PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG EKOLOGI DI SMK NEGERI PENANGGALAN KOTA SUBULUSSALAM.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG EKOLOGI DI SMK NEGERI 1 PENANGGALAN KOTA SUBULUSSALAM

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi O l e h :

ANNI ANGKAT

NIM. 8106173022

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG EKOLOGI DI SMK NEGERI 1 PENANGGALAN KOTA SUBULUSSALAM

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi O l e h :

ANNI ANGKAT

NIM. 8106173022

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Anni Angkat: Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Keterampilan Proses Sains, Sikap Ilmiah, dan Hasil Belajar Siswa Tentang Ekologi di SMK Negeri 1 Penanggalan Kota Subulussalam. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran terhadap: (1) keterampilan proses sains, (2) sikap ilmiah dan (3) hasil belajar siswa pada materi ekologi di kelas XII SMK Negeri 1 Penanggalan Kota Subulussalam. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan sampel penelitian sebanyak 3 kelas ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling. Kelas A dibelajarkan dengan strategi pembelajaran problem based learning, kelas B dengan strategi pembelajaran group investigation, sedangkan kelas C (control) dengan strategi pembelajaran tradisional. Instrumen penelitian menggunakan tes keterampilan proses sains dalam bentuk uraian, lembar observasi keterampilan proses sains, angket sikap ilmiah, dan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan Analisis Covariat

(ANACOVA) pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan bantuan SPSS 19.0.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) ada pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap keterampilan proses sain (F= 48,55; P=0,00). Keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning (PBL) (79,19±7,84) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan strategi group investigation (73,19±7,31), maupun strategi tradisional (60,35±5,30); (2) ada pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap sikap ilmiah siswa (F= 31, 208; P=0.00). Sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning

(PBL) (77,38±5,95) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan strategi group investigation (75,31±6,98), maupun strategi tradisional (65,38±7,32); (3) ada pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa (F= 60,18; P=0.00). Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning (PBL) (75,15±8,07) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan strategi group investigation

(64,88±8,20), maupun strategi tradisional (59,88±8,45). Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk dapat menerapkan strategi problem based learning (PBL) pada materi ekologi dalam upaya meningkatkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Keterampilan Proses Sains, Sikap Ilmiah, Hasil Belajar. Strategi Problem Based Learning, group Investigation, Pembelajaran Tradisional.


(6)

ABSTRACT

Anni Angakat: The Influence of Learning Strategy on Science Process Skills, Scientific Attitude, and Student’s Learning Achievement in Ecology Topic in SMK Negeri 1 Penanggalan Kota Subulussalam. A Thesis. Biology Study Program. Post Graduate School. State University of Medan. 2012

This study aims to know the influence of learning strategy on: (1) science process skill, (2) scientific attitude and (3) learning achievement in ecology topic in the twelfth class of SMK Negeri 1 Penanggalan Kota Subulussalam. The research applied experimental queasy method research 3 classes which were choosen by using cluster random technique. Class A learnt with problem based learning, class B with group investigation

learning strategy, while class C (control) learnt with traditional learning strategy. The research instruments were the test of science process skills in essay form, the observation sheets of science process skill, the questionnaire of scientific attitude, and learning achievement test in multiple choice. The data analysis technique used Covariat Analysis (ANACOVA) at the level of significance α=0.05 by using SPSS 19.0.

Research result showed: (1) there was significant effect of learning

strategy on students’ science process (F=48.55; P= 0.00). Student’s science

process skills learnt by problem based learning (PBL) (79.19±7.84) significantly higher than group investigation (73.19±7.31) and traditional learning strategy (60.35±5.30); (2) there was significant effect of learning

strategy on the students’ scientific attitude (F=31.21; P= 0.00). The Student’s scientific attitudel learnt by problem based learning strategy (PBL) (77.38±5.95) significantly higher than group investigation

(75.31±6.98) and traditional learning strategy (65.38±7.32); (3) there was

significant effect of learning strategy on the students’ (F=60.18; P= 0.00).

The Student’s achievement learnt by problem based learning strategy (PBL) (75.15±8.07) significantly higher than group investigation (64.88±8.20) and traditional learning strategy (59.88±8.45). As the follow up of these research results, it is expected to the teachers to be able to conduct problem based learning strategy (PBL) in ecology topic as the effort to improve the

students’ science process skill, scientific attitude and achievement.

Key words : Science Process Skills, Scientific Attitude, Learning Achievement, Problem Based Learning Strategy,

Group Investigation Learning Strategy, Traditional Learning.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Keterampilan Proses Sains, Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa tentang Ekologi di SMK Negeri 1 Penanggalan Kota Subulussalam” dapat diselesaikan.

Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Magister pada Program Studi pendidikan Biologi di Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan yang terhormat Bapak Dr.rer.nat. Binari Manurung, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Bapak Syarifuddin, M.Sc. Ph.D selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas segala saran, arahan, nasehat, bimbingan, motivasi dan kemudahan yang Bapak berikan.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku narasumber yang telah banyak memberikan banyak masukan dan saran dalam penulisan tesis ini.


(8)

4. Bapak Prof. Dr. M. Badiran, M.Pd dan Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si selaku validator instrumen keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar serta Bapak dan Ibu dosen pembina mata kulian di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

5. Suami tercinta Buyung Berutu, S.Ag dan anak-anak tercinta M. Riza Amanah Berutu dan Rafif Zidan Berutu yang dengan sabar dan setia memberi doa, dorongan, semangat dan pengorbanan baik moril maupun materil kepada penulis selama mengikuti pendidikan sampai selesai. 6. Ibunda, Kakak, Abang dan adik-adik tercinta yang telah memberi

dorongan, semangat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 7. Teman-teman seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

Tahun Ajaran 2011 yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi serta kebersamaan dan persaudaraan yang terjalin selama menjalani studi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Menyadari akan keternatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Desember 2012 Penulis

Anni Angkat NIM. 8106713022


(9)

i DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Pembatasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 8

1.5. Tujuan Penelitian 8

1.6. Manfaat Penelitian 9

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS 10

2.1. Kerangka Teoritis 10

2.1.1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar 10 2.1.2. Keterampilan Proses Sains 14

2.1.3. Sikap Ilmiah 21

2.1.4. Hakikat Strategi Pembelajaran 24 2.1.5. Strategi Pembelajaran Problem Based Learning 25 2.1.6.Hakikat Strategi Pembelajaran Group Investigation (GI) 31 2.1.7. Strategi Pembelajaran Tradisional 35

2.2. Penelitian Relevan 38

2.3. Kerangka Berpikir 39

2.3.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran (Problem Base Learning dan Group Investigation) terhadap Keterampilan

Proses Sains 39 2.3.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran (Problem Base

Learning dan Group Investigation) terhadap

Sikap Ilmiah 41

3.3.3. Pengaruh Strategi Pembelajaran (Problem Base Learning dan Group Investigation) terhadap

Hasil Belajar 43

2.4. Hipotesis Penelitian 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 48 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 48 3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian 49

3.4. Variabel Penelitian 49

3.4. Pengontrolan Perlakuan 50

3.5. Defenisi Operasional Penelitian 51

3.7. Teknik Pengumpulan Data 52

3.8. Instrumen Penelitian 53


(10)

ii

3.9. Uji Coba Instrumen 58

3.10. Teknik Analisis Data 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 66

4.1. Hasil Penelitian 66

4.1.1. Deskripsi Data Data Keterampilan Proses Sains 66 4.1.2. Deskripsi Data Sikap Ilmiah 67 4.1.3. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa 68

4.2. Pengujian Hipotesis 69

4.2.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap keterampilan

Proses Sains 69

4.2.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah 71 4.2.3. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar 72

4.3. Pembahasan 73

4.3.1.Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Keterampilan

Proses Sains 73

4.3.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah 76 4.3.3. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap hasil Belajar 78

4.4. Keterbatasan Penelitian 79

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 81

5.1. Simpulan 81

5.2. Implikasi 81

5.3. Saran 83

Daftar Pustaka 84


(11)

iii DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Keterampilan Proses dan Sub Keterampilan Proses 17

Tabel 2.2. Sintaks (Tahapan) Untuk Pembelajaran Berbasis Masalah 31 Tabel 3.1. Pretest-Posttest Control Group Design 49 Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Keterampilan Proses Sains 54 Tabel 3.3. Asfek-asfek yang menjadi Dimensi dari Sikap Ilmiah 55 Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Biologi 56 Tabel 3.5. Kriteria Validitas Instrumen Tes 60 Tabel 3.6. Ringkasan Perhitungan Validitas Tes 61 Tabel 3.7. Interpretasi Derajad Kebebasan Instrumen 62 Tabel 3.8. Ringkasan Perhitungan Reliabilitas 62


(12)

iv DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Bagan alur Perlakuan Penelitian 58 Gambar 4.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Kemampuan

Keterampilan Proses Sains Pada Materi Ekologi Kelas

XII SMK Negeri 1 Penanggalan (F= 48,55; P = 0,000) 70 Gambar 4.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap sikap ilmiah

Pada Materi Ekologi Kelas XII SMK Negeri 1

Penanggalan Kota Subulussalam (F = 31,208; P = 0,000) 71 Gambar 4.3. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Ekologi Kelas XII SMK Negeri 1


(13)

v DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Tes Keterampilan Proses Sains 88

Lampiran 2. Tes Sikap Ilmiah 90

Lampiran 3. Tes Hasil Belajar 92

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas PBL 98 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas GI 107 Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Tradisional 113

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 120

Lampiran 8.a. Uji Validitas Tes Keterampilan Proses Sains 138 Lampiran 8.b. Reliabilitas Tes Keterampilan Proses Sains 139 Lampiran 9.a. Validitas Tes Hasil Belajar 140 Lampiran 9.b. Reliabilitas Tes Hasil Belajar 141 Lampiran 9.c. Daya Beda Tes Hasil Belajar 142 Lampiran 9.d. Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar 143

Lampiran 10. Data Hasil Penelitian 144

Lampiran 11. Hasil Pengolahan Data Penelitian 147 Lampiran 12. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains 157 Lampiran 13. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar 158 Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian 159


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling penting dalam kehidupan manusia karena ilmu pengetahuan ini telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam keberlangsungan kehidupan manusia. Di bidang pertanian misalnya, pengetahuan biologi telah banyak menghasilkan berbagai jenis tanaman pangan yang berkualitas, sehingga memberikan konstribusi yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan manusia yang semakin meningkat (Burns dan Bottino, 1989). Namun sangat disayangkan pentingnya pengetahuan biologi tidak di iringi dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi kepada keterampilan proses peserta didik di sekolah. Keterampilan proses sains dalam pembelajaran biologi masih sangat rendah, terbukti dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru dan peserta didik tentang praktikum di SMK Negeri 1 Penanggalan pada bulan April 2012.

Berdasarkan wawancara dengan guru biologi dan wakil bidang kurikulum di sekolah tersebut diketahui bahwa rasa keingintahuan peserta didik terhadap materi-materi biologi masih rendah. Hal ini terlihat ketika proses belajar mengajar berlangsung, peserta didik terlihat tidak bersemangat, ketika di beri tugas untuk mengerjakan soal dan tugas lainnya. Frekuensi bertanya peserta didik juga masih sangat rendah, terlihat ketika di beri kesempatan untuk bertanya hanya satu atau dua orang atau bahkan tidak ada sama sekali. Pembelajaran juga terkesan membosankan, hal ini terbukti dengan kegelisahan yang dirasakan peserta didik untuk dapat keluar ruangan walaupun waktu belum habis atau keinginan peserta didik agar guru yang mengajar cepat keluar ruangan. Bahkan peserta didik akan


(15)

2

lebih senang jika jadwal guru yang masuk berhalangan. Proses pembelajaran berlangsung secara kaku sehingga kurang mendukung pengembangan pengetahuan dan penguasaan konsep, sikap, dan keterampilan proses siswa.

Bahkan, dari hasil wawancara tidak terstruktur kepada wakil bidang kurikulum di sekolah tersebut didapatkan informasi bahwa pembelajaran biologi disekolah tersebut jarang sekali mengadakan praktikum, hal ini dikarenakan sekolah tersebut belum memilki laboratorium biologi. Kalaupun ada praktikum hanya satu atau dua kali dalam satu semesternya, hal ini dilakukan jika ada tuntutan ujian semester yang mengharuskan adanya penilaian praktikum atau laporan guru tentang kegiatan pembelajaran kepada kepala sekolah. Berikut ini merupakan nilai praktikum biologi pada tiga tahun terakhir yaitu dengan rata-rata nilai pada tahun ajaran 2009/2010 adalah 63,5 dan pada tahun ajaran 2010/2011 nilainya menurun menjadi 62,8 serta tahun ajaran 2011/2012 adalah 64,3 Beberapa hasil temuan diatas mengindikasikan bahwa peserta didik di SMK Negeri 1 Penanggalan memilki kemampuan keterampilan proses yang rendah dalam pembelajaran biologi.

Senada dengan temuan diatas, hasil belajar biologi peserta didik di SMK Negeri 1 Penanggalan juga masih kurang memuaskan. Hal ini terlihat rata-rata nilai ujian akhir semester biologi kelas XII masih dibawah nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah, yaitu: a) Pada tahun ajaran 2009/2010 KKM yang ditetapkan adalah 65, nilai rata-rata yang didapatkan adalah 61,2. 2) Tahun ajaran 2010/2011 KKM yang ditetapkan 65, nilainya rata-rata 63,6 serta, 3) Tahun ajaran 2011/2012 KKM 65 nilai rata-rata adalah 64,8 (Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Negeri 1 Penanggalan).


(16)

3

SMK Negeri 1 Penanggalan merupakan SMK dengan bidang keahlian pertanian belum memiliki ruangan laboratorium, namun perlengkapan untuk mengadakan praktikum hampir semuanya ada. Disamping itu, sekolah ini terletak di area pertanian yang masih asri sehingga lingkungan sekitar dapat di jadikan sebagai laboratorium alami, sesuai dengan topik pembelajaran yang akan dipelajari. Akan tetapi guru jarang sekali menggunakannya. Guru lebih sering menyampaikan materi dengan memberi ceramah dan pemberian tugas kepada peserta didik. Padahal, menurut Mutiara (2011) objek kajian biologi berkaitan dengan makhluk hidup dan alam sekitar, sehingga bukan hanya berupa fakta, prinsip, ataupun konsep, tetapi suatu proses penemuan. Proses pembelajaran biologi menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami alam sekitar. Oleh karena itu, pembelajaran biologi idealnya dipelajari secara ilmiah untuk meningkatkan hasil belajar.

Lebih lanjut, Kaban (2009) mengatakan proses penemuan tersebut melatih peserta didik dalam tiga hal komponen sains yaitu sikap, proses dan produk. Pada dasarnya pelajaran biologi berupaya untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan tentang cara mengetahui dan cara mengerjakan yang dapat membantu peserta didik untuk memahami alam sekitar. Sehingga melalui tiga komponen tersebut peserta didik dilatih untuk mencapai produk materi dengan menerapkan sikap yang ilmiah serta membutuhkan keterampilan proses yang menunjang.

Strategi pembelajaran merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Panjaitan (2006)


(17)

4

menyatakan bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika strategi pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik pembelajar dan materi yang dibelajarkan. Gagasan lainnya oleh Dick dan Carey (1985) yang menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Diantara strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah strategi pembelajaran problem based learning (PBL) dan group investigation (GI).

Strategi Pembelajaran problem based learning (PBL) sesuai dengan filosofi konstruktivisme bahwa pebelajar atau peserta didik diberi kesempatan lebih banyak untuk aktif mencari dan memproses informasi sendiri, membangun pengetahuan sendiri, dan membangun makna berdasarkan pengalamannya (Resianto, 2010). Di buktikan oleh Yulianto dan Rusmiati (2009) melaporkan bahwa mereka berhasil meningkatkan keterampilan proses sains sekaligus dapat meningkatkan kemampuan kognitif serta melatih sikap ilmiah siswa di SMA Negeri 3 Semarang dengan menggunakan strategi problem based instruction pada materi fluida. Problem based learning merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada pemelajar dimana peserta didik dapat mengadakan pengamatan , mengintegtasi antara teori dan praktek, dan aplikasi atau penerapan pengatehuan, pengembangan keterampilan (Simmons, 2008).

Lebih lanjut Akcay (2009) mengemukakan bahwa problem based learning

membuat peserta didik lebih aktif dalam belajar, sebab mereka lebih mempunyai wewenang dan tanggungjawab untuk melakukan pengamatan dan keberhasilan pengamatan tersebut. Dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi


(18)

5

pembelajaran problem based learning guru hanya bertindak sebagai pasilitator, sementara tanggungjawab berada pada peserta didik seperti tanggungjawab mengatur diri sendiri pada waktu belajar (Savery, 2006).

Group investigation adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen dilihat dari kemampuan dan latar belakang, baik dari segi jenis kelamin, suku, dan agama, untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik (Eggen & Kauchak, 1998). Di buktikan oleh Zuroida, (2010) melaporkan bahwa penelitiannya berhasil meningkatkan kemampuan keterampilan proses dan hasil belajar dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI).

Group investigation (GI) merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang mementingkan adanya kerjasama dalam kelompok. Group investigation (GI) menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa dengan melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Pembelajaran Group investigation (GI)

menuntut peserta didik mempunyai kemampuan yang baik dalam keterampilan proses kelompok maupun berkomunikasi. Penerapan pembelajaran Group investigation (GI) dapat merangsang berkembangnya kemampuan afektif pada siswa (Yuliana, 2011).

Materi ekologi merupakan materi yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya) (KBBI, 1997). Ekologi dipandang sebagai materi yang sangat penting karena materi ini berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari, sehingga ketika mempelajarinya akan lebih berkesan dan bermakna di benak peserta didik karena


(19)

6

dapat secara langsung ke alam nyata. Selain itu kerusakan ekologi dirasakan oleh hampir seluruh manusia. Segala upaya dipandang mutlak dilakukan demi mencegah agar kerusakan ekologi tidak semakin parah, terutama oleh dunia pendidikan. Dunia pendidikan dituntut mampu mengembangkan perspektif yang relevan (Anwari, 2010).

Strategi pembelajaran problem based learning dan group investigation

pada materi ekologi sangat cocok digunakan, karena kedua strategi tersebut sama-sama menghubungkan antara pengetahuan yang dimilki peserta didik dengan menerapkannya pada dunia nyata pada pembelajaran biologi (Slavin, 1995).

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka penting dilakukan pemecahan permasalahan dalam rangka meningkatkan kemampuan keterampilan proses, sikap ilmiah dan hasil belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran

problem based learning (PBL)dan Group Investigation (GI).

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah terkait pembelajaran biologi di Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 1 Penanggalan, diantaranya yaitu: (1) Pembelajaran biologi masih berpusat pada hasil belajar pada tingkat kognitif siswa; (2) Pola pembelajaran yang diterapkan masih didominasi paradigma teaching (teacher-centered), non-konstruktivistik, dan bukan paradigma learning; (3) Strategi pembelajaran masih menggunakan strategi tradisional sehingga siswa cendrung pasif; (4) Keterampilan proses siswa jarang di asah bahkan tidak dilakukan; (5) Kegiatan praktikum jarang dilakukan; (6) Lingkungan sekitar jarang dilakukan sebagai objek pembelajaran.


(20)

7

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas ada banyak masalah yang muncul untuk bisa diteliti. Setiap masalah yang muncul tentu memerlukan penelitian sendiri. Dalam penelitian ini, yang menjadi batasan masalah penelitian adalah:

1. Keterampilan proses sains dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa

dalam menggambarkan hasil pengamatan, menggunakan alat dan bahan ,mengelompokkan hasil pengamatan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil pengamatan dan mengajukan pertanyaan.

2. Sikap ilmiah dibatasi pada kemampuan peserta didik dalam menjawab

soal-soal untuk mengukur sikap ilmiah dengan menggunakan model skala sikap Linkert berdasarkan indikator menurut Klopter (Simatupang, 2011) meliputi rasa ingin tahu, sikap senantiasa mendahulukan bukti, sikap luwes terhadap gagasan baru, sikap merenung secara kritis dan sikap peka/peduli terhadap makhluk hidup dan lingkungan yang telah dimodifikasi sesuai dengan materi ekologi.

3. Hasil belajar Biologi siswa dalam penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif

berdasarkan taksonomi Bloom meliputi pengetahuan atau ingatan (C1), Pemahaman (C2), penerapan atau aplikasi (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan kreasi atau mencipta (C6) pada materi pokok ekologi di kelas XII SMK yang diperoleh melalui tes hasil belajar.

4. Strategi pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah strategi Problem based learning (PBL), Group investigation (GI) dan Tradisional.


(21)

8

1.4. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan strategi pembelajaran tradisional) terhadap keterampilan proses sains biologi siswa tentang ekologi di SMK Negeri 1 Penanggalan?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan strategi pembelajaran tradisional) terhadap sikap ilmiah siswa tentang ekologi di SMK Negeri 1 Penanggalan?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan strategi pembelajaran tradisional) terhadap hasil belajar siswa tentang ekologi di SMK Negeri 1 Penanggalan?

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL),

Group investigation (GI) dan strategi pembelajaran tradisional) terhadap keterampilan proses sains siswa tentang ekologi di SMK Negeri 1 Penanggalan.


(22)

9

2. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL),

Group investigation (GI) dan strategi pembelajaran tradisional) terhadap sikap ilmiah siswa tentang ekologi di SMK Negeri 1 Penanggalan.

3. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL),

Group investigation (GI) dan strategi pembelajaran tradisional) terhadap hasil belajar siswa tentang ekologi di SMK Negeri 1 Penanggalan.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pembelajaran Biologi khususnya, baik secara teoretis maupun secara praktis. Manfaat teoritis yaitu diharapkan dari penelitian ini adalah bahwa temuan penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan literatur dan informasi ilmiah bagi guru, pengelola, maupun pengembang lembaga pendidikan yang berkaitan dengan penerapan strategi problem based learning dan group investigation di dalam kelas-kelas pembelajaran tentang peningkatan keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar biologi.

Manfaat praktis yang diharapkan adalah bahwa temuan dari penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan acuan untuk pengambilan kebijakan pendidikan dalam rangka peningkatan kinerja guru dan peningkatan pemberdayaan guru dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, serta efektivitas dan efisiensi pembelajaran, termasuk peningkatan hasil belajar siswa, dan keterampilan proses siswa melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat.


(23)

1

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Siswa yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning memiliki keterampilan proses sains yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi group investigation dan strategi tradisional. 2. Siswa yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning memiliki

sikap ilmiah yang lebih tingggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi group investigation dan strategi tradisional.

3. Siswa yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning memiliki hasil belajar yang lebih tingggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi group investigation dan strategi tradisional.

5.2. IMPLIKASI

Dalam mempelajari materi ekologi hendaknya guru dapat menggunakan strategi problem based learning karena dengan menggunakan strategi ini dapat meningkatkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar siswa, ini dikarenakan materi ekologi didalam kajiannya menyangkut fenomena- fenomena yang ada disekitar kehidupan siswa itu sendiri, sehingga dibutuhkan strategi pembelajaran yang sesuai agar tujuan dan keingintahuan siswa terpacu untuk dapat memahami materi tersebut. Dalam pembelajaran ekologi terdapat sejumlah prosedur-prosedur yang harus dilakukan untuk menyelesaikan atau


(24)

2

menginvestigasi secara langsung terhadap kajian-kajian tersebut, sehingga dibutuhkan sejumlah keterampilan, sikap ilmiah dalam mempelajarinya.

Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan pada saat melakukan kegiatan, dimana kecenderungan siswa untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Hasil pengujian hipotesis menunjikkan bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran terhadap sikap ilmiah, dimana pada saat proses pembelajaran sikap siswa akan terarah karena sesuai dengan strategi dan materi yang akan dipelajari. Strategi pembelajaran problem based learning PBL dan

group investigation merupakan strategi yang menuntut siswa agar menyelesaikan permasalah dengan cara ilmiah sehingga dibutuhkan sikap yang ilmiah juga dalam penyelesaian masalah tersebut. Sementara strategi pembelajaran tradisional siswa lebih banyak menerima pelajaran dari guru, sehingga sikap siswa dalam menyikapi suatu permasalahan kurang terpicu.

Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning (PBL) lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi group investigation demikian juga dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi tradisional. Pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan sehingga tujuan yang akan dicapai dapat terealisasi. Tingginya hasil belajar yang dicapai oleh kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning dan group investigation dikarenakan siswa lebih banyak menyelesaikan permasalahan sehingga jauh lebih berkesan dan pemahaman siswa terhadap materi tersebut jauh lebih dalam dibandingkan dengan kelompok kelas tradisional.


(25)

3

5.3. SARAN

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan simpulan-simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hendaknya guru dapat menerapkan strategi pembelajaran problem based learning dalam mempelajari ekologi karena mampu meningkatkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar.

2. Hendaknya dalam pembelajaran materi biologi hendaknya guru harus mampu menyeseuaikan materi yang akan disampaikan dengan strategi pembelajaran yang akan diterapkan.

3. Hendaknya dalam menerapkan strategi pembelajaran probelm based learning

dan group investigation guru seharusnya menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sehingga strategi pembelajaran tersebut singkron dengan hasil akhir yang diharapkan.

4. Hendaknya untuk penilaian sikap ilmiah selain tes sikap ilmiah dapat juga dilakukan dengan pengamatan langsung pada saat penerapan strategi pembelajaran, sehingga penilaian sikap ilmiah lebih objektif.


(26)

1

DAFTAR PUSTAKA

Adesoji, A.F. (2008). Students Ability Levels and Effectiveness of Problem-solving Instructional Strategy. J.Soc. Sci, 17 (1): 5-8

Akcay, Behiye, (2009). Problem Based Learning in Science Education. Journal of Turkish Science Education. 6, (1), 26-36.

Allen, D. Tanner, K. (2003). Approaches to Cell Biology Teaching: Learning Content in Context- Problem –Based Learning. Cell Biology Education, 2: 73-81.

Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatinal

Objectives. New York: Logman.

Arends, I.A. (2008). Learning to teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta; Bumi Aksara. Ausubel, D.P. 1968. Educational Psichology: A Cognitive View. New York: Holt,

Rinehart and Winston.

Blosser, E., P. 1973. Handbook Of Effective Questioning Techniques. The Ohio States University Columbus. Ohio.

Burns, W.G, &Bottino, J.P. (1989). The Sciense og Genetitics (6th ed.) New York: Gruce & Stratton.

Chin, C. Dan Gek, L.C.(2008) Implementing Problem Based Learning In Biology. Tersedia di pbl.tp.edu.sg/PBLSubjects/Articles/ChristineChin

LiGekChia.pdf, Diakses pada tanggal 5 Mei 2012.

Danial, M. (2010). Menumbuhkembangkan Kesadaran dan Keterampilan Metakognisi Mahasiswa Jurusan Biologi melalui Penerapan Strategi PBL dan kooperatif GI. Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 2 Desember 2010, 1 – 10.

Dalyono, M. (2005). Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SD dan MI.

Jakarta: Depdiknas.

Devi, K. P., Renny, S., & Yayan, R. 2011. Pendekatan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran IPA. (http://www.bpptkpu jabar.com/materi/0109_SMA_05.pdf, diakses 21 Mei 2012).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia.1997. Jakarta: Balai Pustaka.


(27)

2

Dick, W. And Carey, L. (2005). The Systematic Design of Instruction. Fourth edition. New York: Harper Colins Collage Publisher.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2002). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Rinek aCipta.

Eggen. P.D., & Kauchak. D.P. 1996. Strategiesfor Teacher. Teaching Contens and Thinking Skill. Boston: allyn and Bacon.

Fischer, A & Juliette C. Young, J.C. (2006). Understanding Mental Constructs Of Biodiversity: Implications For Biodiversity Management And Conservation. Biological Conservation 136: 271 – 282

Hamalik,. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartono, (2008). Strategi Pembelajaran Active Learning. (Online) tersedia di

http://www. edu-articles.com

Kunandar, 2008. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Letsholo, D. and Yandila, C.D. 2002. Process Skills in Botswana Primary School Science Lessons. University of Botswana, (Online), (http://www. modelab, diakses 15 Mei 2012.

Mudhofir, (1987). Penggunaan Strategi terhadap Hasil Belajar dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Biogenesis. vol 2(1): 50-57.

Mutiara, C. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi dengan Metode TPS Disertai Eksperimen pada Siswa SMAN 1 Batanghari Lampung Timur. Bioedukasi Volume 2, Nomor 1.

Nasution, R. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Prestasi Belajar Fisika Siswa X-6 SMAN Malang T.A 2008/2009 (0nline)

Nuh, U. 2010. Keterampilan Proses Sains(Online). ( http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/03/keterampilan-proses-sains.html, diakses 12 mei 2012.

Nurhadi dan Senduk, A.G. (2003) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dengan Strategi Pemecahan Masalah. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran XXXVI.II:11-21.


(28)

3

Panjaitan, B. (2006). Karakteristik Pembelajaran dan Kontribusinya terhadap Hasil Belajar. Medan: Poda.

Poerwodarminto, W.J.S. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahmawati, (2010) Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berfikir Kritis, Aktivitas dan Sikap Ilmiah Mahasiswa di Universitas Almuslim Bireuen. Tesis.

Rezba, R.J., Sprague, C.S., Fiel, R.L. (2002). Learning and Assesing Science Process Skills. 4th Edition. Kendal/Hunt Publishing Company.

Rusman. (2010). Model-Model pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya,W. (2006). Pembelajaram dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Belajar Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya , W. (2009) Strategi Pembelajaran Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Savery, R.J. (2006) Overview of Problem based-learning: Definition and distinction. The Interdisciplinary Journal of Problem 0f Based Learning, 1 (1); 9-20.

Slavin, R. E. 1995. Cooperative learning. Second edition. Boston: Allyn and Bacon.

Syah, Muhibbin, (1997). Psikologi Pendidikan Dengan Pendedekatan Baru, Bandung: Rosda

Semiawan, Conny dkk. (1989). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia.

Setiawan, I.G.A.N. (2008) Penerapan Pengajaran Konstektual Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi siswa kelas XII SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan , 2(1): 42-59.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subiyanto, (1988). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud.


(29)

4

Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ulum, B. (2007). Sikap Ilmiah. http://blogbahrul. Wordpress.com/2007/11/28/sikapilmiah. Diakses pada 15 mei 2012. Vui, T., (2001). Practice Trends and Issues in the Teaching and Learning of

Mathematics in the Countries, Penang: Recsam.

Yulianti dan Rusmiati, (2009). Peningkatan Ketersmpilan Proses Sains dengan Menerapkan Model Problem Based-Instruction. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 5: 75-78.

Yunus, H.M. and Hashim, N.H. (2007). Science Process Skills Through English Language Skills Among Year One Pupils. Proceeding of International Conference on Science and Mathematics Education (CosMed) SEAMEO RECSAM, Malaysia (Online).

Wartono, (1999). Strategi Belajar Mengajar Fisika. Malang: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.

Wikipedia. (2011). Ilmu Alam. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_alam, diakses 12 Mei 2012).

Zuharini dan Ghofir, A., 2004. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Malang: UM Press.

Zuraida, (2010). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Gedeg Mojokerto. Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/9447/0 diakses 26 mei 2012. Yulianto dan Rusmiati, (2009). peningkatan keterampilan proses sains dengan

menerapkan model problem based-instruction. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): 75-78


(1)

menginvestigasi secara langsung terhadap kajian-kajian tersebut, sehingga dibutuhkan sejumlah keterampilan, sikap ilmiah dalam mempelajarinya.

Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan pada saat melakukan kegiatan, dimana kecenderungan siswa untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Hasil pengujian hipotesis menunjikkan bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran terhadap sikap ilmiah, dimana pada saat proses pembelajaran sikap siswa akan terarah karena sesuai dengan strategi dan materi yang akan dipelajari. Strategi pembelajaran problem based learning PBL dan group investigation merupakan strategi yang menuntut siswa agar menyelesaikan permasalah dengan cara ilmiah sehingga dibutuhkan sikap yang ilmiah juga dalam penyelesaian masalah tersebut. Sementara strategi pembelajaran tradisional siswa lebih banyak menerima pelajaran dari guru, sehingga sikap siswa dalam menyikapi suatu permasalahan kurang terpicu.

Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning (PBL) lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi group investigation demikian juga dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi tradisional. Pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan sehingga tujuan yang akan dicapai dapat terealisasi. Tingginya hasil belajar yang dicapai oleh kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning dan group investigation dikarenakan siswa lebih banyak menyelesaikan permasalahan sehingga jauh lebih berkesan dan pemahaman siswa terhadap materi tersebut jauh lebih dalam dibandingkan dengan kelompok kelas tradisional.


(2)

5.3. SARAN

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan simpulan-simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hendaknya guru dapat menerapkan strategi pembelajaran problem based learning dalam mempelajari ekologi karena mampu meningkatkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar.

2. Hendaknya dalam pembelajaran materi biologi hendaknya guru harus mampu menyeseuaikan materi yang akan disampaikan dengan strategi pembelajaran yang akan diterapkan.

3. Hendaknya dalam menerapkan strategi pembelajaran probelm based learning dan group investigation guru seharusnya menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sehingga strategi pembelajaran tersebut singkron dengan hasil akhir yang diharapkan.

4. Hendaknya untuk penilaian sikap ilmiah selain tes sikap ilmiah dapat juga dilakukan dengan pengamatan langsung pada saat penerapan strategi pembelajaran, sehingga penilaian sikap ilmiah lebih objektif.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Adesoji, A.F. (2008). Students Ability Levels and Effectiveness of Problem-solving Instructional Strategy. J.Soc. Sci, 17 (1): 5-8

Akcay, Behiye, (2009). Problem Based Learning in Science Education. Journal of Turkish Science Education. 6, (1), 26-36.

Allen, D. Tanner, K. (2003). Approaches to Cell Biology Teaching: Learning Content in Context- Problem –Based Learning. Cell Biology Education, 2: 73-81.

Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatinal Objectives. New York: Logman.

Arends, I.A. (2008). Learning to teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta; Bumi Aksara. Ausubel, D.P. 1968. Educational Psichology: A Cognitive View. New York: Holt,

Rinehart and Winston.

Blosser, E., P. 1973. Handbook Of Effective Questioning Techniques. The Ohio States University Columbus. Ohio.

Burns, W.G, &Bottino, J.P. (1989). The Sciense og Genetitics (6th ed.) New York: Gruce & Stratton.

Chin, C. Dan Gek, L.C.(2008) Implementing Problem Based Learning In Biology. Tersedia di pbl.tp.edu.sg/PBLSubjects/Articles/ChristineChin

LiGekChia.pdf, Diakses pada tanggal 5 Mei 2012.

Danial, M. (2010). Menumbuhkembangkan Kesadaran dan Keterampilan Metakognisi Mahasiswa Jurusan Biologi melalui Penerapan Strategi PBL dan kooperatif GI. Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 2 Desember 2010, 1 – 10.

Dalyono, M. (2005). Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SD dan MI.

Jakarta: Depdiknas.

Devi, K. P., Renny, S., & Yayan, R. 2011. Pendekatan Keterampilan Proses Pada

Pembelajaran IPA. (http://www.bpptkpu

jabar.com/materi/0109_SMA_05.pdf, diakses 21 Mei 2012).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia.1997. Jakarta: Balai Pustaka.


(4)

Dick, W. And Carey, L. (2005). The Systematic Design of Instruction. Fourth edition. New York: Harper Colins Collage Publisher.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2002). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Rinek aCipta.

Eggen. P.D., & Kauchak. D.P. 1996. Strategiesfor Teacher. Teaching Contens and Thinking Skill. Boston: allyn and Bacon.

Fischer, A & Juliette C. Young, J.C. (2006). Understanding Mental Constructs Of Biodiversity: Implications For Biodiversity Management And Conservation. Biological Conservation 136: 271 – 282

Hamalik,. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartono, (2008). Strategi Pembelajaran Active Learning. (Online) tersedia di

http://www. edu-articles.com

Kunandar, 2008. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Letsholo, D. and Yandila, C.D. 2002. Process Skills in Botswana Primary School Science Lessons. University of Botswana, (Online), (http://www. modelab, diakses 15 Mei 2012.

Mudhofir, (1987). Penggunaan Strategi terhadap Hasil Belajar dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Biogenesis. vol 2(1): 50-57.

Mutiara, C. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi dengan Metode TPS Disertai Eksperimen pada Siswa SMAN 1 Batanghari Lampung Timur. Bioedukasi Volume 2, Nomor 1.

Nasution, R. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Prestasi Belajar Fisika Siswa X-6 SMAN Malang T.A 2008/2009 (0nline)

Nuh, U. 2010. Keterampilan Proses Sains(Online). ( http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/03/keterampilan-proses-sains.html, diakses 12 mei 2012.

Nurhadi dan Senduk, A.G. (2003) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dengan Strategi Pemecahan Masalah. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran XXXVI.II:11-21.


(5)

Panjaitan, B. (2006). Karakteristik Pembelajaran dan Kontribusinya terhadap Hasil Belajar. Medan: Poda.

Poerwodarminto, W.J.S. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahmawati, (2010) Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berfikir Kritis, Aktivitas dan Sikap Ilmiah Mahasiswa di Universitas Almuslim Bireuen. Tesis.

Rezba, R.J., Sprague, C.S., Fiel, R.L. (2002). Learning and Assesing Science Process Skills. 4th Edition. Kendal/Hunt Publishing Company.

Rusman. (2010). Model-Model pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya,W. (2006). Pembelajaram dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Belajar Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya , W. (2009) Strategi Pembelajaran Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Savery, R.J. (2006) Overview of Problem based-learning: Definition and distinction. The Interdisciplinary Journal of Problem 0f Based Learning, 1 (1); 9-20.

Slavin, R. E. 1995. Cooperative learning. Second edition. Boston: Allyn and Bacon.

Syah, Muhibbin, (1997). Psikologi Pendidikan Dengan Pendedekatan Baru, Bandung: Rosda

Semiawan, Conny dkk. (1989). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia.

Setiawan, I.G.A.N. (2008) Penerapan Pengajaran Konstektual Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi siswa kelas XII SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan , 2(1): 42-59.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subiyanto, (1988). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud.


(6)

Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ulum, B. (2007). Sikap Ilmiah. http://blogbahrul. Wordpress.com/2007/11/28/sikapilmiah. Diakses pada 15 mei 2012. Vui, T., (2001). Practice Trends and Issues in the Teaching and Learning of

Mathematics in the Countries, Penang: Recsam.

Yulianti dan Rusmiati, (2009). Peningkatan Ketersmpilan Proses Sains dengan Menerapkan Model Problem Based-Instruction. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 5: 75-78.

Yunus, H.M. and Hashim, N.H. (2007). Science Process Skills Through English Language Skills Among Year One Pupils. Proceeding of International Conference on Science and Mathematics Education (CosMed) SEAMEO RECSAM, Malaysia (Online).

Wartono, (1999). Strategi Belajar Mengajar Fisika. Malang: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.

Wikipedia. (2011). Ilmu Alam. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_alam, diakses 12 Mei 2012).

Zuharini dan Ghofir, A., 2004. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Malang: UM Press.

Zuraida, (2010). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Gedeg Mojokerto. Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/9447/0 diakses 26 mei 2012. Yulianto dan Rusmiati, (2009). peningkatan keterampilan proses sains dengan

menerapkan model problem based-instruction. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): 75-78


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBASIS KOLABORATIF DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

0 3 34

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG EKOLOGI DI MAN KABANJAHE.

1 7 25

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN PETA KONSEP DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

1 4 36

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DAN DISCOVERY PADA TOPIK BIOTEKNOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR, KETERAMPILAN PROSES SAINS, DAN SIKAP ILMIAH SISWA DI SMA NEGERI 1 PANAIHULU.

0 2 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH, DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP NEGERI 8 PADANGSIDIMPUAN.

0 3 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI, SIKAP ILMIAH, DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DI SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT ASAHAN.

0 2 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP PENGETAHUAN BIOLOGI, SIKAP ILMIAH, DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA DIPONEGORO KISARAN.

0 3 29

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA NEGERI 8 PADANGSIDIMPUAN.

0 4 27

Pengaruh Strategi Pembelajaran INSTAD Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Biologi.

0 3 12

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA SMP

0 3 10