PEMAKNAAN CHINESE WORK VALUE KARYAWAN PRIBUMI DI PERUSAHAAN KEPEMILIKAN ETNIS TIONGHOA DI BANDUNG.
PEMAKNAAN CHINESE WORK VALUE KARYAWAN PRIBUMI DI PERUSAHAAN KEPEMILIKAN ETNIS TIONGHOA DI BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Pada Jurusan Psikologi
Oleh: Sri Farhani
1000385
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
(2)
PEMAKNAAN CHINESE WORK VALUE KARYAWAN PRIBUMI DI PERUSAHAAN KEPEMILIKAN ETNIS TIONGHOA DI BANDUNG
Oleh: Sri Farhani NIM. 1000385
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Pada Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan
© Sri Farhani
Universitas Pendidikan Indonesia September 2014
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lain tanpa seijin peneliti.
(3)
(4)
(5)
Saya persembahkan skripsi ini pada semua yang menjadi wujud dalam semesta, yang menjadi bagian dalam perjalanan seorang anak manusia. Seluruhnya yang berlindung di bawah langit yang sama, yang berpijak pada jejak-jejak dalam putaran waktu. Percayakan dan tetapkan hati ketika satu titik telah tercatat, buatkan garis
penyambung dalam usaha dan do’a.
One life is all we have and we live it as we believe in living it. But to sacrifice what you are and to live without belief, that is a
fate more terrible than dying Joan of Arc
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu Telah
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
yang lain. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(6)
i
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PEMAKNAAN CHINESE WORK VALUE KARYAWAN PRIBUMI DI PERUSAHAAN KEPEMILIKAN ETNIS TIONGHOA DI BANDUNG ini dan seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menganggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, September 2014 Yang membuat pernyataan
Sri Farhani NIM. 1000385
(7)
ii
ABSTRAK
FARHANI, SRI (1000385). PEMAKNAAN CHINESE WORK VALUE KARYAWAN PRIBUMI DI PERUSAHAAN KEPEMILIKAN ETNIS TIONGHOA DI BANDUNG. Bandung: UPI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan Chinese work value pada karyawan pribumi yang bekerja di perusahaan etnis Tionghoa. Penelitian dilakukan pada tiga subjek yang merupakan karyawan pribumi yang bekerja di perusahaan dengan atasan atau kepemilikan etnis Tionghoa di Bandung. Penggalian informasi menggunakan pendekatan fenomenologi dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan teori Chinese work value yang dikemukakan oleh Huang, Eveleth & Huo (1998). Chinese work value adalah penilaian dan orientasi individu terhadap pekerjaan, hubungan pribadi, dan anggota perusahaan yang menganut nilai-nilai dinamisme konfunsianisme. Hasil dari penelitian ini bahwa subjek memaknai Chinese work value dengan pengalaman yang berbeda-beda. Chinese work value dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan hubungan antar rekan kerja, kepuasan kerja, tujuan pribadi, konsep diri, pengambilan resiko, dan etika uang (money ethic). Ketiga subjek mampu bekerja sepanjang hari melebihi batas waktu kerja. Melakukan penghematan pada fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Kedua subjek memiliki keinginan untuk mengundurkan diri karena kompensasi yang diterima tidak sesuai dengan beban kerja.
(8)
iii
ABSTRACT
This study aim to gain insight about the meaning Chinese work value on natives
employee who works at Chinese ethnic’s company. The study conducted on three subjects that are natives employee who works at Chinese ethnic’s Company. The
Information was collected by using phenomenological approach through in depth interview. This study use the theory of Chinese work value that proposed by Huang, Eveleth & Huo (1998).Chinese work value is individual valuation and orientation towards work, personal relationships and members of company that embrace the
values of Confucianism’s dynamism. The result of this study shows that each subject
interprets the Chinese work value with different experience. Chinese work valueaffected by physical environment and relation between co-workers, job satisfaction, individual purposes, self-concept, risk taking, and money ethic. All three subjects are able to work all day exceeds the working time limit. Make savings on the facilities provided by the company. Two of subjects had intention for resign because of the compensation received does not comply with the workload.
(9)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan atas kehadirat Allah SWT dengan nikmat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“PEMAKNAAN CHINESE WORK VALUE KARYAWAN PRIBUMI DI PERUSAHAAN KEPEMILIKAN ETNIS TIONGHOA DI BANDUNG”.
Peneliti menyusun skripsi ini dengan tujuan untuk memenuhi salah syarat dalam memperoleh gelar sarjana Psikologi (S.Psi) di Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dari mulai persiapan hingga penyusunan skripsi ini selesai.
Peneliti mengharapkan skripsi ini dapat diterima oleh semua pihak. Semoga dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan inspirasi khususnya bagi
peneliti dan umumnya kepada pembaca. Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” skripsi ini belum sempurna, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan
saran yang membangun.
Bandung, September 2014
Sri Farhani NIM.1000385
(10)
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti mengucapkan terima kasih secara khusus kepada:
1. Allah SWT atas segala nikmat dan anugerah yang telah tercurahkan kepada peneliti sehingga dapat mengerjakan skripsi ini dalam keadaan selalu sehat wal’afiat
2. Bapak Helli Ihsan S.Ag., M.Si sebagai ketua jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Univeritas Pendidikan Indonesia.
3. Bapak Drs. H. M Engkos Kosasih, M.Pd sebagai pembimbing I, terimakasih atas masukan dan arahan yang telah diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Gemala Nurendah, S.Pd., MA sebagai pembimbing II, telah membimbing dan menganggapi keluhan-keluhan dari peneliti sehingga peneliti tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Keluarga Bapak Burhannuddin dan Ibu Ummidiah sebagai orang tua yang telah membesarkan dan memberikan kasih sayang yang tulus kepada peneliti. Kakak peneliti Nurfajri, S.Par, Arifisal, ST, Khairani, S.IP dan adik peneliti Muhammad Rachmat yang telah memberikan dorongan, nasihat serta doa kepada peneliti.
6. Keluarga besar Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia, khususnya teman-teman angkatan 2010 yang senantiasa berbagi ilmu dan memberikan pengalaman yang tidak ternilai bagi kehidupan peneliti. Sukses selalu bagi seluruh penghuni PsikologiJOY!
(11)
vi
7. Tika Apriyanti dan Raida Chandra, Amd yang selalu bersedia menjadi
“tempat sampah” untuk peneliti mencurahkan segala kisah baik senang maupun sedih.
8. Ugi Dwiki, Amd.Par, Rizki Ramdhani, S.ST, dan Endla Nurhikmah sebagai sahabat dan patner malam minggu peneliti. Terimakasih telah menjadi moodbooster selama penyusunan skripsi ini.
9. Via Novia Nurjanah, Agnia Aminuddin K, Dini Aryani, dan Suci Rama Yanzi sahabat psikologi yang selalu bahagia dengan hal-hal sederhana. Terimakasih telah membantu peneliti untuk menjalani kegiatan selama berkuliah di Psikologi UPI. Segera menyusul!
10.Fahmi Ghani Prakoso, ST sebagai editor pribadi peneliti yang selalu memberikan bantuan, motivasi dan sabar mengingatkan peneliti untuk mengerjakan skripsi ini hingga selesai.
11.Teman-teman dan akang teteh GIBASA Learning Society, terimakasih atas ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat.
12.Teman-teman dan saudara yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 13.H, Teh D, dan Ibu I yang telah bersedia menjadi subjek penelitian dalam
skripsi ini. Semoga bantuan dan kerjasama selama ini menjadi ibadah dan terbalaskan dikemudian hari.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dan memberikan kemudahan bagi peneliti. Ammiin Ya Rabbal Alamiin
Bandung, September 2014
Sri Farhani NIM. 1000385
(12)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
FARHANI, SRI (1000385). PEMAKNAAN CHINESE WORK VALUE KARYAWAN PRIBUMI DI PERUSAHAAN KEPEMILIKAN ETNIS TIONGHOA DI BANDUNG. Bandung: UPI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan Chinese work value pada karyawan pribumi yang bekerja di perusahaan etnis Tionghoa. Penelitian dilakukan pada tiga subjek yang merupakan karyawan pribumi yang bekerja di perusahaan dengan atasan atau kepemilikan etnis Tionghoa di Bandung. Penggalian informasi menggunakan pendekatan fenomenologi dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan teori Chinese work value yang dikemukakan oleh Huang, Eveleth & Huo (1998).
Chinese work value adalah penilaian dan orientasi individu terhadap pekerjaan,
hubungan pribadi, dan anggota perusahaan yang menganut nilai-nilai dinamisme konfunsianisme. Hasil dari penelitian ini bahwa subjek memaknai Chinese work
value dengan pengalaman yang berbeda-beda. Chinese work value dipengaruhi
oleh lingkungan fisik dan hubungan antar rekan kerja, kepuasan kerja, tujuan pribadi, konsep diri, pengambilan resiko, dan etika uang (money ethic). Ketiga subjek mampu bekerja sepanjang hari melebihi batas waktu kerja. Melakukan penghematan pada fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Kedua subjek memiliki keinginan untuk mengundurkan diri karena kompensasi yang diterima tidak sesuai dengan beban kerja.
(13)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This study aim to gain insight about the meaning Chinese work value on natives
employee who works at Chinese ethnic’s company. The study conducted on three subjects that are natives employee who works at Chinese ethnic’s Company. The
Information was collected by using phenomenological approach through in depth interview. This study use the theory of Chinese work value that proposed by Huang, Eveleth & Huo (1998).Chinese work value is individual valuation and orientation towards work, personal relationships and members of company that
embrace the values of Confucianism’s dynamism. The result of this study shows that each subject interprets the Chinese work value with different experience. Chinese work valueaffected by physical environment and relation between co-workers, job satisfaction, individual purposes, self-concept, risk taking, and money ethic. All three subjects are able to work all day exceeds the working time limit. Make savings on the facilities provided by the company. Two of subjects had intention for resign because of the compensation received does not comply with the workload.
(14)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR BAGAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Fokus Penelitian ... 4
C. Pertanyaan Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN TEORI A. Chinese work value ... 6
B. Golongan Etnis ... 10
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 12
B. Subjek Penelitian ... 12
C. Instrumen Penelitian ... 13
D. Teknik Pengumpulan Data ... 14
(15)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Keabsahan Data ... 16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Profil Subjek ... 18
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 98
B. Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 101
LAMPIRAN Daftar Lampiran 1 Verbatim Subjek 1-Wawancara 1 ... 106
Verbatim Subjek 1-Wawancara 2 ... 115
Horizonalizing Subjek 1-Wawancara 1 ... 123
Horizonalizing Subjek 1-Wawancara 2 ... 126
Cluster Of Meaning Subjek 1 ... 129
Verbatim Wawancara Informan Subjek 1 ... 133
Horizonalizing Wawancara Informan Subjek 1 ... 139
Daftar Lampiran 2 Verbatim Subjek 2-Wawancara 1 ... 142
Verbatim Subjek 2-Wawancara 2 ... 150
Horizonalizing Subjek 2-Wawancara 1 ... 161
(16)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cluster Of Meaning Subjek 2 ... 168
Verbatim Wawancara Informan Subjek 2 ... 176
Horizonalizing Wawancara Informan Subjek 2 ... 179
Daftar Lampiran 3 Verbatim Subjek 3-Wawancara 1 ... 182
Verbatim Subjek 3-Wawancara 2 ... 194
Horizonalizing Subjek 3- Wawancara 1 ... 198
Horizonalizing Subjek 3- Wawancara 2 ... 204
Cluster Of Meaning Subjek 3 ... 206
Daftar Lampiran 4 Surat Pernyataan Subjek 1... 216
Surat Pernyataan Subjek 2 ... 217
Surat Pernyataan Subjek 3... 218
Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 219
Kartu Bimbingan Skripsi... 220
(17)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Collectivism Subjek Satu (H) ... 36
Tabel 4.2 Endurance Subjek Satu (H) ... 39
Tabel 4.3 Hard Work Subjek Satu (H) ... 45
Tabel 4.4 Guanxi Subjek Satu (H) ... 48
Tabel 4.5 Collectivism Subjek Dua (D) ... 56
Tabel 4.6 Endurance Subjek Dua (D)... 61
Tabel 4.7 Hard Work Subjek Dua (D) ... 66
Tabel 4.8 Guanxi Subjek Dua (D) ... 71
Tabel 4.9 Collectivism Subjek Tiga (I) ... 79
Tabel 4.10 Endurance Subjek Tiga (I) ... 84
Tabel 4.11 Hard Work Subjek Tiga (I) ... 89
(18)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
(19)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A.Latar Belakang
Etnis Tionghoa di Indonesia diidentifikasikan sebagai kelompok wirausaha, khususnya di bidang perdagangan baik kecil, sedang, maupun besar (Musianto, 2003). Berdasarkan sumber dari Backman (Setyawan, 2005) tahun 2000 jumlah penduduk Tionghoa yang tinggal di Indonesia sebesar 201 juta jiwa dengan pemegang modal sebesar 70%. Maka dari itu, etnis Tionghoa mendominasi banyak perusahaan di Indonesia. Hingga tahun 2013 jumlah TKA (Tenaga Kerja Asing) dari China jumlahnya mencapai 10.291 orang (Depnakertrans.go.id, 2013).
Usaha kecil sampai perusahaan besar etnis Tionghoa di Indonesia banyak yang dikelola sebagai usaha keluarga etnis Tionghoa, contohnya Salim Group, Khong Guan, PT. Cap Orang Tua, perusahaan jamu Jago, perusahaan jamu Air Mancur, dan lain-lain (Edison, 2011). Dalam pembauran di Indonesia perusahaan-perusahaan etnis Tionghoa mempekerjakan orang-orang pribumi sebagai karyawan didalamnya (Tan, 2008). Dikutip media online edisi 17 Agustus 2012 yang menyatakan bahwa tidak ada diskriminasi dalam perusahaan etnis Tionghoa yang mempekerjakan karyawan pribumi. Berdasarkan pengalaman Dhika salah seorang karyawan BCA menyatakan tidak pernah merasakan diskriminasi, berikut pernyataannya:
“Di sini kalau kerja mereka bagus dan mampu menjalani tugas dengan baik, ya akan diberi imbalan yang sepantasnya, tanpa melihat etnis mereka,” (www.beritasatu.com, 2012).
(20)
2
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bjerke (2000: 117-120) menjelaskan karakteristik budaya Tionghoa di ruang lingkup perusahaan atau bisnis dalam 5 pembahasan, yaitu kekuasaan dan otokrasi (power and autocracy), kekeluargaan (familism), jaringan relasi (guanxi), harga diri dan wibawa (face and
prestige), fleksibel dan bertahan hidup (flexibility and endurance). Selain
itu orang-orang Tionghoa mempunyai prinsip-prinsip tertentu dalam berbisnis diantaranya yaitu agresif mengenai kualitas barang, untung, dan rugi, bekerja dengan cepat, berani mengambil resiko, tahan banting, tidak menyerah pada nasib, dan mempunyai semangat berjuang (Seng, 2006).
Penelitian yang dilakukan oleh Profesor Geert Hofstede menjelaskan bahwa budaya yang dianut dapat mempengaruhi kebijakan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan (Dessler, 2000). Salah satu ciri khas kepemimpinan Cina yaitu adanya pengaruh religiusitas dan budaya leluhur (Whitehead & Brown, 2011). Budaya leluhur tersebut terlihat pada warga Tionghoa yang masih memegang nilai-nilai dan pemikiran konfusianisme yang percaya bahwa kunci dari keberhasilan adalah bekerja keras dan berani berusaha melalui sikap dan keyakinan (Seng, 2006). Paham konfunsianisme ini menekankan etika dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan kehidupan berbangsa serta bernegara. Konfusianisme berpusat di sekitar 5 topik utama, yakni ren (humanity/kemanusiaan), xiao (filial piety/bakti), zhi (wisdom/ kebijakasanaan), yi (righteousness/kebenaran),dan li (propriety/ sopan santun). Ajaran-ajaran yang lain seperti loyality (kesetiaan) merupakan turunan dari kelima ajaran pokok ini (Rozie, 2012).
Budaya leluhur tersebut berpengaruh pada nilai-nilai yang dianut oleh warga Tionghoa, salah satunya berpengaruh pada nilai-nilai kerja atau work value. Work value menurut Hofstede (1980) adalah penilaian dan orientasi individu terhadap pekerjaan, hubungan pribadi, dan anggota
(21)
3
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perusahaan yang berdampak pada loyalitas individu pada perusahaan atau organisasi. Dengan kata lain work value yaitu sikap atau orientasi seseorang terhadap suatu pekerjaan. Namun penelitian yang dilakukan oleh Bond et all bersama dengan Hofstede (dalam Matsumoto & Juang, 2002) menemukan kesuksesan bisnis dan industri di Asia: Jepang, Hong Kong, Korea, Taiwan, dan China memiliki nilai-nilai yang khas yaitu dinamisme konfusianisme. Nilai-nilainya meliputi kegigihan dan ketekunan, hubungan berdasarkan status, pelestarian aturan, penghematan, dan rasa malu. Ajaran konfusianisme melekat dalam work
value masyarakat Tionghoa yang disebut Chinese work value.
Huang, Eveleth & Huo (1998) menjelaskan Chinese work value dipengaruhi oleh ajaran konfunsianisme terdiri dari collectivism (memprioritaskan tujuan kelompok atas kepentingan pribadi), endurance (kesabaran dan ketekunan), hard work (penghematan dan kemantapan), dan guanxi (berorientasi pada relasi, menghormati tatanan sosial dan tidak mempermalukan orang lain) akan membantu untuk menciptakan individu yang berdedikasi, memiliki motivasi, bertanggung jawab, dengan rasa komitmen dan loyalitas yang tinggi kepada institusi atau organisasi kerja sehingga meningkatkan kesejahteraan pegawai dan kepuasan kerja. Secara khusus, sesuai dengan tradisi Konfunsian, komitmen organisasi dan hubungan sosial yang harmonis (guanxi) memiliki fitur utama dari nilai kolektivis Cina. Dalam penelitian Lu (2006) dikatakan bahwa karyawan dengan Chinese work value memiliki hubungan relasi yang lebih baik dalam nilai collectivism sehingga dapat mereduksi stres kerja. Hasil penelitian Lu, Kao, Siu, & Chang (2011) menjelaskan bahwa
Chinese work value menekan stres kerja karyawan dan meningkatkan
(22)
4
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada intinya Chinese work value menekankan pada kesetiaan pada perusahaan dan yang diidentifikasi dengan nilai-nilai dan tujuan organisasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Chang & Lu, 2007) di Cina daratan perusahaan-perusahaan menggunakan slogan “Cintai
Pabrik Anda Sebagai Keluarga Anda” untuk menumbuhkan Chinese work
value, sedangkan di Taiwan kesetiaan pada perusahaan ditunjukkan
dengan bekerja lembur secara sukarela tanpa kompensasi.
Wawancara pendahuluan yang dilakukan peneliti kepada seorang karyawan pribumi PT. D Bandung yang merupakan perusahaan kepemilikan etnis Tionghoa. Subjek telah bekerja selama 25 tahun di perusahaan tersebut. Subjek mengaplikasikan nilai kerja keras yang ditunjukkan dengan bekerja selama 10 sampai 12 jam bahkan subjek membawa pekerjaan ke rumah jika pekerjaan tidak terselesaikan di kantor. Namun gaji yang diterima oleh subjek tetap untuk waktu kerja 8 jam. Walaupun jabatannya sebagai staff dengan masa kerja selama 25 tahun namun gaji yang dibayarkan tidak lebih dari Rp. 2.000.000,- (Hari Minggu 26 Januari 2014 pukul 19.32 WIB).
Dari fenomena di atas peneliti memilih untuk mengkaji lebih dalam mengenai karyawan pribumi yang bekerja di perusahaan etnis Tionghoa dengan pekerja dalam Chinese work value. Maka dari itu peneliti mendalami pemaknaan Chinese work value pada karyawan pribumi di Perusahaan kepemilikan Etnis Tionghoa di Bandung. Peneliti memilih Bandung karena warga Tionghoa melakukan kegiatan ekonomi sejak tahun 1930, pada saat itu para penduduk Tionghoa di Bandung melakukan strategi-strategi bisnis dalam kebijakan pemerintahan Bandung yang tidak berpihak pada golongan Tionghoa. Hal ini menciptakan etos kerja yang tidak pernah berhenti dan masih banyak perusahaan yang berjalan hingga saat ini (Skober, 2006).
(23)
5
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Fokus Penelitian
Bedasarkan latar belakang diatas fokus dalam penelitian ini yaitu pemaknaan Chinese work value karyawan pribumi di perusahaan kepemilikan etnis Tionghoa di Bandung. Menurut Ucanok (2009) work value adalah prinsip yang dianut seseorang untuk mengarahkan perilaku mencapai tujuan kerja dan dan kriteria untuk memilih dalam mencapai tujuan kerja, nilai kerja mempengaruhi penting atau tidaknya pekerjaan dalam kehidupan individu. Huang, Eveleth & Huo (1998) menjelaskan Chinese work value diantaranya
collectivism (memprioritaskan tujuan kelompok atas kepentingan pribadi), endurance (kesabaran dan ketekunan), hard work (penghematan dan
kemantapan), dan guanxi (berorientasi pada relasi, menghormati tatanan sosial dan tidak mempermalukan orang lain). Karyawan yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu karyawan tersebut harus menjadi bawahan kerja seorang pemimpin etnis Tionghoa secara struktur organisasi atau bekerja pada perusahaan dengan kepemilikan etnis Tionghoa.
C.Pertanyaan Penelitian
Dari latar belakang di atas pertanyaan yang dapat dirumuskan yaitu bagaimana pemaknaan Chinese work value karyawan pribumi di perusahaan kepemilikan etnis Tionghoa di Bandung.
D.Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pemaknaan Chinese
work value karyawan pribumi di perusahaan kepemilikan etnis Tionghoa di
(24)
6
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Bagi bidang Psikologi Industri dan Organisasi, diharapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam mengembangkan teori tentang
Chinese work value karyawan pribumi di perusahaan kepemilikan
etnis Tionghoa di Bandung. 2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi karyawan untuk dapat mengatasi konflik yang mungkin terjadi akibat perbedaan budaya work value, dan juga mengatasi kesenjangan selama ini terjadi antara pribumi dan etnis Tionghoa. Disamping itu penelitian dapat menumbuhkan rasa kepemilikan karyawan atas perusahaan mereka bekerja demi kemajuan perusahaan. Penelitian ini memberikan masukan dan sumber acuan bagi pembaca atau penelitian lain untuk menjadi pembanding terhadap masalah-masalah terkait topik serupa.
(25)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Creswell (2003) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai sebuah proses pencarian secara mendalam untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia berdasarkan holistik yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pendangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar ilmiah.
Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengahasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, atau perilaku yang dapat diamati sehingga didapat pemahaman yang utuh, komprehensif, dan holistik mengenai pemaknaan Chinese work value karyawan pribumi di perusahaan kepemilikan etnis Tionghoa di Bandung.
Adapun desain penelitiannya yaitu fenomenologi. Pendekatan fenomenologis menurut Creswell (2003) yaitu penelitian berdasarkan pemaknaan dari fenomena yang dialami individu. Dalam penelitian fenomenologi peneliti dituntut untuk memahami pengalaman hidup subjek. Peneliti tidak boleh mencampur pengalaman dirinya dengan pengalaman partisipan.
B. Lokasi dan Sampel Penelitian
Subyek penelitian adalah karyawan pribumi yang bekerja di perusahaan kepemilikan etnis Tionghoa di Bandung yang dipilih secara
purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling artinya
subjek dipilih secara sengaja sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan dalam penelitian (Bungin, 2003). Snowball sampling yaitu pengambilan
(26)
13
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sampel yang pada awalnya sedikit dan untuk selanjutnya bertambah untuk melengkapi data yang kurang. Sampel awal digunakan sebagai informan kunci yang akan menunjukkan informan-informan selanjutnya. Dalam hal ini jumlah subjek bisa sedikit ataupun banyak tergantung dari tepat tidaknya pemilihan informan kunci (Bungin, 2003).
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel atau subjek yaitu karyawan pribumi dari berbagai etnis yang bekerja di perusahaan dengan atasan etnis Tionghoa atau kepemilikan Tionghoa baik totok ataupun peranakan. Peneliti menggunakan kriteria subjek untuk mempermudah dan fokus pada tujuan penelitian. Adapun karakteristik yang menjadi kriteria yaitu sebagai berikut:
1. Penduduk asli Indonesia.
2. Masih bekerja sebagai karyawan di perusahaan dengan atasan etnis Tionghoa atau kepemilikan Tionghoa.
Penggunanaan teknik snowball sampling dalam penelitian ini beranjak dari fenomena di masyarakat. Proses penemuan subjek dalam penelitian ini dijelaskan dalam bagan sebagai berikut:
Bagan 3.1 Penemuan subjek penelitian melalui teknik snowball sampling.
Fenomena di
masyarakat A
B
C
D
D
(27)
14
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah penelitian sendiri. Menurut Moleong (2007) intrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan menggunakan alat perekam dan catatan lapangan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data. Selain itu instrumen penelitian juga dibantu oleh kisi-kisi wawancara sebagai pedoman untuk melakukan wawancara berdasarkan bentuk-bentuk Chinese work value menurut Huang, Eveleth & Huo (1998).
1. Collectivism (memprioritaskan tujuan kelompok atas kepentingan
pribadi)
2. Endurance (kesabaran dan ketekunan)
3. Hard work (penghematan dan kemantapan)
4. guanxi (berorientasi pada relasi, menghormati tatanan sosial dan
tidak mempermalukan orang lain).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara yang mendalam (in depth interview), dengan pertanyaan semi terstruktur yang bisa bertanya secara terbuka untuk mendapatkan informasi secara lengkap dan mendalam (Bungin, 2003). Wawancara dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dan kemantapan masalah yang diteliti. Sebelum proses kualitatif dilakukan peneliti melakukan beberapa persiapan diantaranya adalah mengembangkan fokus penelitian, menyediakan paduan wawancara dan menghubungi informan. Alat wawancara yang digunakan yaitu, buku catatan, dan recorder.
(28)
15
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Buku catatan berfungsi untuk mencatat percakapan dengan subjek. pada pelaksanaannya peneliti dapat menggunakan notebook atau tab untuk mencatat. recorder digunakan untuk merekam semua percakapan. Peneliti harus meminta ijin terlebih kepada subjek atau partisipan untuk menggunakan recorder. Dengan adanya rekaman wawancara akan meningkatkan keabsahan penelitian, hal ini dapat menjadi bukti bahwa peneliti benar-benar melakukan pengumpulan data.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif antara pengumpulan data dengan analisis data tidak dapat dipisahkan. Dalam penelitian ini analisis data yang dilakukan berpatokan pada Creswell (2013) penelitian kulitatif fenomenologi memiliki teknik analisis data yang khusus. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam analisis data yaitu:
1. Pertama menggambarkan pengalaman pribadi peneliti terhadap fenomena yang diteliti. Ini bertujuan menyisihkan pengalaman pribadi peneliti agar tidak tercampur dengan pengalaman subjek. 2. Mengembangkan daftar peryataan yang signifikan. Peneliti akan
menemukan pernyataan-pernyataan tentang bagaimana subjek memaknai suatu topik, lalu melakukan horizonalizing dan perlakukan setiap data secara berharga agar peneliti mengembangkan daftar pernyataan yang tidak berulang dan tidak tumpang tindih. 3. Kemudian menuliskan pernyataan yang signifikan dari informasi
yang didapat kemudian mengelompokkannya sehingga membentuk
“meaning units” atau tema.
4. Mendeskripsikan “apa” yang dimaknai oleh subjek tentang
fenomena yang dialami. Hal ini disebut dengan “textural description” dari pengalaman subjek yang telah berbentuk verbatim.
(29)
16
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Selanjutnya mendeskripsikan “bagaimana” pengalaman tersebut
dapat terjadi. Bagaimana subjek memaknai pengalaman yang terjadi.
Hal ini disebut “structural description.” Pewawancara merefleksikan
pada setting dan konteks pada fenomena yang dialami dengan kata lain pewawancara bertanya tentang apa yang pernah subjek jelaskan tentang pengalamannya.
6. Terakhir menggabungkan “textural description” dan “structrural description” dari fenomena yang menjadi “composite description”. Bagian ini akan mencapai “essence” atau esensi yang merupakan
aspek terpenting dari studi fenomenologi. Hasilnya berupa paragraf panjang yang berisi apa yang dialami oleh subjek dan bagaimana subjek mengalaminya.
F. Teknik Keabsahan data
Menurut Moleong (2007) teknik keabsahan data merupakan cara pemeriksaan yang penting dalam penelitian kualitatif untuk memperoleh kesahihan dan keandalan. Dalam penelitian ini teknik yang dilakukan untuk menguji keabsahan data yaitu kepercayaan (credibility), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).
Dalam penelitian ini uji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Menurut Moleong (2007) Triangulasi sumber menguji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh dari berbagai sumber. Data dari sumber-sumber tersebut kemudian dikategorisasikan yang akan menghasilkan suatu kesimpulan yang kemudian diminta kesepakan (member check). Dalam penelitian ini untuk menguji kredibilitas data yang diperoleh dan diujikan dari karyawan maka dilakukan kepada pemimpin karyawan tersebut, orang yang menjadi bawahan, atau rekan kerja. Peneliti menanyakan hal yang
(30)
17
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sama dalam kesempatan yang berbeda kepada subjek untuk melakukan triangulasi waktu.
Pengujian kebergantungan (dependability) dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian (Bungin, 2003). Dalam penelitian ini caranya dapat dilakukan dengan pengecekan oleh pembimbing untuk mengaudit seluruh aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti menentukan masalah/ fokus penelitian, ke lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus ditunjukkan oleh peneliti.
Pengujian kepastian (confirmability), pengujian kepastian disebut juga pengujian obyektivitas penelitian. Pengujian dikatakan obyektif jika terjadi kesepakatan antar subjek. Kesepakatan didapat dari persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang. Jika penelitian objektif maka dapat dipercaya, faktual dan dapat dipastikan (Moleong, 2007)
(31)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam Chinese work value seorang karyawan memiliki
collectivism (memprioritaskan tujuan kelompok atas kepentingan pribadi), endurance (kesabaran dan ketekunan), hard work (penghematan dan
kemantapan), dan guanxi (berorientasi pada relasi, menghormati tatanan sosial dan tidak mempermalukan orang lain). Keempat hal tersebut merupakan aspek dalam Chinese work value yang mengantarkan seseorang pada prinsip-prinsip kerja budaya etnis Tionghoa. Berikut gambaran work value pada masing-masing subjek:
1. Subjek satu (H) mampu bekerja sepanjang hari hingga melebihi batas jam pulang kerja dan bekerja pada hari libur. Menyelesaikan seluruh tugas dengan melakukan penghematan terhadap fasilitas perusahaan. Memiliki hubungan pertemanan dengan karyawan lain tetapi tidak memiliki kewajiban untuk membantu urusan diluar pekerjaan. Subjek H memiliki keinginan untuk mengundurkan diri karena kompensasi yang diterima tidak sesuai dengan beban kerja.
2. Subjek dua (D) mengerjakan seluruh pekerjaan yang ditugaskan oleh pemilik perusahaan dengan cara bekerja sama dengan karyawan lain, dan memengtingkan kepentingan perusahaan daripada urusan pribadi. Dia akan mendapatkan bonus bayaran ketika bekerja melebihi jam kerja. Selain itu juga memiliki kewajiban untuk membantu karyawan lain di luar urusan pekerjaan, misalnya meminjamkan uang ketika ada
(32)
99
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karyawan lain yang membutuhkan. Memiliki kewajiban untuk mentraktir karyawan lain pada perayaan hari-hari penting misalnya hari ulang tahun, hari jadian pacaran, dan hari mendapatkan gaji. lingkungan kerja dan kepuasan kerja membuat subjek D merasa nyaman bekerja diperusahaan tersebut.
3. Subjek tiga (I) memandang dirinya sebagai anggota kelompok dalam perusahaan dengan mengajarkan setiap karyawan baru karena mementingkan regerenasi perusahaan, bekerja sepanjang hari dengan tugas yang banyak tidak sesuai dengan kompensasi yang didapatkan. Tetapi kurang dapat bekerja sama dengan staf baru karena menganggap usianya sudah tua dan rendahnya tingkat pendidikan. Pembentukan work value dipengaruhi oleh lingkungan kerja, kepuasan kerja dan money
ethic. Pengalaman ini membuatnya tidak merasa nyaman untuk
bekerja, dirinya beberapa kali mengajukan pengunduran diri karena hubungan dengan atasan dan tugas yang diterima tidak sesuai dengan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Ketiga subjek memaknai Chinese work value sebagai kemampuan bekerja sepanjang hari melebihi batas waktu kerja dengan melakukan penghematan pada fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.
(33)
100
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
1. Sangat disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian ini dengan melakukan penelitian lintas budaya dan menggabungkannya dengan budaya kerja di Indonesia.
2. Bagi subjek penelitian, peneliti memberikan saran sebagai berikut: a. Subjek satu, lebih membuka diri untuk berteman lebih akrab
dengan karyawan khususnya bagian Accounting. Hal tersebut dapat mempengaruhi karyawan lain untuk membantu pekerjaan ketika mengalami kesulitan.
b. Subjek dua, agar lebih fleksibel terhadap rekan kerja lawan jenis. Lingkungan dan hubungan antara rekan kerja akan mendorong seseorang untuk bersikap pada suatu hal.
c. Subjek tiga, agar tidak merasa minder dengan tingkat pendidikan yang dimiliki. Konsep diri mempengaruhi seseorang dalam membentuk work value. Jika subjek I percaya pada kemampuan diri maka subjek I akan mampu masuk ke dalam kelompok karyawan muda.
3. Bagi perusahaan, agar lebih meperhatikan porsi kerja subjek dengan kompensasi yang diberikan. Perusahaan juga harus mampu melihat hubungan antar karyawan, keharmonisan antar karyawan berdampak pada kenyamanan serta work value karyawan tersebut.
(34)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abadillah, U. S. (2002). Politik Identitas Etnis: Pergulatan Tanda Tanpa
Identitas. Magelang: Yayasan IndonesiaTera.
Bjerke, B.V. 2000. A Typified, Culture-Based, Interpretation of Management of SMEs in Southeast Asia. Asia Pasific Journal of Management, 17: 103-132. Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Chang, K. C., & Lu, L. (2007). Characteristics of organizational culture, stressors and well-being: The case of Taiwanese organizations. Journal of
Managerial Psychology, Vol 22 No.6, 2007 page 549–568. Diterima dari
www.emeraldinsight.com/0268-
Creswell, J. W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Method Approaches(2nd ed.). Thousand Oaks, California: Sage Publications
Inc.
Creswell, J. W. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design Choosing
Among Five Approaches 3rd Ed. Thousand Oaks, California: Sage
Publications Inc.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2013). Pekerjaasal China, Jepang dan Korea Selatan Mendominasi TKA di Indonesia, Jakarta: Depnaker. Diterima dari http://www.depnakertrans.go.id/news.html,61,naker. Diakses 14 November 2013.
Dessler, G. (2000). Human Resource Management (8th ed.). New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Edison. 2011. Etnis Tionghoa Lebih Siap Hadapi globalisasi. http://www.beritabatavia.com/detail/2011/11/15/21/9611/etnis.tionghoa.lebi h.siap.hadapi.globalisasi#.VCglH2eSzbg . Diakses 6 Mei 2014.
Hofstede, G. (1980). Culture’s consequences, International differences in work -related values. Newbury Park, CA: SAGE Publications, Inc.
(35)
102
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hofstede, G. (1997). Culture and Organizations: Software of the Mind. New York: McGraw-Hill.
Huang, H. J., Eveleth, D. M., & Huo, Y. P. (1998). Chinese work-related value
system:Developing a “GCF-LEACH” framework for comparative studies among Chinesesocieties. Paper presented at The Inaugural Conference of
the Asia Academy ofManagement, Hong Kong, China
Huang, X & Bond, M.H. (2012). Handbook of Chinese Organizational Behavior:
Integrating Theory, Research and Practice. UK, USA: Edward Elgar
Publishing.
Liliweri, A. (2005). Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya
Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara.
Lu, L. (2006). Cultural fit: Individual and societal discrepancies in values, beliefs and SWB. Journal of Social Psychology, 146, 203–221.
Lu, L., Kao, S. F., Siu, O.L., Chang, Q. L. (2011). Work Stress, Chinese Work Values,and Work Well-Being in the Greater China. The Journal of Social
Psychology, 2011, 151(6), 767–783.
http://dx.doi.org/10.1080/00224545.2010.538760
Matsumoto, D & L, Juang. (2003). Culture and Psychology, 3 edition. Belmont, CA: Wadsworth Publishing.
Moleong, J. L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi).Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Musianto, S. L. (2003) . Peran Orang Tionghoa dalam Perdagangan dan Hidup Perekonomian dalam Masyarakat. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
Vol. 5, No. 2, September 2003: 193 – 206. Jurusan Ekonomi Manajemen,
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.
Rozie F. 2012. Negeri Sejahtera Ala Konfusianisme Melalui Self Cultivation.
Jurnal KALAM, 2012, 27 (1).Diterima
dari:Http://ejournal.iainradenintan.ac.id/index.php/kalam/article/view/48. Diakses 3 Juni 2014.
Sarwono, S. W. (2005). Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi
(36)
103
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Schwartz, S. H. (1999). A Theory of Cultural Values and Some Implications for Work. Applied Psychology: An International Review, 1999, 48 (1), 23–47.
Diterima dari Http://Onlinelibrary.Wiley.Com/Doi/10.1111/J.1464-0597.1999.Tb00047.X/Pdf
Seng, W.A. (2006). Rahasia Bisnis Orang Cina. Jakarta: Hikmah.
Setyawan S. (2005). Konteks Budaya Etnis Tionghoa dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. Jurnal Manajemen & Bisnis BENEFIT Vol.9 No.2 Hal. 164-170, ISSN 1410-4571.
Skober, R.T. (2006). Orang Cina Di Bandung, 1930-1960: Merajut Geliat Siasat Minoritas Cina. Universitas Padjadjaran. Konferensi Nasional Sejarah VIII. Suparlan. (2003). Kesukubangsaan dan Posisi Orang Cina dalam Masyarakat
Majemuk Indonesia. Jurnal Antropologi XXVII No. 71, May - August 2003.
Diterima dari
http://anthropology.fisip.ui.ac.id/httpdocs/jurnal/2003/71/full/05psu71.pdf Tan, M. G. (2008). Etnis Tionghoa di Indonesia: Kumpulan Tulisan. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Tn. (17 Agustus 2012). Tak Ada Didiskriminasi di Perusahaan Tionghoa. Diterima darihttp://www.beritasatu.com/fokus/66555-tak-ada-didiskriminasi-di-perusahaan-tionghoa.html. Diakses 25 Desember 2013. Ucanok, B. (2009). The Effects of Work Values, Work-Value Congruence and
Work Centrality on Organizational Citizenship Behavior. International
Journal of Behavioral, Cognitive, Educational and Psychological Sciences
1:1 2009. Diterima dari
https://www.academia.edu/1016170/The_Effects_of_Work_Values_Work-Value_Congruence_and_Work_Centrality_on_Organizational_Citizenship_ Behavior
Ueda, Y & Ohzono Y. (2012). Effect of Work Values on Work Outcomes: Investigating Differences between Job Categories. International Journal of
Business AdministrationVol. 3, No. 2; March 2012 Hal 98-111 ISSN
1923-4007 E-ISSN 1923-4015. http://dx.doi.org/10.5430/ijba.v3n2p98. Diterima dari www.sciedu.ca/ijba
Whitehead, E.G & Brown, M. (2011). Authenticity In Chinese Leadership: A Quantitative Study Comparing Western Notions Of Authentic Constructs
(37)
104
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
With Chinese Responses To An Authenticity Instrument. International
Journal Of Leadership Studies, Vol. 6 Iss. 2, 2011 ISSN 1554-3145.
Diterima dari
http://www.regent.edu/acad/global/publications/ijls/new/vol6iss2/1_Whiteh ead-Brown_pp%20161-187_jm.pdf
Wong, H.Y & Leung, T. (2001). Guanxi: Relationship Marketing in a Chinese
Context. New York: International Bussines Press, imprint of The Haworth
Press, Inc.
Xiao, S & Froese, F. J. (2008). Work Values, Job Satisfaction and Organizational Commitment in China. Paper presented on July 1, 2008 at the AIB Annual
(1)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karyawan lain yang membutuhkan. Memiliki kewajiban untuk mentraktir karyawan lain pada perayaan hari-hari penting misalnya hari ulang tahun, hari jadian pacaran, dan hari mendapatkan gaji. lingkungan kerja dan kepuasan kerja membuat subjek D merasa nyaman bekerja diperusahaan tersebut.
3. Subjek tiga (I) memandang dirinya sebagai anggota kelompok dalam perusahaan dengan mengajarkan setiap karyawan baru karena mementingkan regerenasi perusahaan, bekerja sepanjang hari dengan tugas yang banyak tidak sesuai dengan kompensasi yang didapatkan. Tetapi kurang dapat bekerja sama dengan staf baru karena menganggap usianya sudah tua dan rendahnya tingkat pendidikan. Pembentukan work value dipengaruhi oleh lingkungan kerja, kepuasan kerja dan money ethic. Pengalaman ini membuatnya tidak merasa nyaman untuk bekerja, dirinya beberapa kali mengajukan pengunduran diri karena hubungan dengan atasan dan tugas yang diterima tidak sesuai dengan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Ketiga subjek memaknai Chinese work value sebagai kemampuan bekerja sepanjang hari melebihi batas waktu kerja dengan melakukan penghematan pada fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.
(2)
100
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
1. Sangat disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian ini dengan melakukan penelitian lintas budaya dan menggabungkannya dengan budaya kerja di Indonesia.
2. Bagi subjek penelitian, peneliti memberikan saran sebagai berikut: a. Subjek satu, lebih membuka diri untuk berteman lebih akrab
dengan karyawan khususnya bagian Accounting. Hal tersebut dapat mempengaruhi karyawan lain untuk membantu pekerjaan ketika mengalami kesulitan.
b. Subjek dua, agar lebih fleksibel terhadap rekan kerja lawan jenis. Lingkungan dan hubungan antara rekan kerja akan mendorong seseorang untuk bersikap pada suatu hal.
c. Subjek tiga, agar tidak merasa minder dengan tingkat pendidikan yang dimiliki. Konsep diri mempengaruhi seseorang dalam membentuk work value. Jika subjek I percaya pada kemampuan diri maka subjek I akan mampu masuk ke dalam kelompok karyawan muda.
3. Bagi perusahaan, agar lebih meperhatikan porsi kerja subjek dengan kompensasi yang diberikan. Perusahaan juga harus mampu melihat hubungan antar karyawan, keharmonisan antar karyawan berdampak pada kenyamanan serta work value karyawan tersebut.
(3)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abadillah, U. S. (2002). Politik Identitas Etnis: Pergulatan Tanda Tanpa Identitas. Magelang: Yayasan IndonesiaTera.
Bjerke, B.V. 2000. A Typified, Culture-Based, Interpretation of Management of SMEs in Southeast Asia. Asia Pasific Journal of Management, 17: 103-132. Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Chang, K. C., & Lu, L. (2007). Characteristics of organizational culture, stressors and well-being: The case of Taiwanese organizations. Journal of Managerial Psychology, Vol 22 No.6, 2007 page 549–568. Diterima dari www.emeraldinsight.com/0268-
Creswell, J. W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches(2nd ed.). Thousand Oaks, California: Sage Publications Inc.
Creswell, J. W. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design Choosing Among Five Approaches 3rd Ed. Thousand Oaks, California: Sage Publications Inc.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2013). Pekerjaasal China, Jepang dan Korea Selatan Mendominasi TKA di Indonesia, Jakarta: Depnaker. Diterima dari http://www.depnakertrans.go.id/news.html,61,naker. Diakses 14 November 2013.
Dessler, G. (2000). Human Resource Management (8th ed.). New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Edison. 2011. Etnis Tionghoa Lebih Siap Hadapi globalisasi. http://www.beritabatavia.com/detail/2011/11/15/21/9611/etnis.tionghoa.lebi h.siap.hadapi.globalisasi#.VCglH2eSzbg . Diakses 6 Mei 2014.
Hofstede, G. (1980). Culture’s consequences, International differences in work -related values. Newbury Park, CA: SAGE Publications, Inc.
(4)
102
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hofstede, G. (1997). Culture and Organizations: Software of the Mind. New York: McGraw-Hill.
Huang, H. J., Eveleth, D. M., & Huo, Y. P. (1998). Chinese work-related value system:Developing a “GCF-LEACH” framework for comparative studies among Chinesesocieties. Paper presented at The Inaugural Conference of the Asia Academy ofManagement, Hong Kong, China
Huang, X & Bond, M.H. (2012). Handbook of Chinese Organizational Behavior: Integrating Theory, Research and Practice. UK, USA: Edward Elgar Publishing.
Liliweri, A. (2005). Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara.
Lu, L. (2006). Cultural fit: Individual and societal discrepancies in values, beliefs and SWB. Journal of Social Psychology, 146, 203–221.
Lu, L., Kao, S. F., Siu, O.L., Chang, Q. L. (2011). Work Stress, Chinese Work Values,and Work Well-Being in the Greater China. The Journal of Social
Psychology, 2011, 151(6), 767–783.
http://dx.doi.org/10.1080/00224545.2010.538760
Matsumoto, D & L, Juang. (2003). Culture and Psychology, 3 edition. Belmont, CA: Wadsworth Publishing.
Moleong, J. L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi).Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Musianto, S. L. (2003) . Peran Orang Tionghoa dalam Perdagangan dan Hidup Perekonomian dalam Masyarakat. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 2, September 2003: 193 – 206. Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.
Rozie F. 2012. Negeri Sejahtera Ala Konfusianisme Melalui Self Cultivation.
Jurnal KALAM, 2012, 27 (1).Diterima
dari:Http://ejournal.iainradenintan.ac.id/index.php/kalam/article/view/48. Diakses 3 Juni 2014.
Sarwono, S. W. (2005). Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka.
(5)
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Schwartz, S. H. (1999). A Theory of Cultural Values and Some Implications for Work. Applied Psychology: An International Review, 1999, 48 (1), 23–47. Diterima dari Http://Onlinelibrary.Wiley.Com/Doi/10.1111/J.1464-0597.1999.Tb00047.X/Pdf
Seng, W.A. (2006). Rahasia Bisnis Orang Cina. Jakarta: Hikmah.
Setyawan S. (2005). Konteks Budaya Etnis Tionghoa dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. Jurnal Manajemen & Bisnis BENEFIT Vol.9 No.2 Hal. 164-170, ISSN 1410-4571.
Skober, R.T. (2006). Orang Cina Di Bandung, 1930-1960: Merajut Geliat Siasat Minoritas Cina. Universitas Padjadjaran. Konferensi Nasional Sejarah VIII. Suparlan. (2003). Kesukubangsaan dan Posisi Orang Cina dalam Masyarakat
Majemuk Indonesia. Jurnal Antropologi XXVII No. 71, May - August 2003.
Diterima dari
http://anthropology.fisip.ui.ac.id/httpdocs/jurnal/2003/71/full/05psu71.pdf Tan, M. G. (2008). Etnis Tionghoa di Indonesia: Kumpulan Tulisan. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Tn. (17 Agustus 2012). Tak Ada Didiskriminasi di Perusahaan Tionghoa. Diterima darihttp://www.beritasatu.com/fokus/66555-tak-ada-didiskriminasi-di-perusahaan-tionghoa.html. Diakses 25 Desember 2013. Ucanok, B. (2009). The Effects of Work Values, Work-Value Congruence and
Work Centrality on Organizational Citizenship Behavior. International Journal of Behavioral, Cognitive, Educational and Psychological Sciences
1:1 2009. Diterima dari
https://www.academia.edu/1016170/The_Effects_of_Work_Values_Work-Value_Congruence_and_Work_Centrality_on_Organizational_Citizenship_ Behavior
Ueda, Y & Ohzono Y. (2012). Effect of Work Values on Work Outcomes: Investigating Differences between Job Categories. International Journal of Business AdministrationVol. 3, No. 2; March 2012 Hal 98-111 ISSN 1923-4007 E-ISSN 1923-4015. http://dx.doi.org/10.5430/ijba.v3n2p98. Diterima dari www.sciedu.ca/ijba
Whitehead, E.G & Brown, M. (2011). Authenticity In Chinese Leadership: A Quantitative Study Comparing Western Notions Of Authentic Constructs
(6)
104
Sri farhani, 2014
Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
With Chinese Responses To An Authenticity Instrument. International Journal Of Leadership Studies, Vol. 6 Iss. 2, 2011 ISSN 1554-3145.
Diterima dari
http://www.regent.edu/acad/global/publications/ijls/new/vol6iss2/1_Whiteh ead-Brown_pp%20161-187_jm.pdf
Wong, H.Y & Leung, T. (2001). Guanxi: Relationship Marketing in a Chinese Context. New York: International Bussines Press, imprint of The Haworth Press, Inc.
Xiao, S & Froese, F. J. (2008). Work Values, Job Satisfaction and Organizational Commitment in China. Paper presented on July 1, 2008 at the AIB Annual Conference, Milan, Italy. Diterima dari http://aib.msu.edu/events/2008/