artikel 6 MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK.doc

MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK
Nurhaniyah Muharani (1500450)
Teknologi Pendidikan FIP
Nurhaniyahmuharani@student.upi.edu
Sinektik merupakan suatu pendekatan baru yang menarik guna mengembangkan
kreativitas, model sinektik biasa digunakan untuk keperluan mengembangkan “aktivitas
kelompok” dalam organisasi industri, di mana individu dilatih untuk mampu bekerja sama
satu dengan yang lainnya dan nantinya berfungsi sebagai orang yang mampu mengatasi
masalah (problem-slovers) atau sebagai orang yang mampu mengembangkan produksi
(products-developers). Sinektik berarti strategi mempertemukan berbagai macam unsur,
dengan menggunakan kiasan untuk memperoleh satu pandangan baru. Selanjutnya Model
Sinektik berorientasi meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, ekspresi kreatif, empati
dan wawasan dalam hubungan sosial.
Model sinektik adalah salah satu model yang termasuk pada rumpun pribadi.
Model pribadi merupakan model mengajar yang berorientasi kepada perkembangan diri
individu, model ini menitik beratkan kepada psikologis individual dan pengembangan
kreativitas melalui aktualisasi diri, kesehatan mental, dan pengembangan kreativitas.
Salah satu ciri kreativitas menurut Munandar (1992 : 34) adalah mempunyai dorongan
ingin tahu yang besar dan kemampuan mengembangkan suatu gagasan. Model Sinektik yang
dikembangkan oleh Gordon bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas sehingga diharapkan
siswa mampu menghadapi permasalahannya.

Menurut Gordon (Daswan, 2013)sinektis dibangun oleh empat dasar yaitu pandangan
bahwa kreatifitas merupakan aktivitas sehari-hari, kreatifitas merupakan hal yang dapat
dipelajari, kreativitas menunjang semua bidang (seni, teknologi, pengetahuan dsb.), dan
proses penemuan individu di tunjang oleh penemuan kelompok.
Dalam model sinektiks ini pada empat ide yang menentang pandangan lama tentang
kreativitas seperti berikut :
a.

Kreativitas sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua orang
setiap hari bergulat dengan masalah yang menuntut kreativitas dalam berbagai
bidang kehidupan. Oleh karena itu model ini dirancang untuk meningkatkan

kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah, mengekspresikan sesuatu
secara kreatif, menunjukkan emphathy, dan memiliki wawasan sosial.
b.

Proses kreativitas bukanlah hal misterius. Proses ini dapat melatih seseorang
secara langsung sehingga dapat meningkatkan kreativitasnya.

c.


Penemuan yang kreatif pada hakikatnya sama dalam berbagai bidang dan
ditandai oleh proses intelektual yang melatarbelakangi.

d.

Penemuan yang kreatif dari individu dan kelompok pada dasarnya serupa.
Individu dan kelompok membangkitkan ide dan hasil dalam bentuk yang serupa.

Dalam teknik pengajarannya, sebaiknya guru jangan batasi

pengalaman

yang

mungkin diperoleh peserta didik, hormatilah gagasan-gagasan mereka, hargailah proses
belajar mandiri, hargai perbedaan individu dan toleransi terhadap situasi kelas yang ribut.
Untuk strategi sinektik, Gordon dalam Joyce (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI,
2007) mengemukakan mengenai dua strategi prosedur sinektik, yaitu:
1. Menciptakan sesuatu yang baru dengan metafora.

Strategi ini dirancang untuk mengenl keanehan yang memnuat para siswa memahami
masalah, ide, atau produk dalam sesuatu yang baru yang akhirnya memperjelas kreatifitas.
Strategi ini membantu para siswa melihat sesuatu yang dikenalnya melalui sesuau yang tidak
dikenal dengan menggunakan analogi – analogi untuk menciptakan konsep jarak. Tahapan
dari strategi ini antara lain :
-

Tahap pertama : mendiskribsikan kondisi saat ini
Guru menyuruh siswa untuk mendiskribsikan situasi atau suatu topik yang
mereka lihat saat ini

-

Tahap kedua : analogi langsung
Para siswa mengemukakan analogi langsung, salah satu diseleksi dan
selanjutnya dikembangkan

-

Tahap ketiga : analogi persona

Para siswa “menjadi ‘analogi yang diseleksinya pada fase kedua

-

Tahap keempat :konflik ditekan
Berdasarkan fase ke dua dan ketiga siswa mengemukakan beberapa konflik dan
dipilih salah satu

-

Tahap kelima analogi langsung
Para siswa mengembangkan

dan menyaleksi analogilangsung lainnya

berdasarkan konflik tadi
-

Tahap keenam meinjau tugas yang sebenarnya
Guru menyuuh para siswa meninjau kembali tugas atau masalah yang

sebenarnya dan menggunakan analogi yang terakhir atau maduk pada
pengalaman sinektik.

Mengakrabkan sesuatu yang asing melalui analogi-analogi yang sudah dikenal
dengan baik. Strategi ini dirancang untuk membuat sesuatu yang baru, ide – ide yang tidak
dikenal akaan lenih berarti. Strategi kedua, merupakan keanehan, memberikan pemahaman
para siswa untuk menambah dan memperdalam hal-hal yang baru atau materi yang sulit.
Berikut adalah tahapan dari strategi yang kedua :
-

Tahap pertama : input tentang keadaan yang sebenarnya
Guru menyajikan suatu informasi yang baru

-

Tahapan kedua : analogi lagsung
Guru mengusulkan analogi langsung dan menyuruh siswa menabarannya

-


Tahapan ketiga : analogi personal
Guru menyuruh siswa menjadi analogi langsung

-

Tahapan keempat : membedakan analogi
Para siswa menjelaskan dan menerangkan kesamaan antara materi yang baru
dengan analogi langsung

-

Tahapan kelima : menjalaskan perbedaan

Para siswa menjelaskan mana analogi – analogi yang tidak sesuai
-

Tahapan keenam : penjelajahan
Para siswa menjelajahi kembali kebenaran topik dengan batasan-batasan mereka

-


Tahapan ketujuh : membangkitkan analogi
Para siswa memberkan analogi sendiri secara langsung dan menjelajahi
persamaan dan perbedaannya.

Inti dari model sintektiks ialah aktivitas metapora yang meliputi analogi langsung,
analogi personal dan konflik yang dipadatkan. Kegiatan metaporis bertujuan menyajikan
perbedaan konseptual antara diri siswa dengan obyek yang dihadapi atau materi yang
dipelajari. Misalnya dengan cara meminta mengendalikan sistem tubuhnya sebagai jaringan
transportasi.
Metafora memperkenalkan konsep jarak antar siswa dengan obyek, atau subyek lain,
mendorong berpikir original. Sebagai misal, dapat dikemukakan contoh: siswa disuruh
memikirkan pelajarannya sebagai sebuah sepatu tua atau sebuah sungai. Kita memberikan
struktur, suatu metafora, di mana siswa dapat memikirkan segala sesuatu yang telah
dikenalnya melalui suatu pendekatan baru.
Sebaliknya kita dapat menyuruh siswa memikirkan suatu topik baru melalui pendekatan
yang telah diketahuinya dan mereka diminta untuk membandingkannya guna transportasi
sistem. Aktivitas metaforik membantu para siswa untuk dapat menghubungkan ide-ide dari
hal-hal yang telah dikenalnya menuju ke hal-hal baru atau dari suatu perspektif baru menuju
ke hal yang dikenal.

Adapun beberapa tipe analogi yang dipergunakan sebagai dasar latihan sinektik yaitu:
Ø Analogi personal,
Menuntut siswa empati terhadap ide atau objek yang dibandingkan. Siswa menjadi
bagian dari elemen fisik suatu problema. Identifikasinya mungkin terhadap individu,
binatang, atau benda-benda mati. Analogi personal sangat menekankan keterlibatan empati.
Kerelaan melibatkan diri terhadap obyek sangat dibutuhkan dalam analogi personal, semakin
rela melibatkan diri maka semakin besarlah konsep jarak yang diperoleh. Adapun tingkat
keterlibatan individu dalam analogi personal yaitu:

a.

Mendeskripsikan fakta

b.

Mengidentifikasi dengan perasaan

c.

Mengidentifikasi empatetik dengan suatu yang hidup


d.

Identifikasi empatetik dengan benda mati

Manfaat mengenal tingkatan analogi personal ini bukan untuk mengenal bentuk-bentuk
aktivitas metaforik, tetapi untuk memberikan tuntunan bagaimana menetapkan konsep yang
baik. Dengan analogi akan segera dapat menciptakan jarak yang besar dan lebih
memungkinkan siswa memperoleh ide-ide baru.
Ø Analogi langsung
Analogi langsung merupakan perbandingan dua objek atau konsep. Perbandingan tidak
harus identik dalam segala hal. Analogi ini untuk mentransposisikan kondisi-kondisi topik
atau situasi permasalahan asli yang pada situasi lain untuk menghadirkan pandangan baru
tentang gagasan atau masalah.
Ø Konflik yang dipadatkan
Ialah cara mengontraskan dua ide dengan memberi label singkat, biasanya dengan
hanya dua kata, misalnya “sangat galak atau sangat ramah “.
Ø Memberi tekanan pada pertentangan
Memberi tentangan pada pertentangan umumnya berbentuk dua buah kata yang
bertentangan


misalnya:

lesu-agresif;

kawan-musuh;

dan

sebagainya.

Pertentangan-

pertentangan tersebut memberikan pemahaman yang luas terhadap suatu obyek yang baru.
Hal tersebut dapat merefleksi kecakapan siswa untuk menghubungkan dua kerangka berpikir
itu terhadap suatu obyek.
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran sinektika, sebagai berikut :
Ø Kelebihan
a.


Strategi ini bermanfaat untuk mengembangkan pengertian baru pada diri siswa
tentang suatu masalah sehingga dia sadar bagaimana bertingkah laku dalam
situasi tertentu.

b.

Strategi ini bermanfaat karena dapat mengembangkan kejelasan pengertian dan
internalisasi pada diri siswa tentang materi baru.

c.

Strategi ini dapat mengembangkan berpikir kreatif, baik pada diri siswa maupun
guru.

d.

Strategi ini dilaksanakan dalam suasana kebebasan intelektual dan kesamaan
martabat antara siswa.

e.

Strategi ini membantu siswa menemukan cara berpikir baru dalam memecahkan
suatu masalah.

Ø Kelemahan
a.

Sulit dilakukan oleh guru dan siswa yang sudah terbiasa menggunakan cara lama
yang menekankan pada penyampaian informasi.

b.

Metode ini menitikberatkan pada berpikir reflektif dan imajinatif dalam situasi
tertentu, maka kemungkinan besar siswa kurang menguasai fakta-fakta dan
prosedur pelaksanaan atau keterampilan.

c.

Kurang memadahinya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah-sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Daswan. 2013. Penerapan Model Sinektik Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatifi dan Komuikaii Matematii Siiwaa Tianawaia.i
Universitas Pendidikan Indonesia: Repository.com
Munandar, Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitai Anak
Sekola.i Jakarta : Gramedia Widiasarana.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Fip-upi. 2007i Ilmu Dan Aplikaii
Pendidikan. Bandung : Grasindo