BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai:Studi Pada Kantor Camat Medan Baru

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Informasi saat ini merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap organisasi. Informasi memungkinkan organisasi dapat terus mengantisipasi segala

  kemungkinan yang terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan yang sedemikian kompleks. Dewasa ini, system informasi yang digunakan berfokus pada system informasi berbasis computer (computer based information system). Harapan yang ingin diperoleh disini adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi khususnya komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu sehingga dapat lebih efektif dan lebih efesien.

  Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu perusahaan dalam bekerja serta melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Dalam era globalisasi dimana persaingan semakin ketat, kebutuhan manusia akan informasi tak bisa dielakkan. Teknologi informasi merupakan komponen penting bagi pemerintah di era globalisasi. Dalam rangka peningkatan aktivitas sosial dan ekonomi, masyarakat dunia telah memasuki suatu masyarakat yang berorientasi kepada informasi. Sistem informasi dan teknologinya telah digunakan berbagai sektor kehidupan mulai dari perdagangan, pendidikan (electronic education), pemerintahan (E-government), kesehatan (Telemedicine)dan sebagainya. Teknologi informasi mencakup salah system yang mengumpulkan (collect) menyimpan (store) memproses, memproduksi, dan

  Para pakar telah mengembangkan orientasi baru dalam bidang informasi yang dikenal dengan nama Sistem Informasi Manajemen ( Information

  

Management System ). Kemampuan manajemen memanfaatkan informasi dalam

  menjalankan fungsi-fungsi managerial akan turut menentukan berhasil tidaknya manajemen yang bersangkutan meraih keberhasilan dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya. Dengan berkembangnya teknologi dan dengan berubahnya cara organisasi untuk beroperasi dan berkompetensi maka Sistem Informasi Manajemen (SIM) juga dituntut untuk berubah. Dalam pelaksanaan otonomi daerah, teknologi dan komunikasi perlu menjadi pertimbangan bagi para penyelenggara pemerintahan untuk memanfaatkan, mengembangkan dan menguasainya dalam rangka meningkatkan daya saing dan untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

  Dengan adanya keterlibatan manajemen dalam SIM merupakan hal mutlak yang harus di perhatikan. Adanya pelaksanaan yang tidak mencukupi, prosedur birokrasi yang berbelit-belit, lamban, biaya yang tinggi dan inefisiensi sehingga pada akhirnya akan menghambat optimalisasi pelaksaanaan otonomi daerah, kurangnya system yang mendukung kelancaran pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan rendahnya kualitas dan kuantitas SDM yang menguasai teknologi informasi yang mendukung pengembangan dan prasarana yang mendukung kegiatan pemerintahan terutama yang berhubungan dengan informasi dan tidak di dukung oleh system manajemen yang terarah. Sehingga hal ini menghambat dan mengurangi kefektifan aktivitas penyelenggra pemerintahan. adanya manajemen suatu organisasi semakin mampu berperan dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Efektifitas kerja yang didefenisikan sebagai penyelesaian pekerjaan sesuai dengan yang ditentukan sebelumnya dimana selama dipengaruhi pikirannya, tenaga, cara yang paling cepat (waktu) serta kondisi ruangan yang dapat mendukung semangat kerja pegawai. Dengan adanya standar manajemen dapat merencanakan, mmelaksanakan, mengawasi dan mengevalusasi kinerja pegawai agar hasil akhir memuaskan pada pihak-pihak yang mendapatkan pelayanan. Dengan semakin jelasnya manfaat teknologi informasi maka dapat diperoleh bukti bahwa memang benar informasi telah memberikan kontribusi bagi pencapaiaan keinginan maupun maslah yang dihadapi, maka tentu saja pengalaman baik ini akan memberikan sebuah saksi pembelajaran tak ternilai bagi para pemakai teknologi informasi khusunya para pegawai pemerintahan maka secara sadar mereka akan memberlakukan informasi sebagai sebuah asset yang tak ternilai.

  Sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan data dan informasi untuk unit-unit fungsional organisasi pemerintah. Serta dalam menetapkan berbagai kebijakan pemerintahan danperencanaan pembangunan baik pada tingkat konseptual maupun pada tingkat operasional, diperlukan adanya berbagai data dan informasi yang akurat, tepat dan cepat guna pengambilan keputusan sejalan dengan tingkat perkembagan yang semakin maju. Sebagaimana semakin berkembangnya teknologi informasi yang dapat menigkatkan efektifitas kerja pegawai sehingga dapat meningkatkan pula kualitas kerja yang tinggi, maupun antar lembaga pemerintahan, seta aktivitas pemberian pelayanan pemerintahan untuk masyrakat. Intinya dengan adanya system informasi manajemen harus lebih banyak memberikan kemudahan bukan menambah kerumitan atau kesulitan baru khusunya bagi penyelenggara pemerintahan dan umumnya bagi masyrakat. Oleh karena itu penggunaan teknologi informasi khusunya komputerisasi bagi pemerintah harus lebih banyak di tingkatkan karena memberikan kemudahan dalam urusan-urusan penyelenggaraan pemerintahaan.

  Seiring dengan banyaknya keluhan masyarakat terkait dengan kurangnya efektivitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintahan seharusnya menjadi dasar kepada penggunaan system pemerintahan yang lebih mengarah kepada system komputerisasi. Seperti misalnya pada pelayanan identitas masyarakat yang dilakukan di Kantor Camat, baik itu Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan pengurusan identitas lainnya.

  Seiring dengan berkembangnya Sistem Informasi Manajemen, Kantor Camat harus lebih melihat kemampuan efektivitas kerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga segala bentuk pelayanan menjadi hal yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Tidak terkecuali pada Kantor Camat Medan Baru yang berusaha menerapkan sisitem berbasis komputerisasi dalam menjalankan fungsinya. Ini merupakan salah saru bentuk penerapan Sistem Informasi Manajamen dalam pemrosesan pelayanan yang diberikan Kantor Camat Medan Baru sehingga berdampak terhadap efektivitas kerja pegawai.

  Berdasrkan uraian diatas maka penulis tetarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Medan Baru)”

  I.2. Perumusan Masalah

  Berdasrakan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah : “Seberapa

  

besar Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Efektivitas Kerja

Pegawai di Kantor Camat Medan Baru”.

  I.3. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban terhadap perumusan masalah yang telah dikemukankan di atas yakni untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Medan Baru”.

  I.4. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah:

1. Manfaat Subjektif

  Untuk menembahkan khasanah pengetahuan ilmiah dalam studi ilmu administrasi dan pembangunannya umumnya dan pembangunan pelayanan public khususnya dengan implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM).

  Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: a.

  Dapat dijadikan sebagai kontribusi terhadap pemecahan permasalahan yang terkait dengan operasionalisasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) b. Sebagai masukan baru baik bagi penulis maupun dalam literatur perpustakaan yang berkaitan dengan masalah-masalah studi administrasi dan pembangunan.

3. Manfaat secara akademis

  Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaiaan studi strata-1 di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

I.5. Kerangka Teori

  Teori merupakan seperanglkat proposisi yang menggambarkan suatu gejala terjadi seperti ini. Untuk memudahkan peneletian diperlukan pedoman berfikir yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian yang lebih lanjut seseorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih. Kerangka teori ini diharapkan memberikan pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti dalam memahami masalah yang diteliti.

  Sistem Informasi Manajemen bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertua pada 3 kata pembentuknya, yaitu “Sistem, Informasi, Dan Manajemen”

I.5.1.1. Sistem

  Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk suatu kesatuan untuk melaksanakan fungsi guna mencapai suatu tujuan.

  Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Filippo dalam Paulus, 2005:23).

  Komponen-komponen atau subsistem dalam suatu system dapat berdiri sendiri-sendiri, komponen-komponen atau subsistem tersebut dapat saling berintekrasi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran system tersebut dapat tercapai.

  Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggatikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan, dan dipelihara.

I.5.1.2. Informasi

  pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah.

  Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

  Berdasarkan pendapat Giffin (2002:227-228), bentuk informasi yang bermanfaat adalah sebagai berikut :

  1. Akurasi, informasi masih menyediakan refleksi realita yang valid dan dapat dipercaya.

  2. Tepat waktu, informasi tersedia tepat pada saat pemimpin membutuhkannya untuk membuat keputusan

  3. Kelengkapan, informasi harus lengkap dan jika kurang lengkap maka cenderung akan mendapatkan gambaran realita yang tidak akurat.

  4. Relevansi, informasi harus relevan agar berguna bagi organisasi.

  Relevansi seperti halnya ketepatan waktu, ditentukan oleh kebutuhan dan situasi organisasi.

  Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap suatu informasi adalah fungsi, biaya, nilai, dan mutu informasi. Informasi mempunyai beberapa fungsi antara

  Adanya informasi akan menembah pengetahuaan bagi penerimanya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan 2. Mengurangi ketidakpastian

  Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan,.

  3. Mengurangi resiko kegagalan Adanya informasi akan mengurangi resiko kegagalan, karena apa yang kan terjadi dapat di antisipasi dengan baik, sehingga kenmungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan.

  4. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan, karena keputusanyang akan di ambil lebih terarah

  5. Member standart aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan- keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan.

  Adanya informasi akan memberikan satndart,atruan, ukuran, dan keputusan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh.

I.5.1.3 Manajemen

  Manajemen dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber menjalankan pekerjaannya. Umumnya, sumber daya yang tersedia dalam manajemen meliputi manusia, material, dan modal. Dalam system informasi manajemen, sumber daya manajemen meliputi tiga sumber daya tersebut di tambah dengan sumber daya berupa informasi.

  Mengenai pengertian manajemen banyak ahli memberikan definisinya misalnya James A.F Stoner memberiakn definisi Manajemen adalh proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Sutedjo (2002:22): “Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

  Ada 3 alasan utama mengapa manajemen diperlukan, adapun alas an- alasan tersebut :

  1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi

  2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi seperti pemilik, karyawan, pelanggan, konsumen dan pemerintah 3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, suatukerja organisasi dapat di uur dengan banyak cara yang berbebeda. Salah satu cara umum adalah

  Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk suatu kesatuan, saling berintekrasi dan bekerjasama antara satu bagian dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan funsi pengolahan data, menerima masukan (input) berapa data-data, kemudian mengolahnya (processing) dan menghasilkan keluaran (output) berapa informasi sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna dan mempunya nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baim pada saat itu juga maupun dimasa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manjerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.

  Kronke (dalam Sutedjo, 2002:168) mengemukakan bahwa “Sistem Informasi Manajemen adalah pengembangan dan penggunaan system-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi”.

  McLeod (dalam Sutedjo, 2002:168) juga mengemukakan bahwa “Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai suatu system berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan serupa”.

  Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu system utamanya mengenai apa yang telah terjadi sekarang dan apa yang telah terjadi di masa lalu, informasi tersebut tersedia dalam laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya

  Selain itu Stoner (dalam Sutedjo, 2002:168) mengemukakan bahwa “Sistem Informasi Manajemen merupkan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah dam memproses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan,operasi secara efektif dan pengendalian.

  Scoot (1996:69) menjelaskan bahwa "Sistem Informasi Manajemen adalah sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial". Menurut Gordon . B . Davis dalam Tata Sutabri (2005 : 91) Sistem Informasi Manajemen adalah sistem manusia / mesin yang terpadu guna menyajikan informasi untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi. Kemudian menurut Stoner dalam Budi Sutedjo (2002 : 169).

  Sistem Informasi Manajemen merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan, operasi secara efektif dan pengendalian. Jadi Sistem Informasi Manajemen dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefenisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa dan dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen, perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu organisasi seperti lembaga pemerintah dan perusahaan

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data disini dapat berarti penunjangan pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut

  Para pemimpin yang yang betugas di bidang perencanaan ataupun yang menangani bidang pengawasan dalam rangkaian usaha mengambil keputusan yang baik dan cepat, dan selalu membutuhkan informasi untuk mendukung kelancaran tugas- tugasnya. Oleh sebab itu informasi baru dapat dikatakan berguna apabila mampu berfungsi membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan , terlebih dalam bidang perencanaan dan pengawasan dalam penentuan kerjadiakses pada 9 Maret 2012 pukul 21.45).

  Manfaat sistem informasi manajemen tersebut dapat diuraikan dibawah ini : a. Sistem informasi sebagai pembantu dalam pengambilan keputusan .

  Sebuah Sistem Informasi Manajemen adalah pembantu sebuah Sistem Informasi yang melakukan semua pengolahan transaksi yang dibutuhkan serta memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi- fungsi manajemen dan pengambilan keputusan.

  b. Sistem Informasi Manajemen sebagai pendukung fungsi perencanaan dan

  Usaha mencapai tujuan bagi organisasi perusahaan adalah tercapainya tujuan perusahaan yang sesuai dengan perencanaan semua. Sistem Informasi Manajemen sangat relevan bagi fungsi perencanaan dan pengendalian yang dibantu dengan komputer sehingga memperlebar kemampuan manajemen untuk menyelenggarakan ini.

  c. Sistem Informasi Manajemen sebagai penentuan program kerja Perencanaan dalam program kerja selalu didasarkan kepada mana yang harus didahulukan dan program mana yang dapat ditunda untuk sementara . Untuk mendukung skala priorotas kerja dengan tepat dibutuhkan data informasi tentang faktor tenaga kerja yang tersedia juga diperlukan informasi tentang sumber pembiayaan, lokasi yang hendak dilaksanakan.

  Peneliti akan mempertegas penelitian nantinya kepada Sistem Informasi Manajemen sebagai pendukung fungsi perencanaan dan pengendalian. Dimana hal ini sesuai dengan judul penelitian yang berkaitan dengan efektivitas kerja pegawai, bahwasanya kerja pegawai akan menjadi baik dan efektif jika didasarkan kepada perencanaan dan pengendalian.

I.5.2. Efektifitas Kerja Pegawai

  Efektivitas berasal bari bahasa inggris yaitu : ”effective” yang berarti berhasil ditaati, mengesahkan, mujarab dan mujur. Dari sederet arti diatas, yang paling tepat adalah berhasil dengan baik. Jika seseorang dapat bekerja dengan melakukan sesuatu dengan benar, yang membantu memenuhi misi suatu perusahaan atau pencapaian tjuan. Selanjutnya Permata Wesha (1992 : 148) mengatakan bahwa efektivitas adalah keadaan atau kemampuan berhasilnya suatu kerja yang dilakukan oleh manusia untuk memberikan hasil yang diharapkan.

  Untuk melihat efektivitas kerja, pada umumnya dipakai empat macam pertimbangan, yaitu pertimbangan ekonomi, pertimbangan fisiologi, pertimbangan psikologi dan pertimbangan social.

  Efektifitas menunjukkan perbandingan antara keluaran (output) dan tujuan. Efektifitas merupakan hubungan antara keluara dan tujuan yang ingin dicapai. Efektifitas dapat juga diartikan sebagai kemampuan untuk mengerjakan hal yang benar.

  Handoko (1992:62) Efektivitas adalah “ kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan.

  Atmosoeprapto (2002 :139) Efektifitas yaitu “Melakukan hal yang benar atau sejauh mana kita mencapai sasaran”.

  Sondang P. Siagian (1996:19) mengemukakan bahwa “Efektifitas adalah suatu penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya, artinya apakah pekerjaan itu diselesaikan, dan tidak menjawab pertanyaan bagaimanakah cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu”.

  Sarwoto (1990:126), Efektifitas adalah sesuatu yang berhasil guna yaitu : pelayanan baik corak maupun mutunya dan penggunaanya benar-benar sesuai

  Dalam Ensiklopedia Ekonomi, Bisnis dan Manjemen (1992:163), “Efektifitas adalah ukuran keberhasilan yang dicapai seseorang atas suatu usaha organisasi atas kegiatan yang dijalankannya”. Komaraddin(1994:269), Efektifitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkatan keberhasilan atau kegagalan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu.

  Efektifitas merupakan ukuran yang menggambarkan sejauh mana sasaran dapat dicapai, sedangkan efisiensi menggambarkan bagaimana sumber daya dapat dikelola secara tepat dan benar. Produktivitas adalah ukuran mengenai apa yang diperoleh dari apa yang diberikan, seberapa jauh masukan (input) dapat menghasilkan keluaran (output, baik kuantitatif atau kualitatif sesuai standart ( baku) yang telah ditetapkan.

  Pada dasarnya efektifitas kerja yang dimaksud untuk mengukur hasil pekerjaan yang dicapai sesuai dengan rencana, sesuai dengan kebijaksanaan atau dengan kata lain mencapai tujuan, maka hal itu dikatakan efektif. Nilai efektifitas pada dasarnya ditentukan oleh tercapainya tujuan organisasi serta factor kesesuaian dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Jadi efektifitas kerja pada tiap-tiap organisasi akan berbeda-beda antara organisasi sati dengan organisasi yang lainnya, tergantung pada jenis dan sifat dari oerganisasi yang bersangkutan.

  Menurut Campel yang dikuti Steers (1998:45) untuk mengukur efektifitas kerja, ada beberapa variabel yang biasa dipergunakan, yaitu :

1. Kesiagaan

  2. Kemangkiran Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan pada saat jam kerja.

  3. Motivasi Kecendrungan seseorang individu melibatkan diri dalam kegiatan berarakan sasaran dalam pekerjaan. Ini bukanlah perasaan senang yang relative terhadap hasil berbagai pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan.

  4. Kepuasan Kerja Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa dihargai karena pekerjaan mereka.

  5. Beban pekerjaan Beban pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan sesuai dengan kemampuan seseorang dan sesuai dengan jumlah kelompok mereka.

  6. Waktu menyelesaikan tugas Waktu merupakan salah satu pengukuran efektifitas kerja yang sangat penting sebab dapat dilihat apakah waktu yang digunakan organisasi sudah dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap anggota berorganisasi. Efektivitas kerja pegawai yaitu penyelesaian pekerja sesuai dengan yang ditentukan sebelumnya dimana semua di pengaruhi pikiran, tenaga, cara yang

  Berdasarkan beberapa pendapat dan penjelasan mengenai efektivitas, maka dapatlah disimpulkan bahwa yang dikatakan efektivitas adalah suatu bentuk usaha yang dilaksanakan secara bersama terhadap pencapaian dan pemenuhan beberapa ketentuan, yang dicapai sesuai dangan standart yang berlaku dalam organisasi bersangkutan.

  

I.5.3. Hubungan antara Sistem Informasi Manajemen dengan Efektivitas

Kerja

  Sistem Informasi Manajemen sebagai metode formal menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukaan untuk mempermudah proses pengambilan fungsi perencanaan, pengendalian, dan operasi secara efektif. System menyediakan informasi mengenai masa lalu, masa kini, dan proyeksi masa depan serta mengetahui peristiwa yang terjadi didalam dan diluar organisasi.

  Peranan computer dapat membantu secara maksimal, karena output computer memang menghasilkan informasi yang terotomatisasi dan dapat diformalisasikan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen yang menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi dalam jumlah banyak yang tepat waktu dan rfinci yang diambil dari operasi sehari-hari. Sistem Informasi manajemen dapat membuat rencana strategis dan pengendalian manajemen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif. Sungguh, kecendeningan utama dalam sistem informasi adalah kearah pegembangan kemampuan yang dimaksudkan untuk menampung penyesuaian terhadap perubahan organisasi yang cepat. Pengembangan suatu Sistem Informasi Manajemen merupakan keharusan mutlak apabila pimpinanorganisasi ingin melakukan tugas-tugas kerja pimpinan dengan efektif. Sistem Informasi Manajemen akan dapat mengurangi pemborosan dan inefisiensi, serta meningkatkan produktivitas para pegawai. Sistem informasi Manajemen dapat menjadi mmekanisme penting pengendalian untuk memastikan operasi secara efektif dalam organisasi. Operasi dapat diatur secara logis, dirampingkan, dan dimonitor siberbagai tempat menggunakan system informasi manajemen dalam computer diseluruh organisasi. Dalam pengertian ini Sistem Informasi Manajemen berfungsi sebagai semacam struktur organisasi yang paralel dengan garis wewenang formal organisasi. Keduanya membuat struktur pengendalian apa yangbterjadi didalam organisasi. Sistem Informasi Manajemen menjadi semacam pendamping bagi perencana strategis dan manajemen operasi seperti organisasi.

  Untuk mengerucutkan topic dan hasil penelitian, sehingga menemukan suatu titik atau bentuk yang lebih tegas, maka peneliti akan melakukan penelitian yang lebih mendalam pada bentuk Sisitem Informasi Manajemen yang bersifat perencanaan da pengendalian. Hal tersebut dikarenakan perencanaan dan pengendalian sangat berkaitan dengan efektivitas kerja pegawai pada suatu instansi ataupun organisasi.

I.6. Hipotesis

  sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasrkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapay dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric. (Sugiyono, 2005:70).

  Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu hipotesis yang dilandaskan pada teori yang relevan, yaitu dengan adanya Sistem Informasi Manajemen maka diharapkan fektivitas Kerja Pegawai dapat ditingkatkan Adapun hipotesinya adalah: Ho : Tidak ada hubungan Sistem Informasi Manajemen Dengan Efektivitas Keja Ha : ada hubungan positif antara Sistem Informasi Manajemen Dengan Efektivitas Kerja Pegawai.

I.7. Definisi Konsep

  Konsep adalah suatu hasil pemaknaan dalam intelektual manusia yang memang merajuk ke gejala nyata kea lam empiric. Konsep adalah sarana merujuk kedua empiris dan bukan merupakan refleksi sempurna ( Mutlak) dunia empiris bahkan konsep bukanlah dunia empiris itu sendiri.

  Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis mengemukakan definisi dari beberapa konsep yang digunakan :

  1. Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu kegiatan pengolahan data- data menjadi informasi-informasi tidak atau dengan menggunakan computer dimana informasi yang dihasilakn akan memeberikan akses

  2. Efektivitas kerja merupakan suatu pekerjaan yang mencapai tujuan dapat berhasil apabila dilaksanakan sesuai dengan rencana dan mampu terselesaikan dengan baik serta berpedoman kepada rencana kerja yang telah ditetapkan atau juga bagaimana pegawai dalam bekerja mampu memenuhi hasil yang sesuai dengan kualitas kerja, kepuasan kerja, serta produktivitas kerja yang terdapat dalam bagian kerjanya, jika sesuatu yang ingin dicapai itu betul-betul dapat diraih, maka tujuannya efektif.

I.8. Defenisi Operasional

  Defenisi operasianal adalah unsur yang memeberitahukan bagaimana caranya mengukur variabel melalui indikator-indikatornya.

  Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah Sistem Informasi Manajemen dengan indikatornya : a. Pembantu dalam pengambilan keputusan b. Pendukung funsi perencanaan dan pengendalian c. Penentuan program kerja

  Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Efektifitas Kerja dengan indicator sebagai berikut : a.

  Kesiagaan Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan bahwa organisasi mampu menyelesaikan sebuah tugas khusus jika diminta.

  Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan pada saat jam kerja.

  c.

  Motivasi Kecendrungan seseorang individu melibatkan diri dalam kegiatan berarakan sasaran dalam pekerjaan. Ini bukanlah perasaan senang yang relative terhadap hasil berbagai pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan.

  d.

  Kepuasan Kerja Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa dihargai karena pekerjaan mereka.

  e.

  Beban pekerjaan Beban pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan sesuai dengan kemampuan seseorang dan sesuai dengan jumlah kelompok mereka.

  f.

  Waktu menyelesaikan tugas Waktu merupakan salah satu pengukuran efektifitas kerja yang sangat penting sebab dapat dilihat apakah waktu yang digunakan organisasi sudah dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap anggota berorganisasi.

I.9. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

  Bab ini memuat latar belakang masalh, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, definisi konsep, definisi operasional, dansistematika penulisan.

  BAB II : METODE PENELITIAN Bab ini ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi

  dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.

  BAB III : PENYAJIAN DATA Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan

  dokumentasi yang akan dianalisa, serta memuat pembahasannya atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab sebelumnya.

  BAB IV : ANALISA DATA Bab ini berisi analisa dari hasil dilapangan dan dokumentasi. BAB V : PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang telah dilakukan .