Peningkatan prestasi belajar mengukur luas daerah persegi dan persegi panjang dengan alat peraga persegi satuan pada siswa kelas III SD Kanisius Sengkan Yogyakarta - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGUKUR LUAS DAERAH
PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN ALAT PERAGA
PERSEGI SATUAN PADA SISWA KELAS III SD KANISIUS SENGKAN
YOGYAKARTA
Diajukan untuk Menyusun Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:
Stephan Gilang Adiwan Prayudha
091134194

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN

Terbanglah, jangan

berhenti bermimpi

Skripsi ini saya persembahan untuk
Orang tua saya

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Abstrak
Gilang, Stephan. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar Mengukur Luas Daerah
Persegi dan Persegi Panjang Dengan Alat Peraga Persegi Satuan Pada Siswa
Kelas III SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. PGSD. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Sanata Dharma

Peneliti melakukan observasi di kelas III SD Kanisius Sengkan. Hasil
observasi menunjukkan ada permasalahan khususnya pada mata pelajaran
Matematika. Permasalahan yang muncul dari observasi tersebut adalah rendahnya
prestasi belajar siswa dengan materi mengukur luas persegi dan persegi panjang. Hal
tersebut ditunjukkan dengan rata-rata siswa pada materi tersebut masih dibawah
KKM (70,0), yaitu hanya mencapai 68,3. Peneliti berasumsi bahwa permasalahan
tersebut muncul akibat siswa merasa jenuh dengan pelajaran matematika. Oleh karena
itu, peneliti bermaksud untuk meningkatkan prestasi belajar mengukur luas daerah
persegi dan persegi panjang siswa kelas III SD Kanisius Sengkan menggunakan alat
persegi satuan.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Kanisius Sengkan yang
berjumlah 33 siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Ada empat
kegiatan utama dalam penelitian ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau
pengumpulan data dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik tes dan selanjutnya dianalisis menggunakan teknik kuantitatif. Pada tahap
pelaksanaan peneliti membagi penelitian dalam 2 siklus.
Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat persegi satuan dapat
meningkatkan prestasi belajar mengukur luas daerah dan persegi satuan siswa kelas
III SD Kanisius Sengkan. Rata-rata kelas pada kondisi awal sebesar 68,3 pada siklus I
meningkat menjadi 74,2. Pada siklus II, rata-rata siswa kembali meningkat menjadi

92,4. Berdasarkan paparan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan alat
persegi satuan dalam proses pembelajaran dapat meningkatan prestasi belajar siswa
mengukur luas dan persegi panjang siswa kelas III SD Kanisius Sengkan.
Kata kunci : prestasi, luas persegi dan persegi panjang, persegi satuan

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Abstract

Gilang, Stephan. 2014. The Increase of Study Achievement in Measuring Square
and Rectangle Widht Using Unit Squares as Visual Aids to the Students of Third Grade
in SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. PGSD. A Thesis. Elementary School Teacher


Training Study Program. The Faculty of Teacher Training and Education. Sanata
Dharma University

Researcher did an observation in the third grade of SD Kanisius Sengkan. The
observation showed that there was a specific problem in the Mathematic lesson. The
problem seen was the low rate of students’ study achievement in measuring square and
rectangle widht. The sudents’ average grade was only 68,3 which was still below the
standard (70,0). The researcher assumed that the problem occurred because the students
felt the lessons were unattractive. Therefore, the researcher tried to increase the study
achievement in measuring square and rectangle width using unit squares as visual aids.
The subject of the research was 33 students of the third grade in SD Kanisius
Sengkan. The type of the research was Classroom Action Research. There were four main
activities in the research, which were the planning, application, observation, and data
gathering or reflection. The data gathering technique used was a test technique followed
by quantitative technique. In the application step, the researcher divided the experiment
into two cycles.
The research showed that unit squares could increase the third grade students of
SD Kanisius Sengkan’s study achievement in measuring square and rectangle width. The
class’ average grade before the experiment was applied was 68,3. In the first cycle, the
average grade increased to 74,2. In the second cycle, the average grade increased to

92,4. Based on the above explanation, the researcher concluded that the use of unit
squares as visual aids in the learning process can increase the students’ study
achievement in measuring square and rectangle width by the students of third grade in
SD Kanisius Sengkan.
Key words: achievement, square and rectangle width, unit square

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang telah
dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Penulisan skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini tidak akan berhasil tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:
a. Tuhan Yang Maha Esa
b. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Dharma.
c. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. , selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma
d. Bapak Drs. A Sardjana, M. Pd., selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
e. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini dan Ibu Irine Kurniastuti, M.Psi. selaku dosen penguji
yang telah memberikan saran dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
f. Rekan-rekan guru SD Kanisius Sengkan.
g. Bapak dan Ibu, Saudara, serta teman-teman penulis.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala masukan, kritik, saran yang
bersifat konstruktif demi kesempurnaan penyusunan laporan tugas akhir masa-masa
yang akan datang. Akhir kata, semoga laporan penelitian tugas akhir ini berguna bagi
semua pihak.
Penulis
Stephan Gilang Adiwan Prayudha

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................

iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................

v


MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................

vi

ABSTRAK............................................................................................

vii

ABSTRACT ...........................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ..........................................................................

ix

DAFTAR ISI ........................................................................................

xi

DAFTAR BAGAN, TABEL dan GRAFIK ...........................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................

1

B. Identifikasi Masalah...................................................................

4

C. Pembatasan Masalah ..................................................................

4

D. Rumusan Masalah .....................................................................

4

E. Batasan Istilah............................................................................

4

F. Tujuan Penelitian .......................................................................

6

G. Manfaat Penelitian .....................................................................

7

H. Sistematika Penulisan ................................................................

7

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar ..........................................................................

9

B. Alat Peraga ................................................................................

11

C. Persegi dan Persegi Panjang .......................................................

23

D. Kerangka Berpikir .....................................................................

26

E. Hipotesis Tindakan ....................................................................

27

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..........................................................................

29

B. Subjek dan Tempat Penelitian ....................................................

29

C. Rencana Tindakan .....................................................................

30

D. Pengumpulan Data Instrumen ....................................................

34

E. Analisis Data .............................................................................

38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .........................................................................

43

B. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................

52

E. Indikator Keberhasilan Penelitian ...............................................

57

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................

60

B. Saran ........................................................................................

61

C. Keterbatasan .............................................................................

61

DAFTAR REFERENSI .........................................................................

63

LAMPIRAN .........................................................................................

65

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...........................

2

Tabel 3.1 Pengumpulan Data dan Instrumen ..........................................

34

Tabel 3.2 Deskripsi Aspek.....................................................................

36

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian ...................................................................

36

Tabel 3.4 Tabel Kriteria Keberhasilan ...................................................

39

Tabel 4.1 Tabel Deskripsi Siklus 1 ........................................................

47

Tabel 4.2 Tabel Rekap Nilai ..................................................................

50

Tabel 4.3 Perbandingan Nilai ................................................................

53

Tabel 4.4 Indikator Keberhasilan Penelitian ..........................................

58

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Nilai Rata-Rata .....................................................................

54

Grafik 4.2 Perbandingan Nilai ...............................................................

56

Grafik 4.3 Presentase Siswa yang Mencapai KKM ................................

57

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Papan Flanel ......................................................................

14

Gambar 2.2 Grafik Batang, Lingkaran, Garis.........................................

16

Gambar 2.3 Poster .................................................................................

16

Gambar 2.4 Gambar ..............................................................................

17

Gambar 2.5 Peta Dasar ..........................................................................

18

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Gambar 2.6 Proyektor Filmstrip, Opaque, Overhead .............................

19

Gambar 2.7 Alat Peraga Persegi Satuan .................................................

19

Gambar 2.8 Alat Peraga Persegi Satuan .................................................

20

Gambar 2.9 Penggunaan Persegi Satuan ................................................

21

Gambar 2.10 Alat dan Bahan .................................................................

22

Gambar 2.11 Bangun Datar Persegi .......................................................

23

Gambar 2.12 Bangun Datar Persegi .......................................................

24

Gambar 2.13 Sisi Persegi Panjang .........................................................

24

Gambar 2.14 Sudut Persegi Panjang ......................................................

24

Gambar 2.15 Diagonal Persegi Panjang .................................................

25

Gambar 2.16 Luas Daerah Persegi .........................................................

25

Gambar 2.17 Luas Daerah Persegi .........................................................

26

Gambar 3.1 Model Penelitian Khemis dan Taggart ................................

29

Gambar 3.2 Karpet ................................................................................

37

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu modal penting bangsa ini jika ingin
menjadi sebuah bangsa yang besar. Pendidikan diharapkan mampu
memberikan perubahan ke arah yang lebih baik. Pendidikan bertanggung jawab
atas harapan-harapan para tokoh pendahulu bangsa. Hal ini tentu bukan
menjadi tanggung jawab pendidikan menengah ke atas saja, tetapi pendidikan
di seluruh lapisan, tidak terkecuali di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Matematika melekat di semua aspek bermasyarakat, baik ekonomi,
teknologi, pertanian, komunikasi dll. Seperti pelajaran membaca dan menulis,
matematika juga mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika diharapkan telah dikuasi anak sejak kecil. Oleh karena itu,
matematika adalah sebuah mata pelajaran yang dibebankan pada pendidikan di
tingkat sekolah dasar. Hal ini bertujuan agar siswa dapat sejak kecil telah
menguasai matematika dengan baik. Matematika juga diajarkan hingga ke
jenjang pendidikan perguruan tinggi.
Matematika di SD sebaiknya diajarkan dengan cara yang menarik
sehingga anak anak terdorong mempelajari matematika dengan perasaan
senang. Dalam hal ini peran guru sangat penting untuk menciptakan kegiatan
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Dengan kata lain guru sebagai
pendidik berperan dalam menciptakan suatu kondisi belajar yang baik,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

sehingga siswa dapat belajar dan memperoleh hasil yang optimal (Isnandar,
2011:2).
Pada kenyataannya pembelajaran matematika di SD masih dilakukan
dengan metode konvensional. Metode ini ditandai guru sering menulis di papan
dan menyuruh siswa untuk mencatat. Kegiatan pembelajaran dengan metode
ceramah yang dilakukan secara terus menerus menjadikan peserta didik hanya
menghafal apa yang sudah diperolehnya. Peserta didik hanya sebagai obyek
yang dituangi materi dan materi sehingga mereka akan menjadi bosan dan
tidak tertarik dengan matematika. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap
prestasi belajar peserta didik.
Siswa di sekolah dasar dibebani berbagai kompetensi yang wajib
dicapai. Siswa kelas III SD diharapkan sudah mampu mengidentifikasi bangun
datar. Hal ini dijelaskan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
untuk kelas III SD sebagai berikut:
Tabel 1.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pelajaran Matematika
kelas III SD semester 2.
4. Memahami unsur dan sifat-sifat
bangun datar sederhana

4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun
datar sederhana menurut sifat
dan unsurnya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Kompetensi diatas merupakan beban belajar yang wajib dicapai siswa.
Guru selanjutnya diharapkan mampu memfasilitasi siswa agar mampu
menyelesaikan kompetensi diatas. Keadaan ini tentu membuat banyak guru
hanya fokus terhadap hasil belajar matematika siswa, bukan pada prosesnya.
Guru enggan melaksanakan pembelajaran dengan alat peraga maupun metode
yang lebih menyenangkan atau membantu siswa menemukan proses
belajarnya.
Seperti yang terjadi di kelas III SD Kanisius Sengkan Yogyakarta,
guru kelas mengungkapkan bahwa menurut pengamatannya siswa tampak
bosan dan tidak tertarik dengan pelajaran matematika. Siswa bosan dengan
rumus-rumus yang ada. Tentu saja hasil yang diperoleh tidak maksimal.
Misal, pada materi menghitung luas persegi dan persegi panjang hasil yang
diperoleh hanya 68,3. Hasil tersebut masih dibawah KKM sekolah ini, yaitu
70,00. Metode pembelajaran dan alat peraga adalah beberapa cara untuk
meningkatkan ketertarikan dan minat belajar siswa. Selanjutnya, peneliti
bermaksud meningkatkan ketertarikan belajar matematika siswa menggunakan
alat peraga satuan, sehingga diharapkan prestasi belajar matematika siswapun
ikut meningkat. Peneliti akan melaksanakan penelitian dengan judul
“Peningkatan Prestasi Belajar Mengukur Luas Daerah Persegi dan Persegi
Panjang Dengan Alat Peraga Persegi Satuan Pada Siswa Kelas III SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

B. Identifikasi Masalah
Pembelajaran matematika di SD masih dilakukan dengan metode
tradisional. Guru sering menulis di papan dan menyuruh siswa untuk mencatat.
Pembelajaran dengan metode ceramah dewasa ini sudah tidak menarik lagi
bagi siswa. Tidak berbeda dengan keadaan diatas, pembelajaran matematika di
SD Kanisius Sengkan juga masih menggunakan metode pembelajaran
tradisional. Hal ini tentu membuat pembelajaran membosankan dan tidak
menarik bagi siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud meningkatkan
prestasi belajar mengukur luas persegi dan persegi panjang siswa kelas III SD
Kanisius Sengkan menggunakan alat persegi satuan.

C. Pembatasan Masalah
Pada pembelajaran matematika siswa kelas III SD, berbagai kompetensi
dibebankan kepada siswa untuk dikuasi. Penelitian ini hanya akan
meningkatkan salah satu kompetensi saja, dengan pertimbangan agar lebih
fokus. Penelitian hanya mengacu pada satu kompetensi saja, yaitu
meningkatkan kompetensi menghitung luas persegi dan persegi panjang pada
siswa kelas III SD.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasannya, masalah yang
timbul pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

1. Bagaimana menggunakan alat peraga persegi satuan untuk meningkatkan
prestasi belajar materi luas daerah persegi panjang siswa kelas III SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun pelajaran 2012/2013?
2. Seberapa tinggi peningkatan prestasi siswa setelah belajar luas daerah
persegi panjang dengan menggunakan persegi satuan?

E. Batasan Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini,
penulis membuat batasan terhadap beberapa istilah tersebut sebagai berikut:
1. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dari aktivitasnya
berinteraksi dengan lingkungannya untuk menghasilkan perubahan dalam
hidupnya.
2. Persegi panjang adalah segi empat yang sisi berhadapannya sama panjang
dan setiap sudutnya siku skiu.
3. Persegi adalah persegi panjang yang panjang sisinya sama.
4. Sifat-sifat persegi dan persegi panjang yang akan dipelajari siswa pada
penelitian ini adalah:
- Sisi-sisi yang berhadapan pada persegi dan persegi panjang sama panjang
dan sejajar.
- Salah satu sudut pada persegi dan persegi panjang adalah sudut siku-siku.
- Panjang diagonal sama panjang.
5. Alat peraga matematika menurut Djoko Iswadji adalah seperangkat benda
konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun, atau disusun secara sengaja yang
digunakan untuk membantu siswa menanamkan atau mengembangkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang ada dalam matematika (dalam
Pujiati, 2004:3)
6. Alat peraga persegi satuan adalah cetakan papan tulis berbentuk persegi dan
terbuat dari kertas karton yang digunakan untuk menghitung luas persegi
panjang.
7. Luas daerah persegi dan persegi panjang adalah banyaknya persegi satuan
yang tepat menutupi daerah persegi atau persegi panjang tersebut.
Dengan demikian yang dimaksud dengan peningkatan prestasi belajar
mengukur luas dan persegi panjang siswa kelas III SD Kanisius Sengkan
menggunakan persegi satuan adalah sebuah penelitian yang bertujuan
meningkatkan kemampuan siswa menghitung luas bangun persegi dan persegi
panjang menggunakan cetakan papan tulis berbentuk persegi dan terbuat dari
kertas karton di SD Kanisius Sengkan.

F. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses menggunakan alat peraga persegi
satuan untuk meningkatkan prestasi belajar materi luas persegi panjang
siswa kelas III SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui berapa peningkatan prestasi belajar siswa setelah
belajar materi luas persegi panjang dengan menggunakan alat peraga
persegi satuan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Memberikan

pengalaman

langsung

bagi

peneliti

untuk

menggunakan alat peraga persegi satuan dalam membelajarkan materi luas
persegi panjang.
2. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah
khususnya dalam pembelajaran matematika.
3. Bagi Siswa
Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika khususnya materi luas persegi panjang.

H. Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan tentang informasi umum yaitu mengenai
latar belakang penelitian, Idenfikasi masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, batasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penelitian

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tinjauan pustaka mengenai prestasi belajar, baik
pengertian belajar, pengertian prestasi belajar maupun indikator prestasi
sendiri. Bab ini ini juga akan menjelaskan alat peraga, baik macam-macam
alat peraga maupun alat persegi satuan. Selain kajian pustaka mengenai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

beberapa hal diatas, bab ini juga akan menguraikan mengenai kerangka
berpikir dan hipotesis tindakan dari penelitian ini.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini kan menjelaskan metode penelitian yang didalam terdapat
subjek dan tempat penelitian, rencana tindakan penelitian, pengumpulan
data dan instrumen penelitian serta analisis data.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, peneliti akan menjelaskan hasil penelitian, baik
deskripsi pelaksanaan penelitian maupun deskripsi hasil yang diperoleh
dalam penelitian. Selanjutnya, peneliti akan menjelaskan peningkatan
prestasi belajar yang diperoleh siswa setiap siklusnya.
5. BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan
analisa dan optimalisasi pada bab-bab sebelumnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan gabungan dua kata yang memiliki arti lebih
luas dari penggabungan pengertian dua kata tersebut. Prestasi belajar telah
memiliki pengertian yang berdiri sendiri. Berikut ini akan diuraikan
pengertian belajar dan pengertian prestasi belajar itu sendiri.
1. Belajar
Edward L. Walker dari Universitas Michigan mengatakan,
belajar merupakan perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman
(Walker, 1967). Menurut W. Wundt (dalam Soejanto, 1979) belajar
adalah proses berinteraksi untuk mendapatkan pengubahan dalam
kehidupan. Harold Spears (dalam Siregar, 2010) mengemukakan belajar
dengan lebih detail.
learning is to observe, to read, to imitate, to try something them
selves, to listen, to follow direction (belajar adalah mengamati,
membaca, meniru, mau mencoba sesuatu sendiri, mendengar dan
mengikuti arahan)
Belajar adalah proses kompleks yang terjadi pada semua orang
dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam
kandungan) hingga liang lahat (Siregar dkk., 2010). Menurut Syah
(dalam Aryani, 2011) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa
dapat dibedakan menjadi tiga:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

a.

Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani siswa.

b.

Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa.

c.

Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metodeyang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi
pelajaran.

2. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil
yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (KBBI,
2008). Oemar Hamalik mengemukakan prestasi adalah hasil interaksi
antara beberapa faktor yang mempengaruhi baik dari dalam individu
maupun dari luar individu yang bersangkutan. Winkel menyimpulkan
bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai
oleh seseorang (Winkel, 1996). Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa
dari aktivitasnya berinteraksi dengan lingkungannya untuk menghasilkan
perubahan dalam hidupnya.

B. Alat Peraga
Pada sub bab ini akan diuraikan tentang pengertian alat peraga, jenis-jenis
alat peraga dan penggunaan alat peraga di sekolah dasar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

1. Pengertian alat peraga
Alat peraga adalah bagian dari media pembelajaran. Kata media
berasal dari bahasa latin “Medòë’ yang berarti perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan” (Sardiman 1986:6). Gagne
(dalam Sadiman dkk.,1986:6) mengatakan media pendidikan adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar.
Faizal mendefinisikan alat peraga pendidikan sebagai instrumen
audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses
pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa
dalam mendalami suatu materi (Faizal, 2010). Wijaya dan Rusyan
menyatakan bahwa yang dimaksud alat peraga pendidikan adalah media
pendidikan yang berperan sebagai perangsang belajar dan dapat
menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan
dalam meraih tujuan-tujuan belajar (Wijaya dan Rusyan,

1994).

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa alat peraga
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga
dapat mendorong proses belajar pada diri siswa.
Sastradiradja (1971) mengatakan bahwa alasan penggunaan alat-alat
peraga pendidikan dalam mengajar adalah sebagai berikut:
a.

Membantu murid belajar lebih banyak

b.

Membantu siswa memngingat lebih lama

c.

Memperlengkapi rangsangan yang efektif untuk belajar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

d.

Menjadikan belajar yang lebih konkrit

e.

Membawa dunia kedalam kelas

f.

Memberikan pendekatan-pendekatan bayangan yang bermacammacam dari satu subjek yang sama
Untuk menggunakan alat peraga pembelajaran (Musiyam, 2011:50),

hendaknya memperhatikan persyaratan dalam penggunaan alat peraga
sebagai berikut:
a. Tahan lama
b. Bentuk dan warna menarik
c. Dapat menyajikan dan memperjelas konsep
d. Ukuran sesuai dengan kondisi fisik siswa
e. Fleksibel
f. Tidak membahayakan siswa
g. Mudah disimpan saat tidak digunakan
2. Macam-macam alat peraga
Berdasarkan karakteristik bentuknya, alat peraga dibagi menjadi
alat peraga tanpa proyeksi, alat peraga tiga dimensi, dan alat peraga yang
diproyeksikan. Pada sub bab ini, penulis akan lebih menguraikan alat
perga tanpa proyeksi, sedangkan alat peraga tiga dimensi dan alat peraga
yang diproyeksikan hanya akan dibahas secara sekilas.
2.1. Alat peraga tanpa proyeksi
Sejalan dengan perkembangan teknologi, pendidikan di negaranegara yang telah maju menggunakan gambar-gambar, film, radio
bahkan televisi untuk mempertinggi mutu belajar. Di Indonesia,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

pemerataan teknologi belum begitu merata, sehingga alat-alat
peraga tanpa proyeksi lebih efektif untuk pendidikan di daerah
tertentu. Keuntungan dari alat-alat peraga tanpa proyeksi adalah
mudah dalam pembuatannya. Alat peraga tanpa proyeksi atau yang
lebih kita kenal dengan alat peraga dua dimensi tidak kalah efektif
dibanding alat-alat peraga modern. Berikut ini akan diuraikan alaalat peraga yang tergolong tanpa proyeksi.
a. Papan tulis
Papan tulis adalah papan dengan warna hitam/kontras yang
digunakan

untuk

menulis

atau

menggambar

dengan

menggunakan kapur tulis. Media ini adalah media paling
konvensional dalam sebuah pembelajaran, khususnya informasi
yang berbentuk tulisan. Dalam pemakaian alat peraga ini, guru
harus menyesuaikan dengan kebutuhan pokok bahasan juga.
Bagi guru yang tidak mempunyai keahlian tersebut, ada
berbagai alat seperti stensil papan tulis, pantograf, peta dan
cetakan papan yang dapat digunakan untuk menjelaskan pokok
bahasan tertentu ke dalam sebuah papan tulis. Untuk
menggambar sebuah bangun datar misalnya, pembuatan gambar
bangun datar dapat menggunakan cetakan papan.
b. Papan tempel dan papan flannel
Disamping papan tulis, ada juga alat peraga yang berbentuk
papan yang digunakan untuk memperagakan pokok bahasan
yaitu papan tempel. Jenis papan tempel bermacam-macam,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

tergantung pada kebutuhan informasi yang akan ditempel dan
cara kerja papan. Jenis papan tempel yang lazim digunakan
untuk alat peraga adalah papan pengumuman, papan visual,
papan demonstrasi, papan listrik, papan magnet, papan pameran
dan papan bergerak.
Papan flannel juga termasuk salah satu dari papan tempel.
Hal yang membedakan dari papan flannel dengan papan tempel
lainnya adalah pada bahan pembuatnya. Informasi yang ingin
disampaikan dibuat dari bahan flannel. Pada bagian papannya
terbuat dari bahan berperekat khusus flannel atau sering disebut
dengan ambril papan. Selanjutnya, informasi yang terbuat dari
flannel tersebut dapat ditempelkan pada pada papan tersebut.

Gambar 2.1 Papan Flanel
c. Bagan
Sadiman (1986:35) menyatakan bagan/chart memiliki
fungsi pokok menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual.
Bagan/chart membantu siswa mengerti tentang sebuah urutan
atau hirarki. Jenis-jenis bagan/chart dibedakan menjadi bahan
pohon (tree chart), bagan Arus (flow chart), bagan garis waktu
(time line chart).
d. Diagram
Untuk

menerangkan

memperlihatkan

benda

yang

sesuatu

hendaknya

sebenarnya.

Akan

guru
tetapi

keterbatasan ruang ruang, keterbatasan biaya dan keterbatasan
lainnya membuat guru harus menggunakakan cara lain. Untuk
menerangkan sistem listrik atau sistem kerja mesin uap tentu
guru tidak menghadirkannya ke dalam kelas, maka guru
memerlukan sebuah alat peraga yaitu diagram.
e. Grafik
Sadiman (1986:40) mengatakan grafik adalah gambar
sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar.
Media ini berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif
secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan
suatu objek atau atau peristiwa yang saling berhubungan secara
singkat dan jelas. Grafik dibagi menjadi grafik lingkaran, grafik
batang dan grafik garis:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

5
0

4
90

Gambar 2.2 Grafik lingkaran, grafik batang dan grafik garis
f. Poster
Poster adalah gambar besar yang memberi tekanan pada
satu atau dua ide pokok yang dirancang kuat dengan warna dan
pesan untuk menangkap perhatian orang yang sedang melintas
di jalan agar ia berhenti dan mengamati dan kemudian ia dapat
menangkap gagasan yang berarti di dalam ingatannya. “Poster
tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu,
tetapi dia mampu pula mempengaruhi dan memotivasi tingkah
laku orang yang melihatnya.

Gambar 2.3 Poster

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

g. Gambar
Media

gambar

erat

hubungannya

dengan

indera

penglihatan. Gambar adalah “tiruan” dari aslinya yang
dituang/direkam dalam media dua dimensi. Gambar kartoon,
gambar komik, gambar seri dan gambar mati adalah jenis-jenis
gambar.

Gambar 2.4 Gambar

i.

Peta dasar
Peta adalah gambar permukaan bumi secara langsung
ataupun tidak langsung mengungkapkan banyak informasi
(lokasi, luas, bentuk, persebaran penduduk, dataran, perairan,
iklim,

sumber

daya alam,

sumber

ekonomi,

dan lain

sebagainya). Peta terbentuk dari kombinasi yang abstrak dari
titik-titik, garis-garis, simbol-simbol, bidang-bidang dan warnawarna dalam paparan gambar yang sederhana.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

Gambar 2.5 Peta Dasar

2.2. Alat peraga tiga dimensi
Alat peraga tiga dimensi adalah alat peraga yang
mempunyai bentuk sama atau hampir sama dengan benda-benda
sebenarnya. Alat peraga ini disebut alat peraga tiga dimensi
karena mempunyai ukuran tinggi, lebar dan panjang. Beberapa
alat peraga tiga dimensi yang biasa digunakan di sekolahsekolah dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita adalah
model, benda asli (object), contoh (specimen), mock-up (alat
tiruan), diorama, peta timbul, boneka, topeng, ritatoon, rotatoon,
standar lembar balik, T.T. unit, globe.
2.3. Alat peraga yang diproyeksikan
Alat peraga yang diproyeksikan merupakan alat peraga
yang telah menggunakan alat-alat teknologi. Karakteristik dari
alat peraga ini adalah terdiri dari dua alat. Alat-alat tersebut
adalah alat yang diproyeksikan dan alat yang digunakan untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

memproyeksikan atau yang lebih kita kenal dengan proyektor.
Alat peraga yang diproyeksikan diantaranya adalah filmstrip,
slides, proyektor opaque dan proyektor everhead.

Gambar 2.6 proyektor filmstrip, proyektor opaque, proyektor
overhead

3. Alat peraga persegi satuan

Gambar 2.7 Alat peraga persegi satuan (dalam cm)
a.

Fungsi Alat Peraga :
Menghitung luas daerah persegi dan persegi panjang.

b.

Alat dan bahan:
Alat yang diperlukan adalah pisau, gunting, penggaris, pensil
dan pena. Selanjutnya, persiapkan bahan-bahan yang terdiri dari
karton, kertas, lem glukol, cat warna dan kuas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

c.

Prinsip dan cara kerja alat ini
Prinsip kerja alat ini adalah untuk menentukan rumus luas
bangun datar persegi dan persegi panjang. Langkah pertama adalah
mempersiapkan alat peraga persegi satuan dengan bentuk seperti pada
gambar 2.1. Ukuran dari persegi satuan bermacam-macam, tetapi
biasanya selalu mewakili ukuran satuan baku misalnya 1

,1

.

Ada dua prinsip kerja dari persegi satuan. Prinsip pertama dari alat
peraga ini adalah untuk menghitung luas sebuah bangun datar. Berikut
ini contoh penggunaan persegi satuan untuk menghitung luas sebuah
bangun persegi panjang.

Gambar 2.8 Penggunaan Persegi Satuan

Berdasarkan contoh penggunaan persegi satuan diatas, maka
dapat kita hitung jumlah persegi yang menutupi luas bangun A. Ada

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

60 persegi satuan yang menutupi luas bangun A. Maka dapat
disimpulkan bahwa luas bangun A adalah 60

.

Prinsip kedua dari alat peraga ini berfungsi membangun
konsep berfikir siswa mengenai rumus menghitung luas persegi dan
persegi panjang. Berikut ini contoh penggunaan alat peraga persegi
satuan untuk membuktikan rumus luas persegi maupun persegi
panjang.

Gambar 2.9 Contoh Penggunaan
Panjang : 9 satuan
lebar

: 6 satuan

Luas Bangun A adalah : panjang x lebar
:9x6
: 54 satuan
Kegiatan diatas menunjukkan bahwa luas bangun A jika
dihitung menggunakan rumus maupun dihitung menggunakan jumlah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

persegi satuan yang menutupi luas bangun hasilnya adalah sama. Hal
ini tentu menguatkan pengetahuan siswa tentang rumus persegi maupn
persegi panjang.

d.

Cara membuat

Gambar 2.10 Alat dan Bahan

1) Persiapkan alat–alat dan bahan–bahan seperti yang telah pada
gambar di atas
2) Ambillah selembar karton bekas.
3) Ambilah sebuah penggaris, dan buatlah sebanyak mungkin persegi
yang dapat dibuat diatas karton bekas tersebut, dengan ukuran
panjang 1cm dan lebar 1cm
4) Potonglah persegi-persegi tersebut.
5) Setelah selesai, ambil salah satu persegi panjang tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

6) Setelah selesai memotong persegi-persegi tersebut, ambilah kuas
dan cat. Warnai persegi-persegi tersebut agar berwarna lebih
menarik.

C. Persegi dan Persegi Panjang
Persegi dan persegi panjang adalah dua dari beberapa bangun datar.
Berikut ini adalah penjabaran mengenai pengertian persegi dan persegi
panjang.
1. Persegi
Persegi adalah segi empat yang keempat sisinya sama panjang dan
salah satu sudutnya adalah siku-siku.
Sifat-sifat persegi:
a.

Sisi-sisi yang berhadapan selalu sama panjang dan sejajar

b.

Kedua diagonalnya sama panjang dan saling membagi dua sama
panjang.

c.

Setiap sudutnya dari persegi merupakan sudut siku-siku

Gambar 2.11 Bangun Datar Persegi Siku-Siku

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

d.

Setiap diagonalnya berpotongan tegak lurus

Gambar 2.12 Bangun Datar Persegi Diagonal
2. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segi empat yang sisi berhadapannya sama
panjang dan setiap sudutnya adalah siku-siku
Berikut ini adalah sifat-sifat dari persegi panjang:
1) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar

D

C

A

B
Gambar 2.13 Sisi dari Persegi Panjang
Dari gambar 2.10, sisi AB sama panjang dengan sisi DC,
sedangkan sisi AD sama panjang dengan sisi BC

2) Semua sudutnya adalah siku-siku

Gambar 2.14 Sudut dari Persegi Panjang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

3) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
4) Jumlah besar sudut-sudut yang berhadapan adalah 180 derajat
5) Diagonal-diagonal dalam persegi panajng membagi dua sama panjang

A

C

B

D

AD = CB

Gambar 2.15 diagonal dari persegi panjang
Dari gambar 2.15, diagonal AD sama panjang dengan sisi CB.

3. Luas persegi dan persegi panjang
D

A
Gambar 2.16 Luas Daerah dari Persegi

C

B

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

Luas persegi panjang adalah banyaknya satuan persegi yang tepat
menutupi daerah persegi panjang tersebut. Persegi memiliki panjang sisi
yang sama di gambar 2.16 .

H

G

I

J

Gambar 2.17 luas daerah dari persegi panjang
Luas persegi panjang adalah banyaknya satuan persegi yang tepat
menutupi daerah persegi panjang tersebut. Persegi panjang memiliki
panjang dan lebar, seperti yang tampak pada gambar 2.13 diatas. GH dan
IJ adalah sisi panjang. GI dan JH adalah sisi lebar. Sisi panjang dan
lebar suatu persegi panjang selalu berpotongan tegak lurus.

D. Kerangka Berfikir
J. Piaget (dalam Ruseffendi, 1982) mengatakan anak umur 7 atau 8
sampai 11 atau 12 tahun berada pada periode konkrit. Pada periode tersebut,
anak mengerjakan pekerjaan-pekerjaan logis yang dapat dilakukan dengan
bantuan benda-benda konkrit. Dari penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27

bahwa siswa kelas III SD juga berada pada tahap periode konkrit. Siswa
membutuhkan hal-hal yang nyata dan dekat dengan kehidupan mereka.
Berdasarkan hasil prestasi belajar matematika di SD kanisius Sengkan
yang masih dibawah KKM, yaitu 70,00 peneliti perlu melakukan sebuah
tindakan untuk meningkatkan prestasi tersebut. Selanjutnya, atas dasar
pernyatan J. Piaget diatas, maka peneliti mempertimbangkan untuk
menggunakan alat peraga untuk membantu siswa berfikir konkrit dalam
memahami baik persegi panjang, maupun luas daerah persegi panjang. Alat
peraga yang dipilih peneliti adalah alat peraga persegi satuan.
Persegi satuan merupakan benda konkrit yang diharapkan dapat
merangsang ketertarikan siswa belajar mengenai luas persegi dan persegi
panjang. Persegi satuan juga diharapkan juga dapat pemahaman kepada siswa
bahwa ada hubungan antara persegi panjang dan persegi. Mengapa kedua
bangun datar ini memiliki bentuk hampir sama? Mengapa keduanya juga
memiliki sifat yang hampir sama? Dengan menggunakan pelaksanaan
pembelajaran menggunakan alat peraga persegi satuan, siswa diharapkan
mampu memahami yang dimaksud dengan luas daerah. Meningkatnya
ketertarikan siswa serta pemahaman siswa mengenai luas daerah persegi dan
persegi panjang siswa, diharapkan prestasi belajar siswa di akhir penelitian
meningkat.

E. Hipotesis Tindakan
Dari penjelasan dan segala hasil pemikiran yang diperoleh dari
kerangka berpikir maka diperoleh hipotesis:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28

“Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga persegi satuan dapat
meningkatkan prestasi belajar materi luas daerah persegi dan persegi panjang
siswa kelas III SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun
pelajaran 2012/2013”

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, sedangkan model
penelitian ini menggunakan model Khemis dan Taggart, yaitu sebagai berikut:

Refleksi

Rencana

Rencana

Tindakan

Tindakan

Siklus 1

Pelaksanaan

Refleksi

Siklus 2

Pelaksanaan

Tindakan
Observasi

Tindakan
Observasi

Gambar 3.1. Model Penelitian Khemis dan Taggart
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama
dilaksanakan dalam 2 pertemuan dan siklus kedua dilaksanakan dalam 1
pertemuan, setiap pertemuan 2 JP , alokasi waktu setiap 1 JP adalah 35
menit.

B. Subjek dan Tempat Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta semester genap Tahun Ajaran 2012/2013.
Siswa kelas III terdiri dari 33 siswa dengan jumlah 19 orang laki-laki dan 14

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30

orang wanita. Tempat penelitian adalah SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
yang beralamat di jalan Kaliurang km 7, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan
pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 dengan objek penelitian adalah
pelajaran Matematika kelas III SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

C. Rencana Tindakan
1. Persiapan
a. Meminta izin penelitian kepada kepala sekolah SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta
b. Identifikasi masalah
c. Analisis masalah
d. Perumusan masalah
e. Perumusan hipotesis
f. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus
g. Penyusunan silabus, RPP, LKS dan instrumen penelitian
h. Mempersiapkan persegi satuan
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Penelitian yang diterapkan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan
Kelas.Pada

pelaksanaannya

penelitian

ini

dibagi

dalam

siklus-

siklus.Setelah dilakukan observasi awal, berikut ini tindakan-tindakan
penelitian yang dirangkum dalam siklus-siklus:
Siklus 1
a. Rencana Tindakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31

Pertemuan pertama:
1) Pembelajaran dimulai dengan doa, salam, apersepsi dan motivasi
siswa
2) Mengulas pengetahuan dan pengalaman siswa menghitung luas
persegi dan persegi panjang
3) Siswa dibagi di dalam kelompok, setiap kelompok 3 orang siswa.
4) Setiap kelompok mendapatkan bahan untuk membuat persegi
satuan yang telah dipersiapkan oleh guru kelas. Bahan tersebut
dilampirkan dalam LKS
5) Setiap siswa mempersiapkan alat berupa penggaris dan gunting
yang telah diberitahukan pada pertemuan sebelumnya
6) Siswa dibantu guru membuat persegi satuan menggunakan bahan
yang dilampirkan dalam LKS
7) Siswa bekerja dalam kelompok yang dipandu Lembar Kerja Siswa
Pertemuan kedua:
1) Pembelajaran dimulai dengan doa, salam, apersepsi dan motivasi
siswa
2) Mengulas pengetahuan dan pengalaman siswa tentang prinsip luas
daerah persegi dan persegi panjang
3) Siswa dibagi dalam kelompok yang sama pada pertemuan
sebelumnya
4) Setiap kelompok mendapat Lembar Kegiatan Siswa
5) Siswa bersama kelompok memainkan permainan menghitung luas
beberapa daerah persegi dan persegi panjang sesuai urutan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32

kelompoknya. Permainan yang dimaksud adalah menghitung luas
peralatan yang dimiliki siswa, misanya adalah luas kotak makan
atau luas kotak pensil
6) Siswa bersama menyelesaikan game sesuai petunjuk dalam Lembar
Kegiatan Siswa
7) Siswa mengumpulkan hasil menghitung luas daerah persegi dan
persegi panjang menggunakan alat peraga satuan persegi.
8) Siswa bersama-sama dengan guru menghitung luas-luas daerah
persegi dan persegi panjang
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah melakukan pembelajaran sesuai
rencana tindakan.
c. Observasi
1) Mencatat temuan-temuan yang ada di dalam pembelajaran
2) Analisis dari hasil yang diperoleh siswa
d. Refleksi
1) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian
khusus
2) Mendiskusikan hasil menghitung luas daerah persegi dan persegi
panjang siswa dengan guru kelas
3) Merancang dan memodifikasi siklus berikutnya
Siklus 2
a. Rencana Tindakan
1) Pembelajaran dimulai dengan doa, salam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33

2) Guru bersama siswa melakukan apersepsi dengan mengingat
kembali pengetahuan awal mengenai luas persegi panjang
3) Pembelajaran dimulai dengan doa, salam, apersepsi dan motivasi
siswa
4) Mengulas pengetahuan dan pengalaman siswa tentang prinsip luas
daerah persegi dan persegi panjang
5) Siswa dibagi dalam kelompok yang sama pada pertemuan
sebelumnya
6) Setiap kelompok mendapat Lembar Kegiatan Siswa
7) Siswa bersama kelompok memainkan permainan menghitung luas
beberapa daerah persegi dan persegi panjang sesuai urutan
kelompoknya.
8) Siswa bersama menyelesaikan game sesuai petunjuk dalam Lembar
Kegiatan Siswa
9) Siswa mengumpulkan hasil menghitung luas daerah persegi dan
persegi panjang menggunakan alat peraga satuan persegi.
10) Siswa bersama-sama dengan guru menghitung luas-luas daerah
persegi dan persegi panjang
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah melakukan pembelajaran sesuai
rencana tindakan yang ada atau merealisasikan rencana tindakan
c. Observasi
a. Mencatat temuan-temuan yang ada di dalam pembelajaran
b. Analisis dari hasil yang diperoleh siswa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34

d. Refleksi
Refleksi pada siklus ini lebih mengacu pada hasil evaluasi tindakan II.

D. Pengumpulan Data dan Instrumen
Tabel 3.1 Pengumpulan data dan Instrumen
Peubah

Indikator

Data

Instrumen

Kemampuan

Nilai rata-rata

Data kuantitatif Rubrik penilaian

menghitung luas

menghitung luas

atau

daerah persegi panjang daerah persegi

berupa

(terlampir)

skor

panjang

Kemampuan menghitung luas daerah persegi dan persegi panjangsiswa
adalah hal yang diteliti dalam penelitian, sedangkan nilai rata-rata menghitung
luas daerah persegi dan persegi panjang siswa menjadi indikator
penelitian.Jika nilai rata-rata menghitung luas daerah persegi dan persegi
panjang siswa meningkat, maka kemampuan menghitung luas daerah persegi
dan persegi panjang siswa kelas III SD Kanisius Sengkan juga dianggap
meningkat.
Data hasil dari penelitian ini berjenis data kuantitatif atau berupa skor,
yang selanjutnya diubah menjadi nilai. Pengumpulan data diambil dari produk
yang berupa lembar kerja siswa, dan teknik pengumpulannya adalah sebagai
berikut:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35

1. Kondisi Awal
Keadaan awal rata-rata kelas dengan materi menghitung luas
daerah persegi dan persegi panjang menggunakan teknik dokumentasi,
yaitu sebuah teknik yang mengambil data dari dokumentasi lembar
evaluasi kelas III tahun ajaran 2012/2013. Data tersebut merupakan hasil
pekerjaan siswa kelas III pada tahun sebelumnya yang sekarang naik ke
kelas IV. Hasil pekerjaan siswa tersebut merupakan evaluasi pelajaran
dengan materi yang sama, yaitu menghitung luas daerah persegi dan
persegi panjang. Selain itu, dari data tersebut peneliti dapat menghitung
presentase jumlah siswa yang telah mencapai KKM dan yang belum
mencapai KKM. KKM mata pelajaran matematika kelas III SD Kanisius
Sengkan adalah 70,00.
2. Kondisi Akhir
Kemampuan menghitung luas daerah persegi dan persegi
panjang siswa kelas III SD Kanisius Sengkan diperoleh dari hasil evaluasi
yang berupa tes di siklus II. Tes tersebut menghitung luas daerah persegi
dan persegi panjang dibantu dengan sebuah

Dokumen yang terkait

Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe stad yang dilengkapi dengan alat peraga di kelas VII-D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten.

0 2 348

Pemanfaatan papan berpaku pada pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar materi menghitung luas persegi dan luas persegi panjang kelas III SD Negeri Timbulharjo Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015.

1 11 205

Efektifitas penggunaan alat peraga kertas persegi satuan pada pembelajaran matematika untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang pada siswa kelas 3 SD Negeri I Baleharjo Wonosari Gunung Kidul.

0 0 231

Pengetahuan dan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan keliling dan luas persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III SD 1 Palbapang Bantul.

0 2 214

Efektivitas pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar Matematika pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi pada siswa kelas VIID SMP Bopk

0 1 216

Efektifitas penggunaan alat peraga kertas persegi satuan pada pembelajaran matematika untuk materi luas persegi dan luas persegi panjang pada siswa kelas 3 SD Negeri I Baleharjo Wonosari Gunung Kidul

0 1 228

soal dan pembahasan persegi dan persegi

0 3 2

Integral lipat dua pada daerah persegi panjang

0 2 17

Keefektifan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw II pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi - USD Repository

0 11 366

Penggunaan puzzle light pada pembelajaran matematika pokok bahasan luas persegi dan persegi panjang di Sekolah Luar Biasa-B Karnnamanohara, Yogyakarta - USD Repository

0 2 270