APLIKASI GPS TRACKING SYSTEM UNTUK SISTE

APLIKASI GPS TRACKING SYSTEM UNTUK SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN POSISI
KERETA API
Nur Rokhim Satria N1, Barlian Henryranu P, S.T.,M.T2, Ismiarta Aknuranda, S.T., M.Sc, Ph.D. 3
Program Studi Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
Jl. Veteran No 8, Malang 65145, Indonesia
Email : nd.satria39@gmail.com1 , barlian@ub.ac.id2, i.aknuranda@ub.ac.id3

ABSTRACT
Transportation service quality is the reasons that can affect the users satisfaction. This application
system has the objective to help customers to know position of a train in realtime. The process of application
development is using a prototype model. Designed using GPS Tracker as a source of position information, also
SMS Gateway as a gateway to the GSM network and using GSM network for transactions. Every transaction
and information will be processed into outputs that are used as position information and will be saved into the
database system. Position Information in the database will be shown in client application, to test performance of
communications systems and accuracy positioning applications using performance and accuracy of testing
methods. Based from performance tests obtained with delay conditions 16.967 seconds and 0% data losses, while
from accuracy testing for 30 minutes run time between Surabaya Gubeng station to Sidoarjo with interval 1
minute has result conditions in precentage of data loss 30% from total transaction data and the accuracy of the
position in accordance with railroad.Keywords : GPS Tracking, Web Based, Train, SMS.
Keywords : GPS Tracking, Web Based, Train, SMS.


ABSTRAK
Tingkat pelayanan penyedia jasa transportasi merupakan alasan menyeluruh yang dapat
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna. Sistem aplikasi ini mempunyai tujuan untuk
membantu pelanggan kereta api dalam mengetahui posisi kereta api secara realtime. Proses
pengembangan aplikasi ini menggunakan metode pengembangan purwarupa. Dirancang
menggunakan piranti GPS Tracker sebagai sumber masukan informasi posisi dan SMS Gateway sebagai
gerbang masuk informasi dengan jaringan GSM sebagai perantaranya. Pada setiap transaksi data
masukan akan diolah menjadi data keluran berupa informasi koordinat yang akan disimpan pada
sistem basis data dan ditampilkan pada halaman aplikasi pelanggan jasa kereta api. Metode pengujian
performa dan akurasi digunakan untuk menguji performa komunikasi dari sistem aplikasi dan
ketepatan posisi. Berdasarkan hasil pengujian performa didapatkan dengan kondisi delay sebesar
16.967 detik dan 0% untuk data loss sedangkan untuk pengujian akurasi selama 30 menit antara stasiun
Surabaya Gubeng menuju Sidoarjo dengan interval waktu 1 menit didapatkan kondisi dengan
presntase data loss sebesar 30% dari total transaksi data dan ketepatan posisi sesuai dengan jalur kereta
api.
Kata Kunci: GPS Tracking, Web Based, Kereta api, SMS.

1.


Pendahuluan

1.1. Latar Belakang
Transportasi sebagai alat yang digunakan
manusia untuk memudahkan melakukan
aktivitas pengangkutan dan perpindahan.
Pada setiap moda transportasi baik darat, laut
ataupun udara mempunyai prioritas untuk

terjaminnya keselamatan dan kepuasan
pengguna. Kereta api atau KA merupakan
salah satu contoh moda transportasi darat yang
terdiri dari serangkaian gerbong yang ditarik
atau didorong sepanjang jalur rel oleh
lokomotif sebagai penggeraknya, karena sifat
dan fungsi sebagai pengangkut massal efektif
tidak heran di berbagai negara berusaha untuk

memanfaatkan secara maksimal KA sebagai
alat transportasi utama dari transportasi darat

tidak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia KA
sangat penting untuk mobilisasi massal dan
setiap pelayanannya dituntut untuk maksimal
terutama untuk ketersediaan dan ketepatan
waktu. Tingkat pelayanan penyedia jasa
transportasi merupakan alasan menyeluruh
yang dapat berpengaruh terhadap tingkat
kepuasan pengguna.
Berdasarkan hasil analisa kuesioner [1]
terhadap tingkat kepuasan pengguna kereta
api komuter Surabaya – Sidoarjo, dapat
disimpulkan bahwa secara umum pengguna
KA komuter cukup puas dengan kondisi dan
kualitas pelayanan pada saat ini; namun
terdapat beberapa hal jika pengelola ingin
meningkatkan daya tarik bagi para pengguna
yang perlu diupayakan, salah satunya adalah
ketepatan jadwal.
Hal tersebut menjadi ide dasar penulis
untuk mengajukan topik ini yaitu untuk

membantu pengguna jasa kereta api dalam
mengetahui informasi lokasi keberadaan
kereta api secara realtime. Oleh karena itu,
sistem aplikasi ini diharapkan dapat
membantu pengguna dalam mengestimasi
waktu kedatangan kereta api terutama jika
terjadi keterlambatan.
Berdasarkan latar belakang permasalahan
tersebut, penulis menyusun tugas akhir ini
dengan judul “Aplikasi GPS Tracking System
untuk Sistem Informasi Pemantauan Posisi
Kereta Api”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang
masalah dapat dirumuskan beberapa masalah
yang akan dibahas, antara lain :
1. Bagaimana pengguna dapat mengetahui
posisi kereta api?
2.


Bagaimana menganalisis, merancang dan
mengimplementasikan sistem aplikasi GPS
Tracking system untuk sistem informasi
pemantauan posisi kereta api berbasis
web?

3.

Bagaimana hasil pengujian dan analisis
terhadap aplikasi GPS Tracking system

untuk sistem informasi pemantauan posisi
kereta api?
1.3. Tujuan
Membangun aplikasi GPS tracking berbasis
web yang bertujuan untuk membantu para
penumpang atau pengguna jasa kereta api
dalam mengetahui posisi kereta api secara
realtime.
1.4. Manfaat

a) Bagi Penulis :
1. Mampu menerapkan ilmu yang
didapat dari program pendidikan strata
satu Teknik Informatika Universitas
Brawijaya
2. Mendapatkan konsep pemahaman
dari penelitian pembuatan aplikasi GPS
Tracking system untuk sistem informasi
pemantauan posisi kereta api
b) Bagi Penumpang :
Memudahkan pengguna jasa kereta api
untuk mendapatkan informasi posisi kereta api
secara realtime, sehingga memudahkan dalam
mengsetimasi waktu kedatangan kereta ketika
terjadi delay.
2. Kajian Pustaka dan Dasar teori
2.1. Kajian Pustaka
Pada penelitian ini penulis menggunakan
literatur sejenis sebagai titik acuan untuk
membedakan hal-hal yang sudah dilakukan.

Literatur sejenis diambil dari dua (2) jurnal
tugas akhir dan satu (1) proyek penelitian
sebagai berikut :
1.

Proyek dengan judul “Sistem Keamanan
Kereta Api Dengan Menggunakan GPS
Sebagai Pemantau Jalur Dan Posisi Sarana”
oleh Yudi Yuliyus M, Yuyu Wahyu, Yadi
Radiansyah, Dadin Mahmudin, dan
Iskandar Pusat Penelitian Elektronika dan
telekomunikasi-LIPI tahun 2012. Projek ini
dibuat
untuk
membantu
dalam
mempermudah sistem pemantauan jalur
dan pencarian kereta api dengan basis
piranti GPS. [2]


2.

Skripsi dengan judul “Mobile Tracking
GPS (Global Positioning System) Melalui
Media Sms (Short Message Service)” oleh

Tiyo Budiwan, Imam Santoso dan Ajub
Ajulian Z. Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Diponogoro tahun 2011.
Skripsi ini membuat tracking system dengan
media sms sebagai sarana komunikasi,
dalam sekripsi ini informasi anatar piranti
dikirim kedalam bentuk sms kemudian
informasi yang didapat diterjemahkan
kedalam koordinat dalam peta.[3]
3.

Skripsi dengan judul “Simulasi Sistem
Informasi Geografis (Sig) Pemantauan
Posisi Kendaraan Via Sms Gateway” Oleh

Raidah Hanifah, R. Rizal Isnanto dan Yuli
Christyono. Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Diponogoro tahun
2010. Skripsi ini memanfaatkan teknologi
sms gateway untuk sarana komunikasi
antara piranti GPS dan server. [4]

2.2. GPS
Menurut Winardi [5] GPS (Global Positioning
System) merupakan sistem navigasi berbasis
sistem satelit. Sistem yang pertama kali
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan
Amerika ini awalnya digunakan untuk
kepentingan militer maupun sipil (survey dan
pemetaan). Sistem GPS, yang mempunyai
nama asli NAVSTAR GPS (Navigation Satellite
Timing and Ranging Global Positioning System)
mempunyai tiga segmen yaitu : satelit,
pengontrol dan penerima.
 Satelit bertugas untuk menerima dan

menyimpan data yang ditransmisikan oleh
stasiun-stasiun pengontrol, menyimpan dan
menjaga informasi waktu berketelitian
tinggi dan memancarkan sinyal dan
informasi secara kontinyu ke pesawat
penerima (receiver).
 Pengontrol bertugas untuk mengendalikan
dan mengontrol satelit dari bumi.
 Penerima bertugas menerima data dari
satelit
dan
memprosesnya
untuk
menentukan posisi (posisi tiga dimensi
yaitu koordinat di bumi plus ketinggian),
arah, jarak dan waktu yang diperlukan oleh
pengguna
Satelit GPS mengorbit dengan koordinat pasti,
seluruhnya berjumlah 24 buah dimana 21 aktif


bekerja dan 3 buah sisanya cadangan. Secara
garis besar penentuan posisi dengan GPS
dibagi menjadi dua metode yaitu metode
absolut dan relatif.
 Meode
absolut
(point
positioning),
menentukan posisi hanya berdasarkan pada
1 pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian
posisi dalam beberapa meter (tidak
berketelitian tinggi).
 Metode relative (differential positioning)
menentukan posisi dengan menggunakan
lebih dari sebuah receiver. Metode ini
menghasilkan posisi berketelitian tinggi
(umumnya kurang dari 1 meter).
2.3. SMS Gateway
Gateway dalam bahasa secara umum
merupakan jembatan atau penghubung yang
dapat diartikan sebagai perangkat yang
digunakan untuk menghubungkan satu
jaringan komputer dengan satu atau lebih
jaringan komputer yang menggunakan
protokol komunikasi yang berbeda sehingga
informasi dari satu jaringan komputer dapat
diberikan kepada jaringan computer lain yang
mempunyai protokol berbeda.
SMS gateway adalah satu platform yang
menyediakan mekanisme untuk menghantar
dan menerima SMS dan merupakan pintu
gerbang bagi penyebaran informasi dengan
menggunakan SMS. [6]
2.4. Pengujian Sistem
Pengujian
sistem
dilakukan
untuk
membuktikan bahwa sistem dapat melakukan
tugas dan menemukan kesalahan. Hasil dari
pengujian
akan
membuktikan
adanya
kesalahan, anomali atau informasi atribut nonfungsional [7]. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui
dan
memperbaiki
potensi
kesalahan sebanyak mungkin sebelum
pengiriman ke pengguna atau pelanggan.
2.4.1. Functional Testing
Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis
untuk memerikasa apakah sistem berjalan
seperti yang diharapkan. Pengujian fungsional
meliputi seberapa baik sistem melaksanakan
fungsinya,
termasuk
perintah-perintah
pengguna, manipulasi data, pencarian dan

proses bisnis, penggunaan layar dan integrasi.
[8]
2.4.2. Performance Testing
Menurut [9] pengujian performa dirancang
untuk menguji kinerja run-time sistem
perangkat lunak. Dalam pengujian performa
bertujuan untuk mengetahui apakah sistem
dapat memenuhi persyaratan dan menemukan
kendala didalam sistem.
Menurut
[10]
pengujian
performa
dilakukan untuk membantu mengidentifikasi
hambatan didalam suatu sistem, menetapkan
data dasar untuk pengujian selanjutnya,
menentukan kesesuaian antara performa
dengan
persyaratan,
dan
/
atau
mengumpulkan informasi untuk membantu
steakholder dalam membuat keputusan terkait
hasil performa yang telah diuji. Selain itu, hasil
dari pengujian performa dan analisisnya dapat
membantu untuk memperkirakan konfigurasi
hardware yang dibutuhkan untuk mendukung
sistem aplikasi ketika ingin melakukan operasi
produksi ‘go live’ selanjutnya.
3. Metodologi Penelitian
Metode penelitian pada skripsi ini melibatkan
beberapa langkah yang dilakukan yaitu
perumusan
masalah,
studi
literatur,
identifikasi persyaratan dan perancangan,
implementasi dan pengujian, kemudian

4.

Identidikasi
Persyaratan
dan
Perancangan
Identifikasi
persyaratan
merupakan
komponen untuk mengetahui kebutuhan dari
sisi pengguna sedangkan perancangan
merupakan pemodelan dari beberapa elemenelemen pendukung yang mempunyai maksud
dan fungsi yang bertujuan untuk mengetahui
kebutuhan dari sistem.
4.1. Skema Sistem
Sistem
aplikasi
ini
merupakan
perangkat lunak berbasis website yang
berfungsi sebagai media pembantu bagi
pelanggan jasa kereta api untuk memudahkan
dalam mengetahui informasi dan posisi kereta
api secara realtime dengan menggunakan
modul GPS dan SMS gateway sebagai piranti
pendukungnya.
Sebelumnya
sistem
pemantauan kereta api hanya dapat diketahui
oleh petugas kereta api. Pada penelitian ini
penulis
akan
mengembangkan
sistem
pemantuan posisi kereta api dengan fokus
kepada pelanggan jasa kereta api dan
administrator sebagai pengguna yang dapat
memperoleh hak akses untuk mengolah dan
mengatur aplikasi. Pada gambar 4.1
merupakan gambaran umum sistem yang akan
dibuat.

kesimpulan dan saran. Langkah – langkah

tersebut dapat direpresentasikan dalam
flowchart berikut:
Mulai

Perumusan M asa lah

Studi Literatur dan
Da sar Teori

Gambar 4.1 Gambaran umum sistem
4.2. Identifikasi Perancangan

Identi fikasi Persyaratan
dan Perancanga n

Implementa si da n
Pengujian

Kesimpul an dan S aran

Selesai

Gambar 1 Metodologi Penelitian

Identifikasi persyaratan dilakukan untuk
mendefinisakn persyaratan sistem yang akan
dibuat. Identifikasi persyaratan digunakan
untuk mendeskripsikan setiap kebutuhan yang
terlibat dalam sistem yang dibuat. Sistem
aplikasi yang dibuat dibagi kedalam dua
bagian penggunaan, bagian pertama dari sisi
administrator dan bagian kedua dari sisi
penumpang atau pelanggan jasa kereta api.

Internet
Google Maps Server

Database
SQL

SMSD
GPS Tracker

SMS Gateway
Aplication

localhost

Gambar 4.2 Use case sistem aplikasi
Perancangan Sistem
Dapat dilihat dari gambar 4.3
merupakan arsitektur sistem yang akan
dikembangkan,
pengguna
(admin
dan
pelanggan) dapat menggunakan aplikasi ini
melalui web browser. Pada skema sistem ini
terdapat dua komponen pendukung yaitu:

2.

Gammu SMS daemon. Gammu SMS daemon
merupakan aplikasi untuk SMS gateway
berfungsi sebagai penghubung antara
sistem basis data dan piranti SMS gateway.
Gammu SMS daemon mempunyai peran
untuk membaca, menyimpan informasi
yang masuk kedalam SMS Gateway dan
mengirimkan informasi yang tersimapan
didalam
basis
data.
Mekanisme
pengiriman pesan Gammu dengan
mencocokan waktu penggiriman yang
telah ditentukan dengan waktu saat ini,
ketika terjadi kecocokan antara waktu
pengiriman dengan waktu saat ini atau
waktu saat ini melebihi waktu pengiriman
maka Gammu akan mengirimkan pesan
tersebut menuju nomor tujuan. Untuk
mekanisme penerimaan, setiap informasi
yang masuk kedalam SMS gateway akan
tersimpan pada tabel inbox didalam basis
data server.
GPS Tracker. Mempunyai fungsi untuk
menerima request dari server dan
mengirimkan respon berupa informasi
koordinat saat itu, respon tersebut akan
dikirimkan menuju server melalui SMS
Gateway.

Gammu SMSD

User – View web
aplication

Gambar 4.3 Arsitektur sistem

4.2.1.

1.

GSM Station

Dalam
pengembangan
sistem
ini
memanfaatkan fitur inbox pada Gammu
sebagai sumber masukan posisi. Setiap
masukan informasi yang ditermia oleh SMS
gateway akan tersimpan dalam basis data dan
akan langsung diproses menjadi informasi
koordinat dan akan disimpan kedalam tabel
koordinat posisi. Media perantara yang
digunakan untuk menghubungkan modul GPS
dan SMS Gateway menggunakan layanan
jaringan GSM. Untuk melakukan akses aplikasi
pelanggan membutuhkan koneksi internet
untuk membaca koordinat pada peta google
maps
5.

Implementasi
Implementasi sistem aplikasi GPS Tracking
disesuaikan dengan hasil perancangan sistem
yang telah dibuat. Implementasi tersebut
meliputi implementasi arsitektur, basis data
dan antarmuka.

Gambar 10 Halaman aplikasi pelanggan KA

pengujian non-fungsional yang dilakukan
dengan dua metode pengujian yaitu secara
performa dan ketepatan, pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui keadaan sistem
pada saat run-time.

Gambar 11 Fitur untuk melihat detail posisi

Gambar 12 Halaman melihat profil KA

Gambar 13 Halaman login administrator

Gambar 14 Halaman utama panel
administrator

6.1. Hasil Pengujian Fungsional
Proses analisis terhadap hasil pengujian
fungsional
dilakukan
dengan
melihat
kecocokan antara apa yag telah didefinisikan
dalam kebutuhan fungsional dengan hasil
kinerja sistem yang telah diimplemntasikan.
Berdasarkan hasil pengujian fungsional dapat
disimpulkan bahwa seluruh kebutuhan
fungsional dari sistem aplikasi pemantauan
posisi kereta api telah memenuhi kebutuhan
fungsional yang telah didefinisikan.
6.2. Kondisi Pengujian Performa
Berdasarkan kondisi pengujian yang
dilakukan pada skenario normal untuk ratarata delay dalam setiap transaksi antara server
dengan modul GPS adalah sebesar 16.967 detik.
Rata-rata ini diambil berdasarkan hasil
perhitungan dari 61 transaksi data. Kemudian
untuk data loss didapatkan sebesar 0% dari total
transaksi. Dari 61 data transaksi terdapat 1 data
anomali yaitu dengan transaksi normal namun
informasi yang disampaikan adalah informasi
10 menit sebelumnya, data tersebut terdapat
pada proses transaksi ke-54. Kemungkinan
kejadian tersebut terjadi ketika proses transaksi
data namun modul tidak mendapatkan sinyal
untuk melakukan permintaan posisi dengan
satelit GPS sehingga data yang tersimpan
sebelumnya yang dikirimakan sebagai
informasi posisi.
6.3. Kondisi Pengujian Akurasi

Gambar 15 Halaman pengaturan informasi
6.

Pengujian
Pengujian sistem menggunakan dua tipe
pengujian yaitu pengujian fungsional yang
berupa pengujian validasi sistem dan

Berdasarkan kondsisi dari pengujian yang
dilakukan untuk data loss didapatkan sebesar
30% dari total 30 transaksi. Besarnya data loss
dapat dikarnakan tertundanya pengiriman
informasi atau pending, hal tersebut bisa
dikarenakan ketika proses transaksi data salah
satu piranti mendapat gangguan sinyal atau
tidak mendapatkan layanan sinyal. Sehingga
membuat informasi tidak dapat tersampaikan
pada saat itu. Untuk ketepatan posisi, setelah
dicocokan dengan peta pada Googlemaps

posisi koordinat yang diterima cocok dengan
jalur lintasan kereta api.
7.

Kesimpulan dan Saran

7.1. Kesimpulan
Berdasarkan tahapan identifikasi persyarataan,
perancangan, implementasi dan pengujian
untuk sistem aplikasi GPS tracking system untuk
sistem informasi pemantauan posisi kereta api
yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.

2.

3.

4.

Pelanggan
jasa kereta
api
dapat
mengetahui informasi kereta api dengan
melakukan akses terhadap website
aplikasi. Informasi yang didapat didalam
website aplikasi tersebut berupa informasi
posisi, kecepatan, waktu update, informasi
terbaru dan profil kereta api.
Proses
pengembangan
aplikasi
ini
menggunakan metode prototyping. Proses
pengembangan dimulai dengan membuat
rencana pembuatan sistem diteruskan
dengan proses analisis kebutuhan sistem
untuk
mendefinisikan
kebutuhan
fungsional dan non-fungsional sistem.
Proses selanjutnya adalah penggambaran
arsitektur sistem, pemodelan data dan
desain antarmuka. Kemudian rancangan
ini diimplmentasikan dan proses terakhir
adalah evaluasi sistem, proses ini
dilakukan untuk menguji sistem aplikasi.
Evaluasi sistem menggunakan metode
pengujian fungsional dan pengujian
performa.
Berdasarkan hasil pengujian fungsional
yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
seluruh kebutuhan fungsional sistem telah
terpenuhi sesuai kebutuhan yang telah
didefinisikan.
Berdasarkan kondisi pengujian nonfungsional yang telah dilakukan untuk
pengujian performa didapatkan kondisi
dengan rata-rata delay sebesar 16.967 detik
dan 0% untuk data loss. Sedangkan untuk
pengujian akurasi didapatkan dari 30
menit proses transaksi dengan interval
waktu transaksi 1 menit mendapatkan
kondisi
data loss sebanyak 30% dari
transaksi data dan ketepatan posisi sesuai
dengan jalur kereta api.

7.1. Saran
Saran
yang
dapat
diberikan
untuk
pengembangan sistem aplikasi GPS tracking
system untuk sistem informasi pemantauan
posisi kereta api selanjutnya adalah sebagai
berikut :
1.

2.

8.

Perlu dikembangkan dengan fungsi lebih
lanjut terutama ketika terjadi kondisi
dimana sistem aplikasi tidak dapat
menerima informasi selama selang waktu
tertentu atau ketika terjadi data loss sistem
akan meberitahukan dimana seharusnya
posisi kereta api berada.
Pengembangan selanjutnya diharapkan
mampu
menangani
ketika
terjadi
perubahan posisi namun posisi tidak
sesuai dengan posisi seharusnya.
Daftar Pustaka

[1]

Setiawan, R. (2006). Analisa Tingkat
Kepuasan Pengguna Kereta Api Komuter
Surabaya – Sidoarjo. Universitas Kristen
Petra

[2]

Yulius, Yudi dkk. (2012). Sistem
Keamanan
Kereta
Api
Dengan
Menggunakan GPS Sebagai Pemantau
Jalur Dan Posisi Sarana. Pusat Penelitian
Elektronika dan telekomunikasi-LIPI

[3]

Budiman, T, Santoso, I dan Julian, A .
(2011) . Mobile Tracking GPS (Global
Positioning System) Melalui Media Sms
(Short Message Service). Universitas
Diponogoro. Skripsi

[4]

Raidah Hanifah, R., Isnanto, R dan
Christyono,Y. (2010). Simulasi Sistem
Informasi Geografis (SIG) Pemantauan
Posisi Kendaraan Via Sms Gateway.
Universitas Diponogoro. Skripsi.

[5]

Winardi. (2006). Penentuan posisi
dengan GPS untuk survey terumbu
karang. Puslit Oseanografi – LIPI.

[6]

Hakim, A. (2012) . Membangun sms
gateway
di
windows.
http://adeab.staff.ipb.ac.id/files/2013/0
3/Membangun-SMS-Gateway-di-

Windows.pdf. Diakses pada [18 juli
2014]
[7]

Sommerville, I. (2011). Software
Engineering. 9thed. Addison-Wesley.

[8]

Simarmata, J. (2009). Rekayasa Perangkat
Lunak. Andi. Yogyakarta.

[9]

Pressman, R.S dan Maxim B.R (2014).
Software
Engineering:
:
A
th
Practitioner's Approach. 8
ed.
McGraw-Hill Education

[10]

Meier, J.D, dkk. (2007). Performance
Testing Guidance for Web Applications.
Microsoft Corporation.