Organisasi Penyelenggara Pendidikan Nasi putih

LAPORAN OBSERVASI
IMPLEMENTASI ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN
NASIONAL DI MADRASAH
Diajukan sebagai salah satu tugas individu mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen Mata Kuliah :
Dr. Ara Hidayat, M.Pd.

Disusun oleh :
Risa Nur Alawiyah
1162060090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG 2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan utama dari pendidikan, khususnya pendidikan Indonesia adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke

empat. Selain itu, tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan generasi yang cerdas, baik
secara kognitif, afektif, maupun psikomotor. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu
adanya keteraturan peran serta pihak pemerintah lewat Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan serta pihak sekolah dalam menyokong dan mendukung setiap kegiatan
kependidikan. Peran serta tersebut salah satunya diwujudkan dalam pembentukan
organisasi pendidikan yang berperan dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian, dan kepemimpinan. Untuk melaksanakan manajemen tersebut perlu
adanya suatu organisasi yang mempunyai struktur dan tugas untuk memperlancar setiap
kegiatan administrasi maupun non-administrasi dalam kegiatan belajar mengajar di
sekolah.
B. TUJUAN
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan
Pendidikan demi mengetahui implementasi manajemen atau pengelolaan pendidikan
terkait dengan organisasi penyelenggara pendidikan nasional di sekolah/madrasah.
C. SASARAN
Sasaran observasi ini adalah mengetahui hubungan implementasi pengelolaan
pendidikan terkait dengan organisasi penyelenggara pendidikan nasional dengan mutu
pendidikan di sekolah/madrasah dengan narasumber kepala tata usaha MAN 2 Ciamis.
D. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan observasi ini dilakukan dengan waktu dan tempat sebagai berikut :

Hari
:Sabtu
Tanggal
:29 April 2017
Tempat
:MAN 2 Ciamis, Jl. Yos Sudarso 53, Kecamatan Ciamis,Kabupaten
Ciamis

BAB II
LANDASAN TEORI
Sebagaimana telah dikutip dalam buku Pengelolaan Pendidikan karya Dr.Ara
Hidayat, M.Pd., dan Dr. Imam Machli, M.Pd. (2012), disebutkan bahwa istilah organisasi
secara etimologi berasal dari bahasa latin “organum” yang berarti “alat”. Sedangkan
“organize” yang berasal dari bahasa inggris yang menunjukan arti suatu usaha untuk
mencapai sesuatu. Gibson at.all (1995:6) mengartikan organisasi sebagai wadah yang
memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh
sendiri-sendiri. Robbins (1994:4) mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan (entity)
social yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu
tujuan bersama atau sekelompok tujuan. 1

Organisasi penyelenggara pendidikan nasional merupakan suatu wadah
pembentuk institusi pendidikan nasional yang bertujuan menyiapkan anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik yang dapat menerapkan, mengembangkan,
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat .
Indonesia merupakan negara republik yang menganut asas desentralisasi dimana
setiap daerah sudah memiliki wewenang dan kebijakan sendiri untuk mengatur daerah
masing-masing begitupun dalam hal pendidikan. Namun, kebijakan tersebut masih dalam
pengawasan pemerintah pusat.
Organisasi penyelenggara pendidikan tidak akan terlepas dari lembaga
pendidikan. Menurut Muhammad Ridwan (2012), lembaga pendidikan adalah lembaga
atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan
lingkungan sekitar.2

1 Dr. Ara Hidayat, M.Pd. dan Dr. Imam Machli, M.Pd. “Pengelolaan Pendidikan:Konsep,Prinsip,dan aplikasi dalam
mengelola sekolah dan madrasah”. Bandung : Kaukaba. (2012). Halaman 59
2 Muhammad Ridwan. “Mahasiswa, Buku, dan Pendidikan”. Surakarta : Uii Press. (2014). Halaman 54

Sebagai salah satu fungsi manajemen, organisasi tentu sangat diperlukan dalam

dunia pendidikan apalagi dalam cakupan nasional. Dr.Ara Hidayat M.Pd. (2012), dalam
bukunya menyebutkan bahwa diantara tujuan dan manfaat organisasi pendidikan adalah :


Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimiliki



dalam mencapai tujuan pendidikan
Terciptanya efektifitas dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuan




pendidikan.
Dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.
Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
Indonesia memiliki dua macam kelembagaan penyelenggara pendidikan nasional.

Dimana yang pertama adalah lembaga negeri yang didalamnya terbagi menjadi dua, yaitu

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan juga Kementrian Agama , dan satu lagi
merupakan lembaga penyelenggara pendidikan swasta yaitu BHP atau Badan Hukum
Penyelenggara.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan juga Kementrian Agama menauingi
pendidikan dengan jenjang pendidikan usia dini sampai pendidikan tinggi, yaitu dari
jenjang TKN sampai DIKTI/ Pendidikan Tinggi yang setara dengan universitas atau
institut. Yang menjadi perbedaan Kemendikbud dan Kemenag adalah dimana Kemenag
dalam Direktorat Jendral Pendidikan Agama Islam hanya menaungi madrasah atau
sekolah berbasis keagamaan dari jenjang RA-Pendidikan tinggi seperti Universitas Islam
Negeri ataupun Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Namun, bukan hanya pendidikan
agama islam yang menjadi titik fokus Kementrian Agama, melainkan semua agama yang
disahkan oleh negara, yang terbentuk dalam Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat
Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha.
BHP adalah Badan Hukum Penyelenggara pendidikan swasta, dimana menaungi
jenjang pendidikan usia dini, menengah, dan atas. Namun yang menjadi perbedaan
dengan kelembagaan lain, BHP menaungi sekolah/madrasah swasta yang biasanya
merupakan sekolah yang berkembang dari yayasan.
Adapun spektrum lengkap mengenai kelembagaan penyelenggara pendidikan
nasional adalah sebagai berikut :


BAB III
METODOLOGI OBSERVASI
A. PROSEDUR OBSERVASI

3 Dr. Ara Hidayat, M.Pd. dan Dr. Imam Machli, M.Pd. “Pengelolaan Pendidikan:Konsep,Prinsip,dan aplikasi dalam
mengelola sekolah dan madrasah”. Bandung : Kaukaba. (2012). Halaman 60

Dalam melaksanakan observasi ini, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan
penyusun, yaitu :
Persiapan
Demi kelancaran observasi, penyusun meminta surat kunjungan/observasi
kepada jurusan sebagai syarat administrasi untuk melaksanakan observasi ke
sekolah/madrasah.
Menentukan Metode Observasi
Metode yang digunakan penyusun pada observasi ini adalah metode
interview atau wawancara. Oleh karena itu, penyusun membuat instrumen
wawancara terlebih dahulu untuk menentukan hal apa saja yang akan ditanyakan
kepada narasumber.
Pengumpulan dan intrepretasi data
Setelah melaksanakan interview, penyusun mengolah data yang ada dan

disajikan dalam bentuk laporan observasi.
B. INSTRUMEN OBSERVASI
Instrumen observasi yang menjadi topik bahasan wawancara dengan narasumber
adalah mengenai materi yang sebelumnya telah dipresentasikan secara kelompok di
kelas, yaitu mengenai implementasi organisasi penyelenggara pendidikan nasional di
sekolah/madrasah

BAB IV
HASIL OBSERVASI
A. ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN NASIONAL DI MADRASAH
ALIYAH NEGERI 2 CIAMIS
MAN 2 Ciamis merupakan madrasah aliyah negeri yang berada di bawah
lembaga penyelenggara pendidikan Kementerian Agama (Kemenag). Dengan berada di

bawah lembaga Kementerian Agama tentunya MAN 2 Ciamis bukan SLTA biasa atau
umum yang ada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melainkan
sebuah SLTA yang bernafaskan agama islam disertai dengan berbagai perbedaan norma,
aturan, budaya, dan yang lainnya namun tetap satu tujuan dengan sekolah pada umumnya
yaitu untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Semua aturan dan kebijakan yang diterima oleh sekolah merupakan kebijakan

yang dibuat oleh Kementrian Agama Dirjen Pendidikan Agama Islam dengan pola
tahapan nasional, provinsi, lalu kabupaten.
Kepala TU MAN 2 Ciamis menyebutkan bahwa dengan adanya naungan dari
Kementerian Agama madrasah menjadi mempunyai arah naungan yang jelas dengan terus
memfokuskan menyeleraskan pendidikan agama dengan pendidikan umum agar tujuan
pendidikan tidak hanya tentang sains dan teknologi, namun dapat menciptakan siswa
yang cendikia dan memiliki akhlakulkarimah.
B. PERAN ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN NASIONAL DI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 CIAMIS
Sebagai lembaga pendidikan, MAN 2 Ciamis sudah seharusnya mempunyai
organisasi yang baik agar tujuan pendidikan formal dapat tercapai dengan maksimal.
Karena adanya organisasi yang baik tidak hanya bergantung pada organisasi nasional
seperti Kemenag saja, namun bagian terkecilnya pun menjadi unsur yang sangat penting.
Organisasi pendidikan yang baik hendaknya membagi tugas-tugas dan tanggung
jawab sesuai dengan kapasitas, fungsi, wewenang, dan kemapuannya untuk mencapai
tujuan pendidikan. Dengan organisasi yang baik dapat dihindari sistem organisasi yang
bersifat otoriter dan inklusif terhadap semua anggota.4
Sebagai sebuah lembaga pendidikan formal, MAN 2 Ciamis memang harus
memiliki struktur organisasi formal didalamnya. Karena organisasi formal adalah
organisasi yang dicirikan oleh struktur organisasi. Keberadaan struktur organisasi

menjadi pembeda utama organisasi formal dan informal. Struktur organisasi formal ini
dimaksudkan untuk menyediakan penugasan kewajiban dan tanggung jawab kepada
4 B.Suryosubroto. “Manajemen Pendidikan di Sekolah”. Jakarta : Rhineka Cipta. (2004). Halaman 139-140

personil dan membangung hubungan tertentu diantara orang-orang pada berbagai
kedudukan (Tim Dosen Adpen UPI, 2008:70). 5 Lembaga pendidikan MAN 2 Ciamis ini
juga merupakan salah satu contoh organisasi formal.
Kepala TU MAN 2 Ciamis, Drs. Enuh, M.Pd., menyebutkan bahwa terdapat
banyak manfaat yang dirasakan dengan adanya struktur organisasi formal di sekolah,
diantaranya yaitu:



Memastikan kelancaran fungsi sekolah
Menghindari penyalahgunaan sumber daya sekolah dengan memastikan penggunaan



yang optimal dan bijaksana.
Membantu mengembangkan kemampuan personil sekolah sesuai dengan bidang keahlian




dan pengalaman masing-masing.
Meningkatkan kejelasan dan efisiensi kerja karena adanya kejelasan tugas dan tanggung




jawab yang harus dilakukan personil sekolah
Membantu untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah dengan lancar
Menciptakan citra profesionalisme sekolah.
Adapun strukur organisasi MAN 2 Ciamis secara umum adalah sebagai berikut :
Kepala
Madrasah

Ketua
Komite

Wakasek

Kurikulum

Ketua TU

Wakasek
Kesiswaan

Wakasek
Sarana&Prasaran

Wakasek
Humas

Wali
Kelas
Dewan
Guru

5 Dr. Ara Hidayat, M.Pd. dan Dr. Imam Machli, M.Pd. “Pengelolaan Pendidikan:Konsep,Prinsip,dan aplikasi dala
mengelola sekolah dan madrasah”. Yogyakarta : Kaukaba. (2012). Halaman 60-61

Siswa

Sesuai dengan tugas dan fungsi Kementrian Agama Dirjen Pendidikan Agama
Islam, maka tugas yang sudah selayaknya di lakukan adalah sebagai berikut :




Perumusan dan pelaksanaan

 Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi

kebijakan di bidang pendidikan

pendidikan islam
 Pelaksanaan administrasi dirjen pendidikan

islam
Penyusunan norma, standar,

agama islam

prosedur, dan kinerja di bidang
pendidikan islam

Berdasarkan keterangan Drs. Enuh, M.Pd., peran atas tugas yang ada dan
implementasi tugas juga fungsi Kemenag yang menjadi alasan mengapa begitu urgennya
diadakannya organisasi penyelenggara pendidikan nasional bagi MAN 2 Ciamis
khususnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Salah satu contoh dari penerapan kebijakan Kemenag adalah seperti program
pemberian BOS untuk madrasah, KIP, pembangunan ruang kelas baru,
menyelenggarakan diklat untuk meningkatkan kualitas SDM tenaga pendidik dan
kependidikan, pemberian beasiswa, dan pengikutsertaan dalam lomba atau
kompetisi dengan membentuk KKM (Kelompok Kerja Madrasah)
b) Penanaman norma dalam lingkungan madrasah sangat kental, ditambah lagi
dengan peraturan sekolah tersendiri yang inovatif untuk terus memperkental
norma keagamaan. Seperti contoh, di MAN 2 Ciamis para siswa dianjurkan untuk
shalat duha pada waktu istirahat.
c) Para guru dan ketenagakerjaan lainnya dapat mengikuti bimbingan teknis dan
juga menerima evaluasi yang diadakan oleh kemenag guna meningkatkan
kompetensinya.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
MAN 2 Ciamis merupakan madrasah aliyah negeri yang berada di bawah
naungan

organisasi

penyelenggara

pendidikan

Kementerian

Agama.

Adapun

implementasi organisasi penyelenggara pendidikan nasional yang dalam cakupan kali ini
adalah Kementerian Agama pada madrasah sebagai berikut :


Pembuat dan penggerak penerapan kebijakan . Contohnya adalah seperti program
pemberian BOS untuk madrasah, KIP, pembangunan ruang kelas baru,
menyelenggarakan diklat untuk meningkatkan kualitas SDM tenaga pendidik dan
kependidikan, pemberian beasiswa, dan pengikutsertaan dalam lomba atau



kompetisi.
Penyusun norma, standar, prosedur, dan kinerja dalam pendidikan agama di



sekolah/madrasah
Pemberi bimbingan teknis dan evaluasi pendidikan bagi sekolah/madrasah guna

peningkatan mutu sekolah/madrasah
 Pelaksana administrasi dirjen pendidikan agama islam.
B. SARAN
Adapun saran bagi para pembaca apabila memiliki minat untuk menulis ataupun
meneilti tentang materi ini, penyusun harapkan dapat menulis lebih dalam lagi mengenai
materi ini. Penyusun berharap laporan observasi ini merupakan rintisan bagi penulisan
materi ini selanjutnya. Apabila terdapat kekurangan dalam laporan observasi ini,
penyusun berharap agar pembaca dapat memberi solusi dari kekurangan laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA
B.Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta : Rhineka Cipta
Dr. Ara Hidayat, M.Pd. dan Dr. Imam Machli, M.Pd.2012. Pengelolaan Pendidikan:
Konsep,Prinsip,dan aplikasi dala mengelola sekolah dan madrasah. Yogyakarta :
Kaukaba
Muhammad Ridwan. 2014. Mahasiswa, Buku, dan Pendidikan. Surakarta : Uii Press