Buku Guru Ayo Berkarya SMALB-Tunagrahita Sedang

  KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA Buku Guru

  Ayo Berkarya Tunagrahita Sedang KELAS X

  KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Buku Guru Ayo Berkarya SMALB-Tunagrahita Sedang

  Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

  Kontributor : Sri Lestari, Indra Jaya Penyunting materi : (tim pengarah) Diterbitkan oleh : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kotak katalog dalam terbitan (KDT)

  Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. AYO BERKARYA- TUNAGRAHITA SEDANG-SMALB : Buku Guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. –Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. viii, 176 hal. : ilus.; 25 cm. Untuk SMALB Kelas X

  ISBN 978-602-282-517-3 (jilid lengkap)

  ISBN 978-602-282-518-0 (jilid 1) Tematik - Ayo Berkarya – Studi dan Pengajaran I. Judul

I. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  Cetakan ke-1, 2014 Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle , 12pt

KATA PENGANTAR

  

Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Berdasarkan peraturan ini telah ditetapkan

kebijakan baru pendidikan khususnya yang berkaitan dengan

kurikulum yang berlanjut dengan penerapan kurikulum 2013.

Menurut peraturan ini, struktur kurikulum merupakan

pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan

Pembelajaran, Mata Pelajaran, dan Beban Belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Khusus struktur Kurikulum

untuk satuan pendidikan menengah termasuk untuk SMALB

diantaranya terdiri atas. muatan umum; dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat.

  Pengembangan Kurikulum 2013 SMALB seperti juga

pengembangan kurikulum 2013 SMA dilaksanakan atas dasar

beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan

diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari

standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas

mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi

terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi

yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh

kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari

prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan

keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

  Dengan diberlakukannya implementasi kurikulum 2013 mulai

tahun ajaran 2014/ 2015 di SMALB, Direktorat Pembinaan

Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (Dit. PPKLK) Direktorat

Jenderal Pendidikan Menengah mengembangkan kurikulum

pendidikan khusus. Kegiatan ini telah berhasil merumuskan

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sejumlah mata pelajaran bagi peserta didik di SMALB. Merujuk pada kurikulum tersebut, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah mengembangkan

bahan ajar pendidikan khusus. Dari kegiatan pengembangan

tersebut telah diterbitkan sebanyak 54 jenis bahan ajar pendidikan

  

khusus untuk peserta didik/siswa SMALB kelas X Tunanetra,

Tunarungu, Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa

Ringan, Tunadaksa Sedang, dan Autis, yang terdiri dari 27 bahan

ajar untuk peserta didik/siswa dan 27 bahan ajar untuk guru yang

mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, dan Seni Budaya.

  Akhirnya, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang

berperan dalam penyusunan bahan ajar ini khususnya kepada

semua Penulis, Editor, dan Ilustrator serta team profesional dari Dit.

PPKLK Ditjen Pendidikan Menengah Kemendikbud dibawah

koordinasi Direktur Dit. Pembinaan Pendidikan Khusus dan

Layanan Khusus, dengan dibantu Kasubdit Pembelajaran, Kasi

Pelaksanaan Kurikulum, Kasi Penilaian dan Akreditasi yang telah

mengkoordinir penulis, penelaah/ editor, illustrator, dan tim tehnis

Dit. PPKLK serta staf subdit pembelajaran Dit. PPKLK sehingga atas

kerja keras dan bekerja dengan penuh konsentrasi dapat

dihasilkannya bahan ajar ini. Semoga ketersediaan bahan ajar ini

akan mendorong semua guru dan Kepala Sekolah SMALB untuk

meningkatkan kapasitasnya dalam memahami dan menerapkan

prinsip – prinsip pembelajaran dalam mengelola kelas dan

mengembangkan sekolah serta bagi guru diharapkan dapat

menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian otentik pada setiap

kegiatan pembelajaran supaya dihasilkan lulusan SMALB yang

kreatif, produktif, inovatif, dan mandiri serta memiliki sikap ilmiah.

  Jakarta, Mei 2014. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan MOHAMMAD NUH

  

DAFTAR ISI

  Kata Pengantar................................................................. iv Daftar Isi .......................................................................... vi Penggunaan Buku Panduan Guru .................................... 1 Panduan Penilaian ........................................................... 3

  Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang .......................................................... 9 B. Karakteristik Siswa Tunagrahita Sedang ................... 11 C. Karakteristik Bahan Ajar Tematik ............................. 16 D. Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ................... 18 E. Ruang Lingkup Isi Buku ........................................... 20 Bab II Pengembangan Bahan Pembelajaran A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Tema ............................................ 21 B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SMALB Tunagrahita Sedang ............................ 22 C. Peta Konsep Ayo Berkarya ......................................... 33 D. Jaringan Tema .......................................................... 34 Bab III Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran 1 ............................................................... 42 Rangkuman ..................................................................... 56 Evaluasi ........................................................................... 57

  Pembelajaran 2 ............................................................... 62

  Rangkuman ..................................................................... 76 Evaluasi ........................................................................... 77

  Pembelajaran 3 ............................................................... 82

  Rangkuman ..................................................................... 96 Evaluasi ........................................................................... 97

  

Pembelajaran 4 ............................................................... 101

  Rangkuman ..................................................................... 131 Evaluasi ........................................................................... 132

  

Pembelajaran 5 ............................................................... 136

  Rangkuman ..................................................................... 164 Evaluasi ........................................................................... 165

  

Glosarium........................................................................ 171

Daftar Pustaka ................................................................ 172

  Pengunaan Buku Panduan Guru

  Buku panduan guru memliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan buku peserta didik dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas: 1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.

2. Pahami setiap kompetensi dasar dan indikator yang terkait dengan tema yang diajarkan.

  3. Upaya ketercapaian Kompetensi Inti (KI)I dan (KI) II dalam semua kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah guna mendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan perilaku positif

  4. Cocokan setiap langkah kegiatan yang terdapat di buku peserta didik sesuai dengan hal dimaksud

  5. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran. Temukan juga kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan

  6. Lakukan pendekatan pembelajaran secara Tematik, sehingga materi pembelajaran yang diajarkan merupakan materi tema.

  7. Setiap kegiatan pembelajaran dimulai dengan pengantar keterkaitan tema pelajaran dengan pengalaman sehari- hari peserta didik. Pembelajaran akan lebih menarik dengan pembukaan yang menyenangkan dan terkait dengan kehidupan peserta didik sehari-hari.

  8. Pemberian pengantar pada setiap perpindahan kegiatan perlu dimaksimalkan untuk keberhasilan pendekatan tematik.

  9. Pilih metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi yang diajarkan dan memperhatikan taraf berfikir dan usia peserta didik.

  10. Sedapatmungkin kaitkan kegiatan pembelajaran tema akademik dengan pendidikan kemandirian dalam bidang ketrampilan.

11. Jadikanlah lingkungan sebagai media dan sumber belajarpeserta didik.

  12. Jalin kerjasama dengan orang tua/wali, tenaga kependidikan, petugas kantin dan pedagang di sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk mengembangkan pembelajaran.

  Panduan Penilaian

  Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses.

  Beberapa jenis penilaian menurut Permen No 66 Tahun 2013, terdiri dari: Penilaian Sikap : Observasi, penilaian diri, penilaian sebaya, jurnal; Penilaian pengetahuan: tes tertulis, tes lisan, penugasan; Penilaian keterampilan: tes praktik, penilaian proyek, portofolio.

A. Penilaian Sikap

  Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer

  evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.

  Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

  Contoh Format Penilaian Sikap: Keak-

No Nama Kerjasama Empati Total Skor

tifan

  1 Amin

  2 Budi

  3 Chaca

  4 Dedi

  Pedoman Pensekoran: No Aspek Tinggi Sedang Kurang

  1 Keaktifan

  3

  2

  1

  2 Kerjasama

  3

  2

  1

  3 Empati

  3

  2

  1 B. Penilaian Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

  Contoh Rubrik Penilaian Membuat Kartu Undangan: No. Kriteria Baik Sekali

4 Baik

  Menggunakan 4 warna atau lebih Menggunakan

  Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan.Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-

  2 Farhat

  1 Edi

  Catatan: Jumlah kriteria dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan penilaian Contoh penilaian pembuatan kartu undangan: No. Nama Peserta didik Pemerolehan skor Kriteria 1 Kriteria 2

  3 warna Menggunaka n 2 warna Menggun akan 1 warna

  2. Jumlah warna yang digunaka n

  3 Cukup

  1 dari 3 komponen Tidak memenu hi 3 kompone n

  

Memenuhi 2

dari 3

komponen

Memenuhi

  Memenuhi 3 komponen (gambar, hiasan, dan bentuk yang unik)

  1. Komponen kartu undangan

  1

  2 Perlu Bimbingan

C. Penilaian Pengetahuan

  tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat.Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

  Contoh penilaian tes pilihan ganda: 1. Pada umumnya warna daun adalah ….

  A. biru

  B. hijau

  Contoh penilaian tes menjodohkan:

  Mari kita temukan pasangkan gambar hewan dengan makanannya

  1.

  2.

  Kompetensi Lulusan SMALB Tuna Grahita Sedang SMALB-C Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan

  sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

  

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan

  konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

  Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak

  yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

  Kompetensi Inti SMALB Tuna Grahita Sedang KOMPETENSI INTI KELAS X DAN KELAS XI

  1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat

  2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

  [mendengar, melihat, membaca symbol dan menanya ]berdasarkan rasa ingin tahutentang lingkungan sosial dan alam terkait kehidupan dilingkungan sekolah dan rumah

  4. Menyajikan dalam ranah konkret terkait dengan menerapkan ilmu yang dipelajarinya di sekolah untuk kehidupan berkeluarga, dan mampu menghasilkan karya dibawah bimbingan langsung.dalam tindakan yang mencerminkan perilaku beriman dan berakhlak mulia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakikat pendidikan di sekolah adalah mempersiapan peserta

  didik agar dapat hidup di masyarakat secara mandiri dan layak. Hal tersebut sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu; berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (pasal 3 UU No. 20 tahun 2003). Pemasalahan tersebut berlaku juga bagi peserta didik berkebutuhan khusus memerlukan pelayanan pendidikan yang secara khusus mempersiapkan mereka terjun di masyarakat. Pendidikan untuk mereka selayaknya lebih mempersiapkan mereka dapat hidup di masyarakat secara layak, salah satunya adalah anak tunagrahita sedang.

  Seiring dengan kebutuhan tersebut, kurikulum Sekolah Khusus untuk tunagrahita sedang tahun 2013, dikembangkan untuk mempersiapkan anak hidup di masyarakat dengan seminimal mungkin tergantung pada. Kurikulum yang dikembangkan mendekatkan dengan kehidupan sehari-hari Peserta didik. Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mengacu pada kegiatan sehari-hari dalam lingkungan anak menjadi fokus pelayanan pendidikan untuk mereka.

  Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam buku murid tidak terlalu rumit dan tidak memerlukan proses berfikir yang tinggi. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi Peserta didik yang memiliki hambatan dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif. Walaupun demikian bimbingan guru dalam melaksanakan kegiatan pada buku murid sangat diperlukan. Bimbingan tersebut terutama dikarenakan sebagian besar Peserta didik tunagrahita sedang kurang ataupun tidak dapat membaca teks sekalipun sederhana.

  Kegiatan pembelajaran dalam kurikulum ini menggunaka pendekatan temati terintegrasi. Artinya kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh murid dirancang dalam bentuk tema yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran-mata pelajaran yang terkait dengan tema-tema yang dikembangkan tidak dimunculkan secara jelas. Materi-materi pada berbagai mata pelajaran dikemas dalam kegiatan kegiatan yang sesuai dalam kehidupan anak.

  Kurikulum yang telah tersusun dapat dijalankan dengan baik, jika guru sebagai pengguna kurikulum dapat memahami isi kurikulum dengan baik. Buku pedoman guru untuk memudahkan dan memperjelas penggunaan “Buku Murid” yang dibimbing oleh guru. Buku pedoman ini disusun dalam dua bagian. Bagian I adalah Bagian Umum, yang mencakup Karakterisik tunagrahita sedang, pengembangan materi, Model-model pembelajaran bagi tunagrahita, dan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Bagian II merupakan bagian khusus yang membahas penjelasan persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.

B. Karakteristik Peserta didik Tunagrahita Sedang

  Tunagrahita merupakan istilah yang digunanakan menunjuk adanya kelainan dalam arti keterlambatan atau kekurangan yang terkait dengan perkembangan kecerdasan seseorang. Istilah tersebut dapat dipandang dari berbagai dimensi, antara lain dari segi kemampuan intelektual, perilaku adaptif, dan interaksi sosial individu dalam masyarakat. Dari segi kemampuan intelektual, tunagrahita mengacu pada hambatan fungsi kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan mempelajari sesuatu yang baru, penalaran, pemecahan masalah, dan kemampan berfikir yang lain. Kondisi tersebut menyebabkan Peserta didik tunagrahita dapat mengalami kesulitan jika menerima pelayanan pendidikan dengan target yang sama dengan anak sebayanya. Mereka memerlukan modifikasi pendektan dan materi dari pembelajaran yang dilakukan untuk anak sebayanya. Target yang harus memerlukan penurunan dibanding anak sebayanya. Hambatan perilaku adaptif dan berinteraksi sosial dapat terjadi ketika mereka harus mengurus dirinya sendiri dan melakukan kegiatan di masyarakat. Para tunaggrahita kurang dalam mengurus dirinya sendiri dapat diartikan bahwa, seorang penyandang tunagrahita mengalami hambatan dalam menyesuaikan diri dalam aktifitas sehari-hari. Permasalahan tersebut dapat berlanjut pada kesehatan penyandang tunagrahita Tunagrahita tersebut merupakan padanan kata dari mental

  

retardation, atau sekarang didefinisikan juga sebagai

intelektual disability, suatu terminologi yang berkembang terus

  dari masa ke masa. Secara umum ketunagrahitaan mengacu pada keterlambatan dalam fungsi intelektual dan kemampuan berperilaku adaptif. Manifestasi keterbatasan tersebut terjadi pada usia perkembangan atau sebelum usia 18 tahun (AAIDD, 2010). Fungsi intelektual di tunjukan dengan keterbatasan dalam belajar, penalaran, pemecahan masalah dan sebagainya. Kecerdasan atau Intelektual umum dinyatakan IQ kurang dari 70.

  Perilaku adaptive meliputi:  Kemampuan konseptual; bahasa dan kemampuan membaca; uang, waktu dan konsep bilangan, dan pengerahan diri.

   Kemampuan sosial; kemampuan interpersonal, tanggung jawab sosial, kepercayaan diri, rasa bersalah, pemecahan masalah sosial, mengikuti aturan, patuh hukum, kehati-hatian, menghidar menjadi korban.

   Kemampuan praktikal; aktifitas kehidupan sehari- hari (bina diri), kemapuan kerja, menjaga kesehatan, melakukan perjalanan/menggunakan transportasi, perencanaan kegiatan, keamanan, menggunakan uang, menggunakan telepon. Mengacu pada perilaku adaptif, ketunagrahitaan dapat dikelompokan berdasarkan kebutuhan dukungan yang mereka butuhkan agar dapat melakukan aktifitas di lingkungannya. Klasifikasi yang dibuat oleh American Association on Mental Retardation (AAMR) pada tahun 1995 adalah :

   Intermittent; memerlukan bantuan insidental (sebentar-sebentar) terutama pada masa transisi antara sekolah dan pekerjaan.

   Limited; memerlukan sedikit bantuan seperti latihan kerja pada masa sekolah dan masa transisi antara sekolah dan pekerjaan  Extensive; memerlukan bantuan dalam pelayanan pendidikan serta kehidupan sehari-hari di rumah dan tempat bekerja.

   Pervasive; memerlukan bantuan pada hampir seluruh kehidupannya. Sedangkan berdasarkan fungsi intelektual, pengelompokan dapat dilakukan berdasarkan test inteligensi. Klasifikasi tunagrahita adalah sebagai berikut :

   Tunagrahita ringan dengan batasan IQ 51 – 70  Tunagrahita sedang dengan batasan IQ 25 – 50  Tunagrahita berat IQ dibawah 25. Dalam petunjuk Buku Guru ini tuna grahita yang dibahas adalah tunagrahita extensive atau tunagrahita sedang. Mereka adalah Peserta didik walaupun perkembangan fisiknya sama dengan Peserta didik SMA pada umumnya, tetapi mereka mengalami hambatan dalam perkembangan kognisi. Jika mengacu pada tahapan teori Perkembangan Jean Piaget, pada masa tahap perkembangan anak pada akhir tahap Preoperasional dan Operasional kongkrit. Perkembangan kognisi mereka secara umum pada akhir masa perkembangan (usia 18 tahun) setara dengan anak berusia 7 tahun. Hambatan perkembangan kognisi Peserta didik tunagrahita sedang menyebabkan mereka mengalami kesulitan yang serius dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan mereka. Secara umum karakteristik mereka adalah sebagai berikut;

   Dapat telibat dalam komunikasi yang sederhana, tetapi mengalami kesulitan memahami dan berbicara dalam permasalahan  Hanya dapat memahami komunikasi yang sederhana karena keterbatasan kemampuan verbal  Kemungkinan memerlukan tehnik komunikasi non verbal ( misalnya; bahasa isyarat dan gesture)  Umumnya mempunyai gangguan kesehatan dan motorik yang signifikan  Keterbatasan interaksi sosial .

   Memerlukan bantuan dalam kegiatan hidup sehari- hari

   Dapat mengerjakan pekerjaan yang sangat sederhana pada rangkaian pekerjaan seperti sheltered workshop atau lingkungan pekerjaan yang terlindung.

   Dapat diberi pelatihan fungsiona lsemisal ketrampilan menolong diri sendiri.

  Pembelajaran yang bersifat kontektual dalam kehidupan lebih bermakna dalam kehidupan Peserta didik pada masa dewasa mereka. Pembelajaran tematik integratif yang mengkaitkan materi-materi beberapa mata pelajaran-mata pelajaran (termasuk mata pelajaran vokasional) memudahkan mereka memahami makna pembelajaran yang berguna dalam kegiatan di masyarakat. Dengan demikian pembelajarn tematik lebih membatu mereka memahami makna pembelajaran dalam keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Keterbatasan fungsi intelektual dapat diartikan bahwa Peserta didik tunagrahita memerlukan pelayanan pendidikan dengan beban belajar yang berbeda dengan Peserta didik-Peserta didik sebayanya. Materi pelayanan pembelajaran yang dapat mereka serap lebih terbatas dibandingkan sebayanya. Hambatan perkembangan kognisi Peserta didik tunagrahita sedang menyebabkan mereka mengalami kesulitan yang serius dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan mereka.

C. Karakteristik Bahan Ajar Tematik

  Pendekatan pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan ala pembelajaran yang sengaja memadukan beberapa kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran yang disatukan dalam suatu tema. Dengan keterkaitan tersebut diharapkan Peserta didik memperoleh pengetahuan, pengalaman belajar, ketrampilan secara utuh dengan harapan pembelajaran tersebut menjadi lebih bermakna. Konsep- konsep dan informasi yang diperoleh Peserta didik secara utuh dan terkait dalam kehidupan Peserta didik dapat dipahami secara utuh sesuai dengan kondisi kognisi Peserta didik pada masa perkembangan kognisi usia mental anak sekolah dasar. Peserta didik tidak hanya menghafal pengertian-pengertian, fakta, dan informasi baru dalam poses belajar tetapi belajar dimaknai sebagai aktifitas menghungkan konsep-konsep dan informasi-informasi baru sehingga memperoleh pemahaman lanjutan yang utuh. Dalam pendekatan pembelajaran tematik, guru dituntut merancang dan melaksanakan program pengalaman belajar Peserta didik secara tepat agar Peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar secara utuh. Penekanan pengalaman belajar dan kebermaknaan belajar secara utuh dalam pemecahan suatu permasalahan yang mengkaitkan bebrapa mata pelajaran yang relevan. Sekolah sedapat mungkin memberikan bekal kecakapan dalam berkarya kepada Peserta didik .

  Menurut Tim Puskur (dalam Pembelajaran Tematik di SD, 2006) karakteristik pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:

  1) Pengalaman berpusat pada Peserta didik; Peserta didik diberi keleluasaan secara aktif ubtuk mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip- prinsip suatu pengetahuan yang harus dikuasai

  2) Memberikan pengalaman langsung kepada Peserta didik; guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang membimbing Peserta didik untuk mencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuan sesuai dengan tujuan pembelajaran

  3) Menyajikan konsep dari berbagai mapel dalam suatu proses pembelajaran bermakna; Peserta didik dilatih memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata dengan mengkaitkan konsep-konsep mata pelajaran yang dipelajarinya. 4) Pemisahan mapei tidak terlihat atau antar mapel menyatu; pengkajian gejala suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran secara menyeluruh, tidak terkotak-kotak. 5) Hasil pembelajaran dapat dikembangkan sesuai dengan minat dan kebutuhan Peserta didik;

  Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (Pakem) yang memungkinkan Peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran disaran agar Peserta didik dapat mengembangkan minat dan bakat sehingga Peserta didik termotivasi belajar terus menerus.

D. Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

  Karakter berasal dari itilah Yunani, “charakter”, yang maknanya adalah tanda-tanda abadi yang melekat pada seseorang yang membedakan antara seseorang dengan orang yang lainnya. Pengertian karakter tersebut pada umumnya dipandang dari sisi positif pada setiap orang. Orang berkarakter diartikan sebagai individu yang memilki perilaku yang yang baik yang berhubungan dengan kepentingan individuna maupun ketika berinteraksi dengan orang lain.

  Kekuatan karakter yang kuat pada seseorang dinyakini menjadikan orang tersebut menampilkan perilaku yang positif dalam keluarga dan lingkungannya. Denga kekuatan karakternya orang tersebut tidak mudah tergoda melakukan kegiatan yang dinilai negatif oleh masyarakat. Keyakinan tersebut diperluas bahwa karakter individu yag kuat mempunyai korelasi dengaan karakter bangsa kukuh sebagai saah satu alternatif menyelesaikan persoalan bangsa dari pengaruh-penngaruh yang negatif. Kurikulum 2013 dikembangkan salah satu tujuannya adalah untuk memperkuat karakter peserta didik yang akan memperbaiki keadaan bangsa di masa yang akan datang. Hal tersebut terlihat dari dikembangkannya Kompetensi Inti I (KI I) dan II (KI II). KI I menitik beratkan pada bidang spritual dan KI

  II peda bidang sosial. Sebagaimana Pendidikan karakter KI I dan KI II tidak diajarkan tetapi dikembangkan melalui pembiasaan, keteladanan, dan pengembangan budaya sekolah. Selanjutnya Lickona (dalam Muhamad Nur, 2011) prinsip- prinsip agar pendidikan karakter dapat berjaan efektif: mengembangkan nilai-nilai etika inti dan nilai-nilai

  1) kinerja pendukungnya sebagai fondasi karakter yang baik. mendefinisikan karakter secara komprehensif yang

  2) mencakup pikiran, perasaan dan perilaku pengembangan karakter menggunakan pendekatan

  3) komprehensif, disengaja, dan proaktif. menciptakan komunitas yang penuh perhatian. 4) kesempatan Peserta didik melakukan tindakan 5) moral. kegiatan akademik yang membantu keberhasilan

  6) Peserta didik, mengembangkan karakter, saling menghormati, menantang, dan bermakna. mendorong motivasi diri Peserta didik. 7) melibatkan tenaga kepedidikan sebagai komunitas 8) disertai pembagian tanggung jawab dalam mematuhi nilai-nilai. menumbuhkan kebersamaan dan dukungan jangka

  9) panjang dalam kepemimpinan moral bagi inisiatif pendidikan karakter. 10) melibatkan keluarga dan masyarakat dalam upaya pembangunan karakter.

  11) evaluasi karakter sekolah, fungsi pendidik, dan manifestasi karakter Peserta didik yang baik.

  Pengembangan kegiata pembelajaran yang dikembangkan yang dilakukan guru berdasarkan pengembangan pengetahuan sesuai dengan KI III dan penerapan sesuai dengan K IV, didukung oleh kegiatan pembiasaan, teladan pendidik dan tenaga kependidikan, serta pengembangan budaya sekolah sesuai dengan tuntutan dari KI I dan KI II. Kegiatan pendidikan karakter dalam pendekatan tematik integratif dapat memberikan gambaran yang lebih jelas untuk mereka bagaimanan berperilaku yang baik di lingkungannya.

E. Ruang Lingkup Isi Buku

  Ruang lingkup Buku Guru penjelasan tentang tema sesuai dengan buku Murid dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang terkait dengan mata pelajaran – mata pelajaran pada tema tersebut. Pada tema “Ayo Berkarya” Ruang lingkup Buku Guru adalah sekitar kegiatan membuat karya sederhana dari bahan bahan yang mudah ditemukan di lingkungannya. Adapun mata pelajaran yang terkait dengan tema tersebut adalah PPKn, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, SBK dan Penjasorkes.

BAB II PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Tema Kompetensi Lulusan SMALB Tuna Grahita Sedang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. SMALB-C Dimensi Hidup lagi Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

  orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

  

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan

  konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

  Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang

  produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

B. Kompetensi Dasar SMALB Tuna Grahita Sedang. Tema Mapel Kompetensi Dasar Ayo ber Ayo ber Ayo me karya jualan nabung

  PPKn 1/1.1. Menerima

  1.1

  1.1 kebersamaan dalam keberagaman ajaran agama di lingkungan rumah dan sekolah 1/1.2 Menjalankan ajaran

  1.2

  1.2 agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari- hari 2/2.1. Menunjukan perilku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, adan percaya diri dalam berinteraksi dalam keluarga, teman dan guru. 2/2.2. Menunjukan perilaku

  2.2 responsif dan proaktif terhadap tata tertip yang berlaku dalam kehidupansehari-hari di sekolah dan rumah

  2/2.3 Menunjukkan sikap

  2.3 toleran, kerjasama dan damai dalam kehidupan sehari- hari 3/3.1 Mengenal nama-

  3.1 nama tempat ibadah dilingkungan rumah dan sekolah

  3/3.2 Mengenal tata tertib

  3.2

  3.2 dan aturan yang berlaku dalam

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Ayo ber Ayo ber Ayo me karya jualan nabung kehidupan sehari- hari di rumah dan sekolah 3/3.3 Mengenal keberagaman agama dilingkungan rumah dan sekolah 3/3.4 Mengenal keberagaman suku dilingkungan rumah dan sekolah 4/4.1 Menyusun gambar

  4.1 tempat ibadah yang ada dilingkungan rumah dan sekolah

  4/4.2 Melaksanakan tata

  4.2

  4.2 tertib di rumah dan sekolah 4/4.3 Berinteraksi dengan teman beragam agama di lingkungan rumah dansekolah 4/4.4 Melakukan kerjasama dengan teman beragam suku dilingkungan rumah dan sekolah

  BHS. 1/1.1 Mensyukuri

  1.1

  1.1

  1.1 INDONESIA anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi 2/2.1 Memiiki perilaku

  2.1 jujur dan santun dalam berinteraksi di lingkungan keluarga dan sekolah 2/2.2 Memiliki sikap

  2.2

  2.2 toleran dan

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Ayo ber Ayo ber Ayo me karya jualan nabung bekerjasama melalui pemanfaatan bahasa Indonesia di lingkungan keluarga dan sekolah 3/3.1 Menyimak cerita

  3.1

  3.1

  3.1 sederhana 3/3.2 Mengenal berita bergambar dari berbagai media 3/3.3 Mengenal cerita bergambar 4/4.1 Menceritakan 4.1 4.1

  4.1 kembali cerita sederhana*) 4/4.2 Menceritakan kembali berita bergambar*)

  4/4.3 Menceritakan cerita bergambar *) Matematika 1/1.1 Menerima dan

  1.1

  1.1 menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agaa yang dianutnya dalam kehiupan sehari-hari

  2/2.1 Menujukan perilaku

  2.1 jujur, teliti dan percaya diri dalam membaca dan menulis lambang bilangan, serta melakukan penjumlahan dan pengurangan benda- benda

  2/2.2 Menunjukan perilku

  2.2

  2.2 toleran, hemat dan gemar menabung

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Ayo ber Ayo ber Ayo me karya jualan nabung dalam memanfaatkan uang

  3/3.1 Mengenal lambang

  3.1

  3.1

  3.1 bilangan* 3/3.2 Mengenal

  3.2

  3.2 Penjumlahan*) 3/3.3 Mengenal

  3.3

  3.3 Pengurangan *) 3/3.4 Mengenal pecahan

  3.4

  3.4 mata uang ( Rp 500 s.d Rp10.000)**) 4/4.1 Membaca dan 4. 1

  4.1

  4.1 menulis lambang bilangan*) 4/4.2 Melakukan operasi

  4.2

  4.2 hitung penjumlahan*) 4/4.3 Melakukan operasi

  4.3

  4.3 hitung pengurangan

  • ) 4/4.4 Menghitung dalam

  4.4

  4.4 bentuk mata uang rupiah**)

  IPA 1/1.1 Bertambah

  1.1

  1.1

  1.1 keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam ciptaan Tuhan, serta mewujudkannya dalam ajaran agama yang dianutnya 2/2.1 Menunjukkan

  2.1

  2.1 perilaku ilmiah, rasa ingin tahu, obyektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggungjawab, terbuka dan peduli lingkungan alam

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Ayo ber Ayo ber Ayo me karya jualan nabung aktivitas sehari-hari 2/2.2. Menunjukan sikap

  2.2 toleran dalam kerja individu dan kelompok pada aktivitas sehari-hari secara mandiri dan berkelompok Mengenal jenis

  3.1

  3.1 3.1. hewan dan tumbuhandi sekitarnya Mengenal

  3.2 3.2. pemeliharaan hewan dan tumbuhan di sekitarnya Mengenal daur hidup

  3.3. hewan di sekitarnya Mengenal

  3.4. perkembangbiakan tumbuhan disekitarnya Mengenal manfaat

  3.5. energi matahari dalam kehidupan sehari-hari Mengenal manfaat

  3.6. energi listrik dalam kehidupan sehari- hari Mengenal manfaat air

  3.7. dalam kehidupan sehari-hari

  Menyusun gambar 4.1 4.1 4.1. hewan dan tumbuhan di sekitarnya Mempraktikkan

  4.2 4.2. pemeliharaan hewan dan tumbuhan di

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Ayo ber Ayo ber Ayo me karya jualan nabung sekitarnya Menyusun gambar

  4.3. daur hidup hewan di sekitarnya

  Menyusun gambar 4.4. perkembangbiakan tumbuhan disekitarnya Memanfaatkan energy

  4.5. matahari dalam kehidupan sehari- hari Memanfaatkan energy

  4.6. listrik dalam kehidupan sehari- hari Pemanfaatan dan

  4.7. penghematan air bersih dalam kehidupan sehari- hari

  IPS 1/1.1 Menghayati karuna

  1.1 Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan manusia dan lingungannya 1/1.2 Menjalankan ajaran

  1.2.

  1.2

  1.2 agama yang dianutnya dalam berfikir dan berperilaku sebagai anggotaa keluarga dan masyarakat 2/2.1 Menunjukkan

  2.1 perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli dan percaya diri dalam

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Ayo ber Ayo ber Ayo me karya jualan nabung berinteraksi di linkungan keluarga

  2/2.2 Menunjukkan

  2.2 perilaku juur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi di linkungan sekolah

  2/2.3 Menunjukkan

  2.3

  2.3 perilaku juur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi di linkungan masyarakat Mengenal identitas

  3.1

  3.1

  3.1

  3.1 dirinya Mengelal susunan

  3.2 anggota keluarga Mengenal peran

  3.3 anggota keluarga Mengemukakan 4.1 4.1 4.1

  4.1 secara lisan identitas dirinya Menempelkan foto

  4.2 pada struktur anggota keluarga Mengemukakan peran

  4.3 masing-masing anggota keluarga SBK 1/1.1 Mensyukuri nikmat

  1.1

  1.1 Tuhan melalui berkarya seni sederhana

  2.1

  2.2 2/2.2 Disiplin, tanggung jawab dan peduli

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Ayo ber Ayo ber Ayo me karya jualan nabung dalam berkarya seni sederhana

  2/2.3 Meiliki rasa percaya

  2.3 diri dan beperilaku Mengenal teknik

  3.1

  3.1

  3.1 3.1. mewarnai Mengetahui cara

  3.2 3.2. membuat mozaik Mengenal teknik

  3.3. menggambar Mengenal lagu anak

  3.4 3.4. Mewarnai gambar 4.1 4.1 4.1 4.1. sederhana Membuat mozaik (dari

  4.2 4.2. biji-bijian, barang bekas, dll)

  Menggambar 4.3. lingkungan sekitar Menyanyikan lagu

  4.4 4.4. anak Penjaskes

1.1 Mensyukuri karunia 1.1.

  1.1 dengan merawat tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrahTuhan Yang MahaEsa 1.2 . Menjalankan ajaran agama yang dianutnya dengan menjaga kesehatan tubuh sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

  Menunjukkan

  2.1

  2.1 2.1. perilaku disiplin, jujur dan

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Ayo ber Ayo ber Ayo me karya jualan nabung bertanggung jawab serta percaya diri dalam melakukan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan

  Menunjukkan sikap

  2.2

  2.2 toleran, kerjasama, dan berjiwa sportif dalam sebuah permainan atau pertandingan. Memiliki perilaku

  2.3 hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman

  3.1 Mengetahui gerak

  3.1 dasar permainan lempar tangkap bola besar yang dimodifikasi menjadi suatu kegiatan permainan yang menyenangkan

  3.2 Mengetahui gerak dasar permainan lempar tangkap bola kecil yang dimodifikasi menjadi suatu kegiatan permainan yang menyenangkan

  3.3 Mengetahui

  3.3 gerak dasar nomor atletik (Lari) untuk menghasilkan koordinasi

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Ayo ber Ayo ber Ayo me karya jualan nabung gerak yang baik.

  3.4. Mengenal tehnik dasar permainan bola bocce dan aturan dalam permainan

  3.5 Mengetahui tehnik dasar berenang serta mengenal peralatan penyelamatan dalam air

  3.6 Mengenal makanan dan minuman yang bermanfaat terhadap kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

4.1 Melakukan gerak

  4.1 dasar permainan lempar tangkap bola besar dalam berbagai bentuk permainan sederhana yang dimodifikasi menjadi suatu kegiatan permainan yang menyenangkan

  4.2 Melakukan gerak dasar permainan lempar tangkap bola kecil dalam berbagai bentuk

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Ayo ber Ayo ber Ayo me karya jualan nabung permainan sederhana yang dimodifikasi menjadi suatu kegiatan permainan yang menyenangkan

4.3 Melakukan

  4.3 gerak dasar nomor atletik (Lari) untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.

  4.4. Melakukan tehnik dasar permainan bola bocce,dengan memperhatikanatu ran dalam permainan

  4.5 Melakukan tehnik dasar berenang serta mengenal peralatan penyelamatan dalam air

  4.6 Memilih makanan dan minuman yang bermanfaat terhadap kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

C. Peta Konsep Peta Konsep Ayo Berkarya Mengenal lambang bilangan

  Mengelompokan gambar hewan berdasarkan jenis

  Identitas diri Menyebutkan tanggal lahir Menyebutkan usia Menyebutkan alamat

  Melakukan lempar tangkap bola bawah

  Melakukan lempar tangkap bola atas Melakukan lempar tangkap bola sejajar dada Melakukan latihan lempar bola bocce

  Menghias hasta karya Permainan bola

  Merangkai bagian pola sampai membentuk satu hasta karya

  Membuat hasta karya Membuat pola hasta karya

  Membuat hasil karya berasal dari tumbuhan

  Menyebut- kan lambang bilangan

  Menulis- kan lambang bilangan

  Menyusun bagian tumbuh- an menjadi satu bentuk tumbuhan lengkap

  Mahluk hidup Menyebutkan hewan dan tumbuhan disekitar

  Melakukan perbuatan tertib

  Tata tertib Mengidentifika si perbuatan tertib Menyebut- kan perbuat- an tertib

  Melakukan Tanya jawab isi cerita

  Cerita sederhana Menyimak cerita sederhana Mencerita- kan kembali isi cerita

  Menjodoh- kan lambang bilangan

  Mengurut- kan lambang bilangan

  Mengidentifikasi hewan pemakan tumbuhan dan pemakan daging

D. JARING TEMA JARINGAN TEMA KELAS X SEMESTER 1 SMALB TUNAGRAHITA SEDANG PPkn

  Bahasa Indonesia

  3.2 Mengenal tata tertib dan aturan

  3.1 Menyimak cerita sederahana yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari dirumah dan sekolah

  4.1 Menceritakan kembali cerita sederhana yang didengar

  4.2 Melaksanakan tata tertib dirumah

  2.2 Memilikiperilakujujur,disiplin, tanggungjawab dan peduli dalam dan disekolah berinteraksi di masyarakat.

  2.2 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif terhadap tatatertib

  1.1 Mensyukuri karunia Tuhan YME melalui bahasa Indonesia yang berlaku dalam kehidupan sebagai bahasa pemersatu bangsa. sehari-hari di sekolah dan rumah

  1.2 Menerima kebersamaan dalam keberagaman ajaran agama di lingkungan rumah dan sekolah

  Matematika,

  3.1 Mengenal lambang bilangan

  4.1 Membaca dan menulis lambang bilangan

  2.2 Menunjukkan perilakutoleran, hemat dan gemar menabung dalam SBK memanfaatkan uang

  3.1 Mengenal teknik mewarnai

  1.1 Menerima dan menjalankan ajaran

  3.3 Mengetahui cara membuat mozaik agama yang dianutnya dalam

  3.4 Mengenal cara membuat hasta kegiatan sehari-hari karya sederhana

  

Ayo

  4.1 Mewarnai gambar sederhana

Berkarya

IPA

  4.2 Membuat mozaik