dan supervisi akademis terhadap kinerja guru madrasah aliyah se Kota Yogyakarta

0 0 7

Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Madrasah, Kinerja Mengajar Guru, dan Kultur Belajar Terhadap Peningkatan Prestasi Madrasah Aliyah Negeri Provinsi DKI Jakarta

0 0 14

Pengaruh Kinerja Manajemen Kepala Madrasah Dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Majene - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 130

MANAJEMEN KINERJA MADRASAH (Studi tentang Kontribusi Keterampilan Manajerial Kepala Madrasah, Budaya Organisasi, dan Komitmen Kerja Guru terhadap Kinerja Madrasah Ibtidaiyahdi Kabupaten Way Kanan) - Raden Intan Repository

0 0 26