Ekonomi Syariah Untuk Kemaslahatan Ummat (1)

Ekonomi Syariah Untuk Kemaslahatan Ummat Manusia
Oleh: Muhammad Umar Lutfi
Ada tiga system ekonomi yang ada di muka bumi ini yaitu, system ekonomi kapitalis,
system ekonomi sosialis, dan system ekonomi mix economic. Semua system tersebut merupakan
beberapa system ekonomi yang berkembang berdasarkan pemikiran orang-orang barat. Selain
ketiga system tersebut, tidak terdapat system yang berhasil diterapkan di berbagai Negara.
Semua system ekonomi pemikiran orang-orang barat tersebut sudah sangat terbukti tidak
ada yang dapat berhasil hingga saat ini. System tersebut juga terbukti tidak dapat memberikan
kemaslahatan untuk ummat manusia di muka bumi ini. Bukti dari tidak berhasilnya semua
system tersebut dimulai dari saat bubarnya Negara Uni Soviet menjadi beberapa bagian Negara
ditahun 90-an, kemudian dilanjutkan dengan adanya hasil yang buruk dari semua system
tersebut, yaitu Negara yang miskin menjadi semakin miskin, Negara kaya yang jumlahnya relatif
sedikit menjadi semakin kaya, lalu hingga saat ini terjadi krisis ekonomi yang melanda NegaraNegara di Eropa dan Amerika. Semua itu menjadi bukti nyata bahwa semua system ekonomi
pemikiran orang-orang barat tersebut membawa dampak buruk serta kehancuran bagi
perekonomian di dunia ini.
Saat ini kita ummat manusia sedang mencari cara yang sesuai untuk menyelesaikan
semua permasalahan tersebut. Bagaimana caranya? Ya, hanya ada satu system ekonomi yang
akan membawa pada kemaslahatan bersama, yaitu System Ekonomi Syariah. System yang
didalamnya berlandaskan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta system yang akan membawa
ummat manusia pada jalan yang diridhoi oleh-Nya. Berkembangnya system ekonomi syariah
sekarang ini bukan untuk menyayingi system ekonomi yang sudah ada, tetapi bagaimana system

ini berfungsi sebagai penutup kekurangan terhadap semua system ekonomi yang telah ada
sebelumnya. System ini didasarkan pada agama islam ( ‫)دين السلم‬, karena islam sebagai
“rahmatan lil alamin” yaitu rahmat bagi semesta alam, mempunyai makna islam bukan hanya
untuk ummat islam saja, tetapi juga untuk seluruh makhluk-Nya yang ada di muka bumi ini.
Islam sangat mengatur berbagai aspek kehidupan manusia di dunia ini, mulai dari bangun tidur
di pagi hari hingga tidur kembali di malam hari. Semuanya telah diatur didalam agama islam
secara terperinci, semata-mata untuk mencapai keridhoan dan kebahagiaan dari Allah SWT Sang
Pencipta baik di dunia maupun di akhirat kelak nanti.
Dalam agama islam kegiatan ekonomi harus didasarkan pada hokum syara’, dalam artian
ada yang boleh dilaksanakan dan sebaliknya ada yang tidak boleh dilaksanakan dengan kata lain
“harus ada etika”. Kegiatan ekonomi merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT,
sesuai didalam firman-Nya: ) ‫ إلليعبدون والنس الجن وماخلقت‬az-dzariyyat:56) artinya: “Dan aku
tidak ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribdah kepada-Ku”. Islam juga mengajarkan
bahwa manusia tidak dibenarkan untuk bersifat sekuler, yaitu memisahkan antara kegiatan
ukhrowi dan dunia, harus ada keseimbangan (balance) antara kehidupan dunia dengan kehidupan
akhirat yang akan datang.

Dalam Agama Islam pada hakikatnya harta yang kita punya adalah milik Allah SWT,
harta merupakan pemberian Ilahi dan juga sebagai titipan dari-Nya kepada kita manusia di dunia
ini. Oleh karena itu, wajib hukumnya menjaga dan menggunakan sesuai dengan tuntunan AlQur’an dan As-Sunnah. Agama Islam secara jelas telah menerangkan yang berkaitan dengan

aturan-aturan dalam masalah harta tersebut. Islam telah mengatur dalam masalah harta mulai dari
sisi cara mendapatkannya, kemudian cara menggunakannya, hingga cara memberikannya kepada
yang berhak baik itu dalam bentuk shodaqoh, infaq, dan zakat. Semua penjelasan terkait masalah
harta telah diatur dalam agama Islam sesuai dengan tuntunan Qur’an dan Sunnah.
System ekonomi syariah terdapat tiga landasan dalam penerapannya, yaitu Tauhid,
Aqidah, dan Syariah. Tauhid, artinya bahwa system ekonomi ini berlandaskan hanya pada satu
tujuan semata yaitu mencapai keridhoan-Nya dalam setiap kegiatan ekonomi yang telah
dilaksanakan di berbagai sisi kehidupan ini. Aqidah, artinya bahwa system ekonomi ini
menjamin terhadap seluruh pelaku ekonomi yang terdapat didalamnya haruslah mempunyai
aqidah yang baik dan benar agar tidak terjadi kezhaliman atau ketidakadilan dalam setiap
kegiatan ekonomi yang dilaksanakannya. Syariah, artinya bahwa system ekonomi ini haruslah
berlandaskan sesuai tuntunan syariah (Al-Qur’an dan As-Sunnah) yang berlaku dalam setiap
kegiatan ekonomi yang dilaksanakannya. Pastinya ketika sudah terpenuhi ketiga landasan system
ekonomi syariah tersebut pada akhirnya akan membawa kemaslahatan untuk seluruh ummat
manusia di muka bumi ini.
Saat ini Negara-negara di Eropa dan Amerika perlahan-lahan banyak yang mulai beralih
dari system ekonomi konvensional kepada system ekonomi syariah, mereka telah menemukan
cara yang sesuai untuk mengatasi masalah krisis ekonomi yang telah menimpa Negaranya
masing-masing, yaitu Sistem Ekonomi Syariah. System ini berhasil menjadi solusi untuk
permasalahan ketidakadilan yang muncul akibat sistem ekonomi konvensional, hal itu

menunjukkan bahwa Islam memang membawa kebaikan untuk semua, bukan hanya untuk orang
Islam saja. Islamisasi dalam ilmu ekonomi menjadikan ekonomi yang telah ada saat ini menjadi
lebih Islami dan Adil. System ekonomi syariah memiliki keunggulan baik dari segi ilmu maupun
system, dalam dunia professional ekonomi syariah juga sangat dibutuhkan oleh pasar karena
sesuai dengan permintaan. Dalam ekonomi syariah juga terdapat yang namanya sistem bagi
hasil, artinya adalah bagi risiko. Didalam bank konvensional, jika peminjam bangkrut, maka
jaminan akan diambil, bank tidak akan ambil pusing, tetapi dengan sistem ekonomi syariah, akan
ada pemberian jangka waktu penangguhan.
Ekonomi syariah juga sebagai solusi jitu pengentasan kemiskinan, system ini dinilai
sangat cocok untuk program pengentasan kemiskinan, hal ini sangat sesuai dikarenakan
masyarakat miskin tidak dipandang sebagai pihak yang malas, namun sebagai pihak yang tidak
mendapatkan akses untuk kehidupan yang lebih baik. Disinilah letak perbedaan sistem ekonomi
syariah dan konvensional. Sistem ekonomi syariah tidak bertujuan mengumpulkan harta
sebanyak-banyaknya. Tetapi, bagaimana kehidupan yang lebih baik bisa dicapai secara bersama,
maknanya adalah saling tolong menolong (‫ )تعاون‬dalam kebaikan antara yang mempunyai
kelebihan harta terhadap yang membutuhkan harta tersebut.

Ekonomi syariah mempunyai prinsip sinergi (‫ )تعاون‬artinya saling tolong menolong.
Sesuai dalam firman-Nya: (‫ وتعاونوا على البر والتقوى ولتعاونواعلى الثم والعدوان‬al-maidah:2) artinya:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolongmenolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. Prinsip ini memungkinkan orang yang lebih

dulu mencapai kesuksesan itu dapat membantu sesamanya. Kerja sama seperti ini dapat
mewujudkan Ummat Islam yang maju secara bersama. System ekonomi syariah akan semakin
mengajarkan kita pada kepedulian terhadap orang yang membutuhkan di sekitar kita, baik itu
dalam bentuk materi maupun non materi. Kesuksesan yang telah didapatkan seseorang belum
bisa dikatakan sempurna apabila saudara di sekitarnya masih diliputi kekurangan bahkan
kemiskinan. Oleh karena itu, jadilah pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Nabi Muhammad
SAW bersabda: ( ‫ متفق عليه )ل يؤمن أحدكم حتى يحب لخيه ما يحب لنفسه‬artinya: “ Tidak beriman
seseorang sebelum dia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri” (HR. BukhariMuslim). Dalam hadist lain juga disebutkan (‫الناس أنفعهم للناس )خير‬artinya: “Sebaik-baik manusia
adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya”.
Berbicara tentang perkembangan system ekonomi syariah di Negara kita Indonesia ini,
Alhamdulillah patut kita syukuri bersama bahwa system ini semakin hari makin berkembang
pesat. Semua ini didasari pada kesadaran ekonomi syariah masyarakat Indonesia yang kian tinggi
dari hari ke hari, mulai dari perkembangan bank syariah yang hingga kini semakin maju,
ditambah juga dengan pertumbuhan lembaga keuangan syariah lainnya seperti asuransi dan
multifinance syariah yang semakin berkembang pesat, lalu dalam kegiatan ekonomi pasar
masyarakat Indonesia yang semakin mengendepankan kejujuran dan keadilan dalam
menjalankan kegiatannya Insya Allah. Kemauan masyarakat pada ekonomi syariah yang semakin
bagus dinilai menjadi modal utama Negara Indonesia untuk bisa mengungguli pertumbuhan
lembaga keuangan syariah di Negara lainnya, karena modal tersebut tidak dimiliki oleh beberapa
Negara lain lantaran pertumbuhan lembaga keuangan syariah di beberapa Negara tersebut

didorong dengan kebijakan pemerintah.
Dorongan dari semua lapisan masyarakat Indonesia mulai dari kawasan ekonomi mikro
hingga pengusaha besar sangat membantu perkembangan pertumbuhan ekonomi syariah di
Negara Indonesia. Salah satunya yang telah berhasil adalah dalam hal mengenal pembiayaan
berskema syariah. Semua ini harus ditambah dengan dukungan pemerataan sosialisasi ekonomi
syariah oleh lembaga swadaya masyarakat di seluruh wilayah Negara Indonesia. Dalam sebuah
sumber menyatakan bahwa pertumbuhan lembaga keuangan syariah di tanah air Indonesia
diprediksikan akan mampu mencapai lebih dari 50 persen di tahun yang akan datang.
Pertumbuhan itu tidak hanya di dunia perbankan saja, tetapi juga dalam lembaga keuangan
syariah lainnya seperti asuransi dan multifinance syariah. Khusus untuk asuransi syariah,
pertumbuhan kedepan akan didorong dengan adanya rencana penyusunan undang-undang
asuransi syariah.
Semoga seluruh peningkatan pertumbuhan system ekonomi syariah sekarang ini pada
akhirnya nanti akan membawa kemaslahatan untuk seluruh ummat manusia di dunia ini, demi
tercapainya kebahagiaan yang hakiki di akhirat kelak nanti.
Allahumma Amin Ya Rabbal Alamin. Hidup Ekonomi Syariah !!!

Sources: al-qur’an & as-sunnah
www.republika.co.id
www.okezone.com

artikel “Sistem Ekonomi Syariah” Penulis: Prof. Dr. H. Amri Amir, SE, MS. ‫ر‬