Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran. pdf

Jurnal Etikonomi Vol. 12 No. 1 April 2013

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN
KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Kasus Pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
Umiyati
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRACT
The main aim of the research is to find out the empirical evidence related with the influence of budget
participation toward managerial performance with job satisfaction, leadership style, and organization commitment
as moderating variables. The respondents of this research are leaders (managers) contributed in the budget
settlement of University Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Data elaborations for this research are using
survey method by using quationnaires tools. From 120 quationnaires distributed, the researcher got
103(85,83%) completed quationnaires filled by respondent. Data elaboration is a set of questions adopted from
the previous research. The data are analyzed by using multiple linear regression techniques with interaction test
(Moderated Regression Analysis).The result of this research indicate that there are significant influence between
the budget participation and managerial performance. At the condition when budget participation interacted with
job satisfaction and leadership style as moderating variable, it gave significant influence toward managerial
performance. At the condition when budget participation interacted with the organization commitment as

moderating variable, it gave not significant influence toward managerial performance.
Keywords: budget participation, managerial performance, job satisfaction, leadership style, organization
commitment
1. PENDAHULUAN
Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik sektor swasta
maupun pemerintah. Setiap organisasi bisa mendapatkan manfaat dari perencanaan dan
pengendalian yang diberikan oleh anggaran. Oleh karena itu, penganggaran dalam sebuah
organisasi merupakan proses yang terus menerus. Hal tersebut terjadi karena ketika beberapa
bulan anggaran tahun berjalan mulai diimplementasikan, tim anggaran telah bekerja kembali
untuk menyiapkan anggaran tahun berikutnya. Setiap organisasi yang besar dan telah mature
(matang) dengan tingkat operasional yang relatif stabil dalam jangka panjang, anggaran
merupakan dokumen formal dan sangat rinci. Untuk itu, perlu waktu yang relatif lama dalam
menyiapkan suatu anggaran supaya anggaran dapat selesai dengan tepat waktu diawal tahun
berikutnya dan disetujui semua pihak yang terkait.
Tahapan penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sektor publik
merupakan hal yang sangat penting. Begitu pula dengan ketaatan terhadap alokasi anggaran,
pelaporan dan pertanggungjawaban menjadi perhatian utama manajemen. Bagi organisasi yang
besar, proses penyusunan laporan dan implementasi anggaran dapat berjalan bermingguminggu, bahkan mungkin berbulan bulan.
Proses penganggaran pada organisasi sektor publik memiliki karakteristik yang agak
berbeda dibandingkan dengan penganggaran pada sektor swasta. Menurut Mardiasmo (2002:61)

anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi yang hendak dicapai selama periode waktu
tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial.

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
KASUS PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)

Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup
untuk publik. Namun sebaliknya, pada sektor publik anggaran harus diinformasikan kepada
publik untuk dikritik, didiskusikan dan diberi masukan. Anggaran sektor publik merupakan
instrument akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang
dibiayai dengan uang publik.
Anggaran dalam proses pembuatannya terdapat dua sistem yaitu, top down dan bottom up.
Sebelum adanya perubahan sistem pembuatan anggaran yang mengharuskan adanya
akuntabilitas dalam proses pembuatan dan pelaporan, instansi pemerintah masih menggunakan
sistem top down. Dimana rencana dan jumlah anggaran yang telah ditetapkan oleh atasan atau
pemegang kuasa anggaran, bawahan atau pelaksana anggaran hanya melakukan apa yang telah
disusun. Penerapan sistem ini dapat mengakibatkan kinerja bawahan atau pelaksana anggaran
menjadi tidak efektif, karena atasan terlalu menuntut namun sumber daya pelaksanaan anggaran
tidak mencukupi. Selain itu kuasa pembuat anggaran terkadang kurang mengetahui potensi dan

hambatan yang dimiliki oleh bawahan atau pelaksana anggaran, sehingga target anggaran yang
diberikan melebihi kemampuan pelaksana anggaran.
Proses pembuatan anggaran dengan sistem top down sangat berbeda dengan sistem bottom
up. Anggaran dengan sistem bottom up merupakan proses pembuatan anggaran yang dilakukan
secara bersama-sama antara pemegang kuasa dan pelaksanaan anggaran. Hal ini dapat dilakukan
sebagai sarana yang efektif dan efesien dalam mencapai tujuan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan akuntansi manajemen maka sektor publik
menerapkan sistem penganggaran yang dapat menanggulangi masalah diatas, yaitu dengan
menerapkan partisipasi anggaran (participatory budgeting). Dengan sistem ini, dalam pelaksanaan
anggaran melibatkan pemegang kuasa anggaran (atasan) dengan pelaksana anggaran (bawahan)
untuk menghasilkan kesepakatan dalam penyusunaan anggaran tersebut.
Dalam proses penyusunan anggaran, sebaiknya semua tingkatan manajemen ikut
berpartisipasi (terlibat). Partisipasi dalam penyusunan anggaran yang melibatkan sumber daya
manusia mempunyai pengaruh yang besar dalam penentuan besarnya anggaran dalam institusi
atau organisasi (Govindrajan, 2005:87).
Anggaran dapat dijadikan sebagai alat penilaian kinerja, maksudnya adalah kinerja dapat
dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efesiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja
manajer publik dinilai berdasarkan pada tingkat keberhasilan yang

dicapai yang dikaitkan


dengan anggaran yang telah ditetapkan (Mardiasmo,2002:65).
Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan melibatkan,
mengkomunikasikan, memotivasi dan mengevaluasi prestasi manajer yang akan memainkan
peranan dalam mempersiapkan dan mengevalusi berbagai alternatif dari tujuan anggaran,
dimana anggaran senantiasa menjadi tolak ukur kinerja manajer (Halim,et.al, 2000: 174-177).

Jurnal Etikonomi Vol. 12 No. 1 April 2013

Banyak penelitian bidang akuntansi manajemen yang menaruh perhatian pada masalah
partisipasi anggaran, hal ini karena anggaran partisipatif

dinilai mempunyai konsekuensi

terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Murray, 1990 dalam Sardjito 2007:4 ). Pengaruh
partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial merupakan tema yang menarik dalam
pendidikan akuntansi manajemen. Menurut Lukka (1988) dan Brownell (1982) dalam Sumarno
(2005: 586) ada dua alasan yaitu (a) partisipasi dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat
meningkatkan kinerja dan (b) berbagai penelitian yang menguji antara partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial hasilnya saling bertentangan. Sehingga para peneliti menyimpulkan

bahwa tidak ada hubungan langsung antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial (Gul.et.al,
1995 dalam Nor, 2009: 218).
Beberapa penelitian terdahulu menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, antara lain Brownell (1982); Sumarno (2005);
Yusfaningrum dan Ghozali (2005); Sardjito (2007); Nurcahyani (2010); Arifah (2009); Fitrianti
(2010). Namun ada beberapa peneliti lainnya menemukan partisipai anggaran tidak
meningkatkan kinerja manajerial, antara lain :( Baryan Locke, 1967 dalam Nor, 2009); Milani
(1975); Yuniarti (2007)
Hasil penelitian terdahulu tersebut menunjukan bahwa hasil temuan mereka tidak
konsisten antara satu dengan lainnya. Pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja
manajerial ada kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang bertindak sebagai
variabel intervening atau moderating. Dengan demikian, untuk menyelesaikan perbedaan dari
hasil penelitian tersebut, bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontijensi (contigency
approach) yang secara sistematis mengevaluasi berbagai kondisi atau variabel yang dapat
mempengaruhi pengaruh antara partisipasi dalam penyusunan anggaran kinerja manajerial
(Govindrajan,1986, dalam Nor,2009: 219).
Sejalan dengan pernyataan tersebut diatas, penulis dalam penelitian ini menggunakan tiga
variabel moderating yang akan memoderasi partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap
kinerja manajerial yaitu kepuasan kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi yang
diberikan oleh suatu organisasi kepada para pegawainya.

Kepuasan kerja menunjukan hubungan pengaruh yang positif dan sigifikan terhadap
partisipasi penyusunan anggaran sebagai variabel moderating (Adrianto, 2008 : 61). Hal ini
sesuai dengan teori psikologi yang dikemukakan oleh (Hopwood, 1976,:Brownell, 1982a; Young,
1988 dan Dunk, 1993b dalam Sumarno,2005: 587) bahwa melalui partisipasi anggaran, individu
dapat mengurangi tekanan tugas dan mendapatkan kepuasan kerja, dan selanjutnya dapat
mengurangi senjangan anggaran.
Brownell dan McInnes (1986); Dunk (1990) dalam Nor, (2009: 220) mengemukakan
bahwa partisipasi penyusunan anggaran lebih memungkinkan para manajer (sebagai bawahan)
untuk melakukan negosiasi dengan pimpinan mereka mengenai kemungkinan target anggaran

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
KASUS PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)

yang dapat dicapai. Pimpinan yang memperkenankan bawahanya untuk turut terlibat dalam
pengambilan keputusan menyangkut pekerjaannya umumnya akan meningkatkan kepuasan kerja
bawahannya. Kepuasan kerja yang dimakud adalah sikap seseorang terhadap pekerjaannya.
Kepuasan kerja bisa timbul dalam organisasi biasanya karena adanya kenaikan atau
disetujuinya usulan yang ditawarkan bawahan kepada pimpinan. Faktor lain yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja adalah pekerjaan yang sifatnya menantang, penghargaan yang

sepadan, kondisi lingkungan kerja yang mendukung serta kesesuaian antara pekerjaan dengan
pribadi individu (stonner et. al,1998 dalam Adrianto, 2008 : 16)
Hermawan (2003); Fitrianti (2010) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai
pengaruh yang positif dan siginifikan dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran. Hal ini
berbeda dengan penelitian Sumarno (2005); Nor (2009) yang menemukan bahwa pengaruh
gaya kepemimpinan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial tidak mempunyai
pengaruh yang positif dan siginifikan.
Kemampuan dan keterampilan dalam pengarahan adalah faktor penting yang harus dimiliki
oleh manajer. Keberhasilan suatu organisasi baik secara keseluruhan maupun secara kelompok
dalam suatu organisasi tertentu sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat
dalam organisasi yang bersangkutan (Nor,2009:219). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi tersebut dalam menyelenggarakan
berbagai kegiatannya terutama dapat dilihat dalam hasil kinerja bawahan yang dipimpinnya.
Arifah (2009); Sardjito (2007) menyatakan bahwa terdapat pengaruh dan siginifikan antara
komitmen organisasi dan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
Sementara penelitian Suardana (2009) menemukan bahwa interaksi antara partisipasi
penyusunan anggaran dan komitmen organisasi tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal
ini berarti bahwa penelitian Suardana (2009) menyimpulkan komitmen organisasi tidak mampu
memperkuat hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.
Komitmen organisasi bisa tumbuh apabila individu memiliki ikatan emosional yang kuat

terhadap organisasi, dimana setiap individu akan lebih mengutamakan kepentingan organisasi
dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Pemberian apresiasi dan persepsi yang baik atau
positif terhadap individu yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan membuat individu
tersebut mengutamakan kepentingan organisasinya dibandingkan kepentingan pribadi.
Sebaliknya jika komitmen organisasi rendah maka akan membuat individu berbuat untuk
kepentingan pribadinya (Pinder, 1984 dalam Arifah, 2009 ; 75).
Dengan demikian, selain faktor kepuasan kerja yang sangat penting dalam organisasi agar
pegawai merasa termotivasi dalam memperbaiki kondisi kerjannya dan memberikan respon
yang membangun, faktor kepemimpinan juga mempunyai peranan yang penting untuk memberi
semangat, mengarahkan dan membangkitkan motivasi kerja bawahan. Begitu pula dengan faktor

Jurnal Etikonomi Vol. 12 No. 1 April 2013

komitmen organisasi yang menunjukan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan
sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi diharapkan dapat mendukung proses kegiatan
penyusunan anggaran. Sehingga tugas penyusunan anggaran dapat dilaksanakan secara optimal.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, peneliti termotivasi dalam melakukan penelitian
ini, karena pertama, partisipasi anggaran dinilai mempunyai konsukuensi terhadap sikap dan
perilaku anggota organisasi sehingga penelitian ini mengkonfirmasi kembali atas penelitian
terdahulu apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kinerja manajerial. Disamping itu, juga untuk mengetahui apakah variabel kepuasan kerja, gaya
kepemimpinan, dan komitmen organisasi dapat memoderasi hubungan antara partisipasi
anggaran dan kinerja manajerial. Kedua, berbagai peneliti sebelumnya yang menguji hubungan
antara partsipasi anggaran dan kinerja manajerial masih menunjukan hasil yang tidak konsisten.
Ketiga, sampai dengan tahapan penyelesaian penelitian ini, peneliti belum menemukan hasil
penelitian yang menaruh perhatian pada partisipiasi penyusunan anggaran dengan objek
penelitiannya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan hal tersebut,
maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran
terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan kerja, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen
Organisasi sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta)“.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang (a) Pengaruh partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (b)Kepuasan kerja dalam memoderasi
pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap peningkatan kinerja manajerial (c) Gaya
kepemimpinan dalam memoderasi pengaruh

partisipasi penyusunan anggaran terhadap

peningkatan kinerja manajerial (d) Komitmen organisasi dalam memoderasi pengaruh partisipasi
penyusunan anggaran terhadap peningkatan kinerja manajer.

2. METODOLOGI PENELITIAN
a. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pimpinan dan kepala bagian yang terlibat
dalam penyusunan anggaran di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Adapun tujuan utama dipilihnya Instansi Pemerintah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai sampel penelitian adalah karena UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah
satu perguruan tinggi Islam Negeri di Jakarta yang telah berstatus Badan Layanan Umum
(BLU) penuh sejak tanggal 26 Februari 2008 melalui surat keputusan Menteri Keuangan
Nomor: 42/PMK.05./2008, dimana dengan status barunya UIN Jakarta harus melaporkan
pertanggungjawaban melalui pelaksanaan anggaran dengan didukung oleh sistem akuntansi
dan sistem dokumentasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005.
Anggaran yang dibuat oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan sistem bottom up

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
KASUS PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)

yaitu anggaran yang dibuat secara bersama-sama dengan pemengang kuasa dan pelaksana
anggaran (participatory budgeting), sehingga sesuai dangan topik yang akan diteliti. Selain itu,
karena adanya data yang tersedia dan kemudahan bagi peneliti untuk mengakses data .

Sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yaitu
pengambilan sampel bertujuan. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah (a)
Menduduki jabatan sebagai wakil rektor, dekan, wakil dekan,kepala biro, direktur
pascasarjana, kepala bagian tata usaha, kepala subbagian tata usaha, kepala bidang
perpustakaan, ketua program studi, sekertaris program studi, dan ketua lembaga struktural
UIN (b) Individu terlibat dalam proses penyusunan anggaran tahun 2011-2012 (c)Telah
menduduki jabatan minimal 1 (satu) tahun. Sampel penelitian ini adalah para responden
yang menjawab pertanyaan dari kuesioner yang diajukan peneliti.
b. Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel operasional yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
Partisipasi Penyusunan Anggaran (Variabel Independen)
Partisipasi penyusunan anggaran didefinisikan sebagai keterlibatan manajer-manajer
pusat pertanggungjawaban didalam hal yang berkaitan dengan penyusunan anggaran
(Govindrajan, 1986) .Untuk mengukur tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam
penyusunan anggaran, penelitian ini menggunakan instrument yang dikembangkan oleh
Milani (1975) dalam Sumarno (2005:603) dengan menggunakan skala likert lima point..
Kepuasan Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi (Variabel
Moderating).
Kepuasan kerja disini merupakan hal yang bersifat individual. Masing-masing individu
organisasi pasti memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem dan nilai
pada semua organisasi. Kepuasan kerja selalu mendapatkan perhatian yang penting bagi
perilaku organisasi. Pengukuran variabel menggunakan instrumen yang diadopsi dari
Adrianto (2008), dengan menggunakan skala likert lima point.
Gaya kepemimpinan (leadership styles) merupakan cara pimpinan untuk mempengaruhi
orang lain atau bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau melakukan
kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut
mungkin tidak disenangi (Luthan, 2002:575 dalam Trisnaningsih 2007:12), Instrumen yang
digunakan untuk mengukur variabel ini diadopsi dari Hermawan (2003) dalam Fitrianti
(2010), dengan menggunakan skala likert lima point.
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai keyakinan dan dukungan yang kuat dari
dalam diri individu terhadap nilai sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi dengan
meletakan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadinya (Wiener,1982 dalam Arifah,

Jurnal Etikonomi Vol. 12 No. 1 April 2013

2009:78).Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh
Mowdey (1979) dalam Sumarno (2005:605), dengan menggunakan skala likert lima point
Kinerja Manajerial (Variabel Dependen)
Menurut Mahoney et al. (1963) dalam Sumarno (2005) yang dimaksud dengan kinerja
manajerial adalah kinerja para individu dalam fungsi-fungsi manajerial, antara lain
perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan (supervisi), pemilihan staf,
negosiasi, perwakilan atau representative. Untuk mengukur variabel kinerja manajerial
digunakan instrument self rating yang dikembangkan oleh Mahoney et.al (1963) dalam
Sumarno (2005:404) dengan menggunakan skala likert lima point.
c. Teknik Analisa data
Teknik Analisa data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas
data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan model statistik dengan pendekatan uji interaksi atau sering disebut dengan
Moderated Regression Analysis (MRA). Pendekatan ini diadposi dari persamaan yang digunakan
Govindrajan dan Gupta (1985) dalam Sumarno (2005: 592) Model Analisis data ditunjukkan
dengan persamaan sebagai berikut :
Hipotesis 1 : Y = β0 + β1X1 + e
Hipotesis 2 : Y = β0 + β1X1+ β2X2+ β5X1X2+ e
Hipotesis 3 : Y = β0 + β1X1+ β3X3+ β6X1X3+ e
Hipotesis 4 : Y = β0 + β1X1+ β4X4+ β7X1X4+ e
Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis yang diajukan secara uji statistik terhadap
output yang dihasilkan dari persamaan regresi. Uji statistik yang digunakan, meliputi :
a. Uji R2 (Koefisien Determinan)
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
(Ghozali, 2005;83). Menurut Sugiyono (2009:250), acuan yang menjadi ukuran seberapa
besar penjelasan R2 adalah sangat rendah ( 0,00 - 0,199), rendah (0,20-0,399), sedang (0,40 0,599), kuat (0,60 - 0,799) dan sangat kuat ( 0,80 - 1,000 ). Menurut Santoso (2001) dalam
Priyatno (2008:1) bahwa untuk regresi dengan lebih dua variabel bebas digunakan Adjusted
R2 sebagai koefisien determinasi.
b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji Statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2005:84).Tingkat siginifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 % atau 0.05. Tabel
distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2.5 % (Uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1
(Priyatno 2008:85). Menurut singgih santoso (2004:168) dasar pengambilan keputusan untuk
Uji Statistik t adalah sebagai berikut:

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
KASUS PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)

1. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti
menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terikat.
2. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti
menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Indentitas Responden
Berdasarkan kuesioner yang disebarkan dan dikembalikan, maka diperoleh
indentitas responden tingkat pengembalian sebagai berikut:
Tabel 1
Distribusi dan Tingkat Pengembalian Kuesioner
No
Keterangan
Jumlah
1
Jumlah kuesioner yang disebar
120
2
Jumlah kuesioner yang tidak kembali
14
3
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah
3
4
Jumlah kuesioner yang dapat diolah
103
Sumber: Data primer yang diolah

Presentase
100 %
11,67%
2,5%
85,83%

b. Statistik Deskriptif
Tabel 2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

KM

103

20

43

30.86

4.871

PA

103

9

28

19.92

4.214

KK

103

10

42

21.48

5.156

GK

103

28

70

52.51

8.033

KO

103

15

30

23.82

2.848

Valid N (listwise)
103
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 2 menjelaskan bahwa pada variabel kinerja manajerial jawaban minimum
responden sebesar 20 dan maksimum sebesar 43, dengan rata-rata total jawaban 30,86
dan standar deviasi sebesar 4,871. Variabel patisipasi penyusunan anggaran jawaban
minimum responden sebesar 9 dan maksimum sebesar 28, dengan rata-rata total
jawaban 19,92 dan standar deviasi sebesar 4,214. Sedangkan untuk variabel kepuasan
kerja jawaban minimum responden sebesar 10 dan maksimum sebesar 42 dengan ratarata total jawaban 21,48 dan standar deviasi sebesar 5,156. Gaya kepemimpinan jawaban
minimum responden sebesar 28 dan maksimum sebesar 70 dengan rata-rata total
jawaban 52,51.dan standar deviasi sebesar 8,033. Dan untuk komitmen organisasi

Jurnal Etikonomi Vol. 12 No. 1 April 2013

jawaban minimum responden sebesar 15 dan maksimum sebesar 30 dengan rata-rata
total jawaban 23,82, dan standar deviasi sebesar 2,484.
c. Hasil Uji Kualitas data
Kualitas data dapat diuji dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation. Pedoman suatu
model dikatakan valid jika signifikan probabilitasnya memiliki nilai dibawah 0,05. Pada
penelitian ini setiap pertanyaan dari masing-masing variabel memiliki nilai sig sebesar
0,000 itu menunjukan bahwa variabel partisipasi penyusunan anggaran (X1), Kepuasan
Kerja (X2),Gaya kepemimpiunan (X3), Komitmen organisasi (X4) dan Kinerja
Manajerial (Y) dinyatakan valid karena memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian.
Suatu intrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha berada diatas
0,6. Tabel 3 menunjukan hasil reliabilitas untuk lima variabel penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini.
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Kinerja Manajerial

Cronbach’s Alpha
0,859

Keterangan
Reliabel

Partisipasi Penyusunan Anggaran

0,847

Reliabel

Kepuasan Kerja

0,732

Reliabel

Gaya Kepemimpinan

0,889

Reliabel

Komitmen orgnaisasi

0,762

Reliabel

Sumber: data primer yang diolah
Tabel 3 menunjukan bahwa nilai cronbach’s alpha atas variabel kinerja manajerial
sebesar 0,859, partisipasi penyusunan anggaran sebesar 0,847, kepuasan kerja 0,732,
gaya kepemimpinan sebesar 0,889 dan komitmen organisasi sebesar 0,762. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6.

d. Hasil Uji Asumsi klasik
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal.
Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
KASUS PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)

Gambar 1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah

Sedangkan Hasil uji Heterokedastisitas pada gambar 2 terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, serta tersebar dengan
baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai
untuk memprediksi kinerja manajerial berdasarkan variabel yang mempengaruhinya
yaitu partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja, gaya kepemimpinan, dan
komitmen organisasi.

Gambar 2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kepuasan Kerja, Gaya Kepemimpinan,
Komitmen organisasi dan Kinerja Manajerial
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4 berikut ini menunjukan hasil uji multiokolonieritas berdasarkan nilai
Tolerance dan Variance inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel
independen.
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinieritas
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kepuasan Kerja, Gaya
Kepemimpinan, Komitmen organisasi dan Kinerja Manajerial

Jurnal Etikonomi Vol. 12 No. 1 April 2013
Unstandardized
Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant) 9.991

Standardized
Coefficients
Beta

3.968

Collinearity
Statistics
t

Sig.

2.518

.013

Tolerance

VIF

PA

.476

.107

.412

4.472

.000

.799 1.252

KK

.193

.079

.204

2.444

.016

.970 1.031

GK

.096

.057

.158

1.678

.096

.769 1.301

KO

.093

.154

.054

.602

.548

.832 1.202

a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial (KM)
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4 diatas terlihat bahwa masing-masing variabel mempunyai
nilai tolerance < 0,10 dan nilai variance inflation factor (VIF) > 10. Dimana, hasil uji
multikolinieritas menunjukan bahwa nilai VIF untuk variabel partisipasi penyusunan
anggaran, kepuasan kerja, gaya kepemimpinan. dan komitmen organisasi masing-masing
sebesar 1,252, 1,031, 1,301 dan 1,202, sedangkan nilai tolerance untuk variabel partisipasi
penyusunan anggaran, kepuasan kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi
masing-masing sebesar 0,799, 0,970, 0,769 dan 0,832. Dari hasil pengujian tersebut
mengindikasikan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
e. Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis 1 menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran (X1) terhadap
kinerja manajerial (Y). Hipotesis yang diajukan :
H0 :

Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial.

H1 :

Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
manajerial

1) Uji Koefisien Determinasi
Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi untuk hipotesis 1, sebagai berikut:

Tabel 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 1
Model Summaryb
Model

R

R Square

1
.519a
.269
a. Predictors: (Constant), PA
b. Dependent Variable: KM
Sumber : Data primer yang diolah

Adjusted R
Square
.262

Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
4.185

1.768

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
KASUS PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)

Hasil pehitungan nilai R berdasarkan tabel 5 diatas diperoleh angka korelasi
0,519 artinya hubungan variabel dependen dan independen adalah sedang.Berdasarkan
nilai R Square (R2)

menunjukan variabel partisipasi penyusunan anggaran dapat

menjelaskan 26,9% variabel kinerja manjerial. Sisanya 73,1 dijelaskan oleh sebabsebab lain diluar model.
2) Uji Signifikan Paramater Individual (Uji Statistik t)
Berikut ini disajikan hasil uji statistik t untuk hipotesis 1, sebagai berikut:
Tabel 6
Hasil Uji Statistik t Hipotesis 1
Coefficientsa

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
(Constant)

Std. Error

18.921

2.002

.599

.098

PA

Beta

t

.519

Sig.

9.451

.000

6.096

.000

a. Dependent Variable: KM
Sumber : Data Primer yang diolah

Tabel 6 diatas diperoleh hasil t hitung sebesar 6,096 pada tingkat siginifikan
0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05, sehingga uji t dapat simpulkan bahwa secara
individual pertisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel kinerja manajerial.
Partisipasi penyusunan anggaran dengan melibatkan pihak atas (pemegang kuasa
anggaran) dengan bawahan (pelaksana anggaran) merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur dalam meningkatkan kinerja manajerial. Dengan
menyusun anggaran secara partisipasi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja setiap
individu sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini didasarkan pada pemikiran
bahwa ketika suatu tujuan atau standar yang direncanakan secara partisipatif disetujui,
maka setiap individu akan melaksanakan standar yang ditetapkan dan manajer juga
memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya, karena mereka ikut serta
terlibat dalam penyusunan. Maka hipotesis 1 yang diajukan dalam penelitian ini
didukung.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nor (2009) yang
menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara poisitif dan
signifikan terhadap kinerja manajerial serta penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain
yaitu Sumarno (2005), Arifah (2009) Yusfaningrum dan Ghozali (2005); Sardjito (2007);
Nurcahyani (2010); Fitrianti (2010)

Jurnal Etikonomi Vol. 12 No. 1 April 2013

Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis kedua menguji partisipasi penyusunan anggaran (X1) berpengaruh
secara signifikan terhadap dan kinerja manajerial (Y) dengan kepuasan kerja (X2) sebagai
variabel moderating. Hipotesis yang diajukan :
H0 :

Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial dengan kepuasan kerja sebagai variabel moderating.

H2 :

Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
manajerial dengan kepuasan kerja sebagai variabel moderating.

1)

Uji Koefisien Determinasi
Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi untuk hipotesis 2, sebagai
berikut:
Tabel 7
Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 2
Model Summaryb

Model

R

Std. Error of

Durbin-

Square

the Estimate

Watson

R Square

.579a

1

Adjusted R

.335

.315

4.032

1.702

a. Predictors: (Constant), MODERAT1, PA, KK
b. Dependent Variable: KM
Sumber: Data primer yang diolah

Hasil pehitungan nilai R berdasarkan tabel 7 diatas diperoleh angka korelasi
0,579 artinya hubungan variabel dependen dan independen adalah sedang.
Berdasarkan nilai Adjusted R Square (Adjusted R2) menunjukan variabel
partisipasi penyusunan anggaran, kepuasan kerja dan variabel moderat1 dapat
menjelaskan 31,5 % variabel kinerja manjerial. Sisanya 68,5 dijelaskan oleh sebabsebab lain diluar model
2)

Uji Siginifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Berikut ini disajikan hasil uji statistik t untuk hipotesis 2, sebagai berikut:

Tabel 8
Hasil Uji Statistik t Hipotesis 2
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Standardized
Coefficients

Std. Error

-1.970

8.979

PA

1.403

.424

KK

1.013

.416

Beta

t

Sig.
-.219

.827

1.214

3.311

.001

1.072

2.433

.017

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
KASUS PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)

MODERAT1
-.039
a. Dependent Variable: KM
Sumber: data primer yang diolah

.019

-1.216

-2.020

.046

Nilai t hitung atas interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dan veriabel
kepuasan kerja sebesar -2,020 pada tingkat signifikan 0,046 yang berarti signifikan
karena lebih kecil dari nilai 0.05. Hal ini menunjukan bahwa variabel kepuasan kerja
dapat berfungsi sebagai variabel moderating.
Kepuasan kerja adalah sifat individu yang merasa telah dihargai dan dipercaya
atas diterimanya usulan atau pendapat yang telah diberikan kepada organisasi melalui
partisipasi penyusunan anggaran, yang mengakibatkan terciptanya rasa kepuasan atas
pekerjaannya. Dengan demikian diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kinerja
dan mencapai tujuan serta sasaran organisasi. Kombinasi kesesuaian antara partisipasi
penyusunan anggaran dan kepuasan kerja yang berorientasi pada individu merupakan
kesesuaian terbaik yaitu faktor kepuasan kerja yang memenuhi prasyarat kondisional
atau efektif dari partisipasi penyusunan anggaran dapat meningkatkan kinerja
manajerial. Maka, hipotesis 2 yang diajukan dalam penelitian ini dididukung
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang Adrianto (2008) yang menyatakan
bahwa Kepuasan kerja menunjukan hubungan pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap partisipasi penyusunan anggaran sebagai variabel moderating. Hasil penelitian
ini memberikan bukti empiris mengenai pentingnya aspek kepuasan kerja dalam upaya
meningkatkan kinerja manajerial.
Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis ketiga menguji partisipasi penyusunan anggaran (X1) berpengaruh
secara signifikan terhadap dan kinerja manajerial (Y) dengan gaya kepemimpinan (X3)
sebagai variabel moderating. Hipotesis yang diajukan :
H0 :

Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating.

H3 :

Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating.

1) Uji Koefisien Diterminasi
Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi untuk hipotesis 3, sebagai
berikut:
Tabel 9
Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 3
Model Summaryb

Jurnal Etikonomi Vol. 12 No. 1 April 2013

Model

R
.568a

1

R Square
.323

Adjusted R
Square

Std. Error of
the Estimate

.302

DurbinWatson

4.068

1.736

a. Predictors: (Constant), MODERAT2, GK, PA
b. Dependent Variable: KM
Sumber : data primer yang diolah

Hasil pehitungan nilai R berdasarkan tabel 9 diatas diperoleh angka korelasi
0,568 artinya hubungan variabel dependen dan independen adalah sedang.
Berdasarkan nilai Adjusted R Square ( Adjusted R2) menunjukan bahwa variabel
partisipasi penyusunan anggaran, gaya kepemimpinan dan variabel moderat2 dapat
menjelaskan 30,2 % variabel kinerja manjerial. Sisanya 69,8 % dijelaskan oleh
sebab-sebab lain diluar model.
2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Berikut ini disajikan hasil uji statistik t untuk hipotesis 3, sebagai berikut:
Tabel 10
Hasil Uji Statistif t Hipotesis 3
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Std. Error

15.270

2.821

PA

.315

.142

GK

.111

MODERAT2
.008
a. Dependent Variable: KM
Sumber : data primer yang diolah

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.

5.413

.000

.272

2.213

.029

.055

.183

2.015

.047

.004

.252

2.191

.031

Nilai t hitung atas interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dan variabel
kepuasan kerja sebesar 2,191 pada tingkat signifikan 0,031 yang berarti signifikan,
karena berada dibawah nilai 0.05. Hal ini menunjukan bahwa variabel gaya
kepemimpinan dapat berfungsi sebagai variabel moderating.
Kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah faktor penting. Keberhasilan suatu
organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi
tertentu, sangat tegantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi
yang bersangkutan. Dengan gaya kepemimpinan yang benar, atasan dapat mengarahkan
para bawahannya untuk ikut serta terlibat dalam penyusunan anggaran sehingga
nantinya akan meningkatkan kinerja manajerial. Maka, hipotesis 3 yang diajukan dalam
penelitian ini didukung.

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
KASUS PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hermawan (2003);
Fitrianti (2010) yang menyatakan bahwa variabel partisipasi penyusunan anggaran dan
gaya kepemimpinan secara signifikan mempengaruhi kinerja manajerial. Sedangkan
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh sumarno (2005)
yang menyatakan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara
partisipasi anggaran dan kinerja manajerial adalah tidak signifikan.
Pengujian Hipotesis 4
Hipotesis keempat menguji partisipasi penyusunan anggaran (X1) berpengaruh
secara signifikan terhadap dan kinerja manajerial (Y) dengan komitmen organisasi (X4)
sebagai variabel moderating. Hipotesis yang diajukan:
H0 :

Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating.

H4 :

Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating.

1) Uji Koefisien Diterminasi
Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi untuk hipotesis 4, sebagai
berikut:
Tabel 11
Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 4
Model Summaryb

Model
1

R

R Square
.551a

Adjusted R
Square

.303

.282

Std. Error of the
Estimate

DurbinWatson

4.126

1.721

a. Predictors: (Constant), MODERAT3, KO, PA
b. Dependent Variable: KM
Sumber: Data primer yang diolah

Hasil pehitungan niali R berdasarkan tabel 11 diatas diperoleh angka korelasi 0,551
artinya hubungan variabel dependen dan independen adalah sedang. Berdasarkan nilai
Adjusted R Square ( Adjusted R2) menunjukan bahwa variabel partisipasi anggaran,
komitmen organisasi dan variabel moderat3 dapat menjelaskan 28,2 % variabel kinerja
manjerial. Sisanya 71,8 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Berikut ini disajikan hasil uji statistik t untuk hipotesis 4, sebagai berikut:
Tabel 12

Jurnal Etikonomi Vol. 12 No. 1 April 2013
Hasil Uji Statistif t Hipotesis 4
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Standardized
Coefficients

Std. Error

16.104

3.604

PA

.398

.135

KO

.164

MODERAT3
.007
a. Dependent Variable: KM

Beta

t

Sig.

4.468

.000

.344

2.938

.004

.151

.096

1.084

.281

.004

.211

1.819

.072

Sumber:data primer yang diolah

Nilai t hitung atas interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dan veriabel
komitmen organisasi sebesar 1,815 pada tingkat signifikan 0,072 yang berarti tidak
signifikan, karena berada diatas nilai 0.05. Hal ini menunjukan bahwa variabel
komitmen organisasi tidak dapat berfungsi sebagai variabel moderating.
Komitmen organsasi para pimpinan UIN syarif Hidayatullah Jakarta tidak
signifikan terhadap kinerja manajerial pada penelitian ini, diduga karena walaupun
seorang pimpinan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen organisasi yang
tinggi tetapi dengan adanya tekanan tugas dari atasan dan persaingan dari rekan kerja
serta peraturan baru sesuai dengan pedoman BLU yang harus dijalankan oleh setiap
pimpinan di UIN Jakarta pada masa transisi ini, maka responden menjadi sulit untuk
mengekspresikan rasa kecintaannya terhadap organisasi. Selain itu ketika para
pimpinan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berpartisipasi dalam penyusunan
anggaran bukan karena komitmen yang tinggi tetapi karena struktur organisasi yang
memaksa mereka untuk berpartisipasi dalam menyusun anggaran atau hanya untuk
menjalankan tugasnya. Maka, hipotesis 4 yang diajukan dalam penelitian ini tidak
didukung.
Hasil penelitiaan ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifah
(2009); Sardjito (2007) yang menyatakan terdapat pengaruh dan siginifikan antara
komitmen organisasi dan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
Akan tetapi penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Suardana
(2009) menyimpulkan komitmen organisasi tidak mampu memperkuat hubungan
antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.
4. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian hipotesa, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan analisis regeresi sederhana secara dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
KASUS PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)

yang signifikan anatara variabel dependen (kinerja manajerial) demgam variabel independen
(partisipasi penyusunan anggaran). Hubungan yang ditunjukan oleh koefisien regresi yang
positif siginifikan, artinya apabila partisipasi dalam penyusunan anggaran meningkat maka
kinerja manajerial juga akan meningkat. Penelitian ini berhasil mendukung hipotesi 1 (H1)
yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara siginifikan
terhadap kinerja manajerial, dan mendukung hipoteisi (H2) yang menyatakan bahwa
partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara siginifikan terhadap kinerja manajerial
dengan kepuasan kerja sebagai variabel moderating, serta mendukung hipotesis (H3) yang
menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara siginifikan
terahadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating. Hasil
Pengujian tidak mendukung hipotesis 4 (H4) yang menyatakan bahwa partisipasi
penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap dan kinerja manajerial
dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating, sehingga komitmen organisasi
bukanlah faktor kesesuaian terbaik pada penelitian ini.
Implikasi yang diharapkan pada penelitian ini adalah : studi ini memberikan masukan
yang penting bagi manajer/pimpinan puncak bahwa partisipasi penyusunan anggaran akan
mempengaruhi kinerja. Selain itu, faktor kepuasan kerja, gaya kepemimpinan dan
komitmen

organisasi

kemungkinan

menjadi

faktor

kondisional

yang

harus

dipertimbangkan dalam rangka peningkatan efektivitas organisasi melalui partisipasi
penyusunan anggaran. Faktor tersebut penting dalam kondisi era globalisasi yang penuh
dengan ketidakpastian lingkungan. Bagaimanapun tingkat kesesuaian kepuasan kerja, gaya
kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap efektivitas partisipasi penyusunan
anggaran, masih perlu diuji kembali.
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kelemahan. Beberapa keterbatan
ini diharapkan dapat dapat diatasi pada penelitian berikutnya, keterbatasan itu antara lain:
Penggunaan self rating scale (metode evaluasi diri sendiri) pada pengukuran kinerja manajerial
memungkinkan menimbulkan liniency bias.Penelitian ini hanya menerapkan metode survei
melalui kuesioner dan tidak melakukan wawancara, sehingga informasi yang diperoleh
hanya terbatas dari kuesioner yang diisi oleh para responden.Penulis hanya memasuki tiga
variabel moderating dalam hubungan partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja
manajerial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu kepuasan kerja, gaya kepemimpinan dan
komitmen organisasi. Diduga masih ada faktor lain yang dapat menjadi variabel
moderating, pengaruh partisipasi penyusunan dengan kinerja manajerial.Ruang lingkup
penelitian hanya dilakukan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga
terbatas generalisasinya.

Jurnal Etikonomi Vol. 12 No. 1 April 2013

Saran penulis untuk UIN syarif Hidayatullah Jakarta diharapakan dapat menerapkan
sistem anggaran yang lebih efektif sebagai alat bantu pimpinan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dalam pelaksanaan tugas manajemen, yaitu perencanaan dan pengendalian secara
efektif, efesien dan ekonomis dengan melibatkan faktor perilaku bawahan. Dengan
demikian dapat memotivasi dan mengevaluasi kinerja manajerial. UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sebaiknya mampu meningkatkan komitmen organisasi bawahannya dan bagi atasan
sebaiknya tidak menekan bawahannya dalam melaksanakan tugasnya agar bawahan mampu
menunjukkan dan meniciptakan komitmen organisasi yang tinggi agar mampu
mendapatkan kenyamanan dalam bekerja serta berkomunikasi.
Saran penulis untuk peneliti selanjutnya dapat mengukur kinerja yang tidak diukur
dengan self rating scale sehingga hasil penelitian tidak menimbulkan liniency bias, seperti
kinerja keuangan (ekonomi,efesien,efektivitas). Dapat mempertimbangkan penggunaan
variabel moderasi yang lain, misalnya : budaya organisasi, struktur organisasi, desentralisasi,
motivasi, locus of control, dan sebagainya.Untuk menggunakan metode gabungan antara
evaluasi bawahan terhadap atasan dan evaluasi atasan terhadap bawahannya, agar hasil
penelitian yang dilakukan bisa digeneralisasi dalam upaya memberikan dukungan empiris
terhadap teori yang diajukan.
REFERENSI
Adrianto, Yogi. “Analisis Pengaruh Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan
Kerja, Job Relevant Informasion, Motivasi kerja Sebagai Variabel Moderating “Tesis Universitas
Diponegoro Semarang,2008.
Allen dan Meyer, “ The measurement and antecedents of affective, continuance and normative commitment to
the organization “, Journal of Occupational Psychology (1990), 63, 1-18 Printed in Great
Britian
Anthony, R, N, dan V. Govindarajan. “Sistem Pengendalian Manajemen” Edisi 2 Buku 2, Salemba
Empat: Jakarta 2005.
Arifah, Julita. “ Kontribusi Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi Dengan Sejangan Anggaran Serta
Dampaknya terhadap Kinerja Aparat Pemerintah” Jurnal Akuntabilitas, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Jakarta, Vol 2. No. 1 No.1 Hal 72 – 87 Februari 2009..
Bayangkara, IBK. “ Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasinya “, Salemba Empat, Jakarta,
2010.
Brownell, P. “ The Role Of Accounting Data in Performance Evaluation, Budgetary Participation, and
Organizational Effectiveness” Journal of Accounting Resarch, Vol.20 No. 1 (Spring,1982), pp
12-27
Davis, Keith dan Newstrom, John W. “Perilaku Dalam Organisasi” Edisi Ke Tujuh, Erlangga,
Jakarta, 1985.
Erika, Cut AF; Sholeh; Badrus; Fauzan, Hemmy. “ Komitmen Organisasi Dalam Rangka
Meningkatkan Mutu Pelayanan Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta “, Lembaga Penelitian
UIN Jakarta, UIN Press, 2008.

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
KASUS PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)

Fitrianti, Nofilia “ Pengaruh partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya
Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi Sebagai Variabel Moderating “, Skripsi FEB UIN Jakarta,
2010
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS” Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang, 2005.
Halim, Abdul. Tjahjono ; Ahmad. Husein; Muh. Fakhri. “Sistem Pengendalian Manajemen” UPP
AMP YKPN, Yogyakarta, 2000
Halim.Abdul & Abdulllah.Syukriy “ Hubungan dan Masalah Keagenen Di Pemerintah Daerah: (Sebuah
Peluang Penelitian Anggaran dan Akuntansi)”, Jurnal Akuntansi Pemerintah, 2006
Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne M.. “ Managerial Accounting” Buku 1 Edisis 8, Salemba
Empat, Jakarta 2009.
Hermawan, “ Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja dan Penyusunan Anggaran
di Biro Keuangan dan Perelngkapan Departemen Perindustrian”. Tesis Pasca Sarjana Universitas
Indonesia, Jakarta 2003.
Ikhsan, Arfan. “ Metodologi Penelitian Akuntansi Keperilakuan “ Edisi Pertama, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2008.
Istiyani. “ Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah (Studi
Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Temanggung)” Tesis Universitas Sebelas Maret, Surakarta,
2009.
Lau, M. Choung “ The Effects of Participation and Job-Relevant Information on The Relationship Between
Evaluative Style and Job Satisfaction “ Riview of Quantitative Finance & Accounting, 21 : 1734,2003, Kluwer academic Publisher, Manufactured in the Netherlands.
Lupia, Arthur & Mathew McCubbins “ Representation or abdication? How citizens use institutions to
help delegation succeed ” European Journal of Political Research 37: 291-307. 2000.
Mardiasmo. “ Akuntansi Sektor Publik