RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN ZAKAT PROFESI BERBASIS MOBILE Lita Sari Muchlis1 dan Gunawan Ali2

  ISSN PRINT : 2598-814X Volume 2 Issue 3, March 2018

  ISSN ONLINE : 2598-8131

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN ZAKAT

PROFESI BERBASIS MOBILE

  1

  2 Lita Sari Muchlis dan Gunawan Ali

1 Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN

  Batusangkar

2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dharmas

  Indonesia

  

1 *

  Corresponding author, e-mail: litamuchlis@gmail.com

  

Abstrak

  Zakat merupakan hal penting dalam kehidupan umat muslim, karena zakat merupakan salah satu rukun islam yang ketiga. Maka hukum menunaikan zakat adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimah yang telah memenuhi syarat tertentu. Dengan perkembangan teknologi informasi yang memudahkan dalam mendapat data dan informasi dengan cepat, teknologi informasi memberikan perkembangan ilmu pengetahuan, dan salah satu manfaat teknologi informasi adalah pada pengelolaan zakat mal, karena perlu sebuah sistem secara pribadi yang dapat dikelola pada perencanaan dalam pengumpulan rekapiltulasi zakat mal yang tersimpan secara online sehingga muzakki akan mengetahui pengelolaan dana dan dapat memberikan informasi pengumpalan dana sampai satu nisap yang teingrasi langsung secara mobile seperti smatphone yang dapat diakses dimana dan kapan saja secara virtual account pada web secara online. Dalam mengalisis perhitungan zakat mal dengan merancang sistem informasi manajemen pengeloaan zakat mal yang dapat diakses secara online berbasis mobile dengan menggunakan permodelan UML (Unified Modellling Languange) dengan database Mysql dan bahasa Pemrograman PHP sehingga analisasis sistem informasi perhitungan zakat mal dapat diimplementasikan dengan memanfaatkan oleh umat islam berbasis mobile dalam pengelolaan dan mampu mengefisiensikan dana pribadi sehingga akan mengetahui kapan muzakki berzakat.

  Kata Kunci: Sistem Informasi Perhitungan Zakat Profesi, mobile, dan UML

A. PENDAHULUAN

  Zakat bagi umat Islam merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan, kerena zakat salah satu rukun Islam dan hukumnya wajib setelah syahadat dan shalat. Zakat merupakann salah satu unsur pokok dalam menegakkan syariat Islam dan hukum dalam menunaikan zakat wajib bagi muslim dan muslimah yang telah memenuhi syarat dengan ketentuan dalam membayar zakat. Zakat adalah salah satu sektor penting dalam filantropi Islam. Zakat wajib dibayarkan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat (muzakki) untuk menyucikan hartanya dengan cara menyalurkan zakatnya kepada mustahik (penerima zakat). Zakat ini tidak hanya berfungsi untuk menolong perekonomian mustahik, tetapi juga dapat menjadi instrumen penyeimbang dalam sektor ekonomi nasional. Dalam jangka panjang, tujuan utama zakat adalah mentransformasi para mustahik menjadi muzakki. Hal ini menunjukkan bahwa zakat sangat berpotensi untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan kemiskinan di suatu negara.

  Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk Muslim yaitu sejumlah 216,66 juta penduduk atau dengan persentase Muslim sebesar 85 persen dari total populasi (BPS, 2015). Fakta ini menyiratkan bahwa zakat memiliki potensi besar dan dapat berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan. Data zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat kenaikan jumlah penghimpunan zakat dari tahun 2002 hingga 2015 tercatat: 1 USD = Rp13.740,00 [15].

  Walaupun zakat mengalami peningkatan setiap tahun, berdasarkan data dari BAZ nasional Jumlah dana zakat yang terkumpul secara nasional tahun 2010 sampai 2015 mengalami peningkatan. Namun, pertumbuhan tersebut tidak selalu meningkat di setiap tahunnya, seperti pada tahun 2013 dan 2015. Peningkatan pada tahun 2013 (19,31 persen) lebih rendah daripada peningkatan di tahun 2012 (27,97 persen), begitu pula peningkatan pada tahun 2015 (10,62 persen) yang lebih rendah dari peningkatan di tahun 2014 atau 25,02 persen (15).

  Dunia zakat memiliki potensi untuk dikembangkan secara ekonomi. Pada satu dekade terakhir, zakat mengalami perkembangan yang pesat jika dilihat dari pertumbuhannya. Namun, pertumbuhan zakat tersebut masih sangat jauh dengan potensi zakat sebenarnya.

  • – Menurut Kahf, total potensi zakat di negara-negara anggota OIC berkisar antara 1,8 4,34 persen dari total PDB. Jika potensi zakat ini dikalikan dengan PDB harga berlaku tahun 2010 dari negara-negara anggota OIC, maka potensi zakat dunia mencapai USD 600 miliar [7].

  Namun, potensi zakat di Indonesia yang digambarkan oleh berbagai studi tersebut, belum didukung oleh penghimpunan dana zakat di lapangan. Data terkini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang cukup tinggi antara potensi zakat dengan penghimpunan dana zakatnya. Hal ini dapat dilihat dari data aktual penghimpunan zakat, infaq dan sedekah nasional oleh OPZ resmi pada tahun 2015 yang baru mencapai Rp 3,7 triliun atau kurang dari 1,3 persen potensinya. Kesenjangan ini dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti: 1. Rendahnya kesadaran wajib zakat (muzakki), rendahnya kepercayaan terhadap BAZ dan LAZ, dan perilaku muzakki yang masih berorientasi jangka pendek, desentralis dan interpersonal. 2. Basis zakat yang tergali masih terkonsentrasi pada beberapa jenis zakat tertentu, seperti zakat fitrah dan profesi. 3. Masih rendahnya insentif bagi wajib zakat untuk membayar zakat, khususnya terkait zakat sebagai pengurang pajak sehingga wajib zakat tidak terkena beban ganda.

  Pada kenyaatan bagi umat Islam masih rendahnya inisiatif muzakki untuk membayar zakat dan belum ada sistem informasi pribadi yang mencatat data penghasilan muzakki yang dapat dia gunakan secara haul (satu tahun) secara mobile, sehingga akan mendapat informasi kapan muzakki pengelolaan dana pribadi sehingga dapat menentukan kapan membayar zakat dengan ketentuan sampai satu nisap dimana setiap penghasilan yang didapat muzakki akan dientrikan sehingga akan terekam rekap data dalam sistem informasi dengan nominal data yang akan dizakatkan.

  Dengan perkembangan teknologi informasi yang memudahkan dalam mendapat data dan informasi dengan cepat, teknologi informasi memberikan perkembangan ilmu pengetahuan, dan salah satu manfaat teknologi informasi adalah pada pengelolaan profesi, karena perlu sebuah sistem secara pribadi yang dapat dikelola pada perencanaan dalam pengumpulan rekapiltulasi zakat mal yang tersimpan secara online sehingga muzakki akan mengetahui pengelolaan dana dan dapat memberikan informasi pengumpalan dana sampai satu nisap yang teingrasi langsung secara mobile seperti smatphone yang dapat diakses dimana dan kapan saja secara virtual account pada web secara online.

  Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Rifa’atunnisa dengan rancangan berupa tampilan sistem berupa halaman yang berisi mengenai panduan zakat yang terdiri dari pengertian, dalil tentang zakat dan macam-macam zakat, kemudian mengenai hitung zakat yang terdiri dari zakat fitrah, zakat mal dan zakat profesi, serta tentang aplikasi dapat digunakan dalam perangkat handphone/tablet berbasis android berdasarkan kesimpulan hasil pengujian yang telah dilakukan kepada pengguna handphone android oleh pengurus lembaga zakat, namun belum ada aplikasi yang merekam data penghasilkan muzakki sehingga dapat mengetahui kapan dilaksanakan zakat maka perlu pengembangan dengan membuat sistem tentang merekam data penghasilan zakat dalam sebuah sistem yang langsung diakses secara mobile oleh muzakki

  Tujuan penelitian ini untuk membangun sebuah sistem informasi pribadi zakat profesi yang dapat mengelola perencanaan dan rekap dana yang tersimpan secara online yang dapat digunakan oleh muzakki untuk merekapitulasi penghasilan sampai pada haul (satu tahun masehi yang terhitung dari 1 januari sampai 31 januari ), dengan harapan bisa membantu muzakki untuk mengelola dan menyimpan data penghasilan yang tersimpan dan dapat akses kapan saja secara mobile sehingga memunculkan kesadaran muzakki dan bisa menentukan kapan melaksanakan zakat dengan ketentuan sampai satu nisap.

  Robert J.Varzelo/John Reuter III dalam Jogiyanto menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari dari siklus pengembangan sistem, pendefenisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi dan menggambarkan bagaimana sistem dibentuk. Robert J.Varzelo/John Reuter III menjelaskan bahwa perancangan sistem merupakan tahapan yang dilakukan setelah analisis sistem [6]. Perancangan sistem adalah tahap awal dimana pendekatan awal untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalah yang ada dan menurut Joe Valacich (2012) pengembangan sistem adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sedang berjalan [6].

  A.

   Perangacan sistem dengan UML

  Pemodelan (modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangat penting agar dapat memahami sistem secara menyeluruh. Semakin komplek sebuah sistem, semakin penting pula pengguaan teknik pemodelan yang baik. Dengan menggunakan model, diharapkan pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat. Kesuksesan suatu pemodelan piranti lunak ditentukan oleh tiga unsur, yaitu pemodelan (notation), proses (process), dan tool yang digunakan [4].

  UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menejelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi objek. UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang bisa digunakan untuk memodelkan suatu sistem. UML memungkinkan developer melakukan permodelan secara visual, yaitu penekanan pada penggambaran, bukan didominasi oleh narasi. Pemodelan visual membantu untuk menangkap struktur dan kelakuan dari objek, mempermudah penggambaran interaksi antara elemen dalam sistem, dan mempertahankan konsistensi antara desain dan implementasi dalam pemrograman (Hermawan,2005). UML, merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, kontruksi, serta dokumentasi. Sejalan dengan itu [6], Menjelaskan UML adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem [4].

  UML merupakan pemodelan berorientasi objek dalam merancang suatu sistem, akan tetapi dapat digunakan untuk pemodelan aplikasi prosedural [4]. Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga bisa didapatkan pemahaman secara menyeluruh . UML menyediakan sembilan jenis diagram yaitu Diagram kelas, Diagram Objek, Use Case Diagram, Sequence diagram,

  

Collaboration Diagram , Statechart Diagram, Activity Diagram, Component Diagram,

Deployment Diagram [6]. Akan tetapi Sulistyorini (2009) menyatakan bahwa

  kesembilan diagram tersebut tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semua dibuat sesuai dengan kebutuhan [6].

  1) Use Case Diagram

  Use Case Diagram bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case

  dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna [6]. 2) Class Diagram

  Class adalah sebuah spesifikasi yang akan menghasilkan objek dan merupakan inti

  dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan struktur dan dekripsi kelas, package beserta hubungan satu sama lain [4]. 3) Activity Diagram

  Grady Booch (2005) berpendapat bahwa, An activity diagram is essentially a flowchart, showing flow of control from activity to activity, activity diagram secara esensial mirip dengan flow chart atau diagram alir yang menunjukkan aliran kendali dari sebuah aktivitas ke aktivitas lainnya. Dalam activity diagram terdapat aksi atau aktivitas, activity nodes, flows atau aliran, dan objek.

  B. Zakat Profesi

  a. Pengertian Zakat Zakat profesi dikenal dengan istilah zakah rawatib al-muwazhaffin (zakat gaji pegawai) atau zakah kasb al-

  ‘amal wa al-mihan al-hurrah atau zakat hasil pekerjaan dan profesi swasta [1]. Profesi didefinisikan sebagai zakat yang dikenakan pada tiap pekerjaan atau keahlian profesional tertentu, baik yang dilakukan sendiri maupun bersama orang atau lembaga lain, yang mendatangkan penghasilan (uang) yang memenuhi nishab [12].

  b. Cara mengeluarkan zakat profesi Dalam buku Fiqh Zakat karya DR Yusuf Qaradlawi. bab zakat profesi dan penghasilan, dijelaskan tentang cara mengeluarkan zakat penghasilan yaitu:

  Pengeluaran bruto, yaitu mengeluarkan zakat penghasilan kotor. Artinya, zakat penghasilan yang mencapai nisab 85 gr emas dalam jumlah setahun, dikeluarkan 2,5 % langsung ketika menerima sebelum dikurangi apapun. Jadi kalau dapat gaji atau honor dan penghasilan lainnya dalam sebulan mencapai 2 juta rupiah x 12 bulan = 24 juta, berarti dikeluarkan langsung 2,5 dari 2 juta tiap bulan = 50 ribu atau dibayar di akhir tahun = 600 ribu. Hal ini berdasarkan hadits riwayat imam Al-Bukhari dari Hakim bin

  Hizam bahwa Ra sulullah SAW bersabda: “…. dan paling baiknya zakat itu dikeluarkan dari kelebihan kebutuhan …” [1].

  ETODE

  C. PENELITIAN M Adapun kerangka kerja dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

  Pengumpulan Data Analisis Sistem Perancangan Sistem Implementasi dan

  Pengujian Evaluasi Sistem

  Gambar 2. Kerangka Kerja Penelitian Penjelasan dari Gambar 2.

  1) Pengumpulan data terdiri atas, (a) Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu, melakukan serangkaian penelitian langsung untuk mendapatkan data-data dengan cara observasi dan wawancara, (b) Penelitian Pustaka (Library Research) yaitu, penelitian pustaka ini dilakukan untuk melengkapi pembendaharaan konsep dan teori yang akan digunakan sebagai landasan keilmuan, (c) Penelitian Laboratorium (Laboratory Research), dimaksudkan untuk melakukan pengujian terhadap penerapan sistem. 2) Analisis sistem terdiri atas, (a) analisis permasalahan, dilakukan analisis masalah yang timbul, kemudian diharapkan dapat menemukan solusi dari permasalahan- permasalahan yang ada di dalam perancangan sistem; (b) analisis kebutuhan, dengan melakukan observasi, wawancara dan pengisian kuesioner, studi literatur dari sumber-sumber yang dapat dipercaya; (c) analisis data, analisis data bertujuan untuk melakukan pengelompokan terhadap data yang diperoleh sehingga akan memudahkan peneliti melakukan analisis berikutnya.

  3) Perancangan sistem terdiri atas, (a) perancangan input, pada tahap ini perhitungan secara komputerisasi tentang input dan proses yang nantinya menghasilkan output; (c) perancangan output, berdasarkan perancangan input, maka langkah berikutnya akan dilakukan perancangan terhadap output. 4) Implementasi dan pengujian, pada tahap ini melakukan implementasi dan pengujian sistem yang telah dirancang. 5) Evaluasi Sistem, tahap ini merupakan tahap untuk melihat kehandalan sebuah sistem, apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ada dan keinginan yang diharapkan serta sejauh mana sistem tersebut diterapkan.

ASIL DAN EMBAHASAN

D. P H 1.

   Use Case Diagram Use case diagram digunakan untuk mendapatkan functional requirement dari

  sebuah sistem. Use Case berisi apa yang dilakukan oleh sistem atau apa yang terjadi pada sistem, bukan bagaimana sistem melakukan. Disini digambarkan secara naratif bagaimana interaksi antara pengguna dengan sistem. Pada Use case diagram, ada dua aktor yang berinteraksi dengan sistem, yaitu : Muzakki dan admin. Peran admin dalam sistem ini yaitu mengolah data Muzakki, menentukan haul, dan menentukan nisab. Registrasi

  Login <<include>> <<include>>

Muzakki

Admin Input Nisab Input Haul Jumlah Zakat Input Penghasilan <<include>>

  Gambar 2 Use Case Diagram 2.

   Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang

  dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi,

  

Muzakki

Login

Penghasilan

Input

Home

Jumlah

Logout

zakat

  Gambar 3 Activity Diagram pada Muzakki 3.

   Sequence Diagram

  Sequence Diagram pada Muzakki menggambarkan bahwa interaksi antara objek yang ada di sekitar sistem, interaksi di saat seorang Muzakki melakukan login, serta interaksi di saat Muzakki mengimput penghasilan. Setelah mengimput penghasilan tiap bulannya, maka apabila telah sampai haul maka akan diberikan hasilnya berupa jumlah zakat yang akan dibayarkan apabila sampai nisabnya. Muzakki Home Login Input Logout 1. Pilih Menu Penghasilan

  2. Masukkan Id dan Pass 4. Masukkan Penghasilan 3. Validasi

  5. Keluar

  Gambar 5. Sequence Diagram pada Muzakki

  4. Class Diagram Class Diagram menggambarkan struktur dari suatu sistem yang disajikan dalam

  bentuk class beserta atribut-atribut dan hubungan antar class. Umumnya class diagram dari suatu sistem akan menggambarkan juga bagaimana struktur database yang dibutuhkan untuk membangun sistem tersebut.

  Gambar 7 Class Diagram 5.

   Rancangan Program Zakat Profesi

  Dengan memperhatikan tahap perancangan yang telah dilakukan sebelumnya dengan pemodelan UML, maka menghasilkan tampilan antar muka sebagai berikut:

  1. Rancangan Biodata Muzakki Menampilkan data muzakki yang akan tersimpan data database, aplikasi akan menyimpan data muzakki yang terlebih dahalu register untuk bisa login sebagai muzakki sehingg muzakki mengelola dana penghasilkan

  1. Rancangan Input Penghasilan Zakat Profesi Muzakki menyimpan penghasilan pribadi secara online setiap berkala, sehingga muzakki dapat mengetrikan data penghasilan yang terakumulasi selama setahun (haul)

  Gambar 9. data penghasilan zakat profesi

  2. Rancangan Laporan Zakat Haul Laporan data penghasilan prosfesi muzakki akan tersimpan satu haul dan akan muncul informasi zakat yang harus dikeluarkan oleh muzakki jika sampai satu nisap

  Gambar 10 Laporan zakat profesi dalam haul

  ESIMPULAN

  E. K Berdasarkan pada hasil pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem Informasi zakat profesi dapat diakses secara mobile dengan melakukan login

  yang terlebih dahalu register untuk bisa login sebagai muzakki sehingg muzakki mengelola dana penghasilkan.

  2. Aplikasi sistem informasi zakat profesi pribadi yang dapat dikelola pada

  perencanaan dalam pengumpulan rekapiltulasi zakat mal yang tersimpan secara online.

  

3. Aplikasi zakat profesi dapat melakukan input penghasilan perbulannya, dan ketika

  sudah sampai haul maka akan muncul jumlah zakat yang harus dibayarkan, apabila sampai nisabnya.

  4. Aplikasi zakat profesi berbasis mobile ini berfungsi sebagai referensi untuk

  mengetahui perhitungan zakat profesi yang wajib pengguna keluarkan serta menyajikan sedikit informasi mengenai ilmu zakat profei.

  

5. Aplikasi zakat sudah dapat digunakan dalam perangkat handphone/tablet berbasis

mobile berdasarkan kesimpulan hasil pengujian yang telah dilakukan kepada

  pengguna handphone yang bisa diakses oleh muzakki sehingga akan mendapatkan informasi kapan mengeluarkan zakat dalam haul sampai satu nisap.

  

DA FTAR P USTAKA

  [1] Yusuf Al-Qaradhawi, Fiqh az-Zakah, I/497; Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami

  wa Adillatuhu, II/865; Ali as-Salus, Mausu’ah al-Qadhaya al-Fiqhiyah al- Mu’ashirah, hal. 522; Al-Yazid Ar-Radhi, Zakah Rawatib Al-Muwazhaffin, hal.

  17.

  [2] Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. CV Andi

  Offset.Yogyakarta

  [3] Grady Booch, J. R. (2005). The Unified Modeling Language User Guide . Addison Wesley Proffesional.

  

[4] Dharwiyanti, S. (2003, Agustus 05). Kuliah Umum IlmuKomputer.com. Dipetik

Juli 01, 2014, dari IlmuKomputer.com:

  [5]

  Rifa’atunnisa, eri satria, rinda cahyana. (2014). Pengembangan Aplikasi Zakat Berbasis Android Menggunakan Metode Prototype, ISSN : 2302- 7339 vol. 11 no.1 2014.

  [6] Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relational dengan MySQL.Yogyakarta :

  AndiOffset

  [7] Beik, I. S. (2015). Towards International Standardization of Zakat. Conference Paper, November 2015. [8] Badan Amil Zakat Nasional. (2016). Dokumen Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA). Jakarta: BAZNAS. [9] Badan Amil Zakat Nasional. (2016). Dokumen Rencana Strategis BAZNAS 20162020. Jakarta: BAZNAS. Badan Amil Zakat Nasional. (2016). [10] Dokumen Statistik BAZNAS 2016. Jakarta: BAZNAS. [11] Puskab BAZNAS.2017. Outlook Zakat Indoensi.Pusat kajian Strategis. [12] Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq, Sedekah, hal. 103; Zakat dalam Perekonomian Modern, hal. 95.

  [13] Yusuf Al-Qaradlawi. Fiqh Zakat, 486, Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis

  Tentang Zakat, Infaq, Sedekah, 104

  [14] Hermawan, J. Analisa Desain Dan Pemrograman Berorientasi Objek dengan

  UML Dan VB.Net. Yogyakarta: Andi, 200 4.

  [15] Outlook Zakat Indonesia. 2017. Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat (BAZNAZ) Indonesia.