Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keadilan Distributif: studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah D 902009003 BAB IV

Bab Empat

Gambaran Perkembangan
Syariah di Jawa Tengah

LKM

Latar Belakang LKM S BM T di Jawa Tengah
Secara umum dapat dikatakan bahwa latar belakang lahirnya
LKM S BM T, dapat dijelaskan berdasarkan adanya beberapa alasan
sebagai berikut: Pertama, agar masyarakat dapat terhindar dari
pengaruh sistem ekonomi kapitalis dan sosialis yang hanya
memberikan keuntungan bagi mereka yang mempunyai modal banyak,
sehingga ditawarkanlah sebuah sistem ekonomi yang berbasis syari’ah.
Ekonomi syari’ah yang dimaksud adalah suatu sistem yang dibangun
atas dasar adanya nilai etika yang tertanam seperti pelarangan tentang
penipuan dan bentuk kecurangan, adanya hitam di atas putih ketika
terjadi transaksi, dan adanya penanaman kejujuran terhadap semua
orang dan lain-lain; Kedua, untuk melakukan pembinaan dan
pendanaan pada masyarakat menengah ke bawah secara intensif dan
berkelanjutan; Ketiga, Agar masyarakat terhindar dari rentenirrentenir yang memberikan pinjaman modal dengan sistem bunga yang

sangat tidak manusiawi; Keempat, agar ada alokasi dana merata pada
masyarakat yang fungsinya untuk menciptakan keadilan sosial.
Baitul maal wat tamwil (BM T) terdiri atas dua istilah, yaitu
baitul maal dan bait at-tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usahausaha pengumpulan dan penyaluran dana non-profit, seperti zakat,
infaq, dan shadaqoh, sedangkan baitut tamwil sebagai usaha
pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BM T sebagai lembaga
pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil di atas prinsip syari’ah.
LKM S BM T adalah sebutan ringkas dari Baitul M all wat
Tamwil atau Balai-Usaha M andiri Terpadu, yaitu sebuah lembaga
67

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah

keuangan mikro syari’ah (LKM S) yang memadukan kegiatan ekonomi
dan sosial masyarakat setempat. Pada masa ini baitul maal berfungsi
untuk mengumpulkan sekaligus tasyaruf dana sosial, sedangkan baitul
tamwil merupakan lembaga bisnis yang bermotif laba. Dengan artian,
peran sosial BM T akan terlihat pada definisi baitul maal yang berfungsi

dan berperan sama dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Baitul tamwil
mempunyai peran bisnis yang lebih mengembangkan usahanya di
sektor keuangan, yakni simpan pinjam. Usaha ini seperti usaha
perbankan yakni menghimpun dana anggota dan calon anggota
(nasabah) serta menyalurkannya kepada sektor ekonomi yang halal dan
menguntungkan. Perbedaannya dengan bank terletak pada objek dana,
jika bank dapat menarik dana dari masyarakat tanpa syarat, maka BMT
hanya boleh menarik dana dari masyarakat dengan syarat menjadi
anggota atau calon anggota. LKM /LKM S dapat mengembangkan lahan
bisnisnya pada sektor riil maupun sektor keuangan lain. Karena BMT
bukan bank maka ia tidak tunduk pada aturan perbankan.
Dalam kerangka manajemen BM T, secara fungsional lembaga
ini berperan dalam beberapa hal seperti; pertama, membantu baitul
maal dalam menyediakan kas untuk alokasi pembiayaan non-komersial
qardh al-hasan. Kedua, menyediakan cadangan penyisihan penghapusan pembiayaan macet akibat kebang-krutan usaha nasabah baitul
tamwil yang berstatus al-gharim. Ketiga, dengan kiprahnya yang nyata
dalam usaha-usaha peningkatan kesejahteraan sosial, ia dapat
membantu baitut tamwil dalam mengsukseskan kegiatan promosi
produk-produk penghimpunan dana (funding) dan penyalurannya
kepada masyarakat (lending). Lebih lanjut BM T diatur dalam Kepmen

No. 91/KEP/ M .KUKM /IX/2004 yang memuat bahwa koperasi BM T
merupakan koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang
pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah).
Dengan begitu, keabsahan BM T dalam legalitas operasionalnya diakui
secara nasional seiring izin yang dikeluarkan oleh Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan M enengah di semua wilayah.
BM T merupakan salah satu bentuk LKM bukan bank yang
bersifat informal. LKM dibagi menjadi dua kategori, yaitu bank dan
bukan bank (Hasanah & Yusuf, 2013). LKM yang dapat menjangkau
peminjaman dana adalah di LKM bukan bank karena prosedur
68

Gambaran Perkembangan LKM Syariah di Jawa Tengah

administrasi yang dianggap lebih mudah dibandingkan LKM bank.
Sunarto (2007) menuliskan bahwa LKM , khususnya BPR dapat menjadi
agen perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana dengan
pihak yang kekurangan dana. LKM bukan bank formal terdiri dari KSP
dan LDKP. Sedangkan bentuk LKM bukan bank yang bersifat informal
adalah BM T, KSM dan Arisan.

Perkembangan LKM adalah sebagai lembaga keuangan
penyedia jasa permodalan kepada masyarakat yang tidak dapat
dijangkau oleh masyarakat tingkat bawah. Nuswantara (2012) menulis
bahwa LKM menyediakan bantuan peminjaman kepada nasabah, yang
dalam hal ini adalah masyarakat kecil untuk membiayai usaha berskala
mikro yang akan digelutinya. Usaha berskala mikro adalah usaha yang
memiliki aset kurang dari Rp. 50 juta. Profil lembaga keuangan mikro
di Indonesia bisa dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini:
Gambar 4.1. Profil LKM di Indonesia

Bank

BPR/BPRS
Pengaturan= UU Perbankan No. 10/1998
Perizinan = Bank Indonesia
Pengawasan = Bank Indonesia
BRI Unit
Pengaturan = UU Perbankan No. 10/1998
Perizinan = Bank Indonesia
Pengawasan= *BRI Cabang *Bank Indonesia untuk BRI keseluruhan

Badan Kredit Desa(BKD)
Pengaturan = UU Perbankan No.10/1998
Peizinan = Kementrian Negara Koperasi & UKM
Pengawasan = BRI atas nama Bank Indonesia

LKM

Formal

Bukan
Bank
Informal

Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Pengaturan = UU Koperasi No 17/2012
Perizinan = Kementerian Negara Koperasi & UKM
Pengawasan = Kementerian Negara Koperasi & UKM
LDKP
Pengaturan = Peraturan Daerah
Perizinan = Gubernur setiap Provinsi

Pengawasan = Pemda Tk. 1
BMT
KSM
Arisan

Sumber: Bank Indonesia

69

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah

Kelahiran LKM S BM T secara nasional diawali dengan istilah
baitul tamwil (BT), yang pernah populer lewat Teksona di Bandung
dan BT Ridho Gusti di Jakarta. Pada bulan Agustus 1991 berdiri sebuah
BPRS di Bandung. Kelahirannya terus diikuti dengan beroperasinya
Bank M u’amalah Indonesia (BM I) pada bulan Juni 1992. Jika dilihat
dari fungsinya, BT sama dengan BM I atau BPRS yaitu sebagai Lembaga
Keuangan Syariah. Yang membedakannya hanya skala dan status
kelembagaannya. Bila BM I untuk pengusaha atas, maka BPRS untuk

menengah ke bawah, dan BT untuk pengusaha bawah sekali (grass
root). Ibaratnya, BM I adalah super-market, BPRS adalah mini market,
dan BT adalah warung-warung.
Semakin menjamurnya BT dan istilah BMT pada tahun itu
didukung oleh adanya pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh Syariah
Bangking Institute (SBI) dan Institute for Sha’riah Economic
Dvelopment (ISED), serta Lembaga Pendidikan dan Pengembangan
Bank Syari’ah (LPPBS). Bisa dikatakan bahwa BM T dan BPRS dengan
pertumbuhan yang cukup pesat merupakan upaya untuk menjangkau
usaha masyarakat kecil dan menengah. Dengan demikian munculnya
bank dan lembaga keuangan mikro bertujuan mengatasi hambatan
operasional di daerah yang belum bisa dijangkau BM I.
Istilah BM T mulai lahir sejak tahun 1995, setelah Bank
M uamalat Indonesia (BM I), bank sesuai syari’ah pertama di Indonesia
berdiri. Kelahirannya diprakarsai oleh Ikatan Cendekiawan M uslim
Indonesia (ICM I), M ajelis Ulama Indonesia (M UI), dan Bank M uamalat
Indonesia. Namun demikian sesungguhnya BM T sudah mulai ada di
Indonesia sejak tahun 1992 yang diprakarsai oleh Aries M ufti, dengan
mendirikan BM T Bina Insan Kamil di Jalan Pramuka Jakarta Pusat. Jadi
embrionya sejak 1992 tapi belum berkembang. Perkembangan BM T di

Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini:

70

Gambaran Perkembangan LKM Syariah di Jawa Tengah

Gambar 4.2. Perkembangan BMT di Jateng

Sumber : Abu Albana,2013

Perkembangan jumlah LKM S, omset LKM S dan asset LKM S di
Jawa Tengah antara tahun 2009 – 2014 dapat dilihat pada Gambar 4.3
dan 4.4 berikut ini:
Gambar 4.3: Grafik Perkembangan Jumlah LKMS di Jawa Tengah
tahun 2009-2014

71

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah


Gambar 4.4: Grafik Perkembangan Omset dan Aset LKMS di Jawa
Tengah 2009-2014

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dijelaskan bahwa perkembangan
jumlah LKM S di Jawa Tengah dari tahun 2009 – tahun 2014 selalu
mengalami kenaikan yaitu dari 25.077 LKM S pada tahun 2009 menjadi
27.572 LKM S pada tahun 2014. Adapun rata-rata kenaikan tiap tahun
adalah 1,9%, dan jumlah kenaikan paling besar adalah pada tahun 2011
yaitu sebesar 3,6%. Adapun jumlah LKM S yang aktif di Jawa Tengah
dari tahun 2011 – 2014 juga mengalami kenaikan seiring
perkembangan jumlah LKM S yaitu dari 20.571 LKM pada tahun 2011
menjadi 22.279 LKM S pada tahun 2014, namun persentase kenaikan
dari tahun 2011 – 2014 mengalami penurunan yaitu sebesar 4,9% pada
tahun 2011, 3,6% pada tahun 2012, 2,5% pada tahun 2013, 2,0% pada
tahun 2014. Namun dari data tersebut perkembangan LKM S yang aktif
pada tahun 2010 mengalami penurunan yaitu sebesar -1,2%. akan
tetapi perkembangan rata-rata LKM S aktif pada periode 2009 -2014
adalah sebesar 2,4%, hal ini menunjukkan bahwa jumlah LKM S aktif
mengalami perkembangan yang positif. Sedangkan untuk jumlah

LKM S yang tidak aktif dari tahun 2009 – 2014 turun pada tahun 2010
sebesar 11,1%, hal itu menunjukkan bahwa pada tahun itu jumlah
LKM S yang tidak aktif sangatlah tinggi. Namun pada tahun 2011 –
2014 jumlah LKM S yang tidak aktif selalu mengalami penurunan yaitu
72

Gambaran Perkembangan LKM Syariah di Jawa Tengah

rata-rata 2,3% per tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah
LKM S di Jawa Tengah dari tahun 2009 – 2014 selalu mengalami
kenaikan, disertai dengan kenaikan jumlah LKM yang aktif, dan
penurunan jumlah LKM S yang tidak aktif. Hal ini menunjukkan bahwa
LKM S di Jawa Tengah dari tahun 2009 -2014 mengalami
perkembangan walaupun sempat ada gejolak penurunan LKM S aktif di
tahun 2010.
Sedangkan untuk pertumbuhan omset dan asset pada LKM S di
Jawa Tengah seperti pada Gambar 4.4 dapat dijelaskan sebagai berikut:
pertumbuhan omset dari tahun 2009- 2013 selalu mengalami kenaikan
yaitu rata-rata sebesar 32,1 % dengan kenaikan paling tinggi adalah
tahun 2012, namun pada tahun 2014 omset mengalami penurunan

sebesar 25,7%, akan tetapi dari periode 2009-2014 rata-rata kenaikan
omset masih positif yaitu pada 20,6%, hal ini menunjukkan bahwa
pada periode ini pertumbuhan omset masih baik dan berkembang. Dari
sisi asset LKM S di Jawa Tengah pada periode 2009-2014 selalu
mengalami kenaikan yaitu rata-rata 30,5%.
Dari Gambar 4.3 dan 4.4 tersebut dapat disimpulkan bahwa
perkembangan LKM S di Jawa Tengah antara tahun 2009 -2014 selalu
mengalami perkembangan yang positif, baik dari sisi jumlah LKM S
yang aktif maupun jumlah omset dan asset. Sehingga dapat dikatakan
bahwa LKM S di Jawa Tengah berkembang dengan kondisi yang bagus
karena disertai pertumbuhan omset dan asset.

Sejarah BM T Rizky Prima
BM T Rizky Prima mempunyai bentuk badan hukum koperasi
serba usaha, dengan no badan hukum: 180.08/BH/XIV.34/09,
sedangkan sejarah pendirian BM T Rizky Prima didasarkan pada
pemikiran bahwa masih jarang lembaga keuangan yang mengakses
masyarakat bawah yang bertujuan untuk pertumbuhan atau pemberdayaan usaha kecil. Untuk itu, BMT didirikan dengan semangat tujuan
menjadikan BM T Rizky Prima sebagai lembaga yang memberi jalan
keluar terhadap kendala modal pengembangan usaha sebagaimana
banyak dialami oleh para pengusaha kecil dan menengah; menjadi
73

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah

perantara kerja sama antara mereka yang mempunyai simpanan harta
tetapi tidak bisa melakukan usaha di satu pihak dengan para pengusaha
yang membutuhkan dana untuk pengembangan; menjadi lembaga
perintis dalam pengembangan lembaga keuangan swadaya dan swadana
dengan sistem Syariah Islam (bagi hasil).
Baitul M aal W at Tamwil (BM T) Rizky Prima merupakan
lembaga keuangan mikro syariah yang terdiri dari Baitul M aal dan
Baitut Tamwil. Baitul M aal adalah bagian yang berperan sosial dari
BM T Rizky Prima yang berfungsi menggalang dana maal dari zakat,
infak dan sedekah untuk disalurkan kepada yang berhak dalam bentuk
qordul hasan, beasiswa, bantuan kemanusiaan dll.
Baitut Tamwil adalah wajah ekonomi dari BM T Rizky Prima
yang berfungsi menggalang dana dari anggota berupa simpanan dan
disalurkan dalam bentuk pembiayaan untuk menggerakkan perekonomian umat. Dalam operasionalnya, legalitas BM T Rizky Prima
disahkan dengan Badan Hukum nomor 180.08/BH/XIV.34/09 tanggal 7
Desember 2009 dengan susunan pengurus sebagai berikut: Ketua H.M .
Fachrudin, ST, MT, Sekretaris Dr. H. Anwar Sutoyo, M .Pd, Bendahara
H. Effendy, sedangkan susunan pengawasnya adalah: Ketua
M ochammad Ridwan, anggota H. Arief M ustofa S.Sos, dr. H. Lukman
M us’at Sp. THT, seperti penuturan Bapak Budi di bawah ini:
“Jadi Begini Bu, BMT Rizky Prima mempunyai visi yaitu
menjadi Lembaga Keuangan Islam yang mempunyai Nilai
Strategis untuk Pengembangan Ekonomi Umat, sedangkan
misinya adalah menjadi BMT yang sehat dan profesional
dengan mutu pelayanan yang baik, resiko usaha minimal,
dan pengembalian maksimal. Adapun keyakinan yang
menjadi pedoman dasar BMT Rizky Prima adalah Shiddiq
(benar), Istiqomah (tekun), Fastabiqul khairat (berlomba
dalam kebaikan), Amanah (dapat dipercaya), Ta’awun (kerja
sama). (W awancara dengan Bp. Budi, Manajer KSU BMT
Rizky Prima 12 juli 2013).

Dalam kinerjanya, manfaat yang hendak dicapai oleh BM T
Rizky Prima adalah manfaat sosial yaitu terciptanya solidaritas dan
kerja sama antara anggota atau nasabah BM T Rizky Prima sehingga
terbentuk komunikasi ekonomi anggota yang lebih produktif; manfaat
ekonomis; terwujudnya lembaga keuangan yang bisa membiayai usahausaha di sektor kecil dan menengah; menumbuhkan usaha-usaha yang
74

Gambaran Perkembangan LKM Syariah di Jawa Tengah

dapat memberi nilai lebih, sehingga meningkatkan kemampuan
ekonomi umat Islam, meningkatkan kepemilikan aset ekonomi bagi
masyarakat Islam. Lebih lanjut Bp.Budi mengatakan:
“Tentu ada Bu dalam wilayah pemasaran KSU BMT Rizky
Prima ini meliputi area pasar tradisional dan area umum Bu.
Sedangkan area pasar tradisional yang dikelola oleh BMT
Rizky Prima sampai saat ini meliputi Pasar Simongan, Pasar
Peterongan, Pasar Jatingaleh, Pasar Sampangan, Pasar Bulu,
Bu.”.2
“ Ya Bu ada syaratnya, Keanggotaan BMT Rizky Prima, yang
pertama, warga negara Indonesia berdomisili di Kota
Semarang; kedua, membayar simpanan pokok sebesar Rp.
100.000,00; ketiga, membayar simpanan wajib sebesar Rp.
5.000,00. Sedangkan keuntungan menjadi anggota BMT Rizky
Prima ya Bu akan mendapatkan bagian keuntungan dari BMT
berupa Sisa Hasil Usaha, dapat ikut terlibat dalam produkproduk BMT Rizky Prima, baik produk simpanan maupun
pembiayaan, ikut andil dalam mensyiarkan agama Islam, ikut
menggerakkan roda perekonomian, khususnya bagi rakyat
kecil Bu.3

M anajemen dan sruktur organisasi BMT Rizky Prima Semarang
dikelola dengan manajemen profesional, yakni dikelola secara
sistematis, baik dalam pengambilan keputusan maupun operasional.
Pola pengambilan keputusan manajemen telah dirumuskan dalam
ketentuan yang baku dalam sistem dan prosedur (sisdur), demikian
pula dalam operasionalnya yang meliputi funding (simpanan), lending
(pembiayaan) dan pembukuan.
Operasional BM T Rizky Prima didukung dengan sistem
komputerisasi baik dalam sistem akuntansi, penyimpanan dan
penyaluran pembiayaan. Hal ini memungkinkan untuk memberikan
pelayanan yang lebih profesional dan akurat. Sistem ini telah dilakukan
di seluruh kantor pelayanan BM T Rizky Prima. Selain itu, sistem
komputerisasi ini semakin meningkatkan performa, kecepatan dan
ketelitian dalam penyajian data kepada para nasabah dan binaan.
Karyawan BM T Rizky Prima berjumlah 10 orang, terdiri dari
direktur, general manager, manager operasional, 2 manager pemasaran,
2
3

W awancara dengan Bp. Budi Manajer, KSU BMT Rizky Prima 12 juli 2013
W awancara dengan Bp. Budi, Manajer KSU BMT Rizky Prima 12 juli 2013

75

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah

3 collector dan house keeping. Jam kerja untuk karyawan BM T Rizky
Prima dimulai pukul 07.30 W IB sampai dengan 16.30 W IB
berpedoman pada UU ketenagakerjaan dengan dilengkapi asuransi/
jamsostek. BM T Rizky Prima dikelola secara full time dan profesional
oleh karyawan yang masing-masing menguasai bidangnya. Personalia
BM T Rizky Prima berkualifikasi pendidikan mulai SLTA, D3 sampai
sarjana. Selain itu, masing-masing personalia diterima dengan sistem
seleksi yang ketat secara internal maupun eksternal sesuai dengan
bidang tugas masing-masing. Dalam pelayanannya, BM T Rizky Prima
membuka kantor pelayanan di Jln. Kelud Raya No. 41A Semarang.
Struktur organisasi BM T Rizky Prima disusun berdasarkan hasil
keputusan Rapat Anggota Tahunan. Struktur organisasi BMT Rizky
Prima dapat dilihat pada Gambar 4.5.
BM T Rizky Prima bergerak dalam bidang keuangan syariah
melalui penggalangan dana masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk
simpanan umum, simpanan khusus dan simpanan berjangka/deposito.
Dana masyarakat yang terkumpul kemudian disalurkan di dunia usaha
dan masyarakat yang membutuhkan melalui pembiayaan dengan
sistem bagi hasil, margin, fee sesuai akad/perjanjian dengan anggota
pembiayaan sesuai dengan besaran porsi/nisbah.
Sistem yang digunakan oleh BMT Rizky Prima baik dalam
produk funding (simpanan), lending (pembiayaan) adalah sistem
syariah. Produk funding (simpanan) BMT Rizky Prima antara lain
simpanan wadi’ah umum, simpanan wadi’ah amanah, simpanan Idul
Fitri, simpanan Pendidikan, simpanan Qurban, simpanan W alimahan,
dan simpanan Berjangka. Produk Lending (Pembiayaan) BM T Rizky
Prima antara lain Pembiayaan bagi hasil M udharabah dan M usyarakah,
Pembiayaan Jual Beli M urabahah, Pembiayaan Jasa Sewa Ijarah,
Berikut hasil wawancara dengan Bp.Budi:
“Betul Bu, Dalam penentuan nisbah bagi hasil, margin dan fee
BMT Rizky Prima juga selalu mengedepankan prinsip
musyawarah dengan saling menguntungkan atau tidak
memberatkan bagi anggota pembiayaannya Bu. Selain itu,
BMT Rizky Prima juga berupaya menggalang dana zakat, infak
dan shodaqoh khususnya dari para anggota dan karyawan sini

76

Gambaran Perkembangan LKM Syariah di Jawa Tengah

Bu, untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan
Bu”.4

Gambar 4.5: Struktur Organisasi BMT Rizky Prima
RAT

PENGURUS DAN
PENGAWAS
GENERAL
MANAGER

MANAGER
OPERASIONAL

MANAGER
PEMASARAN
WILAYAH 1

AKUNTING
ADMIN REMEDIAL
COLLECTOR

MANAGER
PEMASARAN WIL.2

COLLECTOR

HOUSE KEEPING

Penyaluran Dana di BM T Rizky Prima
Proses penyaluran dana kepada anggota didasarkan pada
prinsip syariah sehingga dunia usaha dan pemanfaatan dana tidak boleh
bertentangan dengan prinsip syariah. Dalam menganalisa kebutuhan
calon pembiayaan BM T Rizky Prima menggunakan prinsip penilaian
kelayakan pemberian pembiayaan yang dikenal dengan istilah 5C, yang
meliputi: (1) Character, merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat
atau watak dari orang-orang yang diberikan pembiayaan harus benarbenar dapat dipercaya. Untuk membaca watak atau sifat dari calon
pembiayaan dapat dilihat dari latar belakang nasabah, baik
4

W awancara dengan Bp. Budi, Manajer KSU BMT Rizky Prima 12 juli 2013

77

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah

pekerjaannya maupun pribadi nasabah seperti gaya hidup, keadaan
keluarga, hobi dan jiwa sosial. Dari sifat dan watak dapat dijadikan
suatu ukuran tentang kemauan atau rasa tanggung jawab untuk
membayar tanggungannya. Untuk mengetahui karakter dari
pembiayaan maka dilakukan wawancara terhadap calon pembiayaan
dan orang-orang di sekitar yang mengenalnya, baik di tempat calon
pembiayaan maupun lingkungan kegiatan usahanya; (2) Capacity,
adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam
membayar tanggungan angsurannya. Dari penilaian ini terlihat
kemampuan nasabah dalam mengelola bisnis atau usaha. Kemampuan
ini dihubungkan dengan pendidikan dan pengalamannya selama
mengelola usahanya, sehingga akan terlihat kemampuannya dalam
mengembalikan pembiayaan yang disalurkan; (3) Capital, untuk
mengetahui apakah penggunaan efektif atau tidak, dapat dilihat dari
laporan keuangan yang disajikan. Analisis capital juga harus
menganalisis dari mana saja sumber modal yang ada sekarang ini,
termasuk persentase modal yang digunakan untuk membiayai proyek
atau usaha yang akan dijalankan berupa modal sendiri dan berupa
modal pembiayaan; (4) Collateral, merupakan jaminan yang diberikan
calon nasabah baik yang bersifat fisik atau non fisik. Jaminan
hendaknya melebihi jumlah pembiayaan yang diberikan. Jaminan juga
harus diteliti keabsahannya dan kesempurnaannya, sehingga jika
terjadi suatu masalah maka jaminan yang dititipkan akan dapat
dipergunakan secepat mungkin; (5) Condition, Economi, di samping
keempat prinsip di atas, juga hendaknya memperhatikan kondisi
ekonomi, sosial dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk masa
yang akan datang. Penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang
dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga
kemungkinan terjadinya kredit bermasalah sangat kecil.

Cara pengajuan Pembiayaan di BM T Rizky Prima
Pembiayaan dapat dilakukan dengan mekanisme sebagai
berikut. Calon anggota pembiayaan datang ke kantor untuk meminta
penjelasan mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
memperoleh fasilitas ijarah. Petugas di kantor memberikan penjelasan
78

Gambaran Perkembangan LKM Syariah di Jawa Tengah

mengenai syarat-syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh calon
anggota pembiayaan untuk memperoleh realisasi permohonan
pembiayaan yang telah diajukan. Calon anggota pembiayaan menerima
formulir permohonan pembiayaan untuk diisi sesuai dengan kebutuhan
pembiayaan yang akan diajukan kepada pihak BM T. Seperti penjelasan
Bp.Budi, M anajer KSU Rizky Prima berikut ini:
“Tentu ada syaratnya Bu, untuk Calon anggota dalam
pembiayaan harus membuat gambaran mengenai usahanya
dan penjelasan tentang maksud tujuan dari permohonan
pembiayaan. Formulir permohonan pembiayaannya, harus
dilengkapi dengan jaminan berupa: sertifikat tanah 1
lembar foto kopi KTP, 1 lembar fotokopi KK, 1 lembar
fotokopi surat nikah, 2 lembar fotokopi kartu setoran pajak
terakhir dan sertifikat tanah, Untuk jaminan kendaraan
roda 2 atau 4, 1 lembar fotokopi KTP, 1 lembar fotokopi KK,
1 lembar fotokopi surat nikah, 1 lembar fotokopi STNK dan
BPKB.5

Jangka W aktu Pembiayaan di KSU BM T Rizky Prima
Penetapan jangka waktu pembiayaan juga berdasarkan
kesepakatan antara pembiayaan dan BM T. Di samping itu juga pihak
BM T mempertimbangkan kemampuan pembiayaan berdasarkan
penghasilan serta faktor lain yang mempengaruhi. Jaminan dapat
berupa benda bergerak atau benda tidak bergerak. Jaminan benda
bergerak misalnya kendaraan, sedangkan benda tidak bergerak berupa
tanah, gedung, atau bangunan lain. Bagi para pedagang di pasar bisa
menjaminkan surat dasaran atau surat ijin jualan di pasar. Pembayaran
atau angsuran dilaksanakan sesuai dengan tanggal pembiayaan setiap
bulannya sampai lunas sesuai dengan jangka waktu yang telah
disepakati antara pembiayaan dengan BM T Rizky Prima atau disepakati
bersama. Lebih lanjut Bp.Budi menjelaskan:
“Bagi terlambat pembayaran angsuran akan dikenakan
denda Bu, sesuai awal perjanjian yang telah disepakati
bersama, sedangkan yang kurang lancar akan mendapat
surat peringatan dan bagi yang sampai mendapat surat

5

W awancara dengan Bp.Budi,Manajer KSU BMT Rizky Prima tgl 12 juli 2013

79

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah

peringatan ketiga, bila belum memenuhi kewajibannya
maka akan disengketakan kepada pihak yang berwajib Bu”.6

Dalam pelaksanaannya, pihak BM T mengedepankan prinsip
musyawarah untuk mencari jalan terbaik terkait pembiayaan yang
bermasalah. Kelancaran angsuran dalam satu bulan menjadi salah satu
tolok ukur keberhasilan dan menjadi target bagi masing-masing divisi
pemasaran wilayah, termasuk juga jumlah dana yang disalurkan.
Perkembangannya KSU BM T Rizky Prima sangat pesat, dengan
aset Rp.2,3 miliar. Sistem yang digunakan oleh BM T Rizky Prima, baik
dalam produk funding (simpanan), Lending (pembiayaan) adalah
dengan sistem syariah. Dalam sistem pembiayaan yang paling diminati
dengan menggunakan mudharabah dan anggota dalam model
angsurannya dengan cara jemput bola. Dalam penentuan nisbah bagi
hasil, margin dan fee BM T Rizky Prima selalu mengedepankan prinsip
musyawarah dengan saling menguntungkan/tidak memberatkan bagi
anggota pembiayaan.
Perkembangan yang pesat yang dialami KSU BM T Rizky Prima
ini merupakan respon positif yang merupakan Leading sector untuk
pembiayaan usaha mikro dan merupakan salah satu multiplier effect
dari pertumbuhan dan perkembangan lembaga ekonomi syariah yang
banyak melayani kalangan masyarakat bawah atau grass root.

Sejarah LKM Konvensional (KSU Cari M akmur)
Sebagai bahan perbandingan, pada bagian ini akan
digambarkan sedikit mengenai latar belakang berdirinya KSU Cari
M akmur. Koperasi ini lahir terkait erat dengan fenomena masyarakat
sekitar yang berekonomi menengah ke bawah yang menghadapi
masalah ekonomi secara riil. Dimana sering terjadi ketimpanganketimpangan dalam kehidupan keseharian bermasyarakat sehingga
timbul permasalahan. Sehingga Suripto, A.W ardi Sayono dan M . Safari
Abdullah, S.Ag menggagas bagaimana bisa ikut menangani
permasalahan yang timbul di masyarakat itu sendiri. Kuncinya adalah
6

W awancara dengan Bp. Budy, Manajer KSU BMT Rizky Prima, Tanggal 17 juli 2013

80

Gambaran Perkembangan LKM Syariah di Jawa Tengah

bagaimana meningkatkan martabat masyarakat tersebut, maka
sepakatlah mereka untuk membentuk koperasi. Suripto, A.W ardi
Sayono, M . Safari Abdullah, S.Ag., mengajak masyarakat sekitar di
wilayah RW .04, Kel. Kalicari sebanyak 23 orang untuk bermusyawarah
pada tanggal 21 M aret 2004 di rumah Bp. Suripto, Jl. Singa Utara No.38,
Semarang. M ereka sepakat membentuk koperasi dengan pendiri
anggota rapat yang hadir. Nama koperasinya, Koperasi Cari M akmur.
Rapat pembentukan awal, tanggal 21 M aret 2004. Seperti penuturan
Bp.Suripto berikut ini:
“Ya Bu, dalam filosofi nama Koperasi Cari Makmur berasal
dari kata: Cari diambil dari wilayah kelurahan Kalicari yang
berarti
berupaya, usaha, kemauan, ihtiar, sedangkan
makmur berarti kemuliaan, kebahagiaan dan kesejahteraan.
Cari Makmur berarti berusaha menuju kemakmuran
bersama, dan filosofi logo koperasi huruf C dibentuk dari
comet yang sedang bergerak di angkasa dan mengobarkan
api dengan arti selalu memupuk semangat mencari
kemakmuran Bu harapannya, sedangkan huruf D di tengah
yang berbentuk seperti tiga romawi adalah sebagai simbol
kekokohan serta kesatuan hasrat kemauan yang ditali
dengan koperasi menuju kemakmuran Bu, dengan Asas
kekeluargaan, dari Kita, oleh Kita dan untuk Kita. Bila
Prinsip keanggotaan Koperasi Bu, bersifat sukarela dan
terbuka.
Dengan
Pengelolaan
dilakukan
secara
demokratis”.7
“Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil tentunya
Bu, sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota dan pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal, kemandirian, melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota, dengan Visi dan Misi itu Bu, bisa
menjadikan Koperasi Cari Makmur jauh lebih baik dan
melayani dan menjawab kebutuhan anggota dan masyarakat
sehingga tercipta kesejahteraan dan kemakmuran anggota
dan masyarakat”.8

Kerja keras dan komitmen tinggi dari segenap pengurus, BP
dan pengelola KSU Cari M akmur akhirnya membuahkan hasil. Gedung
milik sendiri yang representatif di JI. Kalicari Dalam I Pedurungan
Semarang, telah berdiri megah. Diresmikan oleh ketua Dekopinda kota
Semarang. Seperti petikan wawancara berikut:
7
8

W awancara dengan Ketua KSU Cari Makmur, Bp. Suripto Tanggal 19 Agustus 2013
W awancara dengan Ketua KSU Cari Makmur, Bp. Suripto tanggal 19 Agustus 2013

81

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah

“ Ya Bu, KSU Cari Makmur lahir dari keinginan sekelompok
orang yang awam tentang koperasi, namun memiliki
keinginan kuat untuk membantu pemerintah dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya Bu.
Setelah konsultasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM,
keinginan membentuk suatu bentuk koperasi tersebut
diwujudkan, pada tujuh tahun silam, di kompleks Masjid
Baitussalam. Sejatinya injih Bu, setiap perbuatan manusia
tergantung dari niatnya, maka, ridlo-Nya juga yang
menyertai. Demikian juga halnya dengan operasional
koperasi KSU Cari Makmur ini, hadir untuk kesejahteraan
anggota dan masyarakat sekitar,"(wawancara dengan
Sekretaris KSU Cari Makmur, Hermin Tofiantini, SH,
tanggal 12 Agustus 2013).

Keberanian berinovasi dan pengelolaan yang serius serta didukung
dengan manajemen profesional, maka lembaga dengan sepuluh orang
karyawan ini tetap eksis. Dalam perjalanan waktu, lembaga keuangan
ini bukan hanya hidup, tetapi tumbuh dan berkembang. Dengan
bertambahnya anggota pada periode Desember 2012 sebanyak 95 orang
anggota dan 933 calon anggota. Prestasi tentunya didukung oleh
disiplin tinggi, loyalitas, rasa handarbeni serta menjaga kepercayaan.
Lebih lanjut, Hermin Tofiantini mengatakan:
“Betul Bu, KSU Cari Makmur tak hanya menyediakan kredit
bagi anggota dan calon anggota yang mempunyai usaha,
namun
juga
memantau
perkembangannya
serta
memberikan pembinaan. Beberapa produk simpanan yang
dilayani adalah Siarta (Simpanan Camar Tama), Simpanan
Camar Tua, Siwacana (Simpanan Camar Siswa Berencana),
Simika (Simpanan Investasi Berjangka), Sicahya (Simpanan
Camar Hari Raya), Simpanan Paket Lebaran dan Sigurgah
(Simpanan Qurban dan Aqiqah) Bu.” 9
“Alhamdulilah
dengan
Kepercayaan
anggota dan
masyarakat Bu, menyimpan pada KSU Cari Makmur
meningkat tiap Tahun. Sehingga Simpanan Pokok Anggota
Rp 90.061.900 per Desember 2012, Dalam Pencapaian
tersebut Bu, tentunya banyak dukungan dan peran aktif
anggota dan masyarakat, sehingga usaha bisa bergerak
optimal.” 10

9

W awancara dengan Sekretaris KSU Cari Makmur, Hermin Tofiantina, SH. Tanggal 28
Agustus 2013
10
Wawancara dengan Sekretaris KSU Cari Makmur, Hermin Tofiantina, SH. Tanggal
28 agustus 2013

82

Gambaran Perkembangan LKM Syariah di Jawa Tengah

“Ya Bu, Pengurus dan pengelola, berupaya memberikan
pelayanan terbaik Bu. Sehingga ke depan Bu, koperasi akan
mengupayakan peningkatan pendapatan dengan merambah
ke bidang usaha produktif lainnya, seperti jasa konstruksi,
properti dan perbengkelan. Untuk memenuhi keinginan
anggota dan masyarakat, selama ini juga Bu, KSU Cari
Makmur bekerja sama dengan takmir Masjid Baitussalam
mendirikan KJKS Camar Baitul Mal. Lembaga ini melayani
beberapa simpanan dan pembiayaan, dengan pola syariah.
Adapun jenis simpanan tersebut adalah Simpanan Salam,
Simpanan Pendidikan Mudharabah, Simpanan Qurban
Mudharabah, Simpanan Ziarah Mudharabah, Simpanan Haji
dan Simpanan Berjangka Mudharabah. Sedangkan jenis
pembiayaan tersebut adalah Pembiayaan Baitul Murabahah
dan Pembiayaan Umat Multijasa.” 11

Keanggotaan di KSU Cari M akmur
Jumlah anggota dan cal on anggota Koperasi Cari M akmur
sampai dengan Tahun 2014 bisa dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1: Jumlah Anggota dan Calon Anggota KSU Cari M akmur
Tahun

Anggota (orang)

Calon Anggota (orang)

2010
2011

76
84

720
868

2012
2013
2014

95
107
128

933
1.058
1.204

“Pernah Bu, pada Tanggal 25 Maret 2012 tempat di RM
Andeng-andeng Bandungan dengan dihadiri oleh
Pengurus, Pengawas, Penasehat, Pengelola dan Staf
Karyawan, menjalin komunikasi yang aktif dengan Dinas
Koperasi Antar Koperasi dan Instansi lain untuk
pengembangan Usaha Koperasi, membenahi administrasi
dengan menyusun struktur organisasi, dan mulai menyusun
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus sebagai
Pedoman pelaksanaan operasional kerja Koperasi Cari
Makmur, mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh
11

W awancara dengan Sekretaris KSU Cari Makmur, Hermin Tofiantina, SH. Tanggal
28 agustus 2013)

83

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah

Dinas Koperasi maupun Dekopinda secara bergantian untuk
Pengurus maupun Karyawan dalam pegangkatan SDM ”.12

Bidang Usaha KSU Cari M akmur
KSU Cari M akmur melayani simpan pinjam yaitu meningkatkan simpanan anggota dan meningkatkan pelayanan kepada calon
anggota sehingga kepercayaan anggota atau calon anggota untuk
menyimpan di Koperasi meningkat. Koperasi juga melakukan
sosialisasi kepada masyarakat sekitar melalui PKK, Posyandu
tentang perkoperasian dan memperkenalkan pelayanan di Koperasi
Cari M akmur. Upaya lain adalah meningkatkan simpanan anggota atau
calon anggota melalui referensi dan pemeliharaan anggota melalui
peningkatan pelayanan yang baik, menyempurnakan prosedur
pinjaman dan meningkatkan keamanan pinjaman dengan jaminan.
Perkembangan usaha simpan-pinjam dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2: Perkembangan Unit Simpan Pinjam KSU Cari Makmur (Rp)
Tahun
2011
2012
2013
2014

Volume Pinjaman
1.127.000,000
1.291.845.000
1.274.750.000
1.308.420.000

Saldo Piutang
989.726.715.80
1.444.213.142.33
1.953.571.454.66
17.192.100.19

Laba Bersih (SHU)
13.069.667.70
14.908.981.57
17.192.100.19
26.208.292

Sumber: KSU Cari Makmur

Dalam angsuran pinjaman dikelola secara mandiri di bawah
pengelolaan pengurus, dengan penertiban administrasi pinjaman
maupun simpanan untuk meningkatkan kepercayaan anggota dan
masyarakat. Untuk mengantisipasi pinjaman macet dilakukan monitoring
pinjaman setiap saat dengan mengutamakan kualitas pinjaman. Promosi
unit pelayanan dilakukan koperasi melalui pelanggan/pengguna jasa.
Selain simpan pinjam juga melayani Pelayanan Kios Pembayaran On
Line (KIPPO) yaitu saat ini selain pembayaran listrik dan telepon juga
bisa melayani pembayaran air PAM dan pembayaran kredit motor “FIF”
yang sudah berjalan. Peningkatan pelanggan KIPO melalui promosi,
12

W awancara dengan Sekretaris KSU Cari Makmur, Hermin Tofiantina, SH. Tanggal
28 agustus 2013

84

Gambaran Perkembangan LKM Syariah di Jawa Tengah

referensi, brosur dan instansi juga melayani pembayaran secara kolektif,
meningkatkan pelayanan KIPO dengan fasilitas jemput bola.

Kegiatan di Luar Usaha dari KSU Cari M akmur
Pada tahun 2012 Koperasi Cari M akmur mendapat kepercayaan
dari Dinas Koperasi UMKM Kota Semarang untuk kegiatan pertama,
yaitu ditunjuk oleh dinas untuk acara "Kunjungan Tim Evaluasi
Keberpihakan W alikota Semarang terhadap Koperasi dan UMKM
Tahun 2012" pada tanggal 6 Juni 2012. Dalam kegiatan ini koperasi
diminta untuk menunjukkan fasilitas yang didapat dari Dinas atau
Kementrian dan menunjukkan produk-produk UKM hasil binaan
Koperasi Cari M akmur. Acara ini dihadiri oleh Tim Evaluasi Tingkat Jawa
Tengah dan Tim Dinas Koperasi UMKM Kota Semarang serta segenap
pengurus, pengawas karyawan Koperasi Cari Makmur beserta UKM yang
ditunjuk. Selain itu juga dipercaya oleh Kementrian untuk
melaksanakan Program Pendampingan KUR tahun 2012. Koperasi Cari
Makmur diberikan referensi oleh Dinas Koperasi UM KM Kota Semarang
untuk membuat Proposal Pendampingan KUR kepada Kementrian
Koperasi & UMKM Kota Semarang, Proposal disetujui sesuai dengan
Keputusan Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha
Nomor 27/Kep/Dep.6V/2012 tanggal 22 Mei 2012. Dalam hal ini Koperasi
ditunjuk untuk menyelesaikan selambatnya akhir Desember 2012 untuk
dapat mendampingi 64 UKM yang akan mengakses Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dari awal pengajuan sampai dengan kredit direalisasi. Koperasi
telah dapat mengerjakan sesuai target dan tepat waktu, kegiatan
pendampingan mulai dikerjakan pada bulan September 2012 sampai
dengan akhir Desember 2012. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
memperkenalkan para pelaku usaha terhadap perbankan dalam
mengakses KUR.

Sumber Permodalan KSU Cari M akmur
Sumber permodalan KSU Cari M akmur berasal dari anggota
atau calon anggota berupa Simpanan Anggota, dan dari pihak ketiga
85

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah

berupa pinjaman dari perbankan dan penyertaan modal. Rincian
permodalan Koperasi Cari M akmur bisa dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3: Rincian Permodalan KSU Cari Makmur Tahun 2012 (Rp.)
Modal dari Dalam
Simpanan pokok
Simpanan wajib
Dana cadangan
CRK
Dana pengembangan koperasi
Modal dari Luar
Simpanan anggota dan calon
anggota
Simpanan berjangka
Hutang BPD (P3KUM)

90.061.900,00
28.650.000,00
19.364.111,10
20..138.241,50
1.546.000,00
Total modal dari dalam

159.760.252,60

897.845.381,48
1.010.000.000,00
47.500.000,00
Total modal dari luar

1.955.345.381,48

Total permodalan

2.115.105.634.08

Sumber : KSU Cari Makmur

Pelaksanaan Program Kerja KSU Cari Makmur adalah
melanjutkan program kegiatan koperasi yang telah berjalan dan rencana
program kerja tahun lalu yang belum bisa dilaksanakan. Rutinitas
program yang sudah berjalan ditingkatkan mengikuti pangsa pasar saat
ini dan yang telah diprogramkan tahun sebelumnya namun belum
bisa dilaksanakan akan dievaluasi kembali. Disamping itu juga
meningkatkan kualitas SDM untuk meningkatkan pelayanan yang baik
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan anggota dan calon anggota.
M eningkatnya kepercayaan anggota, calon anggota dan masyarakat
dapat dilihat dari pengguna jasa Koperasi Cari M akmur dan
peningkatan jumlah Simpanan Anggota. Untuk produk Simpanan
Investasi dengan sistem bagi hasil usaha belum berjalan karena belum ada
peminat dan masih dievaluasi. Sedangkan produk pinjaman jangka
pendek (dengan agunan atau pinjaman musiman yang jangka waktunya 3
bulan, 6 bulan, dan 1 tahun dengan sistem pembayaran jasa dibayar setiap
bulan dan pokoknya dibayar setelah jatuh tempo yang sudah disepakati)
sudah berjalan dan juga diminati oleh sebagian anggota atau calon
anggota.

86

Gambaran Perkembangan LKM Syariah di Jawa Tengah

Hermin Tofiantina,Sekretaris Cari Makmur menjelaskan:
“Sebetulnya Bu dalam program sosial yang telah dilaksanakan
selama ini beasiswa Bu tapi juga ada kegiatan sosial yang
telah dilaksanakan dengan memberikan tambahan snack atau
jajanan di posyandu RW .04 sekaligus untuk penyebaran
brosur pelayanan koperasi. Menyelenggarakan sosialisasi
produk simpanan ke instansi dan organisasi kemasyarakatan
dengan sistem jemput bola Bu. Sosialisasi yang telah
dilakukan seperti sosialisasi di PKK tingkat RT dan RW dan
Posyandu RW dan Sosialisasi ke wilayah sekitar koperasi
dengan penyebaran brosur secara door to door sekaligus
membantu Dekopinda Kota Semarang dalam penjualan Tiket
Jalan Sehat, kira-kira itu hal yang menonjol dari KSU kami”.13
“ Ya Bu, hasil dari sosialisasi dapat terlihat dari peningkatan
jumlah simpanan dan peningkatan jumlah pelanggan KIPO.
Bekerjasama dengan instansi atau bendahara dalam hal
pemberian pinjaman dengan sist em potongan atau
pinjaman dengan jaminan ATM. Adapun pinjaman
dengan mengetahui bendahara dan kepala sekolah untuk
pinjaman dengan jaminan akan dievalusi kembali unt uk
manajemen resi ko jika dirasa beresiko maka tidak
dijalankan. (W awancara dengan Sekretaris KSU Cari
Makmur, Hermin Tofiantina, SH. Tanggal 28 Agustus 2013).
“Simpanan qurban dan aqiqah bekerjasama dengan
peternak Bu. Dalam pelaksanaan belum ada yang
mengelola untuk unit ini BU, namun untuk jenis
simpanan ini sudah ada peminatnya meskipun bel um
begitu banyak sehingga untuk simpanan qurban dan
aqiqah dibagikan dalam bentuk uang tunai dan
direferensikan membeli ke peternak anggota Koperasi
Cari Makmur untuk membeli hewan qurban nantinya
Bu”.14

Kerja sama dengan koperasi yang telah berjalan selama ini
dalam akses pinjaman LPDB adalah dengan KSU Karya Sejahtera.
Sedangkan yang saat ini masih dalam proses dan kerja sama adal ah
dengan Koppas Gaw e Rejo Semar ang. Dal am hal informasi, UKM
mengakses KUR dengan membenahi prosedur pinjaman melalui
Kabag Kredit. Pinjaman diutamakan dengan jaminan yang didukung
dengan Perjanjian Kredit yang mengikat kedua belah pihak.
13

W awancara dengan Sekretaris KSU Cari Makmur, Hermin Tofiantina, SH. Tanggal
28 agustus 2013
14
W awancara dengan Sekretaris KSU Cari Makmur, Hermin Tofiantina, SH. Tanggal
28 agustus 2013

87

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah

Rangkuman
BM T mulai hadir di Jawa Tengah pada tahun 1993 yang
dipelopori oleh BM T Binama yang berlokasi di Semarang. Setelah itu
pada tahun 1994 mulailah bermunculan BM T lain yang beroperasi di
Jawa Tengah yang didasarkan atas gebrakan ICM I yang mempelopori
agar BM T dijadikan sebagai gerakan nasional. Sehingga pada tahun
1998 mulailah pemerintah menetapkan undang-undang
yang
mengatur mengenai bank syariah dan bank konvensional yaitu
Undang-Undang No.10 Tahun 1998. Pertumbuhan BMT di Jawa
Tengah semakin pesat sampai akhirnya pada tahun 2005 mulai di
bentuklah asosiasi BM T se Jawa Tengah yang dibarengi dengan
dibentuknya asosiasi BM T Indonesia dan standardisasi akad pada BM T.
Sejak saat itulah BM T di Jawa Tengah mulai berkembang pesat sampai
saat ini (Abu Albana, 2013).
BM T Rizky Prima merupakan lembaga keuangan mikro syariah
yang terdiri dari Baitul M aal dan Baitut Tamwil. Baitul M aal berfungi
untuk menggalang dana zakat, infaq, dan sedekah untuk disalurkan
kepada yang berhak. Sedangkan Baitut Tamwil berfungsi menggalang
dana dari anggota berupa simpanan dan disalurkan dalam bentuk
pembiayaan untuk menggerakkan perekonomian ummat. Legalitas
BM T Rizky Prima disahkan dengan badan hukum nomor
180.08/BH/XIV.34/09 tanggal 27 Desember 2009. Keyakinan yang
menjadi pedoman BM T Rizky Prima adalah Shiddiq (benar), Istiqomah
(tekun), Fastabiqul Khairat (berlomba dalam kebaikan), Amanah (dapat
dipercaya), Ta’awun (kerja sama). Dalam kinerjanya, manfaat yang
hendak dicapai oleh BM T Rizky Prima adalah manfaat sosial yaitu
terciptanya solidaritas dan kerja sama antara anggota atau nasabah
BM T Rizky Prima. W ilayah pemasaran KSU BM T Rizky Prima
meliputi area pasar tradisional dan area umum. BM T Rizky Prima
dikelola dengan menejemen yang professional, yakni dikelola secara
sistematis, baik dalam pengambilan keputusan maupun operasional.
BM T Rizky Prima bergerak dalam bidang keuangan syariah melalui
penggalangan dana masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk
simpanan umum, simpanan khusus, dan simpanan berjangka/deposito.
Sistem yang digunakan dalam BM T Rizky Prima adalah sistem syariah
88

Gambaran Perkembangan LKM Syariah di Jawa Tengah

dalam semua produknya. Prinsip penilaian kelayakan pemberian
pembiayaan dalam menganalisa kebutuhan calon pembiaya BM T
disebut dengan 5C, yaitu Character (karakter), Capacity (kemampuan
membayar angsuran), Capital (keefektifan penggunaan dana, Collateral
(jaminan), Condition Ecconomy (keadaan ekonomi). Penetapan jangka
waktu pelaksanaan didasarkan pada kesepakatan antara pembiayaan
dan BM T. Jaminan bisa berupa benda bergerak (kendaraan), dan benda
tidak bergerak (tanah, gedung, atau bangunan yang lainnya). BM T
Rizky Prima menggunakan prinsip musyawarah dalam mengambil
keputusan. Sistem pembiayaan yang paling diminati adalah dengan
menggunakan mudharbah dan anggota dalam model angsurannya
dengan jemput bola.
Sedangkan ide pendirian LKM K KSU Cari M akmur timbul dari
keprihatinan beberapa orang terhadap fenomena ketimpangan yang
terjadi dalam kehidupan keseharian masyarakat ekonomi menengah ke
bawah. Prinsip keanggotaan Koperasi Cari M akmur bersifat sukarela
dan terbuka, dengan pengelolaan yang dilakukan secara demokratis.
KSU Cari M akmur tak hanya menyediakan kredit bagi anggota dan
calon anggota yang mempunyai usaha, namun juga memantau
perkembangannya serta memberikan pembinaan. Beberapa produk
simpanan yang dilayani adalah Siarta (Simpanan Camar Tama),
Simpanan Camar Tua, Siwacana (Simpanan Camar Siswa Berencana),
Simika (Simpanan Investasi Berjangka), Sicahya (Simpanan Camar Hari
Raya), Simpanan Paket Lebaran dan Sigurgah (Simpanan Qurban dan
Aqiqah), KSU Cari M akmur juga melakukan sosialisasi kepada
masyarakat melalui PKK, Posyandu, dengan tujuan meningkatkan
simpanan anggota dan meningkatkan pelayanan kepada calon anggota,
menyempurnakan prosedur pinjaman dan meningkatkan keamanan
pinjaman dengan jaminan. Promosi unit pelayanan dilakukan koperasi
melalui pelanggan/pengguna jasa, selain simpan pinjam juga melayani
pelayanan kios pembayaran on line (KIPPO). Kegiatan di luar usaha
KSU Cari M akmur yaitu ditunjuk oleh dinas untuk acara “Kunjungan
Tim Evaluasi Keberpihakan W alikota Semarang terhadap Koperasi dan
UM KM Tahun 2012”, Program Pendampingan KUR 2012, dan masih
banyak lagi kegiatan KSU Cari M akmur di luar usaha. Sumber
permodalan KSU Cari M akmur berasal dari anggota atau calon anggota
89

Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa
Tengah

berupa simpanan anggota, dan dari pihak ketiga berupa pinjaman dari
perbankan dan penyertaan modal. KSU Cari M akmur juga memiliki
produk Simpanan Qurban dan Simpanan Aqiqah yang bekerja sama
langsung dengan peternak. Uang hasil simpanan qurban dan aqiqah
akan dibagikan dalam bentuk uang tunai dan direferensikan untuk
membeli hewan qurban ke peternak anggota KSU Cari M akmur.

90

Dokumen yang terkait

Peran lembaga keuangan mikro Syariah dalam melakukan pembiayaan di sektor Agribisnis (studi BMT Miftahussalam Ciamis Koppontren Al-ittfaq Bandung)

0 25 107

Respon Masyarakat Non Muslim Terhadap Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Lkms) (Study Kasus Pada Masyarakat Non Muslim Di Depok)

1 6 103

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keadilan Distributif: studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah D 902009003 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keadilan Distributif: studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah D 902009003 BAB II

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keadilan Distributif: studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah D 902009003 BAB III

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keadilan Distributif: studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah D 902009003 BAB V

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keadilan Distributif: studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah D 902009003 BAB VI

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keadilan Distributif: studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah D 902009003 BAB VII

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keadilan Distributif: studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah

0 0 22

PAPER MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (1)

0 0 11