KERANGKA LITERATUR Peran Teknologi Informasi dan Outsourcing

PERAN PROSES PENGADAAN DAN KONTRAK DALAM RANCANG BANGUN OPERASIONAL TEKNOLOGI INFORMASI BANK SENTRAL MELALUI SISTEM OUTSOURCING SDM

Tjiptogoro Dinarjo

Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Universitas Mercubuana tjiptogd@yahoo.com

Abstract. The role of outsourcing is very strategic, therefore we needs to have an outsourcing system to optimally support the Information Technology (IT) services that are drived from and integrated with information system and business strategy. The objective of this research is to formulate a model of development of IT services through outsourcing system. This model expected to assist the management in making strategic Human Resources (HR) Policies in line with the institutional strategy and business. The specific objectives of research: analyzing the dominant factors affecting the development of IT services through outsourcing system; analyzing the relations between such factors with the outsourcing success to achieve prime services; analyzing the model forms of development; and producing the model of development. This Case study was conducted in BI, by applying the approach of integrated explorative, descriptive and explanatory researches, analysis for endogen and exogen variables by applying Structural Equation Modeling (SEM). P olicy model was formulated based upon the SEM analysis’s result, then some verification and validation were done through Individual Depth Interview (IDI) and Focus Group Discussion (FGD). This study indicated that the key success factors of outsourcing system in supporting IT services are: (1). capability with indicators quality technical personnel, product efficiency, technical process, process management, quality control, service quality and project management; (2). procurement process with indicators: service quality, competition, cost, cooperation, and froud act; (3). contract with indicators: incentive, penalty, trust, preventing froud act, and cooperation; (4). outsourcing implementation with indicators: cooperation, sustainable expectation, partnership, investment intention, commitment and power client. But In this case, how ever focus analysis on: (1). procurement process with indicators: service quality, competition, cost, cooperation, and froud act; (2). contract with indicators: incentive, penalty, trust, preventing froud act, and cooperation:

Keywords: Outsourcing, Information Technology, Structural Equation Modeling, Human Resources Policies.

Abstrak. Peran outsourcing sangat strategis, oleh karena itu kita perlu memiliki sistem outsourcing untuk mendukung Teknologi Informasi (TI) layanan yang drived dari dan terintegrasi dengan sistem informasi dan strategi bisnis secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan model pengembangan layanan TI melalui sistem outsourcing. Model ini diharapkan dapat membantu manajemen dalam membuat Sumber Daya Manusia strategis (SDM) Kebijakan sejalan dengan strategi kelembagaan dan bisnis. Tujuan khusus dari penelitian: menganalisis faktor dominan yang memengaruhi pengembangan layanan TI melalui sistem outsourcing, menganalisis hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan keberhasilan outsourcing untuk mencapai pelayanan prima; menganalisis bentuk model pembangunan; dan memproduksi model pembangunan. Studi kasus ini dilakukan di BI, dengan menerapkan pendekatan terpadu eksploratif, deskriptif dan jelas penelitian, analisis endogen dan eksogen variabel dengan menerapkan Structural Equation Modeling (SEM). Model kebijakan ini dirumuskan berdasarkan hasil analisis SEM, maka beberapa verifikasi dan validasi yang dilakukan melalui Wawancara Kedalaman Individual (IDI) dan Focus Group Discussion (FGD). Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kunci keberhasilan sistem outsourcing mendukung layanan TI adalah: (1) kemampuan dengan personil kualitas indikator teknis, efisiensi produk, proses teknis, manajemen proses, kontrol kualitas, kualitas layanan dan manajemen proyek; (2) proses pengadaan dengan indikator: kualitas layanan, kompetisi, biaya,

Tjiptogoro Dinarjo, Peran Proses Pengadaan dan Kontrak dalam Rancang Bangun Operasional …

kerjasama, dan bertindak Froud; (3) kontrak dengan indikator: insentif, penalti, kepercayaan, mencegah tindakan Froud, dan kerja sama; (4) pelaksanaan Outsourcing indikator: kerja sama, harapan berkelanjutan, kemitraan, tujuan investasi, komitmen dan klien daya. Tetapi dalam hal ini, bagaimana pun fokus analisis: (1) proses pengadaan dengan indikator: kualitas layanan, kompetisi, biaya, kerjasama, dan bertindak Froud; (2) kontrak dengan indikator: insentif, penalti, kepercayaan, mencegah tindakan Froud, dan kerja sama:

Kata kunci: Outsourcing, Teknologi Informasi, Structural Equation Modeling, Kebijakan Sumber Daya Manusia.

Teknologi informasi (TI) Bank Sentral melalui sistem outsourcing di Bank Sentral berperanan

unsur penting. tercapainya tujuan Bank Sentral melalui

Lingkungan luar yakni teknologi khususnya TI kelancaran pelaksanaan tugas sektor moneter,

sedemikian pesat sistem pembayaran, perbankan, dan manajemen

yang

berkembang

menyebabkan kebutuhan SDM TI baik intern. Operasional TI mengandung risiko yang

kuantitas maupun kualitas berkembang cepat sangat tinggi baik yang bersumber dari

pula. Pemenuhan kebutuhan SDM dapat infrastruktur, personil insource , personil

dilakukan dengan dua cara, yaitu insource atau outsource , dan pihak lain yang tidak terduga

outsource . Pemanfaatan sumber outsource sehingga perlu deteksi dini dalam rancang

untuk memenuhi kebutuhan SDM atau disebut bangun operasional TI melalui sistem

SDM outsourcing (dalam hal ini SDM bidang outsourcing . Eriyatno (1989), mengemukakan

TI) merupakan langkah stratejik yang bahwa deteksi dini merupakan kegiatan

berdampak ekonomi. Pemenuhan SDM dengan pendugaan untuk suatu keadaan dimasa

memanfaatkan insource untuk memenuhi mendatang (forecasting), dengan mengadakan

kebutuhan spesialisasi mahal karena adanya taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang

switching cost dari satu keakhlian ke keakhlian terjadi sebelum sesuatu rencana yang lebih

lainnya, selain itu memerlukan waktu yang pasti

lama sehingga dapat kehilangan momentum dikelompokan dalam 2 jangka waktu, yaitu

perkiraan jangka panjang lebih ditekankan pada Penerapan outsourcing dimungkinkan strategi dan perkiraan jangka pendek berisi

secara hukum melalui perikatan hukum antara penanganan secara rinci yang umumnya

penyedia jasa outsourcing yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman penyusunan

disebut provider dengan pengguna jasa yang perencanaan pelaksanaan.

selanjutnya disebut client. Ditinjau dari segi Organisasi dari ukuran menengah sampai

sosial budaya SDM TI mempunyai karakter besar dalam rangka membangun dan

khusus seperti daya imajinasi dan kreativitas, mengoperasikan

ketaatan terhadap prosedur, dan otoritas memanfaatkan SDM TI profesional dari luar

operasional yang melekat pada profesi TI, hal atau disebut outsourcing TI. Peran penting

ini dapat menyebabkan adanya kesenjangan outsourcing TI merupakan bagian dari MSDM

sosial budaya SDM outsourcing TI dengan stratejik, yaitu keterpaduan strategi korporate

sosial budaya yang sudah ada pada organisasi maupun strategi bisnis dengan strategi SDM.

client . Kesenjangan ini dapat menimbulkan Mangkuprawira (2003), mengemukakan bahwa

kontra produktif sehingga memerlukan MSDM stratejik merupakan cara mengerjakan

interaksi sosial dan pemahaman sosial budaya sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu, yakni

organisasi client oleh outsourcer yang perlu dalam merumuskan tujuan terdapat unsur

dibangun sejak proses pengadan provider. meningkatkan daya saing bisnis yang dibentuk

SDM TI dapat dibagi menjadi bersifat oleh pengelola MSDM dengan pendekatan

umum seperti data entry, data procesing, stratejik.

penguasaan software yang sudah umum Pendekatan stratejik MSDM yang terkait

digunakan dan bersifat khusus seperti dengan konsep rancang bangun operasional TI

penguasaan teknologi/ soft ware yang bernilai 140

TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014

Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi ISSN 2085-1162

strategis dan hanya orang tertentu yang dapat dan kontrol merupakan kegiatan yang menguasai, atau karena mempunyai akses ke

diperlukan pada seluruh rangkaian siklus sumber knowledge dan skill tertentu. Untuk

membangun outsourcing TI dimana proses keakhlian TI yang bersifat umum persaingan

pengadaan dan kontrak berperanan penting sedemikian ketat sedangkan yang bersifat

untuk memperoleh outcomes pelayanan TI yang khusus masih lebih bersifat monopoli. Kondisi

dapat dipertanggungjawabkan. pasar ini mewarnai pada proses pengadaan, sistem kontrak, dan teknis operasional di

Rumusan Masalah

lapangan. Penggunaan sistem outsourcing untuk TI berkembang dengan cepat sehingga

mendukung operasional TI merupakan bagian memerlukan kerangka strategi TI jangka

dari MSDM stratejik yang penting, yang panjang (3-5 tahun) dalam bentuk arsitektur

pelaksanaannya perlu mengantisipasi berbagai dan road map TI dengan mempertimbangkan

faktor penting. Dengan demikian rumusan strategi sistem informasi dan strategi bisnis.

masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan Bank Sentral merupakan organisasi dimana TI

sebagai berikut: (1) Apa faktor strategi yang bukan sebagai core bisnisnya melainkan

mempengaruhi operasional TI melalui sistem sebagai pengguna TI untuk mendukung

outsourcing SDM ? (2) Bagaimana hubungan operasional sektor moneter, perbankan, sistem

antara faktor strategis tersebut dengan pembayaran, dan manajemen intern sehingga

outsourcing SDM untuk diperlukan organisasi pengelola TI yang fokus,

keberhasilan

mendukung operasional TI secara optimal di ramping, hemat SDM, dan memiliki kapabilitas

Bank Sentral? (3) Bagaimana proses rancang inti guna mencapai tujuan organisasi. Pemetaan

bangun operasional TI melalui sistem kekuatan dan kelemahan semua personil

outsourcing yang sesuai dengan lingkungan berbasis TI dari manajemen puncak sampai

Bank Sentral? (4) Bagaimana implikasi karyawan operasional yang merupakan bagian

terhadap SDM, operasional, dan kebijakan pada dari realisasi strategi MSDM sebagai subsistem

lembaga?

dari strategi korporat/lembaga

harus

mempertimbangkan perkembangan TI baik

KERANGKA LITERATUR

pada lingkungan internasioanal, regional, dan

Peran Teknologi Informasi dan Outsourcing

organisasi. Ward at al. (2004) mengemukakan bahwa

Siklus rancang bangun operasional TI efektivitas pencapaian manfaat strategis terbaik

melalui sistem outsourcing dapat menggunakan dari sistem informasi (SI) dan teknologi siklus manajem proyek TI. Wright (2006), informasi (TI) adalah fokus pada rethinking

mengemukakan bahwa siklus manajemen business, menganalisis permasalahan bisnis

proyek TI adalah: inisiasi, perencanaan, yang sedang terjadi dan perubahan lingkungan

implementasi, kontrol, cloosing atau kegiatan dengan memberi perhatian pada hal-hal yakni akhir. Pendekatan keputusan strategis maupun

sebagai satu-satunya yang dapat siklus manajemen proyek TI mempunyai

TI

memberikan solusi. Strategi sistem informasi kesamaan, Yakni inisiasi dan perencanaan

lebih fokus pada sistem informasi yang merupakan suatu proses yang menghasilkan

diperlukan organisasi atau perangkat lunak suatu design yang kemudian dijadikan dasar

application sets dan pertanyaan lebih ke arah objek pengadaan jasa provider, hasil akhir dari “What”. Strategi TI lebih memperhatikan

proses pengadaan provider adalah kontrak teknologi, infrastruktur dan terkait dengan

antara provider dengan client pengguna jasa keahlian spesifik dan pertanyaan cenderung

provider . Kontrak antara provider penyedia “How”. Pembangunan strategi sistem informasi

jasa outsourcing dengan client sebagai

dan teknologi informasi didasarkan pada dan

pengguna jasa outsourcing merupakan

terintegrasi dengan komponen lain dari strategi pengaturan hak dan kuwajiban dari masing-

bisnis.

masing pihak dalam mengimplementasikan jasa Strategic Alignment Model pertama kali

outsourcing . Manajemen, ukuran keberhasilan, dikembangkan oleh Massachusetts Institute of

Tjiptogoro Dinarjo, Peran Proses Pengadaan dan Kontrak dalam Rancang Bangun Operasional …

Technology (MIT) pada tahun 1990, yaitu yang sudah umum (Grover dan Teng, 1993). mengembangkan dynamic alignment antara

Keterkaitan strategi SDM dengan tujuan business strategic context dengan IT strategic

manajemen dikemukakan oleh Tyson (1997) context . Model didasarkan pada strategic

yang mendefinisikan SDM strategi sebagai integration dan

sekumpulan idea, kebijakan, dan pelakanaan Henderson

functional integration .

manajemen SDM untuk mencapai tujuan mengembangkan strategic alignment model

manajemen melalui SDM. Secara tegas menggunakan empat domains pilihan strategi

dikemukakan oleh Purcell‟s (1987) bahwa yang terdiri

strategi SDM merupakan lapis kedua atau organizational infrastructure and processes, IT

atas:

business strategy,

ketiga dari strategi bisnis atau strategi korporat strategy, and IT infrastructure and processes.

sebagai strategi lapis pertama. Ward at al., (2004), mengembangkan konsep

dan Earl (1996), ini dengan model yang sejalan dengan strategic

Due

mengemukakan bahwa teknologi informasi alignment di Bank Indonesia (2010), yang

sangat berpengaruh pada masyarakat modern. mengembangkan tiga domain strategi, yaitu:

Pengaruh teknologi informasi terhadap strategi bisnis, strategi TI, dan strategi sistem

organisasi secara lebih spesifik dikemukakan informasi.

oleh Davis (1992), Earl (1996), Grover dan Model strategic Alignment BI menunjukan

Cheon (1996), bahwa pengaruh teknologi bahwa peran TI di Bank Indinesia memberikan

informasi sangat kuat terhadap organisasi dukungan ketersediaan TI, pengembangan

modern. Pendapat yang sama dikemukan pula infrastruktur, perangkat lunak aplikasi, dan

oleh Szewezak dan Khosrowpour (1996), services /layanan TI untuk pencapaian Visi dan

teknologi informasi Misi Organisasi. Hubungan TI dengan aktivitas

bahwa

kemajuan

berpengaruh terhadap efektifitas dan efisiensi bisnis di Bank Indonesia saat ini berada pada

organisasi.

posisi reactive yang ditandai antara lain dengan Martin, Brown, Dehayes, Hoffer, Perkins adanya data warehouse. Peran TI pada posisi

(2002), mengemukakan bahwa organisasi dari reactive adalah mendukung kelancaran bisnis

ukuran menengah sampai besar pada umumnya dan SI melalui sistem TI yang beroperasi secara

merekrut tenaga profesional sistem teknologi efektif, efisien, aman, andal. Posisi ini

informasi dari luar untuk mengoperasikan menunjukan bahwa terdapat gap yang panjang

sistem teknologi informasi mereka. Batasan untuk menuju kondisi ideal yaitu mencapai

ukuran ruang lingkup outsourcing TI posisi governed. Kondisi ideal hubungan TI

diungkapkan oleh Klepper dan Jones (1997), dengan bisnis adalah pada posisi governed yang

mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan ditandai dengan business process automation

total outsouring adalah yang ruang lingkupnya dan master data management. Peran TI pada

meliputi sebagian besar peralatan, staf, dan kondisi ini adalah menjawab pertanyaan “How”

tanggung jawab pelayanan teknologi informasi. dari aspek TI terhadap strategi bisnis, strategi

Sedangkan outsourcing secara selektif bila SI untuk mencapai visi dan misi organisasi. TI

ruang lingkup meliputi beberapa fungsi dalam menjalankan perannya membutuhkan

teknologi informasi. Pendekatan biaya sumber daya baik dari dalam organisasi

dikemukakan oleh Lacity, Willcocks, dan maupun dari luar organisasi. Penggunaan

Feeny (1996), bahwa bila lebih dari 80 % total sumber daya dari luar organisasi guna

anggaran teknologi informasi maka disebut menjalankan peran TI dalam penelitian ini

outsourcing secara total. Dalam penelitian ini disebut outsourcing TI.

yang dimaksud dengan outsourcing teknologi informasi adalah outsourcing teknologi

Outsourcing sebagai Strategi MSDM

informasi secara selektif yang menitikberatkan Outsourcing Teknologi Informasi (TI)

pada sumber daya manusia yang berperan yang merupakan bagian dari manajemen

dalam jasa pelayanan teknologi informasi bank sumber daya manusia strategik mengingat

sentral di Indonesia.

outsourcing TI telah menjadi startegi bisnis 142

TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014

Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi ISSN 2085-1162

Wright (2006), mengemukakan bahwa stakeholder ; (3) critical success factors yang siklus manajemen proyek teknologi informasi

berdampak divergent dan convergent bagi adalah: inisiasi, perencanaan, implementasi,

manajemen; (4) Client dan vendor saling

bergantungan dan saling menguntungkan; (5) Pendekatan

kontrol, cloosing atau kegiatan akhir.

dampak pasca outsourcing: ekonomi, core dikemukakan Lorange (1982), strategi yang

competence management , akses terhadap dikemukakan oleh Romualdo (1998) dan

sumber daya, dan tingkat kedewasaan Gurbaxani (1998) maupun siklus manajemen

hubungan (maturity of the relationship). proyek teknologi informasi tersebut di atas

Lin (2007), melakukan penelitian dengan mempunyai kesamaan inisiasi dan perencanaan

tujuan memahami outsourcing pada sektor dimana kapabilitas merupakan faktor penting

publik di Australia, menguji hubungan antara suatu proses yang menghasilkan suatu design

outsourcing TI dengan penggunaan metodologi yang kemudian dijadikan dasar objek

evaluasi, dan mengidentifikasi issues yang pengadaan jasa provider, hasil akhir dari proses

kritikal dalam evaluasi dan pengelolaan kontrak pengadaan provider adalah kontrak antara

outsourcing TI pada organisasi sektor publik. provider dengan client pengguna jasa provider.

Organisasi publik berbeda dengan organisasi Management , ukuran keberhasilan, dan kontrol

privat yakni tujuan utama adalah provit merupakan suatu kegiatan yang diperlukan

merupakan prioritas pada seluruh rangkaian siklus membangun

sehingga efisiensi

kebijakan organisasi. Untuk organisasi publik outsourcing TI dimana proses pengadaan dan

Cilek et al. (2004) mengemukakan bahwa sistem kontrak untuk menghasilkan SDM

organisasi publik tidak di design untuk menjadi dengan kapabilitas prima berperan penting

efisien, tetapi lebih kearah fair, terbuka (open),

objective , dan accountable sebagai lembaga teknologi informasi yang berkualitas.

untuk memperoleh outcomes pelayanan

yang dibatasi oleh ketentuan/perundang- undangan. Pada dasarnya proyek dalam hal ini

Faktor Teknis dan Resiko

outsourcing TI harus menghasilkan benefits, Feeny

untuk itu perlu tata kelola yang tepat. Remenyi mengemukakan bahwa suatau kapabilitas

et al . (1997) mengemukakan bahwa evaluasi dikenal sebagai suatu perangkat sumber daya

investasi IS/IT penting, namun tidak menjamin manusia berbasis skill , orientasi, sikap,

bahwa benefits yang telah diidentifikasi dan motivasi, dan perilaku yang mempunyai potensi

harapan organisasi dapat direalisasikan dan yang terkait dengan sumbangannya untuk

diperoleh. Hal ini disebabkan teknologi mencapai suatu kegiatan tertentu dan

informasi hanya sesuatu yang memungkinkan berpengaruh

perubahan proses dan hal ini hanya Keberhasilan fungsi TI harus didukung empat

memungkinkan atau menciptakan kapabilitas hal: business requirements; kapabilitas

untuk memperoleh benefits. Realisasi benefits teknikal;

yang sesungguhnya perlu diorganisasi dan (kewenangan, koordinasi, dan kepemimpinan).

dikelola sehingga terjadi peningkatan potensi Proses pengadaan merupakan kegiatan untuk

benefits karena penggunan teknologi informasi menghasilkan provider sebagai pemasok

yang dapat merealisasikan benefits yang terpercaya

sesungguhnya (Changchit et al., 1998; Lin dan requirements; kapabilitas teknis dimuat dalam

Pervan, 2003). Swinarski (2003) melakukan rencana kerja dan syarat-syarat yang diatur

penelitian sebagai disertasi dengan tiga uraian dalam kontrak.

penelitian mengenai dampak hubungan Gottschalk dan Solli-Saether ( 2005)

mekanisme pengelolaan dan kapabilitas melakukan

provider terhadap keberhasilan outsourcing TI. mengidentifikasi dan mengelompokan issues

Berbagai pendapat dan hasil penelitian kritikal yang terkait dengan outsourcing TI.

terdahulu mendukung bahwa dalam kaitannya Issues kritikal yang terkait dengan outsourcing

dengan outsourcing teknologi informasi TI adalah: (1) cost saving; (2) kompetensi inti

permasalahan pengadaan melalui seleksi 143

Tjiptogoro Dinarjo, Peran Proses Pengadaan dan Kontrak dalam Rancang Bangun Operasional …

provider , kapabilitas provider, isi kontrak, terlibat langsung konsep dan pelaksanaan jumlah provider, biaya, kepercayaan, kualitas

outsourcing teknologi informasi di Bank kerja, kerja sama, komitmen, keseimbangan

Sentral. Selanjutnya dilakukan juga Focus cost dan benefit merupakan permasalahan yang

Group Discussion (FGD) dihadiri oleh sangat penting pada strategi outsourcing dan

stakeholder Bank Sentral.

sejalan dengan penelitian ini, yang selanjutnya penulisan ini lebih memfokuskan pada peran

HASIL PENELITIAN DAN

kapabilitas dan

Analisis Struktural Equation Modelling

(SEM)

METODE PENELITIAN

Model Struktural ini adalah model yang

Tempat dan Waktu Penelitian

memenuhi good of fit model, seluruh faktor Penelitian dilakukan di Bank Sentral

dominan yaitu kapabilitas, pengadaan, kontrak, terhadap karyawan pengelola dan pengguna TI

pelaksanaan outsourcing, dan operasional TI di Bank Sentral yang ada di Kantor Pusat dan di

berhubungan signifikan dengan pola tertentu

41 Kantor Bank sentral yang tersebar diseluruh sesuai Gambar 12, dan masing-masing Indonesia. Penelitian dilakukan pada kurun

hubungan memiliki muatan faktor yang waktu Agustus 2009 sampai dengan Januari

berpengaruh nyata terhadap operasional TI. 2010 yang terdiri dari pengumpulan data,

Hasil uji overall model fit menunjukan analisi data, dan penulisan disertasi.

nilai P-value = 0,99 lebih besar dari 0,05 dan nilai RMSEA = 0,00 lebih kecil dari 0,08

Teknik Pengambilan Sampul

sedangkan Chi-square = 79,12 < df = 112. Pengambilan sampul dilakukan terhadap

Hasil pengujian model ini artinya bahwa karyawan Bank Sentral di Kantor Pusat Jakarta

pengukuran hubungan kapabilitas, pengadaan, dan 41 Kantor Bank Sentral yang tersebar di

kontrak, pelaksanaan dan operasional penyedia seluruh Indonesia. Populasi 5.582 orang,

jasa outsourcing TI dalam rangka mendukung populasi target: 3.883 orang, sample purposive:

operasional TI yang diusulkan fit dengan data. 154 orang. Jumlah sampel 154, memenuhi

Ikhtisar nilai-t dan koefisien persamaan kriteria 5 x Jumlah Variabel (30), berada antar

struktural Model Struktural dapat dilihat pada 100 – 200.

Tabel 2. Hasil uji signifikansi menunjukan bahwa semua nilai t- test > 1.96, pada α = 0,05.

Tahapan Analisis

t-test ini menunjukan bahwa hubungan Analisis yang digunakan dalam penelitian

kapabilitas dengan pengadaan, pengadaan ini adala adalah situasional dan analisis SEM.

dengan kontrak, kontrak dengan pelaksanaan, Analisis situasional merupakan analisis peran

pelaksanaan dengan operasional nyata atau dan outsourcing teknologi informasi terhadap

signifikan. Berdasarkan nilai-t dan koefisien strategi bisnis dan sistem informasi. Analisis

(muatan faktor) pada Model Struktural maka kelembagaan yang memfokuskan kepada

model struktural dapat diterima. Lihat gambar organisasi dan pranata kelembagaan; sedangkan

analisis SEM meliputi uji instrumen dengan Hubungan parsial antarvariabel laten

menggunakan uji Validitas dan Realibilitas alat eksogen dengan variabel laten endogen setelah

ukur, mencari model struktural yang memenuhi diurut berdasarkan besar muatan faktornya good of fit. Mengingat terdapat path hubungan dapat diuraikan sebagai berikut: (a) Hubungan

yang tidak signifikan maka dilakukan perbaikan antara pelaksanaan dengan operasional: Muatan

model sampai diperoleh model struktural yang faktor pada hubungan antara pelaksanaan

memenuhi good of fit dan paling sederhana. dengan operasional sebesar 1,00 merupakan

Selanjutnya dilakukan validasi atas model yang angka muatan faktor tertinggi dengan nilai t =

memenuhi good of fit yaitu dengan

menggunakan pendekatan „Individual Depth 8,93 > 1.96 yang berarti hubungan antara pelaksanaan dengan operasional signifikan atau

Interview ’ (IDI) oleh 6 orang pakar yang 144

TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014

Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi ISSN 2085-1162

Gambar 1. Model Struktural 3 Hubungan Kapabilitas, Pengadaan, Kontrak, Pelaksanaan, dan Operasional TI.

nyata. Hal ini menunjukan bahwa variabel dengan pengadaan sebesar 0,85 merupakan laten eksogen pelaksanaan berhubungan

angka muatan faktor peringkat keempat dengan signifikan

nilai t = 17,31 > 1.96 yang berarti hubungan operasional; (b) Hubungan antara pengadan

antar kapabilitas dengan pengadaan signifikan dengan kontrak: Muatan faktor pada hubungan

atau nyata. Hal ini menunjukan bahwa antara pengadaan dengan kontrak sebesar 0,98

variabel laten eksogen kapabilitas berhubungan merupakan angka muatan faktor peringkat

signifikan dengan variabel endogen pengadaan. kedua dengan nilai t = 15,85 > 1.96 yang

Hasil evaluasi tersebut menunjukan bahwa berarti hubungan antara pengadaan dengan

Model Struktural ini dapat diterima sebagai kontrak signifikan atau nyata. Hal ini

model rancang bangun operasional teknologi menunjukan bahwa variabel laten eksogen

informasi melalui outsourcing SDM. pengadaan berhubungan signifikan dengan variabel laten endogen kontrak; (c) Hubungan

Evaluasi Model

kontrak dengan pelaksanaan: Muatan faktor

Variabel Laten Kapabilitas dengan Variabel

pada hubungan antara kontrak dengan

Indikatornya

pelaksanaan sebesar 0,86 merupakan angka Pada variabel laten Kapabilitas terdapat

muatan faktor peringkat ketiga dengan nilai t = indikator-indikator yang digunakan untuk

8,46 > 1.96 yang berarti hubungan antara mengukur variabel laten tersebut, yaitu

kontrak dengan pelaksanaan signifikan atau

Manajemen Proses (X1), nyata. Hal ini menunjukan bahwa pada variabel Kapabilitas Proses Teknik (X2), Kapabilitas laten eksogen kontrak berhubungan signifikan

Kapabilitas

(X3), Kapabilitas dengan variabel laten edogen pelaksanaan; (d).

Manajemen

Proyek

Pengawasan Kualitas (X4), Kualitas Pelayanan Hubungan antar kapabilitas dengan pengadaan:

(X5), Efisiensi Produk (X6) dan Kualitas Muatan faktor pada hubungan antar kapabilitas

Personel Teknis (X7). Lihat gambar 2. 145

Tjiptogoro Dinarjo, Peran Proses Pengadaan dan Kontrak dalam Rancang Bangun Operasional …

X4 0.81 

Gambar 2. Muatan Faktor Indikator Variabel Laten Kapabilitas

Keterangan: ξ 1 = variabel laten kapabilitas

X1 = variabel indikator Kapabilitas Manajemen Proses X2 = variabel indikator Kapabilitas Proses Teknik X3 = variabel indikator Kapabilitas Manajemen Proyek X4 = variabel indikator Kapabilitas Pengawasan Kualitas X5 = variabel indikator Kualitas Pelayanan X6 = variabel indikator Efisiensi Produk X7 = variabel indikator Kualitas Personel Teknis

* = nilai t>1.96 (signifikan pada level 0,05)

Tabel 1. Muatan Faktor,T-value, R 2 dan Errorvar Variabel Kapabiltas.

Indikator 2  t R Errorvar Kapabilitas Manajemen

X2 Kapabilitas Proses Teknik.

Kapabilitas Manajemen

X4 Kapabilitas Pengawasan 0,81

X5 Kwalitas Pelayanan

X6 Efisiensi Produk

X7 Kwalitas Personil Teknis

Reliabilities konstruk 0,93

Variance Extracted 0,80

pengukuran pada Gambar 2. Adapun analisis indikator

Kontribusi masing-masing

variabel

dengan menggunakan SEM menunjukan hasil digambarkan dalam notasi persamaan model

seperti yang terlihat Tabel 1. Hasil uji 146

TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014

Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi ISSN 2085-1162

kebermaknaan masing-masing

Proyek (X3) dengan taksiran validitas sebesar seluruhnya signifikan pada tingkat kesalahan

koefisien

0,59 dan reliabilitas sebesar 0,35. 0,05 dengan nilai estimasi koefisien faktor yang

Enam dari ketujuh indikator tersebut yang distandarkan (standardized) semuanya lebih 2 memiliki R > 0,70 atau estimasi kesalahan

besar dari 0,40 yang merupakan nilai minimal pengukuran < 51% yaitu X1, X2, X4, X5, X6, yang direkomendasikan. 2 X7 dan hanya satu indikator yang memiliki R

Reliabilitas konstruk hasil estimasi < 0,70 atau estimasi kesalahan pengukuran memberikan nilai 0,93 nyata lebih besar dari

>51%yaitu kapabilitas manajemen proyek reliabilitas konstruk minimal dalam penelitian

(X3). Hal ini menunjukan bahwa enam bentuk konfirmatori sebesar 0,70. Variance extracted

kapabilitas, yaitu: kualitas personal teknis (X7), dalam penelitian konfirmatori hasil estimasi

efisiensi produk (X6), kapabilitas proses teknis memberikan nilai 0,80 nyata lebih besar dari

(X2), kapabilitas pengawasan kualitas (X4), 0,50. Hal ini berarti secara komposit indikator

kapabilitas manajemen proses (X1), dan X1-X7 memiliki konsistensi internal yang

kualitas pelayanan (X5) merupakan suatu memadai dalam mengukur konstruk kapabilitas

bentuk kapabilitas yang berpengaruh kuat penyedia jasa outsourcing dalam rangka

terhadap kinerja penyedia jasa outsourcing mendukung operasional TI.

guna mendukung operasional TI agar Berdasarkan hasil pengujian model

memenuhi sercive level agreement dan keseluruhan (overall model fit test) maupun

memberi kepuasan kepada pengguan TI di pengujian model secara individual dengan

Bank Sentral. Kapabilitas manajemen proyek memperhatikan besaran koefisien bobot faktor

(X3) diperlukan namun sebagai unidimensional dan reliabilitas konstruk yang dihasilkan dapat

namun tidak berpengaruh kuat terhadap kinerja disimpulkan

outsourcing TI dalam outsourcing TI dalam rangka rancang bangun

penyedia jasa

mendukung operasional TI. operasional TI melalui sistem outsourcing di Bank Sentral secara unidimensional, tepat, dan

Variabel Laten Procurement dengan

konsisten dapat diukur dengan jelas oleh 7

Indikatornya

indikator. Urutan besar hasil estimasi validitas Variabel laten Procurement mempunyai (koefisien bobot faktor) dan reliabilitas (R 2 ) lima indikator dalam mengukur variabel laten

atas ketujuh indikator tersebut adalah: (a) tersebut, yaitu Biaya Outsourching (Y1), Kualitas personil teknis (X7) dengan taksiran

Kompetisi (Y2), Kerja sama (Y3), Kecurangan validitas dan reliabilitas terbesar dalam

(Y4), dan Kualitas Pelayanan (Y5). Dari hasil pembentukan konstruk kapabilitas penyedia

analisis konfirmatori menunjukkan bahwa jasa outsourcing TI dalam rangka rancang

masing-masing variabel indikator terhadap bangun operasional TI melalui sistem

variabel laten Procurement dapat digambarkan outsourcing . Adapun taksiran validitas sebesar

dalam notasi persamaan model pengukuran 0,90 dan reliabilitas sebesar 0,80; (b) Efisiensi

sebagaimana Gambar 3.

produk (X6) dengan taksiran validitas sebesar Hasil analisis dengan menggunakan SEM 0,88 dan reliabilitas sebesar 0,77; (c)

dapat dilihat pada Tabel 2.

Kapabilitas Proses Teknik (X2) dengan taksiran Hasil uji kebermaknaan masing-masing validitas sebesar 0,82 dan reliabilitas sebesar

koefisien seluruhnya signifikan pada tingkat 0,68; (d) Kapabilitas Pengawasan Kualitas (X4)

kesalahan 0,05 dengan nilai estimasi koefisien dengan taksiran validitas sebesar 0,81 dan

faktor yang distandarkan (standardized) reliabilitas sebesar 0,66; (e) Kapabilitas

semuanya lebih besar dari 0,40 yang Manajemen Proses (X1) dengan taksiran

minimal yang validitas sebesar 0,81 dan reliabilitas sebesar

0,65; (f) Kualitas Pelayanan (X5) dengan Reliabilitas konstruk hasil estimasi taksiran validitas sebesar 0,79 dan reliabilitas

memberikan nilai 0,97 nyata lebih besar dari sebesar 0,62; (g) Kapabilitas Manajemen

reliabilitas konstruk minimal dalam penelitian konfirmatori sebesar 0,70. Variance extracted

Tjiptogoro Dinarjo, Peran Proses Pengadaan dan Kontrak dalam Rancang Bangun Operasional …

Gambar 3. Muatan Faktor Indikator Variabel Laten Procurement

Keterangan: η 2 = variabel laten Procurement

Y1 = variabel indikator Biaya Outsourching Y2 = variabel indikator Kompetisi Y3 = variabel indikator Kerjasama Y4 = variabel indikator Kecurangan Y5 = variabel indikator Kualitas Pelayanan * = nilai t>1.96 (signifikan pada level 0,05).

Tabel 2. Muatan Faktor,T-value, R 2 dan Errorvar Variabel Pengadaan

Indikator 2  t R Errorvar Y1

0,12 Y2

Biaya outsourcing

Kualitas Pelayanan

Reliabilities konstruk

0,94 dalam penelitian konfirmatori hasil estimasi

Variance Extracted

Bank Sentral secara unidimensional, tepat, dan memberikan nilai 0,94 nyata lebih besar dari

konsisten dapat diukur dengan jelas oleh 5 0,50. Hal ini berarti secara komposit indikator

indikator. Urutan besar hasil estimasi validitas Y1 s.d. Y5 memiliki konsistensi internal yang 2 (koefisien bobot faktor) dan reliabilitas (R )

memadai dalam mengukur konstruk pengadaan atas 5 indikator tersebut adalah: (a) Kualitas penyedia jasa outsourcing dalam rangka

pelayanan (Y5) dengan taksiran validitas dan mendukung operasional TI.

reliabilitas terbesar dalam pembentukan Berdasarkan hasil pengujian model

konstruk pengadaan penyedia jasa outsourcing keseluruhan (overall model fit test) maupun

TI dalam rangka rancang bangun operasional pengujian model secara individual dengan

TI melalui sistem outsourcing. Adapun taksiran memperhatikan besaran koefisien bobot faktor

validitas sebesar 0,97 dan reliabilitas sebesar dan reliabilitas konstruk yang dihasilkan dapat

0,94; (b) Kompetisi (Y2) dengan taksiran disimpulkan

validitas sebesar 0,95 dan reliabilitas sebesar outsourcing TI dalam rangka rancang bangun

0,91; (c) Biaya outsourcing (Y1) dengan operasional TI melalui sistem outsourcing di

taksiran validitas sebesar 0,94 dan reliabilitas 148

TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014

Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi ISSN 2085-1162

sebesar 0,88; (d) Kerjasama (Y3) dengan perkiraan sendiri (HPS) dan diperlukan analisis taksiran validitas sebesar 0,92 dan reliabilitas

profesional jika harga penawaran kurang dari sebesar 0,84; (e) Kecurangan (Y4) dengan

80 % HPS. Aspek lain seperti kualitas taksiran validitas sebesar 0,91 dan reliabilitas

pelayanan, kemampuan kerja sama, dan potensi sebesar 0,82.

kecurangan belum diatur dalam ketentuan Kelima indikator tersebut memiliki R 2 > pengadaan barang dan jasa. Aspek kualitas

0,70 atau estimasi kesalahan pengukuran < 51 pelayanan menduduki peringkat tertinggi maka % yaitu Y1, Y2, Y3, Y4, Y5 tidak ada satupun

harus menjadi perhatian utama dalam proses indikator yang memiliki R 2 < 0,70 atau estimasi pengadaan outsourcing teknologi informasi.

kesalahan pengukuran >51 %. Hal ini menunjukan bahwa kelima indikator pengadaan

Implikasi

jasa outsourcing TI yaitu: kualitas pelayanan Secara keseluruhan terdapat implikasi yang diperoleh dari penyedia jasa outsourcing

teoritis yaitu peran identifikasi dan merancang (Y5), kompetisi dalam proses pengadaan (Y2),

rumusan kapabilitas dan proses pengadaan yang biaya outsourcing yang dapat memberikan

sangat penting dalam rancang bangun profitabilitas yang wajar (Y1), kerjasama dari

operasional teknologi informasi melalui sistem

outsourcing. Hasil analisis SEM menunjukan melakukan tindak kecurangan (4) merupakan

penyedia jasa outsourcing (Y3), tidak

masing-masing path hubungan antarvariabel faktor-faktor dalam proses pengadaan yang

laten memiliki muatan faktor yang besarnya berpengaruh kuat terhadap penyedia jasa

sangat berdekatan, dengan demikian kebijakan outsourcing guna mendukung operasional TI

yang ditempuh dalam membangun operasional agar memenuhi sercive level agreement dan

teknologi informasi melalui sistem outsourcing memberi kepuasan kepada pengguan TI di

adalah mengintegrasikani kempat faktor yaitu: Bank Central.

kapabilitas,

pengadaan,

kontrak, dan

pelaksanaan.

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Direktorat Teknologi Informasi. SDM Help Desk TI Bank Sentral memerlukan kapabilitas

Simpulan

setara dengan Pegawai Bank Sentral golongan Kesimpulan dalam penelitian ini adalah

GII, GIII, dan GIV maka pembahasan implikasi sebagai berikut: (1) Faktor dominan rancang

di fokuskan pada kapabilitas yang setara. Pada bangun operasional teknologi informasi melalui

tabel tidak terdapat kolom GII karena sudah

sistem outsourcing adalah: kapabilitas,

kapabilitas GIII. pengadaan, kontrak, pelaksanaan outsourcing,

terlingkup

dalam

kapabilitas SDM yang dan operasional TI sesuai Model hasil

Perbandingan

dipersyaratkan pada SE No 5/58/Intern, penelitian. Kapabilitas yang berpengaruh

Tanggal 18 November 2003 dengan kapabilitas signifikan terhadap operasional teknologi

yang dipersyaratkan dalam dokumen kontrak informasi melalui sistem outsourcing adalah: outsourcing kapabilitas kualitas personil teknis; kapabilitas Help Desk TI serta kapabilitas

hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 3 dan efisiensi produk; kapabilitas proses teknik; dan

Tabel 4.

kapabilitas pengawasan kualitas. Pengadaan Dari tabel tersebut menunjukan bahwa

yang berpengaruh

signifikan

terhadap

secara keseluruhan kapabiltitas persyaratan operasional teknologi informasi melalui sistem

SDM yang tercantum dalam dokumen kontrak outsourcing adalah: kualitas pelayanan; pelaksana outsourcing Help Desk TI Bank kompetisi; biaya outsourcing; kerjasama; dan

Sentral termasuk kedalam kapabilitas personil tidak terjadi tindak kecurangan; (2) Kebijakan

teknis. Yang dimaksud kapabilitas personil proses pengadaan di Bank Indonesia wajib

teknis adalah: (1) Keterampilan manajemen menerapkan prinsip: terbuka dan bersaing, adil

teknologi. Ruang lingkup dari manajemn dan tidak diskriminatif dengan harga yang teknologi adalah manajmen yang terkait dapat

dipertanggungjawabkan.

Harga

dengan: teknoware, infoware, hummanware, penawaran terendah harus di bawah harga

Tjiptogoro Dinarjo, Peran Proses Pengadaan dan Kontrak dalam Rancang Bangun Operasional …

Tabel 3. Kapabilitas Pejabat dan Pegawai GIII DTI-BI

No Kapabilitas GoL Gol Gol Gol Gol Gol

VIII VII VI V IV III

I Pendidikan S2

X X X X X X S1

D3

II Bidang Studi

1. Teknologi informasi.

2. Ilmu Komputer.

3. Managemen informatika.

4. Teknik Informatika.

5. Teknik Elektro.

III Pengetahuan

1. Visi, misi, tugas pokok, X X sasaran dan nilai strategis Bank Indonesia.

2. Bisnis Proses dan Alur Kerja Bank Indonesia.

Teknologi Informasi.

4. Trend Teknologi Informasi.

5. Manajemen Proyek,

6. Bahasa/Algoritma

X X X X Pemprograman.

7. Sistem Operasional.

8. Teknik Komputer.

9. Jaringan Komputer.

X X X (H/W,S/W,

10. Analisis Sistem Aplikasi

X X X Komputer).

jaringan,

11. Konsep Database.

12. Data Flow Diagram (DFD).

X X X (ER-Diagram).

13. Entity Relationship Diagram

X Chart.

14. Decision Table/ Tree/ Flow

15. Bisnis Proses Sektoral.

16. Administrasi.

17. Teknilkal Hardware

IV Ketrampilan Teknik Operasional.

1. Manajemen Teknologi X X Informasi.

2. Negosiasi.

3. Menguasai

X X X X Operasional.

Sistem

4. Menguasai Bahasa X X X X X X 150

TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014

Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi ISSN 2085-1162

No Kapabilitas GoL Gol Gol Gol Gol Gol

VIII VII VI V IV III Pemprograman.

5. Menguasai Hardware dan

X X X Jaringan.

6. Bahasa Inggris Aktif.

7. Menguasai CASE-TOOL.

8. Menguasai Satu

X Generasi Keempat (4GL).

Bahasa

9. Menguasai Satu

Bahasa

Generasi Ketiga (3GL).

V Ketrampilan Managerial

1. Leading through Vision and X X Values

2. Analysis.

3. Continuous Improvement.

4. Decision Making.

5. Aligning Performance for X X Success.

6. Change Leadership.

7. Managing The Job.

8. Executive Disposition.

9. Meeting Leadership.

10. Building Business X X Partnership.

11. Planning and Organizing.

12. Building Partnership.

13. Gaining Commitment.

14. Customer Focus.

15. Developing Others.

16. Work Standards.

17. Quality Orientation

18. Information Management.

19. Collaboration.

20. Communication.

21. Continuous Learning

22. Information Monitoring

VI Pengalaman Kerja

1. Strategi dan Kebijakan.

2. Teknologi Informasi.

3. Anlisis Sistem.

4. Pemprograman Komputer.

5. Pengembangan/ Pemeliharaan

X X X X Aplikasi.

6. Operasional komputer.

VII Karakter Personal

1. Quality Focus.

2. High Technology Orientation. X X X X X X 151

Tjiptogoro Dinarjo, Peran Proses Pengadaan dan Kontrak dalam Rancang Bangun Operasional …

No Kapabilitas GoL Gol Gol Gol Gol Gol

VIII VII VI V IV III

3. Intellectual Focus.

4. High Responsibility.

5. Standardized Work.

6. Initiating Action.

7. Influencing Others.

8. High Involvement Leader.

9. Task Variety.

10. Formal Recognition.

11. Team Development

Tabel 4. Perbandingan Kapabilitas Ketentuan Pegawai, Pelaksana Outsourcing, dan Penelitian Outsourcing.

No SE No 5/ 58/ Intern

Help Desk

Penelitian

Pendidikan Minimal S1 untuk GIV

I. Pendidikan

Pendidikan

disesuaikan Minimal D3 untuk GIII

Minimam S1 untuk

Supervisor,Analis

dengan

Incident, dan Problem

kebutuhan.

Management Minimal D3 untuk FLS, Operator, dan Petugas Administrasi.

II. Bidang Studi

Bidang Studi.  Teknologi informasi.

Bidang Studi

 Disesuaikan  Ilmu Komputer.

 Ilmu Komputer.

dengan  Managemen informatika.

 Teknik Informatika.

kebutuhan  Teknik Informatika.

 Teknik Elektro.

 Teknik Elektro.

III. Pengetahuan

Kemampuan

 Bahasa/ Algoritma

 Kepemimpinan.

Pemprograman.

 Analitikal dan

 Sistem Operasional.

sistimatikal.

 Teknik Komputer.

 Sistem & Aplikasi:

 Jaringan Komputer.

Teknologi

 Analisis Sistem Aplikasi

Informasi,

(H/W,S/W, jaringan,

Operasional Help

Komputer).

Desk, dan IT

 Konsep Database.

Command Center.

 Data Flow Diagram

 Operating System

(DFD).

berbasis Window/

 Entity Relationship

UNIX.

 Logika Program an.

Diagram (ER-Diagram).

 Decision Table/Tree/Flow  Salah satu bahasa Chart.

programan Client

 Bisnis Proses Sektoral.

server &web base

 Administrasi. aplication (VB, 152

TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014

Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi ISSN 2085-1162

No SE No 5/ 58/ Intern

Penelitian  Teknilkal Hardware

Help Desk

Java, Delphi, ASP).

IV. Ketrampilan Teknik

 Manajemen Teknologi

database Oracle/ MS

Informasi.

SQL Server.

 Negosiasi.

 Mengatasi

 Menguasai Sistem

trouubleshoot pada

Operasional.

Local Area Network

 Menguasai Bahasa

 Menguasai Hardware dan

 Bahasa Inggris Aktif.

petunjuk teknis

 Menguasai CASE-TOOL. aplikasi.  Menguasai Satu Bahasa

 Berkomunikasi.

Generasi Keempat (4GL).  Administrasi  Menguasai Satu Bahasa

 Bekerja secara

Generasi Ketiga (3GL).

individual maupun

 Menguasai Web bekerjasama. Programming

 Inisiatif & Motivasi

tinggi.  Menggali informasi dari User.

V. Ketrampilan Managerial

Kemampuan  Analysis.

Kemampuan

 Kapabilitas  Continuous Improvement.  Analitikal dan

 Kepemimpinan.

kualitas  Decision Making.

personal  Planning and Organizing.  Sistem & Aplikasi:

sistimatikal.

teknis.  Gaining Commitment.

 Kapabilitas  Customer Focus.

Teknologi

efisiensi  Developing Others. produk. Operasional Help  Work Standards.

Informasi,

Desk, dan IT

 Kapabilitas

 Quality Orientation proses

Command Center.

 Information Management. teknik.

 Operating System

 Kapabilitas  Collaboration.

berbasis Window/

 Communication. pengawasan

UNIX.

 Continuous Learning kualitas.

 Logika Programan.

 Kapabilitas  Information Monitoring

 Salah satu bahasa

programan Client

manajemen

VI Pengalaman Kerja

 Anlisis Sistem. proses.

server &web base

 Kapabilitas  Pemprograman Komputer.

aplication (VB,

kualitas  Pengembangan/

Java, Delphi, ASP).

pelayanan. Pemeliharaan Aplikasi.

 Konsep &

 Kapabilitas  Operasional komputer.

pengelolaan

database Oracle/ MS

manajemen

proyek.  Quality Focus.

VII Karakter Personal

SQL Server.

 Mengatasi

Tjiptogoro Dinarjo, Peran Proses Pengadaan dan Kontrak dalam Rancang Bangun Operasional …

No SE No 5/ 58/ Intern

Penelitian  High Technology

Help Desk

trouubleshoot pada

Orientation.

Local Area Network

 Intellectual Focus.

(LAN).

 High Responsibility.

 Mernacang,

 Standardized Work.

membuat,

 Initiating Action.

menerapkan

 Influencing Others. petunjuk teknis  High Involvement Leader. aplikasi.

 Task Variety.

 Berkomunikasi.

 Team Development

 Administrasi  Bekerja secara

individual maupun bekerjasama.

 Inisiatif & Motivasi tinggi.  Menggali informasi dari User.

dan orgaware; (2) Keterampilan business

kontrak, dan fungsional; (3) keterampilan interpersonal; (4).

keterampilan teknikal,

penerapan,

dan

manajemen teknologi informasi. Hal ini dapat

Saran

dimengerti mengingat outsourcing help desk (1) Perlu melakukan perubahan SE No teknologi informasi Bank Central lebih ke arah

5/58/Intern, Tanggal 18 November 2003 monitoring , memberikan bantuan solusi

dengan memasukan kapabilitas hasil penelitian. permasalahan operasional teknologi informasi

(2) Perlu melakukan perubahan Peraturan secara terbatas, pendokumentasian dan

Dewan Gubernur Bank Indonesia No 10/ 1/ pengadministrasian seluruh permasalahan dan

PDG/ 2008, mengenai Manajemen Logistik solusi yang masuk kedalam sistem help desk

Bank Indonesia (ML-BI) yang terkait dengan teknologi informasi Bank Sentral. Dari satu

prosedur pengadaan barang dan jasa. aspek kapabilitas personil teknis membutuhkan jumlah SDM sebanyak 55 orang yang tidak

DAFTAR PUSTAKA

mungkin dapat dipenuhi melalui tenaga organik atau insource.

Cooper RD. and SS. Pamela. 2006, Business Hasil penelitian secara keseluruhan,

Research Methods , New York: Mc Graw terdapat isu implkasi teoritis, yaitu peran

Hill.

proses pengadaan yang sangat penting dalam Eriyatno dan F Sofyar. 2007. Riset Kebijakan.

rancang bangun

operasional

teknologi

Bogor: Penerbit IPB Pres. informasi melalui sistem outsourcing. Hasil

analisis SEM menunjukan masing-masing path Gottschalk P and SS Hans, 2005. Critical hubungan antara variabel laten memiliki

Success Factors From IT Outsourcing muatan faktor yang besarnya sangat

Theorities: An Empirical Study , Journal, berdekatan, dengan demikian kebijakan yang

Norwegian School Of Management, Oslo, ditempuh dalam membangun operasional

Norway.

teknologi informasi melalui sistem outsourcing Halvey KJ and MM Barbara. 1996. Information adalah mengintegrasikani kempat faktor yaitu:

Technology Outsourcing Transactions 154

TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014

Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi ISSN 2085-1162

Process, Strategies, and Contracts . Whitten DG. 2004. The Application Singapore: John Wiley & Sons.

Development

Outsourcing Contract Decision: The Effect Of Service Quality,

Klepper R, O Jones and Wendell. 1997. Relationship Quality, Satisfaction, and

Outsourcing Information Technology, Switching Costs on Continuation and

Systems &

Services. Singapore:

Discontinuation Decisions, Dissertation, Simon&Schuster Asia Pte.Ltd. Louisiana Tech University, Louisiana.

Kusnendi. 2008. Model-Model Persamaan Willcocks PL, Feeny David, 2006. IT

Struktural , Bandung: Penerbit Alfabeta. Outsourcing and Core is Capabilities:

Lee Jae-Nam, QHuynh and HR Minh. 2008. An Challenges and Lessons at Dupont , Integrative Model Of Trust On IT

Journal, Information System Management

( http://www.ism.journal.com , diakses pada Perspective , Journal, Korea University

Outsourcing: Examining A Bilateral

26 Juli 2009)

Business School,

South

Korea,

Dokumen yang terkait

Pemikiran Pendidikan al-Mawardi dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Pendidikan Islam antara Batasan Guru dengan Murid

0 0 15

Optimalisasi Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Sikap Keimanan dan Akhlak Mulia pada Peserta Didik

1 2 16

Hubungan antara Komunikasi Keluarga dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau

0 0 8

10. Memp-raktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya 10.1. Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar serta nilai kerjasama, kejujuran, me

0 2 15

PROSIDING LOKAKARYA PENINGKATAN KOMPETENSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI TELEMATIKA, SARANA KOMUNIKASI DAN DISEMINASI INFORMASI – Pustaka Puslitbang Aptika dan IKP

0 0 297

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI MapelKompetensi Keahlian : Bimbingan dan Konseling Jenjang : SMP, SMA, dan SMK Kompetensi Kompetensi Inti Konselor (Standar Kompetensi) Kompetensi Konselor (Kompetensi Dasar) Indikator Esensial Materi Pokok

0 1 13

Foam Bitumen (CMRFB) adalah sesuai Spesifikasi Khusus Daur Ulang Campuran Beraspal Dingin Lapis Pondasi dengan Foam Bitumen (Cold Mix Recycling Base by Foam Bitumen, CMRFB-Base) dengan nilai ITS minimal 300 kPa, nilai TSR minimal 80 dan

1 1 14

A3. Analisa Daerah Rawan Kemacetan di Ruas Jalan Nasional dan Provinsi Jawa Timur

0 0 6

80 cara mengajar yang efektif dan seterusnya

0 1 49

Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

0 3 13