Peluang Investasi Pembangunan Jalan Tol (1)

Peluang Investasi Pembangunan Jalan Tol Lintas Jawa
Transportasi darat merupakan moda transportasi utama di Indonesia. Penggunaan
moda transportasi darat yang tinggi menyebabkan pengembangan infrastruktur
jalan terus dilakukan. Selain sebagai sarana prasarana utama transportasi,
infrastruktur jalan sangat berperan penting dalam aktivitas masyarakat yang secara
tidak langsung akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi, sosial budaya, dan
berbagai aspek lainnya. Salah satu bentuk pengembangan infrastruktur jalan yang
dilakukan oleh pemerintah adalah melalui pembangunan jalan tol. Pembangunan
jalan tol dianggap mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan
lapangan kerja dan sarana investasi baru.
Saat ini pembangunan jalan tol menjadi salah satu mega proyek yang banyak
dilakukan oleh pemerintah guna mewujudkan sistem transportasi yang efisien serta
meningkatkan perekonomian Indonesia. Pembangunan jalan tol mulai dilakukan di
berbagai wilayah, termasuk salah satu wilayah yang paling banyak memilki proyek
pembangunan jalan tol adalah Pulau Jawa. Dalam periode tahun 2009, pemerintah
telah merencanakan membangun +1.600 km jalan tol baru dimana sepanjang 763
km nya merupakan jalan tol Trans Jawa.
lan Tol Trans Jawa adalah jaringan jalan tol yang menghubungkan kota kota di pulau
Jawa. Jalan tol ini menghubungkan dua kota terbesar di Indonesia, Jakarta dan
Surabaya melalui jalan tol. Tol trans Jawa sepanjang -/+ 1.000 kilometer tersebut
melanjutkan jalan-jalan tol yang sekarang sudah ada, seperti Tol Cikampek, Cirebon,

Semarang dan Surabaya, sedangkan sisa ruas jalan tol yang akan dibangun adalah
sepanjang 642,56 Km. Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa ini telah melibatkan
puluhan investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, baik yang hanya
berperan dalam pendanaan maupun pengelolaan. Lalu mengapa para investor
begitu tertarik menanamkan modalnya dalam pembangunan Jalan Tol Trans Jawa?
Pendanaan pembangunan jalan tol dapat berasal dari pemerintah maupun badan
usaha yang memenuhi persyaratan. Pendanaan yang berasal dari pemerintah
diperuntukkan bagi ruas jalan tol yang layak secara eknomi, tetapi belum layak
secara finansial. Pendanaan yang berasal dari badan usaha diperuntukkan bagi ruas
jalan tol yang layak secara ekonomi dan finansial. Alasan mengapa proyek
pemerintah layak secara ekonomi namun belum secara finansial hal ini dikarenakan

terbatasnya anggaran belanja pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dana
pembangunan jalan tol. Karena itulah dalam hal ini peran badan usaha / investor
dibutuhkan.
Alasan investor mau menanamkan modalnya pada pembangunan Jalan Tol Trans
Jawa dikarenakan meskipun membutuhkan modal investasi yang besar di awal,
namun sangat layak (feasible) dijalankan karena secara komersial menguntungkan.
Investor melihat Jalan Tol Trans Jawa memiliki peluang yang mendatangkan
keuntungan. Hal ini dikarenakan Jalan Tol Trans jawa terletak pada kawasan dengan

kepdatan volume kendaraan yang tinggi sehingga prospeknya sangat bagus untuk
mendatangkan keuntungan.
Hal ini menyebabkan Jalan Tol Trans Jawa disebut sebagai jalur gemuk karena
volume kendaraannya padat, mulai dari barat (Jakarta) hingga timur (Surabaya).
Istilah tersebut terbukti dengan catatan sebanyak 35.000 kendaraan yang bisa
keluar melalui gerbang Tol Palimanan dalam sehari. Hal ini membuktikkan mengapa
Jalan Tol Trans Jawa menarik perhatian para penanam modal.
Pemerintah

pun

ikut

diuntungkan

dengan

ramainya

investor


yang

hendak

menanamkan modalnya pada proyek pembangunan yang ada. Keuntungannya
pemerintah

tidak

perlu

mengeluarkan

anggaran

lebih

untuk


pembangunan

sedangkan kebutuhan infrastruktur masyarakat tetap terpenuhi. Ditambah, dampak
dari pembangunan yang ada juga berimbas pada pertumbuhan kondisi ekonomi
yang ada.
Pembangunan

Jalan

Tol

Trans

Jawa

dinilai

merupakan

salah


satu

proyek

pembangunan yang menguntungkan kedua belah pihak baik pemerintah maupun
swasta. Namun, pemerintah tetap perlu berhati-hati sebelum melakukan perjanjian
kesepakatan terhadap proyek yang ada. Pemerintah perlu meninjau terlebih dahulu
baik dari segi waktu kontrak, pembagian keuntungan, serta wewenang dan
kewajiban apa saja yang perlu dipenuhi. Hal ini diperlukan guna tidak terjadi
kesalahpahaman dan kerugian bagi pemerintah serta masyarakat baik setelah
pembangunan maupun pengoperasian dilakukan. Pemerintah perlu melihat jauh ke
depan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan setelah berlangsungnya
kesepakatan.