2.1 Suku Tionghoa - Posisi Foramen Mentalis Pada Mahasiswa Suku Tionghoa Berdasarkan Jenis Kelamin Menggunakan Radiografi Panoramik Di Fkg Usu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka membahas mengenai suku Tionghoa, tinjauan umum

  foramen mentalis, tinjauan umum radiografi panoramik dan gambaran radiografi foramen mentalis.

2.1 Suku Tionghoa

  Ras adalah kelompok manusia yang mempunyai ciri-ciri jasmaniah tertentu, yang diperoleh karena keturunan sesuai genetik. Manusia dibagi menjadi ras-ras yang tersebar luas, diantaranya: Kaukasoid, Negroid, Mongoloid, Austramelanesoid dan Australoid. Setiap ras ada variasi dalam ukuran lebar empat mesio distal gigi yaitu: insisivus,

  3 caninus, premolar dan molar.

  Suku Tionghoa merupakan salah satu suku pendatang, yang berasal dari negeri Cina. Suku Tionghoa berada di Indonesia dengan jumlah cukup besar yang menempati wilayah Sumatera Utara. Suku Perhitungan jumlah etnik Tionghoa ditaksir berdasarkan sensus tahun 1930. Pada waktu itu, jumlah etnik Tionghoa hanya 1,2 juta, kira-kira 2,03% penduduk Indonesia. Menurut pendapat lain, jumlah etnik Tionghoa diantara 2,5%

  3 dan 3% atau bahkan lebih besar, yaitu berkisar antara 4-5%.

  Sensus tahun 2000 tidak memberikan jumlah etnik Tionghoa yang lengkap. Hasil perhitungan menunjukkan angka 1,7 juta, atau kira-kira 0,86%. Jika ditambah dengan etnik Tionghoa asing, jumlah kira-kira 1,8 juta, yaitu 0,91%. Tetapi menurut perhitungan berdasarkan sensus tahun 2000, jumlah penduduk Tionghoa (WNI dan WNA) kira-kira 3

  3 juta orang.

  Suku Tionghoa berasal dari subra primer Mongoloid dengan ciri-ciri antara lain: celah mata sipit, lipatan pada kelopak mata jelas, jarak antara mata besar, warna mata coklat sampai coklat tua, warna kulit kuning gading hingga coklat muda, bibir tipis dan sempit, akar hidung datar, batang hidung lebih tinggi, sayap hidung lebar, rambut kaku berwarna coklat tua sampai hitam, muka lebih sempit, kepala lebih lonjong dan sempit

  3

2.2 Tinjauan Umum Foramen Mentalis

  2.2.1 Definisi

  Foramen mentalis adalah suatu saluran terbuka pada korpus mandibula. Melalui foramen mentalis dapat keluar pembuluh darah dan saraf, yaitu arteri, vena dan nervus mentalis yang merupakan cabang nervus alveolaris inferior. Foramen mentalis merupakan salah satu anatomi landmark yang penting untuk memudahkan pembedahan, anastesi lokal dan prosedur invasif lainnya pada saat dokter gigi melakukan operasi periapikal pada daerah mental rahang bawah. Lokasinya dan kemungkinan bahwa anterior loop dari nervus mentalis mungkin muncul di mesial ke foramen mentalis dan perlu dipertimbangkan sebelum dilakukan operasi didaerah foramen untuk menghindari

  1 kerusakan saraf.

  2.2.2 Anatomi Foramen Mentalis

  Foramen mentalis terletak bilateral pada anterolateral rahang bawah sampai ke alveolar margin. Nervus mentalis muncul melalui foramen mentalis dan persarafan

  9-13 sensorik dan suplai darah ke jaringan lunak dagu, bibir bawah dan gingiva.

  Foramen mentalis tidak selalu dapat divisualisasikan dalam radiograf. Foramen mentalis dapat diamati gambarnya pada pemeriksaan rutin radiografi. Jika tulang alveolar mengalami resorbsi yang nyata dan atrofi, maka kemungkinan letak foramen mentalis berada didekat batas superior dari tulang alveolar. Secara anatomis ada satu foramen mentalis pada setiap sisi mandibula yang merupakan tempat lewatnya arteri, vena dan

  9-13 nervus mentalis.

  2.2.3 Posisi Foramen Mentalis

  9 Letak posisi foramen mentalis terhadap gigi-gigi rahang bawah : Posisi 1 : Terletak pada anterior gigi premolar pertama rahang bawah.

  Posisi 2 : Segaris lurus dengan gigi premolar pertama rahang bawah. Posisi 3 : Diantara gigi premolar pertama dan premolar kedua rahang bawah. Posisi 4 : Segaris lurus dengan premolar kedua rahang bawah.

  Posisi 5 : Diantara gigi premolar kedua dan gigi molar pertama rahang bawah. Posisi 6 : Segaris lurus dengan gigi molar pertama rahang bawah.

  Pengetahuan foramen mentalis bermanfaat dalam hal pemberian anastesi lokal untuk tujuan pembedahan dan perawatan endodonti. Agar dapat melakukan interpretasi radiograf dengan baik, maka pengetahuan mengenai keadaan foramen mentalis yang normal harus dimiliki, dengan menyadari adanya variasi struktural luas yang masih dalam batas normal. Identifikasi dan penentuan lokasi foramen mentalis sangat penting dalam kedokteran gigi klinis, diantaranya:

  1. Dalam pemberian anastesi lokal untuk blok nervus mentalis arah jarum diarahkan ke tengah-tengah antero-inferior premolar satu dan premolar kedua serta variasi dalam posisi dan jumlah foramen mentalis mempengaruhi keefektifan blok nervus mentalis yang mungkin berkurang.

  2. Saraf keluar dari foramen mentalis menuju ke mandibula bagian anterior kemudian keluar kembali melewati foramen mentalis.

  3. Operasi ortognatik juga salah satu prosedur penting dilakukan sebagai prosedur bedah estetika. Operasi ortognatik yang berhubungan dengan daerah foramen mentalis genioplasties dan prosedur osteotomy anterior segmental.

  4. Dalam kasus rahang yang mengalami fraktur pada wilayah parasymphysis, posisi foramen mentalis dan keterlibatannya dalam ke daerah fraktur sangat penting.

  5. Dengan hilangnya gigi di daerah premolar menurunkan resorpsi ridge alveolar akan menyebabkan hilangnya tulang pada batas atas perubahan posisi relatif dari foramen mentalis dari tingkat pertengahan menuju batas atas dari mandibula terhadap alveolar ridge.

  6. Apeks dari premolar yang ditemukan sangat dekat dengan foramen mentalis. Jadi ketika perawatan endodonti, memungkinkan untuk gigi selama pengisian saluran

  9-13 akar dapat menyebabkan kerusakan dan iritasi pada nervus mentalis. Gambar 1. Gambaran anatomi mandibula

  10

  dari sisi depan regio kanan

2.3 Tinjauan Umum Radiografi Panoramik

2.3.1 Definisi

  Radiografi panoramik merupakan salah satu radiografi yang paling sering digunakan untuk melihat keadaan gigi geligi secara keseluruhan yaitu rahang atas dan rahang bawah. Radiografi Panoramik adalah salah satu radiografi ekstraoral yang telah digunakan secara umum di kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran utuh dari keseluruhan maksilofasial. Melalui radiografi panoramik kita dapat melihat sebagian besar struktur anatomis rongga mulut. Selain itu radiografi panoramik juga dapat

  11 digunakan untuk melihat kelainan dan penyakit rongga mulut.

  Keadaan rongga mulut yang dapat dilihat melalui radiografi panoramik salah

  11 satunya adalah melihat posisi foramen mentalis.

2.3.2 Jenis Radiografi Panoramik

  11 Radiografi panoramik terdiri dari dua jenis yaitu: a.

  Radiografi Panoramik Konvensional Jenis radiografi panoramik yang dalam proses pembuatan foto masih menggunakan proses kimiawi berupa cairan fixer dan developer. b.

  Radiografi Panoramik Digital Jenis radiografi panoramik yang dalam proses pembuatan tidak memerlukan proses kimiawi, hasil foto ditampilkan dalam beberapa detik, memberikan kemudahan penyimpanan dokumen, dan dapat dikirim kemanapun dengan jaringan internet.

2.3.3 Indikasi dan Kotraindikasi Radiografi Panoramik

  Untuk melihat lesi karies yang kecil.

  4.

  3. Pasien merasa nyaman disebabkan kecepatan paparan sinar X.

  2. Dosis radiasi relatif rendah.

  Memperoleh gambaran anatomis yang cukup luas.

  11 1.

  Keuntungan radiografi panoramik adalah sebagai berikut:

  3. Untuk melihat jaringan periodontal.

  2. Untuk melihat lesi periapikal.

  13,15 1.

  Indikasi penggunaan radiografi panoramik adalah sebagai berikut:

  Kontraindikasi penggunaan radiografi panoramik adalah sebagai berikut:

  7. Penilain terhadap keadaan rongga mulut sebelum pemasangan gigi tiruan.

  6. Penilain terhadap pertumbuhan dan posisi gigi anomali.

  5. Melihat penyebaran penyakit gigi, untuk mengetahui keseluruhan level tulang alveolar.

  4. Pemeriksaan kualitas permukaan kepala kondilus pada cedera TMJ, khususnya digunakan jika pasien tidak dapat membuka mulut.

  3. Fraktur pada bagian mandibula kecuali bagian anterior

  2. Untuk pemeriksaan lesi seperti kista, tumor dan anomali pada korpus dan ramus mandibula untuk menentukan letak dan ukuran.

  Penilaian gambar meliputi gigi keseluruhan untuk mencatat pertumbuhan dan posisi dari perkembangan gigi permanen.

  11 1.

2.3.4 Keuntungan dan Kerugian Radiografi Panoramik

5. Waktu yang digunakan pendek biasanya 3-4 menit.

  6. Sangat membantu dalam menerangkan diagnosis yang meliputi tulang rahang secara umum dan evaluasi terhadap trauma, perkembangan gigi geligi pada fase bercampur.

  11 Kerugian radiografi panoramik adalah sebagai berikut: 1.

  Detail anatomis yang tampil tidak sejelas bila dibandingkan dengan radiografi intraoral periapikal.

  2. Tidak dapat digunakan untuk melihat karies yang kecil.

  3. Pergerakan pasien selama penyinaran akan menyulitkan dalam interpretasi.

  2.4 Gambaran Radiografi Foramen Mentalis

  Beberapa penelitian telah memaparkan bahwa foramen mentalis dapat lebih mudah dilihat dengan radiografi panoramik, karena radiografi panoramik salah satu radiografi ekstraoral yang telah digunakan secara umum di kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran utuh dari keseluruhan maksilofasial.

  Foramen mentalis pada gambaran radiografi terlihat sebagai gambaran lingkaran bulat di daerah premolar dan molar. Lokasinya dapat bervariasi sehubungan dengan akar premolar dan gambarannya dapat dijumpai lebih rendah, sama atau lebih tinggi dari apeks

  12-13 akar premolar.

  Gambar 3. Gambar variasi lokasi foramen mentalis menggunakan

  14 radiografi panoramik.

2.5 Kerangka Teori

  Suku Tionghoa Foramen Mentalis

  Radiografi Panoramik Definisi

  Anatomi Posisi

  Definisi Jenis

  Radiografi Panoramik

  Indikasi dan Kontra

  Indikasi Keuntungan dan Kerugian

  Posisi

  1 Posisi

  2 Posisi

  3 Posisi

  4 Posisi

  5 Posisi

  6 Gambaran Radiografi Foramen Mentalis

2.6 Kerangka Konsep

  Mahasiswa Suku Tionghoa usia 18 – 25 Tahun

  Radiografi Panoramik

  Posisi Foramen Mentalis

  Pria Wanita Terdapat perbedaan posisi foramen mentalis