PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA KEDUNGCANGKRING KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO.

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN
TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA
KEDUNGCANGKRING KECAMATAN J ABON
KABUPATEN SIDOARJ O

SKRIPSI

OLEH :
AKHMAD RIFQI
NPM : 0741310042

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUM AHAN
UNIVERSITAS PEM BANGUNAN NASIONAL “ VETERAN” JAWA TIM UR
FAKULTAS ILM U SOSIAL DAN ILM U POLITIK
PROGRAM STUDI ADM INISTRASI NEGARA
SURABAYA
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN TERTIB
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA KEDUNGCANGKRING
KECAMATAN J ABON KABUPATEN SIDOARJ O

Disusun Oleh :

AKHMAD RIFQI
NPM. 0741310042

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
Pembimbing

Dr. Lukman Arif, M.Si
NIP. 196411021994031001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur


Dra. Ec. Hj Suparwati, MSi
NIP. 195507181983022001

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN TERTIB
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA KEDUNGCANGKRING
KECAMATAN J ABON KABUPATEN SIDOARJ O
Oleh :
AKHMAD RIFQI
NPM. 0741310042
Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 18 J uli 2013

Pembimbing


Tim Penguji :

DR. Lukman Arif, M.Si
NIP : 196411021994031001

DR. Lukman Arif, M.Si
NIP : 196411021994031001

Dra. Sri Wibawani, MSi
NIP. 196704061994032001

Tukiman, S.Sos, M.Si
NIP. 196103231989031001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ J awa Timur

Dra. Hj. Suparwati, Msi
Nip. 19550718 198302 2 001


ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN TERTIB
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA
KEDUNGCANGKRING KECAMATAN J ABON KABUPATEN
SIDOARJ O

Nama Mahasiswa : AKHMAD RIFQI
NPM

: 0741310042

Program Studi

: Ilmu Administrasi Negara

Fakultas


: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa Skripsi ini telah direvisi dan disahkan
Pada Tanggal 29 J uli 2013

Mengetahui / Menyetujui

Dosen Penguji I

Dosen Penguji II

DR. Lukman Arif, M.Si
NIP. 196411021994031001

Dra. Sri Wibawani, MSi
NIP. 196704061994032001

Dosen Penguji III

Tukiman, S.Sos, M.Si

NIP. 196103231989031001

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan doa dan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah yang diberikan kepada saya sehingga proposal yang berjudul
“PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI

PELAKSANAAN TERTIB

DESA KEDUNGCANGKRING

KECAMATAN J ABON KABUPATEN SIDOARJ O” ini dapat diselesaikan
Hal tersebut bukanlah hal yang mudah karena ilmu pengetahuan yang saya
miliki sekarang ini belum cukup sempurna untuk membuat suatu karya ilmiah

yang dapat dipertanggungjawabkan. Namun hal tersebut merupakan suatu
kewajiban sehingga apa yang saya peroleh di Fakultas Ilmu Administrasi Negara
saya berusaha agar kewajiban yang dibebankan itu dapat saya emban dengan
penuh rasa tanggung jawab.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Lukman
Arif, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan
arahan dan waktu serta kesempatan dalam menyelesaikan proposal ini di bawah
bimbingan beliau.
Dengan selesainya skripsi ini penulis mengaturkan terima kasih sedalamdalamnya atas segala bantuan dan bimbingan dalam penulisan proposal ini
terutama kepada :
1. Dra. Ec. Hj. Suparwati. M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
2. Dr. Lukman Arif, M.Si., selaku Ketua Jurusan Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
4. Bapak Abd. Rosyid, selaku Kepala Desa Kedungcangkring beserta

para staffnya yang telah banyak memberikan bantuan dan kemudahan

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

bagi penulis untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam
penyusunan proposal ini.
5. Kedua orangtuaku, ibundaku tercinta yang telkah memberikan do’a
serta kasih saying yang begitu besar, almarhum Ayahku tercinta
semoga diterima di sisi-Nya, terimakasih karena telah menanamkan
nilai-nilai keidupan kepadaku. Bahwa hidup harus berusaha berdo’a,
bersabar dan selalu optimis.
6. Kakakku Ach. Muzakki dan Adikku Marisatul Machfudhoh yang
selalu memberikan motivasi dan perhatian yang sangat berharga
bagiku.
7. Buat belahan jiwaku Siti Yuliana dan si kecil Ahmad Faiz Maulana
yang selalu memberikan motivasi serta suportnya dan kesabarannya
mendengarkan keluh kesah dan selalu ada di setiap aku susah.
8. Buat temn-teman seperjuanganku (Bimbim, Nina, Tewel), akhire yo

lulus rek!!!!
Akhir kata, penulis persembahkan skripsi kepada almamater tercinta
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa
Timur. Semoga proposal ini bisa dijadikan dasar dan ide untuk mengadakan
penelitian selanjutnya dan bermanfat bagi siapa saja.
AMIN.

Surabaya, 10 Juni 2013
Penulis

Akhmad Rifqi

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...........................................................................


i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................

ii

KATA PENGANTAR .........................................................................

iii

DAFTAR ISI .......................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................

vii

DAFTAR TABEL ...............................................................................


viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................

ix

ABSTRAKSI .......................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................

1

1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ....................................................................

5

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................

5

1.3.1. Tujuan Penelitian.............................................................

5

1.3.2. Manfaat Penelitian...........................................................

5

BAB II KAJ IAN PUSTAKA .............................................................

7

2.1. Penelitian Terdahulu ...................................................................

7

2.2. Landasan Teori ...........................................................................

9

2.2.1. Partisipasi Masyarakat .....................................................

9

2.2.2. Bentuk Partisipasi ............................................................

12

2.2.3. Macam-macam Partisipasi ...............................................

14

2.2.4. Administrasi Kependudukan ............................................

14

2.2.5. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan
Tertib Administrasi Kependudukan .................................................

26

2.3. Kerangka Berpikir ......................................................................

31

2.4. Hipotesa .....................................................................................

33

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................

34

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...........................

34

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .........................

36

3.3. Tehnik Pengumpulan Data ..........................................................

37

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4. Metode Analisis data dan uji hipotesis………………………… ..

38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN….......................................

41

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian……………………………..

41

4.1.1. Gambaran Umum Kantor Desa Kedungcangkring
Kecamatan Jabon…………………………………….. .....
4.1.2. Kependudukan………………………………………….. ..

41
41

4.1.3. Struktur Organisasi……………………………………… .

46

4.2. Penyajian Data…………………………………………………. ..

49

4.3. Analisa Data……………………………………………………. .

61

4.4. Uji Hipotesis……………………………………………………. .

62

4.5. Pembahasan……………………………………………………. ..

63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………

66

5.1. Kesimpulan…………………………………………………….. ..

66

5.2. Saran……………………………………………………………. .

67

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Berfikir ...............................................................

24

Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Desa Kedungcangkring…….. ...

47

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Instrumen Pengukuran Variabel Partisipasi masyarakat
dalam tertib administrasi kependudukan ...............................

35

Tabel 2. Kriteria kategori tingkat partisipasi ......................................

36

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis Kelamin .......................

42

Tabel 4. Jumlah penduduk Menurut Golongan Usia ...........................

42

Tabel 5. Perubahan penduduk Desa Kedungcangkring .......................

43

Tabel 6. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ....................

44

Tabel 7. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ......................

45

Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Agama .......................................

46

Tabel 9. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin..................

50

Tabel 10. Karakteristik Responden Menurut Usia ................................

51

Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ..................

52

Tabel 12. Kategori Variabel Penelitian .................................................

53

Tabel 13. Kategori Indikator Kepemilikan KTP ...................................

54

Tabel 14. Kategori Indikator Pengurusan KTP .....................................

55

Tabel 15. Kategori Indikator Mengamankan KTP ................................

55

Tabel 16. Kategori Kepemilikan KK ....................................................

56

Tabel 17. Kategori Indikator Pengurusan KK .......................................

57

Tabel 18. Kategori Indikator Mengamankan KK ..................................

57

Tabel 19. Kategori Indikator Kepemilikan Surat Kelahiran ..................

58

Tabel 20. Kategori Indikator Pengurusan Surat Kelahiran ....................

59

Tabel 21. Kategori Indikator Mengamankan Surat Kelahiran ...............

60

Tabel 22. Tabel Pertolongan Untuk Mencari X2 ..................................

61

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Rekapitulasi Jawaban Responden
Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI

Akhmad

Rifqi. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Tertib
Administrasi Kependudukan
Di
Desa
Kedungcangkring
Kecamatan J abon Kabupaten Sidoarjo. Skripsi 2013

Dalam pengurusan KTP warga masyarakat di Desa Kedungcangkring masih
menunggu pengurusan secara kolektif, dalam pengurusan KK masyarakat masih
mengurus pada saat daftar masuk sekolah.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
tingkat partisipasi masyarakat dalam tertib administrasi kependudukan di Desa
Kedungcangkring Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif terhadap satu variabel yaitu
partisipasi masyarakat dalam tertib administrasi kependudukan dengan indikator
berpedoman pada petunjuk Teknis tentang akta-akta catatan sipil dan administrasi
kependudukan kabupaten Sidoarjo dengan indikator: KTP, KK , SURAT
KELAHIRAN.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuisoner. Penarikan sampel dalam
penelitian ini mengunakan teknik penarikan Random Sampling atau sampel acak
yang berjumlah 225 orang (KK)
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ Di duga terdapat tingkat
partisipasi masyarakat dalam tertib administrasi kependudukan di Desa
Kedungcangkring “. Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat di gunakan
rumus Chi Kuadrat.
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah menghasilkan nilai Chi Kuadrat
hitung sebesar 100,94 >. Nilai Chi Kuadrat Tabel yaitu 4,605. Dapat di simpulkan
bahwa Hipotesis Alternatif (Ha) penelitian ini di terima dan Hipotesis Nol (Ho)
di tolak maka Hipotesis penelitian yang berbunyi “ di duga terdapat perbedaan
tingkat partisipasi masyarakat dalam tertib adminitrasi kependudukan di Desa
Kedungcangkring “ terbukti ada perbedaan signifikan.

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu wilayah kabupaten yang
memiliki jumlah penduduk besar, yaitu sebanyak 2.042.942 jiwa.Kabupaten
Sidoarjo terdiri dari 18 kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan
Jabon.Kecamatan Jabon merupakan salah satu dari kecamatan yang
memiliki jumlah penduduk yang padat.
Pembangunan nasioanal merupakan suatu proses usaha pencapaian
untuk mewujudkan satu tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan
seluruh potensi yang dimiliki agar sesuatu yang diinginkan tercapai dengan
cara berkesinambungan atau terus–menerus, secara sadar atau sengaja,
bertahap dan terencana.
Dalam

perkembangan

penyelenggaraan

pemerintah

dan

pelaksanaan pembangunan di Indonesia pemerintah mengambil suatu
kebijakan yaitu Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Administrasi kependudukan. Dengan adanya Undang-undang ini maka
memberikan kewenangan pada pemerintah kabupaten/kota untuk mengatur
rumah tangganya sendiri.
Desa merupakan pemerintahan di bawah kecamatan yang
berhubungan langsung dengan masyarakat yang dapat dijadikan titik
masalah dan juga sebagai langkah awal menuju ke pembangunan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

nasional.Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan disebutkan bahwa :
1. Aparatur pemerintah desa harus yakin mampu melayani, mengayomi dan
menumbuhkan prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
serta tanggapan-tanggapan terhadap pandangan-pandangan aspirasi hidup
dalam masyarakat.
2. Usaha memperkuat dan memajukan desa perlu dilanjutkan dan lebih
dikembangkan

sehingga

makin

mantap

melayani

masyarakat

menggerakkan prakara dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
serta menyelenggarakan fungsi pemerintahan desa / kelurahan secara
efektif dan efisien.
3. Dalam usaha peningkatan masyarakat yang seluas-luasnya di dalam
rangka pembangunan maka penyaluran pendapat masyarakat terutama di
desa / kelurahan perlu terus dimantapkan fungsinya dan ditingkatkan
peranannya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Pada hakekatnya bahwa setiap pembangunan desa diperlukan
konsep kebijakan dan pelaksanaan yang konsekuensinya untuk mencapai
hasil yang baik dan berdaya guna, untuk itu partisipasi masyarakat dalam
segala bidang perlu dibangkitkan terlebih dahulu terutama dalam kelancaran
tertib administrasi kependudukan.Dalam hal ini masyarakat diminta dan
diberi kesempatan untuk berpartisipasi, yang berpartisipasi tersebut
merupakan masukan pembangunan yang dapat meningkatkan usaha
perbaikan kondisi dan taraf hidup yang bersangkutan.Partisipasi merupakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

keterlibatan mental –mental seseorang anggota masyarakat yang terdiri dari
kegiatan politik, sosial, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan
yang memberikan dorongan baik tenaga, harta benda, serta pikirannya untuk
mencapai tujuan masyarakat.
Partisipasi masyarakat dalam tertib administrasi kependudukan
dalam tingkat desa kelurahan merupakan salah satu bukti keberhasilan
penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan

secara

keseluruhan.Administrasi kependudukan merupakan kegiatan pelaksanaan
pencatatan penduduk secara rutin yang dimulai dari desa yang mencatat
kejadian vital kependudukan seperti kelahiran, kematian dan perpindahan
serta

mobilitas

sosial

ke

wilayah

tingkat

nasional.

Administrasi

kependudukan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan data
sebagai catatan resmi bagi pemerintah tingkat desa / kelurahan agar mudah
dalam pembuatan kartu tanda penduduk, kartu keluarga dan keteranganketerangan lainnya bagi warga serta sebagai sumber data kependudukan
untuk membuat data statistik penduduk bagi suatu wilayah.
Pelaksanaan tertib administrasi kependudukan di suatu wilayah
juga dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang ada dalam anggota masyarakat,
karena dengan tingginya mobilitas seseorang dalam melaksanakan
pekerjaannya

dapat

menyebabkan

seorang

kurang

memperhatikan

pentingnya pelaksanaan tertib administrasi kependudukan.
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tertib administrasi
kependudukan dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang ada dalam anggota

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

masyarakat,
melaksanakan

karena

dengan

pekerjaannya

tingginya
dapat

mobilitas

seseorang

dalam

menyebabkan

seseorang

kurang

memperhatikan pentingnya pelaksanaan tertib administrasi kependudukan.
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tertib administrasi
kependudukan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan yang diperoleh
individu dalam masyarakat, karena semakin tinggi pendidikan masyarakat,
maka akan semakin tinggi pula kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib
administrasi

kependudukan.

Terkadang

rendahnya

partisipasi

juga

disebabkan karenanya keterbatasan pendidikan yang dimiliki yang
berdampak pada keterbatasan memperoleh informasi.
Di Desa Kedungcangkring tidak semua masyarakat memiliki
tingkat kesadaran yang tinggi untuk turut berpartisipasi dalam pelaksanaan
tertib administrasi kependudukan.Hal ini dapat dilihat berdasarkan data
monograf dari jumlah total penduduk Desa Kedungcangkring 3.889, dari
jumlah penduduk yang wajib ber-KTP ada 10% yang belum memiliki KTP.
Administrasi kependudukan yang berlaku pada saat ini adalah
Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 1 Tahun 2008 tentang Tertib
Administrasi Kependudukan yang diantaranya memuat :
1. Kartu Tanda Penduduk
2. Kartu Keluarga
3. Akta Kelahiran
4. AktaKematian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

5. Akta Perkawinan
6. Surat Keterangan Pindah

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan
yang akan diteliti penulis melalui penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tertib administrasi kependudukan
di Desa Kedungcangkring Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo”

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1.

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan

tertib

administrasi

kependudukan

di

Desa

Kedungcangkring Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo.
1.3.2.

Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang
administrasi kependudukan dalam ilmu administrasi terhadap
obyek penelitian khususnya bagi ilmu administrasi negara.
2. Bagi Desa Kedungcangkring
Diharapkan dari hasil penelitian dapat memberikan
sumbangan saran pemikiran sebagai bahan pertimbangan di

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

dalam usaha-usaha penyempurnaan yang berhubungan dengan
tertib administrasi kependudukan.
3. Bagi Universitas
Untuk menambah perbendaharaan pada perpustakaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

BABA II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu
1. Menurut AmbarSetyowati, mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi UPN
“Veteran” Jatim (2003) dalam skripsinya yang berjudul “Partisipasi
Masyarakat

dalam

Tertib

Administrasi

Kependudukan”

terdapat

permasalahan sebagai berikut.
“Bagaimanakah

partisipasi

masyarakat

dalam

tertib

administrasi

kependudukandi kantor Kelurahan Kebonsari Kecamatan Jambangan
Surabaya?”
Jenis penelitian yang diambil adalah diskriptif kualitatif dengan tujuan
penilitiannya adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan partisipasi
masyarakat dalam tertib administrasi kependudukan di kantor Kelurahan
Kebonsari Kecamatan Jambangan Surabaya, sedangkan metode yang
dipakai adalah metode kualitatif.
Hipotesa yang diajukan sebagai berikut :
“Terdapat perbedaan partisipasi masyarakat dalam tertib administrasi
kependudukan di kantor Kelurahan Kebonsari Kecamatan Jambangan
Surabaya”.
Dari hasil analisa disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat di kantor
Kelurahan Kebonsari dalam mengurus Kartu Tanda Penduduk, Kartu
Keluarga, Surat Keterangan Kelahiran, Surat Keterangan Kematian, Surat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Keterangan Pindah, Surat Keterangan Masuk dan Surat Keterangan
Kawin/Nikah sangat tinggi kesadarannya. Sebagai warga Negara yang
baik, maka masyarakat lebih memilih mengurus sendiri dari pada
mengurus melalui calo.
2. Menurut Topan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik Jurusan Ilmu
Administrasi Negara Universitas Budi Utomo (2000) dalam skripsinya
yang berjudul “Partisipasi Masyarakat Dalam Melaksanaan Tertib
Administrasi Kependudukan di Desa Pandaan Kecamatan Gempol
Kabupaten Pasuruan”. Terdapat permasalahan sebagai berikut :
“Apakah terdapat perbedaan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
tertib administrasi di Desa Pandaan Kecamatan Pasuruan?”.
“Terdapat perbedaan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tertib
administrasi kependudukan di Desa Pandaan”.
Dari hasil dapat dinyataan bahwa terdapat partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaan tertib administrasi kependudukan di Desa Pandaan,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat disiplin yang disertai
dengan rasa tanggung jawab dan rasa kesadaran akan dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat yang tinggi pula terutama dalam
pelaksanaan tertib administrasi kependudukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Partisipasi Masyarakat
a. Pengertian Partisipasi
Secara etimologi kata “partisipasi” berasal dari bahasa lain
“parisipare” yang mempunyai arti dalam Bahasa Indonesia adalah
mengambil bagian. Sedangkan dalam Bahasa Belanda kata “partisipasi”
merupakan terjemahan dari “participatic” dan dalam Bahasa Inggris
“participation” yang berarti mengambil bagian. Kata kerjanya adalah “to
participate” yang artinya turut atau ikut mengambil bagian.
Adapun definisi partisipasi menurut Janbrota Battacharyya dalam
Talizuduhu Ndraha (1990 : 122) mengartikan partisipasi sebagai
“pengambilan bagian dalam kegiatan bersama”. Dalam bukunya yang
sama Tlizuduu Ndraha mengutip pendapat Mubyarto tentang definisi
partisipasi yaitu kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program
sesuai kemampuan seseorang tanpa mengorbankan kepentingan dirisendiri.
Selain itu menurut Hoofsteede dalam Khairuddin (2000 : 124)
memberikan pengertian adalah “the taking part in one more phase of the
process (partisipasi)” berarti ambil bagian dalam suatu tahap atau lebih
dari proses. Proses yang dimaksud tentu saja proses pembangunan.
Menurut Key Davis dalam Khairudin (2000 : 124) memberikan
pengertian partisipasi : “as mental and emotional involvement of person in

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

group situation which in them”. Dalam pengertian ini paling tidak dapat
dijumpai 3 (tiga) hal pokok hal, yaitu :
1) Bahwa pertisipasi sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental
dan perasaan, jadi lebih dari pada hanya keterlibatan jasmaniah.
2) Adanya unsur kesediaan memberi suatu sumbangan kepada usaha
pencapaian tujuan kelompok. Dalm hal ini dapat berarti terdapat rasa
senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok dalam usaha
pencapain tujuannya. Dengan demikian kata lain berpartisipasi
merupakan suatu aliran melalui orang untuk mengembangkan diri
untuk melakukan self expression, mengutarakan pendapat serta untuk
menyatakan pandangan-pandangan mereka.
3) Partisipasi merupakan sarana untuk menumbuhkan, mempertebal rasa
ikut memiliki di kalangan individu terhadap organisasi. Dengan
demikian maka akan memiliki rasa tanggung jawab kelompok
terhadap hasil tujuan kelompok (organisasi).
Adapun definisi partisipasi menurut Keith Davis dan John W
Newton dalam Agus Dharma (1997 : 179) adalah keterlibatan mental dan
emosional orang-orang dalam situasi kelompok dan sebagai tanggung
jawab dalam pencapaian tujuan bagi organisasi.
Bahkan secara agak lengkap menurut T.B Simatupang dalam
Khairudin (2000 : 124) memberikan beberapa rincian tentang partisipasi
sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1. Partisipasi berarti apa yang kita jalankan adalah bagian dari usaha
bersama yang dalankan bahu membahu dengan saudara kita sebangsa
dan setanah air untuk membangun masa depan bersama.
2. Partisipasi pula sebagaian kerja untuk mencapai tujuan bersama
diantara semua warga negara yang mempunyai latar belakang
kepercayaan yang beraneka ragam dalam Negara Pancasila atau dasar
hak dan kewajiban yang sama untuk memberi sumbangan demi
terbinanya masa depan yang baru bagi bangsa kita.
3. Partisipasi tidak hanya berarti mengambil bagian dalam pelaksanaanpelaksanaan rencana pembangunan, partisipasi berarti memberikan
sumbangan agar dalam pengertian kita mengenai pembangunan itu,
nilai-nilai kemanusiaan dan cita-cita mengenai keadilan sosial tetap
dijunjung tinggi.
4. Partisipasi

dalam

pembangunan

berarti

mendorong

kearah

pembangunan yang serasi dengan martabat manusia, keadilan sosial
dan keadilan nasional dan yang memelihara alam sebagai lingkungan.
Menurut Sondang P. Siagian dalam Khirudin (2000 : 125)
mengemukakan bahwa partisipasi dari masyarakat luas mutlak diperlukan
oleh karena mereka itulah yang pada akhirnya melaksanakan berbagai
kegiatan pembangunan,rakyat memang banyak memegang peranan
sekaligus sebagai obyek dan subyek pembangunan.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua
anggota masyarakat mau berpartisipasi.Hal ini dilandasi karena adanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

faktor yang mungkin mereka terdorong untuk berpartisipasi.Dorongan
yang boleh dikatakan sangat bersifat umum apabila hasil partisipasi
tersebut dapat dinikmati langsung oleh mereka sendiri dan memberi
keuntungan kepada mereka. Partisipasi yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah ketertiban masyarakat akan administrasi kependudukan.

2.2.2. Bentuk Partisipasi
Menurut Khairudin (2000 : 126) ditinjau dari segi motivasinya
partisipasi masyarakat terjadi karena :
1) Takut / Terpaksa
Partisipasi yang dilakukan dengan terpaksa atau takut biasanya akibat
adanya perintah yang kaku dari atasan, sehingga masyarakat seakanakan terpaksa untuk melaksanakan rencana yang telah ditentukan.
2) Ikut-ikutan
Partisipasi hanya di dorong oleh rasa solidaritas yang tinggi di antara
sesama masyarakat, keikutsertaan mereka bukan hanya karena
dorongan hati sendiri, tetapi perwujudan kebersamaan.
3) Kesadaran
Partisipasi yang timbul karena kehendak dari pribadi masyarakat, hal
ini dilandasi oleh dorongan yang timbul dari hati nurani sendiri.
Menurut Mubyarto dalam bukunya “Strategi Pembangunan Desa”
(1984 : 30) terdapat beberapa jenis partisipasi sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

1) Partisipasi Pendapat/Sumbangan Pikiran
Yang

dimaksud

partisipasi

pendapat/sumbangan

pikiran

yaitu

sumbangan yang diberikan masyarakat dalam bentuk pikiran / saran
menyangkut sesuatu kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di
desa.Partisipasi masyarakat itu biasanya diberikan pada waktu
pertemuan

rapat,

atau

musyawarah

desa.Untuk

mendapatkan

partisipasi masyarakat yang besar, dalam hal ini masyarakat perlu
dilibatkan dalam berbagai rapat atau pertemuan tingkat desa sehingga
seluruh aspirasi dan kehendak masyarakat dapat ditempuh serta
dipertimbangkan dalam melaksanakan pembangunan desa.Partisipasi
ini merupakan suatu partisipasi dalam memperhatikan/menyerap dan
memberi tanggapan terhadap informasi, baik dalam arti menerima,
mengiyakan, menerima dengan syarat, maupun dalam arti menolak.
2) Partisipasi Tenaga
Yang

dimaksud

dengan

partisipasi

tenaga

adalah

partisipasi

masyarakat dalam kegiatan pembangunan desa yang diwujudkan
dalam bentuk sumbangan tenaga kerja. Pertisipasi tenaga kerja di desa
sejauh ini masih dijiwai oleh mental gotong-royong yang telah berakar
dalam jiwa masyarakat desa, kendati teanaga kerja di desa belum
sebaik yang dibutuhkan namun secara nyata merupakan potensi yang
dapat dikerahkan untuk membantu melaksanakan berbagai kegiatan
pembangunan desa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.3. Macam-macam Partisipasi
Menurut

Nelson

dalam

Talizuduhu

Ndraha

(1990:120)

menyebutkan 2 (dua) macam partisipasi, antara lain :
1) Partisipasi Horizontal
Yaitu partisipasi antara sesama warga atau anggota suatu perkumpulan
2) Partisipasi Vertikal
Yaitu partisipasi yang dilakukan oleh bawahan dengan atasan antara
klien dengan patron atau antara masyarakat sebagai suatu keseluruhan
dengan pemerintah.

2.2.4. Administrasi Kependudukan
2.2.4.1. Pengertian Administrasi Kependudukan
Menurut A. W. Wijaya (1996 : 88) administrasi terbagi
menjadi dua (2) pengertian yaitu administrasi dalam arti luas
dan administrasi dalam arti sempit. Administrasi dalam arti luas
adalah segenap proses kegiatan untuk mencapai tujuan
sedangkan dalam arti sempit adalah segenap proses pelayanan
untuk mencapai tujuan.
Sondang P. Siagian (1994:3) mengartikan administrasi
sebagai keseluruhan kerjasama antara dua orang atau lebih yang
didasarkan pada rasa rasionalis tertentu untuk mencapai tujuan
yang ditentukan sebelumnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Sedangkan menurut Ulbert Silalahi (1992:11) administrasi
adalah kegiatan kerajsama yang dilakukan sekelompok orang
berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam
struktur dengan mendayagunakan sumber daya guna mencapai
tujuan yang efektif dan efisien.
Dengan demikian administrasi adalah segenap rangkaian
kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan
oleh sekelompok orang dalam kerjasama dalam mencapai tujuan
tertentu.
Administrasi

kependudukan

menurut

A.W.

Wijaya

(1996:89) adalah kegiatan pencatatan jumlah penduduk pada
Buku Administrasi Penduduk di Kelurahan.
Dengan demikian administrasi kependudukan adalah suatu
proses pelaksanaan pencatatan penduduk mulai dari desa yang
meliputi kelahiran, kematian dan migrasi (pindah dan datang)
serta mobilitas sosial pada Buku Administrasi Penduduk di
kelurahan.
Administrasi

kependudukan

ini

bertujuan

untuk

mengetahui pertumbuhan, jumlah, distribusi dan kompetensi
penduduk sebagai sarana untuk mencapai sasaran kependudukan
pemerintah yang meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Dengan demikian administrasi kependudukan terutama
pmbangunan desa, karena itu partisipasi masyarakat dalam tertib

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

administrasi kependudukan sebagai wujud tanggung jawab dan
kesadaran masyarakat dalam usaha mencapai keberhasilan
pembangunan desa.

2.2.4.2. Pengertian Kependudukan
Kependudukan menurut Hauser dan Duncan (1959:2)
adalah suatu studi tentang jumlah, persebaran dan komposisi
penduduk serta perubahan ketiga faktor tersebut.Komponenkomponen perubahan semacam itu dapat dikenal sebagai
natalitas (kelahiran),

mortalitas (kematian),

migrasi dan

mobilitas sosial (perubahan status).
Menurut Boque (1959:1) kependudukan adalah suatu studi
statistik dan matematik tentang jumlah, komposisi dan
persebaran penduduk serta perubahan faktor-faktor ini setelah
melewati kurun waktu yang disebabkan oleh lima proses
meliputi fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas
sosial.
Sedangkan menurut David Lucas (1990:1) kependudukan
adalah studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis dan
komposisi penduduk serta bagaimana faktor ini berubah dari
waktu ke waktu.
Dengan demikian, kependudukan adalah suatu proses
penghitungan penduduk secara keseluruhan yang meliputi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

kelahiran, kematian, migrasi dan moblitas sosial mulai dari desa
sampai wilayah tingkat nasional.

2.2.4.3. Macam-macam Administrasi Kependudukan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 52 tahun 1977
tentang pendaftaran penduduk serta dengan adanya Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1977 tentang
pelaksanaan

pendaftaran

penduduk

maka

administrasi

kependudukan dibagi menjadi :
a. Penduduk adalah :
1. Setiap orang baik Warga Negara Republik Indonesia
maupun orang asing yang bertepat tinggal tetap dalam
wilayah Republik Indonesia.
2. Orang yang bisa dicatat sebagai penduduk apabila sudah
atau telah bertempat di Indonesia lebih dari 6 bulan.
3. Orang yang bisa dicatat sebagai penduduk apabila sudah
bertempat tinggal kurang dari 6 bulan dengan tujuan
menetap.
b. Penduduk orang asing adalah orang asing yang telah
menetap dalam wilayah RI sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Kependudukan orang
asing yang diatur berdasarkan Undang-undang Darurat
Nomor 9 Tahun 1955 dengan Undang-undang Nomor 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Tahun 1961 ditetapkan sebagai undang-undang yang
didalamnya memuat tentang :
1. Orang asing menjadi penduduk negara Indonesia jikalau
dan selama ia menetap di Indonesia.
2. Orang asing menetap di Indonesia, jika ia mendapat izin
bertempat tinggal di sini setelah izin masuknya habis
berlaku. Selanjutnya izin tersebut disebut izin menetap.
Izin menetap itu hanya diberikan kepada orang asing
yang sudah lima belas tahun berturut-turut bertempat
tinggal di indonesia.
3. Orang asing yang menetap di indonesia diwajibkan
mempunyai surat penduduk dari mentri kehakiman.
4. Orang asing yang tidak mendapat izin menetap harus
keluar atau dikeluarkan dari Indonesia.
c. Penduduk sementara adalah orang asing yang berdiam
sementara dalam wilyah RI. Setiap penduduk sementara
wajib mendaftarkan diri kepada Pemerintahan Daerah
setempat. Hal ini termasuk didalamnya bagi mereka yang
mendapat izin untuk tinggal sementara waktu di indonesia
paling lama untuk tiga bulan dikarenakan beradanya mereka
di sini masih bersifat kunjungan singkat (short visit), jika
sekitarnya mereka mendapat perpanjangan waktu sehingga
beradanya mereka disini lebih dari tiga bulan, mereka harus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

mendaftarkan diri. Setiap penduduk sementara yang
berdiam disetiap wilayah kabupaten kotamadya kepala
daerah tingakat II wajib untuk memiliki surat keterangan
pendaftaran.
d. Perubahan adalah mutasi penduduk yang terjadi dalam suatu
wilayah karena perpindahan, kelahiran dan kematian.
Selanjutnya

kewajiban-kewajiban

berkaitan

dengan

perubahan adalah sebagai berikut :
1. Setiap Kepala Kelurahan wajib melaporkan perubahan
yang terjadi atas dirinya atau anggota keluarga kepada
Kepala Desa atau Kepala kelurahan.
2. Kewajiban melaporkan berlaku pula bagi anggota
kelurahan karena satu dan lain Kepala Keluarga
berhalangan.
3. Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 hari setiap
perubahan yang terjadi bagi seorang penduduk harus
dicatat dalam buku perubahan penduduk.
4. Setiap penduduk yang berpindah tempat tinggal dari satu
kelurahan ke kelurahan yang lain wajib melaporkan ke
kepala desa atau kepala kelurahan di tempat yang lama
dan

selambat-lambatnya

dalam

jangka

14

hari

melaporkan kepada kepala kelurahan di tempat yang
baru.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

5. Sedangkan orang asing yang akan pindah wajib
melaporkan diri kepada kepala kelurahan tempat tinggal
lama dan dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari
setelah tiba di tempat yang baru wajib melaporkan diri
kepada kepala desa tempat tinggl yang baru
6. Bentuk buku perubahan ini adalah memuat formulir.
e. Kartu tanda penduduk adalah kartu sebagai bukti diri
(legitimasi) dari setiap penduduk dalam wilayah RI.
1. Setiap penduduk yang berusia 17 (tujuh belas) tahun
atau yang telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki
kartu tanda penduduk.
2. Pemerintah desa dan pemerintahan kelurahan wajib
untuk mencatat dalam buku kartu tanda penduduk setiap
kartu tanda penduduk yang telah dikeluarkan kepada
penduduk.
3. Dalam buku kartu tanda penduduk memuat tentang halhal sebagai berikut :
1. Nomor urut
2. Nama lengkap/sebutan
3. Jenis kelamin
4. Tenpat dan tanggal lahir
5. Agama
6. Pendidikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

7. Kewarganegaraan
8. Pekerjaan
9. Alamat
10. Pas photo
11. Nomor kartu keluarga
12. Golongan darah
Didalam peraturan daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 1
Tahun 2008 mengatur tentang kartu tanda keluarga, kartu
tanda keluarga dan perubahan dalam rangka pelaksanaan
pendaftaran penduduk, yang di dalamnya memuat tentang :
a.

Setiap pendududuk yang telah berusia 17 tahun, atau
yang pernah kawin wajib memiliki kartu tanda
penduduk.

b.

Kartu tanda penduduk diberikan oleh camat atas nama
bupati/walikota kepala daerah tingkat II berdasarkan
kartu keluarga.

c.

Kartu tanda penduduk berlaku dalam jangka waktu 2
tahun dan dapat diperpanjang

d.

Kartu tanda penduduk yang telah berakhir masa
berlakunya oleh penduduk yang bersangkutan untuk
diperpanjang atau diganti dengan yang baru

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

e.

Kartu tanda penduduk yang rusak atau hilang harus
diganti dengan yang baru setelah ada surat tanda lapor
hilang dari kepolisian setempat.

f.

Setiap penduduk hanya dapat memiliki satu kartu tanda
penduduk

g.

Bentuk dan warna kartu tanda penduduk ditetapkan
menurut ketentuan termaksud

h.

Pada kartu tanda penduduk diberikan tanda tertentu
untuk diketahui bahwa pemiliknya adalah Warga
Negara Indonesia (WNI) atau orang asing

i.

Kata “KTP” dalam kartu tanda penduduk bagi :
1. Warga negara indonesia dicetak hitam
2. Penduduk negara asing dicetak merah
Kartu tanda penduduk bagi orang asing diberikan oleh
pemerintah daerah setelah diadakan koordinasi dengan
Direktorat Jendral Imigrasi dan kepolisian setempat.

j.

Kartu keluarga adalah kartu yang memuat daftar namanama anggota keluarga yang secara kemasyarakatan
menjadi

tanggungan

kepala

keluarga.

Untuk

mengetahui jumlah kepala keluarga, anggota keluarga
dan identitas untuk melakukan pencatatan melalui buku
keluarga. Kartu keluarga oleh kepala keluarga atau
anggota keluarga harus dibawa pada waktu melaporkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

perubahan keluarga untuk diadakan penyesuaian.
Selanjutnya hal-hal yang termuat dalam kartu keluarga
adalah sebagai berikut :
1. Setiap keluarga wajib memiliki kartu keluarga.
2. Dalam kartu keluarga dicantumkan data kepala
keluarga dan anggota keluarga
3. Anggota keluarga yang tercantum dalam kartu
keluarga

adalah

kemasyarakatan

mereka

menjadi

yang

tanggungan

secara
kepala

keluarga.
4. Setiap kepala keluarga wajib melaporkan perubahan
yang terjadi atas dirinya atau anggotanya kepada
kepala desa.
5. Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 hari
setiap perubahan yang terjadi atas kepala keluarga
harus dicatat dalam kartu keluarga.
6. Kartu keluarga diisi oleh kepala keluarga dan
diketahui oleh kepala desa.
7. Kartu keluarga dibuat rangkap 4 yang merupakan
data administrasi bagi camat, kepala kelurahan,
ketua rukun tetangga, kepala keluarga.
8. Bentuk dan warna kartu keluarga ditetapkan
menurut ketentuan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

9. Pada kartu keluarga diberikan tanda tertentu
sehingga memudahkan untuk diketahui pemiliknya
adalah WNI atau orang asing.
10. Kartu

keluarga

bagi

penduduk

orang

asing

diberikan oleh pemerintah daerah setelah diadakan
koordinasi dengan direktorat jendral imigrasi dan
kepolisian setempat.
11. Bentuk kartu keluarga adalah memuat formulir
12. Desa adalah suatu unit pemerintahan yang berada
langsung di bawah kecamatan atau dengan nama
lain yng setingkat dengan desa inisialnya kampong,
gampong, jorong, lingkungan dan sebagainya.

Administrasi kependudukan yang masih dilaksanakan
berlaku di Desa Kedungcakring ada 6 (enam) macam yaitu :
1. Kartu tanda penduduk adalah kartu sebagai bukti diri
(legitimasi) dari setiap penduduk dalam wilayah Republik
Indonesia.
2. Kartu keluarga adalah kartu yang memuat daftar nama
anggota keluarga yang secara kemasyarakatan menjadi
tanggapan kepala keluarga.
3. Akta

kelahiran/surat

kenal

lahir

adalah

surat

yang

menerangkan bahwa pada hari, tanggal, tahun dan pukul

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

sekian telah lahir seorang anak (bayi) dengan jenis kelamin
tertentu (laki-laki atau perempuan) dari seorang suami yang
bernama A (nama ayah) dan istri bernama Y (nama ibu) di
rumah sakit/bidan/puskesmas/dokter (keterangan tempat),
yang kemudian dicatat dalam kartu keluarga dan mutasi
kelurahan/keluarga.
4. Akta kematian/Surat Keterangan kematian adalah surat yang
menerangkan bahwa seorang

laki-laki/perempuan/anak-

anak/bayi pada hari, tanggal, tahun dan pukul sekian telah
meninggal dikarenakan sakit atau karena sesuatu hal lain
(karena kecelakaan dan karena satu dan lain hal).
5. Surat keterangan pindah adalah surat yang menerangkan
bahwa seseorang baik laki-laki atau perempun atau sebuah
keluarga tersebut pindah atau datang dari suatu wilayah lain
baik desa maupun kota dikarenakan mengikuti suami atau
istri pindah atau karena faktor ekonomi atau bisa juga karena
berbagai hal ataupun datang /kembali ketempat asal.
6. AktaPerkawinan/surat nikah adalah surat yang menerangkan
bahwa seorang laki-laki atau perempuan pada hari, tanggal,
tahun dan pukul sekian telah menikah secara sah sesuai
dengan hukum yang berlaku.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2.2.5. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Tertib Administrasi
Kependudukan
Telah kita ketahui bahwa di Indonesia partisipasi masyarakat
merupakan masukan bagi proses pembangunan, yaitu sebagai suatu
prasyarat mutlak bagi tercapainya tujuan pembangunan desa, terutama
dalam pelaksanaan administrasi kependudukan.
Partisipsi masyarakat sebagai masukan pembangunan dapat
meningkatkan usaha kondisi dan taraf hidup masyarakat desa yang
bersangkutan.Peningkatan taraf hidup masyarakat di usahakan sebagai
upaya kebutuhan dan peningkatan swadaya masyarakat, dan juga sebagai
usaha menggerakkan partisipasi masyarakat.
Partisipasi

masyarakat

desa

merupakan

suatu

kelancaran

pembangunan desa itu sendiri.Partisipasi masyarakat desa secara langsung
dalam setiap fase pembangunan merupakan cirri utama pembangunan desa
yang ideal pembangunan masyarakat ini mendukung wawasan tentang
pembangunan desa terpadu dan partisipatif.
Disamping itu partisipasi dapat dianggap sebagai tolak ukur dalam
menilai apakah proyek yang telah dilakukan merupakan proyek
pembangunan desa atau bukan.Jika masyarakat desa yang bersangkutan
tidak berkesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan suatu
proyek di desanya, proyek tersebut pada hakekatnya bukanlah proyek
pembangunan desa untuk itulah perlu menumbuhkan kemampuan
masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi dapat ditumbuhkan
melalui upaya perbaikan kondisi dan peningkatan taraf hidup masyarakat
serta melalui upaya pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
desa dan strategi kelompok sasaran yaitu kelompok miskin.
Kemampuan berpartisipasi masyarakat yang ditumbuhkan melalui
pendekatan strategi di atas akan bermakna jika dalam masyarakat tumbuh
kesediaan untuk berpartisipasi. Kesediaan tersebut jika diprogram dapat
menawarkan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi.Mukarji
dalam bukunya “Pembangunan Desa Kota” (1998:29) berpendapat bahwa
penggerakan partisipasi masyarakat tidak dimaksudkan untuk meringankan
beban pemerintah, juga tidak semata-mata untuk mendorong masyarakat
untuk menerima teknologi baru, melainkan untuk menunjukkan bahwa
semua aspek pembangunan desa menyangkut kepentingan dan keinginan
masyarakat.Jadi kesediaan untuk berpartisipasi hanya dapat ditumbuhkan
melalui penerapan demokrasi dalam pembangunan.
Menurut Taliziduhu Ndraha (1990:15) kesediaan masyarakat untuk
berpartisipasi yang ditumbuhkan melalui usaha penerapan demokrasi
dalam pembangunan dapat menumbuhkan kemampuan desa untuk
berkembang secara mandiri, jika masyarakat desa diberi kepercayaan
untuk memegang peranan defesif atas hal-hal yang menyangkut
kepentingan

mereka.Antara

partisipasi

masyarakat

desa

dengan

kemampuan desa yang bersangkutan untuk berkembang secara mandiri
terdapat hubungan yang erat sekali.Kesediaan masyarakat desa untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

berpartisipasi merupakan tanda adanya kemampuan awal masyarakat itu
untuk berkembang secara mandiri.Partisipasi masyarakat dan kemampuan
masyarakat untuk berkembang secara mandiri ibarat dua sisi mata uang,
tidak dapat dipisahkan tetapi dapat dan perlu dibedakan. Masyarakat desa
yang mempunyai kemampuan secara mandiri bisa membangun dengan
atau tanpa berpartisipasi secara vertikal dengan pihak lain.
Dengan demikian semakin profesional partisipasi masyarakat
semakin besar rasa tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan
desa, demikian pula sebaliknya.
Menurut Herbert A. Simon dalam A.W. Wijaya berpendapat bahwa
administrasi adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
sekelompok orang dalam bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut W.J.S. Poerwadarminta “Kamus Umum Bahasa Indonesia”
(1986:1064) mengartikan tertib administrasi sebagai aturan atau peraturan
yang baik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan dalam
suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan rencana dan dengan apa
yang diharapkan t