PENGARUH STRATEGI PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR: Penelitian Eksperimen di Kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kec. Taktakan Kota Serang.

(1)

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH STRATEGI

PROBLEM-BASED

LEARNING

(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD

BENDA DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Eksperimen di Kelas IV SD Negeri

Ranca Tales Kec. Taktakan Kota Serang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Restu Handika

1105033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

2015


(2)

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN

WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

(Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kec. Taktakan Kota Serang)

Oleh

RESTU HANDIKA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan

© Restu Handika 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang .

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR


(4)

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR


(5)

i

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN

WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Eksperimen di Kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kec. Taktakan Kota Serang)

RESTU HANDIKA (2015). Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pembelajaran di SD masih banyak yang cara pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional atau dalam hal ini pembelajaran dengan cara satu arah. Karena permasalahan seperti itulah peneliti ingin mematahkan anggapan tersebut dan mengangkat sebuah strategi PBL ketika pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SDN Ranca Tales dengan menggunakan kelas paralel, yaitu kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B adalah kelas kontrol. Adapun masing-masing sample yang diambil yaitu 25 orang dengan variabel terikatnya yaitu kemampuan hasil belajar siswa. Dimana penelitian ini memliki tujuan yaitu meingkatkan hasil belajar kelas eksperimen dengan menggunakan strategi PBL dan meningkatkan sikap siswa kelas ekspermen melalui strategi PBL. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan instrumen penelitiannya yaitu tes sebelum perlakuan, tes setelah perlakuan dan skala sikap. Pengumpulan data diolah dengan menggunakan software Statistics

Passage for the Social Science (SPSS) 21.0 for windows dan Ms. Excel. Di

lapangan ditemukan uji perbedaan dua rata-rata antara posttest kelas kontrol sebesar 50,4 sementara kelas eksperimen sebesar 60,2. Dengan selisih keduanya sebesar 9,8. Hal tersebut menunjukkan bahwa strategi PBL dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa. Harapan dari peneliti yaitu para pengajar dalam hal ini guru dapat menggunakan strategi PBL ini juga menyingkat mengenai materi pada kemampuan hasil belajarnya.

Kata kunci: Strategi Problem-Based Learning Terhadap Kemampuan Hasil Belajar Siswa


(6)

i

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PERSEMBAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 4

1. Tujuan Penelitian ... 4

2. Manfaat Penelitian ... 4

D. Definisi Operasional... 5

E. Struktur Penulisan ... 6

BAB II : STRATEGI PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 7

2. Strategi Problem-Based Learning (PBL) ... 8


(7)

ii

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Benda dan Sifatnya ... 20

B. Kerangka Pemikiran ... 22

C. Temuan Hasil Penelitian Sebelumnya ... 23

D. Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Lokasi, Subyek, Populasi, dan Sampel ... 25

B. Desain Penelitian ... 27

C. Metode Penelitian ... 28

D. Instrumen Penelitian... 29

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 30

1. Instrumen Tes Hasil Belajar ... 30

2. Instrumen Skala Sikap Siswa ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

G. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV : HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. HASIL PENELITIAN ... 44

1. Instrumen Tes Hasil Belajar ...44

a. Validitas Tes ... 45

b. Reliabilitas ... 45

c. Tingkat Kesukaran ... 46

d. Daya Pembeda ... 48

e. Analisis Data Pretest ...49

1) Uji Normalitas Data Pretest ...53

2) Uji Homogenitas Data Pretest ...56

3) Uji Kesamaan Dua Rata–rata (Uji t) Data Pretest ...57

4) Pengelompokkan Kelompok Rendah, Sedang, dan Tinggi Pada Pretest ... 59


(8)

iii

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Uji Normalitas Data Posttest ... 66

2) Uji Homogenitas Data Posttest ... 69

3) Pengelompokkan Kelompok Rendah, Sedang, dan Tinggi Pada Posttest ... 70

4) Uji Perbedaan Dua Rata–rata (uji t) Data Posttest ... 73

5) Uji Perbedaan Rata-rata Posttest Kelompok Kelas Eksperimen ... 76

g. Analisis Data N–Gain Hasil Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 79

h. Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen ... 82

2. Analisis Data Skala Sikap Siswa... 84

B. PEMBAHASAN ... 91

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...93

A. Kesimpulan ...93

B. Rekomendasi ...94

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(9)

iv

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Fase-fase Pembelajaran Problem-Based Learning ... 12

2.2 Perbedaan Strategi Problem-Based Learning dengan Pembelajaran Tradisional (Konvensional) ... 17

3.1 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 32

3.2 Kriteria Reliabilitas Guilford ... 33

3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran ... 34

3.4 Klasifikasi Daya Pembeda ... 35

3.5 Interpretasi N-Gain ... 41

3.6 Kriteria Persentase Skala Sikap ... 43

4.1 Validitas Tes ... 45

4.2 Uji Reliabilitas ... 46

4.3 Tabel Tingkat Kesukaran Soal... 46

4.4 Daya Pembeda Dua Kelompok ... 48

4.5 Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 50

4.6 Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 51

4.7 Statistik Deskriptif Data Pretest ... 53

4.8 Uji Normalitas Data Pretest ... 54

4.9 Uji Homogenitas Data Pretest ... 56

4.10 Independent Sample Test ... 58

4.11 Pengelompokkan Pretest Kelas Eksperimen ... 60

4.12 Pengelompokkan Pretest Kelas Kontrol ... 61

4.13 Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... 62

4.14 Nilai Posttest Kelas Kontrol ... 64

4.15 Statistik Deskriptif Data Posttest ... 66

4.16 Uji Normalitas Data Posttest ... 67

4.17 Uji Homogenitas Data Pretest ... 69


(10)

v

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.19 Pengelompokkan Posttest Kelas Kontrol... 72

4.20 Independent Sample Test ... 74

4.21 Pengelompokkan Kelas Eksperimen Untuk Uji Anova dan Uji Scheffe ... 76

4.22 Hasil Uji One Way Anova ... 77

4.23 Hasil Uji Scheffe ... 78

4.24 Descriptive Statistics N-Gain ... 80

4.25 Rata-rata Data N-Gain Siswa... 81

4.26 Interpretasi N-Gain ... 81

4.27 Hasil LKS Kelas Eksperimen ... 82

4.28 Sikap Siswa Kelas Eksperimen ... 85

4.29 Angket Skala Sikap dan Penafsiran ... 88

4.30 Rerata Pengelompokkan Posttest ... 91


(11)

vi

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram

4.1 Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 51

4.2 Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 52

4.3 Plots Pretest Kelas Eksperimen ... 55

4.4 Plots Pretest Kelas Kontrol ... 55

4.5 Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... 64

4.6 Nilai Posttest Kelas Kontrol... 65

4.7 Plots Posttest Kelas Eksperimen ... 68

4.8 Plots Posttest Kelas Kontrol... 68

4.9 N–Gain Kelas Eksperimen ... 79

4.10 N–Gain Kelas Kontrol ... 79

4.11 Rerata Hasil LKS Kelas Eksperimen ... 83


(12)

vii

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Lembar Pertimbangan Validitas Pretest Posttest

2. Lembar Pertimbangan LKS

3. RPP Problem-Based Learning

4. Instrumen Pretest Posttest

5. Sampel Pretest Nilai Rendah Kelas Eksperimen

6. Sampel Pretest Nilai Rendah Kelas Kontrol

7. Sampel Pretest Nilai Sedang Kelas Eksperimen

8. Sampel Pretest Nilai Sedang Kelas Kontrol

9. Sampel Pretest Nilai Tinggi Kelas Eksperimen

10. Sampel Pretest Nilai Tinggi Kelas Kontrol

11. Sampel Posttest Nilai Rendah Kelas Eksperimen

12. Sampel Posttest Nilai Rendah Kelas Kontrol

13. Sampel Posttest Nilai Sedang Kelas Eksperimen

14. Sampel Posttest Nilai Sedang Kelas Kontrol

15. Sampel Posttest Nilai Tinggi Kelas Eksperimen

16. Sampel Posttest Nilai Tinggi Kelas Kontrol

17. Sampel Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen

18. Foto Saat Pembelajaran Menggunakan Strategi Problem-Based

Learning

19. Instrumen Skala Sikap Siswa

20. Sampel Isian Skala Sikap Siswa

21. Output Data SPSS 20.0 dan Ms. Excel

22. Uji Validitas Tes

23. Uji Pretest Normalitas

24. Uji Pretest Homogenitas


(13)

viii

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26. Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Uji t) Data Pretest

27. Uji Posttest Normalitas

28. Uji Posttest Homogenitas

29. Uji Posttest Scheffe

30. Uji Posttest Deskriptif

31. Uji Perbedaan Dua Rata–rata (uji t) Data Posttest

32. Uji N–Gain Kelas Eksperimen

33. Uji N–Gain Kelas Kontrol

34. UJi N–Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

35. Hasil N–Gain Kelas Eksperimen

36. Hasil N–Gain Kelas Kontrol 37. Tabel F

38. SK Pengangkatan Dosen Pembimbing I dan II

39. Surat Ijin Melakukan Penelitian


(14)

1

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di Sekolah Dasar. Seorang guru Sekolah Dasar yang akan mengajarkan IPA haruslah mengetahui dan memahami materi yang akan diajarkannya. Dengan begitu, guru harus menggunakan strategi ataupun metode yang cocok diterapkan di sekolah tersebut, sehingga semua murid dapat mengerti apa yang akan diajarkan dan tujuan pembelajaran dapat tersampaikan.

Pada hakikatnya, IPA memiliki kontribusi yang sangat besar dalam membantu kehidupan manusia sehari–hari. Barlia (2010: 2) mengemukakan bahwa:

Kemajuan sains dan teknologi dalam satu sisi sangat menguntungkan dan menunjang kehidupan umat manusia, misalnya memacu kemajuan ekonomi untuk kesejahteraan umat manusia.

Pada kenyataannya yang terjadi di lapangan, seperti hasil observasi yang dilakukan di kelas IV SDN Ranca Tales adalah sistem pembelajarannya masih bersifat konvensional. Pembelajaran hanya bersifat “Transfer Ilmu” dari guru kepada siswanya, tanpa adanya bimbingan secara langsung dari guru kepada siswa. Siswa memperoleh informasi kemudian menghapalnya. Otaknya dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang telah diberikan. Tanpa dituntut untuk bernalar, berpikir kritis dan melakukan pemecahan masalah. Keantusiasan siswa pada saat pembelajaranpun dinilai


(15)

2

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sangat kurang untuk pembelajaran IPA pada materi benda dan sifatnya ini, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-harinya.

Permasalahan tersebut memunculkan pemikiran dari peneliti untuk mencari solusi yaitu diperlukannya suatu strategi dan metode yang lebih inovatif dan menarik. Oleh karena itu agar hasil belajar siswa meningkat, maka diperlukan suatu pembelajaran yang mendukung tujuan tersebut. Strategi problem-based learning adalah salah satu metode yang dapat digunakan pengajar sebagai suatu strategi dan metode yang inovatif dan menarik. Alasan digunakannya strategi problem-based learning pada pembelajaran IPA adalah sebagai berikut : 1) merupakan teknik yang cukup bagus untuk siswa agar lebih memahami isi pelajaran; 2) menantang kemampuan sisiwa, serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa; 3) meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa; 4) membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata; 5) lebih menyenangkan dan disukai siswa, dll.

Sebagaimana pakar PBL yaitu H. S. Barrows (1982), menyatakan bahwa:

PBL adalah sebuah metode pembelajaran yang didasarkan pada prinsip pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah (problem) dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan atau mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru.


(16)

3

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Latar belakang di atas mendorong penulis melakukan penelitian untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa SD kelas IVA (empat A) SDN Ranca Tales melalui strategi problem-based learning yang mencakup mendefinisikan masalah, mendiagnosis masalah, merumuskan alternatif strategi, menentukan dan menetapkan strategi pilihan, dan melakukan evaluasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis akan membandingkan peningkatan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan strategi

problem-based learning dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.

Selain itu penulis ingin mengetahui sikap siswa dan pengisian lembar observasi oleh guru terhadap pembelajaran IPA yang menggunakan strategi

problem-based learning.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas kontrol?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas eksperimen?

3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen?

4. Bagaimana sikap siswa terhadap proses pembelajaran yang menggunakan strategi PBL pada kelas eksperimen?


(17)

4

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses dan tes hasil belajar siswa di kelas IV SD pada pembelajaran IPA menggunakan strategi problem-based learning.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas kontrol.

b. Mengidentifikasi peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas eksperimen.

c. Mengidentifikasi perbandingan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

d. Mengidentifikasi sikap siswa terhadap proses pembelajaran yang menggunakan strategi PBL pada kelas eksperimen.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting untuk dilakukan, secara praktis hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi SD (guru dan siswa), sedangkan secara teoritis akan bermanfaat bagi penelitian dan keilmuan. Adapun rincian manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Bagi siswa: strategi problem-based learning ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA siswa SD.


(18)

5

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bagi guru: strategi problem-based learning ini dapat menjadi model pembelajaran alternatif yang diterapkan di kelas.

c. Hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai acuan/ referensi (penelitian yang relevan) pada penelitian yang sejenis.

D. Definisi Operasional

Berdasarkan permasalahan yang terjadi diperoleh suatu bentuk judul yang bila didefinisikan secara oprasional adalah sebagai berikut:

1. Strategi Problem-Based Learning (PBL)

Depdiknas (Komalasari. 2010: 58) menjelaskan bahwa strategi PBL menggunakan masalah dunia nyata bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan mengkoneksikan, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari mata pelajaran. Dalam hal ini siswa terlibat dalam penyelidikan untuk menghubungkan yang mengintegrasikan keterampilan dan konsep dari berbagai isi materi pelajaran. Strategi ini mencakup pengumpulan informasi berkaitan dengan pertanyaan, menyintesa dan mempresentasikan penemuannya kepada orang lain.

2. Hasil Belajar

Belajar merupakan kegiatan manusia yang dilakukan sepanjang hayat. Melalui kegiatan belajar, manusia dapat mengetahui berbagai hal dan informasi yang ada di lingkungan sekitarnya. Namun, belajar bukan hanya sekedar mengumpulkan informasi dan berlatih saja.


(19)

6

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Winkel (2004: 59) belajar merupakan suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Dengan demikian, perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Sehingga semua perubahan itu merupakan suatu hasil belajar dan mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.

E. Struktur Penulisan

Adapun struktur penulisan skripsi ini diantaranya:

Bab I: Pendahuluan, bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional serta struktur penulisan.

Bab II: Strategi Problem-Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Perubahan Wujud Benda di Sekolah Dasar, bagian ini meliputi: kajian pustaka, kerangka pemikiran, temuan hasil penelitian sebelumnya dan hipotesis penelitian.

Bab III: Metodologi Penelitian, bagian ini meliputi: lokasi, subyek, populasi, dan sampel, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, bagian ini meliputi: hasil dari instrumen tes hasil belajar siswa kelas IV SD, analisis skala sikap dan pembahasan hasil temuan dari strategi yang diterapkan pada kelas eksperimen.


(20)

7

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab V: kesimpulan dan Saran, meliputi: kesimpulan dari keseluruhan penelitian eksperimen yang telah dilakukan dan rekomendasi untuk rekan guru dan peneliti selanjutnya.


(21)

25

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Subyek, Populasi, dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan untuk penelitian yaitu SD Negeri Ranca Tales, Satu Gugus Depan yang beralamatkan di Kp. Ranca Tales Desa Drangong Kecamatan Taktakan Kota Serang. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena merupakan tempat di mana peneliti sedang melaksanakan PPL, sehingga memudahkan peneliti melakukan penelitian eksperimen. Dengan demikian pelaksanaan kegiatan penelitian diharapkan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan pembelajaran yang telah dipilih sebelumnya.

2. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa–siswi kelas IVA dan IVB SD Negeri Ranca Tales. Dimana untuk kelas IVA berjumlah 25 orang (terdiri dari 16 orang perempuan dan 9 orang laki–laki), sementara kelas IVB berjumlah 25 orang (terdiri dari 14 orang perempuan dan 11 orang laki–laki).

Semua siswa dijadikan subyek penelitian. Dan nilai-nilai yang diperoleh oleh semua siswa, peneliti olah sampai akhir penelitian selesai. 3. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:


(22)

26

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan” –(Sugiono, 2009: 80).

Populasi dalam penelitian ini yaitu satu Gugus Depan dengan SD Negeri Ranca Tales. Dimana satu Gugus Depan suatu SD berjumlah lima SD. Adapun SD–SD yang satu Gugus Sekolah dengan SD Negeri Ranca Tales yaitu SD Negeri Cigabus, SD Negeri Umbul, SD Negeri Kapuk dan SD Negeri Taman. Dan untuk memudahkan penelitian, peneliti menggunakan satu Gugus Sekolah, agar penelitian tidak terlalu luas, sehingga penelitian dapat diwakilkan oleh salah satu SD yang memiliki 2 kelas pada setiap tingkatan kelasnya, maka dipilihkan SD Negeri Ranca Tales karena memenuhi kriteria yang diinginkan oleh peneliti.

4. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” -(Sugiono, 2009: 80).

Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu purposive sampling atau sample yang disengaja. Siswa kelas IVA (empat A) dan IVB (empat B) SD Negeri Ranca Tales, yang tiap kelas memiliki siswa 25 orang. Dimana kelas IVA terdiri dari 9 orang laki–laki dan 16 orang perempuan. Sementara kelas IVB terdiri dari 11 orang laki–laki dan 14 orang perempuan.

Kelas IVA dan IVB dijadikan sampel yang disengaja, dimana kelas IVA dijadikan kelas eksperimen dan kelas IVB dijadikan sebagai kelas kontrol. Seluruh siswa diasumsikan memiliki kemampuan dasar yang


(23)

27

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sama. Dengan kata lain, seluruh anggota populasi dalam penelitian ini memiliki kemampuan dasar yang sama.

B. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen, dimana penelitian dilakukan untuk melihat hubungan sebab–akibat.

Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi problem-based learning. Sementara hasil belajar pada pembelajaran IPA adalah sebagai variabel terikatnya (variabel yang diamati). Pengamatan dilakukan dua kali yaitu sebelum proses pembelajaran, yang disebut pretest dan sesudah pembelajaran yang disebut posttest.

Pada penelitian ini, dipilih sampel penelitian secara disengaja, kemudian dibagi menjadi dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pretest dan posttest dilakukan pada dua kelompok tersebut. Pada kelompok eksperimen memperoleh perlakuan dengan pembelajaran menggunakan strategi problem-based learning sedangkan kelompok kontrol memperoleh perlakuan dengan pendekatan konvensional.

Berdasarkan uraian di atas, maka desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol pretest–posttest (Ruseffendi, 1998) yang secara ringkas digambarkan sebagai berikut:

A 0 X1 0

A 0 X2 0


(24)

28

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A : Pengelompokan sampel secara disengaja menurut kelas 0 : Pretes = Posttes

X1 : Strategi Problem-Based Learning

X2 : Pendekatan Konvensional

C. Metode Penelitian

Metode penelitian memiliki rancangan yang menggambarkan prosedur atau langkah–langkah yang harus ditempuh, sumber data, dan dengan cara bagaimana data tersebut dikumpulkan dan diolah. Adapun penelitian ini mengunakan metode eksperimen.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan sebab–akibat melalui pemanipulasian variabel bebas dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tadi, sehingga penelitian ini digolongkan kepada penelitian eksperimen (Russeffendi, 1998).

Seperti yang dituturkan oleh Russeffendi di atas, bahwa apakah ada pengaruhnya variabel bebas yang digunakan yaitu strategi PBL terhadap variabel bebas yang diteliti, dalam hal ini yaitu hasil belajar siswanya.

Diperkuat oleh Djamarah (2002), yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari.

Penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiono: 2010)


(25)

29

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain ini dikatakan Quasi eksperimen, karena dalam pelaksanaannya peneliti memerlukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan juga desain penelitian eksperimen ini tidak akan mengambil setengah dari subjek dari populasi tetapi menggunakan seluruh atau hamper seluruh subjek dalam kelompok yang utuh (intact grup) untuk diberikan perlakuan (treatment).

Bentuk desain quasi eksperimen yang termasuk dalam eksperimen ini yaitu non-equivalent contol group design yang memiliki ciri sebagai berikut: 1. Ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

2. Subjek penelitian dapat diambil secara acak

3. Dua kelompok diberi pretest, kemudian kedua kelas diberikan perlakuan berbeda, lalu diberikan posttest.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan suatu percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajari, serta siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari proses yang dialaminya. Hal ini berarti bahwa peran guru sangatlah penting dalam memberikan pengawasan sekaligus bimbingan kepada siswa.

Teknik pengumpulan data melalui tes hasil belajar, lembar kerja siswa (LKS) dimana semuanya diberikan kepada kedua kelas. Dan non tes seperti skala sikap siswa yang hanya diberikan kepada kelas eksperimen. Hal ini sangat erat kaitannya dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan nantinya.


(26)

30

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan non–tes. Instrumen tes berupa soal–soal pada pretest dan posttes Ilmu Pengetahuan Alam serta peningkatan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap pembelajaran, sedangkan instrumen non–tes terdiri dari skala sikap siswa.

E. Proses Pengembangan Instrumen

1. Instrumen Tes Hasil Belajar

Dalam penelitian ini, instrumen tes terdiri dari pretes dan posttes. Pretes diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengukur kemampuan awal masing–masing kelompok dan diberikan sebelum pembelajaran dilakukan. Sedangkan posttes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah treatment diberikan.

Dalam penyusunan tes hasil belajar ini, diawali dengan penyusunan kisi–kisi soal yang mencakup sub pokok bahasan, kompetensi dasar, indikator, aspek hasil belajar yang diukur, serta jumlah butir soal. Setelah membuat kisi–kisi, dilanjutkan dengan menyusun soal disertai kunci jawaban dan pedoman penskoran untuk setiap butir soal.

Tes hasil belajar yang digunakan adalah tes berbentuk uraian, dengan tujuan agar proses berpikir, ketelitian, dan sistematika penyusunan dapat dilihat melalui langkah–langkah penyelesaian menjawab tes. Di


(27)

31

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

samping itu juga kesalahan dan kesulitan yang dialami siswa dapat diketahui dan dikaji sehingga memungkinkan dilaksanakannya perbaikan. a. Validitas tes

“Validitas menunjukkan tingkat ketepatan suatu alat (tes) atau

tingkat keabsahan” (Wahyudin. dkk, 2008: 140). Dalam mengukur

aspek yang hendak diukur, atau dalam mengungkap data yang hendak diungkap. Setiap alat ukur harus hanya mengukur satu dimensi atau satu aspek saja. Kriteria yang mendasar dari suatu tes yang tangguh adalah tes tersebut dapat mengukur hasil–hasil yang konsisten dengan tujuannya. Untuk mengetahui validitas isi, dilakukan dengan berdasarkan atas pertimbangan (judgement) dari para ahli, atau orang yang dianggap ahli dalam hal ini, salah satunya adalah dosen pembimbing.

Validitas soal yang dinilai oleh validator adalah: (1) kesesuaian antara indikator dan butir soal, (2) kejelasan bahasa dalam soal, (3) kesesuaian soal dengan tingkat kemampuan siswa, dan (4) kebenaran materi atau konsep.

Adapun lembar pertimbangan untuk persetujuan atas kevalidan soal yang telah dibuat dan telah diisi oleh dosen pembimbing (Terlampir A.1). Sedangkan tingkat (indeks) validitas kriterium (Suherman dan Sukjaya, 1990:145) dapat diketahui cara menentukan koefisien korelasi antara instrumen evaluasi dengan alat ukur lainnya yang disumsikan memiliki validitas yang baik. Untuk mengetahui


(28)

32

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

koefisien korelasi tersebut, digunakan rumus korelasi produk moment dengan angka kasar (Suherman dan Sukjaya, 1990:154, Suherman, 2003: 119-120) sebagai berikut:

Keterangan: xy

r = koefisien validitas 

N banyak subjek

X nilai hasil uji coba

Y nilai rerata harian

Setelah koefisien validitasnya diketahui, kemudian nilai rxy diinterpretasikan berdasarkan kriteria dari Suherman (2003: 112-113), yaitu seperti pada tabel dibawah:

Tabel 3.1

Interpretasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi (rxy) Interpretasi

0,80≤rxy<1,00 validatas sangat tinggi 0,60≤rxy<0,80 validitas tinggi 0,40≤rxy<0,60 validitas sedang 0,20≤rxy<0,40 validitas rendah

0,00≤rxy0,20 validitas sangat rendah xy

r <0,00 tidak valid

 

  2 2 2 2 ) ( .( ) ( ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy


(29)

33

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Reliabilitas Suatu Instrument

Reliabilitas suatu instrumen evaluasi adalah keajegan/ kekonsistenan instrumen tersebut bila diberikan kepada subjek yang sama meskipun oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda, atau tempat yang berbeda, maka akan memberikan hasil yang sama atau relatif sama (Suherman dan Sukjaya, 1990: 167). Untuk mengetahui tingkat reliabilitas pada tes hasil belajar yang berbentuk uraian, digunakan rumus Alpha (Suherman dan Sukjaya, 1990:194, Suherrman, 2003:139) sebagai berikut:

Keterangan: 

11

r koefisien reliabilitas 

n banyaknya butir soal

2 

1

s jumlah varians skor setiap butir soal 

2

t

s varians skor total

Setelah koefisien reliabilitas diketahui, kemudian dikonversikan dengan kriteria reliabilitas Guilford (Ruseffendi, 1998: 144), kriteria itu tampak pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Kriteria Reliabilitas Guilford

Koefisien Reliabilitas Kriteria

0,00-0,20 Reliabilitas kecil

         

2

2 1 11 1

1 st

s n

n r


(30)

34

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20-0,40 Reliabilatas rendah

0,40-0,70 Reliabiltas sedang

0,70-0,90 Reliabilitas tinggi

0,90-1,00 Reliabilitas sangat tinggi

c. Tingkat Kesukaran Soal Peningkatan Hasil Belajar

Tingkat kesukaran (TK) suatu butir soal menunjukkan apakah butir soal tersebut tergolong mudah, sedang, atau sukar. Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran adalah sebagai berikut TK

T T

I S

Keterangan:

TK tingkat kesukaran 

T

S jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal itu 

T

I jumlah skor ideal pada butir soal itu

Klasifikasi tingkat kesukaran (Suherman, 2003: 169) diperlihatkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.3

Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran Kategori Soal

TK=0,00 Soal terlalu sukar

0,00<TK≤0,30 Soal sukar

0,30<TK≤0,70 Soal sedang


(31)

35

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TK=1,00 Soal terlalu mudah

d. Daya Pembeda Soal Tes Hasil Belajar

Daya pembeda atau indeks diskriminasi tes suatu butir soal menyatakan peningkatan hasil belajar butir soal tersebut membedakan antara testi yang berkemampuan tinggi dengan testi yang berkemampuan rendah. Untuk menghitungnya, subjek dibagi menjadi beberapa subkelompok, dengan proporsi 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah (Suherman dan Sukjaya, 1990: 204).

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan:

DP = daya pembeda

SA = jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah SB = jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah

IA = jumlah skor ideal salah satu kelompok pada butir soal yang diolah

Kemudian klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda (Suherman dan Sukjaya, 1990: 202, Suherman, 2003:161) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Klasifikasi

DP≤0,00 Sangat jelek

0,00<DP≤0,20 Jelek

IA SB SA


(32)

36

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20<DP≤0,40 Cukup

0,40<DP≤0,70 Baik

0,70<DP≤1,00 Sangat baik

2. Instrumen Skala Sikap Siswa

Instrumen skala sikap digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi problem-based learning. Sikap tersebut meliputi kepercayaan diri dalam belajar IPA, kecemasan dalam belajar IPA, keberanian dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, perasaan suka atau tidaknya terhadap pemahaman konsep, dan kesukaan terhadap suasana kelas ketika pembelajaran IPA berlangsung. Skala sikap ini diberikan kepada siswa kelompok eksperimen dan juga kelompok kontrol setelah semua kegiatan pembelajaran berakhir, yakni setelah dilaksanakan posttest.

Untuk menentukan baik atau tidaknya skala sikap ini tidak ada kriteria mutlak. Akan tetapi dalam penyusunannya dilakukan beberapa tahap. Tahap pertama penyusunan skala sikap ini adalah membuat kisi– kisi. Setelah kisi–kisi disusun, kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.

Skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala sikap Analisis Tingkat Persetujuan yang terdiri atas empat pilihan, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) -(Ruseffendi, 1998).

Jumlah pertanyaan yang diberikan sebanyak 20 pertanyaan terdiri dari: 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif. Pernyataan positif


(33)

37

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu nomor 1, 2, 3, 6, 7, 9, 10, 14, 15, dan 19. Sedangkan pernyataan negatif yaitu nomor 4, 5, 8, 11, 12, 13, 16, 17, 18, dan 20.

Setelah skala tersebut ditentukan skor setiap butirnya, kemudian dilakukan pemilihan butir-butir skala sikap yang memenuhi persyaratan instrumen yang baik.

F. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes, dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) proses pembelajaran terhadap kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol. Namun waktu pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal pada masing– masing kelas.

2. Skala sikap diberikan kepada seluruh siswa kelas eksperimen. Dimana instrumen ini diberikan setelah seluruh siswa selesai mendapatkan pembelajaran menggunakan strategi PBL.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Tes Hasil Belajar a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Normal yang dimaksud yaitu pada sebaran data yang diperoleh terdapat siswa yang memperoleh nilai


(34)

38

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rendah, sedang, dan tinggi. Signifikansi data dikatakan normal harus di atas 5% atau 0.05.

Adapun perhitungan uji normalitas diperoleh dengan menggunakan program software Statistics Passage for the Social

Sciense (SPSS). Cara menggunakan program ini tergolong mudah,

karena hanya dengan memasukkan data yang akan diproses kemudian pilih analisis descriptive statistics dan explore, maka akan keluar berupa

output nilai uji normalitas yang diinginkan.

b. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas variansi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen. Karena kedua kelompok sampel yang diteliti saling bebas, maka uji variansi ini menggunakan uji f.

Berikut cara menghitung uji F (Riduwan, 2005: 186)  Menghitung varians terbesar dan varians terkecil:

Fhitung =

Varians terbesar Varians terkecil

 Bandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel

Dengan rumus: db Pembilang = n – 1 (untuk varians terbesar)

db Penyebut = n – 1 (untuk varians terkecil)

Taraf signifikansi (α) = 0,05  Kriteria pengujian:


(35)

39

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika Fhitung≤ Ftabel, homogen

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel. Uji t dua sampel ini merupakan uji perbandingan (uji komparatif). Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata–rata sampel.

Perhitungan uji t diperoleh menggunakan program SPSS 21.0 dengan cara memasukan data yang akan diolah pada cell baru kemudian pilih analisis compare means dan independent–samples t test. Setelah

dimasukan data maka akan keluar output berupa tabel uji t. d. Pengelompokkan data

Pengelompokkan data dimaksudkan untuk mengelompokkan nilai, baik nilai pretest maupun nilai posttest. Nilai tersebut dikelompokkan berdasarkan nilai kelompok tinggi, kelompok sedang dan kelompok rendah.

Dalam mengelompokkan nilai menggunakan rumus seperti dibawah ini (Arikunto Suharsimi, 2002):

1) Jika ≥ ( + std) maka dikelompokkan kedalam nilai “Tinggi” 2) Jika ( - std) ≤ < ( + std) maka dikelompokkan kedalam nilai


(36)

40

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Jika < ( - std) maka dikelompokkan kedalam nilai “Rendah” Keterangan:

= nilai siswa

= nilai rata-rata kelas

Std = nilai standar deviasi kelas

e. Uji Anova One Way atau Anova Satu Jalur

Uji anova digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan ataupun tidak diantara rata–rata skor postest antara kelompok rendah, sedang dan tinggi. Bila terdapat perbedaan maka nilai signifikansi harus kurang dari 0,05, namun apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka tidak ada perbedaan rata–rata hasil postest antara kelas eksperimen dan juga kelas kontrol.

Uji anova diproses meggunakan program SPSS 21.0 dengan cara memasukan data postest eksperimen kemudian pilih analisis compare

means dan one way anova. Maka akan muncul output berupa tabel data

uji anova yang dimaksud. f. Uji Scheffe

Untuk mengetahui perbedaan rerata yang signifikan, setelah melakukan Anova satu–jalur kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji Scheffe terhadap data yang melibatkan 3 buah kelompok, yaitu


(37)

41

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok rendah, kelompok sedang dan kelompok tinggi pada kelas eksperimen. Uji Scheffe ini digunakan untuk mengetahui mean (rata– rata) mana yang berbeda secara signifikan (Ruseffendi, 1991: 419).

Uji Scheffe diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS 21.0 dengan cara memasukan data hasil postest pada cell kosong kemudian pilih analisis, general linear model, univariate dan post hock kemudian centang Scheffe maka akan muncul output berupa data yang diinginkan.

g. Perhitungan Gain Ternormalisasi

Perhitungan gain ternormalisasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa selama penelitian ini. Adapun perhitungan gain ternormalisasi menggunakan rumus dari (Melzer, 2007).

pretes skor ideal

skor

pretes skor postes

skor g

. .

. .

  

Dimana skor ideal yaitu 100.

Untuk mellihat peningkatan N-Gain siswa, maka sebagai acuan menggunakan tabel yang tertera di bawah ini.

Tabel 3.5 Interpretasi N–Gain

Gain Klasifikasi


(38)

42

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,3<g≤0,7 gain sedang

g≤0,3 gain rendah

h. Analisis hasil Lembar Kerja Siswa (LKS)

Analisis ini dilakukan untuk melihat rata-rata nilai LKS yang dibagikan kepada siswa pada setiap kali pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk melihat perkembangan pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen selama menggunakan strategi PBL.

2. Analisis Skala Sikap Siswa

Data yang dikumpulkan dari skala sikap kemudian dianalisis dengan mengikuti langkah–langkah sebagai berikut:

a. Setiap butir skala sikap yang terkumpul kemudian dihitung menggunakan cara analisis tingkat persetujuan.

b. Setelah pelaksanaan posttest, siswa langsung diberikan seperangkat tes sikap. Siswa yang mengikuti tes sikap ada 30 orang yang berasal dari kelas eksperimen dimana dalam pembelajarannya menggunakan strategi

problem-based learning.

c. Rerata jumlah siswa yang menjawab SS, S, TS, atau STS dihitung, cara ini bertujuan untuk mengungkap kecenderungan pilihan siswa secara umum.

d. Tingkat persetujuan siswa untuk masing–masing item dihitung. Data ini akan mengungkapkan kecenderungan persetujuan siswa secara umum.


(39)

43

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tingkat Persetujuan = 4 1+ 3 2+ 2 3+ 4

� �ℎ

Keterangan:

n1 = banyaknya siswa yang menjawab skor 4

n2 = banyaknya siswa yang menjawab skor 3

n3 = banyaknya siswa yang menjawab skor 2

n4 = banyaknya siswa yang menjawab skor 1

e. Data hasil skala sikap ini kemudian dibuat bentuk persentase untuk mengetahui frekuensi masing-masing alternatif jawaban yang diberikan. Dalam pengolahan data, digunakan rumus perhitungan sebagai berikut: P = 4 1+3 2+2 3+ 4

100%

Keterangan:

P = Persentase jawaban

n1 = banyaknya siswa yang menjawab skor 4

n2 = banyaknya siswa yang menjawab skor 3

n3 = banyaknya siswa yang menjawab skor 2

n4 = banyaknya siswa yang menjawab skor 1

Skor Ideal = jumlah responden x skor maksimal = 25 x 4 = 100

Setelah data ditabulasi dan dianalisis, maka terakhir data tersebut ditafsirkan dengan menggunakan persentase berdasarkan kriteria Kuntjaraningrat (Supriadi, 2010: 84) sebagai berikut:


(40)

44

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kriteria Persentase Skala Sikap

Persentase Kriteria

P=0% Tak seorang pun

0%<P<25% Sebagian kecil

25%≤P<50% Hampir setengahnya

P=50% Setengahnya

50%<P<75% Sebagian besar

75%≤P<100% Hampir seluruhnya


(41)

93

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan temuan yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: hasil belajar pada kelas eksperimen yang dalam hal ini menggunakan strategi PBL terlihat adanya peningkatan setiap harinya. Hal ini terlihat dari tes yang diberikan guru pada kelas eksperimen. Mereka mendapatkan hasil yang signifikan pada hari ketiga pembelajaran terakhir penelitian.

Sementara peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol hanya sedikit peningkatannya, tidak terlalu signifikan. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang digunakan oleh kelas kontrol yaitu pendekatan konvensional, dimana dalam pembelajaran ini, guru yang sepenuhnya memegang kelas. Semua terpusat pada guru dan pembelajaran berlangsung satu arah. Sehingga siswa bosan dan menyebabkan hasil belajar mereka cenderung kecil.

Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dalam hal ini antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan strategi PBL dan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional berbeda secara signfikan. Terdapat perbedaan peningkatan tes hasil belajar antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa pada kelas eksperimen dalam hal ini belajar dengan strategi PBL mengalami peningkatan tes kemampuan yang lebih tinggi daripada siswa pada kelas kontrol yang belajar secara konvensional. Perbedaan


(42)

94

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara kelompok rendah, sedang, dan tinggi sangat nyata dalam kelas eksperimen.

Sikap siswa pada kelas eksperimen, yaitu hasilnya cenderung positif. Dimana siswa lebih memahami materi pembelajaran dengan menggunakan strategi PBL. Terlihat dari tes yang selalu meningkat setiap harinya. Itu artinya pembelajaran menggunakan strategi PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan juga skala sikap siswa yang positif.

B.REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya di atas, dapat dikemukakan saran–saran sebagai berikut. Peneliti menyarankan kepada para guru untuk bisa mengembangkan dan mengaplikasikan pembelajaran menggunakan strategi PBL dalam proses pembelajaran dan tentunya disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Untuk menerapkan pembelajaran dengan menggunakan strategi PBL, sebaiknya guru mempersiapkan segalanya dari mulai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan hal–hal yang berhubungan dengan strategi PBL sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, lancar, efektif dan efisien.

Dalam penelitian ini, peneliti merasa masih banyak kekurangannya. Sehingga peneliti mengharapkan kepada peneliti selanjutnya, untuk melakukan penelitian yang sejenis sehingga dihasilkan penelitian yang lebih sempurna lagi.


(43)

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Reneka Citra.

Azam, Much. (2008). Akrab dengan Dunia IPA. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Barlia, Lily. (2002). Teori Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di

Sekolah Dasar. Subang: Royyan Press.

Darmodjo, Hendro & Jenny R. E. Kaligis. (1992). Pendidikan IPA 2 (D II PGSD). Jakarta: Dirjen Dikti.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psychology of Learning. Jakarta: Rineka Reserved.

Hamruni. (2011). Strategi and Model - Model. Yogyakarta Active Learning: Faculty of MT Islamic State Sunan Kalijaga.

H. S. Barrows. (1982). Pengembangan dan Pembelajaran IPA SD. [online]. Tersedia: http: //ayahalby. wordpress.2015/05/22.

Jihad, A. (2008). Pengembangan Kurikulum Matematika. Bandung: Multi Pressindo.

Johnson, B. E. (2002). Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press. Inc.

Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama

Patta, Bundu. (2006). Assessment Process Skills and Attitudes in Learning Science Scientific SD . Jakarta: MONE Directorate General of Higher Education.

Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Riduwan. (2005). Dasar–dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Russefendi, E. T. (1991). Pengantar Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensi dalam Pengajaran Matematika untuk Mengembangkan CBSA.

Bandung: Tarsito.

Ruseffendi, E. T. (1998). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang

Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang PRESS.

Rusman. (2010). Model–model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada.


(44)

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Srini M. Iskandar. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan

Sudjana, N. (2009). Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suherman Erman H. (2003). Contemporary Mathematics Learning Strategies. Bandung: Indonesia University of Education.

Suherman, E. & Sukjaya, Y. 1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah.

Supriadi. (2010). Tesis dengan judul Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis

Mahasiswa PGSD melalui Pembelajaran Inquiry Based Learning. Tidak

diterbitkan.

Wahyudin, U. dkk. (2008). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS. WS. Winkel. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.


(1)

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingkat Persetujuan = 4 1+ 3 2+ 2 3+ 4 � �ℎ

Keterangan:

n1 = banyaknya siswa yang menjawab skor 4 n2 = banyaknya siswa yang menjawab skor 3 n3 = banyaknya siswa yang menjawab skor 2 n4 = banyaknya siswa yang menjawab skor 1

e. Data hasil skala sikap ini kemudian dibuat bentuk persentase untuk mengetahui frekuensi masing-masing alternatif jawaban yang diberikan. Dalam pengolahan data, digunakan rumus perhitungan sebagai berikut: P = 4 1+3 2+2 3+ 4

100%

Keterangan:

P = Persentase jawaban

n1 = banyaknya siswa yang menjawab skor 4 n2 = banyaknya siswa yang menjawab skor 3 n3 = banyaknya siswa yang menjawab skor 2 n4 = banyaknya siswa yang menjawab skor 1

Skor Ideal = jumlah responden x skor maksimal = 25 x 4 = 100

Setelah data ditabulasi dan dianalisis, maka terakhir data tersebut ditafsirkan dengan menggunakan persentase berdasarkan kriteria Kuntjaraningrat (Supriadi, 2010: 84) sebagai berikut:


(2)

44

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria Persentase Skala Sikap

Persentase Kriteria

P=0% Tak seorang pun

0%<P<25% Sebagian kecil

25%≤P<50% Hampir setengahnya

P=50% Setengahnya

50%<P<75% Sebagian besar 75%≤P<100% Hampir seluruhnya


(3)

93

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan temuan yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: hasil belajar pada kelas eksperimen yang dalam hal ini menggunakan strategi PBL terlihat adanya peningkatan setiap harinya. Hal ini terlihat dari tes yang diberikan guru pada kelas eksperimen. Mereka mendapatkan hasil yang signifikan pada hari ketiga pembelajaran terakhir penelitian.

Sementara peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol hanya sedikit peningkatannya, tidak terlalu signifikan. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang digunakan oleh kelas kontrol yaitu pendekatan konvensional, dimana dalam pembelajaran ini, guru yang sepenuhnya memegang kelas. Semua terpusat pada guru dan pembelajaran berlangsung satu arah. Sehingga siswa bosan dan menyebabkan hasil belajar mereka cenderung kecil.

Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dalam hal ini antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan strategi PBL dan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional berbeda secara signfikan. Terdapat perbedaan peningkatan tes hasil belajar antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa pada kelas eksperimen dalam hal ini belajar dengan strategi PBL mengalami peningkatan tes kemampuan yang lebih tinggi daripada siswa pada kelas kontrol yang belajar secara konvensional. Perbedaan


(4)

94

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara kelompok rendah, sedang, dan tinggi sangat nyata dalam kelas eksperimen.

Sikap siswa pada kelas eksperimen, yaitu hasilnya cenderung positif. Dimana siswa lebih memahami materi pembelajaran dengan menggunakan strategi PBL. Terlihat dari tes yang selalu meningkat setiap harinya. Itu artinya pembelajaran menggunakan strategi PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan juga skala sikap siswa yang positif.

B.REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya di atas, dapat dikemukakan saran–saran sebagai berikut. Peneliti menyarankan kepada para guru untuk bisa mengembangkan dan mengaplikasikan pembelajaran menggunakan strategi PBL dalam proses pembelajaran dan tentunya disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Untuk menerapkan pembelajaran dengan menggunakan strategi PBL, sebaiknya guru mempersiapkan segalanya dari mulai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan hal–hal yang berhubungan dengan strategi PBL sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, lancar, efektif dan efisien.

Dalam penelitian ini, peneliti merasa masih banyak kekurangannya. Sehingga peneliti mengharapkan kepada peneliti selanjutnya, untuk melakukan penelitian yang sejenis sehingga dihasilkan penelitian yang lebih sempurna lagi.


(5)

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Reneka Citra.

Azam, Much. (2008). Akrab dengan Dunia IPA. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Barlia, Lily. (2002). Teori Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di

Sekolah Dasar. Subang: Royyan Press.

Darmodjo, Hendro & Jenny R. E. Kaligis. (1992). Pendidikan IPA 2 (D II PGSD). Jakarta: Dirjen Dikti.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psychology of Learning. Jakarta: Rineka Reserved.

Hamruni. (2011). Strategi and Model - Model. Yogyakarta Active Learning: Faculty of MT Islamic State Sunan Kalijaga.

H. S. Barrows. (1982). Pengembangan dan Pembelajaran IPA SD. [online]. Tersedia: http: //ayahalby. wordpress.2015/05/22.

Jihad, A. (2008). Pengembangan Kurikulum Matematika. Bandung: Multi Pressindo.

Johnson, B. E. (2002). Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press. Inc.

Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama

Patta, Bundu. (2006). Assessment Process Skills and Attitudes in Learning Science Scientific SD . Jakarta: MONE Directorate General of Higher Education.

Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Riduwan. (2005). Dasar–dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Russefendi, E. T. (1991). Pengantar Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensi dalam Pengajaran Matematika untuk Mengembangkan CBSA.

Bandung: Tarsito.

Ruseffendi, E. T. (1998). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang

Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang PRESS.

Rusman. (2010). Model–model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada.


(6)

Restu Handika, 2015

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Srini M. Iskandar. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan

Sudjana, N. (2009). Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suherman Erman H. (2003). Contemporary Mathematics Learning Strategies. Bandung: Indonesia University of Education.

Suherman, E. & Sukjaya, Y. 1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah.

Supriadi. (2010). Tesis dengan judul Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis

Mahasiswa PGSD melalui Pembelajaran Inquiry Based Learning. Tidak

diterbitkan.

Wahyudin, U. dkk. (2008). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS. WS. Winkel. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.


Dokumen yang terkait

Perbedaan Berpikir Kreatif Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran PBL dan STM Pada Konsep Perubahan Lingkungan dan Daur Ulang Limbah

1 30 322

Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) terhadap hasil belajar fisika siswa; kuasi eksperimen di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan

1 8 185

Pengaruh penggunaan model pbl (problem based learning) terhadap pengetahuan metakognitif biologi siswa Kelas X pada konsep virus

2 18 226

Pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi : kuasi eksperimen di MAN Mauk Kabupaten Tangerang

1 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL), Problem Based Learninng (PBL), dan Problem Solving Pada Materi Animalia

5 29 376

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA KONSEP PEMELIHARAAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri Ranca Tales Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten.

0 1 32

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VA dan VB SD Negeri Drangong 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang.

1 7 36

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MEMORY POWER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SD KELAS IV PADA KONSEP PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT: Penelitian Eksperimen di Kelas IV SD Negeri Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 38

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA KELAS IV SDNUMBUL KAPUK KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG.

0 11 37

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS III SEKOLAH DASAR: Penelitian Eksperimen Pada Materi luas Persegi dan Persegi Panjang diKelas III SD Negeri Ranca Tales Kec. Taktakan Kota Serang.

0 0 54