lakip bappeda tahun 2015. pdf

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan HidayahNya sehingga Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram Tahun 2015 dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penyusunan Laporan Kinerja ini merupakan kewajiban seluruh instansi pemerintah dalam pelaksanaan tupoksinya sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri PAN & RB Nomot 29 Tahun 2010 tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan adanya Peraturan Menteri PAN & RB Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Review atas Laporan Kinerja yang dirancang untuk melakukan perjanjian kinerja dan pengukuran kinerja pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) Bappeda Kota Mataram Tahun 2011-2015. Maksud Penyusunan Laporan Kinerja Bappeda Kota Mataram Tahun 2015 adalah untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab. Tujuan laporan ini mencakup aspek akuntabilitas kinerja bagi keperluan eksternal organisasi sebagai sarana pertanggungjawaban atas capaian kinerja selama tahun 2015, sebagai media evaluasi pencapaian kinerja oleh jajaran Bappeda Kota Mataram dalam upaya-upaya perbaikan kinerja dimasa datang, dengan merumuskan strategi pemecahan masalah yang tepat sehingga capaian kinerja dapat ditingkatkan secara berkelanjutan. Laporan kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram Tahun 2015

memberikan gambaran tentang pelaksanaan fungsi perencanaan pembangunan daerah dan Laporan Kinerja ini disusun melalui pengukuran data kinerja yang tepat sesuai dengan indikator kinerja yang disepakati bersama dengan seluruh perangkat struktur organisasi Bappeda. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK), dengan hasil pengukuran kinerja yang tertuang dalam dokumen

Laporan Kinerja. Sejumlah capaian kinerja selama tahun 2015 yang ditargetkan dalam rencana strategis telah berhasil dicapai, walaupun beberapa hal yang belum dapat dicapai, tentunya ke depan dengan tekad dan ikhtiar bersama, jajaran Bappeda Kota Mataram akan terus bekerja mengatasi permasalahan yang ada, guna dapat mencapai tingkat Pencapaian Kinerja organisasi yang diharapkan.

Mataram, Januari 2016 Kepala Bappeda Kota Mataram,

Lalu Martawang, SE. M.Si Pembina Tingkat I (IV/b) NIP : 19710123 1997031002

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Mataram pada prinsipnya merupakan alat pertanggungjawaban dari unit organisasi yang lebih rendah kepada unit organisasi yang lebih tinggi yang mengedepankan akuntabilitas manajerialnya. Laporan Kinerja ini menjadi alat ukur bagi keberhasilan atau kegagalan SKPD dalam mencapai sasaran strategis sesuai dengan Renstra-SKPD dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kinerja.

Laporan Kinerja Bappeda Kota Mataram Tahun 2015 disusun melalui pengukuran data kinerja setelah berakhirnya tahun anggaran 2015 yang melibatkan seluruh bidang di lingkungan Bappeda Kota Mataram. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara target kinerja dengan yang diperjanjikan dalam Dokumen Penetapan Kinerja dengan hasil pengukuran kinerja.

Bappeda Kota Mataram yang mempunyai kewenangan dalam menentukan arah

dokumen perencanaan pembangunan, dan memposisikan laporan akuntabilitas kinerja menjadi bagian integral dalam siklus perencanaan pembangunan. Informasi hasil evaluasi kinerja yang merupakan bagian inti dari laporan akuntabilitas kinerja merupakan bagian yang penting dalam melakukan perbaikan dalam siklus perencanan pembangunan selanjutnya. Melalui evaluasi, dapat diketahui sebab keberhasilan dan kegagalan kegiatan SKPD.

Penentuan variabel sebagai indikator kinerja dan pemilihan parameter yang tepat dalam sebuah pengukuran kinerja, akan didapat pelaksanaan evaluasi kinerja yang akuntabel sehingga memberikan kontribusi positif bagi optimalisasi kinerja Bappeda pada tahun-tahun berikutnya. Komitmen untuk selalu melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan menjadi kata kunci dalam upaya perbaikan kinerja Bappeda.

Pencapaian kinerja sasaran Bappeda Kota Mataram Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut :

Rata-Rata Kategori

IKU

1 Meningkatnya peran serta 1 90,00 Sangat (partisipasi) masyarakat dalam

Memuaskan perencanaan pembangunan daerah. 2 Diperolehnya sinkronisasi

3 98,55 Sangat dokumen perencanaan dan

Memuaskan sinergitas pelaksanaan program pembangunan daerah 3 Ketersediaan sistem informasi

2 95,15 Sangat dan data-data mutakhir serta

Memuaskan mudah diakses

4 Terkendali dan terlaporkannya 1 85,29 Memuaskan kinerja pelaksanaan pembangunan daerah

Berdasarkan analisis terhadap pencapaian kinerja Bappeda pada Tahun 2015, beberapa capaian yang mengindikasikan keberhasilan kinerja Bappeda dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Pada tahun 2015, pengukuran kinerja yang dilakukan terhadap 4 sasaran dengan menggunakan 7 indikator yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja, terdapat 6 indikator dengan tingkat pencapaian mencapai 90% atau lebih.

2. Tingkat perwujudan perencanaan sesuai dengan aspirasi masyarakat sebesar 90,00% 3. Ketepatan jadwal penetapan Peraturan Walikota Mataram tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai dengan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dengan capaian 100%.

4. Ketepatan waktu penyampaian KUA & PPAS kepada DPRD Kota Mataram sebagai dasar penetapan RAPBD dengan capaian 100%. 5. Keselarasan program dalam RKPD dengan program dalam RPJMD sebesar 91%. 6. Tingkat ketersediaan sistem informasi dan data-data yang menunjang perencanaan pembangunan, dengan capaian sebesar 86%. 7. Hasil pengkajian dan penelitian yang dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan pembangunan dengan capaian sebesar 75%.

8. SKPD yang menyampaikan Laporan Kinerja Pembangunan Daerah tepat waktu 85,29%.

Selain beberapa capaian kinerja tersebut, masih ditemui beberapa kendala dan permasalahan dalam peningkatan kinerja Bappeda, antara lain:

1. Belum diterapkannya aplikasi Sistim Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD); 2. Belum diterapkannya aplikasi dokumen penelitian dan kajian yang dihasilkan oleh Bappeda; 3. Belum optimal dan terintegrasi proses perencanaan pembangunan daerah, pelaksanaan anggaran, pengawasan anggaran serta penilaian kinerja pelaksanaan anggaran yang berbasis teknologi informasi;

4. Belum maksimalnya persentase jumlah pegawai yang meningkat pengetahuan dan keterampilannya setelah mengikuti diklat; 5. Belum optimalnya fungsi dan peran jabatan fungsional perencana dan belum adanya SDM fungsional peneliti;

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK TARGET DAN REALISASI ANGGARAN BAPPEDA KOTA MATARAM ............ 47

DAFTAR ISI viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governnance) mengharuskan pemerintah menyelenggarakan manajemen pemerintahan yang transparan dan akuntabel berdayaguna dan berhasilguna. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah harus mampu menciptakan suatu sistim yang kondusif guna terlaksananya proses pembangunan daerah sejak perencanaan penganggaran sampai dengan pencapaian kinerja sehingga apa yang diharapkan dari setiap program pembangunan di daerah dapat terwujud dan bermanfaat bagi masyarakat.

Akuntabilitas kinerja

penting perwujudan pertanggungjawaban tugas pokok dan fungsi SKPD serta kewenangan pengelolaan sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program Instansi Pemerintah kepada Kepala Daerah, masyarakat dan stakeholders pembangunan lainnya, sebagai wujud nyata komitmen untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur. Bentuk akuntabilitas kinerja sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan menyusun laporan akuntabilitas melalui proses penyusunan rencana stratejik, rencana kinerja, dan pengukuran kinerja melalui tolok ukur kinerja yang tepat sebagai dasar penilaian keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Tata cara penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Menindaklanjuti pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

merupakan

bagian

(RPJMD) Kota Mataram, Bappeda Kota Mataram sebagai lembaga teknis daerah melaksanakan Misi 4 yaitu: “Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance)” sesuai dengan tugas pokok, fungsi, dan kewenangan Bappeda dalam mengkoordinasikan perencanaan pembangunan daerah.

Dinamika permasalahan perubahan ekonomi dan sosial merupakan tantangan yang dihadapi oleh Bappeda sebagai institusi perencanaan pembangunan daerah, untuk mampu melakukan identifikasi, pemetaan masalah, dan implementasi program yang tepat melalui urutan pilihan, serta memperhitungkan alokasi sumber daya yang tersedia dalam mengatasi isu pembangunan di daerah. Tuntutan masyarakat kepada Pemerintah untuk memberikan pelayanan publik yang baik harus dipenuhi, Bappeda dengan berpegang pada mekanisme perencanaan sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah melakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan penguatan tahapan perencanaan pembangunan baik melalui mekanisme teknokratik maupun partisipatif untuk menentukan program pembangunan daerah.

Dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan program/ kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan sesuai, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Bappeda Kota Mataram Tahun 2015 sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kota Mataram 2011-2015.

1.2 KELEMBAGAAN Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang perubahan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2011 dan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram dan Peraturan Walikota Mataram Nomor 24/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram, Bappeda Kota Mataram merupakan unsur pendukung tugas Walikota dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bappeda menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Perencanaan Pembangunan

Daerah.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari: 

Dipimpin oleh seorang Kepala, dengan dibantu oleh Sekretaris, yang terdiri dari Sub Bagian Penyusunan Program dan Kerjasama Pembangunan, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

 Unsur Pelaksana adalah Bidang, yakni

1. Bidang Ekonomi terdiri dari Sub Bidang Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pemberdayaan Ekonomi dan Sub Bidang Pertanian dan Pariwisata

2. Bidang Sosial Budaya terdiri dari Sub Bidang Pendidikan dan Pemerintahan Umum dan Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

3. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari Sub Bidang Sarana dan Prasarana dan Sub Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup,

4. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik terdiri dari Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan dan Sub Bidang Statistik, serta Kelompok Jabatan Fungsional.

1.2.1.Tugas Pokok dan Fungsi Menurut Peraturan Walikota Mataram Nomor: 24/PERT/2008 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram maka tugas pokok BAPPEDA Kota Mataram adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Perencanaan Pembangunan daerah. Serta memiliki fungsi:

a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Struktur organisasi tertinggi Bappeda Kota Mataram dikepalai oleh seorang Kepala Badan yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris dan 4 (empat) orang Kepala Bidang. Sebagaimana terlihat pada Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan lampiran Peraturan Walikota Mataram Nomor: 24/PERT/2008, yang terdiri dari:

1. Kepala Badan

2. Sekretariat

3. Bidang Ekonomi

4. Bidang Sosial dan Budaya

5. Bidang Fisik dan Prasarana

6. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik

7. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Kepala Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan Kegiatan Badan dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Badan mempunyai fungsi : perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja Badan; perumusan Kebijakan Teknis dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah; pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Penetapan Kinerja Badan; pengkoordinasian perumusan dan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ,Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah; penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan dengan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait; pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan pihak lain baik Instansi Pemerintah, Lembaga Organisasi Swadaya Masyarakat dan atau swasta; pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah Provinsi; pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah; pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup Badan; pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah; pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota 1. Kepala Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan Kegiatan Badan dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Badan mempunyai fungsi : perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja Badan; perumusan Kebijakan Teknis dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah; pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Penetapan Kinerja Badan; pengkoordinasian perumusan dan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ,Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah; penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan dengan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait; pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan pihak lain baik Instansi Pemerintah, Lembaga Organisasi Swadaya Masyarakat dan atau swasta; pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah Provinsi; pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah; pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup Badan; pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah; pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota

2. SEKRETARIAT

Sekretariat Bappeda Kota Mataram dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah dan pengelolaan ketatausahaan Badan yang meliputi urusan perencanaan, kerjasama pembangunan, keuangan, umum serta kepegawaian. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang memiliki fungsi:

a. pengkoordinasian penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Badan;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Badan;

c. pelaksanaan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh Unit Kerja lingkup Badan;

d. perumusan bahan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum;

e. pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan

Standar Prosedur Tetap pelaksanaan kegiatan lingkup Badan;

f. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan kerjasama pembangunan, administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan;

perencanaan pembangunan daerah meliputi : RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS;

g. pengkoordinasian

penyusunan

dokumen

h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Badan;

i. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan; i. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan;

kesekretariatan; k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya. Bagian Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu:

1. Sub Bagian Penyusunan Program dan Kerjasama Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pengkoordinasian perencanaan, kerjasama pembangunan dan pelaporan pelaksanaan tugas Badan. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Kerjasama Pembangunan mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku ;

b. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja llingkup Sub Bagian ;

c. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang perencanaan dan kerjasama pembangunan ;

d. penyiapan bahan penyusunan rencana Strategis (renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja lingkup Badan;

e. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan Laporan Kinerja SKPD;

f. penyiapan bahan Koordinasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Prosedur Tetap pelaksanaan kegiatan lingkup Badan;

h. penyiapan bahan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program pembangunan daerah; h. penyiapan bahan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program pembangunan daerah;

perencanaan pembangunan daerah meliputi ; RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS;

j. penyiapan bahan pengembangan kemitraan dan kerjasama pembangunan; k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian; l. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan lingkup Badan Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang pengelolaan keuangan;

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis dibidang penyusunan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan lingkup Badan;

d. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka analisa pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan dan verifikasi;

e. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Satuan Pemegang Kas;

f. pengkoordinasi penyusunan laporan keuangan dan pelaksanaan kegiatan lingkup Badan;

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi pengelolaan keuangan lingkup Badan;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian;

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian, rumah tanggga, protokol dan perlengkapan. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;

c. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data kebutuhan perlengkapan;

e. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. penyelenggaraan pelayanan administrasi kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan PNS lingkup Badan;

h. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bendaharawan Barang;

i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Sub Bagian; j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

3. BIDANG EKONOMI

Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pengkoordinasian dan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja pembangunan daerah dibidang ekonomi meliputi: urusan pemerintahan bidang perindustrian,perdagangan, penanaman modal,

koperasi usaha kecil dan menengah, pariwisata,

ketenagakerjaan dan transmigrasi, kelautan dan perikanan, pertanian dan ketahanan pangan. Kepala Bidang Ekonomi memiliki fungsi:

a. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Bidang ;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja lingkup bidang ;

c. pengkoordinasian perencanaan pembangunan daerah bidang perekonomian;

d. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah bidang perekonomian;

e. penginventarisasian permasalahan perencanaan pembangunan daerah bidang perekonomian serta perumusan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahannya;

f. perumusan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah bidang perekonomian dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi;

g. perumusan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi : RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS dibidang perekonomian.

h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang ;

i. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan tugas sub bidang dibawahnya ; pengendalian pelaksanaan tugas sub bidang dibawahnya ;

bidang; k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya. Bidang Ekonomi dibagi menjadi 2 (dua) sub bidang, yaitu:

1. Sub Bidang Koperasi Perindustrian dan Perdagangan dan Pemberdayaan Ekonomi yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja pembangunan daerah di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi Kepala Sub Bidang Koperindag dan Pemberdayaan Ekonomi mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bidang ;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan rencana dan program kerja dibidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi ;

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah dibidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi ;

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan pembangunan daerah dibidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD,

RKPD,KUA dan PPAS dibidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi ;

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi ;

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi ;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bidang ;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Sub bidang Pertanian dan Pariwisata, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja pembangunan daerah di bidang pertanian, ketahanan pangan, pariwisata, kelautan dan perikanan.

Kepala Sub Bidang Pertanian dan Pariwisata mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bidang ;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan rencana dan program kerja dibidang pertanian, ketahanan pangan, pariwisata, kelautan dan perikanan;

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah dibidang pertanian, ketahanan pangan, pariwisata, kelautan dan perikanan; c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah dibidang pertanian, ketahanan pangan, pariwisata, kelautan dan perikanan;

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS dibidang pertanian, ketahanan pangan, pariwisata, kelautan dan perikanan;

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di bidang pertanian, ketahanan pangan, pariwisata, kelautan dan perikanan;

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah di bidang pertanian, ketahanan pangan, pariwisata, kelautan dan perikanan;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bidang;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. BIDANG SOSIAL BUDAYA

Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pengkoordinasian dan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja pembangunan daerah dibidang Sosial Budaya meliputi: urusan pemerintahan bidang pendidikan , kepemudaan dan olahraga, kependudukan dan catatatan sipil, perencanaan pembangunan, Kesehatan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, sosial, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, perpustakaan dan kearsipan. Kepala Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi: Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pengkoordinasian dan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja pembangunan daerah dibidang Sosial Budaya meliputi: urusan pemerintahan bidang pendidikan , kepemudaan dan olahraga, kependudukan dan catatatan sipil, perencanaan pembangunan, Kesehatan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, sosial, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, perpustakaan dan kearsipan. Kepala Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi:

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja lingkup bidang;

c. pengkoordinasian perencanaan pembangunan daerah bidang sosial budaya;

d. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah bidang Sosial budaya;

e. penginventarisasian permasalahan perencanaan pembangunan daerah bidang sosial budaya serta perumusan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahannya;

f. perumusan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah bidang sosia lbudaya dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi;

g. perumusan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi : RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS dibidang sosial budaya;

h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang;

i. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan tugas sub bidang dibawahnya; j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

bidang; k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya. Bidang Sosial Budaya dibagi menjadi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu:

1. Sub Bidang Pendidikan dan Pemerintahan Umum. Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi

dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan

dalam pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja pembangunan daerah di bidang pendidikan, kepemudaan dan olah dalam pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja pembangunan daerah di bidang pendidikan, kepemudaan dan olah

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bidang;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan rencana dan program kerja di bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga , perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa dan polotik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian;

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah di bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga, perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa dan polotik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian;

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan pembangunan daerah di bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga, perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa dan polotik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian;

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS di bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga , perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa dan polotik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS di bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga , perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa dan polotik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum,

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga , perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa dan polotik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian;

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah di bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga, perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa dan polotik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bidang;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin,

mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan

merencanakan,

mengatur,

dalam pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja pembangunan daerah di bidang perencanaan pembangunan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan

kesehatan, sosial,, kependudukan dan catatan sipil Kepala Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Mempunyai Fungsi:

dan

perlindungan anak,

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bidang; a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bidang;

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah di bidang perencanaan pembangunan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, sosial, kependudukan dan catatan sipil;

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan pembangunan daerah di bidang perencanaan pembangunan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, sosial, kependudukan dan catatan sipil;

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS di bidang perencanaan pembangunan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, sosial, kependudukan dan catatan sipil;

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di bidang perencanaan pembangunan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, sosial, kependudukan dan catatan sipil;

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah di bidang perencanaan pembangunan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, sosial, kependudukan dan catatan sipil; g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah di bidang perencanaan pembangunan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, sosial, kependudukan dan catatan sipil;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

5. BIDANG FISIK DAN PRASARANA

Bidang Fisik dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pengkoordinasian dan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana yang meliputi : urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertanahan, lingkungan hidup,penataan ruang, serta energi dan sumber daya mineral. Kepala Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi :

a. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Bidang ;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja lingkup bidang ;

c. pengkoordinasi perencanaan pembangunan daerah bidang fisik dan prasarana;

d. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah bidang fisik dan prasarana;

e. penginventarisasian permasalahan perencanaan pembangunan daerah bidang fisik dan prasarana serta perumusan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahannya;

f. perumusan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah bidang fisik dan prasarana dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi;

g. perumusan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi: RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS dibidang fisik dan prasarana ; g. perumusan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi: RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS dibidang fisik dan prasarana ;

i. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan tugas sub bidang dibawahnya; j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

bidang ; k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya. Bidang Fisik dan Prasarana dibagi menjadi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu:

1. Sub Bidang Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, komunikasi dan informatika. Kepala Sub Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bidang ;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan rencana dan program kerja di bidang pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, komunikasi dan informatika.

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, komunikasi dan informatika.

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, komunikasi dan informatika.

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS di bidang pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, komunikasi dan informatika.

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di bidang pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, komunikasi dan informatika.

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, komunikasi dan informatika.

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bidang ;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin,

mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan

merencanakan,

mengatur,

dalam pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja pembangunan daerah di bidang lingkungan hidup, penataan ruang, pertanahan serta energi dan sumber daya mineral. Kepala Sub Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bidang ;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan rencana dan program kerja di bidang lingkungan hidup, penataan ruang, pertanahan serta energi dan sumber daya mineral

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah di bidang lingkungan hidup, penataan ruang, pertanahan serta energi dan sumber daya mineral

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan pembangunan daerah di bidang lingkungan hidup, penataan ruang, pertanahan serta energi dan sumber daya mineral d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan pembangunan daerah di bidang lingkungan hidup, penataan ruang, pertanahan serta energi dan sumber daya mineral

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di bidang lingkungan hidup, penataan ruang, pertanahan serta energi dan sumber daya mineral.

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah di bidang lingkungan hidup, penataan ruang, pertanahan serta energi dan sumber daya mineral

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bidang ;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

6. BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN STATISTIK

Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan dibidang penelitian, pengembangan dan statistik Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan , Statistik mempunyai fungsi :

a. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Bidang;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja lingkup bidang;

c. pengkoordinasian penyusunan statistik daerah dalam mendukung basis data perencanaan pembangunan daerah;

d. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis dibidang penelitian, pengembangan dan statistik; d. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis dibidang penelitian, pengembangan dan statistik;

e. penginventarisasian

permasalahan

f. perumusan bahan koordinasi dan kerjasama daerah di bidang penelitian dan pengembangan serta statistik ;

g. perumusan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi: RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS di bidang penelitian, pengembangan dan statistik;

h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang;

i. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan tugas sub bidang dibawahnya; j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

bidang; k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik dibagi menjadi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu:

1. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan. Kepala Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi :

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bidang;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang penelitian dan pengembangan;

c. penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama bidang penelitian dan pengembangan dengan badan/lembaga penelitian; c. penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama bidang penelitian dan pengembangan dengan badan/lembaga penelitian;

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan PPAS di bidang penelitian dan pengembangan;

f. pelayanan perijinan dan rekomendasi teknis tertentu di bidang penelitian dan pengembangan sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku;

g. penyiapan bahan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah di bidang penelitian dan pengembangan ;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bidang ;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Sub Bidang Statistik dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengkoordinasi , mengawasi dan mengendalikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan dibidang statistik. Kepala Sub Bidang Statistik mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bidang;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang statistik;

c. penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dalam penyusunan statistik daerah dengan instansi pemerintah dan/ atau badan/lembaga penelitian;

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data laporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah; d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data laporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah;

f. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan data statistik daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. penyiapan bahan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah di bidang statistik;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bidang ;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

1.2.2. SUSUNAN ORGANISASI BAPPEDA KOTA MATARAM

Sumber daya manusia Berjalan atau tidaknya suatu organisasi dan atau kegiatan tergantung pada

sumber daya yang ada serta memadai. Bappeda Kota Mataram hingga saat ini memiliki sumber daya manusia sejumlah 43 orang.

Jumlah Pegawai BAPPEDA Kota Mataram

Golongan

No Jabatan/Eselon Jumlah

IV III

II I

1 Kepala Badan Perencanaan

1 Pembangunan Daerah

2 Sekretariat

3 Bidang Ekonomi

4 Bidang Sosial dan Budaya

5 Bidang Penelitian,

8 Pengembangan dan Statistik

6 Bidang Sarana dan Prasarana

No Jabatan/Eselon Jumlah

IV III

II I

1 Eselon II

2 Eselon III a

3 Eselon III b

4 Eselon IV

Sarana dan prasarana kerja Sarana dan Prasarana ditujukan untuk menunjang kelancaran

pelaksanaan tupoksi. Sarana dan Prasarana yang ada di Bappeda Kota Mataram didata berdasarkan jenisnya meliputi :

No Sarana dan Prasarana

Jumlah

Kondisi Ket

1 Kendaraan Roda 2

13 Baik

2 Kendaraan Roda 4

8 Baik

3 Global Positioning System

2 Baik

No Sarana dan Prasarana

Jumlah

Kondisi Ket

4 Mesin Ketik Manual Standar (14-16)

2 Baik

5 Mesin Ketik Listrik Portable

1 Baik