MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER Kelompok I

BAB XI PENDIDIKAN
KARAKTER
A.

DEFINISI PENDIDIKAN KARAKTER
Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter

(character education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi
krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa
meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja,
kejahatan

terhadap

teman,

pencurian

remaja,

kebiasaan


menyontek,

penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah
menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas,
oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral
knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior).
Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik
didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan
melakukan perbuatan kebaikan.

Pendidikan Karakter

247

Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala
usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk
mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan
karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa

pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan
melakukan nilai-nilai etika yang inti.
B. NILAI NILAI DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius, Jujur,
Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu,
Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat/komunikatif,Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan,
Peduli social, Tanggung jawab.
Lebih jelas tentang nilai-nilai pendidikan karakter dapat di lihat pada bagan
dibawah ini

Pendidikan Karakter

248

C. TUJUAN, FUNGSI DAN MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan

Karakter


Bertujuan

mengembangkan

nilai-nilai

yang

membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila, meliputi : (1) mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan
berprilaku baik;(2) membangun bangsa yang berkarakter Pancasila; (3)
mengembangkan potensi warganegara agar memiliki sikap percaya diri, bangga
pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia.
Pendidikan karakter berfungsi (1) membangun kehidupan kebangsaan
yang multikultural; (2) membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya
luhur, dan mampu berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan ummat
manusia; mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan
berperilaku baik serta keteladanan baik; (3) membangun sikap warganegara yang
cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain

dalam suatu harmoni.

Pendidikan Karakter

249

Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yaitu:
a) Keluarga
b) satuan pendidikan
c) masyarakat
d) media massa
D.RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER
Proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis yang
mencakup seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) dan
fungsi totalitas sosiokultural pada konteks interaksi dalam keluarga, satuan
pendidikan serta masyarakat. Totalitas psikologis dan sosiokultural dapat
dikelompokkan sebagaimana yang digambarkan dalam Bagan 3 berikut:

Berdasarkan Bagan 3 tersebut di atas, pengkategorian nilai didasarkan pada
pertimbangan bahwa pada hakekatnya perilaku seseorang yang berkarakter

merupakan perwujudan fungsi totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi
Pendidikan Karakter

250

individu manusia (kognitif, afektif, dan psikomotorik) dan fungsi totalitas sosialkultural dalam konteks interaksi (dalam keluarga, satuan pendidikan, dan
masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam kontek
totalitas proses psikologis dan sosialkultural dapat dikelompokkan dalam: (1) olah
hati ; (2) olah pikir; (3) olah raga/kinestetik; dan (4) olah rasa dan karsa. Proses itu
secara holistik dan koheren memiliki saling keterkaitan dan saling melengkapi,
serta masing-masingnya secara konseptual merupakan gugus nilai luhur yang di
dalamnya terkandung sejumlah nilai sebagaimana dapat di lihat pada gambar di
atas

E.PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PENDIDIKAN
INDONESIA
Pendidikan karakter menjadi kunci terpenting kebangkitan Bangsa
Indonesia dari keterpurukan untuk menyongsong datangnya peradaban baru.Di
Indonesia, akhir-akhir ini menjadi isu yang sangat hangat sejak Pendidikan
Karakter dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada

saat Peringatan Hari Pendidikan Nasional, pada tanggal 2 mei 2010 lalu.Tekad

Pendidikan Karakter

251

Pemerintah tersebut bertujuan untuk mengembangkan karakter dan budaya bangsa
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan Nasional yang harus
didukung secara serius.
Karakter bangsa dapat dibentuk dari program-program pendidikan atau
dalam proses pembelajaran yang ada di dalam kelas.Akan tetapi, apabila
pendidikan memang bermaksud serius untuk membentuk suatu karakter generasi
bangsa, ada banyak hal yang harus dilakukan, dan dibutuhkan penyadaran
terhadap para pendidik dan juga terhadap pelaksana kebijakan pendidikan.Jika
kita pahami arti dari Pendidikan secara luas, pendidikan sebagai proses
penyadaran, pencerdasan dan pembangunan mental atau karakter, tentu bukan
hanya identik dengan sekolah.Akan tetapi, berkaitan dengan proses kebudayaan
yang secara umum sedang berjalan, dan juga memliki kemampuan untuk
mengarahkan kesadaran,membentuk cara pandang, dan juga membangun karakter
generasi muda.Artinya, karakter yang menyangkut cara pandang dan kebiasaan

siswa, remaja, dan juga kaum muda secara umum sedikit sekali yang dibentuk
dalam ruang kelas atau sekolah, akan tetapi lebih banyak dibentuk oleh proses
sosial yang juga tak dapat dilepaskan dari proses ideoogi dan tatanan materialekonomi yang sedang berjalan.
Mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai
Pancasila pada diri peserta didik melalui Pendidikan hati, otak, dan
fisik.Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam
mengembangkan potensi peserta didik.Pendidikan adalah suatu usaha masyarakat
dan bangsa dalam mempersiapkan generasi muda bagi keberlangsungan
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Keberlangsungan tersebut dapat ditandai oleh pewarisan budaya dan
karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa.Oleh karena itu, pendidikan
merupakan proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan
juga proses pengembangan budaya karakter bangsa untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang.

Pendidikan Karakter

252

Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta

didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses interalisasi, dan
penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian dalam bergaul di masyarakat,
mengembangkan

kehidupan

masyarakat

yang

lebih

sejahtera,

serta

mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
Berdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa,dan pendidikan yang
telah dikemukakan diatas maka pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai
sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

pada diri peserta didik sehingga memiliki nilai dan karakter sebagai karakter diri,
yang menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota
masyarakat, dan warga Negara yang religius, nasionalis, produktif dan
kreatif.Atas dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan budaya dan karakter
sangat strategis bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang.
Perkembangan tersebut harus dilakukan melalui perencanaan yang baik,
pendekatan yang sesuai, dengan metode belajar serta pembelajaran yang efektif.
Sesuai dengan sifat suatu nilai, pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah
usaha bersama sekolah oleh karenanya harus dilakukan secara bersama oleh
semua guru dan pemimpin sekolah, melalui semua mata pelajaran, dan menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari budaya sekolah.
Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa adalah perkembangan
potensi peserta didik agar menjadi berperilaku baik, dan bagi peseta didik yang
telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter
bangsa, untuk memperkuat pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam
perkembangan potensi peserta didik yang bermartabat, dan juga untuk menyaring
budaya bangsa sendiri dengan bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
F. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM SEKOLAH


Pendidikan Karakter

253

Dalam implementasinya, pendidikan karakter di sekolah secara umum
dibagi dalam 3 kegiatan yaitu, kegiatan rutin, kegiatan spontan dan kegiatan
keteladanan.
1. Kegiatan Rutin
Nilai Nilai dan
karakter
bangsa yang
dikembangka
n
Religius

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin
oleh guru agama melalui speaker dari ruang Guru


Setiap hari Jumat melaksanakan kegiatan Infaq
Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan sesudah
kegiatan, jika bertemu dengan guru, bicara dan bertindak
dengan memperhatikan sopan santun.
Meminta izin untuk menggunakan barang orang lain

Kedisiplinan

Pukul 07.15 semua siswa harus sudah berada di sekolah
dengan toleransi 15 menit. Siswa pulang sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan. Bagi siswa yang melanggar
diberikan sanksi berupa membersihkan lingkungan sekolah.
Kerapian dan kebersihan pakaian, dicek setiap hari oleh
seluruh guru, diawali oleh guru jam pertama . Siswa yang
tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu
cara berpakaian rapi. (kriteria rapi yaitu baju dimasukkan,
atribut lengkap, menggunakan kaos kaki dan sepatu yang
ditentukan)
Mengambil sampah yang berserakan.

Peduli Sosial

Mengumpulkan barang-barang yang masih layak pakai di
sekolah dan menyumbangkannya pada yang membutuhkan,
1 kali setahun.

Pendidikan Karakter

254

Mengunjungi teman yang sakit

Kejujuran

Transparansi Keuangan Kas Kelas

Tidak mencontek saat Ujian

2. Kegiatan Spontan
Nilai Nilai
dan karakter
bangsa yang
dikembangka
n
Religius

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam

Meminta maaf bila melakukan kesalahan

Kedisiplinan

Memperingatkan siswa yang datangnya terlambat, bila masih
terlambat, maka diwajibkan menyapu halaman sekolah yang masih
kotor (sesuai tata tertib sekolah)

Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan
diberitahu cara berpakaian rapi.

Melerai pertengkaran

Peduli Sosial

Melayat apabila ada orang/wali murid yang meninggal dunia

Pendidikan Karakter

255

Mengumpukan sumbangan untuk bencana alam

Kejujuran

Memperingatkan siswa yang mencontek saat ujian

3. Kegiatan Keteladanan
Nilai Nilai
dan karakter
bangsa yang
dikembangka
n

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

Religius

Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika berdoa,
maka guru memberi contoh dengan berdoa dengan khusu’ dan
dalam bahasa yang Indonesia sehingga dimengerti oleh anak

Kedisiplinan

Menghargai pendapat orang lain

Kejujuran

Pendidik memberikan penilaian secara objektif

Pendidikan Karakter

256

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Pendidikan Karakter 3M . http://sahabatnestle.co.id . Diakses
tanggal: 29 September 2015
Anonim. 1992. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Kemendikbud. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan : Jakarta
Nency, Tria. 2013. Pendidikan Karakter. http://academia.edu . Diakses Tanggal
28 September 2015
Wiyono, Ketang. 2015. Profesi Kependidikan. Unsri:Indralaya

Pendidikan Karakter

257

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

10 166 162

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92