PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG EKOLOGI DI MAN KABANJAHE.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES

SAINS, SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG EKOLOGI DI MAN KABANJAHE

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

O l e h :

ISKANDAR DINATA GINTING

NIM. 8146174021

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Iskandar Dinata Ginting : Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI) terhadap Keterampilan Proses Sains, Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa Tentang Ekologi di MAN Kabanjahe. Tesis. Program Pascasarjana Unversitas Negeri Medan (UNIMED). 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran terhadap : (1) keterampilan proses sains, (2) sikap ilmiah dan (3) hasil belajar siswa pada materi ekologi di kelas X di MAN Kabanjahe. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan sampel penelitian sebanyak 3 kelas ditentukan secara acak dengan teknik clutser random sampling. Kelas A dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning, kelas B dengan strategi pembelajaran Group Investigation, sedangkan kelas C (Kontrol) dengan strategi pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian menggunakan tes keterampilan proses sains dalam bentuk uraian lembar observasi keterampilan proses sains angket sikap ilmiah, dan tes hasil belajar dalam bentuk essay tes. Teknik analisis data menggunakan Analisis Covariat (ANACOVA) pada taraf signifikan α = 0,05 dengan bantuan SPSS 24.0

Hasil penelitian menunjukkan (1) ada pengaruh signifikan strategi pembelajaran terhadap keterampilan proses sains (F = 9,229; P = 0,000). Keterampilan Proses Sains Siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem

Based Learning (PBL) (89,23 ± 5.001) secara signifikan lebih tinggi

dibandingkan dengan strategi Group Investigation (GI) (88,31 ± 4.368) maupun strategi konvensional (84,46 ± 3,625); (2) ada pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap sikap ilmiah siswa (F = 41,383; P = 0,000). Sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning (PBL) (91,29 ± 3,426) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan strategi Group

Investigation (GI) (88,00 ± 5,581) maupun strategi konvensional (81,85 ± 2,344);

(3) ada pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa (F = 25,005; P = 0,000). Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning (PBL) (90,26 ± 4,039) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan strategi Group Investigation (GI) (88,28 ± 3,731) maupun strategi konvensional (83,96 ± 2,010). Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk dapat menerapkan strategi Problem

Based Learning (PBL) pada materi ekologi dalam upaya meningkatkan

keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Keterampilan Proses Sains, Sikap Ilmiah, Hasil Belajar, Strategi

Problem Based Learning, Group Investigation dan Pembelajaran


(6)

ii ABSTRACK

Iskandar Dinata Ginting : Influence of Learning Strategies Problem Based Learning (PBL) and Group Investigation (GI) of the Science Process Skills, Scientific Attitude and Learning Outcomes Students About Ecology at MAN Kabanjahe. Thesis. Graduate Program of University of Medan (UNIMED). 2016.

This study aims to determine the effect of the learning strategies: (1) The science process skills, (2) the scientific attitude and (3) the results of students in ecological materials in class X MAN Kabanjahe. The research method using a quasi-experimental samples are 3 classes were randomly assigned to clutser random sampling technique. Class A are teaching with learning strategies Problem Based Learning, class B with Group Investigation learning strategies, while class C (control) with conventional learning strategies. The research instrument using science process skills test in the form description science process skills of observation sheet questionnaires scientific attitude, and achievement test in the form of essay test. Data were analyzed using analysis Covariat (ANACOVA) at significance level α = 0.05 using SPSS 24.0

The results showed (1) significant effect on the learning strategies science process skills (F = 9.229; P = 0.000). Science Process Skills Students that learned with the strategy of Problem Based Learning (PBL) (89.23 ± 5,001) was significantly higher than the Group's strategy of Investigation (GI) (88.31 ± 4,368) as well as conventional strategy (84.46 ± 3.625) ; (2) there was a significant effect of learning strategies to the scientific attitude of students (F = 41.383; P = 0.000). Scientific attitude of students that learned with the strategy of Problem Based Learning (PBL) (91.29 ± 3.426) was significantly higher than the Group's strategy of Investigation (GI) (88.00 ± 5.581) as well as conventional strategy (81.85 ± 2.344); (3) No significant influence learning strategy on learning outcomes of students (F = 25.005; P = 0.000). Student learning outcomes that learned with the strategy of Problem Based Learning (PBL) (90.26 ± 4.039) was significantly higher than the Group's strategy of Investigation (GI) (88.28 ± 3.731) as well as conventional strategy (83.96 ± 2.010). As a follow up of the results of this study are expected teachers to be able to implement a strategy of Problem Based Learning (PBL) on ecological materials in an effort to improve science process skills, scientific attitudes and student learning outcomes.

Keywords : Science Process Skills, Scientific Attitude, Learning Outcomes, Strategies Problem Based Learning, the Learning Group Investigation and Conventional.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis dengan judul “PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG EKOLOGI DI MAN KABANJAHE” dapat diselesaikan.

Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Magister pada Program Studi pendidikan Biologi di Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan yang terhormat Ibu Dr. Elly Djulia, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr. Tumiur Gultom, SP., MP, selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas segala saran, arahan, nasehat, bimbingan, motivasi dan kemudahan yang Ibu berikan.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor dan pejabat dijajaran Civitas Akademika UNIMED.

2. Bapak Prof.Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur PPs UNIMED beserta para Asisten Direktur.

3. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., dan Dr. Tumiur Gultom, SP., MP .,selaku Ketua dan Sekretaris beserta pegawai di lingkungan Prodi Pendidikan Biologi PPs UNIMED.


(8)

iv

4. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Biologi PPs UNIMED yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan yang bermakna bagi penulis. 5. Bapak Drs. Hotman Efendi Tanjung selaku Kepala MAN Kabanjahe

yang telah memberikan dukungan dan izin penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut

6. Teman-teman seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Tahun Ajaran 2014 yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi serta kebersamaan dan persaudaraan yang terjalin selama menjalani studi terkhusus kelas B1 di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Ucapan terima kasih yang teristimewa kepada Ayahanda (Alm.M Amin Ginting), Ibunda (Misni Br Surbakti), Abang (Putra Manda Ginting, SE, M. Ali Amran Ginting S.T ) kakak (Sri Hamidah Br Ginting, Irma Yani Br Ginting dan adikku Abdul Azis Ginting serta wanita tercinta (Rabda Isa Bella Br Torong, S.Sos.I (C) yang telah memberi dorongan, semangat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Terkhusus kepada sahabat yang sudah memberikan masukan dan ilmu (Mhd.Adlan Lubis, M.Pd).

Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Desember 2016 Penulis

Iskandar Dinata Ginting NIM. 8146174021


(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Pembatasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1.Hakikat Belajar dan Hasil Belajar 8

2.1.2.Keterampilan Proses Sains 9

2.1.3.Sikap Ilmiah 12

2.1.4.Hakikat Strategi Pembelajaran 15

2.1.5.Strategi Pembelajaran Problem Based Learning 15 2.1.6.Hakikat Strategi Pembelajaran Group Investigation (GI) 18

2.1.7.Strategi Pembelajaran Tradisional 21

2.2. Penelitian Relevan 22

2.3. Kerangka Berpikir 24

2.3.1.Pengaruh Strategi Pembelajaran (Problem Base Learning dan

Group Investigation) terhadap Keterampilan Proses Sains 24 2.3.2.Pengaruh Strategi Pembelajaran (Problem Base Learning dan

Group Investigation) terhadap Sikap Ilmiah 26 2.3.3.Pengaruh Strategi Pembelajaran (Problem Base Learning dan

Group Investigation) terhadap Hasil Belajar 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 31

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31

3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian 31

3.4. Variabel Penelitian 32

3.5. Pengontrolan Perlakuan 32

3.6. Defenisi Operasional Penelitian 33

3.7. Teknik Pengumpulan Data 35

3.8. Instrumen Penelitian 36

3.9. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 38

3.10. Uji Coba Instrumen 41

3.11. Teknik Analisis Data 47


(10)

vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50

4.1. Hasil Penelitian 50

4.1.1 Hasil Belajar Siswa 50

4.1.2 Keterampilan Proses 51

4.1.3 Sikap Ilmiah 52

4.2. Pengujian Hipotesis 52

4.2.1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa 52 4.2.2 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan Proses

Sains Siswa 55

4.2.3 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa 56

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 59

4.3.1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar 59 4.3.2 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan

Proses Sains Siswa 61

4.3.3 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa 62

4.4. Keterbatasan Penelitian 63

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 65

5.1. Simpulan 65

5.2. Implikasi 66

5.3. Saran 67

Daftar Pustaka 68


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Keterampilan Proses dan Sub Keterampilan Proses 11

Tabel 2.2. Sintaks (Tahapan) Untuk Pembelajaran Berbasis Masalah 18 Tabel 3.1. Pretest-Posttest Control Group Design 32 Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Keterampilan Proses Sains 36 Tabel 3.3. Asfek-asfek yang menjadi Dimensi dari Sikap Ilmiah 37 Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa 38

Tabel 3.5. Kriteria Validitas Instrumen Tes 42

Tabel 3.6. Ringkasan Perhitungan Validitas Tes 43 Tabel 3.7. Interpretasi Derajad Reliabilitas Instrumen 44 Tabel 3.8. Ringkasan Perhitungan Reliabilitas Tes 45


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Bagan alur Perlakuan Penelitian 40

Gambar 3.2. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas X MAN Kabanjahe 54

Gambar 3.3. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X MAN Kabanjahe 56 Gambar 3.4. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa

Kelas X MAN Kabanjahe 58


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 73

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas PBL 80 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas GI 103 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Konvensional 123

Lampiran 5. Tes Hasil Belajar 135

Lampiran 6. Tes Keterampilan Proses Sains 137

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 140

Lampiran 8. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains 172

Lampiran 9. Tes Sikap Ilmiah 176

Lampiran 10. Uji Coba Validitas Instrumen Penelitian (Kognitif) 180 Lampiran 11. Tabel Uji Reliabilitas (Kognitif) 182 Lampiran 12. Tabel Tingkat Kesukaran Soal (Kognitif) 183

Lampiran 13. Tabel Daya Beda Soal (Kognitif) 185

Lampiran 14. Data Hasil Penelitian (Kognitif) 187 Lampiran 15. Tabel Uji Validitas Instrumen Penelitian (KPS) 188

Lampiran 16. Tabel Uji Reliabilitas (KPS) 191

Lampiran 17. Tabel Uji Tingkat Kesukaran Soal (KPS) 193

Lampiran 18. Tabel Daya Beda Soal (KPS) 195

Lampiran 19. Data Hasil Penelitian (Keterampilan Proses Sains) 197 Lampiran 20. Data Hasil Penelitian (Sikap Ilmiah) 198 Lampiran 21. Statistik Deskriptif dan |Uji Prasyarat Hasil Penelitian 199 Lampiran 22. Hasil Uji ANAKOVA (Hasil Belajar) 202 Lampiran 23. Hasil Uji ANAKOVA (Keterampilan Proses) 205 Lampiran 24. Hasil Uji ANAKOVA (Sikap Ilmiah) 208


(14)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Keterampilan Proses dan Sub Keterampilan Proses 11

Tabel 2.2. Sintaks (Tahapan) Untuk Pembelajaran Berbasis Masalah 18 Tabel 3.1. Pretest-Posttest Control Group Design 32 Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Keterampilan Proses Sains 36 Tabel 3.3. Asfek-asfek yang menjadi Dimensi dari Sikap Ilmiah 37 Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa 38

Tabel 3.5. Kriteria Validitas Instrumen Tes 42

Tabel 3.6. Ringkasan Perhitungan Validitas Tes 43 Tabel 3.7. Interpretasi Derajad Reliabilitas Instrumen 44 Tabel 3.8. Ringkasan Perhitungan Reliabilitas Tes 45


(15)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Bagan alur Perlakuan Penelitian 40

Gambar 3.2. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas X MAN Kabanjahe 54

Gambar 3.3. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X MAN Kabanjahe 56 Gambar 3.4. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa

Kelas X MAN Kabanjahe 58


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Materi Ekologi merupakan materi yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya) (KBBI, 1997). Ekologi dipandang sebagai materi yang sangat penting karena materi ini berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari, sehingga ketika mempelajarinya akan lebih berkesan dan bermakna di benak peserta didik karena dapat secara langsung ke alam nyata. Selain itu kerusakan Ekologi dirasakan oleh hampir seluruh manusia. Segala upaya dipandang mutlak dilakukan demi mencegah agar kerusakan Ekologi tidak semakin parah, terutama oleh dunia pendidikan.

Berdasarkan data yang di dapat diketahui bahwa rasa keingintahuan peserta didik terhadap materi-materi Biologi terutama materi Ekologi masih rendah. Hal ini terlihat ketika proses belajar mengajar berlangsung, peserta didik terlihat tidak bersemangat, ketika di beri tugas untuk mengerjakan soal dan tugas lainnya. Frekuensi bertanya peserta didik juga masih sangat rendah, terlihat ketika di beri kesempatan untuk bertanya hanya satu atau dua orang atau bahkan tidak ada sama sekali. Pembelajaran juga terkesan membosankan, hal ini terbukti dengan kegelisahan yang dirasakan peserta didik untuk dapat keluar ruangan walaupun waktu belum habis atau keinginan peserta didik agar guru yang mengajar cepat keluar ruangan. Bahkan peserta didik akan lebih senang jika jadwal guru yang masuk berhalangan. Proses pembelajaran berlangsung secara kaku sehingga


(17)

2

kurang mendukung pengembangan pengetahuan dan penguasaan konsep, sikap, dan keterampilan proses siswa.

Bahkan, dari hasil wawancara tidak terstruktur kepada wakil bidang kurikulum di sekolah tersebut didapatkan informasi bahwa pembelajaran Biologi disekolah tersebut jarang sekali mengadakan praktikum, hal ini dikarenakan sekolah tersebut belum memilki laboratorium Biologi. Kalaupun ada praktikum hanya satu atau dua kali dalam satu semesternya, hal ini dilakukan jika ada tuntutan ujian semester yang mengharuskan adanya penilaian praktikum atau laporan guru tentang kegiatan pembelajaran kepada kepala sekolah. Berikut ini merupakan nilai praktikum Biologi pada materi Ekologi pada tiga tahun terakhir yaitu dengan rata-rata nilai pada tahun ajaran 2012/2013 adalah 74 dan pada tahun ajaran 2013/2014 nilainya menurun menjadi 73 serta tahun ajaran 2014/2015 adalah 76 Beberapa hasil temuan diatas mengindikasikan bahwa peserta didik di MAN Kabanjahe memilki kemampuan keterampilan proses yang rendah dalam pembelajaran Biologi khususnya materi Ekologi.

Senada dengan temuan diatas, hasil belajar Biologi pada materi Ekologi peserta didik di MAN Kabanjahe juga masih kurang memuaskan. Hal ini terlihat rata-rata nilai ujian akhir semester Biologi kelas X masih dibawah nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah, yaitu: (1) Pada tahun ajaran 2012/2013 KKM yang ditetapkan adalah 80 nilai rata-rata yang didapatkan adalah 70. (2) Tahun ajaran 2013/2014 KKM yang ditetapkan 80, nilainya rata-rata 72 serta, (3) Tahun ajaran 2014/2015 KKM 81 nilai rata-rata adalah 74 (Data hasil penilaian langsung dari guru mata pelajaran Biologi.


(18)

3

MAN Kabanjahe merupakan sekolah agama yang sudah memiliki ruangan laboratorium, perlengkapan untuk mengadakan praktikum sudah ada walapun belum terlalu lengkap karena untuk laboratorium tersebut masih bersatu dengan mata pelajaran lain seperti Kimia dan Fisika. Disamping itu, sekolah ini terletak di area pertanian yang masih asri sehingga lingkungan sekitar dapat di jadikan sebagai laboratorium alami, sesuai dengan topik pembelajaran yang akan dipelajari. Akan tetapi guru jarang sekali menggunakannya. Guru lebih sering menyampaikan materi dengan memberi ceramah dan pemberian tugas kepada peserta didik. Padahal, menurut Mutiara (2011) objek kajian Biologi berkaitan dengan makhluk hidup dan alam sekitar, sehingga bukan hanya berupa fakta, prinsip, ataupun konsep, tetapi suatu proses penemuan. Proses pembelajaran Biologi menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami alam sekitar. Oleh karena itu, pembelajaran Biologi idealnya dipelajari secara ilmiah untuk meningkatkan hasil belajar.

Selanjutnya dalam hal proses penemuan tersebut melatih peserta didik dalam tiga hal komponen sains yaitu sikap, proses dan produk. Pada dasarnya pelajaran Biologi berupaya untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan tentang cara mengetahui dan cara mengerjakan yang dapat membantu peserta didik untuk memahami alam sekitar. Sehingga melalui tiga komponen tersebut peserta didik dilatih untuk mencapai produk materi dengan menerapkan sikap yang ilmiah serta membutuhkan keterampilan proses yang menunjang.

Strategi pembelajaran merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Panjaitan, B (2006)


(19)

4

menyatakan bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika strategi pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik pelajar dan materi yang dibelajarkan. Gagasan lainnya oleh Dick, W dan Carey, L (1985) yang menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Diantara strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah strategi pembelajaran problem based learning (PBL) dan group investigation (GI).

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah terkait pembelajaran Biologi di MAN Kabanjahe, diantaranya yaitu: (1) Pembelajaran Biologi masih berpusat pada hasil belajar pada tingkat kognitif siswa; (2) Pola pembelajaran yang diterapkan masih didominasi paradigma

teaching (teacher-centered), non-konstruktivistik, dan bukan paradigma learning;

(3) Strategi pembelajaran masih menggunakan strategi Konvensional sehingga siswa cendrung pasif; (4) Keterampilan proses siswa jarang di asah bahkan tidak dilakukan; (5) Kegiatan praktikum jarang dilakukan; (6) Lingkungan sekitar jarang dilakukan sebagai objek pembelajaran.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas ada banyak masalah yang muncul untuk bisa diteliti. Setiap masalah yang muncul tentu memerlukan penelitian sendiri. Dalam penelitian ini, yang menjadi batasan masalah penelitian adalah:


(20)

5

1. Keterampilan proses sains dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menggambarkan hasil pengamatan,menggunakan alat dan bahan ,mengelompokkan hasil pengamatan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil pengamatan dan mengajukan pertanyaan.

2. Sikap ilmiah dibatasi pada kemampuan peserta didik dalam menjawab soal-soal untuk mengukur sikap ilmiah dengan menggunakan strategi skala sikap Linkert berdasarkan indikator menurut Klopter (Simatupang, 2011) meliputi rasa ingin tahu, sikap senantiasa mendahulukan bukti, sikap luwes terhadap gagasan baru, sikap merenung secara kritis dan sikap peka/peduli terhadap makhluk hidup dan lingkungan yang telah dimodifikasi sesuai dengan materi Ekologi.

3. Hasil belajar Biologi siswa dalam penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom meliputi pengetahuan atau ingatan (C1), Pemahaman (C2), penerapan atau aplikasi (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan kreasi atau mencipta (C6) pada materi Ekologi di kelas X MAN Kabanjahe yang diperoleh melalui tes hasil belajar.

4. Strategi pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah strategi

Problem based learning (PBL), Group investigation (GI) dan Konvensional.

1.4. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI)


(21)

6

dan Konvensional terhadap keterampilan proses sains Biologi siswa tentang Ekologi di MAN Kabanjahe ?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap sikap ilmiah siswa tentang Ekologi di MAN Kabanjahe ?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa tentang Ekologi di MAN Kabanjahe ?

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL),

Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap kerampilan proses

sains siswa tentang Ekologi di MAN Kabanjahe.

2. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL),

Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap sikap ilmiah siswa

tentang Ekologi di MAN Kabanjahe.

3. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL),

Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa


(22)

7

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pembelajaran Biologi khususnya, baik secara teoretis maupun secara praktis. Manfaat teoritis yaitu diharapkan dari penelitian ini adalah bahwa temuan penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan literatur dan informasi ilmiah bagi guru, pengelola, maupun pengembang lembaga pendidikan yang berkaitan dengan penerapan strategi Problem Based Learning dan Group

Investigationdi dalam kelas – kelas pembelajaran tentang peningkatan keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar Biologi.

Manfaat praktis yang diharapkan adalah bahwa temuan dari penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan acuan untuk pengambilan kebijakan pendidikan dalam rangka peningkatan kinerja guru dan peningkatan pemberdayaan guru dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, serta efektivitas dan efisiensi pembelajaran, termasuk peningkatan hasil belajar siswa, dan keterampilan proses siswa melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat.


(23)

65

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil – hasil temuan penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh beberpa simpulan, antara lain :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran tipe Problem

Based Learning (PBL), Group Investigation (GI) dan konvensional

terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi ekologi kelas X pada MAN Kabanjahe. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan rata – rata nilai 90,26 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Group Investigation (GI) dengan nilai rata – rata 88,28 dan pembelajaran konvensional dengan nilai rata – rata 83,96.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran tipe Problem

Based Learning (PBL), Group Investigation (GI) dan konvensional

terhadap keterampilan proses sains biologi siswa pada materi ekologi kelas X pada MAN Kabanjahe. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan nilai rata – rata 89,23 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Investigation (GI) dengan rata – rata nilai 88,31 dan pembelajaran konvensional dengan nilai rata – rata 84,46.


(24)

66

3. Terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran tipe Problem

Based Learning (PBL), Group Investigation (GI) dan konvensional

terhadap sikap ilmiah siswa pada materi ekologi kelas X pada MAN Kabanjahe. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan nilai rata – rata 91,29 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Investigation (GI) dengan rata – rata nilai 88,00 dan pembelajaran konvensional dengan nilai rata – rata 81,85.

5.2 Implikasi

Tingginya hasil belajar yang diajarkan dengan strategi Problem Based

Learning (PBL) dan Investigation (GI) dikarenakan siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran. Setiap siswa diharuskan mencari informasi dan memberikan informasi materi (ekologi) untuk dibagikan ke teman kelompok lain sehingga pemahaman siswa mengenai materi ekologi jauh lebih berkesan dibandingkan dengan pemahaman dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional yang hanya mendengarkan ceramah dari guru tanpa terlibat aktif dalam prose belajar mengajar.

Sikap merupakan hal penting dalam setiap diri siswa, dalam hal ini guru harus berperan lebih banyak agar sikap ilmiah dperlihatkan dalam setiap proses pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan hasil yang adanya pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran tipe Problem Based


(25)

67

keberhasilan suatu proses belajar mengajar di sekolah. Keberhasilan belajar mengajar dapat diukur dalam bentuk nilai dan perubahan sikap dari siswa ke arah yang lebih baik dan juga siswa mampu mengingat pelajaran yang disampaikan guru dengan baik.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Sebelum proses belajar mengajar, hendaknya guru mampu menerapkan strategi pembelajaran tipe Problem Based Learning (PBL) maupun Group

Investigation (GI) dan dapat merencanakan dengan langkah – langkah /sintaks pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga proses pembelajaran di dalam kelas dapat berjalan sesuai dengan langkah – langkah strategi pembelajaran tersebut sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Dalam mengajarkan materi ekologi, hendaknya guru mampu menyesuaikan strategi pembelajaran dan materi yang akan dipelajari, karena tidak semua strategi sesuai dengan materi ekologi.

3. Kepada peneliti dan pemerhati pendidikan khususnya bidang biologi. Peneliti menyarankan kiranya para peneliti dapat melanjutkan penelitian tentang pengaruh penggunaan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar, keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa. Karena peneliti merasa hal ini penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia, khususnya di MAN Kabanjahe sehingga dapat bermanfaat sebagai penyeimbang teori dan acuan untuk penelitian selanjutnya.


(1)

1. Keterampilan proses sains dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menggambarkan hasil pengamatan,menggunakan alat dan bahan ,mengelompokkan hasil pengamatan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil pengamatan dan mengajukan pertanyaan.

2. Sikap ilmiah dibatasi pada kemampuan peserta didik dalam menjawab soal-soal untuk mengukur sikap ilmiah dengan menggunakan strategi skala sikap Linkert berdasarkan indikator menurut Klopter (Simatupang, 2011) meliputi rasa ingin tahu, sikap senantiasa mendahulukan bukti, sikap luwes terhadap gagasan baru, sikap merenung secara kritis dan sikap peka/peduli terhadap makhluk hidup dan lingkungan yang telah dimodifikasi sesuai dengan materi Ekologi.

3. Hasil belajar Biologi siswa dalam penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom meliputi pengetahuan atau ingatan (C1), Pemahaman (C2), penerapan atau aplikasi (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan kreasi atau mencipta (C6) pada materi Ekologi di kelas X MAN Kabanjahe yang diperoleh melalui tes hasil belajar.

4. Strategi pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah strategi Problem based learning (PBL), Group investigation (GI) dan Konvensional. 1.4. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI)


(2)

dan Konvensional terhadap keterampilan proses sains Biologi siswa tentang Ekologi di MAN Kabanjahe ?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap sikap ilmiah siswa tentang Ekologi di MAN Kabanjahe ?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa tentang Ekologi di MAN Kabanjahe ?

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap kerampilan proses sains siswa tentang Ekologi di MAN Kabanjahe.

2. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap sikap ilmiah siswa tentang Ekologi di MAN Kabanjahe.

3. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa tentang Ekologi di MAN Kabanjahe.


(3)

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pembelajaran Biologi khususnya, baik secara teoretis maupun secara praktis. Manfaat teoritis yaitu diharapkan dari penelitian ini adalah bahwa temuan penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan literatur dan informasi ilmiah bagi guru, pengelola, maupun pengembang lembaga pendidikan yang berkaitan dengan penerapan strategi Problem Based Learning dan Group

Investigationdi dalam kelas – kelas pembelajaran tentang peningkatan

keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar Biologi.

Manfaat praktis yang diharapkan adalah bahwa temuan dari penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan acuan untuk pengambilan kebijakan pendidikan dalam rangka peningkatan kinerja guru dan peningkatan pemberdayaan guru dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, serta efektivitas dan efisiensi pembelajaran, termasuk peningkatan hasil belajar siswa, dan keterampilan proses siswa melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat.


(4)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil – hasil temuan penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh beberpa simpulan, antara lain :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran tipe Problem Based Learning (PBL), Group Investigation (GI) dan konvensional terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi ekologi kelas X pada MAN Kabanjahe. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan rata – rata nilai 90,26 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Group Investigation (GI) dengan nilai rata – rata 88,28 dan pembelajaran konvensional dengan nilai rata – rata 83,96.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran tipe Problem Based Learning (PBL), Group Investigation (GI) dan konvensional terhadap keterampilan proses sains biologi siswa pada materi ekologi kelas X pada MAN Kabanjahe. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan nilai rata – rata 89,23 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Investigation (GI) dengan rata – rata nilai 88,31 dan pembelajaran konvensional dengan nilai rata – rata 84,46.


(5)

3. Terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran tipe Problem Based Learning (PBL), Group Investigation (GI) dan konvensional terhadap sikap ilmiah siswa pada materi ekologi kelas X pada MAN Kabanjahe. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan nilai rata – rata 91,29 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Investigation (GI) dengan rata – rata nilai 88,00 dan pembelajaran konvensional dengan nilai rata – rata 81,85.

5.2 Implikasi

Tingginya hasil belajar yang diajarkan dengan strategi Problem Based Learning (PBL) dan Investigation (GI) dikarenakan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Setiap siswa diharuskan mencari informasi dan memberikan informasi materi (ekologi) untuk dibagikan ke teman kelompok lain sehingga pemahaman siswa mengenai materi ekologi jauh lebih berkesan dibandingkan dengan pemahaman dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional yang hanya mendengarkan ceramah dari guru tanpa terlibat aktif dalam prose belajar mengajar.

Sikap merupakan hal penting dalam setiap diri siswa, dalam hal ini guru harus berperan lebih banyak agar sikap ilmiah dperlihatkan dalam setiap proses pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan hasil yang adanya pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran tipe Problem Based Learning (PBL), Group Investigation (GI) dan konvensional menunjukkan


(6)

keberhasilan suatu proses belajar mengajar di sekolah. Keberhasilan belajar mengajar dapat diukur dalam bentuk nilai dan perubahan sikap dari siswa ke arah yang lebih baik dan juga siswa mampu mengingat pelajaran yang disampaikan guru dengan baik.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Sebelum proses belajar mengajar, hendaknya guru mampu menerapkan strategi pembelajaran tipe Problem Based Learning (PBL) maupun Group Investigation (GI) dan dapat merencanakan dengan langkah – langkah /sintaks pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga proses pembelajaran di dalam kelas dapat berjalan sesuai dengan langkah – langkah strategi pembelajaran tersebut sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Dalam mengajarkan materi ekologi, hendaknya guru mampu menyesuaikan strategi pembelajaran dan materi yang akan dipelajari, karena tidak semua strategi sesuai dengan materi ekologi.

3. Kepada peneliti dan pemerhati pendidikan khususnya bidang biologi. Peneliti menyarankan kiranya para peneliti dapat melanjutkan penelitian tentang pengaruh penggunaan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar, keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa. Karena peneliti merasa hal ini penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia, khususnya di MAN Kabanjahe sehingga dapat bermanfaat sebagai penyeimbang teori dan acuan untuk penelitian selanjutnya.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN PBL (Problem Based Learning) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMPN 13 MALANG

0 3 1

Perbededaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI)

0 3 435

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi : kuasi eksperimen di MAN Mauk Kabupaten Tangerang

1 12 0

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

6 62 67

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN PBL DAN GI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Eksperimen Pembelajaran Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Suraka

0 1 19

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG EKOLOGI DI SMK NEGERI PENANGGALAN KOTA SUBULUSSALAM.

0 3 29

Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI) dalam Pembelajaran Sejarah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Motivasi Belajar.

0 0 1

model pembelajaran kooperatif Group Inve

0 0 13