BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Team Group Tournament (TGT) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

  Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian ekperimental (experimental research) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi eksperimen. Menurut Slameto (2003: 42) pembelajaran secara eksperimen semu yaitu penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol, memanipulasikan semua variabel yang relevan.

  Pada penelitian Quasi Eksperiment (eksperimenn semu), tidak semua variabel yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen dapat dikontrol. Dalam penelitian Quasi Eksperiment, peneliti menggunakan desain noneequivalent (pretest-postest) control group desain, dengan menentukan validitas internal dan eksternal sesuai batasan yang ada. Model penelitian ini ada 3 langkah yaitu: 1.

   Memberi pretest untuk mengukur variable terikat sebelum treatment atau perlakuan.

  2. Memberi post-test untuk mengukur variable terikat setelah perlakuan.

  3. Membandingkan hasil pretest dan hasil pos-test apakah terdapat

  perbedaan pengunaan model pembelajaran Group Investigation (GI) dan Team Group Tournament (TGT) dengan model pembelajaran konvensional.

3.2 Desain Penelitian

  Desain penelitian eksperiman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent (pretest-postes) Control Group Design. Dalam desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tiak dipilih secara random (Sugiyono, 2010).

  

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

1 2

  3 4 Dilihat dari desain penelitian eksperimen tersebut dapat dijelaskan 1 3 bahwa dan merupakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

  Kedua kelompok tersebut kemudian diberi pretest untuk mengetahui kondisi kelompok dan adakah perbedaan yang signifikan. Untuk X merupakan pembelajaran menggunakan model Group Investigation, sedangkan Y merupakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Team Group

  Tournament , 2 adalah hasil belajar dari kelompok eksperimen setelah

  diberikan perlakuan menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation dan Team Group Tournament, sedangkan 4 adalah hasil belajar dari kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

  Penelitian bertempat di kelas 4SD N 3 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan sebagai kelompok eksperimen dan kelas 4SD N 3 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogansebagai kelompok kontrol semester II tahun Pelajaran 2015/2016.

  Adapun tahapan-tahapan penelitian meliputi : a.

  Tahap persiapan Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, pembuatan proposal, penentuan judul penelitian, pembuatan instrument penelitian, permohonan izin serta survey sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian b.

  Tahap pelaksanaan Pada tahap ini dilakukan oleh peneliti sebagai hasil uji coba instrument penelitian dan pengambilan data di sekolah yang dipakai sebagai lokasi penelitian c. Tahap penyusunan

  Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah analisis dan pengolahan data dan konsultasi uuntuk penyusunan laporan serta persiapan untuk ujian.

  3.4 Variabel Penelitian

  Menurut Sugiyono (2010) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, terdapat 2 macam variable yaitu variabel bebas (variabel pengaruh) dan variabel terikat.

  a.

  Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya perubahan variabel terikat (Sugiyono, 2010). Variabel bebas disini adalah penggunaan treatment dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI dan TGT.

  b.

  Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa

  3.5 Populasi dan sampel

3.5.1 Populasi

  Menurut Hadi (Ika Mandrasari, 2012) populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Populasi adalah wilayah yang generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempengaruhi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 dalam Ika Mandrasari, 2012). Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SD di Desa Sindurejo Kecamatan Toroh, terdapat 5 SD di Desa Sindurejo Kecamatan Toroh, dari seluruh SD tersebut letaknya cukup berdekatan, untuk sarana dan prasarana yang dimiliki oleh setiap SD bersumber dari pemberian dinas, sehingga potensi siswa di setiap SD cukup sama. selain itu keadaan masyarakat di Desa Sidurejo sendiri relatif sama, orang tua siswa banyak yang bekerja sebagai petani dan pedagang.

  Peneliti memilih 2 SD dari 5 SD yang terdapat di Desa Sindurejio Kecamatan Toroh, yaitu SDN 3 Sindurejo dan SDN 4 Sindurejo, selain karena karakter siswa di SD yang sama, alasan lain peneliti memilih siswa SDN 3 Sindurejo dan SDN 4 Sindurejo karena peneliti merasa siswa di SD yang dijadikan populasi memiliki potensi yang masih belum digali. Hal ini diakibatkan masih kurang sesuainya pembelajaran yang mereka terima dengan karakter anak seusianya, yaitu mereka lebih senang belajar sambil bermain. Sehingga peneliti mencoba untuk memenuhi karakter tersebut dengan menjadikan mereka populasi dalam penelitian ini.

3.5.2 Sampel

  Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan adalah 2 kelas. Teknik pengambilan sampel adalah Probability Sampling. Menurut Sugiyono Probability Sampling adalah teknik pemilihan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Terdapat beberapa teknik dalam

  Probability Sampling ini, dalam penelitian ini digunakan teknik Cluster Sampling , teknik ini juga disebut teknik sampling daerah dan digunakan

  untuk menentukan sampel bila obyek yang ditelitiatau sumber data sangat luas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelas 4 SD N 3 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan sebagai kelompok eksperimen dan kelas 4 SD N 4 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan sebagai kelompok kontrol.

Tabel 3.1 Sampel Siswa SD N 3 dan 4 Sindurejo

  No. Nama Sekolah Laki- Perempuan Jumlah Siswa Keterangan Dasar laki di Kelas IV

  1. SD N 3

  14

  12

  26 Kelompok Sindurejo

  Eksperimen

  2. SD N 4

  10

  16

  26 Kelompok Sindurejo

  Kontrol

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data a.

  Teknik non tes Wawancara

  • Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti (Sugiyono, 2010:194). Dalam penelitian ini, dilakukan wawancara untuk mengetahui kondisi subjek yang akan diteliti, yaitu kepala sekolah, guru kelas, beberapa siswa. Guru yang diwawancarai adalah guru kelas 4, peneliti menggunakan lembar pertanyaan untuk mencari informasi mengenai pembelajaran dan kendala yang ada dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. sedangkan siswa dalam penelitian ini adalah beberapa siswa kelas 4, peneliti menanyakan mengenai kesulitan belajar apa yang dialami siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar wawancara berupa serangkaian pertanyaan dan dilampirkan pada lampiran.
  • Observasi adalah menganalisis dan mencatat secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat ataupun

  Observasi mengamati kelompok secara langsung. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati tingkah laku guru serta siswa pada waktu pembelajaran menggunakan model Group Investigation (GI) dan Team Group Tournament (TGT). Dalam observasi ini peneliti membuat kisi-kisi tindakan guru dan siswa yang nantinya akan diobservasi oleh guru kelas, sudah sesuaikan atau tidak tindakan yang dilakukan guru dengan siswa dalam pembelajaran dengan karakter belajar menggunakan model pembelajaran Group

  Investigation (GI) dan Team Group Tournament (TGT).

  • Dokumentasi berfungsi untuk mengambil atau mengumpulkan data dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar baik itu data tertulis maupun elektronik (pengambilan gambar/ video).

  Dokumentasi

  b.

  Teknik tes.

  Teknik tes merupakan teknik pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan kognitif subjek penelitian yang dilakukan dengan cara mengukur menggunakan teknik tertentu, seperti menggunakan tes tertulis. Tes dilakukan sebanyak dua kali. Yaitu

  Pretest untuk mengetahui kondisi awal siswa dan posttest untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah diberi perlakuan.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen dalam bidang pendidikan dan tingkah laku pada umumnya mempunyai dua syarat penting, yaitu valid dan reliabel (Sukardi, 2012) maka dalam hal ini isntrumen yang sudah dipersiapkan akan diuji validitas dan reliabilitas.

  a.

  Menyusun kisi-kisi observasi Langkah-langkah peneliti dalam mengumpulkan data adalah menggunakan lembar observasi yaitu dengan menyusun kisi-kisi observasi. Kisi-kisi observasi ini diperuntukkan kepada guru sebagai pengajar dan siswa. Konsep penyusunan instrument ini adalah teori dan prosedur pelaksanaan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe GI dan TGT.

  Tabel. 3.2 Pemetaan SK, KD dan Indikator Mata pelajaran Matematika kelas 4 SD Materi pecahan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1.

  Menggunakan pecahan dalam menyelesaikan masalah

  6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan

  6.5.1 Menentukan pecahan senilai.

  6.5.2 Menyederhanakan suatu pecahan

  6.5.3 Mengurutkan pecahan dari yang terkecil.

  6.5.4 Mengurutkan pecahan dari yang terbesar.

  6.5.5 Menyelesaikan operasi pecahan

  Tabel. 3.3 Instrumen Pertanyaan Wawancara Guru

  Wawancara dengan guru Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana pembelajaran yang diberikan dalam mata pelajaran matematika ? 2. Pernahkan menggunakan media dalam pembelajaran, dan sebatas apa penggunaan media tersebut ? 3. Pernahkan melakukan pembelajaran berkelompok ?

  4. Kesulitan apa yang dialami dalam proses pembelajaran ?

  

Tabel. 3.4

Instrumen Angket Wawancara Siswa

  Pernyataan Ya Tidak 1. Saya suka berhitung 2.

  Saya mudah mengerjakan soal dengan rumus 3. Saya senang belajar dengan dibantu media 4. Saya senang belajar berkelompok 5. Saya merasa matematika itu sulit 6. Saya susah mengingat materi

Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Aktifitas Guru dalam Pembelajaran Menggunakan

  

Model pembelajaran GI

Kegiatan pembelajaran Aktivitas Guru Ya Tidak Keterangan Mempusatkan perhatian siswa.

  1. Guru membuka dengan salam.

  2. Guru memimpin do’a.

  3. Guru melaksanakan absensi.

  4. Guru melakukan apersepsi.

  5. Guru memberi motivasi.

  6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  7. Guru mendemonstrasikan media kartu pecahan kepada siswa.

  8. Guru melakukan tanya jawab melalui media kartu pecahan.

9. Guru memberi penjelasan singkat mengenai pecahan.

  Mengidentifikasi 10.

  Guru membagi siswa dalam kelompok (masing- topik dan masiung kelompok terdiri membagi siswa ke atas 4-5 siswa).

  11. Guru menjelaskna cara dalam kelompok kerja dalam belajar kelompok.

  12. Guru membagikan kertas berwarna dan lembar kerja kelompok.

  13. Guru membagikan subtopik kepada setiap kelompok.

  1. Guru membantu menyusun rencana penyelesaian Merencanakan setiap subtopik setiap tugas kelompok. Membuat 14.

  Guru mengamati pelaksanaan rencana yang penyelidikan telah disusun kelompok.

  Mempresentasika 15.

  Guru mengamati presentasi dari setiap n tugas akhir kelompok Evaluasi 16.

  Guru membagikan soal post-test pembelajaran

Tabel 3.6 Kisi-kisi Observasi Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan

  

Model pembelajaran GI

Kegiatan Ya Tidak Keterangan Aktivitas siswa pembelajaran

  Mempusatkan 1.

  Siswa menjawab salam guru.

  2. Siswa ber do’a sesuai perhatian perintah guru siswa.

  3. Siswa melaksanakan absensi 4.

  Siswa melakukan apersepsi.

  5. Siswa mendapat motivasi dari guru.

  6. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru 7. mengamati Siswa demonstrasi media kartu pecahan oleh guru. 8. melakukan tanya Siswa jawab melalui media kartu

pecahan.

9. mendengarkan Siswa penjelasan singkat mengenai pecahan dari guru.

  Mengidentifik 10. dibagi kedalam

Siswa

kelompok (masing-masiung asi topik dan kelompok terdiri atas 4-5 membagi siswa).

  11. mendengarkan

Siswa

siswa ke penjelasan guru tentang cara

dalam kerja dalam belajar

kelompok. kelompok 12.

  Siswa diberi kertas berwarna dan lembar kerja kelompok.

13. Siswa memilih subtopik yang telah disediakan guru.

  14. siswa menyusun rencana penyelesaian setiap subtopik

  Merencanakan setiap kelompok. tugas Membuat

  15. melaksanakan

siswa

rancangan yang telah penyelidikan

disusun.

  16. Siswa dalam kelompok berusaha menganalisis subtopik yang telah dipelajari untuk selanjutnya dipresentasikan. Mempresentas 17. kelompok

Semua

menyajikan presentasi ikan tugas berdasarkan hasil analisis akhir kelompok.

  Evaluasi 18.

  Siswa diberikan soal post- test. pembelajaran

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Observasi Aktifitas Guru dalam Pembelajaran Menggunakan

  

Model TGT

Kegiatan Ya Tidak Ket.

  Aktivitas Guru pembelajaran Kegiatan 1.

  Guru membuka dengan salam. pendahuluan 2.

  Guru memimpin doa.

  3. Guru mengingatkan siswa pada pelajaran sebelumnya danmengaitkan pada pelajaran hari ini.

  4. Guru menanyakan tentang materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan

  5. Guru memotivasi siswa 6. menyampaikan Guru tujuan pembelajaran.

  Kegiatan inti 7. menyampaikan Guru materi tentang pecahan.

  8. Guru mendemonstrasikan media kartu pecahan kepada siswa 9. Guru melakukan tanya jawab melalui media kartu pecahan.

  10. Guru menjelaskan materi pecahan.

  11. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.

  12. Guru memastikan siswa mengerjakan kartu soal.

  13. Guru memberikan poin pada siswa yang paling cepat dan paling benar. Kegiatan 14.

  Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa (soal penutup post-test).

  15. Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

  16. Guru mengumumkan hasil tournament dan memberikan sertifikat juara.

  17. Guru memberi kesempatan siswa bertanya tentang materi yang masih belum dipahami

  18. memberikan Guru penguatan terhadap materi.

19. Guru memberikan tidak lanjut berupa tugas rumah.

  20. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Observasi Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan

  

Model TGT

Kegiatan Ya Tidak Keteranga

pembelajara Aktivitas siswa n n

  Kegiatan 1.

  Siswa mengucapkan salam.

  2. Siswa berdoa. pendahuluan 3.

  Siswa menerima apersepsi dari guru.

  4. Siswa mendapat motivasi dari guru.

  5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti 6.

  Siswa mendengarkan materi tentang pecahan. 7. memperhatikan Siswa demonstrasi guru.

  8. Siswa melakukan tanya jawab melalui media kartu pecahan.

  9. Siswa mendengarkan materi pecahan. 10. duduk dengan Siswa kelompoknya.

  11. Siswa mengerjakan kartu soal.

  12. Siswa yang paling cepat dan paling benar mendapat poin. Kegiatan penutup

  13. Siswa mengerjakan soal evaluasi (soal post-test).

  14. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan bimbingan guru.

  15. Siswa mendengarkan hasil tournament dan memberikan sertifikat juara.

  16. Siswa bertanya tentang materi yang masih belum dipahami

  17. Siswa mendengarkan Guru memberi penguatan materi.

  18. Siswa diberi tugas rumah.

  19. Siswa mengucapkan salam.

3.6.3 Instrumen Tes Hasil Belajar

  Tes ini merupakan tes pengetahuan siswa dengan memberikan soal-soal pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. Soal pilihan ganda tersebut dibuat berdasarkan kisi-kisi tes sesuai dengan RPP dan silabus KTSP. Untuk menjamin bahwa instrumen tes formatif yang akan digunakan itu baik, maka tes disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan soal yaitu: (1) penyusunan kisi-kisi, (2) uji coba instrumen, (3) uji validitas dan reliabilitas. Di bawah ini adalah kisi-kisi soal pre test dan post test.

  No Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Item soal

  1. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

  Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.

  Menentukan pecahan senilai.

  1, 2, 10, 11, 16,

  Menyederhanakan suatu pecahan.

  3, 6, 7, 13, 14, 17

  Mengurutkan 4, 5, 18,

  

Tabel 3.10

Kisi-kisi Pretest Hasil Belajar Kelas 4 mata pelajaran matematika

Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas pecahan dari yang tekecil. Mengurutkan 12, 19, 20,

  24 pecahan dari yang terbesar.

  Menyelesaikan 8, 9, 22 , 23, 25 operasi pecahan

  (penjumlahaan, pengurangan, pembagian, perkalian)

  

Tabel 3.11

Kisi-kisi Post-test Hasil Belajar Kelas 4 mata pelajaran matematika

Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas

  Standar Kompetensi Item soal No Indikator Kompetensi (SK) Dasar (KD)

  1. Menggunakan Menyelesaikan Menentukan 1, 2, 10, 11, 16, 31 pecahan dalam masalah yang pecahan senilai. pemecahan berkaitan dengan Menyederhanakan 3, 6, 7, 13,

  14, 17 masalah. pecahan. suatu pecahan. Mengurutkan 4, 5, 18,

  15, 21, 23, pecahan dari yang 24, 25 tekecil.

  Mengurutkan 12, 19, 20, 22 , 23, pecahan dari yang 27. terbesar.

  8, 9, 32, Menyelesaikan

  34, 35 operasi pecahan (penjumlahaan, pengurangan, pembagian, perkalian)

Tabel 3.12 Instument Hasil Belajar Afektif dengan Menggunakan Model GI dan TGT

  

Siswa Kelas 4 Mata Pelajaran Matematika

No Nama Kerjasama Teliti Tanggung Berani Ket.

Siswa Jawab 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Tabel 3.13 Deskriptor Penilaian Hasil belajar Afektif

  Rubrik Skor

  Sama sekali tidak menunjukan usaha sungguh-sungguh dalam

  1

  melakukan kegiatan Menun jukan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam

  2

  melaksanakan kegiatan tetapi belum ajeg/konsisten Menunjukan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

  3 kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten.

  Menunjukan adanya usaha sungguh-sungguh dalam mekaukan

  4

  kegiatan secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Tabel 3.14 Instrumen Hasil Belajar Psikomotor Menggunakan Model Pembelajaran GI

  

dan TGT Siswa Kelas 4 SD.

No Nama Siswa Keterampilan yang dinilai Keterangan

Ket. Ket. Ket.

  Berturnamen meneliti presentasi 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Tabel 3.15 Deskriptor Penilaian Hasil belajar Psikomotor

  Rubrik Skor

Keterampilan berturnament yang meliputi (ketepatan, keterampilan

dan waktu

  Sama sekali tidak menunjukan keterampilan dalam pembelajaran

  1 Sudah mulai menunjukan keterampilan dalam belajar akan tetapi

  2 belum serius.

  Sudah mulai menunjukan keterampilan dalam pembelajaran dan

  3 serius.

  Meenunjukan keterampilan belajar dengan sangat serius dan

  4 sungguh-sungguh.

Keterampilan meneliti yang meliputi (mengamati, membuat rencana,

mengumpulkan data, kreatif, menyimpulkan)

  Sama sekali tidak menunjukan keterampilan dalam pembelajaran

  1 Sudah mulai menunjukan keterampilan dalam belajar akan tetapi

  2 belum serius.

  Sudah mulai menunjukan keterampilan dalam pembelajaran dan

  3 serius.

  Meenunjukan keterampilan belajar dengan sangat serius dan

  4 sungguh-sungguh.

Keterampilan presentasi yang meliputi (penggunaan bahasa, sikap

dan media)

  Sama sekali tidak menunjukan keterampilan dalam pembelajaran

  1 Sudah mulai menunjukan keterampilan dalam belajar akan tetapi

  2 belum serius.

  Sudah mulai menunjukan keterampilan dalam pembelajaran dan

  3 serius.

  Meenunjukan keterampilan belajar dengan sangat serius dan

  4 sungguh-sungguh.

  3.6.3.1 Uji Instrumen

  Angket dan tes harus diuji untuk mengetahui baik buruknya sebagai instrumen penelitian yang akan digunakan peneliti. Uji coba instrumen ini bertujuan memperoleh informasi mengenai sudah atau belum terpenuhinya persyaratan instrumen sebagai alat pengumpul data yang valid dan reliabel. Soal tes dan angket penelitian menggunakan metode uji coba terpakai, yaitu metode uji coba instrumen yang dilaksanakan bersama dengan pengumpulan data. Soal tes pemahaman konsep dan angket minat belajar ekonomi sebelum diujikan, dilakukan tindakan expert judgement yaitu meminta pertimbangan para ahli untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis. Pada penelitian ini, peneliti mengkonsultasikan langsung kepada dosen pembimbing, dosen narasumber dan guru kelas yang bersangkutan. Dalam mendapatkan validitas isi maka instrument dievaluasi apakah butir-butir instrumen tersebut telah mewakili apa yang akan diukur. Validitas isi dilakukan dengan mengajukan draft kemudian di-review oleh expert. Selanjutnya berdasarkan review akan direvisi kesalahan-kesalahannya. Akhirnya setelah dibenarkan dan disetujui oleh dosen pembimbing, dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

  Peneliti membuat serangkaian soal untuk di ujikan, untuk preetest dibuat soal sebanyak 25 soal, sedangkan post-tes dibuat 35 soal. Selanjutnya peneliti melakukan pengujian instrumen sebagai berikut.

  3.6.3.2 Uji Validitas

  Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untukmendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapatdigunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2010: 348).Untuk menguji tingkat validitas instrument penelitian atau alatpengukur data, dapat digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan angka kasar yang rumusnya dapat dinyatakan sebagai berikut: Keterangan:

  r xy = Koefisien validitas item yang dicari

  X = Skor responden untuk tiap item Y = Total skor tiap responden dari seluruh item ƩX = Jumlah skor dalam distribusi X ƩY = Jumlah skor dalam distribusi Y ƩX²= Jumlah kuadrat masing-masing skor X ƩY²= Jumlah kuadrat masing-masing skor Y N = Jumlah subyek

  Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid, dilakukan dengan cara membandingkan nilai r

  hitung

  dengan r

  tabel

  pada taraf keper cayaan 95%, dengan kata lain tingkat kesalahan yang ditolerir (α) dalam penelitian ini adalah 5%. Pengujian menggunakan SPSS versi 2.2

  Instrumen yang dapat digunakan adalah instrumen yang mempunyai validitas > 0,388 sesuai dengan product moment bila siswa yang diuji validitas ada 26 orang. Soal tersebut dikatakan valid jika r hitung > r tabel sedangkan jika r hitung < r tabel maka soal itu dikatakan tidak valid. r tabel = 0,388. Jika r hitung lebih besar dari 0,388 maka soal itu dikatakan valid. Pada

tabel 3.14. di halaman berikut ini adalah butir kevalidan soal setelah dilakukannya uji validitas:Tabel 3.16 Butir Validitas Soal Preetest Kelas 4 Mata Pelajaran Matematika Materi Pecahan

  

Sesudah Uji Validitas

Standar Item soal Kompetensi

  

No Kompeten Indikator yang valid

Dasar (KD) si (SK)

  1, 2, 10, 11,

  1. Menggunak Menyelesaikan Menentukan 16, an pecahan masalah yang pecahan dalam berkaitan senilai. pemecahan dengan pecahan. Menyederha 3, 6,7, 13,

  14, 17 masalah. nakan suatu pecahan.

  Mengurutka 4, 5, 15,18, 21, 24 n pecahan dari yang tekecil.

  Mengurutka 12, 19, 20

  24 n pecahan dari yang terbesar.

  Menyelesai 8, 9, 22 , 23,

  25 kan operasi pecahan (penjumlaha an, penguranga n, pembagian, perkalian)

   Sumber data olahan SPSS

  Preetest dalam penelitian ini terdiri atas 25 soal dengan bentuk soal

  pilihan ganda, dengan materi soal adalah pecahan. Setelah dilakukan uji terdapat 25 soal valid dari 25 soal atau seluruh soal valid. Data ini didapatkan melalui penghitungan dengan software SPSS For Windows

  Version 2.2 dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation >

  0,396. Dimana responden dalam pengujian ini adalah siswa kelas IV SD dengan jumlah siswa 26, akan tetapi pada saat pengujian hanya ada 25 siswa. Dimana butir soal yang valid memiliki r hitung > dari r tabel, yaitu 3,89. Sehingga soal tersebut dapat digunakan menjadi soal pretest dalam penelitian ini.

Tabel 3.17 Butir Validitas Soal Post-test Kelas 4 Mata Pelajaran Matematika Materi Pecahan Sesudah Uji Validitas No Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Item soal yang valid

  1. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

  Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.

  Menentukan pecahan senilai.

  1, 2, 16, 31 Menyederhanaka n suatu pecahan.

  3, 6, 7, 14,

  17 Mengurutkan pecahan dari yang tekecil.

  4, 5, 18, 21, 23, 24.

  Mengurutkan pecahan dari yang terbesar.

  19, 20, 22 , 23.

  Menyelesaikan operasi pecahan (penjumlahaan, pengurangan, pembagian, perkalian)

  8, 9, 32. Sumber data olahan SPSS Pada lampiran terlihat bahwa jumlah dari item soal adalah 35.

  Setelah dianalisis dengan menggunakan software SPSS For Windows

  Version 2.2 dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation >

  0,388, diketahui bahwa soal yang valid sebelum di analisis ulang adalah 25 soal, sehingga dari 35 soal yang diujikan diambil 25 soal yang digunakan sebagia soal post-test.

3.6.3.3 Uji Reliabilitas Instrumen

  Reliabilitas sering disebut sebagai konsistensi alat ukur yang digunakan. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2012: 348). Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian adalah dengan rumus “Cronbach’s Alpha”. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:

  Keterangan : 11 = Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari

  r

  k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2

  = Jumlah variansi skor butir soal ke-i

  i 2 = 1, 2, 3, 4, …n = Variansi total

  Untuk menginterpretasikan koefiien Alpha digunakan kategori sebagai berikut:

Tabel 3.18 Intreprestasi Nilai r Koefisien Interval Tingkat Hubungan 0,000-0,199 Sangat Rendah 0,200-0,399 Rendah 0,400-0,599 Sedang 0,600-0,799 Kuat 0,800-1,000 Sangat Kuat

  Sumber: Azwar (2012: 98) Instrumen penelitian diuji reliabilitasnya menggunakan program

  SPSS versi 2.2. Untuk mengetahui reliabilitas suatu soal adalah dengan membandingkan nilai r dengan r . Dalam uji reliabilitas sebagai

  hitung tabel

  nilai r hitung adalah nilai

  “Cronbach’s Alpha”. Syarat soal dikatakan

  reliabel bila r Alpha > r tabel begitu pula sebaliknya. Setelah dilakukan uji reliabilitas, maka dapat dilihat nilai Alpha yang muncul seperti pada tabel 3. berikut ini:

  Reliability Statistics preetest Cronbach's Alpha N of Items ,933

  25 Sumber data olahan SPSS

  Pada tabel terlihat bahwa jumlah item soal ada 25 dengan nilai

  

Alpha 0,933. Berdasarkan pada kriteria reliabilitas soal pada table diatas,

  maka dapat dikategorikan reliabilitas dapat diterima atau baik. Sehingga instrumen pretest ini dapat digunakan untuk peneltian selanjutnya.

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,967

  25 Sumber: olahan data SPSS Pada tabel terlihat bahwa jumlah item soal ada 25 dengan nilai

  Alpha 0,967. Berdasarkan pada kriteria reliabilitas soal pada tabel diatas,

  maka dapat dikategorikan reliabilitas dapat diterima atau baik. Sehingga instrumen post-test ini dapat digunakan untuk peneltian selanjutnya.

3.6.3.4 Uji Kesukaran Soal

  Analisis kesukaran soal terdiri dari soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.Butir soal digunakan untuk memperoleh soal yang baik sehingga dapat memperoleh gambaran tentang prestasi siswa yang sebenarnya.Analisis ini bertujuan untuk mengetahui soal-soal yang mudah, soal-soal yang sulit, dan soal-soal yang sedang. Untuk mengetahui hasil analisis kesukaran soal pada intrumen digunakan rumus berikut:

  B

  I =

  N

  Keterangan: I : Indeks kesulitan untuk setiap butir. B : Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir. N : banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.

  Untuk menentukan tingkat kesukaran soal dapat digunakan tabel berikut:

Tabel 3.19 Tingkat Kesukaran Soal

  Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Sukar 0,00-0,25 Sedang 0,26-0,75 Mudah 0,76-1,00

  Berdasarkan hasil siswa dari soal yang akan digunakan untuk pretest dan posttest kemudian dilakukan uji tingkat kesukaran soal. Sebagai contoh, perhitungannya sebagai berikut. Misal untuk soal posttest nomor 1. Diketahui banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar (B) adalah 22 siswa dan jumlah seluruh siswa peserta tes (N) adalah 26. Maka dapat dilakukan perhitungan kesukaran soal pretest dan post-test sebagai berikut:

  = P= P=0,88

  Berdasarkan perhitungan hasil indeks kesukaran soal (P) yang diperoleh angka 0,88 yang tergolong mudah. Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan melihat tabel 3.16. Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah. Tingkat kesukaran soal posttest dari nomor 1 sampai 25 juga dilakukan perhitungan yang sama sesuai proses tersebut. Hasil tingkat kesukaran soal pretest dan posttest setelah diujikan memiliki tingkat kesukaran sama yaitu 7 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 18 soal dengan tingkat kesukaran mudah, berikut tabel hasil uji kesukaran soal:

  Kriteria soal Jumlah

  • Sukar Sedang

  7 Mudah

  18 Sumber: data olahan M.s Exel

3.7 Teknik Analisis Data

  Analisis data digunakan untuk mengetahui uji normalitas data dan uji hipotesis dengan uji paired sample T test.Menurut Duwi Priyatno (2010:71) uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.Sedangkan menurut Duwi Priyatno (2010:37)Paired Sample T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sample berpasangan (berhubungan).Maksudnya adalah sebuah sampel tetapi dengan dua perlakuan yang berbeda.

  Menurut Teguh W (2008:65) analisis Paired Sample T Test merupakan prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group.Artinya analisis ini berguna untuk melakukan pengujian terhadp dua sampel yang berhubungan atau dua sampel yang berpasangan.

3.7.1 Uji Prasyarat

  3.7.1.1 Uji Normalitas Data

  Uji normalitas data dapat diukur dengan menggunakan SPSS versi 2.2 dengan One

  • – Sample – Kolmogrov – Smimov Tes, jika hasil α = ˂

  0,05, data dikatakan tidak signifikan atau tidak normal, dan jika α = ˃ 0,05 maka data dikatakan signifikan atau data normal. Persyaratan data dinyatakan berdistribusi normal jika probabilitas atau p ˃ 0,05 pada uji normalitas dengan Kolmogrov Smimov.

  3.7.1.2 Uji Homogenitas

  Uji prasyarat yang kedua yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows version

2.2. Menurut Sulaiman (2002: 122) kedua kelompok dikatakan berasal

  dari kelompok yang homogen apabila hasil uji statistika pada signifikansi menunjukkan angka 0,05. Jadi jika nilai signifikansi > 0,05 dapat dikatakan kedua kelompok tersebut homogen. Sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 dapat dikatakan kedua kelompok tersebut tidak homogen.

  Sebelum dilakukan penelitian pemneliti melakukan uji homogenitas terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan memberikan soal pretest untuk mengukur homogenitasnya, setelah dilakukan pengujikan didapatkan hasil uji sebagai berikut:

  

Test of Homogeneity of Variances

Pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

  1,009

  4 16 ,432

  Data olahan SPSS Dari tabel diatas didapatkan nilai signifikan sebesar 0,432 sehingga dapat dikatakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen, karena syarat untuk homogenitas nilai signifikan harus > 0,05.

3.7.1.3 Uji Hipotesis

  Analisis tahap akhir dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian dengan uji Independent T-Test. Uji Independent T-Teat digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan sebelum analisis Paired Sample T Test yaitu uji asumsi varian (

  uji levene’s) untuk mengetahui apakah memliki varian

  sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian dilakukan uji Paired sample T Test dengan taraf signifikansi 5 % atau ˃ 0,05 (convidence interval 95%). Jika tingkat sig < 0,05 maka H ditolak dan H

  a diterima dan sebaliknya.

Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Bantuan Uang Duka Dengan SMS Gateway Pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kudus

0 0 24

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 11

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 17

2.1.1.1 Pengertian Mata Pelajaran PKn - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar PKN Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas 4 Tahun Pelaran 2016/2017

0 0 15

3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar PKN Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas 4 Tahun Pelaran 2016/2017

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar PKN Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas 4 Tahun Pelaran 2016/2017

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar PKN Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas 4 Tahun Pelaran 2016/2017

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar PKN Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas 4 Tahun Pelaran 2016/2017

0 0 57

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Team Group Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar

0 0 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Belajar dan Pembelajaran 1.1.2 Pengertian Belajar dan Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Team Group Tournament (TG

0 0 25