Ruang Lingkup ilmu Penelitian Pendidikan

RESUME METODOLOGI PENELITIAN
PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN

Disusun Oleh :

Kelompok 8
1. Firdaus
2. Ikhwan

(12221022)
(12221033)

Dosen Pembimbing:
Win Afgani,S.Si, M.Pd

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2015


0

PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN
1.

Konsep dan Macam-macam Metode Penelitian
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian (inquiry), menghimpun

data, mengadakan pengukuran, analisis, sistesis, membandingkan, mencari
hubungan, manafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki. Metode penelitian
merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh
asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan
dan isu-isu yang dihadapi. Beberapa penelitian menyebutnya sebagai tradisi
penelitian (research traditions).
Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)
tertentu. Rancangan ini mengambarkan prosedur atau langkah-langkah bagaimana
data tersebut dihimpun dan diolah.
Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode penelitian
yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang diteliti
terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.

McMilan dan Schumacher (2001) memulai membedakannya antara
pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
2.

Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivism yang menekankan

fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi
objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka,
pengola statistik, stuktur dan percobaan terkontrol.
1

Metode kuantitaif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan
pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah atau scaintifik karena

1


Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D,
penerbit Alfabeta, Bandung 2012, Hal 7

1

telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu, kongkrit atau empiris, objektif,
terukur, rasional, dan sisitematis.
Metode ini juga disebut metode discoveri, karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik.
Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian
yang ditunjukkan untuk mengambarkan fenomena-fenomena yang ada. Penelitian
ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas,
tetapi mengambarkan suatu kondisi apa adanya.
Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan
pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga
menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasi. Ia juga bisa bersifat
komperatif dan korelatif. Penelitian deskriftif banyak membantu terutama dalam

penelitian yang bersifat longitudinal, genetik dan klinis. Penelitian survai biasanya
termasuk dalam penelitian ini. Tujuan penelititian deskriftif adalah untuk
pemecahan masalah secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifatsifat populasi2.
Penelitian deskriptif, bisa mendeskipsikan sesuatu keadaan saja dan keadaan
dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Dalam penelitian perkembangan ada
yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan ada yang bersifat cross
sectional atau dalam potongan waktu.penelitian longitudinal dimulai dari masa
bayi sampai dengan adolesen, penelitian cross sectional, meneliti perkembangan
kemampuan berbahasa pada masing-masing tahap masa bayi, anak kecil, anak
sekolah, remaja, dan adolesen dilakukan secara bersamaan.
Penelitian Survai
2

Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Achmadi, Metode Penelitian, Bumi
Aksara, Jakarta 2012, Hal 44

2

Survai (survey) digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini
dari sejumlah besar orang terhadap topic atau isu-isu tertentu. Tujuan utama dari

survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi. Pada
dasarnya yang ingin dicari peneliti adalah bagaimana anggota dari suatu populasi
tersebar dalam satu atau lebih variabel, seperti usia, jenis kelamin, agama, dll.
Survai juga ada yang bersifat longitudinal dan cross sectional seperti hal nya
deskriftif.

Survai

longitudinal

digunakan

untuk

mengumpulkan

informasi/perubahan yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang,
survai cross sectional mengumpulkan informasi dalam suatu periode wakti
tertentu yang relative lebih pendek.
Penelitian Ekspos Fakto

Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab
akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan)
oleh peneliti. Penelitian ini dapat dilakukan dengan baik, dengan menggunakan
kelompok

perbandingan.

Kelompok

pembanding

dipilih

yang

memiliki

karakteristik yang sama tetapi melakukan kegiatan, program , atau mengalami
kejadian yang berbeda.
Penelitian Komparatif

Dalam penelitian ini pun tidak ada pengontrolan variabel, maupun
manipulasi/perlakua dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti
mengumpulkan data dengan menggunakan instrument yang bersifat mengukur.
Peneliti komparatif juga dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya, selain
karena menggunakan intrumen yang sudah diuji, juga karena kelompok-kelompok
yang dibandingkan memiliki karakteristik yang sama atau hamper sama.
Penelitian Korelasional
Penelitian ditunjukkan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan
variabel-variabel lain. Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih, tidak berarti
adanya pengaruh atau hubungan sebab akibat dari suatu variabel terhadap variabel
3

lainnya. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel
berhubungan dengan nilai yang tinngi dengan variabel lainnya. Korelasi negative
berarti nilai yang tinggi dalam satuvariabel berhubungan dengan nilai yang rendah
dalam variabel lain.
3

Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menyelidiki sejauh mana


variasi-variasi pada suatu vaktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau
lebih faktor lain berdasarkan pada koefision korelasi.
Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan
pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan
kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Penelitian tindakan
juga biasa dilakukan dengan meminta bantuan seorang konsultan atau pakar dari
luar.
4

Tujuan penelitian tindakan adalah untuk mengembangkan keterampilan-

keterampilan atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan
penerapan langsung didunia kerja.
Penelitian dan Pengembangan
Dalam pendidikan, penelitian dan pengembangan (research and development)
dapat digunakan untuk mengembangkan buku, modul, media pembelajaran,
instrument evaluasi, model-model kurikulum, pembelajaran, evaluasi, bimbingan,
manajemen, pengawasan, pembinaan staff, dll.
Secara garis besar ada tigalangkah penelitian dan pengembangan. pertama.

Studi pendahuluan, mengkaji teori dan mengamati produk atau kegiatan yang ada.
Kedua, melakukan pengembangan produk atau program kegiatan baru. Ketiga,
menguji atau memvalidasi produk atau program kegiatan yang baru.
3

Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Achmadi, Metode Penelitian, Bumi
Aksara, Jakarta 2012, Hal 48
4

Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Achmadi, Metode Penelitian, Bumi
Aksara, Jakarta 2012, Hal 55

4

3.

Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang paling murni kuantitatif.

Mengapa dikatakan murni, karena semua ptinsip dan kaidah-kaidah penelitian

kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini.
Karena penelitian ini bersifat menguji, maka semua variabel yang diuji harus
diukur dengan menggunakan instrument pengukuran atau tes yang sudah
distandardisasikan atau dibakukan. Ada beberapa variasi dari penelitian
eksperimental, yaitu eksperimen murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan
subjek tunggal.
Eksperimen Murni
Eksperimen murni (true experimental) sesuai dengan namanya merupakan
metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat
eksperimen. Dalam eksperimen murni pengujian atau pengukuran dilakukan
dengan menggunakan instrument atau tes baku atau sudah dibakukan.
Eksperimen Semu
Metode eksperimen semu (qusi experiental) pada dasarnya sama dengan
eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variable. Pengontrolan
hanya dilakukan terhadap satu variable saja yaitu variable yang dipandang paling
dominan. Pengontrolannya juga tidak sepenuhnya disamakan tetapi dipasangkan
(matching).
5

Tujuan eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang


merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen
yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol
atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.
Eksperimen Lemah

5

Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Achmadi, Metode Penelitian, Bumi
Aksara, Jakarta 2012, Hal 54

5

Eksperimen lemah (weak experimental) merupakan metode penelitian
eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada
pengontrolan variable sama sekali. Metode ini hanya untuk latihan-latihan
perkuliahan yang hanya hasilnya tidak digunakan baik untuk pengambilan
keputusan, penentuan kebijakan maupun pengembangan ilmu.
Eksperimen Subjek Tunggal
Dalam pelaksanaan eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen
murni, kuasi atau lemah berlaku. Eksperimen subjek tunggal yang baik minimal
menggunakan kuasi, tetapi kalau untuk latihan kuliah, eksperimen lemah juga
dapat digunakan.
4.

Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif bersifat induktif. Penelitian kualitatif (qualitative

research) adalah suatu penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,
pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bertolak dari
pandanagan

positivism.

Penelitian

kualitatif

berangkat

dari

filsafat

konstruktivisme, yang memandang kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan
menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman sosial. Penelitian kualitatif
memandang kenyataan sebagai kontruksi sosial, individu atau kelompok menarik
atau memberi makna kepada suatu kenyataan dengan mengkonstruksinya.
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama,
mengambarkan dan mengungkapkan (to describe and explore) dan kedua,
mengambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Loncoln and Guba
(1985) melihat penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bersifat naturalistik.
Penelitian ini bertolak dari paradigm naturalistic, bahwa kenyataan ini berdimensi
jamak, peneliti da yang diteliti bersifat interaktif, tidak bisa dipisahkan, suatu
kesatuan terbentuk secara simultan, dan bertimbal balik, tidak mungkin
memisahkan sebab dan akibat, dan penelitian ini melibatkan nilai-nilai.
6

6

Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena

popularitasnya

belum

lama,

dinamakan

metode

postpositivistik,

katena

berlandasan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode
artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola) dan disebut
sebagai metode interpretif karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan
interpretasi terhadap data yang ditemukan dilapangan. Metode penelitian kualitatif
sering disebut metote penelitian naturalistik karena penelitian ini dilakukan pada
kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnografhi,
karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang
antropologi budaya, disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul
dan analisisnya bersifat kualitatif.
Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua macam, kualitatif
interaktif dan non interaktif.
1) Metode kualitatif interaktif
merupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data
langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya. Metode-metode interaktif ini
bisa difokuskan pada pengalaman hidup individu seperti dalam fenomenologi,
studi kasus, teori dasar dan studi kritikal, bisa juga berfokus pada masyarakat dan
budaya seperti dalam etnografi dan beberapa studi kritikal.
Studi Etnografik
Studi etanografik (ethanographic studies) biasa dilaksanakan dalam
antropologi dan sosiologi. Mendeskripsikan dan menginterpretasikan buday,
kelompok sosial atau sistem. Proses penelitian etnografik dilaksanakan di
lapangan dalam waktu yang cukup lama, berbentuk observasi dan wawancara
secara alamiah biasanya dipusatkan pada pola-pola kegiatan, bahasa, kepercayaan,
ritual dan cara-cara hidup.

6

Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D,
penerbit Alfabeta, Bandung 2012, Hal 7

7

Studi Historis
Studi historis (historical studies) meneliti peristiwa-peristiwa yang telah
belalu. Peneliti historis menggunakan pendekatan, metode dan materi yang
mungkin sama dengan penelitian etnografis, tetapi dengan fokus, tekanan dan
sistematika yang berbeda. Salah satu ciri khas dari penelitian historis adalah
periode waktu: kegiatan, peristiwa, karakteristik, nilai-nilai, kemajuan bahkan
kemunduran, dilihat dan dikaji dalam konteks waktu.
Studi Fenomenologis
Studi fenomenologis digunakan dalam psikologi dan filsafat. Fenomenologi
mempunyai dua makna, sebagai filsafat sain dan sebagai metode pencarian
(penelitian). Studi fenomenologis (phenomenological studies) mencoba mencari
arti dari pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian etimonologis adalah
mencari atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut.
Studi Kasus
Studi kasus (case study) digunakan dalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan
serta ilmu terapan. Merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu
“kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau
sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi
kasus hanya berlaku untuk kasus tersebut. Setiap kasus bersifat unik atau memiliki
karakteristik sendiri yang berbeda dengan kasus lainnya. Dalam penelitian
kualitatif, kasus adalah suatu kesatuan kasus atau fenomena, yang diteliti secara
mendalam dan utuh.

Teori dasar
Teori dasar (grounded theory) digunakan dalam sosiologi. Merupakan
penelitian yang diarahkan pada penemuan atau minimal penguatan terhadap suatu
teori. Penelitian dasar dilaksanakan dengan menggunakan berbagai teknik
pengumpulan data, diadakan cek recek kelapangan, studi perbandingan antar
8

kategori, fenomena dan situasi melalui kajian induktif, deduktif, dan verifikasi
sampai pada titik jenuh.
Studi kritis
Model penelitian ini berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan
pascamodern, yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif.
Para peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas,
status, ras, suku bangsa, jenis kelamin, dll. Penelitian feminis dan etnis
memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah jender dan ras, sedangkan
penelitian pascamodern dan kritis memusatkan pada intitusi sosial dan
kemasyarakatan.
Ada hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam penelitian kritis. Pertama,
penelitian-penelitian kritis tidak bersifat deskrit, meskipun masing-masing punya
implikasi metodologis. Model studinya berbeda dalam tujuan, peranan teori,
teknik pengumpulan data, peranan peneliti, format laporan dan narasinya,
meskipun juga ada yang tumpang tindih. Kedua, penelitian kritis menggunakan
pendekatan studi kasus, kajian terhadap suatu kasus (kasus tunggal), kajian yang
bersifat mendalam yang berbeda dengan kajian eksperimental atau kajian lain
yang bersifat generalisasi maupun perbandingan.
Penelitian noninteraktif
Penelitian noninteraktif (non interactive inquiry) disebut juga peneliti
analisis, mengadakan pengajian berdasarkan analisis dokumen.sesuai dengan
namanya penelitian ini tidak menghimpun data secara interaktif atau melalui
interaksi dengan sumber data manusia.
Ada tiga macam penelitian studi noninteraktif, yaitu analisis: konsep, historis,
kebijakan. Analisis konsep merupakan kajian atau analisis terhadap konsepkonsep penting yang diinterprestasikan pengguna atau pelaksanaan secara
beragam sehingga banyak menimbulkan kebingungan, umpamanya cara belajar
aktif, kurikulum berbasis kompetensi, wajib belajar, belajar sepanjang hayat, dll.

9

Analisis historis menganalisis data kegiatan, program, kebijakan yang telah
dilaksanakan pada masa yang lalu. Penelitian ini lebih diarahkan kepada
menganalisis peristiwa, kegiatan, program, kebijakan, keterkaiatan, dll dalam
urytan waktu.
Analisis kebijakan menganalisis berbagai dokumen yang berkenaan dengan
kebijakan tertentu, umpamanya kebijakan otonomi daerah dalam pendidikan,
ujian akhir sekolah, pembiayaan pendidikan, dll.
5.

Kekontinum dari Metode-metode Penelitian
David R. Krathwohl (1993), memandang keseluruhan metode-metode

penelitian itu terletak dalam suatu kontinum atau garis bersambung, dengan dua
metode yang merupakan kutub yang bertentangan terletak pada kedua titik ujung,
yaitu metode kualtatif dan metode eksperimental. Kedua kutub metode tersebut
dibedakan oleh perbedaan sifat dan fungsi diantara keduanya. Metode atau
pendekatan kualitatif bersifat sangat deskriptif dan sama sekali tidak validatif atau
menguji, sebaliknya eksperimen bersifat validatif atau menguji dan tidak
deskriptif. Di antara kedua estrim metode tersebut ada metode tengah-tengah
antara dea kutub yaitu metode survai.

10

DAFTAR PUSTAKA
Narbuko Cholid, Achmadi Abu, Metode Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta 2012
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Penerbit Alfabeta,
Bandung 2012
Sukmadinata, Nana Syaodih.2013.Metodologi Penelitian Pendidikan.Bandung:PT
Remaja Rosdakarya

11