Dampak Abrasi Terhadap Aspek Ekonomi Sos
i
Dampak Abrasi Terhadap Aspek Ekonomi-Sosial Masyarakat di
Pantai Depok, DIY
Dewi Taukidah1, Theresia Retno Wulan3, Ahmad Nur Rochim1, Edwin Maulana2,
Anggara Setyabawana Putra2
1
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Trunojoyo Madura
2
Parangtritis Geomaritim Science Park
3
Badan Informasi Geospasial
E-mail: dewitaukidah47@gmail.com
ABSTRAK
Kawasan Pantai Depok merupakan tempat pariwisata yang berada di Dusun Depok, Desa
Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pantai
Depok merupakan salah satu pantai di pesisir DIY yang rawan terhadap bencana abrasi. Penelitian
ini bertujuan untuk melakukan analisis abrasi terhadap aspek ekonomi dan sosial serta melakukan
kajian mengapa pedagang tetap bertahan di Pantai Depok. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif eksplorasi. Faktor ekonomi dan sosial yang diteliti meliputi perubahan nilai sosial dan
mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat. Data yang digunakan meliputi data primer dan
data sekunder. Perhitungan nilai koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan dari
variabel yang diteliti. Hasil analisis menunjukkan bahwa ancaman abrasi tidak berpengaruh
terhadap kemauan pedagang untuk tetap berjualan di Pantai Depok. Para pedagang tetap tinggal di
Pantai Depok meski mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbaiki rumah makan yang
terkena abrasi.
Kata Kunci: Abrasi, Pantai Depok, Sosial dan Ekonomi
ABSTRACT
Depok Beach is a place of tourism located in Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul District,
Yogyakarta Special Region (DIY). Depok Beach is one of the beaches in the coast of Yogyakarta
that is prone to abrasion disaster. This study aims to perform abrasion analysis on economic and
social aspects as well as to study why traders stay in Depok Beach. The method used is
descriptive exploration method. Economic and social factors studied include changes in social
values and livelihoods undertaken by the community. The data used include primary data and
secondary data. Calculation of correlation coefficient value is done to know the relation of the
variables studied. The results of the analysis indicate that the threat of abrasion does not affect
the willingness of traders to keep selling in Depok Beach. Traders remain at Depok Beach despite
incurred additional costs to repair the rumah makans.
Keywords: Abrasion, Depok Beach, Social and Economic, Disaster
1. PENDAHULUAN
Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan antara laut dan darat (Damaywanti,
2013). Kondisi wilayah pesisir bisa berubah karena aktivitas manuasia dan fenomena
alam. Kabupaten Bantul, DIY merupakan salah satu Kabupaten yang bebatasan dengan
Samudra Hindia. Kabupaen Bantul memiliki beberapa pantai seperti Pantai Goa Cemara,
Pantai Samas, Pantai Parangtritis dan Pantai Depok (Ramdani, 2013). Seperti halnya
pantai lain, pantai di Kabupaten Bantul rawan terhadap abrasi, dan salah satunya adalah
Pantai Depok (Maulana dkk., 2016; Saputro dkk., 2017).
36
Abrasi yang terjadi di wilayah pesisir Pantai Depok menyebabkan sedimen
terbawa oleh gelombang sehingga menyebabkan perubahan garis pantai (Hakim, 2012).
Abrasi yang terjadi di Depok dapat mengganggu aktivitas perekonomian lokal. Abrasi di
Pantai Depok pada tahun 2013 menyebabkan beberapa unit rumah dan pertokohan hilang
(BNPB, 2013). Pada tahun 2016, abrasi di pantai Depok menyebabkan kerusakan dan
kehilangan lebih dari 200 juta (Maulana dkk., 2016).
Abrasi menjadikan permasalahan bagi ekosistem dan pemukiman yang berada di
pesisir (Wahyuningsih, 2016). Dampak dari abrasi yang secara langsung ke masyarakat
adalah aspek soaial dan aspek ekonomi. Aspek ekonomi dan sosial merupakan berbagai
aspek yang menyangkut kehidupan masyarakat, antara lain keadaan demografi,
kesehatan, pendidikan, perumahan, kriminalitas, sosial budaya, dan kesejahteraan rumah
tangga (Basrowi, et al., 2010).
Aspek ekonomi dan aspek sosial yang berada di kawasan pesisir Pantai Depok
sangat menunjang kehidupan masyarakat sekitar. Kawasan pesisir Pantai Depok adalah
objek wisata yang sudah berkembang. Perkembangan Pantai Depok didukung dengan
adanya fasilitas seperti penginapan, kamar mandi, tempat ibadah dan pendukung lainnya
(Nawawi, 2013). Pengelolaan dan perkembangan Pantai Depok sangat berpengaruh
terhadap penduduk dalam perekonomian masyarakat.
Menurut Damaywanti, (2013) dinamika penduduk dari tahun ketahun mengalami
penurunan karena terkena dampak abrasi yang membawa rumah penduduk, dan tempat
berjualan, sehingga akan berdampak pada sosial ekonomi masyarakat. Kawasan Pantai
Depok belum memiliki pengurus organisasi yang mengatur tempat berjualan, sehingga
para pedagang mendirikan di tempat yang mungkin akan terkena abrasi (Rizkiyah,
2013). Abrasi di Pantai Depok berdampak pada perubahan ekonomi yang terlihat dari
hasil pergeseran struktur perekonomian di wilayah pesisir, yaitu dari sektor primer
menuju ke sektor tersier, walaupun pergeserannya masih relatif kecil (Ramdani, 2013).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak ekonomi sosial
yang timbul akibat abrasi yang terjadi di Pantai Depok. Tujuan ke-dua dari penelitian ini
adalah untuk mengkaji alasan masyarakat masih bertahan untuk bertempat tinggal di
daerah rawan bencana abrasi.
2. STUDI AREA
Pantai Depok secara geografis terletak pada koordinat 8 o00’50.6”S dan
110 17’32.6”E. Secara administratif, Pantai Depok terletak di Dusun Depok, Desa
Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Akses menuju Pantai
Depok sangat mudah karena berdekatan dengan Pantai Parangtritis yang berjaraak lima
km. Pantai Depok memiliki morfologi pantai dengan kemiringan sekitar 13-15o dan
memiliki pasir yang berwarna hitam (Freski, 2013). Ilustrasi lokasi penelitian dapat
dilihat pada Gambar 1.
o
Infrastruktur Pantai Depok sangat memadai seperti lapangan parkir, jaringan air
bersih, jaringan listrik. Pantai Depok juga memiliki fasilitas seperti area bermain,
penginapan, gazebo , wisata bahari, Fasilitas umum dan lain-lain (Gambar 2.).
37
Gambar 1. Lokasi Pantai Depok
Sumber: Analisis, 2017
Gambar 2. Foto Udara Kawasan Pantai Depok
Sumber: Putra, 2017
Harga tiket masuk Pantai Depok sangat terjangkau untuk kendaraan bermotor
hanya Rp. 3.000, Mobil Rp. 7.000, Truk Rp. 10.000, Mini Bus Rp. 10.000, dan Bus Rp.
15.00010.000. Pantai Depok juga memiliki kolam renang dengan harga tiket 10.000
untuk dewasa dan 5.000 untuk anak-anak. Selain harga tiket yang terjangkau, Pantai
Depok juga terkenal sebagai tempat wisata kuliner. Pengunjung juga dapat berkunjung
ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) untuk membeli ikan dan bisa langsung diolah di rumah
makan setempat yang menyediakan jasa untuk memasakkan.
3. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif
Eksplorasi. Deskriptif merupakan prosedur yang menjelaskan tentang obyek pada saat
sekarang berdasarkan fakta yang sebenarnya, sedangkan eksplorasi adalah penelitian
berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena benar adanya
(Sugiyono 2010). Beberapa variabel yang menjadi fokus penelitian adalah dampak
ekonomi dan sosial yang meliputi perubahan nilai sosial dan mata pencaharian yang
dikerjakan, serta peran yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
38
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari informasi masyarakat setempat. Data primer diperoleh dengan
teknik snowball sampling. Data sekunder diperoleh dari referensi berupa jurnal, artikel,
maupun data dari pemerintah. Penelitian ini juga emperhitungkan korelasi yang
menghubungkan antara tingkat panghasilan dan jarak bangunan dari bibir pantai.
Korelasi atau hubungan antara variabel yang saling berhubungan dapat dikategorikan
menjadi tiga, yaitu korelasi positif, korelasi negatif, dan tidak ada korelasi (Putra dkk.,
2016). Koefisien korelasi pearson didefinisikan pada persamaan:
=
√� ∑
� ∑
2
− ∑
− ∑
2
∑
√� ∑
2
− ∑
2
………………………………..(1)
4. PEMBAHASAN
4.1. Perubahan garis Pantai Depok dan Analisis Hubungan Pendapatan dengan
Jarak dari Bibir Pantai
Ancaman abrasi yang timbul sangat berbahaya bagi bangunan yang berada di
sekitar pantai. Abrasi yang terjadi dari tahun ke tahun disebabkan gelombang yang kuat.
Gelombang yang kuat terjadi karena hembusan angin dari Samudra Hindia. Gelombang
tersebut terus menerus menggerus sedimen yang berada di pantai. Penggerusan tersebut
akan mempengaruhi luasan daratan dan juga akan mempengaruhi bangunan yang berada
di dekat pantai. Abrasi juga berpengaruh terhadap berkurangnya pengunjung yang datang
ke Pantai Depok. Pengaruh abrasi tehadap bangunan sangat berbahaya dan merugikan
pemilik rumah makan. Rumah makan akan berkurang dan rusak dari tahun ke tahun
akibat abrasi yang terjadi.
Kajian korelasi, dilakukan untuk mengetahui nilai koefisien korelasi pearson dari
variabel yang diuji, yaitu tingkat pendapatan dan jarak bangunan dari bibir pantai (Tabel
1.). Tabel 1 menyajikan data pendapatan rumah makan per bulan dan jarak rumah makan
dengan bibir pantai.
Tabel 1. Pendapatan Rumah Makan dan Jarak dari Bibir Pantai pada
Nama
Pendapatan
Jarak antara Bibir
No
Rumah Makan
(Perbulan)
Pantai (meter)
1
Mbak Tami
1500000
36
2
Narotama
2000000
45
3
Binang Laut
1000000
47
4
Lesehan Mbak Ririn
1500000
42
5
Memory Seafood
10000000
30
6
Sendang Laut
10000000
31
7
Moro tuman
10000000
52
8
Wijaya
5000000
60
9
Cita Rasa
6000000
29
10
Ngangeni
7000000
27
39
11
Danau Bulan
6000000
31
12
Salsabila 2
8000000
32
13
Pondok Kelapa
1500000
60
14
Banyu Biru
5000000
52
5000000
50
15
Dek Rian Seafood
Sumber: Analisis, 2017
Tabel 2 menyajikan nilai koefisien korelasi dengan menggunakan persamaan 1.
Nilai koefisien korelasi jarak bangunan dari bibir pantai yang di hasilkan antara -1
Dampak Abrasi Terhadap Aspek Ekonomi-Sosial Masyarakat di
Pantai Depok, DIY
Dewi Taukidah1, Theresia Retno Wulan3, Ahmad Nur Rochim1, Edwin Maulana2,
Anggara Setyabawana Putra2
1
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Trunojoyo Madura
2
Parangtritis Geomaritim Science Park
3
Badan Informasi Geospasial
E-mail: dewitaukidah47@gmail.com
ABSTRAK
Kawasan Pantai Depok merupakan tempat pariwisata yang berada di Dusun Depok, Desa
Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pantai
Depok merupakan salah satu pantai di pesisir DIY yang rawan terhadap bencana abrasi. Penelitian
ini bertujuan untuk melakukan analisis abrasi terhadap aspek ekonomi dan sosial serta melakukan
kajian mengapa pedagang tetap bertahan di Pantai Depok. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif eksplorasi. Faktor ekonomi dan sosial yang diteliti meliputi perubahan nilai sosial dan
mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat. Data yang digunakan meliputi data primer dan
data sekunder. Perhitungan nilai koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan dari
variabel yang diteliti. Hasil analisis menunjukkan bahwa ancaman abrasi tidak berpengaruh
terhadap kemauan pedagang untuk tetap berjualan di Pantai Depok. Para pedagang tetap tinggal di
Pantai Depok meski mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbaiki rumah makan yang
terkena abrasi.
Kata Kunci: Abrasi, Pantai Depok, Sosial dan Ekonomi
ABSTRACT
Depok Beach is a place of tourism located in Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul District,
Yogyakarta Special Region (DIY). Depok Beach is one of the beaches in the coast of Yogyakarta
that is prone to abrasion disaster. This study aims to perform abrasion analysis on economic and
social aspects as well as to study why traders stay in Depok Beach. The method used is
descriptive exploration method. Economic and social factors studied include changes in social
values and livelihoods undertaken by the community. The data used include primary data and
secondary data. Calculation of correlation coefficient value is done to know the relation of the
variables studied. The results of the analysis indicate that the threat of abrasion does not affect
the willingness of traders to keep selling in Depok Beach. Traders remain at Depok Beach despite
incurred additional costs to repair the rumah makans.
Keywords: Abrasion, Depok Beach, Social and Economic, Disaster
1. PENDAHULUAN
Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan antara laut dan darat (Damaywanti,
2013). Kondisi wilayah pesisir bisa berubah karena aktivitas manuasia dan fenomena
alam. Kabupaten Bantul, DIY merupakan salah satu Kabupaten yang bebatasan dengan
Samudra Hindia. Kabupaen Bantul memiliki beberapa pantai seperti Pantai Goa Cemara,
Pantai Samas, Pantai Parangtritis dan Pantai Depok (Ramdani, 2013). Seperti halnya
pantai lain, pantai di Kabupaten Bantul rawan terhadap abrasi, dan salah satunya adalah
Pantai Depok (Maulana dkk., 2016; Saputro dkk., 2017).
36
Abrasi yang terjadi di wilayah pesisir Pantai Depok menyebabkan sedimen
terbawa oleh gelombang sehingga menyebabkan perubahan garis pantai (Hakim, 2012).
Abrasi yang terjadi di Depok dapat mengganggu aktivitas perekonomian lokal. Abrasi di
Pantai Depok pada tahun 2013 menyebabkan beberapa unit rumah dan pertokohan hilang
(BNPB, 2013). Pada tahun 2016, abrasi di pantai Depok menyebabkan kerusakan dan
kehilangan lebih dari 200 juta (Maulana dkk., 2016).
Abrasi menjadikan permasalahan bagi ekosistem dan pemukiman yang berada di
pesisir (Wahyuningsih, 2016). Dampak dari abrasi yang secara langsung ke masyarakat
adalah aspek soaial dan aspek ekonomi. Aspek ekonomi dan sosial merupakan berbagai
aspek yang menyangkut kehidupan masyarakat, antara lain keadaan demografi,
kesehatan, pendidikan, perumahan, kriminalitas, sosial budaya, dan kesejahteraan rumah
tangga (Basrowi, et al., 2010).
Aspek ekonomi dan aspek sosial yang berada di kawasan pesisir Pantai Depok
sangat menunjang kehidupan masyarakat sekitar. Kawasan pesisir Pantai Depok adalah
objek wisata yang sudah berkembang. Perkembangan Pantai Depok didukung dengan
adanya fasilitas seperti penginapan, kamar mandi, tempat ibadah dan pendukung lainnya
(Nawawi, 2013). Pengelolaan dan perkembangan Pantai Depok sangat berpengaruh
terhadap penduduk dalam perekonomian masyarakat.
Menurut Damaywanti, (2013) dinamika penduduk dari tahun ketahun mengalami
penurunan karena terkena dampak abrasi yang membawa rumah penduduk, dan tempat
berjualan, sehingga akan berdampak pada sosial ekonomi masyarakat. Kawasan Pantai
Depok belum memiliki pengurus organisasi yang mengatur tempat berjualan, sehingga
para pedagang mendirikan di tempat yang mungkin akan terkena abrasi (Rizkiyah,
2013). Abrasi di Pantai Depok berdampak pada perubahan ekonomi yang terlihat dari
hasil pergeseran struktur perekonomian di wilayah pesisir, yaitu dari sektor primer
menuju ke sektor tersier, walaupun pergeserannya masih relatif kecil (Ramdani, 2013).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak ekonomi sosial
yang timbul akibat abrasi yang terjadi di Pantai Depok. Tujuan ke-dua dari penelitian ini
adalah untuk mengkaji alasan masyarakat masih bertahan untuk bertempat tinggal di
daerah rawan bencana abrasi.
2. STUDI AREA
Pantai Depok secara geografis terletak pada koordinat 8 o00’50.6”S dan
110 17’32.6”E. Secara administratif, Pantai Depok terletak di Dusun Depok, Desa
Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Akses menuju Pantai
Depok sangat mudah karena berdekatan dengan Pantai Parangtritis yang berjaraak lima
km. Pantai Depok memiliki morfologi pantai dengan kemiringan sekitar 13-15o dan
memiliki pasir yang berwarna hitam (Freski, 2013). Ilustrasi lokasi penelitian dapat
dilihat pada Gambar 1.
o
Infrastruktur Pantai Depok sangat memadai seperti lapangan parkir, jaringan air
bersih, jaringan listrik. Pantai Depok juga memiliki fasilitas seperti area bermain,
penginapan, gazebo , wisata bahari, Fasilitas umum dan lain-lain (Gambar 2.).
37
Gambar 1. Lokasi Pantai Depok
Sumber: Analisis, 2017
Gambar 2. Foto Udara Kawasan Pantai Depok
Sumber: Putra, 2017
Harga tiket masuk Pantai Depok sangat terjangkau untuk kendaraan bermotor
hanya Rp. 3.000, Mobil Rp. 7.000, Truk Rp. 10.000, Mini Bus Rp. 10.000, dan Bus Rp.
15.00010.000. Pantai Depok juga memiliki kolam renang dengan harga tiket 10.000
untuk dewasa dan 5.000 untuk anak-anak. Selain harga tiket yang terjangkau, Pantai
Depok juga terkenal sebagai tempat wisata kuliner. Pengunjung juga dapat berkunjung
ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) untuk membeli ikan dan bisa langsung diolah di rumah
makan setempat yang menyediakan jasa untuk memasakkan.
3. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif
Eksplorasi. Deskriptif merupakan prosedur yang menjelaskan tentang obyek pada saat
sekarang berdasarkan fakta yang sebenarnya, sedangkan eksplorasi adalah penelitian
berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena benar adanya
(Sugiyono 2010). Beberapa variabel yang menjadi fokus penelitian adalah dampak
ekonomi dan sosial yang meliputi perubahan nilai sosial dan mata pencaharian yang
dikerjakan, serta peran yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
38
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari informasi masyarakat setempat. Data primer diperoleh dengan
teknik snowball sampling. Data sekunder diperoleh dari referensi berupa jurnal, artikel,
maupun data dari pemerintah. Penelitian ini juga emperhitungkan korelasi yang
menghubungkan antara tingkat panghasilan dan jarak bangunan dari bibir pantai.
Korelasi atau hubungan antara variabel yang saling berhubungan dapat dikategorikan
menjadi tiga, yaitu korelasi positif, korelasi negatif, dan tidak ada korelasi (Putra dkk.,
2016). Koefisien korelasi pearson didefinisikan pada persamaan:
=
√� ∑
� ∑
2
− ∑
− ∑
2
∑
√� ∑
2
− ∑
2
………………………………..(1)
4. PEMBAHASAN
4.1. Perubahan garis Pantai Depok dan Analisis Hubungan Pendapatan dengan
Jarak dari Bibir Pantai
Ancaman abrasi yang timbul sangat berbahaya bagi bangunan yang berada di
sekitar pantai. Abrasi yang terjadi dari tahun ke tahun disebabkan gelombang yang kuat.
Gelombang yang kuat terjadi karena hembusan angin dari Samudra Hindia. Gelombang
tersebut terus menerus menggerus sedimen yang berada di pantai. Penggerusan tersebut
akan mempengaruhi luasan daratan dan juga akan mempengaruhi bangunan yang berada
di dekat pantai. Abrasi juga berpengaruh terhadap berkurangnya pengunjung yang datang
ke Pantai Depok. Pengaruh abrasi tehadap bangunan sangat berbahaya dan merugikan
pemilik rumah makan. Rumah makan akan berkurang dan rusak dari tahun ke tahun
akibat abrasi yang terjadi.
Kajian korelasi, dilakukan untuk mengetahui nilai koefisien korelasi pearson dari
variabel yang diuji, yaitu tingkat pendapatan dan jarak bangunan dari bibir pantai (Tabel
1.). Tabel 1 menyajikan data pendapatan rumah makan per bulan dan jarak rumah makan
dengan bibir pantai.
Tabel 1. Pendapatan Rumah Makan dan Jarak dari Bibir Pantai pada
Nama
Pendapatan
Jarak antara Bibir
No
Rumah Makan
(Perbulan)
Pantai (meter)
1
Mbak Tami
1500000
36
2
Narotama
2000000
45
3
Binang Laut
1000000
47
4
Lesehan Mbak Ririn
1500000
42
5
Memory Seafood
10000000
30
6
Sendang Laut
10000000
31
7
Moro tuman
10000000
52
8
Wijaya
5000000
60
9
Cita Rasa
6000000
29
10
Ngangeni
7000000
27
39
11
Danau Bulan
6000000
31
12
Salsabila 2
8000000
32
13
Pondok Kelapa
1500000
60
14
Banyu Biru
5000000
52
5000000
50
15
Dek Rian Seafood
Sumber: Analisis, 2017
Tabel 2 menyajikan nilai koefisien korelasi dengan menggunakan persamaan 1.
Nilai koefisien korelasi jarak bangunan dari bibir pantai yang di hasilkan antara -1