OPTIMALISASIPEMBELAJARAN LARI ESTAFET 4 X 40 METER DENGAN STRATEGI PEMBELAJARANKOOPERATIF PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN TAHUNAJARAN 2012/2013.
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN LARI ESTAFET 4 x 40 METER
DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA
SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh:
JEVRIRUDY ANTO HARIANJA
608310108FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan kasih karuniaNya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik
dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Optimalisasi
Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40 meter Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Ajaran 2012/2013”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2.
Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Bapak Drs. Mesnan
,
M.Kes dan
Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd. Masing-masing sebagai Dekan, Pembantu
Dekan II dan Pembantu Dekan III di FIK Universitas Negeri Medan.
3.
Bapak Dr.Tarsyad Nugraha, M.Kes dan Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes
selaku Ketua dan sekretaris Jurusan PJKR Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Medan.
4.
Bapak Afri Tantri, S.Pd. M.Pd selaku ketua Prodi PJS ( Pendidikan Jasmani
Sekolah ).
5.
Bapak Drs. Suharjo, M.pd, selaku Pembantu Dekan I, di FIK Universitas
Negeri Medan.
(5)
6.
Bapak Drs.Mulyadi M.S. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, masukan, dan nasehat selama proses
penyusunan skripsi ini berlangsung hingga selasai.
7.
Bapak Sabar Surbakti S.Pd., M.Or selaku dosen di fakultas ilmukeolahragaan
yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan nasehat selama
proses penyusunan skripsi ini berlangsung hingga selasai.
8.
Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan perlengkapan di
lingkungan FIK UNIMED.
9.
Terima kasih kepada Ibu Kepala Sekolah SMP Pantai Cermin yang telah
memberikan izin melakukan penelitian di sekolah tersebut. Bapak Jainal S.Pd
dan Bapak Junaidi S.Pd. selaku Guru Olahraga, serta Bapak/Ibu Dewan Guru
dan Staf Tata Usaha yang telah banyak membentu selama melakukan
penelitian.
10. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibunda (Roslin Gultom) dan
Ayahanda (Golfrid Renol Harianja) tercinta yang dengan penuh hati telah
banyak memberikan doa dan dukungannya kepada penulis untuk
menyelesakan skripsi ini. Juga sodara kandung saya, Sartika Harianja, Septian
Harianja, Tingkos Harianja, Srinita Harianja, Jekki Harianja, Ridho Harianja,
Ari Harianja, dan Sandi Harianja adalah inspirasi dan semangatku.
11. Semua keluarga besar Opung Rudy Harianja yang menjadi penyemangatku
dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Novrika Deliana Dwi Putri Saragih AM.Keb tersayang yang telah banyak
membantu dan memberikan motivasi dalam peneyelesaian skripsi ini.
(6)
13. Seluruh teman-teman PJS Ext A-B 2008, yang memberikan masukan dan
saran sehingga terselesaikannya skripsi ini dangan penuh perjuangan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari dengan keterbatasan Ilmu dan kemampuan penulis
bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah Ilmu Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi terkhusus di
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Medan ; Januari 2013
Jevrirudy Anto Harianja
Nim. 608310108
(7)
ABSTRAK
JEVRIRUDY ANTO HARIANJA, NIM 608310108. Optimalisasi Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40 Meter Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Ajaran 2012/2013
(Pembimbing : Mulyadi)
SKRIPSI : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran lari estafet 4 x 40 meter dengan strategi pembelajaran kooperatif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Pantai Cermin tahun ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Pantai Cermin tahun ajaran 2012/1013 yang berjumlah 32 siswa. 8 siswa dan 24 siswi. Pengambilan sampel dengan tehnik sampling purposive atau pertimbangan tertentu yaitu kurang maksimalnya pengetahuan siswa dalam proses pelaksanaan lari estafet pada kelas VIII 2. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini penelitian tindakan kelas (classroom action reserch) dengan memberikan perlakukan belajar kelompok dan permainan dilakukan dengan 2 siklus selama 2 minggu. Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data dilakukan dalam bentuk portopolio melalui proses. Untuk melihat kemaksimalan hasil belajar lari estafet 4 x 40 meter melalui strategi pembelajaran kooperatif dengan kriteri ketuntasan minimal (KKM) 72 serta nilai prsentase ketuntasan kalisikal 85%.
Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil analisisnya Dari tes awal diperoleh 20 siswa (62,5%) tuntas, dan 12 orang siswa (13,5%) belum tuntas belajar dengan rata-rata nilai 76,38. Dari tes hasil belajar siklus I diperoleh 24 siswa (75%) tuntas, dan 8 siswa (25%) belum tuntas, dengan rata-rata nilai 79,38. Dari tes siklus II diperoleh 32 siswa (100%) telah tuntas, dengan rata-rata nilai 83,32. Dapat disimpulkan adanya peningkatan nilai rata-rata dan persentase secara kasikal dari siklus I dan siklus II sebesar 3,94 sekitar (25%) dengan ketuntasan secara kasikal (100%) tuntas. Berdasarkan analisis data bahwa strategi pembelajaran kooperatif dapat mengoptimalkan pembelajaran lari estafet 4 x 40 meter pada siswa kelas VIII 2 di SMP Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Ajaran 2012/2013.
(8)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar Belakang ... 1
B.
Identifikasi Masalah ... 7
C.
Pembatasan Masalah ... 7
D.
Rumusan Masalah ... 7
E.
Tujuan Penelitian ... 8
F.
Manfaat Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 10
A.
Kajian Teoritis ... 10
1.1.Hakekat Pendidikan Jasmani ... 10
1.2. Hakekat Lari Estafet ... 13
1.2.1.
Sejarah Atletik ... 13
1.2.2.
Perlengkapan Lari Estafet ... 16
1.2.3.
Pelaksanaan Start Pada Lari Estafet ... 16
1.2.4.
Teknik Pemberian Tongkat ... 18
1.2.5.
Titik Pergantian ... 20
1.2.6.
Fase Lari Estafet Nonvisual ... 20
(9)
1.2.6.1.
Fase Persiapan ... 21
1.2.6.2.
Fase Akselerasi ... 22
1.2.6.3.
Fase Pergantian Tongkat ... 22
1.2.7.
Fase Lari Estafet Visual ... 23
1.3. Hakekat Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 25
B.
Kerangka Berpikir ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35
A.
Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
1.
Lokasi Penelitan ... 35
2.
Waktu ... 35
B.
Populasi dan Sampel ... 35
1.
Populasi ... 35
2.
Sampel ... 36
C.
Metode Penelitian ... 37
D.
Desain Penelitian ... 37
E.
Instrumen Penelitian ... 44
F.
Tehnik Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data Penelitian . ... 50
B.
Pembahasan Hasil Penelitian ... 67
(10)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan . ... 71
B.
Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... vii
Lampiran – lampiran
(11)
DAFTAR TABEL
Tebel 1. Jumlah siswa kelas VIII SMP N 1 Pantai Cermin ...35
Tebel 2. Observasi ...42
Tabel 3. Portofolio Penilaian Lari Estafet Menurut Dikdik Zafar Sidik (2010) ...46
Tabel 4. Data Pelaksanaan Pre-test Lari Estafet 4 x 40 meter kelas VIII
2SMP
Negeri 1 Pantai Cermin ...50
Tabel 5. Deskripsi Data Pre-test Proses Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40 meter 52
Tabel 6. Data Pelaksanaan Post-test I Tes Lari Estafet 4 x 40 meter kelas VIII
2SMP Negeri 1 Pantai Cermin ...56
Tabel 7. Dekripsi Data Post-test I Proses Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40
meter ...58
Tebel 8. Observasi Tindakan ...59
Tabel 9. Data Pelaksanaan Post-test II Tes Lari Estafet 4 x 40 meter kelas VIII
2SMP Negeri 1 Pantai Cermin ...63
Tabel 10. Deskripsi Data Post-test II Proses Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40
meter ...65
Tabel 11: Data ketuntasan siklus II Proses Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40 ...67
Tabel 12 : Deskripsi data pre-test, post-test I, dan post-test II ...70
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Urutan gerak keseluruhan start jongkok Dikdik Zafar Sidik
(2010:14) ...17
Gambar 2 : Urutan gerak keseluruhan start berdiri. Dikdik Zafar Sidik
(2010:19) ...18
Gambar 3: Tehnik sodoran keatas Didik Zafar Sidik (2011:30) ...19
Gambar 4: Tehnik sodoran kebawah Didik Zafar Sidik (2011:30) ...19
Gambar 5: Titik pergantian tongkat Didik Zafar Sidik (2011:30) ...20
Gambar 6: Fase persiapan Didik Zafar Sidik (2011:28) ...21
Gambar 7: Fase akselerasi Didik Zafar Sidik (2011:29) ...22
Gambar 8: Fase pergantian tongkat Didik Zafar Sidik (2011:29) ...23
Gambar 9: Fase pergantian tongkat visual Didik Zafar Sidik (2011:31) ...24
Gambar10: Urutan keseluruhan Gerakan Didik Zafar Sidik (2011:33) ...25
Gambar11: Siklus Penelitian Tindakan Kelas Agus Kristiyanto (2010:19) ...38
Gambar12: Garafik Deskripsi Data Pre-test Lari Estafet 4 x 40 meter ...53
Gambar13: Garafik Deskripsi Data Pos-test I Lari Estafet 4 x 40 meter ...59
Gambar14: Garafik Deskripsi Data Pos-test II Lari Estafet 4 x 40 meter ...66
Gambar15: Garafik Deskripsi Data Pre-test, Post-test I, dan Post-test II Lari
Estafet 4 x 40 meter ...70
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Profil Sekolah SMP Negeri Pantai Cermin ... 73
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pebelajaran siklus I ... 79
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pebelajaran siklus II ... 87
Lampiran 4. Data Mentah Pre - Test Proses Pembelajaran Lari
Estafet 4 x 40 meter ... 94
Lampiran 5. Data Mentah Tes Proses Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40 meter
Siklus I
... 95
Lampiran 6. Tabel Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Siklus I ... 97
Lampiran 7. Persentase Hasil Proses Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40 meter
Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Metode
Teams Game
Tournaments (TGT) Siklus I ... 98
Lampiran 8. Data Mentah Tes Proses Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40 meter
Siklus I ... 100
Lampiran 9. Data Mentah Tes Proses Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40 meter
Siklus II ... 101
Lampiran 10. Tabel Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Siklus II ... 103
Lampiran 11. Persentase Hasil Proses Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40 meter
Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Metode
Teams Game
Tournaments (TGT) Siklus II. ... 104
Lampiran 12. Susunan Team Penilai Dalam Penelitian ... 106
(14)
Lampiran 13. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Kelas VIII
2Di SMP Negeri 1
Pantai Cermin Tahun Ajaran 2012/2013 ... 107
Lampiran - lampiran
(15)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Kebijakan meningkatkan mutu pendidikan menuntut guru memiliki kualitas tertentu dalam melaksanakan tugasnya sebagai yang diamanatkan undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sidiknas, yaitu: Menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan peranannya bagi masa yang akan datang, keberhasilan awal akan menetukan keberhasilan pendidikan selanjutnya, karena siswa mendapat pengalaman.
Dalam dunia pendidikan perlu adanya tujuan belajar yang mesti kita capai dengan adanya lingkungan baik keluarga dan lingkungan sosialnya yang di organisasikan dan dibimbing agar mencapai tujuan belajar yang baik sehingga tercapainya ketuntasan yang lebih baik. Untuk mencapai belajar yang maksimal tentunya perlu adanya suatu usaha pembelajaran itu yang efektif dimana siswa terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun kelompok sosialnya atau teman sebayanya dan mendorong akan lahirnya kreatif dari diri siswa.
Dalam tujuan belajar aktif yaitu pembelajaran harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif dalam bertanya, memperagakan, dan mengemukakan gagasan yang ada dalam diri siswa. Belajar kreatif dengan pemikiran sesuatu dengan cara baru. Pembelajaran efektif merujuk pada berdaya dan berhasil guna seluruh komponen pembelajaran. Guru sebagai fasilitator
(16)
2
belajar siswa, juga sebagai motifator dalam belajar dan mampu melihat tingkat kesukaran yang dihadapi oleh siswa.
Sama halnya dengan belajar, mengajarpun pada hakekatnya mengatur, mengorganisasi yang ada disekitar lingkungan anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong kekreatifan anak didik melalui hasil belajar.
Hasil belajar sendiri sering mengalami kendala yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga tujuan pendidikan belum berhasil sepenuhnya. Secara umum faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa adalah faktor internal siswa yaitu hal-hal yang muncul dari dalam diri siswa, antara lain seperti : rendahnya intelegensi siswa dan faktor eksternal siswa yaitu hal-hal yang muncul dari luar diri siswa, antara lain seperti kondisi lingkungan siswa dalam belajar khususnya disekolah.
Dalam kegiatan pembelajaran selain faktor yang mempengaruhi kesulitan dari diri siswa seperti kondisi lingkungan ada juga faktor penghambat yang berasal dari guru, dalam hal ini guru kurang bisa mengembangkan model pembelajaran yang lebih efektif untuk dapat meningkatkan minat siswa belajar dikelas. Dalam hal ini guru diharapkan dapat lebih aktif untuk mengembangkan model mengajar yang menarik minat siswa dalam belajar.
Berdasarkan kondisi diatas maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pengetahuan, bekerja memecahkan masalah, menemukan suatu pembelajaran untuk kehidupanya kedepan dan saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan
(17)
3
teman-temannya. Salah satu alternatif mengembangkan model pembelajaran adalah berdasarkan teori belajar kognitif.
Pembelajaran merupakan usaha sadar dan sengaja oleh guru dan murid yang membuat siswa belajar melalui pengaktifan berbagai unsur dalam pembelajaran siswa. Apabila dilihat dari prilaku orang yang belajar maka hasil belajar dianggap sebagai bentuk prilaku aktif orang tersebut untuk mengubah prilakunya. Dalam hasil belajar ini, dalam diri orang yang bersangkutan akan terjadi reaksi subjektif terhadap suatu situasi yang dihadapinya, sehingga ia memperoleh pengalaman belajar.
Berdasarkan hal itu dalam penggunaan model pembelajaran sebagai alat bantu pelaksanaan mengajar merupakan salah satu bentuk pendekatan yang bisa diharapkan dalam meningkatkan hasil belajar. Model pembelajaran bisa di terapkan dalam berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani pada hakekatnya adanya proses belajar gerak, dimana fungsi motorik seseorang itu di siapkan sedemikian rupa untuk bisa menuju ke arah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari belajar.
Maka dari itu penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan, dimana guru dituntut untuk mampu menciptakan pembelajaran yang lebih bervariasi tidak monoton serta dapat meningkatkan peran siswa dalam proses pembelajaran, kemudian diarancang dan dibagun suasana kelas sedemikian rupa sehingga siswa mendapat kesempatan untuk belajar serta berinteraksi dengan baik satu dengan yang lainya.
(18)
4
Untuk menghilangkan kondisi pembelajaran yang monoton tersebut maka harus mengunakan metode pembelajaran yang tepat dan maksimal. Metode pembelajaran merupakan cara mengajar yang di gunakan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode pembelajaran memberikan andil yang sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar, karena penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan suatu kegiatan belajar dan mengajar yang efektif dan efesien, dan diharapkan mencapai suatu tujuan sesuai dengan yang ditetapkan. Hal ini berarti bahwa pengunaan metode pengajaran yang baik dan tepat akan menciptakan kondisi dan suasana belajar yang menyenangkan dan bergairah.
Telah banyak metode atau tehnik mengajar yang dapat diterapkan guru pendidikan jasmani khususnya untuk peningkatan proses pembelajaran. Metode yang dominan dilakukan disekolah khususnya guru pendidikan jasmani adalah metode ceramah, metode komando, demonstrasi, tanya jawab dan latihan. Metode ini masih lebih banyak digunakan di SMP Negeri 1 Pantai Cermin khususnya guru pendidikan jasmani. Metode – metode tersebut pada dasarnya dapat digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, namun sebagian besar metode – metode yang disebutkan ini memiliki beberapa kelemahan terutama mengenali kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan kelemahan yang dari metode-metode diatas dapat direncanakan suatu strategi pembelajaran yang berpusat pada keterlibatan siswa secara langsung.
Salah satu strategi pembelajaran yang berkembang saat ini adalah starategi pembelajaran kelompok atau sering disebut dengan strategi pembelajaran kooperatif ( SPK ).
(19)
5
Menurut Wina Sanjaya ( 2006:239) menyatakan bahwa “model pembelajaran kooperatif adalah rangakaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Kelompok merupakan konsep yang penting dalam kehidupan manusia, karena sepanjang hidupnya manusia tidak akan terlepas dari kelompoknya. Kelompok dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai kumpulan dua atau lebih dengan tujuan saling ketergantungan secara positif yang dugunakan untuk mencapai tujuan bersama”.
Berdasarkan ilmu yang terkandung dalam strategi pembelajaran kooperatif dapat mengoptimalisasikan pembelajaran yang selama ini kurang efektif di sekolah SMP Negeri 1 Pantai Cermin juga meningkatkan kreatifitas dan wawasan guru pendidikan jasmani pada sekolah lanjutan tingkat pertama akan kemampuan untuk menerapkan strategi pembelajaran yang baru dan menarik dengan tujuan yang sama.
Selain itu di SMP Negeri 1 Pantai Cermin berfokus kepada kelas VIII2, nilai
dan pemberian materi sudah mencapai ketuntasan minimal ( KKM ) namun masih ditemui nilai dan kemampuan siswa sedikit diatas kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) dan menurut penjelasan guru penjas disekolah mereka hanya sekilas untuk melakukan pembelajaran lari estafet disebabkan kurang maksimalnya waktu untuk mempelajari seluruh materi atletik untuk pembahasan materi yang lebih mendalam dalam pembelajaran atletik hanya lempar dan lompat, materi ini dibahas lebih menyeluruh sedangkan untuk lari estafet hanya pengenalan kemudian dievaluasi dilapangan setelah satu kali percobaan dan langsung dinilai tanpa menekankan pada ketepatan prosesnya dan hanya menekankan pada pemahaman siswa tentang bagaimana proses pelaksanaan lari estafet itu sendiri, hal ini terlihat di daftar nilai harian siswa kelas VIII2 . Dalam pembelajaran
(20)
6
praktek lari estafet sangat membutuhkan lapangan sebagai tempat terjadinya proses pembelajaran berdasarkan informasi guru pendidikan jasmani sekolah memiliki lapangan yang dapat dipergunakan sebagai tempat peraktek berukuran 50 x 50 meter. Informasi ini didapat setelah melakukan observasi di SMP Negeri 1 Pantai Cermin pada tanggal 6 juni 2012 berakhir pada tanggal 11 juni 2012.
Berawal dari masalah yang ada di SMP Negeri 1 Pantai Cermin diatas. Dalam hal ini peneliti akan meneliti kemampuan dalam melakukan cabang olahraga atletik yaitu lari estafet dengan modifikasi lapangan, tahap yang akan diperhatikan dalam cabang olahraga ini:
1. Fase persiapan 2. Fase akselerasi
3. Fase pergatian tongkat dan finish
Pada SMP Negeri 1 Pantai Cermin merupakan salah satu sekolah lapangan yang cukup sebagai tempat pelaksanaan lari estafet. Pelaksanaannya dengan mengubah luas lapangan dari standart internasional menjadi 4 x 40 meter sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan oleh siswa kelas VIII. Dengan harapan startegi pembelajaran kooperatif lebih mengoptimalkan hasil belajar lari estafet dengan lapangan yang dimodifikasi, untuk dapat mejadi alternatif bagi guru pendidikan jasmani tersebut dan meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII2
pada materi atletik nomor lari estafet.
Maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang”Optimalisasi Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40 meter Dengan Strategi
(21)
7
Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Ajaran 2012/2013.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain : Apakah yang dimaksut dengan model pembelajaran kooperatif , Bagaimana cara melakukan lari estafet yang baik dan benar, Bagaimana kemampuan lari estafet 4 x 40 meter pada siswa kelas VIII Di SMP Negeri 1 Pantai Cermin tahun ajaran 2012/2013, Bagaimanakah strategi pembelajaran kooperatif dapat mengoptimalisasikan pembelajaran lari estafet 4 x 40 meter pada siswa kelas VIII DI SMP Negeri 1 Pantai Cermin tahun ajaran 2012/2013.
C.Pembatasan Masalah
Agar terhindar dari pembahasan yang menyimpang dalam melakukan penelitian ini, maka perlu kiranya menentukan pembatasan masalah – masalah pokok saja. Dari permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi pada Optimalisasi Pembelajaran Lari Estafet 4 x 40 meter Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Metode Tiems Games Tournaments Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Ajaran 2012/2013.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
(22)
8
Apakah strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Tiems Games Tournaments (TGT) dapat mengoptimalisaikan pembelajaran lari estafet 4 x 40 meter pada siswa kelas VIII Di SMP Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Ajaran 2012/2013.
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengunkapkan apakah strategi pembelajaran kooperatif dengan mengunakan metode Tiems Games Tournaments dapat mengoptimalisaikan pembelajaran lari estafet 4 x 40 meter pada siswa kelas VIII Di SMP Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Peneliti sendiri agar dapat mengembangkan strategi pembelajaran kooperatif dengan mengunakan metode Tiems Games Tournaments dalam mengoptimalisasikan pembelajaran lari estafet dengan lapangan yang dimodifikasi lebih baik lagi.
2. Sebagai bahan informasi bagi siswa dalam belajar lari estafet dengan lapangan yang dimodifikasi.
3. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani agar dapat menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Tiems Games
(23)
9
Tournaments dalam mengoptimalisasikan pembelajaran lari estafet dalam
pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, juga untuk materi lainnya. 4. Para guru Pendidikan Jasmani dapat mengoptimalkan Pembelajaran Lari
Estafet Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Di SMP Negeri 1 Pantai Cermin.
5. Informasi bagi pimpinan sekolah, sebagai bahan rujukan yang relevan dalam pemilihan strategi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah
6. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini untuk lebih jauh lagi.
(24)
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Beberapa kesalahan pada pelaksanaan lari estafet 4 x 40 meter pada siklus I oleh siswa diantaranya :
a. Kesalahan pada saat melakukan fase persiapan yaitu sikap aba-aba “bersedia”.
b. Pada fase akselerasi juga masih terdapat kesalahan yaitu pada saat sikap menerima tongkat siswa hanya berdiri seperti biasa.
c. Menerima tongkat tanpa memamfaatkan zona perpindahan tongkat dan kesalahan menerima tongkat baik dari pelari pertama ke pelari kedua, pelari kedua ke pelari ketiga dan pelari ketiga ke pelari keempat. 2. Evaluasi dalam penyampaian pembelajaran lari estafet 4 x 40 meter
mengunakan strategi pembelajaran kooperatif pada siklus II oleh guru dan siswa diantaranya :
a. Guru memberikan contoh langsung sikap bersedia pada saat melakukan fase perispan pada lari estafet.
b. Guru memberikan contoh langsung sikap berdiri pada saat akan menerima tongkat.
(25)
72
c. Guru memberikan evaluasi langsung kepada kelopok yang salah melakukan contoh setelah selesai test siklus I, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis tindakan yang telah dilakukan oleh kelompok yang telah melakukan tes dan membahas dalam kelompok masing – masing siswa.
3. Berdasarkan deskripsi data bahwa dengan mengunakan strategi pembelajaran kooperatif metode teams games tournaments (TGT) dapat mengoptimalisasikan hasil belajar siswa dengan materi lari estafet dengan ukuran lapangan yang telah diubah dari ukuran yang sebenarnya 4 x 40 meter.
B. Saran
Sebagai saran dapat diberikan Peneliti sebagai berikut :
1. Agar guru pendidikan jasmani dapat menerapkan strategi pembelajaran kooperatif metode teams games tournaments (TGT) dalam peningkatan proses pembelajaran penjas khususnya pada materi lari estafet
2. Agar pihak sekolah memperhatikan sarana dan prasarana sekolah guna mendukung proses pembelajaran lari estafet yang lebih efektif dan efesien. 3. Sebagai rujukan bagi para pembaca yang akan melakukan penelitian dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif metode teams games
tournaments (TGT) dengan materi pelajaran yang lainnya.
Dan diharapkan hasil penelitian ini menjadi acuan juga panduan bagi rekan-rekan mahasiswa berikutnya dalam penelitian tindakan kelas khususnya dengan menggunakan strategi pembelajran kooperatif metode teams games tournaments
(26)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2008). Prosedur Penelitian. Jakata, Rineka Cipta.
Basuki, Sunaryo. (1979). Atletik Sejarah Tehnik Dan Metodik. Jakarta, Garuda Maju Cipta Jakarta.
http://decky28.blogspot.com/2009/08/lari-estafet-lari-bersambung-atau
biasa.html
http://dhilahgirl.blogspot.com/2011/09/lari-estafet.html
Huda, Miftahul. (2011). Cooperatif Learning”Metode Tehnik Struktur dan
Model Penerapan. Medino, Pustaka Pelajar.
Irfan, M. (2008). Sejarah Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Rekreasi.
Medan,Buku Paket Untuk Kalangan Sendiri.
Kistanto, Agus. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Surakarta,UNS PRESS
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses
Pendidikan. Bandung, Kencana Prenada Media Group.
Sidik Fajar, Dikdik. (2010). Mengajar Dan Melatih Atletik. Bandung, PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning”Teori dan aplikasi.
PAIKEM”. Surabaya, Pustaka Belajar.
www.pjkr.unnes.com/08/2009/Hakekat -Pendidikan/.html
(27)
U, Jonath (1988). Atletik 2 Lempar Dan Lomba Ganda
Latihan-Tehnik-Taktik.Jakarta,PT. Rosda Jaya Putra Offset.
Basoeki, Soenarjo. (2003). Atletik II. Surakarta, CV. Massa Baru
(1)
Apakah strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Tiems Games Tournaments (TGT) dapat mengoptimalisaikan pembelajaran lari estafet 4 x 40
meter pada siswa kelas VIII Di SMP Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Ajaran 2012/2013.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengunkapkan apakah strategi pembelajaran kooperatif dengan mengunakan metode Tiems Games Tournaments dapat mengoptimalisaikan pembelajaran lari estafet 4 x 40 meter pada siswa kelas VIII Di SMP Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Peneliti sendiri agar dapat mengembangkan strategi pembelajaran kooperatif dengan mengunakan metode Tiems Games Tournaments dalam mengoptimalisasikan pembelajaran lari estafet dengan lapangan yang dimodifikasi lebih baik lagi.
2. Sebagai bahan informasi bagi siswa dalam belajar lari estafet dengan lapangan yang dimodifikasi.
3. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani agar dapat menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Tiems Games
(2)
9
Tournaments dalam mengoptimalisasikan pembelajaran lari estafet dalam
pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, juga untuk materi lainnya. 4. Para guru Pendidikan Jasmani dapat mengoptimalkan Pembelajaran Lari
Estafet Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Di SMP Negeri 1 Pantai Cermin.
5. Informasi bagi pimpinan sekolah, sebagai bahan rujukan yang relevan dalam pemilihan strategi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah
6. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini untuk lebih jauh lagi.
(3)
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Beberapa kesalahan pada pelaksanaan lari estafet 4 x 40 meter pada siklus I oleh siswa diantaranya :
a. Kesalahan pada saat melakukan fase persiapan yaitu sikap aba-aba “bersedia”.
b. Pada fase akselerasi juga masih terdapat kesalahan yaitu pada saat sikap menerima tongkat siswa hanya berdiri seperti biasa.
c. Menerima tongkat tanpa memamfaatkan zona perpindahan tongkat dan kesalahan menerima tongkat baik dari pelari pertama ke pelari kedua, pelari kedua ke pelari ketiga dan pelari ketiga ke pelari keempat. 2. Evaluasi dalam penyampaian pembelajaran lari estafet 4 x 40 meter
mengunakan strategi pembelajaran kooperatif pada siklus II oleh guru dan siswa diantaranya :
a. Guru memberikan contoh langsung sikap bersedia pada saat melakukan fase perispan pada lari estafet.
b. Guru memberikan contoh langsung sikap berdiri pada saat akan menerima tongkat.
(4)
72
c. Guru memberikan evaluasi langsung kepada kelopok yang salah melakukan contoh setelah selesai test siklus I, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis tindakan yang telah dilakukan oleh kelompok yang telah melakukan tes dan membahas dalam kelompok masing – masing siswa.
3. Berdasarkan deskripsi data bahwa dengan mengunakan strategi pembelajaran kooperatif metode teams games tournaments (TGT) dapat mengoptimalisasikan hasil belajar siswa dengan materi lari estafet dengan ukuran lapangan yang telah diubah dari ukuran yang sebenarnya 4 x 40 meter. B. Saran
Sebagai saran dapat diberikan Peneliti sebagai berikut :
1. Agar guru pendidikan jasmani dapat menerapkan strategi pembelajaran kooperatif metode teams games tournaments (TGT) dalam peningkatan proses pembelajaran penjas khususnya pada materi lari estafet
2. Agar pihak sekolah memperhatikan sarana dan prasarana sekolah guna mendukung proses pembelajaran lari estafet yang lebih efektif dan efesien. 3. Sebagai rujukan bagi para pembaca yang akan melakukan penelitian dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif metode teams games tournaments (TGT) dengan materi pelajaran yang lainnya.
Dan diharapkan hasil penelitian ini menjadi acuan juga panduan bagi rekan-rekan mahasiswa berikutnya dalam penelitian tindakan kelas khususnya dengan menggunakan strategi pembelajran kooperatif metode teams games tournaments
(5)
Arikunto. (2008). Prosedur Penelitian. Jakata, Rineka Cipta.
Basuki, Sunaryo. (1979). Atletik Sejarah Tehnik Dan Metodik. Jakarta, Garuda Maju Cipta Jakarta.
http://decky28.blogspot.com/2009/08/lari-estafet-lari-bersambung-atau biasa.html
http://dhilahgirl.blogspot.com/2011/09/lari-estafet.html
Huda, Miftahul. (2011). Cooperatif Learning”Metode Tehnik Struktur dan Model Penerapan. Medino, Pustaka Pelajar.
Irfan, M. (2008). Sejarah Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Rekreasi. Medan,Buku Paket Untuk Kalangan Sendiri.
Kistanto, Agus. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Surakarta,UNS PRESS
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Bandung, Kencana Prenada Media Group.
Sidik Fajar, Dikdik. (2010). Mengajar Dan Melatih Atletik. Bandung, PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning”Teori dan aplikasi. PAIKEM”. Surabaya, Pustaka Belajar.
www.pjkr.unnes.com/08/2009/Hakekat -Pendidikan/.html
(6)
U, Jonath (1988). Atletik 2 Lempar Dan Lomba Ganda Latihan-Tehnik-Taktik.Jakarta,PT. Rosda Jaya Putra Offset.