DAFTAR ISI - MODUL DASAR DASAR AKUNTANSI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak orang menyebut bahwa akuntansi adalah merupakan bahasa bisnis. Suatu entitas akan mengkomunikasikan tentang kinerja dan kondisi keungannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan menggunakan bahasa akuntansi. Pemahaman yang memadai sangat dibutuhkan baik oleh penyusun laporan keuangan maupun oleh pengguna laporan. Pemahaman yang cukup oleh pihak-pihak tersebut akan mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam mengintepretasikan informasi keuangan.
Dengan memiliki pengertian yang memadai tentang prinsip-prinsip akuntansi akan memudahkan dalam memahami proses dan implemntasi akuntansi dalam berbagai industri termasuk dalam sektor pemerintahan. Prinsip-prinsip akuntansi tersebut meliputi persamaan dasar akuntansi, basis akuntansi, perkiraan, penjurnalan, neraca saldo, penyesuaianm, pembuatan kertas kerja dan penyusunan laporan keuangan. Akhirnya prinsip-prinsip akuntansi ini akan coba diimplemntasikan pada sektor jasa. Siklus akuntansi ini akan memberikan gambaran secara umum tentang proses akuntansi.
B. Deskripsi Singkat
Materi Modul Dasar-dasar Akuntansi ini disusun dalam rangka memberikan pemahaman secara umum tentangakuntansi dan proses penyusunan laporan keuangan. Modul ini memberikan gambaran tentang pengertian dan konsepsi akuntansi serta manfaat laporan keuangan bagi para pemakai laporan. Selain itu, juga diuraikan secara detail tentang siklus akuntansi mulai dari penjurnalan, buku besar, neraca percobaan, worksheet, penyusunan laporan keuangan serta jurnal penutup dan jurnal balik.Materi Modul Dasar-dasar Akuntansi ini disusun dalam rangka memberikan pemahaman secara umum tentang akuntansi dan proses penyusunan laporan keuangan. Modul ini memberikan gambaran tentang pengertian dan konsepsi akuntansi serta manfaat laporan keuangan bagi para
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
C. Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta diharapkan mampu memahami pengertian akuntansi, persamaan akuntansi, dan siklus akuntansi serta penyusunan laporan keuangan serta manfaat informasi keuangan kepada pemakai laporan
D. Tujuan Pembelajaran Khusus
a. Peserta dapat memahami pengertian akuntansi dan manfaat laporan keuangan bagi para pemakai laporan.
b. Peserta dapat membedakan antara tatabuku dengan akuntansi.
c. Peserta dapat menjelaskan persamaan dasar akuntansi dan dapat menganalisa transaksi berdasarkan persamaan dasar akuntansi.
d. Peserta dapat mengidentifikasi langkah-langkahdalam siklus akuntansi.
e. Peserta dapat mencatat transaksi dalam jurnal,mempostingnya ke akun buku besar, dan membuat neraca percobaan (trial balance)
f. Peserta dapat memahami jurnal penyesuaian, akun yang perlu disesuaikan, tujuan jurnal penyesuaian dan pencatatan jurnal penyesuaian.
g. Peserta dapat memahami proses penyususunan laporan keuangan dengan menggunakan neraca lajur (worksheet)
h. Peserta dapat membuat ayat jurnal penutup dan ayat jurnal pembalik.
i. Peserta dapat memahami pengertian dan elemenneraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal dan membuat laporan keuangan dengan bantuan neraca lajur. j. Peserta dapat membuat ayat jurnal penutup.
E. Topik Bahasan
1. Pengertian akuntansi
2. Konsep Perkiraan dan Buku besar
3. Jurnal
4. Neraca Percobaan
5. Pencatatan Beban dan Pendapatan
6. Jurnal Penyesuaian
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
7. Neraca Lajur
8. Laporan Keuangan
9. Jurnal Penutup dan Balik
F.Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dalam pelatihan ini dilakukan dengan cara pemaparan oleh narasumber, diikuti dengan diskusi, tanya jawab serta pembahasan studi kasus dan solusi permasalahan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip akuntansi.
G.Bahan Ajar
1. Komputer/Laptop;
2. LCD Projector;
3. Spidol;
4. Pengeras Suara;
5. Alat-alat lain yang dibutuhkan.
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB II PENGERTIAN AKUNTANSI
A. DEFINISI AKUNTANSI
Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: 1. Fungsi dan Kegunaan
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
2. Proses Kegiatan Akuntansi adalah proses kegiatan mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi- ttransaksi kejadian yang sekurang-kurangnya atau sebagaian bersifat keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya.
Akuntansi dan Tata Buku
Akuntansi lebih luas dari Tata Buku sebab Tata Buku hanyalah pencatatan secara sistimatis transaksi/kejadian yang dinyatakan dengan nilai uang.
Cabang Akuntansi
Terdapat 3 (tiga) cabang akuntansi yaitu: 1. Akuntansi keuangan Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak ekstern seperti investor, kreditor, dan Bapepam.
2. Akuntansi manajemen Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern organisasi atau manajemen.
3. Akuntansi Pemerintah Adalah cabang akuntansi yang memproses transaksi-transaksi keuangan pemerintah
keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD kepada rakyat melalui lembaga legislatif serta untuk kepentingan pihak-pihak yang terkait.
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
B. SIKLUS AKUNTANSI
Neraca Transaksi
Jurnal Penyesuaian
Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi. b. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian) c. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar. d. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar. e. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo. f. Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup. g. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca.
C. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI AKTIVA
= harta yang dimiliki perusahaan yang merupakan sumber
ekonomi. Contoh: kas, piutang, gedung dsb. Utang
= kewajiban yang menjadi beban perusahaan Contoh: utang pembelian kredit
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Modal = hak atau klaim pemilik atas aktiva perusahaan Contoh: Setoran modal oleh pemilik
D. ANALISIS TRANSAKSI 1. Transaksi yang mempengaruhi Aktiva
1. Pembellian aktiva/aset secara tunai Contoh
= suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan seharga
Rp100.000.000,00 secara tunai
Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan berkurang sebesar Rp100.000.000,00 dan kendaraan bertambah senilai Rp100.000.000,00
2. Pembelian aktiva/aset secara kredit Contoh
= suatu perusahaan membeli mesin foto kopi seharga
Rp50.000.000,00 secara kredit.
Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu peralatan bertambah senilai Rp50.000.000,00 dan kas berkurang senilai Rp50.000.000,00
3. Penjualan aktiva/aset secara tunai Contoh
= suatu perusahaan menjual kendaraan seharga
Rp80.000.000,00 secara tunai
Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan bertambah sebesar Rp80.000.000,00 dan kendaraan perusahaan berkurang senilai Rp80.000.000,00
4. Penjualan aktiva/aset secara kredit Contoh
= suatu perusahaan menjual kendaraan seharga
Rp150.000.000,00 secara kredit
Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kendaraan berkurang senilai Rp150.000.000,00 dan piutang perusahaan bertambah sebesar Rp150.000.000,00
2. Transaksi yang mempengaruhi Utang
1. Pembelian aktiva/aset secara kredit Contoh
= suatu perusahaan membeli sebuah mesin secara kredit
seharga Rp200.000.000,00
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi utang yaitu utang perusahaan bertambah sebesar Rp200.000.000,00 dan peralatan bertambah sebesar Rp200.000.000,00.
2. Pembayaran utang Contoh
= suatu perusahaan membayar utang sebesar
Rp50.000.000,00
Analisis = transaksi tersebut mempengaruhi utang yaitu Utang perusahaan berkurang sebesar Rp50.000.000,00 dan kas berkurang sebesar Rp50.000.000,00.
3. Transaksi yang mempengaruhi Modal
1. Penambahan investasi pemilik Contoh
= Mr. X melakukan penyetoran sebesar Rp50.000.000,00 ke kas perusahaan sebagai tambahan modal. Analisis
= transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan bertambah sebesar Rp75.000.000,00 dan kas perusahaan bertambah sebsesar Rp75.000.000,00.
2. Pengurangan investasi pemilik Contoh
= Mr. T melakukan penarikan uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000.000,- Analisis
= transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 25.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp. 25.000.000,-.
Latihan 1
Transaksi yang mempengaruhi Aktiva: Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut:
1. Pembelian aktiva tetap secara tunai senilai Rp2.000.000,00 2. Penerimaan kas atas piutang perusahaan senilai Rp200.000,00
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB II AKUN/PERKIRAAN
A. PENGERTIAN
Adalah suatu media untuk mengklasifikasikan dan mencatat penambahan dan pengurangan dari tiap unsur-unsur laporan keuangan.
Bentuk akun/perkiraan yang paling sederhana adalah akun/perkiraan “T”, dimana sisi kiri adalah Debet dan sisi kanan adalah Kredit. Dasar pencatatan untuk mendebet dan mengkredit adalah persamaan akuntansi dengan tambahan beban dan pendapatan.
Bentuk perkiraan “T” adalah sebagai berikut:
B. ATURAN PENCATATAN
Untuk menghindari terjadinya salah pengertian yang sering terjadi bahwa debet diartikan sebagai penambahan dan kredit diartikan sebagai pengurangan perlu kita uraikan arti dari pendebetan dan pengkreditan.
Pendebetan
yang dimaksud dengan mendebet atau pendebetan adalah memasukkan sejumlah angka dalam sisi debet. Mendebet tidak selalu berarti menambah.
Pengkreditan
yang dimaksud dengan mengkredit atau pengkreditan adalah memasukkan sejumlah angka dalam sisi kredit. Mengkredit tidak selalu berarti mengurangi.
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
C. SALDO NORMAL
Saldo normal tiap-tiap akun/perkiraan adalah sebagai berikut:
Mengurangi Aktiva
Perkiraan
Saldo Normal
Menambah
Kredit Utang
Debet
Debet
Debet Modal
Kredit
Kredit
Debet Pendapatan
Kredit
Kredit
Debet Beban
Analisislah, transaksi berikut ini, perkiraan-perkiraan apa saja yang terpengaruh? 1. Pembelian aktiva tetap dengan tunai sebesar Rp. 500.000,- 2. Penjualan aktiva tetap dengan cicilan sebesar Rp. 400.000,- 3. Pelunasan Utang Dagang sebesar Rp. 300.000,- 4. Pembelian Aktiva secara kredit sebesar Rp. 250.000,- 5. Penjualan barang dagang secara kredit sebesar Rp. 100.000,- 6. Pembayaran biaya gaji pegawai sebesar Rp. 200.000,- 7. Penjualan barang dagangan dengan tunai sebesar Rp. 1.000.000,- 8. Penambahan investasi modal oleh pemilik sebesar Rp. 250.000,- 9. Pengambilan kas oleh pemilik sebesar Rp. 50.000,-
Jawab: 1. Debet
: ………………………………………………………………………… Kredit
: …………………………………………………………………………
2. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit
: …………………………………………………………………………
3. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit
: …………………………………………………………………………
4. Debet : ………………………………………………………………………… Kredit
: …………………………………………………………………………
11
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB III JURNAL
A. PENGERTIAN
Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi keuangan dengan menyebutkan akun yang akan didebet atau dikredit disertai jumlahnya masing- masing dan referensinya.
B. FUNGSI
Jurnal bagi suatu perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Analisis Yaitu untuk menentukan perkiraan yang di debet dan perkiraan yang dikredit serta jumlahnya masing-masing.
2. Fungsi Pencatatan Yaitu untuk mencatat transaksi keuangan dalam kolom debet dan kredit serta keterangan yang perlu
3. Fungsi Historis Yaitu untuk mencatat aktivitas perusahaan secara kronologis.
C. BENTUK
Bentuk jurnal adalah sebagai berikut: Hal:…. Tanggal
Akun & Keterangan
Referensi
Debet Kredit
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
CONTOH
Berikut ini adalah contoh jurnal dari transaksi-transaksi:
1. Pada tanggal 1 Januari 2002 Tuan Raka menyetorkan uang ke PT Aji Mumpung sebesar Rp. 500.000.000,- sebagai setoran modal.
Debet Kredit 01-01-
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref
Kas 500.000.000 2002
500.000.000 (setoran modal Tn Raka)
Modal, Tn Raka
2. Pada tanggal 5 Januari 2002 perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp. 150.000.000,- serta tunai.
Debet Kredit 05-01-
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref
Kendaraan 150.000.000 2002
150.000.000 (pembelian kendaraan)
Kas
3. Pada tanggal 6 Januari 2002 membeli mesin fotokopi seharga Rp.50.000.000,- secara kredit.
Debet Kredit 06-01-
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref
Peralatan 50.000.000 2002
50.000.000 (pembelian mesin foto kopi)
Utang Dagang
4. Pada tanggal 15 Januari 2002 dibayar beban telepon sebesar Rp.1.000.000,-. Tanggal
Debet Kredit 15-01-
Akun & Keterangan
Ref
Beban telepon 1.000.000 2002
1.000.000 (membayar beban telepon)
Kas
5. Pada tanggal 18 Januari 2002 diterima pendapatan dari jasa foto kopi sebesar Rp. 8.000.000,-.
Debet Kredit 18-01-
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref
Kas 8.000.000 2002
8.000.000 (penerimaan pendapatan foto kopi)
Pendapatan
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
6. Pada tanggal 26 Januari 2002 dibayar asuransi sebesar Rp. 750.000,-. Tanggal
Debet Kredit 20-01-
Akun & Keterangan
Ref
Beban Asuransi 750.000 2002
750.000 (membayar beban asuransi)
Kas
7. Pada tanggal 21 Januari 2002 perusahaan telah menyelesaikan jasa foto kopi sebesar Rp.5.000.000,- tetapi uangnya belum diterima
Debet Kredit 21-01-
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref
Piutang 5.000.000 2002
5.000.000 (penerimaan pendapatan foto kopi)
Pendapatan
Latihan 10
Buatlah jurnal untuk transaksi-transaksi berikut ini:
1. Tanggal 5 Maret 2002 Tuan Rangga menyetorkan uang ke perusahaan sebesar
Rp. 50.000.0000,- sebagai setoran modal. 2. Tanggal 7 Maret 2002 dibeli perlengkapan sebesar Rp. 2.000.000,- secara tunai. 3. Tanggal 15 Maret 2002 dibeli sebuah mobil seharga Rp. 90.000.000,- secara kredit dengan uang muka sebesar Rp. 10.000.000,-. 4. Tanggal 17 Maret 2002 dibeli mesin fotokopi seharga Rp. 30.000.000,- tunai. 5. Tanggal 20 Maret 2002 diterima pendapatan sebesar Rp. 15.000.000,- 6. Tanggal 22 Maret 2002 dibayar beban telepon sebesar Rp. 500.000,- 7. Tanggal 25 Maret 2002 dibayar angsuran pembelian mobil sebesar Rp.3.000.000,- 8. Tanggal 26 Maret 2002 diterima pendapatan sebesar Rp. 10.000.000,- 9. Tanggal 27 Maret 2002 dijual sebuah mesin fotokopi seharga Rp.25.000.000,- secara kredit.
10. Tanggal 30 Maret 2002 dibayar gaji pegawai sebesar Rp.2.000.000,-
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Jawab:
JURNAL
Tanggal Akun & Keterangan
Ref
Debet Kredit
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB IV BUKU BESAR
A. PENGERTIAN
Buku Besar adalah buku yang berisi semua akun-akun (kumpulan akun) yang ada dalam laporan keuangan. Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing akun dan pada akhir periode akan tampak saldo dari akun-akun tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.
B. BENTUK
Bentuk Buku Besar yang sederhana adalah bentuk T, sebagai berikut:
Buku Besar ……….. Buku Besar ………….
Bentuk Buku Besar T yang cukup lengkap berbentuk sebagai berikut:
No. ……… Debet
Nama Akun
Kredit Tgl.
Tgl. Keterangan
Ref. Jumlah
Bagian Referensi mengacu pada pencatatan dalam jurnal yaitu halaman jurnal pada saat transaksi dicatat.
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Proses posting mengacu ke pencatatan Debet atau Kredit pada jurnal yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus didebet.
C. CONTOH
Berdasar contoh jurnal pada BAB III dapat dilakukan posting ke Buku Besar sebagai berikut:
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
K 01-Jan
D Kas
D Modal
01-Jan 500.000.000 18-Jan
saldo 356.000.000 saldo 500.000.000
D Beban Telepon K 05-Jan
D Kendaraan
D Pendapatan K 06-Jan
D Peralatan
50.000.000 18-Jan 8.000.000 21-Jan
saldo 50.000.000 Saldo 13.000.000
D Hutang
D Beban Asuransi K
D Piutang
21-Jan 5.000.000
saldo 5.000.000
Setelah seluruhnya diposting, masing-masing perkiraan dapat dihitung saldonya dengan cara seperti contoh di atas.
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Latihan 11
Berdasarkan soal Latihan 10 pada BAB III postinglah ke Buku Besar sebagai berikut:
Jawab: D Kas
D Hutang
D Piutang
D Modal
D Perlengkapan
D Pendapatan K
D Kendaraan
D Beban Telepon K
D Peralatan
D Beban Gaji K
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB V NERACA SALDO
A. PENGERTIAN
Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh akun/perkiraan Buku Besar. Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu.
B. FUNGSI
Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa Buku Besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo- saldo kredit. Namun keseimbangan bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar- benar akurat.
C. BENTUK
NERACA SALDO
Nama Akun
No. Akun
Debet
Kredit
Saldo setiap akun disusun berurutan dari akun Neraca dan akun Rugi Laba sebagai berikut: a) Aktiva Lancar b) Aktiva Tetap
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Ekuitas g) Pendapatan Operasi h) Pendapatan Non Operasi i)
Beban Operasi j)
Beban Non Operasi
D. CONTOH
Berdasar contoh Buku Besar pada BAB IV dapat disusun Neraca Saldonya sebagai berikut:
NERACA SALDO
Kredit Kas
Nama Akun
No. Akun
- Beban Telepon
- Beban Asuransi
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Latihan 12
Berdasarkan soal latihan 11 pada BAB IV susunlah Neraca Saldonya.
Jawab:
NERACA SALDO
Nama Akun
No. Akun
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB VI PENCATATAN BEBAN DAN PENDAPATAN
A. PENCATATAN PEMBAYARAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Perusahaan kadangkala membayar suatu biaya yang belum terjadi yang lazim disebut “biaya dibayar dimuka”. Misalnya pada tanggal
1 Oktober 2002, perusahaan membayar sewa ruangan untuk masa satu tahun ke depan sebesar Rp 1.200.000,00. Pada saat dibayar, belum seluruh manfaat pembayaran tersebut dirasakan oleh perusahaan.
Terdapat dua pendekatan untuk mencatat pembayaran itu yaitu ”pendekatan harta” dan ”pendekatan beban”. Dengan adanya pembayaran tersebut, uang perusahaan berkurang oleh karena itu menurut kedua pendekatan tersebut, akun ”Kas” dikredit sebesar Rp 1.200.000,00. Perbedaannya terletak pada akun yang didebet.
1. Pendekatan Harta
Akun harta yaitu ”Sewa dibayar di Muka” didebet. Tanggal
Kredit 2002 Oktober 1
Akun & Keterangan
Ref
Debet
Sewa Dibayar di Muka
Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menggunakan ruangan selama 3 bulan, sehingga sewa untuk 3 bulan (Rp 300.000,00) harus dicatat di akun ”Biaya Sewa” untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Kredit 2002
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref
Debet
Des 31 Biaya Sewa
Sewa Dibayar di Muka
2. Pendekatan Beban
Akun beban/biaya yaitu ”Beban/Biaya Sewa” didebet. Tanggal
Debet Kredit 2002
Akun & Keterangan
Ref
Oktober 1 Beban Sewa
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menggunakan ruangan selama 3 bulan, sehingga sewa untuk 3 bulan (Rp 300.000,00) harus dicatat di akun ”Biaya Sewa” untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Debet Kredit 2002 Des
Tanggal Akun & Keterangan
Ref
31 Sewa Dibayar di Muka
900.000 Beban Sewa
B. PENCATATAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Perusahaan jasa seperti maskapai penerbangan dapat saja suatu saat menerima uang harga tiket pesawat yang pada saat itu penumpangnya belum diberankatkan. Jumlah uang yang diterima tersebut nantinya akan menjadi pendapatan setelah penumpang tersebut diberangkatkan ke tujuan sesuai perjanjian. Dalam akuntansi, penerimaan uang yang jasanya belum diberikan kepada pihak pembayar disebut ”Pendapatan Diterima Dimuka”. Terdapat 2 cara pencatatan atas ”Pendapatan Diterima Dimuka”, yaitu: Pendekatan Utang dan Pendekatan Pendapatan. Misalkan untuk pembahasan berikut, Maskapai Penerbangan SA pada tanggal 1 Desember 2002 menjual tiket pesawat dengan total harga Rp 15.000.000,00. Sampai dengan 31 Desember 2002 harga tiket atas penumpang yang sudah diberangkatkan berjumlah Rp 9.000.000,00.
1. Pendekatan Utang
Jurnal yang dibuat adalah mendebet akun Kas dan mengkredit akun Pendapatan Diterima Dimuka. Jurnal yang dibuat untuk mencatat penjualan tiket pada tanggal 1 Desember 2002 adalah:
Debet Kredit 2002 Des
Tanggal Akun & Keterangan
Ref
1 Kas
15.000.000 Pendapatan Tiket
15.000.000 Diterima Dimuka
Selanjutnya pada tanggal 31 Desember, karena maskapai penerbangan tersebut telah menerbangkan penumpang dengan nilai Rp 9.000.000,00 maka perusahaan tersebut akan mengakui pendapatan tiket sebesar Rp 9.000.000,00. Jumlah ini akan dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Sementara itu harga tiket sebesar Rp
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
6.000.000,00 belum diterbangkan sehingga masih berstatus ”Pendapatan Diterima Dimuka” dan jumlah ini akan dilaporkan dalam neraca. Untuk itu jurnal yang dibuat adalah:
Debet Kredit 2002 Des
Tanggal Akun & Keterangan
Ref
1 Pendapatan Tiket Diterima
9.000.000 Dimuka
9.000.000 Pendapatan Tiket
2. Pendekatan Pendapatan
Dengan pendekatan ini, pada tanggal 1 Desember 2002 dan 31 Desember 2002 adalah:
Debet Kredit 2002 Des
Tanggal Akun & Keterangan
Ref
1 Kas
15.000.000 Pendapatan Tiket
15.000.000 Pendapatan tiket
6.000.000 Pendapatan Tiket Diterima
6.000.000 Dimuka
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB VII JURNAL PENYESUAIAN
A. PENGERTIAN
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.
B. AKUN YANG HARUS DISESUAIKAN
Saldo akun yang perlu disesuaikan adalah :
1. Penyusutan/depresiasi aset tetap
Seluruh aset
perusahaan harus
disusutkan/didepresiasi. Terdapat beberapa metode untuk menyusutkan aset tetap, salah satunya adalah metode garis lurus.
Contoh : Sebuah mobil seharga Rp 90.000.000,- diperkirakan umur ekonomisnya adalah 10 tahun, apabila disusutkan menggunakan metode garis lurus maka beban depresiasinya per tahun adalah:
90.000.000 = Rp 9.000.000; per tahun 10
Jurnal untuk mencatat beban depresiasi tersebut adalah:
Debet Kredit 31-12-02
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref
Beban depresiasi 9.000.000 Akumulasi depresiasi
9.000.000 kendaraan (mencatat depresiasi kendaraan)
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
2. Beban dibayar di muka
Contoh : Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp 750.000 untuk masa 3 tahun yaitu tahun 2002 s/d 2004
Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
Debet Kredit 31-12-
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref
Asuransi Dibayar di muka 500.000 2002
Beban Asuransi
3. Beban yang masih harus dibayar
Contoh : Suatu perusahaan membayar gaji karyawan setiap awal bulan sebesar Rp 2.000.000; (gaji dibayar di muka)
Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
Debet Kredit 31-12-
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref
Beban Gaji 2.000.000 2002
Utang Gaji
4. Pendapatan diterima di muka
Contoh : Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel menerima pembayaran dari tamu hotel sebesar Rp 750.000 untuk 5 hari.
Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut:
Debet Kredit 31-12-
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref
Pendapatan 600.000 2002
Pendapatan diterima dimuka
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
5. Pendapatan yang ditangguhkan
Contoh : Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel belum menerima pembayaran sewa kamar sebesar Rp 500.000; karena pembayaran baru dilakukan pada saat check out..
Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut: Tanggal
Debet Kredit 31-12-
Akun & Keterangan
Ref
Piutang Pendapatan 500.000 2002
Buatlah jurnal penyesuaian berdasarkan data-data sebagai berikut: 1. Perlengkapan yang digunakan pada tahun ini adalah sebesar Rp.500.000; 2. Gaji karyawan yang masih harus dibayar oleh perusahaan sebesar Rp.1.000.000; 3. Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan jasa foto copy sebesar Rp.750.000; tetapi belum diterima pembayarannya. 4. Perusahaan membayar sewa gedung kantor untuk 2 tahun ini sebesar Rp 10.000.000;
Jawab : Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
JURNAL PENYESUAIAN
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref
Debet Kredit
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB VIII NERACA LAJUR
A. PENGERTIAN
Neraca Lajur adalah kertas kerja berkolom-kolom untuk memudahkan dalam membuat penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan. Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian..
B. BENTUK
Berikut ini adalah bentuk Neraca Lajur 10 (sepuluh) kolom.
NERACA LAJUR
Perkiraan Neraca
Rugi-Laba Neraca Saldo
Penyesuain
Neraca
Saldo setelah Penyesuain
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
C. CONTOH
Berdasarkan contoh Neraca Saldo pada BAB V dan contoh jurnal penyesuaian pada BAB VI dapat disusun Neraca Lajur sebagai berikut:
NERACA LAJUR
(Dalam Ribuan)
Perkiraan Neraca Saldo
Penyesuain
Neraca Saldo
Rugi-Laba Neraca
setelah Penyesuain
Piutang dagang
Utang dagang
Beban telepon
Beban asuransi
Beban depresiasi 9.000 Ak. Depr. Dibyr di
muka Asuransi dibyr dimk
Beban gaji
Utang gaji
Pendptan diterima
dimk Piutang pendapatan
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Latihan 14
Buatlah jurnal penyesuaian untuk transaksi-transaksi berikut ini: 1. Perusahaan telah membayar sewa gedung kantor untuk 3 tahun ini sebesar Rp 12.000.000; 2. Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan perbaikan mobil senilai Rp 10.000.000; tetapi uangnya belum diterima. 3. Asuransi yang telah jatuh tempo sebesar Rp 1.000.000; dari Rp 2.000.000; 4. Perusahaan masih harus membayar gaji pegawai sebesar Rp 750.000; 5. Sisa perlengkapan yang ada sebesar Rp 500.000; 6. Beban depresiasi kendaraan sebesar Rp 1.000.000;
Jawab :
JURNAL PENYESUAIAN
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Berdasarkan data neraca saldo berikut ini dan jurnal penyesuaian di atas buatlah neraca lajurnya!
NERACA LAJUR
(Dalam Ribuan)
Perkiraan Neraca Saldo
Penyesuain
Neraca
Rugi-Laba Neraca
Saldo setelah Penyesuain
Beban telepon
Beban gaji
Beban Asuransi
Beban sewa
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB IX LAPORAN KEUANGAN
A. TUJUAN
Berdasar Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya. Laporan juga
manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
menunjukkan
apa yang telah
dilakukan
B. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan perusahaan terdiri dari :
1. Laporan Laba Rugi
yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2. Laporan Perubahan Modal
yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik.
3. Neraca
yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu.
C. CONTOH
Berdasarkan contoh Neraca Lajur pada BAB VIII dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut:
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
PT RAKARANGGA LAPORAN LABA RUGI
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2002
Pendapatan Rp 12.900.000 Beban-beban:
- Beban telepon
Rp 1.000.000
- Beban asuransi
Rp 250.000
- Beban depresiasi
Rp 9.000.000
- Beban gaji
Rp 2.000.000 (+)
Rp 12.250.000 (-) Laba
Rp
650.000
PT RAKARANGGA LAPORAN PERUBAHAN MODAL Per 31 Desember 2002
Modal 1 Januari 2002
Rp 500.000.000
Laba
650.000 (+) Modal, 31 Desember 2002
Rp
Rp 500.650.000
PT RAKARANGGA NERACA Per 31 Desember 2002
AKTIVA
HUTANG
Aktiva Lancar:
Kas
Rp 50.000.000 Piutang dagang
Rp 356.250.000 Utang Dagang
2.000.000 Asuransi di bayar dimuka
5.000.000 Utang gaji
500.000 Pendapatan ditrm dimuka 600.000 Piutang Pendapatan
500.000
Aktiva Tetap:
MODAL
Kendaraan 150.000.000
500.650.000 Ak. depr. Kendr 9.000.000
Modal Tn. Raka
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Akumulasi penyusutan peralatan ………………………… Rp. 300.000,- Piutang …………………………………………………………
Rp. 460.000,- Akumulasi penyusutan kendaraan ………………………….. Rp.
200.000,- Sewa yang masih harus dibayar ……………………………
Rp. 200.000,- Perlengkapan kantor …………………………………………
Rp. 160.000,-
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB X JURNAL PENUTUP DAN JURNAL BALIK
A. PENGERTIAN
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun nominal/sementara. Akibat penutupan ini maka akun–akun ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.
B. JURNAL PENUTUP
Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus dibuat yaitu:
1. Menutup akun Pendapatan
Kredit Pendapatan
Ikhtisar Rugi/Laba xxx
2. Menutup akun Beban
Kredit Ikhtisar Rugi/Laba
Beban xxx
3. Menutup akun Ikhtisar Rugi/Laba
Kredit Ikhtisar Rugi/Laba
Modal xxx
4. Menutup akun Prive
Kredit Modal
Prive xxx
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
C. CONTOH
Berikut adalah data laporan Rugi laba suatu perusahaan:
Pendapatan……………………………………………………. Rp. 12.900.000,-
Beban pendapatan…………………………………………… Rp. 1.000.000,- Beban asuransi……………………………………………
Rp. 250.000,- Beban depresiasi……………………………………………
Rp. 9.000.000,- Beban gaji..……………………………………………………
Rp. 2.000.000,-
Jurnal penutup yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:
JURNAL PENUTUP
Kredit Menutup Pendapatan:
Ikhtisar Rugi/Laba 12.900.000
Menutup Beban:
Ikhtisar Rugi/Laba
Beban telepon 1.000.000 Beban asuransi
250.000 Beban depresiasi
9.000.000 Beban gaji
Menutup Ikhtisar Rugi/Laba:
Ikhtisar Rugi/Laba
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Latihan 18
Buatlah jurnal penutup berdasarkan data-data sebagai berikut:
Pendapatan …………………………………………………. Rp. 20.000.000,- Beban telepon ………………………………………………
Rp. 1.500.000,- Beban asuransi………………………………………………
Rp. 1.000.000,- Beban depresiasi………………………………………………
Rp. 10.000.000,- Beban gaji …….………………………………………………
Rp. 4.000.000,- Beban perlengkapan…………………………………………
Rp. 2.000.000,- Prive…..……………………………………………………….
Rp. 5.000.000,-
Jawab:
JURNAL PENUTUP
E. REVERSING ENTRIES (JURNAL BALIK)
Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian
jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal penyesuian yang dibalik adalah:
1. Utang biaya 2. Piutang Pendapatan 3. Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
4. Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya) Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai berikut:
No. Jenis AJP
Jurnal Balik 1. Utang Biaya
Ayat Jurnal Penyesuian
Biaya gaji
xxx
Utang Gaji
xxx
Utang gaji
xxx
Biaya Gaji
xxx
2. Piutang Bunga
Piutang bunga
xxx
Pendapatan bunga
xxx
Pendapatan bunga
xxx
Piutang bunga
xxx
3. Pendapatan
Pendapatan tiket
xxx
Pendapatan tiket DD
xxx
diterima dimuka
Pendapatan tiket DD
xxx
Pendapatan tiket
xxx
4. Biaya dibayar
Sewa dibayar dimuka
xxx
Beban Sewa
xxx
dimuka
Beban sewa
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB XI AKUNTANSI KAS
A. PENGERTIAN KAS
Kas adalah harta yang dapat digunakan untuk membayar kegiatan operasional perusahaan atau dapat digunakan untuk membayar kewajiban saat ini. Wujud dari kas dpat berupa uang kertas/logam, simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana kas kecil, cek, bilyet giro, dsb. Item yang tidak dapat dikatakan kas adalah cek mundur, not sufficient fund (NSF) check, saldo dana yang kegunaannya dibatasi, saldo rekening koran yang diblokir.
B. REKONSILIASI SALDO KAS
Untuk pengendalian, kas dapat disimpan di bank dalam bentuk simpanan giro. Jika hal ini terjadi maka masing-masing fihak yaitu perusahaan (nasabah) dan bank akan melakukan pencatatan atas saldo dan perubahan dari saldo kas tersebut. Perusahaan melakukan pencatatan atas uang yang disimpan di bank di perkiraan (account) cash atau cash in bank. Selanjutnya berdasarkan catatan bank, secara berkala bank biasanya mengirimkan laporan ke nasabah yang lazim disebut rekening koran (bank statement). Dengan demikian dapat dilakukan perbandingan antara data menurut perusahaan dengan informasi yang dilaporkan bank.
Rekonsiliasi adalah tindakan membandingkan dua data untuk mencari kesesuaiannya. Jika rekening koran bank tersebut dibandingkan dengan catatan perusahaan, kemungkinan ada perbedaan yang dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Transaksi sudah dicatat oleh perusahaan, tetapi belum dilaporkan oleh bank, seperti: -
setoran dalam perjalanan (deposit in transit), yaitu setoran yang dilakukan oleh perusahaan (biasanya pada akhir suatu periode yang dicakup oleh rekening koran) dan uang setoran tersebut telah diterima oleh bank tetapi belum masuk dalam rekening koran bank karena rekening koran bank dibuat mendahului setoran tersebut.
- Cek yang masih beredar (outstanding check), yaitu cek yang sudah dibuat dan diserahkan oleh perusahaan kepada penerima tetapi sampai akhir periode cek tersebut belum diuangkan di bank. Akibatnya perusahaan telah mencatat pengeluaran tetapi bank belum.
2. Transaksi sudah dilaporkan di rekening koran bank, tetapi belum dicatat oleh perusahaan, seperti: -
Biaya bank, yang dibebankan kepada nasabah dengan cara langsung mengurangi saldo simpanan nasabah. Nasabah biasanya baru mengetahui hal itu pada saat menerima rekening koran.
- Penerimaan tagihan oleh bank, jika bank telah menerima uang dari pelanggan perusahaan , kadangkala bank memberi tahu hal tersebut bersamaan dengan rekening koran.
3. Kesalahan, baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun oleh bank, misalnya cek untuk membayar gaji sebesar Rp 192.000.000,00 oleh petugas akuntansi perusahaan dicatat sebesar Rp 129.000.000,00.
Berikut adalah ikhtisar tindakan dalam proses rekonsiliasi:
(a) Transaksi sudah dicatat oleh salah satu pihak tetapi belum dicatat oleh pihak lain.
No. Item
Perlakuan 1. Setoran
Keterangan
dalam Perusahaan sudah mencatat Saldo bank ditambah perjalanan
penambahan kas tetapi bank belum
melaporkan
dalam
rekening koran
mencatat Saldo bank dikurangi beredar
2. Cek yang sedang Perusahaan
telah
sebagai pengeluaran kas tetapi bank belum mencatat
3. Biaya bank Bank telah mengurangi saldo kas Saldo kas menurut perusahaan, tetapi perusahaan perusahaan belum mencatat
dikurangi 4. Bunga/jasa giro
Bank telah menambah saldo kas Saldo kas menurut perusahaan, tetapi perusahaan perusahaan belum mencatat
ditambah 5. Debitur
perusahaan Bank telah menambah saldo kas Saldo kas menurut menyetor ke rekening perusahaan, tetapi perusahaan perusahaan perusahaan di bank
belum mencatat
ditambah
(b) Adanya kesalahan oleh bank atau oleh perusahaan.
No. Item
Perlakuan 1. Penerimaan
Keterangan
kas Saldo kas menurut perusahaan Saldo kas menurut
dikurangi 2. Penerimaan
kas Saldo kas menurut bank terlalu Saldo bank dikurangi terlalu besar dicatat besar oleh bank 3. Pengeluaran
kas Saldo kas menurut perusahaan Saldo kas menurut terlalu besar dicatat terlalu kecil
perusahaan oleh perusahaan
ditambah 4. Pengeluaran
kas Saldo kas menurut rekening Saldo kas menurut terlalu besar dicatat koran terlalu kecil
RK ditambah oleh bank 5. Debitu
perusahaan Bank telah menambah saldo kas Saldo kas menurut menyetor ke rekening perusahaan, tetapi perusahaan perusahaan perusahaan di bank
belum mencatat
ditambah
C. ILUSTRASI AKUNTANSI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAN BANK
Berikut ini adalah daftar transaksi antara bank dan perusahaan selama bulan tertentu:
Perusahaan Bank 1. Salon Eliza didirikan dan Eliza setor 1. Menerima setoran dari Eliza $ 1,000 uang ke Bank $ 1,000 2. Diterbitkan cek no. 1 untuk membayar 2. Membayar cek no. 1 beban sewa $ 100 3. Menerima pembayaran piutang $ 500 3. Menerima setoran dari Salon Eliza $ dan langsung disetor ke bank
4. Diterbitkan cek no. 2 untuk membayar honor
5. 5. Menerima setoran dari Tn. A untuk Salon Eliza $ 300 6. 6. Akhir bulan bank memberi jasa giro $
50 dan membebani Salon Eliza $ 25 dan dibuat rekening koran. 7. Bank menyetor pendapatan $ 1,500
7. Bank menerima setoran dari Salon Eliza $ 1,500
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan dan bank adalah sebagai berikut: Perusahaan
Bank
1. Kas di Bank
1,000 Modal Eliza
1. Kas
Giro-Salon Eliza 1,000 2. Beban Sewa
2. Giro-Salon Eliza 100 Kas di Bank
100 3. Kas di Bank
Giro-Salon Eliza 500 4. Biaya Gaji
Kas di Bank
5. 5. Kas
300 Giro-Salon Eliza
6. 6. Biaya bunga
50 Giro-Salon Eliza
50 Giro-Salon Eliza
25 Pendapatan adm
25 7. Kas di Bank
Giro-Salon Eliza 1,500
Buku besar Kas di Bank yang disusun oleh Eliza adalah sebagai berikut:
Kas di Bank
Saldo D/K 2007 Des 1 Penyetoran
Tgl Uraian
Debet
Kredit
1,000 D 2 Cek No.1
100 900 D 10 Setoran
1,400 D 15 Cek No.2
100 1,30 D 31 Setoran
2,800 D
Buku besar Giro-Salon Eliza dan rekening koran untuk Salon Eliza yang disusun oleh bank adalah sebagai berikut:
Salon Eliza
Tgl Uraian
Saldo D/K 2007 Des 1 Penyetoran
Debet
Kredit
1,000 K 2 Cek No.1
900 K 10 Setoran
1,400 K 15 Setoran Tn. A
1,700 K 31 Jasa Giro
50 1,750 K Biaya Bank
25 1,725 K
D. ILUSTRASI REKONSILIASI
Rekonsiliasi dilakukan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Transaksi yang dilaporkan di Rekening Koran sisi Kredit dibandingkan dengan transaksi yang dicatat di Buku Besar Kas di Bank sisi Debet. Maka akan didapat data sebagai berikut: -
setoran Tn. A $300 dan jasa giro $50 belum dicatat oleh perusahaan, sehingga harus ditambahkan ke saldo menurut perusahaan.
- Perusahaan sudah mencatat setoran $1,500 tetapi di Rekening Koran belum ada, sehingga harus ditambahkan ke saldo bank sebagai setoran dalam perjalanan.
2. Transaksi di sisi Debit Rekening Koran dibandingkan dengan sisi Kredit account ”Kas di Bank”, maka akan menghasilkan: -
Cek No. 2 sebesar $200 belum tampak di Rekening Koran, sehingga cek tersebut harus dikurangkan ke saldo menurut Rekening Koran.
- Di Rekening Koran telah ada biaya bank $25, sementara di account ”Kas di Bank” belum ada, saldo menurut perusahaan harus dikurangi dengan biaya bank tersebut.
E. ILUSTRASI BENTUK REKONSILIASI
Hasil perbandingan di atas dituangkan sebagai berikut:
Salon Eliza Rekonsiliasi Saldo Kas Untuk Bulan Desember 2007
Saldo menurut Rekening Koran $1,725 Ditambah: Setoran dalam Perjalanan
Dikurangi: Cek yang beredar $ 100
Saldo menurut Perusahaan $2,800 Ditambah: Setoran Tn. A
$ 300 Jasa Giro
$ 50 $3,150 Dikurangi: Biaya Bank
F. ILUSTRASI JURNAL UNTUK MENCATAT HASIL REKONSILIASI
Transaksi yang harus dijurnal adalah transaksi yang belum dicatat oleh perusahaan, yaitu:
Tanggal
Kredit 2007 Kas di Bank
Piutang 300 Jasa Giro
50 Biaya Bank
25 Kas di Bank
G. DANA KAS KECIL
Dana Kas Kecil adalah kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran kecil. Terdapat dua metode pencatatan atas dana kas kecil yaitu:
1. Metode Imprest Fund (Metode Saldo Tetap)
Jika metode ini yang digunakan, maka di dalam buku besar disediakan satu rekening untuk mempertanggungjawabkan dana kas kecil. Saldo rekening ini tetap jumlahnya. Oleh karena itu jika ada pengeluaran kas kecil pengeluaran ini tidak dibuat jurnal. Jurnal pengeluaran dilakukan pada saat pengisian kembali (replenishment) yang biasanya dilakukan dengan menerbitkan cek sesuai bukti- bukti pengeluaran dari petugas kas kecil.
Jika pada akhir tahun ada pengeluaran kas kecil yang belum diisi kembali, dengan sistem ini pengeluaran ini tentu belum dicatat, maka pada akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian dengan men-debet biaya atau aset dan meng-kredit rekening ”Kas Kecil”. Selanjutnya pada awal tahun berikutnya jurnal penyesuaian ini dijurnal balik (direverse), agar pembukuan waktu pengisian kembali atas pengeluaran tersebut konsisten dengan pembukuan pada waktu yang lain. Akuntansi untuk dana kas kecil meliputi akuntansi saat pembentukan, pengisian kembalik, dan ayat jurnal penyesuian jika pada akhir tahun ada pengeluaran yang belum diisi kembali.
1) Misalkan perusahaan membentuk dana kas kecil dan menyerahkan sebuah cek nominal $500 kepada petugas akuntansi khusus yang menangani kas kecil. Jurnal yang dibuat adalah:
Kredit Jan 31 Kas Kecil
500 2) Petugas kas kecil mengeluarkan kas kecil untuk membeli supplies kantor $200, membayar ongkos angkut barang yang dibeli $150 serta biaya lain- lain $75. petugas akan menerima bukti-bukti pengeluaran. Transaksi ini dicatat dalam catatan petugas tetapi tidak dalam bentuk jurnal.
Kas
3) Karena uang hampir habis maka petugas kas kecil menyerahkan bukti-bukti pengeluaran sebesar $425 ke bagian keuangan, kemudian petugas menerima cek sebesar $425. Tindakan ini disebut pengisian kembali (replenishment). Jurnal yang dibuat:
Kredit Des 30 Supplies Kantor
150 Biaya Lain-lain
425 4) Pada akhir tahun petugas kas kecil mengeluarkan kas untuk biaya lain-lain sebesar $50, namun belum diisi kembali, maka dibuat jurnal penyesuaian oleh bagian akuntansi sebagai berikut:
Kas
Kredit Des 31 Biaya Lain-lain
Kas Kecil
5) Pada awal tahun berikutnya dibuat jurnal balik sebagai berikut: Tgl.
Kredit Des 31 Kas Kecil
Biaya Lain-lain
2. Metode Saldo Berfluktuasi
Jika metode ini yang digunakan, maka di dalam buku besar disediakan satu rekening untuk mempertanggungjawabkan dana kas kecil. Petugas kas kecil membuat catatan atas kas kecil. Untuk membuat jurnal dianalisis dengan seksama transaksi yang berkaitan dengan kas kecil. Pada hakikatnya hanya ada dua transaksi yaitu: (1) transaksi yang menambah Kas Kecil, dan (2) transaksi yang mengurangi Kas Kecil. Transaksi yang menambah kas kecil adalah transaksi pengisian kas kecil atau replenishment. Pengisian kas kecil tentu dari Kas Perusahaan, maka jurnal yang dicatat adalah men-debet rekening Kas Kecil dan meng-kredit rekening Kas. Transaksi yang mengurangi kas kecil umumnya adalah untuk pembayaran biaya tertentu atau pembelian harta tertentu. Dengan demikian pengaruh dari transaksi ini adalah yang pertama harta tertentu bertambah atau timbul biaya tertentu. Pencatatan yang dilakukan adalah mendebet rekening biaya tertentu atau harta tertentu dan meng-kredit akun ”Kas Kecil”.
1) Misalkan perusahaan membentuk dana kas kecil dan menyerahkan sebuah cek nominal $500 kepada petugas akuntansi khusus yang menangani kas kecil. Jurnal yang dibuat adalah:
Kredit Jan 31 Kas Kecil
500 2) Petugas kas kecil mengeluarkan kas kecil untuk membeli supplies kantor $200, membayar ongkos angkut barang yang dibeli $150 serta biaya lain- lain $75. petugas akan menerima bukti-bukti pengeluaran. Transaksi ini dicatat dalam catatan petugas tetapi tidak dalam bentuk jurnal.
Kas
3) Karena uang hampir habis maka petugas kas kecil menyerahkan bukti-bukti pengeluaran sebesar $425 ke bagian keuangan, kemudian petugas menerima cek sebesar $425. Tindakan ini disebut pengisian kembali (replenishment). Bukti pengeluaran kas kecil dijurnal sebagai berikut:
Kredit Des 30 Supplies Kantor
150 Biaya Lain-lain
Kas Kecil
Sementara itu keluarnya cek untuk pengisian kembali kas kecil dijurnal sebagai berikut: Tgl.
Kredit Des 30 Kas Kecil
4) Pada akhir tahun petugas kas kecil mengeluarkan kas untuk biaya lain-lain sebesar $50, namun belum diisi kembali, maka dibuat jurnal penyesuaian oleh bagian akuntansi sebagai berikut:
Kredit Des 31 Biaya Lain-lain
Kas Kecil
5) Pada awal tahun berikutnya tidak perlu dibuat jurnal balik.
H. PENYAJIAN DI NERACA
Kas disajikan di neraca sebesar nilai nominal.
SOAL LATIHAN
PT Agung menyimpan uang di Bank Amal. Pada tanggal 31 januari 2006 perusahaan menerima rekening Koran bulan Januari 2006. Saldo menurut rekening koran Rp 4.500.000,00 sementara itu saldo kas menurut perusahaan Rp 2.977.000,00. Setelah diteliti perbedaan tersebut disebabkan oleh:
a. Terdapat setoran tanggal 31 Januari 2006 Rp 1.000.000,00 yang belum masuk dalam rekening koran; b. Cek yang sedang beredar Rp 500.000,00 c. Sebuah cek untuk membayar hutang nominal Rp 252.000,00 d. Dalam rekening Koran terdapat pengkreditan Rp 2.000.000,00 yang merupakan
setoran pelanggan PT. Agung langsung ke Bank Amal e. Bank memberi bagi hasil Rp 100.000,00 pada perusahaan dan telah dikreditkan di rekening Koran f. Bank membebani perusahaan dengan biaya bank sebesar Rp 50.000,00
Diminta: a. Susun rekonsiliasi saldo kas b. Buat jurnal yang diperlukan
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
BAB XII AKUNTANSI PIUTANG
A. PENGERTIAN PIUTANG
Piutang merupakan klaim (hak untuk mendapatkan) uang dari entitas lain. Piutang juga disebut tagihan atau receivable. Menurut bukti pendukungnya piutang dapat dikelompokkan menjadi:
1. Piutang Wesel/Notes Receivable atau Wesel Tagih, yaitu tagihan yang didukung oleh instrument kredit resmi seperti Promes. Promes adalah janji tertulis untuk membayar uang pada tanggal tertentu tanpa syarat.
2. Piutang Usaha Biasa yaitu tagihan yang didukung oleh bukti usaha biasa biasa seperti faktur atau bukti bahwa perusahaan telah menjual barang/jasa ke fihak yang berhutang (debitur).
B. PIUTANG WESEL
Piutang Wesel adalah piutang yang didukung instrument kredit resmi seperti promes. Promes adalah janji tertulis untuk membayar uang pada tanggal tertentu tanpa syarat. Contoh adalah:
$2,500 Jakarta, 16 Maret 2006 Sembilan puluh hari setelah hari hari ini kami berjanji tanpa syarat untuk
membayar ke PT ABC dua ribu lima ratus dolar Amerika Serikat dengan bunga 12 % setahun.
No. 14 jatuh tempo 14 Juni 2006
PT. XYZ
Sunaryo Direktur Keuangan
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
C. AKUNTANSI WESEL TAGIH/PIUTANG WESEL
Akuntansi untuk wesel dapat dibagi menjadi akuntansi pada saat timbulnya, saat jatuh tempo atau saat piutang ini dijual.
1. Akuntansi saat timbulnya piutang wesel Wesel dapat timbul karena menjual barang secara kredit atau bias juga timbul karena perusahaan memberi pinjaman.
1) Menjual barang/jasa secara kredit. Misalkan perusahaan menjual jasa secara kredit dan perusahaan menerima promes senilai Rp 1.000.000,00 maka jurnal yang dibuat adalah:
Tgl.
Kredit 2006 Jan 2 Piutang Wesel
2) Terdapat piutang yang sudah jatuh tempo. Misalkan perusahaan pada tanggal
2 Januari 2006 menjual jasa secara kredit dan jatuh tempo 2 Februari 2006. Pada tanggal 2 Januari 2006 perusahaan menerima promes senilai Rp 1.000.000,00 bunga 12% jatuh tempo 2 Mei 2006 sebagai pelunasan tagihan tersebut, maka jurnal yang yang dibuat adalah:
Tgl.
Kredit 2006 Jan 2
Account
Debet
Piutang Wesel
2. Akuntansi pada saat jatuh tempo. Mestinya pada tanggal jatuh tempo perusahaan akan menerima uang sebesar nilai nominal wesel dan bunganya. Tapi kadangkala debitur tidak sanggup membayar.
1) Pada saat jatuh tempo debitur membayar, maka jurnal yang dibuat adalah:
Kredit 2006 Mei 2
Piutang Wesel
Pendapatan Bunga
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
2) Pada saat jatuh tempo debitur tidak membayar, jurnal yang dibuat adalah:
Tgl.
Kredit 2006 Mei 2
Piutang Wesel
Pendapatan Bunga
3. Menjual Wesel Tagih Sebelum jatuh temponya, suatu piutang wesel dapat dijual atau didiskontokan. Misalkan sebuah wesel sebagaimana tersaji pada angaka 2 diatas yang jatuh tempo pada tanggal 14 Juni 2006 dijual oleh PT ABC ke Bank Amanah pada tanggal 15 Mei 2001 dengan discount 10% setahun. Untuk menentukan jumlah yang diterima PT ABC, dibuat perhitungan sebagai berikut:
Nominal piutang $2,500.00 Bunga 16 Maret s.d. 14 Juni 2006=2,500 x 12% x 90/360
75.00 Nilai pada jatuh tempo
2,575.00 Discount: 2,575 x 10% x 30/360
21.46 Jumlah yang diterima
2,553.54 Perhitungan hari bunga: Maret
Perhitungan hari discount: Mei
Untuk membuat jurnal pada tanggal penjualan perllu dibandingkan antara nilai nominal wesel dengan hasil penjualan. Jika hasil penjualan lebih besar daripada nilai nominal, maka selisihnya merupakan pendapatan bunga. Sebaliknya jika hasil penjualan lebih kecil daripada nilai nominal maka selisihnya dicatat sebagai beban bunga. Dengan demikian jurnal untuk mencatat transaksi tanggal 15 Mei 2006 adalah sebagai berikut:
Kredit 2006 Mei 2 Kas
Piutang Wesel
Pendapatan Bunga
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
Jika saat jatuh tempo, debitur membayar ke bank, PT ABC tidak menjurnal. Tetapi jika pada saat jatuh tempo, debitur tidak sanggup membayar dan bank menagih pada PT ABC sebesar $2,575, maka jurnal yang dibuat PT ABC adalah:
Tgl.
Kredit 2006 Juni 14 Piutang