Makalah Hubungan Internasional Hubungan Internasional
Makalah Hubungan Internasional
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah hubungan internasional sering dianggap berawal dari Perjanjian
Westphalia pada 1648, ketika sistem negara modern dikembangkan. Westphalia
membentuk konsep legal tentang kedaulatan, yang pada dasarnya berarti bahwa
para penguasa, atau kedaulatan-kedaulatan yang sah tidak akan mengakui pihakpihak lain yang memiliki kedudukan yang sama secara internal dalam batas-batas
kedaulatan wilayah yang sama.
Perkembangan fenomena hubungan internasional telah memasuki aspekaspek baru, dimana Hubungan Internasional tidak hanya mengkaji tentang negara,
tetapi
juga
mengkaji
tentang
peran
aktor
non-negara
(seperti
organisasi
Internasional dan regional, seperti PBB, ASEAN) di dalam ruang lingkup politik
global.Peran aktor non-negara yang semakin dominan mengindikasikan bahwa
aktor non-negara memegang peran yang penting.
Sekarang ini, fenomena hubungan internasional telah memasuki ranah budaya
(seperti
klaim tari
pendet Malaysia terhadap Indonesia),
sehingga
Hubungan
Internasional memerlukan kajian teoritis dari dispilin ilmu lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yg di maksud dengan hubungan internasional ?
2. Apa sajakah dampak untuk Negara yang mengucilkan diri dari pergaulan antar
bangsa ?
3. Apa saja sarana hubungan internasional ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengtehui maksud dari hubungan internasional.
2. Mendeskripsikan apa sajakah dampak untuk Negara yang mengucilkan diri dari
pergaulan antar bangsa.
3. Mendeskripsikan apa saja sarana hubungan internasional.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pemerintah
Bisa dijadikan sebagai sumbangsih saran bahwa terbukti sangat pentingnya
hubungan internasional dengan Negara lain.
2. Bagi Guru
Bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya
dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang.
3. Bagi Siswa
Bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan
prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada
umumnya.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hubungan Internasional
. B. Dampak Suatu Negra Yang Mengucilkan Diri Dari Antar Bangsa
C. Pentingnya Hubungan Internasional
D. Sarana Hubungan Internasional
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
. Saran
. Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hubungan Internasional
Menurut BN Marbun SH, dalam kamus politik, hubungan internasional adalah
hubungan
yang
terjadi
antar
bangsa
yang
berbeda,
sedangkan
istilah
internasional merujuk pada istilah hukum yang secara umum berada di bawah
naungan undang-undang (hukum) bangsa-bangsa. Oleh karena itu, Negaranegara dalam melakukan hubungan tunduk kepada hukum yang di kenal
dengan hukum internasional.
Sedangkan, Tygve Nathiessen berpendapat bahwa hubungan internasional
merupakan bagian dari ilmu politik dan oleh karena itu komponen hubungan
internasional
meliputi
politik
internasional
organisasi
dan
administrasi
internasional dan hukum internasional.
Menurut UU RI No 37 Thn 1999, hubungan luar negeri adalah setiap kegiatan
yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional yang di lakukan
oleh pemerintah di tingkat pusat dan daerah atau lembaga-lembaganya,
lembaga
Negara,
lembaga
badan
usaha,
organisasi
politik,
organisasi
masyarakat, atau warga Negara Indonesia.
Jadi, hubungan internasional bias
menyangkut
interaksi
antar
Negara
di artikan sebagai kegiatan yang
dengan
Negara,
dengan
organisasi
internasional, regional dan organisasi lain sesuai dengan aturan yang di
tentukan
agar
hubungan
tersebut
serasi
sehingga
dapat
menciptakan
kelangsungan hidup masyarakat internasional.
B. Dampak Suatu Negara Yang Mengucilkan Diri Dari Pergaulan Antar
Bangsa
Sesuai dengan perannya, manusia adalah makhluk individu sekaligus
makhluk sosial. Manusia tidak mungkin dapat memenuhi segala kebutuhannya
sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, ia selalu berinteraksi dengan
lingkungannya,
merasa
bagian
dari
kelompoknya
baik
itu
masyarakat
lokal, masyarakat nasional, maupun masyarakat internasional.
Untuk
bergaul
dengan
masyarakat
internasional
yang
lebih
banyak
memainkan peran adalah Negara. Menurut Logeman, Negara adalah suatu
organisasi masyarakat yang dengan kekuasaannya bertujuan mengatur serta
menyelenggarakan tatamasyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan
suatu Negara dikenal dengan tujuan nasional. Tujuan nasional mengacu pada
cita-cita nasional.
Sesuai dengan perkembangan masyarakat atau penduduk suatu Negara
yang selalu beregenerasi maka ciita-cita nasional suatu Negara pun terus
meningkat dan tidak mengenal akhir (never ending goal).
Kepentingan nasional suatu Negara di hubungkan dengan kepentingan
nasional Negara lain kadang-kadang ada yang sama, ada yang berbeda, bahkan
ada yang bertentangan. Kepentingan nasional yang bersamaan mendorong
Negara
yang
bersangkutan
untuk
mengadakan
kerja
sama,
sedangkan
kepentingan nasional yang bertentangan merupakan sumber persengketaan
antar Negara tersebu. Saah satu upaya mencapai kepentingan cita-cita nasional
suatu Negara dijabarkan dalam politik nasionalnya termasuk didalamnya melalui
politik luar negeri. Seandainya ada Negara yang mengucilkan diri dari pergaulan
antar bangsa (pergaulan regional, internasional) mungkin akan berdampak
terhadap upaya pencapaian tujuan nasionalnya. Contohnya tujuan nasional
Negara RI tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4 (melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahtraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia). Apabila Negara kita engucilkan diri dari pergaulan antar bangsa,
pencapaian tujuan nasional tersebut akan semakin lambat.
Dalam sejarah pernah terjadi suatu Negara mencoba menjalanan
politik isolasi atau menutup diri terhadap Negara luar seperti Jepang sebelum
periode Kaisar Meiji (1867-1912) dan Amerika Serikat pada awal perang dunia III, bahkan ada yang menjalankan politik autarki (kedaulatan mutlak baik dalam
pemerintahan maupun ekonomi dengan menetapkan suatu kebijaksanaan
nasional yang menghindarkan ketergantungan kepada Negara lain), tetapi cara
semacam ini tidak di pertahankan terbukti dengan banyaknya Negara-negara di
dunia masuk menjadi anggota organisasi internasional sebagai saana hubungan
internasional.
Bangsa merupakan kesatuan orang-orang yang mempunyai kesamaan asal,
keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta memiliki pemerintahan yang
terorganisir dalam suatu Negara. Negara merupakan kelompok sosial yang
menduduki wilayah dan menentukan nasibnya sendiri untuk mencapai tujuan
Negara tersebut. Pada umumnya, tujuan Negara itu untuk mensejahtrakan
rakyatnya sehinggamengusahakan tercapainya kemakmuran, mempertahankan
kedaulatan dari serangan, ancaman dalam maupun luar sehingga menjadi
bangsa yang berderajat, bermartabat, adil dan beradab di tengah bangsabangsa lain.
Seperti halnya individu yang selalu membutuhkan individu yang lain
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, demikian pula dengan bangsa dan
Negara untuk mencapai tujuan nasionalnya akan selalu membutuhkan bangsa
lain. Oleh karena itu, seandainya masih ada bangsa atau Negara yang
mengucilkan diri dari pergaulan antarbangsa pada masa sekarang ini mungkin
dampaknya bisa kita gambarkan sebagai berikut :
1. Pada awal berdirinya Negara pengakuan dar Negara lain baik secara de facto
(penilaian ada tidaknya suatu Negara dalam kenyataan) atau secara de jure
(Negara itu menurut hukum internasional ada sehingga memperoleh hak dan
kewajiban) di karenakan mengucilkan diri kemungkinan tidak ada yang
mengakui keberadaannya.
2. Apabila ada yang melakukan penyerangan tidak ada pihak yang bisa di minta
bantuan
artinya
harus
melakukan
perlawanan
sendiri
baik
dalam
mempertahankan wilayah darat, laut, maupun undara karena mengikatkan diri
pada ketentuan internasional persengketaan tersebut sulit untuk di selesaikan.
3. Untuk mencapai kesejahtraan rakyatnya akan lambat, karena segala kebutuhan
seperti sandang, pangan, papan obat-obatan, pelayanan kesehatan, ilmu
pengetahuan, alat transportasi, alat produksi, dan kebutuhan lainnya harus di
penuhi sendiri.
4. Seandainya Negara tersebut termasuk Negara kaya sumber daya alam atau
Negara maju, mereka pun akan sulit melakukan kegiatan perdagangan.
C. Pentingnya Hubungan Internasional
Seperti gambaran di atas, suatu bangsa tidak mungkin hidup sendiri
tanpa berhubungan dengan bangsa lain karena banyak hal yang di butuhkan
atau di penuhi dari bangsa lain. Misalnya, pada awal medirikan suatu Negara,
selain harus ada syarat rakyat, wilayah pemerintah juga harus ada pengakuan
dari Negara lain.
Selanjutnya,
kebutuhan
untuk
lainnya.
membangun
Baik
itu
pemerintahan
mebangun
dan
ekonomi,
untuk
memenuhi
perdagangan,
ilmu
pengetahuan teknologi, sarana pertahanan keamanan, maupun membangun
masyarakat pada umumnya dalam rangka memajukan dan mengembangkan
Negara itu sendiri, hubungan internasional sangatlah di perlukan, apalagi
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta munculnya
organisai internasional, hubungan dan kerjasama antar bangsa mengalami
peningkatan. Hubungan antar bangsaakan memacu pertumbuhan ekonomi
setiap Negara, menciptakan keadilan dan kesejahtraan bagi rakyatnya, serta
dapat menciptakan keamanan dan perdamaian internasional.
Oleh karena itu, hubungan antar bangsa menjadi suatu hal yang sangat
penting
sehingga
setiap
Negara
menentukan
kebijaksanaan
politik
luar
negerinya di sesuaikan dengan ketentuan hukum internasional di era globalisai,
komunikasi semakin cepat, perdagangan internasional makin meningkat,
ketergantungan pertumbuhan ekonomi suatu Negara kepada Negara lain
semakin besar yang kadang-kadang masalah nasional menjadi isu global dan
masalah global mejadi masalah nasional. Hal ini dapat menunjukan semakin
dekatnya keterikatan antar bangsa.
D. Sarana Hubungan Internasional
Kepentingan nasional suatu Negara di perjuangkan diantaranya dengan cara
berhubungan dengan Negara lain. Pada zaman dahulu, banyak Negara
melakukan penyerangan atau penajajahan, penguasaan kolonialisasi agar
kebutuhan nasionalnya terpenuhi, namun pada saat ini cara demikian tidak di
benarkan
karena
sudah
di
buat
sarana-sarana
yang
lebih
menghargai
kedaulatan suatu Negara, yaiutu engan cara diplomasi.
Diplomasi meliputi seluruh kegiatan politik luar negri untuk memenuhi
kepentingan nasionalnya yang sejalan atau menyesuaikan dengan kepentingan
bangsa-bangsa secara internasional, regional, maupun bilateral.
Penyelenggaraan hubungan internasional merupakan interaksi dari pelakupelaku yang tunduk kepada aturan yang di sepakati sehingga mampu
mengahadapi masalah internasional. Pelaku-pelaku di sini merupakan subjek
dari hukum internasional, yaitu :
1. Negara
2. Organisasi internasional (PBB, lembaga-lembaga, organisasi regional)
3. Organisasi nonpemerintah (dewan gereja, komite olimpiade intrnasional)
4. Perusahaan-perusahaan multinasional
5. individu
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan yang menyangkut interaksi antar Negara dengan Negara, dengan
organisasi internasional, regional dan organisasi lain sesuai dengan aturan yang
di tentukan agar hubungan tersebut serasi sehingga dapat menciptakan
kelangsungan hidup masyarakat internasional.
2. Seandainya masih ada bangsa atau Negara yang mengucilkan diri dari
pergaulan antarbangsa pada masa sekarang ini mungkin dampaknya bisa kita
gambarkan sebagai berikut :
1. Pada awal berdirinya Negara pengakuan dar Negara lain baik secara de facto
(penilaian ada tidaknya suatu Negara dalam kenyataan) atau secara de jure
(Negara itu menurut hukum internasional ada sehingga memperoleh hak dan
kewajiban) di karenakan mengucilkan diri kemungkinan tidak ada yang
mengakui keberadaannya.
2. Apabila ada yang melakukan penyerangan tidak ada pihak yang bisa di minta
bantuan
artinya
harus
melakukan
perlawanan
sendiri
baik
dalam
mempertahankan wilayah darat, laut, maupun undara karena mengikatkan diri
pada ketentuan internasional persengketaan tersebut sulit untuk di selesaikan.
3. Untuk mencapai kesejahtraan rakyatnya akan lambat, karena segala kebutuhan
seperti sandang, pangan, papan obat-obatan, pelayanan kesehatan, ilmu
pengetahuan, alat transportasi, alat produksi, dan kebutuhan lainnya harus di
penuhi sendiri.
4. Seandainya Negara tersebut termasuk Negara kaya sumber daya alam atau
Negara maju, mereka pun akan sulit melakukan kegiatan perdagangan.
3. Pelaku-pelaku di sini merupakan subjek dari hukum internasional, yaitu :
1. Negara
2. Organisasi internasional (PBB, lembaga-lembaga, organisasi regional)
3. Organisasi nonpemerintah (dewan gereja, komite olimpiade intrnasional)
4. Perusahaan-perusahaan multinasional
5. individu
B. Saran
1. Untuk pemerintah
Sebaiknya pemerintah lebih mengembangkan hubungan internasional dengan
Negara lain, baik dalam bidang perdagangan, politik atau bidang yang lainnya.
2. Untuk guru
Sebagai acuan belajar agar siswa lebih memahami tentang materi ini.
Daftar Pustaka
Euis Purnama, Daud Saleh Hasbullah, R. Muh, Lukman, Tini Suagiartini, Rina
Kencanasari, Sumarni, Neni Hidayani, Dewi Suharti. (2008). Pendidikan
Kewarganegaraan, Bandung:Yudhistira.
http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_internasional (Di akses pada tanggal 21
Januari 2012, pukul 21:32 WIB)
http://simak.ui.ac.id/profil-prodi/sarjana/reguler/fak-isip/ilmu-hubunganinternasional (Di akses pada tanggal 21 Januari 2012, pukul 21:33 WIB)
http://uai.ac.id/fakultas/fakultas-ilmu-sosial-dan-ilmu-politik/hubunganinternasional/ (Di akses pada tanggal 21 Januari 2012, pukul 21:36 WIB)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah hubungan internasional sering dianggap berawal dari Perjanjian
Westphalia pada 1648, ketika sistem negara modern dikembangkan. Westphalia
membentuk konsep legal tentang kedaulatan, yang pada dasarnya berarti bahwa
para penguasa, atau kedaulatan-kedaulatan yang sah tidak akan mengakui pihakpihak lain yang memiliki kedudukan yang sama secara internal dalam batas-batas
kedaulatan wilayah yang sama.
Perkembangan fenomena hubungan internasional telah memasuki aspekaspek baru, dimana Hubungan Internasional tidak hanya mengkaji tentang negara,
tetapi
juga
mengkaji
tentang
peran
aktor
non-negara
(seperti
organisasi
Internasional dan regional, seperti PBB, ASEAN) di dalam ruang lingkup politik
global.Peran aktor non-negara yang semakin dominan mengindikasikan bahwa
aktor non-negara memegang peran yang penting.
Sekarang ini, fenomena hubungan internasional telah memasuki ranah budaya
(seperti
klaim tari
pendet Malaysia terhadap Indonesia),
sehingga
Hubungan
Internasional memerlukan kajian teoritis dari dispilin ilmu lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yg di maksud dengan hubungan internasional ?
2. Apa sajakah dampak untuk Negara yang mengucilkan diri dari pergaulan antar
bangsa ?
3. Apa saja sarana hubungan internasional ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengtehui maksud dari hubungan internasional.
2. Mendeskripsikan apa sajakah dampak untuk Negara yang mengucilkan diri dari
pergaulan antar bangsa.
3. Mendeskripsikan apa saja sarana hubungan internasional.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pemerintah
Bisa dijadikan sebagai sumbangsih saran bahwa terbukti sangat pentingnya
hubungan internasional dengan Negara lain.
2. Bagi Guru
Bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya
dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang.
3. Bagi Siswa
Bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan
prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada
umumnya.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hubungan Internasional
. B. Dampak Suatu Negra Yang Mengucilkan Diri Dari Antar Bangsa
C. Pentingnya Hubungan Internasional
D. Sarana Hubungan Internasional
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
. Saran
. Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hubungan Internasional
Menurut BN Marbun SH, dalam kamus politik, hubungan internasional adalah
hubungan
yang
terjadi
antar
bangsa
yang
berbeda,
sedangkan
istilah
internasional merujuk pada istilah hukum yang secara umum berada di bawah
naungan undang-undang (hukum) bangsa-bangsa. Oleh karena itu, Negaranegara dalam melakukan hubungan tunduk kepada hukum yang di kenal
dengan hukum internasional.
Sedangkan, Tygve Nathiessen berpendapat bahwa hubungan internasional
merupakan bagian dari ilmu politik dan oleh karena itu komponen hubungan
internasional
meliputi
politik
internasional
organisasi
dan
administrasi
internasional dan hukum internasional.
Menurut UU RI No 37 Thn 1999, hubungan luar negeri adalah setiap kegiatan
yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional yang di lakukan
oleh pemerintah di tingkat pusat dan daerah atau lembaga-lembaganya,
lembaga
Negara,
lembaga
badan
usaha,
organisasi
politik,
organisasi
masyarakat, atau warga Negara Indonesia.
Jadi, hubungan internasional bias
menyangkut
interaksi
antar
Negara
di artikan sebagai kegiatan yang
dengan
Negara,
dengan
organisasi
internasional, regional dan organisasi lain sesuai dengan aturan yang di
tentukan
agar
hubungan
tersebut
serasi
sehingga
dapat
menciptakan
kelangsungan hidup masyarakat internasional.
B. Dampak Suatu Negara Yang Mengucilkan Diri Dari Pergaulan Antar
Bangsa
Sesuai dengan perannya, manusia adalah makhluk individu sekaligus
makhluk sosial. Manusia tidak mungkin dapat memenuhi segala kebutuhannya
sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, ia selalu berinteraksi dengan
lingkungannya,
merasa
bagian
dari
kelompoknya
baik
itu
masyarakat
lokal, masyarakat nasional, maupun masyarakat internasional.
Untuk
bergaul
dengan
masyarakat
internasional
yang
lebih
banyak
memainkan peran adalah Negara. Menurut Logeman, Negara adalah suatu
organisasi masyarakat yang dengan kekuasaannya bertujuan mengatur serta
menyelenggarakan tatamasyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan
suatu Negara dikenal dengan tujuan nasional. Tujuan nasional mengacu pada
cita-cita nasional.
Sesuai dengan perkembangan masyarakat atau penduduk suatu Negara
yang selalu beregenerasi maka ciita-cita nasional suatu Negara pun terus
meningkat dan tidak mengenal akhir (never ending goal).
Kepentingan nasional suatu Negara di hubungkan dengan kepentingan
nasional Negara lain kadang-kadang ada yang sama, ada yang berbeda, bahkan
ada yang bertentangan. Kepentingan nasional yang bersamaan mendorong
Negara
yang
bersangkutan
untuk
mengadakan
kerja
sama,
sedangkan
kepentingan nasional yang bertentangan merupakan sumber persengketaan
antar Negara tersebu. Saah satu upaya mencapai kepentingan cita-cita nasional
suatu Negara dijabarkan dalam politik nasionalnya termasuk didalamnya melalui
politik luar negeri. Seandainya ada Negara yang mengucilkan diri dari pergaulan
antar bangsa (pergaulan regional, internasional) mungkin akan berdampak
terhadap upaya pencapaian tujuan nasionalnya. Contohnya tujuan nasional
Negara RI tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4 (melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahtraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia). Apabila Negara kita engucilkan diri dari pergaulan antar bangsa,
pencapaian tujuan nasional tersebut akan semakin lambat.
Dalam sejarah pernah terjadi suatu Negara mencoba menjalanan
politik isolasi atau menutup diri terhadap Negara luar seperti Jepang sebelum
periode Kaisar Meiji (1867-1912) dan Amerika Serikat pada awal perang dunia III, bahkan ada yang menjalankan politik autarki (kedaulatan mutlak baik dalam
pemerintahan maupun ekonomi dengan menetapkan suatu kebijaksanaan
nasional yang menghindarkan ketergantungan kepada Negara lain), tetapi cara
semacam ini tidak di pertahankan terbukti dengan banyaknya Negara-negara di
dunia masuk menjadi anggota organisasi internasional sebagai saana hubungan
internasional.
Bangsa merupakan kesatuan orang-orang yang mempunyai kesamaan asal,
keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta memiliki pemerintahan yang
terorganisir dalam suatu Negara. Negara merupakan kelompok sosial yang
menduduki wilayah dan menentukan nasibnya sendiri untuk mencapai tujuan
Negara tersebut. Pada umumnya, tujuan Negara itu untuk mensejahtrakan
rakyatnya sehinggamengusahakan tercapainya kemakmuran, mempertahankan
kedaulatan dari serangan, ancaman dalam maupun luar sehingga menjadi
bangsa yang berderajat, bermartabat, adil dan beradab di tengah bangsabangsa lain.
Seperti halnya individu yang selalu membutuhkan individu yang lain
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, demikian pula dengan bangsa dan
Negara untuk mencapai tujuan nasionalnya akan selalu membutuhkan bangsa
lain. Oleh karena itu, seandainya masih ada bangsa atau Negara yang
mengucilkan diri dari pergaulan antarbangsa pada masa sekarang ini mungkin
dampaknya bisa kita gambarkan sebagai berikut :
1. Pada awal berdirinya Negara pengakuan dar Negara lain baik secara de facto
(penilaian ada tidaknya suatu Negara dalam kenyataan) atau secara de jure
(Negara itu menurut hukum internasional ada sehingga memperoleh hak dan
kewajiban) di karenakan mengucilkan diri kemungkinan tidak ada yang
mengakui keberadaannya.
2. Apabila ada yang melakukan penyerangan tidak ada pihak yang bisa di minta
bantuan
artinya
harus
melakukan
perlawanan
sendiri
baik
dalam
mempertahankan wilayah darat, laut, maupun undara karena mengikatkan diri
pada ketentuan internasional persengketaan tersebut sulit untuk di selesaikan.
3. Untuk mencapai kesejahtraan rakyatnya akan lambat, karena segala kebutuhan
seperti sandang, pangan, papan obat-obatan, pelayanan kesehatan, ilmu
pengetahuan, alat transportasi, alat produksi, dan kebutuhan lainnya harus di
penuhi sendiri.
4. Seandainya Negara tersebut termasuk Negara kaya sumber daya alam atau
Negara maju, mereka pun akan sulit melakukan kegiatan perdagangan.
C. Pentingnya Hubungan Internasional
Seperti gambaran di atas, suatu bangsa tidak mungkin hidup sendiri
tanpa berhubungan dengan bangsa lain karena banyak hal yang di butuhkan
atau di penuhi dari bangsa lain. Misalnya, pada awal medirikan suatu Negara,
selain harus ada syarat rakyat, wilayah pemerintah juga harus ada pengakuan
dari Negara lain.
Selanjutnya,
kebutuhan
untuk
lainnya.
membangun
Baik
itu
pemerintahan
mebangun
dan
ekonomi,
untuk
memenuhi
perdagangan,
ilmu
pengetahuan teknologi, sarana pertahanan keamanan, maupun membangun
masyarakat pada umumnya dalam rangka memajukan dan mengembangkan
Negara itu sendiri, hubungan internasional sangatlah di perlukan, apalagi
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta munculnya
organisai internasional, hubungan dan kerjasama antar bangsa mengalami
peningkatan. Hubungan antar bangsaakan memacu pertumbuhan ekonomi
setiap Negara, menciptakan keadilan dan kesejahtraan bagi rakyatnya, serta
dapat menciptakan keamanan dan perdamaian internasional.
Oleh karena itu, hubungan antar bangsa menjadi suatu hal yang sangat
penting
sehingga
setiap
Negara
menentukan
kebijaksanaan
politik
luar
negerinya di sesuaikan dengan ketentuan hukum internasional di era globalisai,
komunikasi semakin cepat, perdagangan internasional makin meningkat,
ketergantungan pertumbuhan ekonomi suatu Negara kepada Negara lain
semakin besar yang kadang-kadang masalah nasional menjadi isu global dan
masalah global mejadi masalah nasional. Hal ini dapat menunjukan semakin
dekatnya keterikatan antar bangsa.
D. Sarana Hubungan Internasional
Kepentingan nasional suatu Negara di perjuangkan diantaranya dengan cara
berhubungan dengan Negara lain. Pada zaman dahulu, banyak Negara
melakukan penyerangan atau penajajahan, penguasaan kolonialisasi agar
kebutuhan nasionalnya terpenuhi, namun pada saat ini cara demikian tidak di
benarkan
karena
sudah
di
buat
sarana-sarana
yang
lebih
menghargai
kedaulatan suatu Negara, yaiutu engan cara diplomasi.
Diplomasi meliputi seluruh kegiatan politik luar negri untuk memenuhi
kepentingan nasionalnya yang sejalan atau menyesuaikan dengan kepentingan
bangsa-bangsa secara internasional, regional, maupun bilateral.
Penyelenggaraan hubungan internasional merupakan interaksi dari pelakupelaku yang tunduk kepada aturan yang di sepakati sehingga mampu
mengahadapi masalah internasional. Pelaku-pelaku di sini merupakan subjek
dari hukum internasional, yaitu :
1. Negara
2. Organisasi internasional (PBB, lembaga-lembaga, organisasi regional)
3. Organisasi nonpemerintah (dewan gereja, komite olimpiade intrnasional)
4. Perusahaan-perusahaan multinasional
5. individu
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan yang menyangkut interaksi antar Negara dengan Negara, dengan
organisasi internasional, regional dan organisasi lain sesuai dengan aturan yang
di tentukan agar hubungan tersebut serasi sehingga dapat menciptakan
kelangsungan hidup masyarakat internasional.
2. Seandainya masih ada bangsa atau Negara yang mengucilkan diri dari
pergaulan antarbangsa pada masa sekarang ini mungkin dampaknya bisa kita
gambarkan sebagai berikut :
1. Pada awal berdirinya Negara pengakuan dar Negara lain baik secara de facto
(penilaian ada tidaknya suatu Negara dalam kenyataan) atau secara de jure
(Negara itu menurut hukum internasional ada sehingga memperoleh hak dan
kewajiban) di karenakan mengucilkan diri kemungkinan tidak ada yang
mengakui keberadaannya.
2. Apabila ada yang melakukan penyerangan tidak ada pihak yang bisa di minta
bantuan
artinya
harus
melakukan
perlawanan
sendiri
baik
dalam
mempertahankan wilayah darat, laut, maupun undara karena mengikatkan diri
pada ketentuan internasional persengketaan tersebut sulit untuk di selesaikan.
3. Untuk mencapai kesejahtraan rakyatnya akan lambat, karena segala kebutuhan
seperti sandang, pangan, papan obat-obatan, pelayanan kesehatan, ilmu
pengetahuan, alat transportasi, alat produksi, dan kebutuhan lainnya harus di
penuhi sendiri.
4. Seandainya Negara tersebut termasuk Negara kaya sumber daya alam atau
Negara maju, mereka pun akan sulit melakukan kegiatan perdagangan.
3. Pelaku-pelaku di sini merupakan subjek dari hukum internasional, yaitu :
1. Negara
2. Organisasi internasional (PBB, lembaga-lembaga, organisasi regional)
3. Organisasi nonpemerintah (dewan gereja, komite olimpiade intrnasional)
4. Perusahaan-perusahaan multinasional
5. individu
B. Saran
1. Untuk pemerintah
Sebaiknya pemerintah lebih mengembangkan hubungan internasional dengan
Negara lain, baik dalam bidang perdagangan, politik atau bidang yang lainnya.
2. Untuk guru
Sebagai acuan belajar agar siswa lebih memahami tentang materi ini.
Daftar Pustaka
Euis Purnama, Daud Saleh Hasbullah, R. Muh, Lukman, Tini Suagiartini, Rina
Kencanasari, Sumarni, Neni Hidayani, Dewi Suharti. (2008). Pendidikan
Kewarganegaraan, Bandung:Yudhistira.
http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_internasional (Di akses pada tanggal 21
Januari 2012, pukul 21:32 WIB)
http://simak.ui.ac.id/profil-prodi/sarjana/reguler/fak-isip/ilmu-hubunganinternasional (Di akses pada tanggal 21 Januari 2012, pukul 21:33 WIB)
http://uai.ac.id/fakultas/fakultas-ilmu-sosial-dan-ilmu-politik/hubunganinternasional/ (Di akses pada tanggal 21 Januari 2012, pukul 21:36 WIB)