Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Model Pembelajaran Picture and Picture Dipadukan Model Pembelajaran Make A Match pada Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03 Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Blotongan 03, Kecamatan Sidorejo, Kota
Salatiga semester I tahun ajaran 2016/2017. Siswa SDN Blotongan 03 berjumlah
171 anak yang terdiri 87 laki-laki dan 84 perempuan mulai dari kelas 1 sampai
dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Proses belajar
mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.10 siang, kecuali pada
hari Jum’at dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 sampai dengan
pukul 11.00 siang. Jumlah tenaga kependidikan di SDN Blotongan 03 adalah
sebanyak 12 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 1 guru
pendidikan Agama Islam, 1 guru olah raga, 1 pustakawan, 1 guru mapel, dan 1
penjaga sekolah.
Penelitian akan dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017,
pada bulan Agustus sampai bulan Desember 2016.
Tahapan
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Bulan
Agustus
September
Oktober
Nopember Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
penelitian
Pelaksanaan
penelitian
Penyusunan
laporan dan
penyajian
Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2016/2017. Penelitian
dilakukan ± 5 bulan mulai dari bulan Agustus 2016 sampai bulan Desember 2016.
Adapun penelitian dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut:
27
28
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan penelitian dilakukan antara bulan Agustus sampai bulan
September 2016. Tahap persiapan penelitian mencakup penyusunan judul,
penyusunan proposal, penyusunan RPP, penyusunan instrumen penelitian,
permohonan surat izin untuk observasi, uji validitas dan reliabilitas soal
serta untuk tempat penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan antara bulan September sampai
bulan Nopember 2016. Tahap pelaksanaan penelitian mencakup kegiatankegiatan yang dilakukan di sekolah untuk pengambilan data.
3. Tahap Penyusunan Lampiran Penelitian
Tahap penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember
sampai Desember 2016. Tahap penyusunan laporan untuk persiapan ujian.
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga pada siswa kelas 5 Semester I tahun pelajaran 2016/ 2017. Subjek dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 sebanyak 35 siswa
yang terdiri dari 17 laki-laki dan 18 perempuan. Terdapat berbagai macam
karakter yang berbeda-beda dari setiap anak, ada anak yang aktif dan ada anak
yang cenderung pendiam.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Setiap penelitian harus memahami variabel yang akan diungkap. Menurut
Sugiyono (2010: 61), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini terdapat dua jenis yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen).
Variabel independen penelitian ini adalah model pembelajaran Picture and
Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match. Model pembelajaran
29
Picture and picture dipadukan model pembelajaran Make A Match adalah model
pembelajaran dimana siswa dituntut untuk aktif bekerjasama dan berkomunikasi
dengan teman yang lain untuk mencari urutan yang tepat pada gambar dan
pasangan yang tepat sesuai dengan kartu yang dipegangnya.
Menurut Slameto (2015:198) variabel tergantung atau dependen adalah
variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh
variabel bebas. Variabel terikat atau dependen merupakan akibat yang
ditimbulkan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
terikat adalah hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga semester I tahun ajaran 2016/2017. Hasil belajar adalah
skor hasil belajar siswa pada aspek kognitif setelah siswa mengikuti proses
pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model
pembelajaran Make A Match. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kondisi siswa di kelas.
Kondisi siswa di kelas akan dipengaruhi oleh pemilihan metode pembelajaran
yang tepat. Dalam penelitian ini hasil belajar akan dipengaruhi oleh penggunaan
model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A
Match untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas 5 SDN Blotongan 03
kecamatan Sidorejo kota Salatiga semester I tahun ajaran 2016/2017.
3.3 Rencana Tindakan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar
sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja
dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru dengan maksud untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini direncanakn menggunakan model spiral
Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart (dalam Jasman Jalil 2014) dengan satu
perangkat yang menggambarkan adanya empat langkah pada setiap siklus yang
meliputi perencanaan, tindakan, observasi serta refleksi.
30
Gambar 3.1
Penelitian Tindakan Kelas
Model Spiral Kemmis dan Mc Tanggart
3.3.1 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat
untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam
penelitian.
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep
pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Tanggart (dalam Arikunto
Suharmini, 2006) terdapat tiga tahap, meliputi: perencanaan (planning), tindakan
(acting) dan pengamatan (observing), dan refleksi (refecting). Rincian prosedur
tindakan adalah sebagai berikut:
3.3.1.1 Siklus 1
1. Perencanaan (planning)
Tahap perencanaan ini meliputi:
a. Merencang rencana pembelajaran siklus I. Menyajikan pengalaman
belajar yang bersifat memotivasi.
b. Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan.
c. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa.
d. Menerapkan Model Picture and Picture dan Make A Match.
31
2. Tindakan (acting) dan Pengamatan (observing)
Pelaksanaan kegiatan penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan RPP serta mempersiapkan media pembelajaran dengan
baik.
Pengamatan dilakukan oleh observer (guru kelas 5) dengan
mengamati kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi.
3. Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan
PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi.
Selanjutnya
peneliti
mengadakan
refleksi
dalam
pelaksanaan
pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan
pembelajaran, dan bila melalui pengajaran model pembelajaran Picture
and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match tingkat
pemahaman siswa masih belum meningkat dalam mata pelajaran IPA di
Sekolah Dasar Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga
tahun pelajaran 2016/2017, yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian
indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan
dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan)
terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan
tujuan yang telah dirumuskan berhasil.
3.3.1.2 Siklus II
Siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil. Kegiatan yang dilakukan
pada siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada
siklus sebelumnya.
32
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek
penelitian.
Teknik
observasi
digunakan
untuk
mengamati
proses
pembelajaran yang menerapka model pembelajaran Picture and Picture
dipadukan model pembelajaran Make A Match dapat diterapkan dalam
pembelajaran IPA di kelas 5 SDN Blotongan 03.
2. Tes
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan
dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau
mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.Teknik tes
digunakan sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menerima materi ajar serta
tingkat pemahaman dalam pembelajaran IPA di kelas 5 SDN Blotongan 03.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ini berupa lembar observasi terhadap praktik pembelajaran dengan implementasi
model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A
Match. Pengisian lembar observasi ini dilakukan oleh observer dengan melingkari
salah satu skor yang telah tersedia sesuai dengan hasil yang diamati oleh observer
terhadap aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran. Untuk mendapatkan data
observasi yang valid digunakan lembar observasi (terlampir) yang telah
disesuaikan berdasarkan kisi-kisi observasi pada tabel 3.2 berikut:
33
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Mengajar Guru
No
Aspek yang
diamati
1.
Kegiatan Awal
Indikator
1.
2.
3.
4.
2.
Kegiatan Inti
(Pemaduan
antara model
pembelajaran
Picture and
Picture dan
model
pembelajaran
Make A
Match)
Menyiapkan siswa secara
psikis dan fisik untuk
mengikuti proses
pembelajaran
Menyiapkan alat dan bahan
Apersepsi kegiatan siswa
Nomor
Item
1
2
3
Mengajukan pertanyaanpertanyaan yang
mengkaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
4
5.
Menyiapkan materi dan
tujuan yang aka dipelajari
5
6.
Guru menyampaikan
langkah-langkah yang harus
dilakukan siswa dalam
pembelajaran
6
7.
Guru menjelaskan materi
yang akan dipelajari
7
8.
Guru bertanya tentang halhal yang belum dipahami
siswa
8
Guru meluruskan dan
menjelaskan hal-hal yang
belum dipahami oleh siswa
9
10. Guru membagikan gambar,
kartu soal dan kartu
jawaban
10
11. Guru membimbing siswa
dalam mencari pasangan
kartu yang sesuai
11
12. Guru membimbing siswa
untuk maju kedepan kelas
untuk menempelkan kartu
soal maupun kartu jawaban
12
13. Guru menjelaskan kembali
13
9.
Jumlah
Item
5
15
34
apakan kartu yang
ditempelkan siswa itu
sesuai atau tidak.
3.
Kegiatan
Penutup
14. Guru membacakan kembali
jawaban yang benar
14
15. Guru membacakan kembali
dan jawaban yang benar
15
16. Guru membimbing siswa
untuk duduk kembali
16
17. Guru menegur siswa yang
tidak memperhatikan
17
18. Guru dan siswa bertanya
jawab tentang hal-hal yang
belum dipahami oleh siswa
18
19. Guru meluruskan kesalah
pahaman siswa
19
20. Guru memberikan umpan
balik dan penguatan
terhadap siswa
20
21. Guru menyusun rangkuman
pembelajaran dengan
melibatkan siswa
21
22. Melakukan refleksi
pembelajaran dengan
melibatkan siswa
22
23. Melakukan evaluasi
21
3
Tabel 3.3
No
1.
2.
Aspek
yang
diamati
Kegiatan
Awal
Kegiatan
Inti
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Indikator
Nomor
Item
Siswa mendengarkan materi dan
tujuan yang disampaikan guru.
Siswa menyimak penjelasan guru.
Siswa bekerja sama dalam
mengurutkan gambar
Siswa bekerja sama dalam
mencocokkan kartu soal dengan kartu
1
Jumlah
Item
1
2
3
4
7
35
9.
jawaban
Siswa aktif dalam pembelajaran
5
Siswa dapat mengurutkan gambar
6
Siswa dapat mencocokkan kartu soal
7
dengan kartu jawaban
Siswa percaya diri maju kedepan
kelas dalam menempelkan urutan
8
gambar, membacakan kartu soal dan
mencocokkan dengan kartu jawaban
Siswa dapat menyimpulkan materi
9
Kegiatan yang telah diajarkan
2
Penutup
Siswa dapat menjawab soal dengan
10
tenang
Berdasarkan kisi-kisi lembar observasi mengajar guru dan kisi-kisi lembar
observasi aktivitas siswa di atas dapat dibuat lembar observasi mengajar guru dan
lembar observasi aktifitas siswa. (terlampir)
2. Tes
Tes diberikan untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak
langsung melalui respon seseorang terhadap pertanyaan. Tes ini digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Tes diberikan setelah
akhir pembelajaran. Untuk membuat soal tes pada siklus I dan siklus II diperlukan
kisi-kisi untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk untuk menulis
soal tes. Kisi-kisi soal tes pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Siklus 1
Standar
Kompetensi
4. Memahami
hubungan
antara sifat
bahan
dengan
bahan
Kompetensi
Dasar
4.1Mendeskripsikan
hubungan
antara sifat
bahan dengan
bahan
penyusunnya
Indikator
Nomor
Butir
Soal
4.1.1 Menyebutkan
beberapa bahan penyusun
benda
2, 4, 11,
13, 25, 27,
29, 30
4.1.2 Menunjukkan sifat
bahan jenis dan
1, 6, 8,
16, 19
36
penyusunnya
dan
perubahan
sifat benda
sebagai hasil
suatu proses
misalnya
benang, kain
dan kertas
penyusunnya
4.1.3 Mengelompokkan
penggunaan bahan
berdasarkan struktur
penyusunnya
4.1.4 Menjelaskan
hubungan sifat bahan
dengan bahan
penyusunnya
5, 7, 14,
15, 17, 18,
20, 22, 23,
24, 26, 28
3, 9, 10,
12, 21
30
Jumlah Soal
Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
4. Memahami 4.2 Menyimpulkan
hubungan
hasil
antara sifat
penyelidikan
bahan
tentang
dengan
perubahan sifat
bahan
benda, baik
penyusunnya
sementara
dan
maupun tetap
perubahan
sifat benda
sebagai hasil
suatu proses
Jumlah Soal
Indikator
Nomor
Butir Soal
4.2.1 Menyebutkan 4
perubahan sifat
benda karena suatu
proses
1,10, 12, 17,
20, 23, 27
4.2.2 Menyimpulkan
contoh 4
perubahan sifat
benda karena suatu
proses
2, 3, 4, 8,
13, 16, 18,
19, 21, 28,
29
4.2.3
5, 6, 14, 22,
25, 30
Mengkomunikasik
an 2 macam
perubahan sifat
benda
4.2.4 Membandingkan
perubahan benda
yang bersifat
sementara dan
tetap
7, 9, 11, 15,
24,26
30
37
3.5 Validasi Data
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Kalau
dalam obyek berwarna biru, sedangkan data yang terkumpul memberikan data
berwarna hijau maka hasil penelitian tidak valid.
Intrumen yang valid berati alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) valid. Valid berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Meteran yang valid
dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang
alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika
digunakan untuk mengukur berat.
Mengukur validitas digunakan bantuan program SPSS 16 for windows
dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlationyang merupakan analisis
faktor yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan
skor total (Sugiyono, 2010). Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya
0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat.
3.6
Uji Validitas
Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji
coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. validitas menunjukkan sejauh mana
alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun reliabilitas menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran relati5e konsisten jika dikenakan pada suatu objek,
Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2009). Instrument dikatakan valid artinya
instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat
validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap
skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya
sendiri (corrected item total correlation).
r < 0,20
: Tidak ada validitas
0,20 ≤ r < 0,40 : validitas rendah
0,40≤ r < 0,60 : validitas sedang
0,60≤ r 0,9
: Reliabilitas memuaskan
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
N of
Alpha
Items
.871
30
Uji reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha 0,871 yang artinya
instrumen memiliki tingkat reliabilitas bagus. Dengan demikian instrumen tes
yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
N of
Alpha
Items
.887
30
Uji reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha 0,887 yang artinya
instrumen memiliki tingkat reliabilitas bagus. Dengan demikian instrumen tes
yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian.
40
3.8 Indikator Keberhasilan
3.8.1 Indikator Proses
Dalam penelitian ini dikatakan berhasil jika 80% proses pembelajaran
dilaksanakan sesuai dengan sintaks yang terdapat pada lembar observasi mengajar
guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Indikator proses ini dapat dihitung
dengan rumus:
Ketuntasan =
Jumlah ya pada siklus 1
jumlah sintaks
3.8.2 Indikator Hasil Belajar
𝑋 100%
Dalam penelitian ini, sebagai patokan keberhasilan hasil belajar bagi
peneliti pada
pembelajaran IPA kelas 5 dengan menggunakan Model
pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match
dengan kriteria keberhasilannya yaitu 90% dari seluruh siswa kelas 5 SDN
Blotongan 03 telah mendapat nilai lebih dari KKM yang ditentukan yaitu 70.
Indikator hasil belajar ini dapat dihitung dengan rumus:
Ketuntasan =
Jumlah jawaban benar
Jumlah soal
x 100
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Analisis Ketuntasan
Data mengenai hasil belajar IPA siswa diperoleh dari tes tertulis pada
prasiklus, siklus I, dan siklus II. Tes tertertulis berupa soal pilihan ganda. Skor
yang diperoleh adalah 1 jika siswa menjawab butir soal dengan jawaban benar dan
0 jika siswa menjawab butir soal dengan jawaban salah. Untuk menentukan nilai
siswa dilakukan penjumlahan seluruh jawaban benar yang berhasil dijawab oleh
siswa dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah jawaban benar
Nilai =
Jumlah soal
x 100
Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka akan diperoleh nilai
setiap siswa. Peneliti menetapkan ketentuan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini
dinyatakan berhasil jika 90% dari jumlah siswa kelas 5 SDN 03 Blotongan
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan KKM (KKM=70) dalam mata
41
pelajaran IPA. Berikut ini adalah tabel kriteria ketuntasan minimal hasil belajar
siswa.
Tabel 3.10
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi
Nilai ≥ 70
Tuntas
Nilai < 70
Tidak Tuntas
3.9.2 Analisis Komparatif
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data instrumen tes dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif untuk membandingkan nilai
tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes siklus II dan berdasarkan
jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas. Data yang diolah dengan analisis
deskriptif adalah data dari nilai yang diperoleh pada nilai tes kondisi awal, nilai
setelah siklus I dan siklus II setelah menggunakan Model pembelajaran Picture
and Picture dipadukan Make A Match. Data hasil tes dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai =
Jumlah jawaban benar
Jumlah soal
x 100
Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka akan diperoleh nilai
setiap peserta didik. Peneliti menetapkan ketentuan bahwa Penelitian Tindakan
Kelas ini dinyatakan berhasil jika 90% dari jumlah peserta didik kelas 5 SDN 03
Blotongan mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan KKM (KKM=70)
dalam mata pelajaran IPA.
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Blotongan 03, Kecamatan Sidorejo, Kota
Salatiga semester I tahun ajaran 2016/2017. Siswa SDN Blotongan 03 berjumlah
171 anak yang terdiri 87 laki-laki dan 84 perempuan mulai dari kelas 1 sampai
dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Proses belajar
mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.10 siang, kecuali pada
hari Jum’at dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 sampai dengan
pukul 11.00 siang. Jumlah tenaga kependidikan di SDN Blotongan 03 adalah
sebanyak 12 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 1 guru
pendidikan Agama Islam, 1 guru olah raga, 1 pustakawan, 1 guru mapel, dan 1
penjaga sekolah.
Penelitian akan dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017,
pada bulan Agustus sampai bulan Desember 2016.
Tahapan
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Bulan
Agustus
September
Oktober
Nopember Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
penelitian
Pelaksanaan
penelitian
Penyusunan
laporan dan
penyajian
Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2016/2017. Penelitian
dilakukan ± 5 bulan mulai dari bulan Agustus 2016 sampai bulan Desember 2016.
Adapun penelitian dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut:
27
28
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan penelitian dilakukan antara bulan Agustus sampai bulan
September 2016. Tahap persiapan penelitian mencakup penyusunan judul,
penyusunan proposal, penyusunan RPP, penyusunan instrumen penelitian,
permohonan surat izin untuk observasi, uji validitas dan reliabilitas soal
serta untuk tempat penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan antara bulan September sampai
bulan Nopember 2016. Tahap pelaksanaan penelitian mencakup kegiatankegiatan yang dilakukan di sekolah untuk pengambilan data.
3. Tahap Penyusunan Lampiran Penelitian
Tahap penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember
sampai Desember 2016. Tahap penyusunan laporan untuk persiapan ujian.
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga pada siswa kelas 5 Semester I tahun pelajaran 2016/ 2017. Subjek dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 sebanyak 35 siswa
yang terdiri dari 17 laki-laki dan 18 perempuan. Terdapat berbagai macam
karakter yang berbeda-beda dari setiap anak, ada anak yang aktif dan ada anak
yang cenderung pendiam.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Setiap penelitian harus memahami variabel yang akan diungkap. Menurut
Sugiyono (2010: 61), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini terdapat dua jenis yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen).
Variabel independen penelitian ini adalah model pembelajaran Picture and
Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match. Model pembelajaran
29
Picture and picture dipadukan model pembelajaran Make A Match adalah model
pembelajaran dimana siswa dituntut untuk aktif bekerjasama dan berkomunikasi
dengan teman yang lain untuk mencari urutan yang tepat pada gambar dan
pasangan yang tepat sesuai dengan kartu yang dipegangnya.
Menurut Slameto (2015:198) variabel tergantung atau dependen adalah
variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh
variabel bebas. Variabel terikat atau dependen merupakan akibat yang
ditimbulkan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
terikat adalah hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga semester I tahun ajaran 2016/2017. Hasil belajar adalah
skor hasil belajar siswa pada aspek kognitif setelah siswa mengikuti proses
pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model
pembelajaran Make A Match. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kondisi siswa di kelas.
Kondisi siswa di kelas akan dipengaruhi oleh pemilihan metode pembelajaran
yang tepat. Dalam penelitian ini hasil belajar akan dipengaruhi oleh penggunaan
model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A
Match untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas 5 SDN Blotongan 03
kecamatan Sidorejo kota Salatiga semester I tahun ajaran 2016/2017.
3.3 Rencana Tindakan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar
sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja
dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru dengan maksud untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini direncanakn menggunakan model spiral
Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart (dalam Jasman Jalil 2014) dengan satu
perangkat yang menggambarkan adanya empat langkah pada setiap siklus yang
meliputi perencanaan, tindakan, observasi serta refleksi.
30
Gambar 3.1
Penelitian Tindakan Kelas
Model Spiral Kemmis dan Mc Tanggart
3.3.1 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat
untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam
penelitian.
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep
pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Tanggart (dalam Arikunto
Suharmini, 2006) terdapat tiga tahap, meliputi: perencanaan (planning), tindakan
(acting) dan pengamatan (observing), dan refleksi (refecting). Rincian prosedur
tindakan adalah sebagai berikut:
3.3.1.1 Siklus 1
1. Perencanaan (planning)
Tahap perencanaan ini meliputi:
a. Merencang rencana pembelajaran siklus I. Menyajikan pengalaman
belajar yang bersifat memotivasi.
b. Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan.
c. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa.
d. Menerapkan Model Picture and Picture dan Make A Match.
31
2. Tindakan (acting) dan Pengamatan (observing)
Pelaksanaan kegiatan penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan RPP serta mempersiapkan media pembelajaran dengan
baik.
Pengamatan dilakukan oleh observer (guru kelas 5) dengan
mengamati kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi.
3. Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan
PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi.
Selanjutnya
peneliti
mengadakan
refleksi
dalam
pelaksanaan
pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan
pembelajaran, dan bila melalui pengajaran model pembelajaran Picture
and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match tingkat
pemahaman siswa masih belum meningkat dalam mata pelajaran IPA di
Sekolah Dasar Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga
tahun pelajaran 2016/2017, yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian
indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan
dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan)
terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan
tujuan yang telah dirumuskan berhasil.
3.3.1.2 Siklus II
Siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil. Kegiatan yang dilakukan
pada siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada
siklus sebelumnya.
32
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek
penelitian.
Teknik
observasi
digunakan
untuk
mengamati
proses
pembelajaran yang menerapka model pembelajaran Picture and Picture
dipadukan model pembelajaran Make A Match dapat diterapkan dalam
pembelajaran IPA di kelas 5 SDN Blotongan 03.
2. Tes
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan
dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau
mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.Teknik tes
digunakan sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menerima materi ajar serta
tingkat pemahaman dalam pembelajaran IPA di kelas 5 SDN Blotongan 03.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ini berupa lembar observasi terhadap praktik pembelajaran dengan implementasi
model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A
Match. Pengisian lembar observasi ini dilakukan oleh observer dengan melingkari
salah satu skor yang telah tersedia sesuai dengan hasil yang diamati oleh observer
terhadap aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran. Untuk mendapatkan data
observasi yang valid digunakan lembar observasi (terlampir) yang telah
disesuaikan berdasarkan kisi-kisi observasi pada tabel 3.2 berikut:
33
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Mengajar Guru
No
Aspek yang
diamati
1.
Kegiatan Awal
Indikator
1.
2.
3.
4.
2.
Kegiatan Inti
(Pemaduan
antara model
pembelajaran
Picture and
Picture dan
model
pembelajaran
Make A
Match)
Menyiapkan siswa secara
psikis dan fisik untuk
mengikuti proses
pembelajaran
Menyiapkan alat dan bahan
Apersepsi kegiatan siswa
Nomor
Item
1
2
3
Mengajukan pertanyaanpertanyaan yang
mengkaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
4
5.
Menyiapkan materi dan
tujuan yang aka dipelajari
5
6.
Guru menyampaikan
langkah-langkah yang harus
dilakukan siswa dalam
pembelajaran
6
7.
Guru menjelaskan materi
yang akan dipelajari
7
8.
Guru bertanya tentang halhal yang belum dipahami
siswa
8
Guru meluruskan dan
menjelaskan hal-hal yang
belum dipahami oleh siswa
9
10. Guru membagikan gambar,
kartu soal dan kartu
jawaban
10
11. Guru membimbing siswa
dalam mencari pasangan
kartu yang sesuai
11
12. Guru membimbing siswa
untuk maju kedepan kelas
untuk menempelkan kartu
soal maupun kartu jawaban
12
13. Guru menjelaskan kembali
13
9.
Jumlah
Item
5
15
34
apakan kartu yang
ditempelkan siswa itu
sesuai atau tidak.
3.
Kegiatan
Penutup
14. Guru membacakan kembali
jawaban yang benar
14
15. Guru membacakan kembali
dan jawaban yang benar
15
16. Guru membimbing siswa
untuk duduk kembali
16
17. Guru menegur siswa yang
tidak memperhatikan
17
18. Guru dan siswa bertanya
jawab tentang hal-hal yang
belum dipahami oleh siswa
18
19. Guru meluruskan kesalah
pahaman siswa
19
20. Guru memberikan umpan
balik dan penguatan
terhadap siswa
20
21. Guru menyusun rangkuman
pembelajaran dengan
melibatkan siswa
21
22. Melakukan refleksi
pembelajaran dengan
melibatkan siswa
22
23. Melakukan evaluasi
21
3
Tabel 3.3
No
1.
2.
Aspek
yang
diamati
Kegiatan
Awal
Kegiatan
Inti
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Indikator
Nomor
Item
Siswa mendengarkan materi dan
tujuan yang disampaikan guru.
Siswa menyimak penjelasan guru.
Siswa bekerja sama dalam
mengurutkan gambar
Siswa bekerja sama dalam
mencocokkan kartu soal dengan kartu
1
Jumlah
Item
1
2
3
4
7
35
9.
jawaban
Siswa aktif dalam pembelajaran
5
Siswa dapat mengurutkan gambar
6
Siswa dapat mencocokkan kartu soal
7
dengan kartu jawaban
Siswa percaya diri maju kedepan
kelas dalam menempelkan urutan
8
gambar, membacakan kartu soal dan
mencocokkan dengan kartu jawaban
Siswa dapat menyimpulkan materi
9
Kegiatan yang telah diajarkan
2
Penutup
Siswa dapat menjawab soal dengan
10
tenang
Berdasarkan kisi-kisi lembar observasi mengajar guru dan kisi-kisi lembar
observasi aktivitas siswa di atas dapat dibuat lembar observasi mengajar guru dan
lembar observasi aktifitas siswa. (terlampir)
2. Tes
Tes diberikan untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak
langsung melalui respon seseorang terhadap pertanyaan. Tes ini digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Tes diberikan setelah
akhir pembelajaran. Untuk membuat soal tes pada siklus I dan siklus II diperlukan
kisi-kisi untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk untuk menulis
soal tes. Kisi-kisi soal tes pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Siklus 1
Standar
Kompetensi
4. Memahami
hubungan
antara sifat
bahan
dengan
bahan
Kompetensi
Dasar
4.1Mendeskripsikan
hubungan
antara sifat
bahan dengan
bahan
penyusunnya
Indikator
Nomor
Butir
Soal
4.1.1 Menyebutkan
beberapa bahan penyusun
benda
2, 4, 11,
13, 25, 27,
29, 30
4.1.2 Menunjukkan sifat
bahan jenis dan
1, 6, 8,
16, 19
36
penyusunnya
dan
perubahan
sifat benda
sebagai hasil
suatu proses
misalnya
benang, kain
dan kertas
penyusunnya
4.1.3 Mengelompokkan
penggunaan bahan
berdasarkan struktur
penyusunnya
4.1.4 Menjelaskan
hubungan sifat bahan
dengan bahan
penyusunnya
5, 7, 14,
15, 17, 18,
20, 22, 23,
24, 26, 28
3, 9, 10,
12, 21
30
Jumlah Soal
Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
4. Memahami 4.2 Menyimpulkan
hubungan
hasil
antara sifat
penyelidikan
bahan
tentang
dengan
perubahan sifat
bahan
benda, baik
penyusunnya
sementara
dan
maupun tetap
perubahan
sifat benda
sebagai hasil
suatu proses
Jumlah Soal
Indikator
Nomor
Butir Soal
4.2.1 Menyebutkan 4
perubahan sifat
benda karena suatu
proses
1,10, 12, 17,
20, 23, 27
4.2.2 Menyimpulkan
contoh 4
perubahan sifat
benda karena suatu
proses
2, 3, 4, 8,
13, 16, 18,
19, 21, 28,
29
4.2.3
5, 6, 14, 22,
25, 30
Mengkomunikasik
an 2 macam
perubahan sifat
benda
4.2.4 Membandingkan
perubahan benda
yang bersifat
sementara dan
tetap
7, 9, 11, 15,
24,26
30
37
3.5 Validasi Data
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Kalau
dalam obyek berwarna biru, sedangkan data yang terkumpul memberikan data
berwarna hijau maka hasil penelitian tidak valid.
Intrumen yang valid berati alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) valid. Valid berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Meteran yang valid
dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang
alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika
digunakan untuk mengukur berat.
Mengukur validitas digunakan bantuan program SPSS 16 for windows
dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlationyang merupakan analisis
faktor yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan
skor total (Sugiyono, 2010). Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya
0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat.
3.6
Uji Validitas
Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji
coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. validitas menunjukkan sejauh mana
alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun reliabilitas menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran relati5e konsisten jika dikenakan pada suatu objek,
Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2009). Instrument dikatakan valid artinya
instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat
validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap
skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya
sendiri (corrected item total correlation).
r < 0,20
: Tidak ada validitas
0,20 ≤ r < 0,40 : validitas rendah
0,40≤ r < 0,60 : validitas sedang
0,60≤ r 0,9
: Reliabilitas memuaskan
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
N of
Alpha
Items
.871
30
Uji reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha 0,871 yang artinya
instrumen memiliki tingkat reliabilitas bagus. Dengan demikian instrumen tes
yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
N of
Alpha
Items
.887
30
Uji reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha 0,887 yang artinya
instrumen memiliki tingkat reliabilitas bagus. Dengan demikian instrumen tes
yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian.
40
3.8 Indikator Keberhasilan
3.8.1 Indikator Proses
Dalam penelitian ini dikatakan berhasil jika 80% proses pembelajaran
dilaksanakan sesuai dengan sintaks yang terdapat pada lembar observasi mengajar
guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Indikator proses ini dapat dihitung
dengan rumus:
Ketuntasan =
Jumlah ya pada siklus 1
jumlah sintaks
3.8.2 Indikator Hasil Belajar
𝑋 100%
Dalam penelitian ini, sebagai patokan keberhasilan hasil belajar bagi
peneliti pada
pembelajaran IPA kelas 5 dengan menggunakan Model
pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match
dengan kriteria keberhasilannya yaitu 90% dari seluruh siswa kelas 5 SDN
Blotongan 03 telah mendapat nilai lebih dari KKM yang ditentukan yaitu 70.
Indikator hasil belajar ini dapat dihitung dengan rumus:
Ketuntasan =
Jumlah jawaban benar
Jumlah soal
x 100
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Analisis Ketuntasan
Data mengenai hasil belajar IPA siswa diperoleh dari tes tertulis pada
prasiklus, siklus I, dan siklus II. Tes tertertulis berupa soal pilihan ganda. Skor
yang diperoleh adalah 1 jika siswa menjawab butir soal dengan jawaban benar dan
0 jika siswa menjawab butir soal dengan jawaban salah. Untuk menentukan nilai
siswa dilakukan penjumlahan seluruh jawaban benar yang berhasil dijawab oleh
siswa dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah jawaban benar
Nilai =
Jumlah soal
x 100
Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka akan diperoleh nilai
setiap siswa. Peneliti menetapkan ketentuan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini
dinyatakan berhasil jika 90% dari jumlah siswa kelas 5 SDN 03 Blotongan
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan KKM (KKM=70) dalam mata
41
pelajaran IPA. Berikut ini adalah tabel kriteria ketuntasan minimal hasil belajar
siswa.
Tabel 3.10
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi
Nilai ≥ 70
Tuntas
Nilai < 70
Tidak Tuntas
3.9.2 Analisis Komparatif
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data instrumen tes dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif untuk membandingkan nilai
tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes siklus II dan berdasarkan
jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas. Data yang diolah dengan analisis
deskriptif adalah data dari nilai yang diperoleh pada nilai tes kondisi awal, nilai
setelah siklus I dan siklus II setelah menggunakan Model pembelajaran Picture
and Picture dipadukan Make A Match. Data hasil tes dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai =
Jumlah jawaban benar
Jumlah soal
x 100
Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka akan diperoleh nilai
setiap peserta didik. Peneliti menetapkan ketentuan bahwa Penelitian Tindakan
Kelas ini dinyatakan berhasil jika 90% dari jumlah peserta didik kelas 5 SDN 03
Blotongan mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan KKM (KKM=70)
dalam mata pelajaran IPA.