BENTUK BENTUK KEBIJAKAN FISKAL pptx

Bentuk- Bentuk Kebijakan
Fiskal

Nama Kelompok:













Kevin Yuli Ardiansyah (150231100048)
Sirri Hidayati Widyasmara (150231100060)
Kiki Andriyani (150231100065)
Lailatul Farohah

(150231100073)
Winda Rahayu Puteri (150231100075)
Ervan Hermawan (150231100093)
Cholil Abdullah (150231100094)
Yuni Sulistia (150231100096)
Yuli Arma Andika (150231100104)
Nurul Halim (150231100108)
Firmansyah Putra (150231100111)
Ryzal Wahyudi (150231100126)

BENTUK- BENTUK KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan Penstabil otomatik
(Automatic Stabilizers Policy)

Kebijakan Fiskal Diskresioner
(Discresionary Fiscal Policy)

bentuk-bentuk sistem fiskal yang
sedang berlaku yang secara
otomatik cenderung untuk

menimbulkan kestabilan dalam
kegiatan ekonomi

langkah-langkah dalam bidang
pengeluaran pemerintah dan
perpajakan yang secara khusus
membuat perubahan ke atas
sistem yang ada, yang bertujuan
untuk mengatasi masalahmasalah ekonomi yang dihadapi

Contoh kebijakan penstabil otomatik adalah sistem
perpajakan yang progresif dan proporsional,
kebijakan harga minimum, dan sistem asuransi
pengangguran.

Pajak progresif dan pajak proporsional, pajak ini biasanya digunakan dalam

memungut pajak pendapatan individu dan praktekkan hampir disemua negara.
Pada pendapatan yang sangat rendah pendapatan seseorang tidak perlu
membayar pajak. Akan tetapi semakin tinggi pendapatan, semakin besar pajak

dikenakan ke atas tambahan pendapatan yang diperoleh. Dibeberapa negara
sistem pajak proporsional biasanya digunakan untuk memungut pajak ke atas
keuntungan perusahaan-perusahaan korporat, yaitu pajak yang harus dibayar
adalah proporsional dengan keuntungan yang diperoleh.

Contoh Kebijakan Diskresioner adalah pemotongan pajak
dan peningkatan belanja untuk mengatasi penurunan
ekonomi (resesi).

Kebijakan diskresioner dapat di bedakan ke dalam 3
bentuk dan alat untuk menjalankan kebijakan
tersebut,yaitu:
• membuat perubahan - perubahan ke atas
pengeluarannya
• membuat perubahan - perubahan ke atas pajak yang
dipungutnya
• secara serentak membuat perubahan dalam
pengeluaran pemerintah dan sistem pemungutan pajak.

Kebijakan Anggaran

Ditinjau dari segi teori, dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
Kebijakan Anggaran
Pembiayaan
Fungsional
yaitu kebijakan yang mengatur
pengeluaran pemerintah dengan
melihat berbagai akibat tidak
langsung terhadap pendapatan
nasional dan bertujuan untuk
meningkatkan kesempatan kerja

Kebijakan
Pengelolaan
Anggaran
yaitu kebijakan untuk mengatur
pengeluaran pemerintah,
perpajakan, dan pinjaman untuk
mencapai ekonomi yang mantap.

Lanjutan


Kebijakan Anggaran
Kebijakan Stabilisasi
Anggaran Otomatis (the
stabilizing budget)
yaitu kebijakan yang mengatur pengeluaran
pemerintah dengan melihat besarnya biaya
dan manfaat dari berbagai program.

Dilihat dari perbandingan jumlah
penerimaan dengan jumlah
pengeluaran, yaitu:
Kebijakan Anggaran Seimbang
Kebijakan anggaran seimbang, adalah kebijakan anggaran yang menyusun
pengeluaran sama besar dengan penerimaan.
Kebijakan Anggaran Defisit
Kebijakan anggaran defisit yaitu kebijakan anggaran dengan cara menyusun
pengeluaran lebih besar  daripada penerimaan.
Kebijakan Anggaran Surplus
Kebijakan anggaran surplus, yaitu kebijakan anggaran dengan cara menyusun

pengeluaran lebih kecil dari penerimaan.
Kebijakan Anggaran Dinamis
Kebijakan anggaran dinamis, yaitu kebijakan anggaran dengan cara terus
menambah jumlah penerimaan dan pengeluaran sehingga semakin lama
semakin besar (tidak statis). 

Kebijakan Anggaran Berimbang


Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya
kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.



Keadaan berimbang berarti besarnya penerimaan (A+B) tetap diusahakan sama
dengan pengeluaran (C+D). Jika terjadi perubahan pada salah satu dari empat
komponen APBN, komponen lainnya harus ikut disesuaikan agar (A+B) selalu sama
dengan (C+D). Lihat struktur dasar APBN.

Sisi Penerimaan


Sisi Pengeluaran

A. Penerimaan dalam negeri

C. Pengeluaran rutin

B. Penerimaan pembangunan

D. Pengeluaran pembangunan

Kelebihan dan Kelemahan
Kebijakan Anggaran Berimbang
1.

KELEBIHAN

Keuangan selalu
stabil dalam
penilaian statistik


2. Selalu mengalami
kecukupan
dalam setiap periode

1) Anggaran yang selalu stagnan
2)   Sulit berkembang

KELEMAHAN

Kebijakan Anggaran Defisit
Kebijakan Anggaran Defisit dapat dilakukan dengan peningkatan
pengeluaran yaitu pembelian pemerintah atas barang dan jasa.
Peningkatan pembelian atau belanja pemerintah nantinya berdampak
terhadap peningkatan pendapatan nasional. Contohnya pemerintah
mengadakan proyek membangun jalan raya. dalam proyek ini pemerintah
membutuhkan buruh dan pekerja lain untuk menyelesaikannya, dengan
kata lain proyek ini menyerap SDM sebagai tenaga kerja, hal ini membuat
pendapatan orang yang bekerja di situ bertambah.


Kelebihan dan Kelemahan
Kebijakan Anggaran Defisit
KELEBIHAN
1. Mendukung ekspansi
fiskal dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi
yang lebih tinggi ditengah
situasi perekonomian
global yang tengah dalam
proses pemulihan.
2. Menjaga kesinambungan
fiskal
3. Mendorong pertumbuhan
ekonomi karena
melakukan efisiensi jenis
belanja tertentu untuk
mengurangi tekanan
fiskal.

KELEMAHAN


1. Pengangguran besarbesaran
2. Lapangan kerja sulit
didapatkan

Kebijakan Anggaran Surplus
Politik anggaran surplus lebih baik dilaksanakan ketika perekonomian
pada kondisi ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk
menurunkan tekanan permintaan. Cara kerja anggaran surplus adalah
kebalikan dari anggaran defisit, uang yang didapat pemerintah dari
pendapatan pajak lebih banyak dari yang dibelanjakan, pemerintah
memenfaatkan selisihnya untuk melunasi beberapa hutang
pemerintah yang masih ada. Surplus anggaran akan menaikkan dana
pinjaman, mengurangi suku bunga dan meningkatkan investasi.
Investasi yang lebih tinggi seterusnya dapat meningkatkan akumulasi
modal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Kelebihan dan Kelemahan
Kebijakan Anggaran Surplus
KELEBIHAN

Pengangguran
berkurang

KELEMAHAN
 Adanya kesenjangan
sosial jika tidak

Lapangan kerja

merata

terpenuhi

 Menjajah Negara lain

Kehidupan makmur

yang mengalami
masalah keuangan

Kebijakan Anggaran Dinamis


Dinamis berarti bahwa dalam penerimaan lebih rendah dari
yang direncanakan semula, pemerintah akan
menyesuaikan pengeluaran agar tetap terjaga
keseimbangannya. Demikian pula dalam hal penerimaan
negara melebihi dari yang direncanakan, masih
memungkinkan dibentuknya cadangan yang akan
dimanfaatkan pada saat penerimaan negara tidak cukup
untuk mendukung program yang direncanakan

Semoga Bermanfaat… 
Terima Kasih