Pemanasan Global terhadap lingkungan hidup (2)

PEMANASAN GLOBAL
(Laporan Tutorial Sains Dasar Kimia)

Oleh
EVI KURNIA SARI
1417021038

15 Desember 2014
Edi Suryadi

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

I.

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang


Pemanasan global diartikan sebagai kenaikan temperatur muka bumi yang disebabkan
oleh efek rumah kaca dan berakibat pada perubahan iklim. Perubahan iklim global ini
telah menyebabkan terjadinya bencana alam di berbagai belahan dunia. Tingkat
kegawatan perubahan iklim global ini terendam dalam dokumen Kyoto protocol dan
United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang

menekankan pentingnya usaha kearah pengurangan emisi CO2 serta penyerapan CO2 di
atmosfer. Demikian halnya dalam konferensi PBB tentang pembangunan dan
lingkungan hidup atau United Nation Conference on Environment and Development
(UNCED) pada tahun 1992 di Rio Janeiro, Brazil, di mana menghasilkan dua deklarasi
umum yang salah satu di antaranya juga menekankan bagaimana upaya mengurangi
perubahan iklim global (Agoes, 1998).

Di Indonesia, fenomena dampak perubahan iklim dan pemanasan global ditunjukkan
dengan adanya berbagai peristiwa bencana alam yang terus meningkat seperti
kekeringan, banjir, kebakaran hutan, tanah longsor, berkurangnya luas areal hutan dan
pertanian, pengurangan keanekaragaman hayati, penurunan kuantitas dan kualitas
sumberdaya air (Rusbiantoro, 2008).

Pemanasan global akan menimpa bumi dan segenap isinya yang diuraikan oleh

Joseph (2006) sebagai berikut :
2

1. Panas matahari sebagian diserap bumi sebesar 160 watt/m dan memanasi bumi.
2. Panas matahari sebagian dipantulkan kembali oleh atmosfer.
3. Panas matahari sebagian dipantulkan oleh bumi dan diteruskan oleh atmosfer.
4. Panas matahari sebagian dipantulkan kembali oleh Gas Rumah Kaca sebesar 30
2

watt/m ke bumi dan menjadikan bumi, atmosfer dan lingkungan menjadi panas.

Mencairnya es saat ini berjalan jauh lebih cepat dari model-model prediksi yang
pernah diciptakan oleh para ilmuwan. Beberapa prediksi awal yang pernah dibuat
sebelumnya memperkirakan bahwa seluruh es di kutub akan lenyap pada tahun 2040
sampai 2100. Tetapi data es tahunan yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka
berpikir ulang mengenai model prediksi yang telah dibuat sebelumnya.
Para ilmuwan mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci yang tidak mereka ikutkan
dalam model prediksi yang ada. Dengan menggunakan data es terbaru, serta model
prediksi yang lebih akurat. Baru-baru ini sebuah fenomena alam kembali
menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah

bongkahan es seluas 414 kilometer persegi di Antartika runtuh. Secara umum
pemanasan global akan sangat mempengaruhi iklim yangada di bumi, hal ini
diperparah dengan adanya perusakan alam yang terus menerus tanpa bias dicegah.
Penebangan hutan dan penggunaan zat-zat berbahaya dalam dunia industri
menyebabkan lapisan ozon sebagai perisai dan pelindung bumi dari panas matahari
menjadi rusak. Seperti diyatakan oleh ilmuan-ilmuan dari amerika serikat, bahawa
lapisan ozon di bumi ini sudah banyak yang berlubang terutama di atas kutub utara
dan selatan (Joseph, 2006)

1.2.Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya diskusi tentang “Dampak Pemanasan Global”
adalah:
1. Untuk mengerti pemanasan global.
2. Untuk mengerti penyebab terjadinya pemanasan global.
3. Untuk mengerti dampak pemanasan global.

II. HASIL DISKUSI

1.


Menjelaskan pemanasan global!
Hasil diskusi: Pemanasan global adalah proses meningkatnya suhu atmosfer, laut dan
daratan bumi yang sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya gas-gas atau zat-zat
asam akibat efek rumah kaca.
Pemanasan global atau global warming merupakan masalah serius yang sedang
mengancam bumi kita saat ini. Salah satu akibat dari pemanasan global adalah
rusaknya lapisan Ozon dan perubahan iklim yang tidak menentu. Pemanasan global
atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi. Dan ozon adalah lapisan mantel bumi,yang berfungsi melindungi
bumi beserta isinya dari sinar ultra violet secara langsung. Bisa dibayangkan jika tidak
ada lagi lapisan ozon yang melindungi bumi, maka tidak akan ada lagi siklus
kehidupan.

2.

Apakah dampak pemanasan global !
Hasil diskusi:
-

Cuaca: mencairkan es dan dataran akan mengecil.


-

Tingginya muka laut: akan mencairkan banyak es dikutub dan mengakibatkan
banjir akibat air pasang.

-

Pertanian: akibat dari pemanasan global akan adanya banyak serangan serangga
penyakit pada pertanian.

-

Hewan dan tumbuhan: mengakibatkan banyak spesies mati.

-

Kesehatan: banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal akibat stress
panas.


-

Punahnya spesies.

Di negara subtropik yang memiliki 4 musim, dampak pemanasan global
terutama terjadi pada perubahan suhu yang makin ekstrim saat musim panas
(suhu lebih panas) dan saat musim dingin (suhu lebih dingin). Sedangkan
dampak yang terjadi di daerah tropik terutama berpengaruh terhadap
pergeseran musim (awal dan akhir musim hujan atau kemarau) serta

meningkatnya kasus wabah penyakit. Selain itu dampak yang dirasakan oleh
negara kepulauan adalah ancaman berkurangnya panjang garis pantai akibat
meningkatnya tinggi muka air laut karena mencairnya lapisan es di kutub.
Dampak yang terjadi akibat pemanasan global sangat beragam yaitu dampak
terhadap cuaca, tinggi muka air laut, pertanian, hewan dan tumbuhan serta
kesehatan manusia.
Akibat pemanasan global temperatur pada musim dingin dan malam hari
akan cenderung meningkat. Curah hujan meningkat, air akan lebih cepat
menguap dari tanah, akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering
dari sebelumnya. Topan badai lebih sering terjadi. “Pemanasan global akan

mencairkan banyak es di kutub. Akibatnya tinggi permukaan laut di seluruh
dunia telah meningkat 4-8 inchi selama kurun waktu 100 tahun terakhir.
Padahal menurut perhitungan para ahli IPCC, kenaikan 100 cm muka air laut
akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17.5 persen daerah
Bangladesh. Dan ribuan pulau kecil di Indonesia akan tenggelam”.
Dengan adanya fakta demikian, sudah jelas bahwa Pemanasan Global membawa
dampak yang besar bagi lingkungan dan permukaaan bumi sebagai tempat tinggal
manusia serta makhluk hidup lainnya. Pada intinya pemanasan global tak akan bisa
dihindari namun bisa dikurangi jika saja kita tahu penyebabnya dan berusaha untuk
mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan.

3.

Jelaskan hubungan antara CO, NO2, NH3 dengan pemanasan global!
Hasil diskusi: Gas-gas tersebut terakumulasi membentuk lapisan di atmosfer bumi
sehingga panas tidak bisa keluar ke angkasa.
Global warming atau pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kaca
dimana panas yang masuk ke bumi tidak dapat dipantulkan kembali akibat semakin
banyaknya gas-gas berbahaya yang menumpuk di lapisan atsmosfir yang bersifat
menyerap panas yang di pentulkan bumi. Kondisi tersebut sama seperti bumi yang

dimasukan ke dalam rumah kaca yang mampu ditembus panas dari luar tetapi tidak
mampu di tembus panas atau kalor dari bumi itu sendiri. Berikut beberapa gas yang
menyebabkan rumah kaca:
a) Karbondioksida (CO2) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak

bumi, batu bara, dan gas alam).
b) Metana (CH4) berasal dari areal persawahan, pelapukan kayu, timbunan sampah,
proses industri, dan eksplorasi bahan bakar fosil.
c) Nitrous Oksida (N2O) yang berasal dari kegiatan pertanian atau pemupukan,
transporasi, dan proses industri.
d) Hidroflourokarbon (HFCs) berasal dari sistem pendingin, aerosol, foam, pelarut,
dan pemadam kebakaran.
e) Perflourokarbon (PFCs) berasal dari proses industri.
f) Sulfurheksafluorida (SF6) berasal dari proses industri.
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar
energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di

atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air,
karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas
ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi
dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi
terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang
terperangkap di bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala
makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat
dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih
panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi
hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi
sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan
pemanasan global.

4.

Gas CO, NO2, dan NH3 berasal dari apa dan mempunyai sifat apa?
Hasil diskusi: Gas CO berasal dari polusi kendaraan seperti motor, mobil atau berasal
dari gas buangan pabrik. NH3 berasal dari kotoran ternak yang menjadi polusi.


5.

Cara vegetasi meredam pemanasan global?
Hasil diskusi:
- Menyerap CO2 di udara
- Menanam pohon (reboisasi)
Cara-cara vegetasi yang dapat dilakukan untuk meredam pemanasan global adalah:
a. Pengan cara membuat “green roof” atau biasa juga disebut atap hijau. Atap hijau
(green roof) adalah atap sebuah bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditutupi
dengan vegetasi dan media tumbuh, ditanam di atas membran anti air. Ini juga
termasuk lapisan tambahan seperti penghalang akar dan drainase sebagai sistem
irigasi.
b. Menghilangkan karbondioksida, dengan cara menanam pohon sebanyakbanyaknya.
c. Ataupun menghilangkan karbondioksida dengan cara menyuntikan gas tersebut
kedalam sumur-sumur dengan teknik pembekuan gas CO2 tersebut.
d. Menggunakan hewan ternak: menanggulangi kotoran hewannya menjadi diogas dan
lain-lain.

6.


Kenapa amonia menyebabkan pemanasan global?

7.

Apa pengertian dari zona mati?
Hasil diskusi: Zona mati ialah wilayah yang minim akan kehidupan, hanya bakteri
atau organisme tertentu yang dapat hidup karena wilayah tersebut telah tercemar zatzat kimia berbahaya.

8.

Berasal dari manakah gas metana yang berada pada dasar lautan?
Hasil diskusi: Gas metana tersebut pada dasarnya memang sudah ada di bumi namun
dalam bentuk padatan-padatan, namun akibat dari pemanasan global menyebabkan gas
metana naik kepermukaan air laut yang berubah menjadi senyawa dalam bentuk gas .

9.

Apa yang disumbangkan dari sektor peternakan sebagai salah satu akibat terjadinya
pemanasan global?
Hasil diskusi: Pada sektor peternakan menyumbang pemanasan global melalui
pembuangan feses yang mengandung gas metana, karbondioksida dan nitrogen oksida
yang merupakan salah satu penyebab pemanasan global.

10. Adakah kegiatan manusia yang menyebabkan pemanasan global?
Hasil diskusi:
- Penebangan pohon
- Pembakaran sampah
- Alat-alat pendingin (AC, kulkas, dll)
- Polusi dari kegiatan industri

11. Apakah efek dari Green Roof terhadap pemanasan global?
Hasil diskusi:
- Mengurangi penambahan suhu pada udara
- Penyaring polutan dan logam berat dari air hujan
- Sebagai ruang penghijauan
Green roof meupakan atap sebuah bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditutupi

dengan vegetasi dan atau media tumbuh.
12. Apa hubungan pemanasan global dengan pergeseran lempeng bumi pada daratan
Greenland di kutub utara?
Karena lapisan es raksasa di Greenland dan Kutub Selatan juga terus mencair maka
bencana naiknya permukaan air laut dan badai yang lebih kuat diperkirakan akan
mengikutinya. Jika seluruh lapisan es Antartika Barat mencair, tinggi permukaan air
laut rata-rata global akan naik paling sedikit 3,3; 3,5 meter (10,8 – 11,8 kaki),19
mempengaruhi lebih dari 3,2 miliar orang – itu sama dengan separuh jumlah penduduk
dunia - yang tinggal 320 km (200 mil) dari garis pantai.
Para ilmuwan AS dari Pusat Data Es dan Salju Nasional sekarang mengatakan bahwa
jika semua Kutub Selatan mencair, tinggi permukaan air laut bisa naik ke tingkat yang
jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan, sebagian bahkan mengatakan akan mencapai
70 meter (230 kaki), yang artinya lebih mematikan bagi semua kehidupan di Bumi

13. Apa kegiatan kita yang dapat menyebabkan pemanasan global dan bagaimana cara
penanggulangannya?
Hasil diskusi:

-

Pembakaran sampah kayu atau pohon. Pohon adalah komposisi alam yang
menjaga keseimbangannya. Saat pohon banyak ditebang, dimanfaatkan kayunya
baik dengan dibakar atau digunakan untuk kepentingan produksi tanpa
mengimbanginya dengan menanam benih yang baru, maka kuantitas pohon kayu
akan semakin berkurang dan menipis sehingga menyebabkan ketidakseimbangan
alam seperti pemanasan global.
Beberapa jenis pemanfaatan kayu yang sering digunakan adalah industri
perumahan. Agar tidak ikut serta memberikan dampak pemanasan global, maka
penggunaan material bangunan selain kayu bisa dijadikan pilihan, contoknya
alumunium, baja ringan, dan lain sebagainya.

-

Penebangan pohon. Penebangan pohon secara liar akan menyebabkan banyak
hutan atau lingkungan sekitar menjadi gundul dan gersang yang mengakibatkan
pemanasan global sebab kadar CO2 diudara tidak ada yang menyerap serta tidak
adanya produksi oksigen.

-

Kendaraan bermotor. Asap buangan kendaraan bermotor merupakan salah satu
penyumbang pemanasan global paling besar sebab banyaknya kendaraan
bermotor saat ini sudah melebihi ambang batas. Mengurangi penggunaan
kendaraan tersebut merupakan salah satu bentuk mengurangi pemanasan global.

-

Penggunaan parfum spray (semprot) juga dapat membantu menyumbang
pemanasan global, sebab terlalu banyak menggunakan parfum dapat
mempengaruhi lapisan ozon di permukaan bumi. Mengganti dengan
menggunakan parfum oles merupakan salah satu cara penanggulangan dari
pemanasan global ini.

III.

KESIMPULAN

Dari hasil diskusi dapat disimpulakan bahwa:
1. Dapat didefinisikan bahwa pemanasan global adalah proses meningkatnya suhu
atmosfer, laut dan daratan bumi yang sebagian besar disebabkan oleh
meningkatnya gas-gas atau zat-zat asam akibat efek rumah kaca.
2. Global warming atau pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kaca
dimana panas yang masuk ke bumi tidak dapat dipantulkan kembali akibat semakin
banyaknya gas-gas berbahaya yang menumpuk di lapisan atsmosfir yang bersifat
menyerap panas yang di pentulkan bumi. Kondisi tersebut sama seperti bumi yang
dimasukan ke dalam rumah kaca yang mampu ditembus panas dari luar tetapi tidak
mampu di tembus panas atau kalor dari bumi itu sendiri. Berikut beberapa gas yang
menyebabkan rumah kaca:
a) Karbondioksida (CO2) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak
bumi, batu bara, dan gas alam).
b) Metana (CH4) berasal dari areal persawahan, pelapukan kayu, timbunan sampah,
proses industri, dan eksplorasi bahan bakar fosil.
c) Nitrous Oksida (N2O) yang berasal dari kegiatan pertanian atau pemupukan,
transporasi, dan proses industri.
d) Hidroflourokarbon (HFCs) berasal dari sistem pendingin, aerosol, foam, pelarut,
dan pemadam kebakaran.
e) Perflourokarbon (PFCs) berasal dari proses industri.
f) Sulfurheksafluorida (SF6) berasal dari proses industri.
3. Berdasarkan pada hasil diskusi yang telah dilakukan ada beberapa dampak akibat
pemanasan global, yaitu:
-

Cuaca: mencairkan es dan dataran akan mengecil.

-

Tingginya muka laut: akan mencairkan banyak es dikutub dan mengakibatkan
banjir akibat air pasang.

-

Pertanian: akibat dari pemanasan global akan adanya banyak serangan serangga
penyakit pada pertanian.

-

Hewan dan tumbuhan: mengakibatkan banyak spesies mati.

-

Kesehatan: banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal akibat stress
panas.

-

Punahnya spesies.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Ridad. 1998. Pemanasan Global dan Antisipasi Dampaknya Pada Perubahan Pola
Sebar Penyakit Menular Manusia Kesehatan dan Lingkungan.Erlangga. Jakarta.

Rusbiantoro, Dadang. 2008. Global Warming For Beginner: Pengantar Komprehensif
tentang Pemanasan global. Niaga Swadaya. Jakarta.

Stiglitz, joseph.E. 2006. Making Globalization Work. Mizan Pustaka. Bandung.
Susanto, Gatut. 2007. Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global ? . Niaga
Swadaya. Jakarta.