Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Pengolahan Biopelet Dengan Memanfaatkan Gulma Eceng Gondok (Eichornia Crassipes)

BAB 2
METODE PENGOLAHAN BIOPELET DENGAN MEMANFAATKAN GULMA
ECENG GONDOK (EICHORNIA CRASSIPES)
1

Edy Sulistiyono , 1,2Made Rai Suci Shanti, 1,2Andreas Setiawan
Program studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
2
Program studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Jawa Tengah, Indonesia

1

*E-mail : tyopersie20@gmail.com

ABSTRAK
Kelangkaan energi dan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat merupakan
dua masalah yang berdampak besar bagi kehidupan. Kelangkaan energi berpotensi akan
meningkatkan harga bahan bakar minyak, disisi lain laju pertumbuhan penduduk akan
menaikan konsumsi bahan bakar minyak. Hal ini memacu untuk mengembangkan

energi terbaharukan (renewable) guna membantu menopang konsumsi bahan bakar.
Indonesia kaya akan sumber daya alam yang baik untuk sumber energi, seperti
biomassa. Eceng gondok yang merupakan salah satu biomassa yang cukup melimpah,
kurang dimanfaatkan. Pengolahan eceng gondok menjadi biopelet diharapkan dapat
berkontribusi menjembatani permasalahan kelangkaan energi. Penelitian ini berfokus
pada pengolahan eceng gondok menjadi biopelet dengan membagi bagian eceng gondok
menjadi daun, batang dan akar. Pengolahan biopelet dilakukan melalui beberapa tahap:
pengeringan, karbonisasi, penghalusan, pencampuran dan peletisasi. Setelah itu
dilakukan uji analisis dan didapatkan nilai kalor pembakaran biopelet yang bervariasi
untuk tiap bagian dari eceng gondok sebesar 110 cal/gr – 218 cal/gr. Untuk daun dengan
campuran perekat tepung tapioka 5 % memiliki nilai kalor terbesar yaitu 218,14 ± 2,10
cal/gr, sedangkan akar dengan campuran 15% memiliki nilai kalor terkecil yaitu 110,73
± 3,21 cal/gr. Sedangkan dari perbaikan pada efisiensi tungku dan densitas biopelet
didapatkan nilai kalor 4037,04 cal/gr.
Kata kunci: eceng gondok, biopelet, nilai kalor