PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLAH DASAR: Penelitian Eksperimen Pada Materi luas Persegi dan Persegi Panjang diKelas III SD Negeri Ranca Tales Kec. Taktakan Kota Serang.

(1)

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III

SEKOLHA DASAR

(Penelitian Eksperimen Pada Materi luas Persegi dan Persegi Panjang di Kelas III SD Negeri Ranca Tales Kec. Taktakan Kota Serang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

TRISNA TIRTASARI

1102394

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG


(2)

PENGARUH METODE

DISCOVERY

TERHADAP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLAH

DASAR

(Penelitian Eksperimen Pada Materi luas Persegi

dan Persegi Panjang di Kelas III SD Negeri Ranca

Tales Kec. Taktakan Kota Serang)

Oleh Trisna Tirtasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Trisna Tirtasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

(4)

(5)

Trisna Tirtasari,2015

PERSEMBAHAN

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktu

yang telah ditentukan. Karya ini, ku persembahkan untuk:

K Bapak dan Mamah tercinta (Bapak Bachtiar dan Mamah Apon Nurhayati) Terimakasih untuk do’a yang tidak pernah berhenti ,cinta, kasih sayang,

dukungan,bimbingan dan pengorbanan yang tak bisa terbalaskan. Semoga suatu saat Ananda bisa membalasnya.

K Busu dan mak busu yang menjadi keluarga terdekatku diperantauan ini Terima kasih telah memberikan dukungan dan motivasinya.

K kakak Riska Nurbaya,Hendra Balukia dan Abang Sobi Rahkman, Ferawati. Terimakasih untuk doa, motivasi, dan kasih sayang selama ini.

K keponakkanku tersayang Rifzky Erlangga, Faris Thulada, Nayra Zeine dan Nazwa Putri .Yang selalu memberikan ketenangan disaat penat dengan skripsi.

Always luph all of them…

K Febriliansa seseorang yang telah setia menemaniku selama ini . Terima kasih atas perhatian, dukungan dan kasih sayang yang diberikan. K Sahabat seperantauan dari pulau sumatera Monica Lidwina Sipahutar, S.Pd. Yang selalu menjadi saudaraku dikostan, memberikan motivasi dan kebahagiaan

disaat jauh dari keluarga.

K Teh Ika Syaharah dan Opi Adiyani Sutisna Terima kasih sudah menjadi kerabat kakak terdekat disini.

K Sahabat dari awal kuliah dan akhir kuliah Indri Yulianingsih, S.Pd.,Melati Putri Pumori,S.Pd., Wawat Sulistiawati S.Pd.,Dewi Intan Tanara,S.Pd, dan Rima

Damayanti,S.Pd.

Terimakasih telah menemani hari-hariku dan memberikan keceriaan selama di perantauan serta bantuan dalam berbagai hal.

K Teman – teman seperjuang di kostan Ajeng Latifa Deli Cahya, S.Pd.., Nunny Dwi Friantini,S.Pd., Euis Eka Kartika, S.Pd., Ina Meiliana,S.Pd., Kania Eka

Yunita, S.Pd., Mdan Putri Nilam Lestari,S.Pd

Yang selalu menciptkan suasana kegaduhan dikostan dan rasa gembira yang menyenangkan.

K Bapak jariman bapak kostan, terima kasih atas semuanya.

K Teman-teman seperjuanganku anak kelas C dan Konsentrasi Matematika‘13 terutama Masrifatul Hajaroh,S.Pd dan Laila Nur Rohmah


(6)

(7)

ABSTRAK

Trisna Tirtasari (2015 “Pengaruh metode Discovery terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di kelas III Sekolah Dasar)

Berdasarkan hasil penjajakan yang dilakukan penulis dikelas III Sekolah Dasar Negeri Ranca Tales ditemukannya masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa terutama di materi luas persegi dan persegi panjang. Sehingga banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Menanggapi hal tersebut maka peneliti melakukan Penelitian sebagai upaya perbaikkan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh metode Discovery (Penemuan) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di kelas III Sekolah Dasar pada materi pokok luas persegi dan persegi panjang. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan instrument Pretest-Postest Control Group Design, instrument yang berupa tes pretest-postest dan wawancara. Populasi dalam penelitian, siswa SD Negeri Ranca Tales. Sampel penelitian yaitu kelas IIIA sebagai kelas eksperimen menggunakan metode Discovery (Penemuan) dan kelas IIIB sebagai kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional, dengan jumlah siswa dikelas sama yaitu sebanyak 25 orang siswa dengan variable terikatnya adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Teknik pengumpulan data kemudian dianalisis data menggunakan bantuan program Software Statistice Passage for the Social Science (SPSS) versi 16.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data disimpulkan bahwa adanya pengaruh metode Discovery (Penemuan) melalui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi Luas persegi dan persegi panjang dibuktikan dari hasil pretest 38.40 menjadi 73.00 untuk kelas ekperimen dengan peningkatnnya sebesar 34.60 sedangkan kelas kontrol dari 39.40 menjadi 56.40 dengan peningkatannya sebesar 17.00. Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan metode Discovery (Penemuan) menunjukkan sikap positif. Sehingga penggunaan metode Discovery (Penemuan) sangat efektif dalam pembelajaran matematika, terutama dalam kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi luas persegi dan persegi panjang.


(8)

(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat, hidayah, ‘inayah dan ridha-Nya yang senantiasa penulis panjatkan. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. yang senantiasa kita mengharapkan pertolongannya di kelak kemudian.

Dengan berkat rahmat, hidayah, ‘inayah, dan ridho Allah SWT. penulis dapat menyelesaikan penelitian skiripsi serta menyusunnya dengan tepat pada waktu yang ditentukan.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh metode Discovery Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis Siswa dikelas III Sekolah Dasar (Penelitian Eksperimen Pada Materi Luas Persegi dan Persegi Panjang di Kelas III SD Negeri Ranca Tales Kec. Taktakan Kota Serang).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Prof.Furqon, P.hd Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, yang telah mengirimkan dosen-dosen terbaiknya di UPI Kampus Serang.

2. Bapak Prof. Dr. H. M. Abdul Somad, M.Pd., Direktur UPI Kampus Serang, yang selalu memantau dalam penyusunan skripsi mahasiswanya.

3. Bapak Drs. Effendi Zulkifly, M.Pd Sekertaris UPI Kampus Serang. Sekaligus pembimbing I, yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya dalam membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Ajo Sutarjo, M.Pd., Ketua Prorogram Studi S1 PGSD UPI Kampus Serang.

5. Bapak Dr. Andika Arisetyawan,M.Si Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dengan teliti dan sabar selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Supriadi,M.Pd Sebagai dosen Matematika, yang telah memberikan ilmu dengan sebaik mungkin.


(10)

7. Semua Bapak dan Ibu Dosen Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang yang telah memberikan dorongan moril selama menimba ilmu di UPI Kampus Serang.

8. Bapak Ahmad Hidayat,S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Ranca Tales, Kecamatan Taktakan, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

9. Bapak Ifas Fanusdini,S.Pd dan Hj.Lilis Sunarlis,S. Pd selaku Guru Kelas III B dan Guru Kelas IIIA SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan, yang telah membantu selama proses pembelajaran di kelas dan memberikan respon positif pada penelitian ini.

10. Seluruh siswa Kelas IIIA dan Kelas IIIB atas kerjasama yang menyenangkan selama proses penelitian berlangsung.

11. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah turut membantu penyelesaian skripsi ini.

Semoga atas segala bantuan yang telah diberikan oleh pihak–pihak tersebut kepada penulis menjadi amalan yang barakah mendapatkan balasan dari Allah SWT. Di akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca terutama didunia pendidikan.

Aamiin.

Serang, Juni 2015


(11)

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PERSEMBAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR DIAGRAM ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Hipotesis ... 5


(12)

F. Definisi Operasional... 6

G. Struktur Organisasi Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Metode Discovery ... 9

B. Pemecahan Masalah ... 13

C. Metode Pembelajaran Konvesional... 17

D. Luas Persegi dan Persegi Panjang ... 18

E. Implementasi Metode Discovery pada Pembelajaran Matematika ... 20

F. Temuan Hasil Penelitian Sebelumnya ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Desain Penelitian ... 24

1. Alur Penelitian ... 26

2. Instrumen Penelitian... 28

C. Populasi dan Sampel ... 35

1. Populasi ... 35

2. Sampel ... 35

D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 35

1. Teknik Pengumpulan Data ... 35


(13)

1. Gambaran Umum ... 46

2. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 47

a. Analisis Data Pretest ... 47

1) Uji Normalitas Data Pretest ... 52

2) Uji Homogenitas Data Pretest ... 54

3) Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Uji-T) Data Pretest ... 55

4) Pengelompokkan Data Pretest... 57

b. Analisis Data Posttest ... 60

1) Uji Normalitas Data Posttest ... 64

2) Uji Homogenitas Data Posttest ... 66

3) Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Uji-T) Data Posttest ... 67

4) Pengelompokkan Data Posttest ... 69

c. Analisis Perbandingan Data Pretest-Posttest ... 72

1) Perbandingan Kelas Ekperimen ... 72

2) Perbandingan Kelas Kontrol ... 73

d. Analisis Data Pengelompokkan Posttest kelas Eksperimen... 74

e. Analisis Data N-Gain Hasil Pretest dan Posttest pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol ... 77

3. Hasil Wawacara ... 84

B. Pembahasan ... 86

1. Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Discvovery (Penemuan) ... 86

2. Peningkatan Kemampuan Siswa ... 92 3. Aktivitas Siswa dan Guru dengan Pembelajaran menggunakan


(14)

metode Discovery (Penemuan) ... 95 4. Sikap siswa Terhadap Pembelajaran Menggunakan metode

Discovery (Penemuan) ... 96 5. Hasil Penelitian Keseluruhan ... 97 6. Keterbatasan ... ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...99 B. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian .. ... 25

Tabel 3.2 Kisi-kisi tes prestasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ... 30

Tabel 3.3 Pedoman wawancara ... 34

Tabel 3.4 Interprestasi koefisien korelasi... 39

Tabel 3.5 Hasil Interprestasi koefisien korelasi. ... 39

Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Reabilitas ... 40

Tabel 3.7 Interprestasi N-Gain. ... 45

Tabel 4.1 Data nilai Pretest kelas eksperimen. ... 48

Tabel 4.2 Data nilai Posttest kelas kontrol. ... 49

Tabel 4.3 Descriptive statistic kelas eksperimen. ... 51

Tabel 4.4 Descriptive statistic kelas kontrol. ... 51

Tabel 4.5 Tests of Normality Pretest... 52

Tabel 4.6 Test of Homogenity of variance... 55

Tabel 4.7 Independent Sampel test ... 56

Tabel 4.8 Pengelompokkan Nilai Pretest kelas ekperimen. ... 58

Tabel 4.9 Pengelompokkan Nilai Pretsest kelas kontrol. ... 59

Tabel 4.10 Data Nilai posttest kelas eksperimen. ... 60

Tabel 4.11 Data Nilai posttest kelas kontrol. ... 61

Tabel 4.12 Descriptive statistice nilai posttest kelas ekperimen. ... 63

Tabel 4.13 Descriptive statistice nilai posttest kelas kontrol. ... 63

Table 4.14 Test of normality nilai posttest... 64


(16)

Tabel 4.16 Independent Sample test posttest. ... 68

Tabel 4.17 Pengelompokkan nilai posttest kelas eksperimen. ... 70

Tabel 4.18 Pengelompokkan nilai posttest kelas kontrol. ... 71

Tabel 4.19 Perbandingan nilai Pretest-posttest kelas eksperimen. ... 72

Tabel 4.20 Perbandingan nilai Pretest-Posttest kelas kontrol. ... 73

Tabel 4.21 Pembagian kelompok nilai posttest kelas eksperimen. ... 74

Tabel 4.22 Descriptive statistice nilai posttest kelas eksperimen. ... 75

Tabel 4.23 Hasil one-way Anova ... 75

Tabel 4.24 Hasil Uji Scheff. ... 76

Tabel 4.25 Descriptive statistice N-Gain. ... 79

Tabel 4.26 Data N-Gain Eksperimen. ... 80

Tabel 4.27 Data N-Gain Kontrol. ... 81

Tabel 4.28 Pengelompokkan N-Gain kelas eksperimen. ... 82

Tabel 4.29 Pengelompokkan N-Gain kelas kontrol. ... 82

Tabel 4.30 Rata-rata N-Gain. ... 83

Tabel 4.31 Interprestasi N-Gain. ... 83

Tabel 4.32 Hasil wawancara. ... 85

Tabel 4.33 Perbandingan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kontrol. ... 91


(17)

DAFTAR GAMBAR

4.1 Siswa Menggambar Persegi dan Persegi Panjang. ... 87

4.2 Guru Mmembimbing Kegiatan Belajar. ... 87

4.3 Siswa bersama kelompok menemukan konsep. ... 88


(18)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Prosedur Penelitian ... 26

Diagram 4.1 Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 50

Diagram 4.2 Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 50

Diagram 4.3 Plot Pretest kelas Eksperimen ... 53

Diagram 4.4 Plot Pretest kelas Kontrol ... 54

Diagram 4.5 Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 62

Diagram 4.6 Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 62

Diagram 4.7 Plot Posttest kelas Eksperimen ... 65

Diagram 4.8 Plot Posstest kelas Kontrol ... 66

Diagram 4.9 N-Gain Eksperimen ... 78

Diagram 4.10 N-Gain Kontrol ... 78

Diagram 4.11 Rata- rata Pretest-Posttest ... 94


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Discovery Treatment I Lampiran 2 RPP Konvensional Treatment I Lampiran 3 RPP Discovery Treatment II Lampiran 4 RPP konvensional Treatment II Lampiran 5 LKS dan Kunci Jawaban Treatment II Lampiran 6 Pertimbangan Validitas

Lampiran 7 Soal Pretest dan Kunci Jawaban Lampiran 8 Soal Posttest dan Kunci Jawaban

Lampiran 9 hasil pretest kelas ekperimen dan kelas kontrol Lampiran 10 hasil posttest kelas ekperimen dan kelas kontrol Lampiran 11 Pedoman Wawancara

Lampiran 12 Hasil Wawancara Lampiran 13 Anates

Lampiran 14 Output Data SPSS Dan Mc. Excel Lampiran 15 Gambar – gambar penelitian Lampiran 16 SK Skripsi

Lampiran 17 Surat Observasi


(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan wahana proses belajar dan mengajar. Salah satu contoh pendidikan yang wajib diperoleh semua manusia yang hidup adalah pendidikan Sekolah Dasar. Pendidikan Sekolah Dasar menjadi wajib dan sangat penting bagi peserta didik dikarenakan Pendidikan Sekolah Dasar dijadikan prasyarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Didalam kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar ada beberapa Mata Pelajaran diantaranya: Mata Pelajaran Agama, Mata Pelajaran Kewarganegaraan, Mata Pelajaran Bahasa, Mata Pelajaran Matematika, Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan serta Mata Pelajaran Keterampilan. Semua Mata Pelajaran tersebut wajib diikuti oleh peserta didik Sekolah Dasar dari awal sampai akhir proses pendidikan dalam satuan pendidikan tersebut.

Diantara semua mata pelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh siswa, kenyataan yang ada banyak sekali siswa yang menganggap pembelajaran matematika sulit dibandingkan dengan pembelajaran bidang studi lainnya. Padahal sebagaimana kita ketahui bahwa pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang penting dan menjadi salah satu mata pelajaran yang ikut diujikan dalam Ujian Nasional di tingkat Satuan Pendididkan Sekolah Dasar, dan juga matematika mempunyai tujuan akhirnya untuk membantu siswa menyelesaikan masalah kehidupannya. Dalam pembelajaran matematika siswa


(21)

2

Trisna Tirtasari,2016

menyelesaikan masalahnya, baik dalam kehidupan sekarang dan akan datang di dunia nyata.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut penulis menganggap masalah kemampuan pemecahan masalah yang selama ini tidak terlalu ditekankan dalam pembelajaran matematika menjadi suatu hal yang penting untuk diteliti, karena dengan menguasai kemampuan pemecahan masalah siswa akan lebih mampu untuk menghadapi masalah dan memecahkannya secara cepat dan praktis dalam kehidupannya. Adapun masalah ini diaplikasikan dan fokus penelitian dalam materi Luas Persegi dan Persegi Panjang, dimana materi tersebut yang diajarkan di Sekolah Dasar sebagai dasar untuk dipelajari ke tingkat kemampuan pemecahan masalah yang lebih tinggi dan juga pada jenjang Pendidikan selanjutnya.

Berdasarkan hasil studi penjajakan dengan guru Sekolah Dasar yang dilaksanakan penulis di kelas III Sekolah Dasar Ranca Tales. Ditemukan kembali permasalahan yang sama dalam mata pelajaran matematika,diantaranya banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah materi luas persegi dan persegipanjang. Siswa kesulitan menghitung luas persegi dan persegi panjang dengan permasalahan yang tidak biasa atau dengan kata lain dengan soal yang tidak biasa berikan oleh guru sehingga banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM pada sekolah ini yaitu 60. Hal ini,disebabkan sistem pembelajarannya masih bersifat konvensional.

Pembelajarannya kurang menarik karena tidak melibatkan siswa secara aktif, siswa hanya menerima ilmu yang disampaikan oleh guru. Siswa hanya mampu memperoleh informasi yang disampaikan oleh guru secara langsung kemudian menghafalnya. Siswa dipaksa untuk mengingat dan menampung semua informasi yang telah disampaikan oleh guru, tanpa harus melakukan penalaran,berpikir kritis dan melakukan pemecahan masalah. Hal tersebut mengakibatkan siswa lebih cepat lupa terhadap materi yang telah diajarkan.


(22)

3

Namun permasalahan yang paling banyak terjadi pada siswa tersebut yaitu kurang mampu dalam materi pembelajaran mencari luas persegi dan persegipanjang, hal tersebut dikarenakan siswa dibiasakan dengan penyuguhan rumus secara langsung. Kurangnya kegiatan pemahaman konsep yang baik dan benar padahal pemahaman konsep sangat penting ketika siswa ingin menyelesaikan suatu permasalahan yang lebih kompleks.

Padahal seorang guru harus mampu menjadikan siswa lebih terlatih dan terampil menggunakan pengetahuan yang telah dipelajarinya agar dapat digunakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan, baik kejadian yang sering terjadi ataupun sudah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan yang terjadi dilapangan. Permasalahan yang muncul dalam pikiran penulis adalah pembelajaran yang seperti apa yang dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran, dan lebih memahami materi yang diajarkan oleh guru. Ketika pembelajaran kurang melibatkan siswa secara aktif, maka akan menghambat kemampuan belajar matematika siswa dalam pemecahan masalah, sehingga perlu pemilihan metode yang tepat untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran, sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menghendaki proses belajar yang alamiah, yaitu siswa dapat belajar dengan sungguh-sungguh melalui pengalaman sendiri. Ketika siswa belajar matematika, siswa belajar matematika melalui penerapan yang dekat dikehidupan siswa. Situasi pembelajaran sebaiknya dapat menyajikan fenomena dunia nyata, masalah yang konkrit dan bermakna yang dapat menantang siswa untuk memecahkannya sendiri, siswa memahami konsep matematika dengan baik dan benar karena pemahaman konsep merupakan langkah utama untuk


(23)

4

Trisna Tirtasari,2016

komponen dari praktik pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri, dan reflektif”.

Didalam metode Disovery menuntut guru sebagai seorang fasilitator sekaligus sebagai pembimbing. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, karena sepenuhnya kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan diberikan kepada siswa. Dengan menggunakan metode Discovery diharapkan siswa dapat menghadapi dan menyelesaikan tantangan kehidupan yang lebih kompleks. Khususnya dalam soal menentukan luas persegi dan persegipanjang.

Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan suatu penelitian mengenai “Pengaruh metode Discovery terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di kelas III Sekolah

Dasar”. Karena menurut penulis dengan menggunakan metode Discovery dapat

membantu anak dalam pemecahan masalah. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan metode Discovery dan kelas Kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran yang digunakan masing – masing kelas tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh metode Discovery terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siwa kelas III Sekolah Dasar Negeri Ranca Tales ? 2. Bagaimana hasil kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas


(24)

5

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ingin memperoleh data tentang ada tidaknya pengaruh metode Discovery terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Ranca Tales.

2. Ingin memperoleh data tentang hasil kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Ranca Tales menggunakan metode Discovery.

D. Hipotesis

Terdapat pengaruh dan hasil yang lebih baik menggunakan metode Discovery terhadap kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa kelas III sekolah dasar.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan tentunya memiliki manfaat tersendiri. Dalam penelitian ini, diharapkan dapat meberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Secara umum, penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan cara pengajaran yang kurang menarik menjadi lebih menarik dan menumbuhkan rasa yang menantang bagi siswa. Dengan mengenalkan pengalaman langsung dalam memahami konsep matematika, sehingga diharapkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa meningkat dan tujuan pembelajaran matematika tercapai.


(25)

6

Trisna Tirtasari,2016

Sebagai calon guru, penelitian ini menambah wawasan baru tentang bagaimana cara meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah matematis siswa dalam beajar terutama pada mata pelajaran matematika melalui penerapan metode Discovery.

b. Bagi Guru Sekolah Dasar

Penelitian ini bermanfaat khususnya bagi guru Sekolah Dasar Negeri Ranca Tales, yaitu metode Discovery ini menjadi alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajarkan matematika dalam rangka meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

c. Bagi Siswa Sekolah Dasar

Melalui penelitian ini mempunyai manfaat bagi siswa khususnya siswa Sekolah Dasar Negeri Ranca Tales, Dengan menggunakan metode Discovery ini dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa terutama pada materi luas persegi dan persegi panjang.

F. Definisi Operasional

1. Metode Dicovery (Penemuan)

Metode Discovery merupakan salah satu metode yang dapat mengaktifkan siswa untuk memahami suatu konsep materi sehingga mampu menjadikan siswa memecahkan permasalahan yang diberikan.

Dengan demikian, metode Discovery merupakan suatu metode yang efektif dalam membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah ada dalam benaknya dan mencari tahu pengetahuannya secara mandiri. Dalam perolehan informasi dan pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana manganalisis data kemudian menemukan sendiri solusi dari masalah yang dihadapinya, melibatkan siswa dalam pengalaman


(26)

7

nyata sehingga siswa dapat bertindak sebagai seorang ilmuan atau orang dewasa. Guru tidak memberikan informasi sebanyak – banyaknya kepada siswa secara langsung. Tetapi, guru hanya berperan sebagai fasilitator pembelajaran dengan upaya memberikan dorongan dan motivasi agar siswa bersedia melakukan sesuatu dan mengungkapkannya secara verbal. Dengan demikian diharapkan kemampuan pemecahan masalah matematika meningkat,dan proses pembelajaran akan lebih baik dari sebelumnya.

2. Pemecahan masalah

Menurut Polya (dalam Yaniawati,2010,hlm.114) mendefinisikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha untuk mencari jalan keluar dari suatu kesulitan untuk mencapai tujuan yang tidak segera diperoleh.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah suatu usaha atau kemampuan individu dengan menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya dalam rangka menemukan solusi dari suatu masalah.

3. Pendekatan Konvensional

Salah satu pendekatan konvensional adalah metode ceramah. Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada siswa di kelas. (Suyanto dan Jihad,2013,hlm.114)

Berdasarkan uraian tersebut, maka pembelajaran matematika melalui pendekatan konvensional merupakan penggunaan metode ekspositori atau ceramah yang sering digunakan oleh guru matematika. Jadi, pendekatan konvensional pada penelitian ini adalah pendekatan yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sehingga peranan siswa berkurang, pengajaran


(27)

8

Trisna Tirtasari,2016

Struktur organisasai yang penulis buat terdiri dari Bab I sampai dengan Bab V, dengan sistematika penulisan menggunakan system American Psychological Association (APA) sesuai dengan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2014. Adapun struktur penulisan dalam skripsi ini diantaranya:

Bab I: Pendahuluan, pada bab ini memaparkan masalah yang akan dibahas anra lain Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Manfaat Penelitian,Definisi Operasioal dan struktur Organisasi Penelitian.

Bab II: Kajian Teori, pada bab ini menjelaskan tentang Metode Discovery, Pemecahan Masalah Matematis, Metode konvensional,Luas persegi dan persegi panjang, Temuan Hasil Penelitian Sebelumnya.

BabIII :Metodologi penelitian, pada bagian bab ini meliputi: MetodePenelitian, Desain penelitian,Alur Penelitian,Instrumen Penelitian, Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan dan pengolahan Data, dan Teknik Analisis Data.

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, bagian bab ini membahas hasil penelitian secara keseluruhan dan analisis data.

Bab V: Penutup, bagian bab ini membahas tentang kesimpulan keseluruhan Hasil Penelitian dan Saran yang dapat diberikan.


(28)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu berupa penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang mencari suatu hubungan sebab akibat, hal ini sesuai dengan pernyataan Taniredja dan Mustafidah,(2014,hlm.53) yang mengatakan bahwa : “Penelitian Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminisasi atau mengurangi atau menyelisihkan faktor–faktor lain yang mengganggu”. Penelitian didalam pelaksanaannya peneliti melakukan manipulasi suatu kondisi–kondisi ekperimen kemudian melakukan observasi tentang ada tidaknya pengaruh atau perubahan yang disebabkan oleh pemanipulasian yang dilaksanakn secara sengaja dan sistematis tersebut.

Suatu penelitian eksperimen mengandung perbandingan mengenai akibat suatu tritmen tertentu dengan tritmen yang lain yang berbeda. Penelitian eksperimen ini merupakan penelitian yang sederhana dengan melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam menentukan kelompok eksperimen dan kontrol peneliti harus sedapat mungkin memilih kelompok dengan kemampuan dan ciri–ciri yang sama. Pada pelaksanaannya kelompok eksperimen diberikan suatu pengaruh atau tritmen yaitu menggunakan metode Discovery, sedangkan dikelompok kontrol tidak diberikan apa–apa. Setelah dilakukan tritmen tersebut, peneliti melakukan observasi untuk melihat atau menentukan ada tidak perubahan


(29)

25

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

Pada Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimental yaitu quasi eksperiment (Eksperimen semu). Bentuk ini merupakan pengembangan dari true experimental design, dan termasuk kedalam kelompok Nonequivalent control group design. Dimana pada penelitian ini kelompok eksperimen dan kotrol tidak dipilih secara random. Alasan penulis menggunakan desain tersebut dikarenakan kemampuan penulis dalam mengamati perilaku semua obyek penelitian sangat terbatas, terutama ketika siswa tidak berada dalam kelas atau berada di luar sekolah (rumah). Adapun desain penelitian sesuai dengan yang terdapat dalam buku Sugiyono, (2012,hlm.116) digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain penelitian O1 X O2 O3 O4

Keterangan :

O1 = tes awal kelas eksperimen O2 = tes akhir kelas eksperimen

X = perlakuan menggunakan metode Discovery O3 = tes awal kelas kontrol

O4 = tes akhir kelas kontrol

Dalam penelitian ini perlakuan dalam mata pelajaran matematika yang dipilih sebagai mata pelajaran yang akan diteliti mengunakan metode Discovery sebagai variabel bebas. Sementara kemampuan pemecahan masalah matematis adalah sebagai variabel terikatnya (variabel yang diamati). Seperti yang telah dijabarkan diatas bahwa penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 1 kelompok eksperimen dan 1 kelompok kontrol. Pretest dan postest dilakukan pada 2 kelompok tersebut. Pada kelompok eksperimen memperoleh


(30)

26

perlakuan dengan pembelajaran menggunakan pembelajaran menggunakan metode Discovery, sedangkan kelompok kontrol memperoleh perlakuan dengan pendekatan konvensional.

Penelitian ini dilakukan dengan alur penelitian, hal ini untuk mempermudah penulis dalam meneliti. Adapun alurnya sebagai berikut :

1. Alur Penelitian

Pengumpulan data

Menentukan Variable Penelitian (studi kepustakaan)

Penyusunan RPP menggunakan metode Discovery

Penyusunan RPP menggunakan pendekatan konvensional

Menyusun instrument penelitian, Uji coba dan validitas instrumen

Penentuan subjek penelitian

Melakukan Tes awal (Pretes)

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional

Melakukan Tes akhir (Postes) Menetapkan Pokok Pembahasan Menyusun Rumusan Masalah, Tujuan, dan Hipotesis


(31)

27

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

Diagram 3.1

Alur penelitian

Berdasarkan skema alur penelitian diatas, adapun penjelasaan dari

penulis dalam langkah-langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a. Pada tahap awal dalam melaksanakan penelitian ini, penulis melakukan observasi Pada suatu sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui tentang permasalahan apa yang akan diangkat penulis menjadi sebuah penelitian yang ditulis dalam penelitian ini.

b. Setelah penulis menemukan permasalahan yang ada disekolah tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang akan dikaji dan menentukan hipotesisnya. Setelah menyusun rumusan masalah dan hipotesis pada penelitian ini berlanjut penulis menentukan pokok pembahasan.

c. Sebelum merumuskan desain penelitian,terlebih dahulu menentukan variabel-veriabel penelitian. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat dalam penelitian ini variable bebasnya yaitu metode Discovery, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas yaitu kemampuan pemecahan masalah matematis.

d. Menyusun perangkat pembelajaran yang nantinya akan digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti membuat RPP, alat peraga dan lain-lain.

e. Setelah menyusun perangkat pembalajaran, penulis menyusun instrumen penelitian berupa soal pemecahan masalah materi


(32)

28

luas persegi dan persegi panjang dan wawancara. Kemudian penulis mengkonsultasikan instrument penelitian dengan guru kelas dan dosen pembimbing. Menguji cobakan instrumen yang telah di validitas oleh guru kelas dan dosen pembimbing. Mengadakan validitas instrument penelitian.

f. Kemudia penulis menentukan subjek dan sampel penelitian. Setelah menentukan sampel kelas, kemudian membagi kedalam kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk kelas eksperimen dalam penelitian ini menggunakan metode Discovery (penemuan) sedangkan untuk kelas kontrol dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konvensional.

g. Penulis memberikan uji tes awal ( Pretest) yang dilakukan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

h. Setelah itu, penulis melaksanakan penelitian yaitu dengan memberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen menggunakan metode Discovery (penemuan) dan memberikan perlakuan kepada kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan yang biasa guru lakukan (konvensional).

i. Setelah memberikan perlakuan baik di kelas ekperimen maupun kelas kontrol selanjutnya peneliti memberikan uji tes akhir (posttes) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

j. Penulis mengumpulkan data-data setelah dilaksanakan penelitian.

k. Penulis melakukan analisis hasil penelitian dan melakukan uji hipotesis.

l. Berdasarkan data–data dan hasil penelitian penulis dapat Menyimpulkan hasil penelitian.


(33)

29

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur untuk menguji variabel penelitian dengan tujuan menghasilkan data penelitian yang akurat. Instrumen dalam penelitian ini untuk mengukur variabel–variabel yang ada pada judul penelitian dan juga tes prestasi. Variabel–variabel dalam penelitian ini adalah tentang metode Discovery (Penemuan) dan pemecahan masalah matematis. Adapun untuk membuat instrumen penelitiannya diawali dengan menyusun kisi–kisi, dan kemudian membuat instrumen penelitian yang akan diujikan ke kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan instrumen tes prestasi belajar matematika, dengan soal yang berhubungan pada materi luas persegi dan persegi panjang dengan kemampuan pemecahan masalah. Tes prestasi adalah tes yang digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar matematika siswa dalam materi luas persegi dan persegipanjang. Ada dua jenis tes prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini, tes kemampuan awal (pretest) , dan tes kemampuan akhir (posttest). Tes kemampuan awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam memecahkan masalah tentang luas persegi dan persegipanjang yang dilaksanakan baik di kelas ekperimen maupun kelas kontrol, kemudian diberikan perlakuan metode pembelajaran berbeda, yaitu kelas ekperimen menggunakan metode Discovery (Penemuan) dan kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional.

Soal tes prestasi belajar yang digunakan berbentuk uraian yang digunakan pada tes kemampuan awal (pretest) dan kemampuan akhir (post test). Didukung oleh Sudjana (dalam Taniredja,2014,hlm.50) yang mengatakan soal uraian memiliki banyak kelebihan yaitu mengukur mental kognitif yang tinggi, mengembangkan kemampuan bahasa yang baik, melatih berfikir bernalar dan mengembangkan kemampuan keterampilan pemecahan masalah. Alasan penulis menggunakan soal tes prestasi belajar adalah untuk memperoleh data tentang hasil tes


(34)

30

kemampuan awal (pretest) dan tes kemampuan akhir (posttest) dengan memberikan penyekoran terhadap lembar jawab siswa, Soal tes terdiri dari 5 soal dengan skor maksimum yang diharapkan adalah 100 dan skor minimumnya 0. Materi soal pretest dan posttest tentang kemampuan pemecahan masalah adalah luas persegi dan persegi panjang.

Dalam penyusunan tes prestasi tentang kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, diawali dengan penyusunan kisi-kisi soal yang mencakup subpokok bahasan, kompetensi dasar, indikator, aspek atau indikator kemampuan pemecahan masalah yang diukur, serta jumlah butir soal, tingkat kesukaran dan nomor soal. Setelah membuat kisi-kisi, dilanjutkan dengan menyusun soal pretest-posttest beserta kunci jawabannya.

Tabel 3.2

Kisi – kisi tes prestasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Subpokok Bahasan Kompetensi Dasar Indikator kemampuan pemecahan masalah Jumlah butir soal Tingkat kesukaran Nomor soal Luas persegi dan persegi panjang 5.2 Menyelesai kan luas persegi dan persegi panjang. Mengidentifikasi kecukupan data untuk pemecahan masalah

1 Sedang 4

Membuat model matematik dari suatu situasi atau masalah sehari – hari dan menyelesaikannya

1 Sukar 5

Memilih dan menerapkan strategi untuk

menyelesaikan masalah matematika atau diluar matematika

1 Mudah 1

Menjelaskan atau menginterprestasikan hasil sesuai dengan permasalahan asal, serta memeriksa kebenaran hasil jawaban

1 Sedang 2

Menerapkan matematika


(35)

31

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

jumlah nya terdiri dari 5, setiap 1 butir tes mewakili 1 dari setiap indikator kemampuan pemecahan masalah. Berikut ini model tes prestasi yang dibuat oleh penulis adalah :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

Dari gambar diatas, hitunglah luas petak satuan yang tidak diwarnai!

2. Ayah menanam mangga dikebun,dengan salah satu sisinya 5 meter dan sisi lainya 5 meter. Benarkah luas kebun ayah 26 ? Berikan alasanmu!

3. Perhatikan gambar kebun dibawah ini!

Kebun kosong berbentuk persegipanjang dengan luas 20 kemudian ditanami nanas sebesar 5 x 2 m. Hitunglah berapa luas kebun ayah yang masih kosong?


(36)

32

6cm

Jika panjangnya buku 6 cm dan luasnya 18 . Berapakah lebarnya? 5. Kakak mempunya figura yang berkuran 6 x 4 cm. Figura tersebut di isi

foto yang berukuran 3 x 2 cm. Berapakah luas daerah figura yang tidak diisi oleh foto?

Setelah penulis membuat tes prestasi belajar seperti yang diatas, berikut ini kunci jawabannya!

1. Diketahui : Jumlah seluruh petak satuan ada 15 buah Jumlah petak satuan yang diwarnai ada 2 buah Ditanya :Jumlah Petak satuan yang tidak diwarnai ? Jawab : Jumlah Petak satuan yang tidak diwarnai

= jumlah petak satua seluruhnya – jumlah petak satuan yang diwarnai = 15 petak satuan – 2 petak satuan

= 13 petak satuan

Jadi, jumlah petak satuan yang tidak diwarnai adalah 13 petak satuan 2. Diketahui : Sisi I kebun mangga = 5 m

Sisi II kebu n mangga = 5m

Ditanya: Benarkah luas kebun mangga ayah ? Berikan alasanmu!

Jawab : Salah, karena diketahui sisi kebun sama yaitu 5cm . Bearti kebun mangga ayah berbetuk persegi. Seharusnya luas kebun mangga ayah adalah : Luas persegi = S x S

= 5 x 5 = Jadi, luas kebun mangga seharusnya adalah


(37)

33

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

4. Diketahui : panjang buku = 6 cm Luas buku = Ditanya : Lebar buku ?

Jawab : Buku berbentuk persegipanjang, luas persegi panjang = p x l

18 = 6 x l 18/6 = l

L = 18 / 6 = 3 cm Jadi, lebar buku adalah 3 cm

5. Diketahui : Luas figura yang berkuran 6 x 4 cm = Luas foto yang berukuran 3 x 2 cm = Ditanya : luas daerah figura yang tidak diisi oleh foto?

Jawab : luas daerah figura yang tidak diisi oleh foto = Luas figura – Luas foto = - =

Jadi, luas daerah figura yang tidak diisi oleh foto adalah

Setelah penulis melakukan peyusunan tes kemampuan pemecahan masalah beserta kunci jawabannya, untuk mendukung penelitian ini adapun instrument yang digunakan lainnya berupa wawancara. Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung bertatap muka dengan responden. Pada penelitian ini, penulis menggunakan wawancara langsung tanpa perantara, maksudnya sumber datanya adalah orang diamati. Pengumpulan data yang menggunakan teknik wawancara untuk mengungkapkan masalah sikap secara langsung sebagai sumber data, oleh karena itu wawancara dapat dikatakan sebagai alat pengumpulan data yang efektif karena dapat dilaksanakan kepada setiap individu tanpa dibatasi oleh faktor usia, data yang diperoleh dapat langsung diketahui objektivitasnya karena dilaksanakan secara tatap muka, dilaksanakan langsung kepada responden yang ditetapkan sebagai sumber data, wawancara dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dilebih fleksibel dan dinamis.


(38)

34

Bentuk pertanyaan wawancara dalam penelitian ini yaitu pertanyaan yang tidak berstruktur dimana jawaban responden tidak disiapkan oleh pewawancara sehingga responden hanya menuliskan jawabannya dikolom yang telah disediakan oleh pewawancara. Adapun model pedoman wawancara yang digunakan oleh penulis sebagai berikut :

Tabel 3.3 Pedoman wawancara

No Pertanyaan Ringkasan Jawaban Siswa 1. Bagaimana pendapat kamu

mengenai pembelajaran yang menggunakan metode Discovery (Penemuan) pada pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan? 2. Apakah kamu merasa

tertarik untuk menyelesaikan soal-soal matematika yang diberikan, atau justru menganggapnya sebagai pelajaran yang sulit? 3. Dalam menyelesaikan

soal-soal yang diberikan, kamu lebih suka mengerjakannya secara kelompok atau sendiri? Mengapa?

4. Apakah setiap aktivitas yang kamu lakukan dalam


(39)

35

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

luas persegi dan persegipanjang?

5. Apakah manfaat yang kamu rasakan dalam pembelajaran menggunakan metode Discovery (Penemuan)? 6. Apakah yang kamu rasakan

pada saat guru

menghubungkan pelajaran matematika dengan kehidupan sehari-hari atau soal cerita? Apa ada kekurangannya!

C.Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian. Dilihat dari kompleksitas, populasi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu pertama, populasi homogeny adalah keseluruhan yang menjadi populasi, dengan memiliki sifat – sifat yang relatif sama satu sama lainnya. Kedua, populasi heterogen yakni keseluruhan individu anggota populasi relatif memiliki sifat – sifat individual, dimana sifat – sifat tersebut membedakan antar individu yang satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan berupa manusia atau siswa Sekolah Dasar Negeri Ranca Tales dari kelas 1- 6 yang berjumlah 322 siswa.

2. Sampel

Sampel merupakan perwakilan dari sebuah populasi. Dalam penentuan sampel penelitian adanya teknik pengambilan sampel, hal ini bertujuan untuk mendukung berjalannya penelitian. Pengambilan sampel harus tepat, karena apabila dilakukan dengan kurang tepat maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian akan tidak tepat juga. Pengambilan sampelnya dengan tidak dilakukan secara random. Sampel dalam penelitian ini tidak melibatkan semua anggota populasi yang ada di Sekolah Dasar Negeri


(40)

36

ranca Tales, tetapi Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas dari seluruh kelas anggota populasi yaitu anggota dari Kelas IIIA dan kelas IIIB. Satu kelas dijadikan kelas eksperimen dan satu kelas lagi dijadikan sebagai kelas kontrol. Sampelnya berjumlah 50 siswa yang terdiri dari 25 siswa kelas III A dan 25 siswa dari kelas III B Sekolah Dasar Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan.

D. Teknik pengumpulan dan pengolahan data

1. Teknik Pengumpuan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis gunakan ada 2 macam yaitu berupa tes dan wawancara. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

a. Tes

Tes merupakan suatu alat ukur. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tes yang berbentuk tertulis untuk dijawab oleh siswa seabaik mungkin, sehingga penulis mendapatkan hasil dari jawaban siswa yang akan dijadikan data penelitian ini.

b. Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi mengenai respon dan sikap siswa setelah diberikan perlakuan pembelajaran matematika pada materi luas persegi dan persegi panjang menggunakan metode Discovery (penemuan). Wawancara tersebut berisi 6 pertanyaan yang tidak terstruktur, diantaranya mengenai penggunaan metode Discovery (Penemuan) dalam pembelajaran matematika yang berlangsung, perasaan suka atau tidak dalam pembelajaran menggunakan metode Discovery


(41)

37

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

yaitu menggunakan pertanyaan yang tidak terstrukstur dengan susunan yang tidak menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga responden harus menuliskan jawaban secara jelas pada kolom yang telah disediakan.

2. Teknik Pengolahan Data

Setelah data – data dikumpulkan oleh penulis, kemudian penulis lakukan adalah mengolah data agar mendapatkan tujuan penelitian ini. Adapun data yang diolah dalam penelitian berupa olahaan data tes dan wawancara.

a. Tes

Suatu tes dapat dikatakan baik apabila mempunyai tingkat validitas yang tinggi. Menurut Taniredja,(2014,hlm.42) mengatakan “bahwa instrument dikatan memiliki validitas logis apabila instrument tersebut secara analisis akal sudah sesuai dengan isi dan aspek yang diunghkapkan”.

Terdapat beberapa cara dalam menguji validitas suatu bentuk soal, yaitu :

(1) Validitas muka

Validitas muka adalah validitas bentuk soal atau validitas tampilan, yiatu keabsahan susunan suatu kalimat, kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain (Suherman,2011,hlm.132). Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas oleh wali kelas III dan dosen pembimbing. Adapun caranya yaitu dengan membubuhkan angka 1 pada table oleh validator maka soal tersebut valid, dan membubuhkan angka 0 pada tabel maka soal tersebut tidak valid. Kemudian, validator memberikan komentar tentang ketidakvalidan soal tersebut, serta memberikan saran/perbaikan pada kolom dalam lembaran format yang telah disediakan oleh peneliti. Soal dikatakan


(42)

38

valid (dari segi validitas muka) apabila memiliki kejelasan dari segi bahasa atau redaksional pada setiap butir soal.

(2). Uji Validitas Isi

Menurut Arikunto,(2012,hlm.82)“validitas isi membuktikan tentang ketepatan atau kesesuaian tes tersebut ditinjau dari materi yang diberikan dan tujuan yang dingin dicapai”.

Untuk mendapatkan soal yang sesuai dengan validitas muka dan isi, pembuatan soal dilakukan dengan bimbingan dari pembimbing dan dilakukan berdasarkan atas pertimbangan (judgement) darinorang yang dianggap ahli dalam hal tersebut. Pada penelitian ini dilakukan uji dan bimbingan dari wali kelas III dan dosen pembimbing. Sebagaimana yang telah dilakukan pada validitas muka, validitas isi pun berlaku untuk setiap butir soal, setiap butir soal dinilai oleh validator (dosen pembimbing). Dengan membubuhkan angka 1 pada table oleh validator maka soal tersebut valid, dan membubuhkan angka 0 pada tabel maka soal tersebut tidak valid. Kemudian, validator memberikan komentar tentang ketidakvalidan soal tersebut, serta memberikan saran/perbaikan pada kolom dalam lembaran format yang telah disediakan oleh peneliti. Soal dikatakan valid secara isi jika butir soal tersebut telah sesuai dengan Materi pokok tentang luas persegi dan persegipanjang, Indikator pencapaian hasil belajar, Aspek kemampuan pemecahan masalah matematis dan Tingkat kesukaran untuk siswa kelas III SD. Adapun cara pengolahan data instrument


(43)

39

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

(Arikunto,2012,hlm.90).uji validitas butir soal dalam penelitian ini mengggunakan bantuan aplikasi anates. Rumus korelasi product moment menurut Suharsimi (dalam Muhidin,dan Abdurahman,2009,hlm.31) dengan angka kasar adalah sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y banyak subjek

nilai hasil uji coba nilai rerata harian

Setelah koefisien validitasnya diketahui, kemudian nilai diinterpretasikan berdasarkan kriteria pada tabel dibawah ini (Riduwan, 2006, hlm. 228) dibawah ini :

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat Tabel 3.5

Hasil Interprestasi Koefisien Korelasi

No Nomor Butir Soal Korelasi Keterangan

 

2 2 2 2

) ( .( ) ( ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy xy rNXY xy r


(44)

40

1 1 0.714

Kuat

2 2 0.759 Kuat

3 3 0.805 Sangat kuat

4 4 0.694 Kuat

5 5 0.679

Kuat

(4) .Uji Reliabilitas Tes

Realibilitas tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari inStrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukurann data dipercaya. (Muhidin dan Abdurahman,2009,hlm.37). Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas instrument tes digunakan untuk mengetahui kestabilan suatu instrument apabila diujikan beberapa kali. Hasil data yang diperoleh tidak dihitung secara manual, melainkan diolah menggunakan bantuan program software analisis butir soal (Anabutis).

Dalam hal ini, peneliti menggunakan rumus Untuk memperoleh reliabilitas soal prestasi belajar digunakan rumus Alpha Cronbach yaitu Arikunto,(dalam Muhidin dan Abdurahman,2009,hlm.38) dibawah :

r11 =             

2 2 1 1 t b k k   Keterangan :


(45)

41

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

Tingkat reliabilitas dari suatu instrumen didasarkan pada klasifikasi Guilford,(dalam Suherman,2011,hlm.156) dibawah ini:

Tabel 3.6

Klasifikasi Tingkat Reliabilitas

Besarnya rII Interpretasi 0,80 < rII ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,60 < rII ≤ 0,80 Tinggi 0,40 < rII ≤ 0,60 Cukup 0,20 < rII ≤ 0,40 Rendah

rII ≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil anates didapat rebilitas sebesar 0.72 dan termasuk kedalam kategori tinggi.

b. Wawancara

Pedoman wawancara yang penulis lakukan kepada siswa bertujuan untuk memperkuat data dalam mengetahui respon atau tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dan juga penulis ingin mencari data yang sulit diamati pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu data tentang sikap siswa dalam proses pembelajaran, pemahaman siswa serta pemecahan masalah yang dihadapi siswa dalam materi pembelajaran. Wawancara dilakukan terhadap beberapa perwakilan siswa dari kelas eksperimen masing-masing satu dari kelompok tinggi, sedang dan rendah. Data yang diperoleh selanjutnya diolah secara deskriptif sebagai salah satu pertimbangan pengambilan kesimpulan. Hasil pengolahan data tersebut dijadikan sebagai penguat suatu penelitian ini.


(46)

42

Nilai siswa dianalisis melalui data hasil pretest dan posttest yang dilakukan dari tes prestasi kemampuan pemecahan masalah analisis ini dilakukan untuk membuktikan hipotisis dalam penelitian ini. Sebelum dilakukan analisis lebih mendalam, terlebih dahulu data tersebut diujikan untuk mengetahui normal dan homogennya kedua sampel. Kemudian dilanjutkan dengan analisis data untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh pada nilai tes yang diberikan pada sampel yang menggunakan metode Discovery (Penemuan) dan yang menggunakan pembelajaran konvensional (ekspositori). Pada bagian ini akan dibahas mengenai kemampuan awal (pretest), kemampuan akhir (posttest) dan peningkatan nilai belajar (N-Gain).

1. Analisis Data Pretest dan Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol Sebelum diberikan perlakuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Discovery (Penemuan) dan pembelajaran konvensional. Peneliti melakukan Pretest dengan kelas kontrol dan kelas Eksperimen. Nilai prettest yang telah diperoleh, maka data-data tersebut diolah untuk mencari nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata, variansi, dan standar deviasi dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data diolah menggunakan bantuan program software SPSS versi 16.0 for windows, untuk mencari nilai-nilai tersebut menggunakan analisis deskriptif. Setelah mengetahui nilai rata–rata kelas kontrol dan Eksperimen kemudian peneliti melakukan uji selanjutnya Untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak maka akan dilakukan uji kesamaan dua rata-rata, setelah sebelumnya melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah melakukan uji analisis pada nilai pretest kemudian peneliti melanjutkan analisis posttest dengan tindakan yang sama pada pretest. Adapun analisis data yang


(47)

43

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Untuk menetapkan kenormalan, adapun kriteria yang berlaku menurut Santoso, (2010,hlm.186) adalah sebagai berikut :

a) Tetapkan taraf signifikansi uji α = 0.05

b) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh c) Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal

d) Jika signifikansi yang diperoleh < α , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji normalitas data nilai dengan uji Shapiro-Wilk karena data sampel yang digunakan dari masing – masing kelompok tidak banyak, yaitu hanya 25 siswa pada masing – masing kelompok serta menggunakan SPSS 16.0 for windows. (2). Uji Homogenitas Data

Berdasarkan hasil uji normalitas Shapiro-Wilk kedua sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Langkah yang dilakukan oleh penulis selanjutnya yaitu melakukan uji homogenitas terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu dengan menggunakan uji Levene’s (Levene’s test). Uji homogenitas varians dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah data sampel memiliki varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas menurut Santoso,(2010,hlm.187) sebagai berikut:

= Kedua varians sama (homogen)

= Kedua varians berbeda (heterogen)

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a) Jika signifikansi (Sig.) ≤ 0,05 maka ditolak b) Jika signifikansi (Sig.) > 0,05 maka diterima


(48)

44

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, diperoleh hasil nilai pretest berdistribusi normal dan memiliki variansi apakah sama atau homogen. Untuk langkah selanjutnya penulis melakukan pengujian kesamaan dua rata-rata menggunakan Compare Means Independent Sample Test atau dibaca Equal Variance Assumsed. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kesamaan kemampuan awal masing-masing kelompok atau tidak. Santoso,(.2010,hlm.253) sebagai berikut :

: Terdapat kesamaan nilai rata-rata hasil pretest siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol

: Tidak terdapat kesamaan nilai rata-rata hasil pretest siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a) Jika signifikansi (Sig.) ≤ 0,05 maka ditolak

b) Jika signifikansi (Sig.) > 0,05 maka diterima

(4). Pengelompokkan Data

Untuk memudahkan penulis dalam pengelompokkan nilai yang tinggi, sedang dan rendah maka penulis menggunakan rumus seperti di bawah ini :

(a) Jika

x

≥ (

̅

+ std) maka

x

dikelompokkan kedalam nilai “Tinggi”

(b) Jika (

̅

- std) ≤

x

< (

̅

+ std) maka

x

dikelompokkan kedalam nilai “Sedang”


(49)

45

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

(b)

̅

= nilai rata-rata kelas

(c) Std = nilai standar deviasi kelas

2. Analisis Data Pengelompokkan Nilai Postest Eksperimen

Analisis data ini dilakukan oleh penulis dengan maksud untuk menganalisis hasil postest siswa kelas eksperimen, dimana hal tersebut bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan nilai tes prestasi belajar dari masing-masing sub kelompok pada kelas eksperimen. Perhitungannya dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Setelah dibagi nilai dibagi kedalam sub kelompok, maka hal yang selanjut penulis lakukan adalah Uji One Way Anova (uji perbedaan rata-rata lebih dari dua kelompok) caranya, dengan memasukkan data kedalam tabel yang terdapat pada program SPSS 16.0 for windows, dan kemudian penulis akan mendapatkan hasil. Setelah penulis mendapatkan hasil, maka langkah selanjutnya penulis mencari perbedaan hasil diantara tiga kelompok tersebut dengan menggunakan uji Scheffe.

3. Analisis Data N-Gain Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Analisis data N-gain nilai siswa pada penelitian ini ditentukan berdasarkan nilai pretest dan postest yang diperoleh siswa. N-Gain tersebut dilakukan penulis pada penelitian ini untuk mengetahui perbedaan peningkatan nilai belajar siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Dalam hal ini, N-Gain dihitung dengan menggunakan bantuan program Micosoft Excel, perhitungan dilakukan dengan cara membagi selisih skor postest dan skor pretest dengan selisih skor ideal dan skor pretest yang telah ada. Selain menggunakan bantuan Microsoft Excel untuk mengetahui secara lebih jelas tentang perhitungan data N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol penulis melakukan perhitungan dengan bantuan program software SPSS versi 16.0 for windows. Hal ini dilakukan untuk mengetahui nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, variansi,


(50)

46

dan standar deviasi N-Gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun untuk mellihat peningkatan seberapa besar N-Gain siswa, maka sebagai acuannya menggunakan tabel di bawah ini:

Tabel 3.7 Interpretasi N-Gain

Gain Klasifikasi

g>0,7 gain tinggi

0,3<g≤0,7 gain sedang

g≤0,3 gain rendah

4. Data Hasil Wawancara

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti tidak diolah seperti instrument tes hanya saja di deskriptivkan, wawancara dilakukan terhadap 3 orang siswa pada kelas eksperimen dengan total 25 orang siswa, satu orang siswa dipilih secara acak dari masing-masing kelompok tinggi, sedang, dan rendah pada nilai tiap kelompok eksperimen. Data yang terkumpul ditulis dan diringkas berdasarkan permasalahan yang akan dijawab pada penelitian ini.


(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan temuan yang diperoleh selama penelitian yang dilakukan oleh penulis di Sekolah Dasar Negeri Ranca Tales kelas IIIA dan IIIB pada materi luas persegi dan persegi panjang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahwa dalam penelitian ini terdapat pengaruh motode Discovery terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi luas persegi dan persegipanjang di kelas eksperimen, terlihat dari hasil perhitungan statistik. Hasilnya dapat dilihat dari rata–rata kelas eksperimen dan kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan yang beda. Kelas ekperimen menggunakan metode Discovery dan kelas kontrol menggunakan metode eskpositori menunjukkan nilai rata-rata posttest kelas ekperimen lebih baik daripada kelas kontrol dan berdasarkan nilai rata–rata tersebut terlihat nilai rata–rata kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dan juga dilihat dari rata–rata N-Gain kedua kelas tersebut. Nilai rata–rata N-Gain pada kelas eksperimen termasuk kategori sedang, sedangkan kelas kontrol masuk dalam kategori rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode Discovery pada kelas eksperimen berpengaruh dan efektif digunakan untuk materi luas persegi dan persegipanjang pada siswa kelas III. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa ada pengaruh metode Discovery dan hasil pengguanan metode Discovery lebih baik daripada penggunaan metode Ekspositori terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa, sehingga rumusan masalah pada bab I terjawab.

2. Sebagian besar siswa yang menunjukkan sikap yang positif terhadap pembelajaran matematika yaitu pada siswa yang menggunakan pembelajaran dengan metode Discovery (Penemuan). Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan setelah penelitian selesai. Dimana pada kedua hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa anak


(52)

100

lebih menyukai pembelajaran yang menggunakan metode Discovery (Penemuan).

B.Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, saran yang dapat diberikan oleh peneliti kepada pihak-pihak terkait sebagai bahan pertimbangan diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Pembelajaran dengan pembelajaran yang menggunakan metode Discovery (Penemuan) terutama pada pembelajaran matematika membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga penggunaan alokasi waktu harus benar-benar diperhitungkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Selain itu, pembelajaran menggunakan metode Discovery (Penemuan) dapat digunakan sebagai salah satu variasi dalam pembelajaran matematika kerena dengan menggunakan metode Discovery (Penemuan) ini siswa dapat terlibat secara aktif dan dapat memotivasi belajar sehingga siswa dapat lebih mudah untuk memahami apa yang sedang ia pelajari. Selain itu pula dapat digunakan alat peraga yang menarik dan mendukung materi yang akan disampaikan sehingga membuat siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar.

2. Peneliti Selanjutnya

Peneliti lain, dapat melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan metode Discovery (Penemuan) untuk meneliti kemampuan, materi ajar dengan indikator pencapaian yang sama taupun berbeda.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2012). Dasar-Dasar evaluasi Pendidkan. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah,M. d. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika.

Jakarta: Rajawali Pers.

Isro'atun.(2010).Konsep Pembelajaran materi peluang Guna meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah.Jurnal Pendidikan Dasar,(14),hlm.12-14

Maimunah,(2013). Menigkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Discovery di SD 16 Lintau Bou.Penelitian Tindakan Kelas.

Muhidin.S, M. A. (2009). Analisis Korelasi,Regresi, dan Jalur. Bandung: Pustaka Setia.

Nurjanah,I. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis di Kelas IV SDN tinggar I.(skripsi ). Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang

Ollerton, M. (2009). Panduan Guru Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga. Rahman,Risqi.(2014).Pengaruh Penggunan Metode Discovery Terhadap

Kemampuan Analogi Matematis Siswa SMK AL –IKHSAN Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Penelitian Eksperimen,hlm.5 [Online] Tersedia:http://reprository.upi.ac.id/dspcebitstream/12345689/122/989389 /[10 Januari 2015]

Riduan.(2006).Dasar-Dasar Statistik. Bandung : Alfabeta

Santoso. (2010). Panduan Lengkap menguasai statistik dengan SPSS 17. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sanjaya,W (2011).Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta : Kencana

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman,H.E (2003).Evaluasi Pembelajaran Matematika.Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia


(54)

pembelajara IPA kelas IV SDN 03 Sungai Ambawang Kubu Raya.Jurnal Pendidikan Universitas Tanjung Pura. 18 (2). Tersedia :htttp://download.portal.org/article.php?article3061-9956-1[8 Januari 2015]

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Suyanto, A. (2013). Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Erlanggga.

Taniredja,T dan Mustafidah,H. (2014). Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Winarni dan Harmini. (2011). Matematika Untuk PGSD. Bandung: Rosdakarya. Yaniawati. (2010). e-learning alternatif pembelajaran Kontemporer. Bandung:


(1)

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(b)

̅

= nilai rata-rata kelas

(c) Std = nilai standar deviasi kelas

2. Analisis Data Pengelompokkan Nilai Postest Eksperimen

Analisis data ini dilakukan oleh penulis dengan maksud untuk menganalisis hasil postest siswa kelas eksperimen, dimana hal tersebut bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan nilai tes prestasi belajar dari masing-masing sub kelompok pada kelas eksperimen. Perhitungannya dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Setelah dibagi nilai dibagi kedalam sub kelompok, maka hal yang selanjut penulis lakukan adalah Uji One Way Anova (uji perbedaan rata-rata lebih dari dua kelompok) caranya, dengan memasukkan data kedalam tabel yang terdapat pada program SPSS 16.0 for windows, dan kemudian penulis akan mendapatkan hasil. Setelah penulis mendapatkan hasil, maka langkah selanjutnya penulis mencari perbedaan hasil diantara tiga kelompok tersebut dengan menggunakan uji Scheffe.

3. Analisis Data N-Gain Nilai Pretest dan Posttest Siswa

Analisis data N-gain nilai siswa pada penelitian ini ditentukan berdasarkan nilai pretest dan postest yang diperoleh siswa. N-Gain tersebut dilakukan penulis pada penelitian ini untuk mengetahui perbedaan peningkatan nilai belajar siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Dalam hal ini, N-Gain dihitung dengan menggunakan bantuan program Micosoft Excel, perhitungan dilakukan dengan cara membagi selisih skor postest dan skor pretest dengan selisih skor ideal dan skor pretest yang telah ada. Selain menggunakan bantuan Microsoft Excel untuk mengetahui secara lebih jelas tentang perhitungan data N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol penulis melakukan perhitungan dengan bantuan program software SPSS versi 16.0 for windows. Hal ini dilakukan untuk mengetahui nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, variansi,


(2)

46

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

dan standar deviasi N-Gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun untuk mellihat peningkatan seberapa besar N-Gain siswa, maka sebagai acuannya menggunakan tabel di bawah ini:

Tabel 3.7 Interpretasi N-Gain

Gain Klasifikasi

g>0,7 gain tinggi

0,3<g≤0,7 gain sedang

g≤0,3 gain rendah

4. Data Hasil Wawancara

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti tidak diolah seperti instrument tes hanya saja di deskriptivkan, wawancara dilakukan terhadap 3 orang siswa pada kelas eksperimen dengan total 25 orang siswa, satu orang siswa dipilih secara acak dari masing-masing kelompok tinggi, sedang, dan rendah pada nilai tiap kelompok eksperimen. Data yang terkumpul ditulis dan diringkas berdasarkan permasalahan yang akan dijawab pada penelitian ini.


(3)

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan temuan yang diperoleh selama penelitian yang dilakukan oleh penulis di Sekolah Dasar Negeri Ranca Tales kelas IIIA dan IIIB pada materi luas persegi dan persegi panjang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahwa dalam penelitian ini terdapat pengaruh motode Discovery terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi luas persegi dan persegipanjang di kelas eksperimen, terlihat dari hasil perhitungan statistik. Hasilnya dapat dilihat dari rata–rata kelas eksperimen dan kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan yang beda. Kelas ekperimen menggunakan metode Discovery dan kelas kontrol menggunakan metode eskpositori menunjukkan nilai rata-rata posttest kelas ekperimen lebih baik daripada kelas kontrol dan berdasarkan nilai rata–rata tersebut terlihat nilai rata–rata kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dan juga dilihat dari rata–rata N-Gain kedua kelas tersebut. Nilai rata–rata N-Gain pada kelas eksperimen termasuk kategori sedang, sedangkan kelas kontrol masuk dalam kategori rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode Discovery pada kelas eksperimen berpengaruh dan efektif digunakan untuk materi luas persegi dan persegipanjang pada siswa kelas III. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa ada pengaruh metode Discovery dan hasil pengguanan metode Discovery lebih baik daripada penggunaan metode Ekspositori terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa, sehingga rumusan masalah pada bab I terjawab.

2. Sebagian besar siswa yang menunjukkan sikap yang positif terhadap pembelajaran matematika yaitu pada siswa yang menggunakan pembelajaran dengan metode Discovery (Penemuan). Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan setelah penelitian selesai. Dimana pada kedua hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa anak


(4)

100

lebih menyukai pembelajaran yang menggunakan metode Discovery (Penemuan).

B.Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, saran yang dapat diberikan oleh peneliti kepada pihak-pihak terkait sebagai bahan pertimbangan diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Pembelajaran dengan pembelajaran yang menggunakan metode Discovery (Penemuan) terutama pada pembelajaran matematika membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga penggunaan alokasi waktu harus benar-benar diperhitungkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Selain itu, pembelajaran menggunakan metode Discovery (Penemuan) dapat digunakan sebagai salah satu variasi dalam pembelajaran matematika kerena dengan menggunakan metode Discovery (Penemuan) ini siswa dapat terlibat secara aktif dan dapat memotivasi belajar sehingga siswa dapat lebih mudah untuk memahami apa yang sedang ia pelajari. Selain itu pula dapat digunakan alat peraga yang menarik dan mendukung materi yang akan disampaikan sehingga membuat siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar.

2. Peneliti Selanjutnya

Peneliti lain, dapat melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan metode Discovery (Penemuan) untuk meneliti kemampuan, materi ajar dengan indikator pencapaian yang sama taupun berbeda.


(5)

Trisna Tirtasari,2015

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLHA DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2012). Dasar-Dasar evaluasi Pendidkan. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah,M. d. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika.

Jakarta: Rajawali Pers.

Isro'atun.(2010).Konsep Pembelajaran materi peluang Guna meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah.Jurnal Pendidikan Dasar,(14),hlm.12-14

Maimunah,(2013). Menigkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Discovery di SD 16 Lintau Bou.Penelitian Tindakan Kelas.

Muhidin.S, M. A. (2009). Analisis Korelasi,Regresi, dan Jalur. Bandung: Pustaka Setia.

Nurjanah,I. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted

Individualization Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis di Kelas IV SDN tinggar I.(skripsi ). Universitas Pendidikan Indonesia Kampus

Serang

Ollerton, M. (2009). Panduan Guru Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga. Rahman,Risqi.(2014).Pengaruh Penggunan Metode Discovery Terhadap

Kemampuan Analogi Matematis Siswa SMK AL –IKHSAN Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Penelitian Eksperimen,hlm.5 [Online] Tersedia:http://reprository.upi.ac.id/dspcebitstream/12345689/122/989389 /[10 Januari 2015]

Riduan.(2006).Dasar-Dasar Statistik. Bandung : Alfabeta

Santoso. (2010). Panduan Lengkap menguasai statistik dengan SPSS 17. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sanjaya,W (2011).Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta : Kencana

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman,H.E (2003).Evaluasi Pembelajaran Matematika.Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia


(6)

pembelajara IPA kelas IV SDN 03 Sungai Ambawang Kubu Raya.Jurnal Pendidikan Universitas Tanjung Pura. 18 (2). Tersedia :htttp://download.portal.org/article.php?article3061-9956-1[8 Januari 2015]

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Suyanto, A. (2013). Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Erlanggga.

Taniredja,T dan Mustafidah,H. (2014). Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Winarni dan Harmini. (2011). Matematika Untuk PGSD. Bandung: Rosdakarya. Yaniawati. (2010). e-learning alternatif pembelajaran Kontemporer. Bandung:


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETAK PERSEGI SATUAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

10 54 79

PENGARUH STRATEGI PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR: Penelitian Eksperimen di Kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kec. Taktakan Kota Serang.

0 1 44

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA KONSEP LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG: Penelitian Eksperimen di Kelas III SD Negeri Serang 16 Kecamatan Serang Kota Serang.

1 9 57

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH LUAS DAERAH PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Matematika di kelas III SD Negeri 2 Tawangbanteng Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikm

0 2 29

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD:Penelitian Eksperimen Pada Materi Pecahan Biasa di Kelas IV SD Negeri Kubang Kec. Curug Kota Serang.

0 0 37

Pemanfaatan papan berpaku pada pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar materi menghitung luas persegi dan luas persegi panjang kelas III SD Negeri Timbulharjo Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015.

1 11 205

Efektifitas penggunaan alat peraga kertas persegi satuan pada pembelajaran matematika untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang pada siswa kelas 3 SD Negeri I Baleharjo Wonosari Gunung Kidul.

0 0 231

Pengetahuan dan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan keliling dan luas persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III SD 1 Palbapang Bantul.

0 2 214

Bab 8 Keliling dan Luas Persegi serta Persegi panjang

1 178 27

Peningkatan prestasi belajar mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dengan alat peraga persegi satuan pada siswa kelas III SD Kanisius Sengkan Yogyakarta - USD Repository

0 0 274