Kul minggu 2 smp 4 Besaran Karakteristik Penampang
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Luas Penampang
a. Bidang berbentuk tak beraturan
Luas penampang didefinisikan sebagai integral dari luas elemen diferensial dA dengan A : Luas penampang secara keseluruhan (mm2) dA : Luas elemen diferensial = dx . Dy Example:
1. Tentukan luas daerah B dibawah kurva : y = x
x = -1 dan x = 2
4
- + 2 diantara
- – 2x 3
- 5
- 4
- 5
- oleh dibatasi dan 1 persamaan mempunyai
- –i (in 2 atau mm 2 )
- – 3) x 3 = 36 cm 2 x 2 = 5 cm y 2 = ½ (15 <
- – 3/2 = 13,5 cm Penampang DEFG: a 2 = (15 <
- – 3) = 6 cm
- untuk luas penampang luar
- untuk rongga dalam
- y
Answer : 5,1
10
51 2 -
2
1
1
2
16
32
2
4
2
5
2 2 - 2 1 - 4 5 2 1 - 4 x x x
A dx x x Luas B
antara nilai mempunyai yang sumbu x
Tentukan yang parabola semisegmen berbentuk yang bidang luas 3. 2 2 b x h x f y
bh hb b h b hb
b
h x
hx dx h b x A dx h dx b x h y dx dAA dA b b b b
3
2
3
3
3
3 1 .
2 3 2 3 2 2 2 2
b. Penampang bidang mempunyai tepi tak beraturan dan tidak
terdefinisi secara sistematis sederhana
Luas penampang dapat ditentukan dengan membagi bidang menjadi elemen-elemen terhingga yang kecil-kecil, kemudian menjumlahkannya.
Dengan : n = Jumlah elemen yang terbentuk “A
i
= Luas elemen ke
n i i
A A
1
c. Penampang Bidang Secara Umum
Momen Statis Momen statis dari suatu luasan terhadap sumbu x dan y
didefinisikan sebagai integral dari hasil kali luas setiap
elemendiferensial dA dengan jarak titik berat luasan elemen tersebut
terhadap suatu sumbu yang ditinjauTerhadap sumbu x :
3
3 M y.dA (in atau mm ) sx
Terhadap sumbu y :
3
3 M x.dA (in atau mm ) sy Titik Pusat Berat Benda
Titik pusat berat suatu penampang dapat dinyatakan sebagai titik tangkap resultante gaya dalam arah horizontal dan vertikal atau suatu titik dimana semua berat terpusat pada titik tersebut. Koordinat x dan y dari pusat berat sama dengan momen statis dibagi dengan luas penampang 2 M 3 1 M M
Dimana:
1
2
3
m , m , m = massa pias
1
2
3
x , x , x = jarak massa terhadap titik pusat O pada sumbu x
1
2
3
y , y , y = jarak massa terhadap titik pusat O pada sumbu y = jarak titik berat benda
x dan y
terhadap sumbu x dan y M =
Σm Prinsip Besaran Momen M mx x mx x m x m x m x m x m ...
3
3
2
2
1
1 Dengan cara yang sama:
M my y Titik Berat Bidang / Penampang . a y a . x y x
A A
Dimana:
1
2
3
a , a , a = luas penampang pias
1
2
3
x , x , x = Jarak penampang terhadap sumbu y
1
2
3
y , y , y = Jarak penampang terhadap sumbu x
1
2
3 A = = a + a + a Σa … +
Contoh: Tentukan titik berat penampang berikut: y 1 y 2 X Y
Penampang ABCH: a 1 = 10 x 3 = 30 cm 2 x 1 = 5 cm y 1 = 15
5
5
36
5 30 . x x x a x
41 ,
9
6
36 5 , 13 30 . x x y a y
3. Tampang L
Bagian Luas Momen Statis terhadap x y I (15x20)=300 300x10=300 300x7,5=2250
II -(10x15)=-150 -150x12,5=-1875 -150x10=-1500
Jumlah 150 1125 750
5 750 .
5 ,
7 150 1125 . o o x a M x A y a A
M y sy sx Soal:
Tentukan titik berat penampang berikut:
MOMEN INERSIA BIDANG (I)
2 I a r 3 . 2 a a 1
2
2
2 a
I a r a r a r . . .
1
1
2
2
3
3 Jika luas bidang yang diarsir:
1
1 a = dA
2
2 a = dA 1
3
3 a = dA r 2 Jarak terhadap sumbu y: r
1
1 3 r = x r
2
2 r = x
3
3 r = x Maka momen inersia Maka momen inersia terhadap sumbu y: terhadap sumbu x:
2
2 I dA x
I dA
yy
y
xx
Example :
1
I
1 I b.dy dA
3
3 . .
1
2
3
2
Inersia segiempat terhadap sumbu x melalui titik berat
3
1 .
8
3
1
8
3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 1 3 2 1 2 1 2 2
t t 2 1 t b t b t b t b b y dy by x dA y t t y y x Momen inersia segiempat terhadap sumbu y melalui titik berat x 2 2 I x dA y dx x 1
dA d.dx 1 2b 2 I d . x dx y 1 2b 1
y 3 2 b
1 . .
x d 1 dy
3 3 2 b 3
d d
1
1
b b
3
2
2 3
3 3
d
1 d
1 . b b
3 3
8 3
3 3
8
db db
2 db
1 3
d . b
24
24
24
12 Momen inersia pada penampang berlubang Momen inersia segiempat ABCD terhadap sumbu x:
3 xx I = 1/12 b d Momen inersia segiempat EFGH terhadap sumbu x :
3 xx
1
1 I = 1/12 b d Momen inersia segiempat berlubang: xx xx (ABCD) xx (EFGH) I = I - I
3
3 xx
1
1 I = 1/12 b d - 1/12 b d
Dengan cara yang sama, Momen inersia segiempat berlubang
terhadap sumbu y : yy yy (ABCD) yy (EFGH) I = I - I3
3 Momen Inersia Penampang Lingkaran dA
= 2π . r . dr
2π . r = keliling sebuah cincin
r= jari-jari cincin dr
= lebar cincin
2
2
2 r +y
= x
R R R R
2
2
2
2
2 I r dA x y dA x dA y dA p
I I x y R
R
2
3 I r ( 2 r ) dr 2 r dr p R
R
4 2 r
1
1
4
4 r R
4
2
2
1
1
1
4 I
I I . R x y p
2
2
2
1
4 R
4 Momen Inersia Pada Sistem Koordinat Translasi 2 2 Ix ' y' dA a y dA 2 2 y dA 2 a y dA a dA 2 Ix ' Ix 2 2 aMs a . A x 2 Iy ' x . dA b x dA 2 2 x . dA
2 b x . dA b dA 2 Iy ' Iy 2 bMs b . A y a & b = koordinat pusat berat O
koordinat X, Y bertitik
terhadap sumbu x’y’
tangkap pada titik berat
sumbu // sumbu x x’
penampang, maka Ms dan x
sumbu // sumbu y y’
Ms = 0 y
Bila:
x’ = b + x
2 Ix' Ix a .A
y’ = a + y
Momen inersia segitiga terhadap sumbu x
2 I y dA x a t t
' ' ' a a ' . a t t a
Luas dA a dy t dy '. '. t a
2
2 Luas jarak t dy t t '. ' t t a
2
1
3 I t t t dy at '. ' . x t 2
12 I ( thd titik berat)
I Luas jarak 1 x x
3 at I ( thd dasar penampang) . 2 x
12 1 at t 3
1 3 . at . at
Tentukan besarnya momen inersia untuk perhitungan tegangan lentur dari penampang pada gambar di bawah. Berhubung momen inersia yang diinginkan akan dipergunakan dalam perhitungan lenturan, maka momen inersia ini haruslah diperhitungkan terhadap sumbu yang melalui titik berat penampang Menentukan titik berat penampang Luas (A) Jarak titik berat thd. 3 Keterangan 2 A x y (mm )
(mm ) alas (y (mm))
Luas Total 40 x 60 = 2400 30 2400 x 30 = 72000 Luas Rongga -(20 x 30) = -600 35 -600 x 35 = -21000 dalam ∑A = 1800
∑A..y = 51000
51 A
dasar dari mm 3 , 28 800 .
1 000 .
A.y y Momen inersia terhadap sumbu x
10 . 69 , 10 . 50 , 4 .
10 . 69 , 3 ,
28 . 30 2400 10 .
4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 3 o 72,69 10 .
12 60 .
40 . .
2
1
mm
A mm yI Ix A mm y mm h b
I
72
1 mm A mm y
7,19 10 . 72,69 10 . berlubang penampang untuk
4 65,50 10 .
4
4
4
I
I Ix A mm y mm h b
2
4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 3 o 7,19 10 .
20 . .
12
30 .4
50 . 50 ,
2 3 , 28 . 35 600
10 . 69 ,
2 10 . 50 , 4 .
10 . 69 ,
I mm
Dari gambar terlihat bahwa r
2 = x
2
2 Sehingga rumus momen inersia polar dapat juga ditulis sbb : dA y dA x Ip dA y x dA r 2 2 2 2 2 Ip = Ix + Iy
MOMEN INERSIA POLAR :
Hubungan Momen Inersia Polar dan Momen Inersia terhadap sumbu x dan y 2 Ix Ixc A a 2 Iy Iyc A b
Berhubung : Ip Ix Iy maka :
2
2 Ip Ixc Iyc A a A b
2
2 Ixc Iyc A a b
Momen inersia polar nilainya makin besar apabila titik yang ditinjau terletak makin jauh dari pusat berat bidang. xy Momen Inersia Terhadap Dua Sumbu (Silang) I
Ixy adalah produk inersia terhadap pusat berat bidang yang
ditinjau. Produk inersia dapat bertanda positif, negatif, atau
bernilai 0 tergantung pada letak sumbu x’y’ terhadap penampang tersebut.I xy dA xy A
Sehingga, untuk koordinat translasi: Ix y Ixy a b A ' ' . .
Produk inersia bernilai o, apabila salah satu sumbunya merupakan sumbu simetris penampang Jari-jari Inersia (Radius Girasi)
Jari-jari inersia terhadap sumbu x : Jari-jari inersia terhadap sumbu y:
) (cm A
I r x x ) (cm
A
I r y y
I x dan I y berturut-turut sama dengan momen inersia terhadap sumbu
x
dan sumbu
y , dan A sama dengan luas bidang. Suatu penampang pada gambar. Tentukan :
1. Momen inersia terhadap sumbu dan sumbu dari penampang
x y
2. (produk inersia)
Ixy
Berhubung sumbu y adalah sumbu simetris, maka
Ixy=0. Sumbu x dan sumbu y adalah sumbu utama.
Penampang dibagi atas 8 bagian. Titik Berat Penampang 2 Jarak terhadap Momen statis: Bagian Luas A (cm ) Letak sumbu sumbu x A.Y I 150 x 150 = 2250 7,5 16875
Ay y A
II 150 x 30 = 4500 75+15 = 90 405000 575293 y
III 15 x 25 = 375 165 57187,5 –12,5 = 152,5 8125 y
70 ,
81 IV 375 152,5 57187,5
V ½ (15) (15) = 112,5 165-25-1/3.15=135 57187,5
VI 112,5 135 57187,5
VII ½ (20) (20) = 200 15+1/3(20)=21,67 4334
VIII 200 21,67 4334 Total 8125 Total 575293
26.1 03 990
96 Ix . , Iy 5 . 23 9.536,86 Ixy sumbu x dan sumbu y membagi penampang sama besar, sehingga sumbu x dan sumbu y disebut sumbu simetri. Jika suatu penampang mempunyai sumbu simetri, maka sumbu tersebut dan sumbu lainnya yang tegak lurus sumbu tersebut disebut sumbu utama.
Produk inersia suatu penampang sama dengan nol jika sedikitnya satu sumbu merupakan sumbu simetri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk inersia sama dengan nol dan sumbu utama (
Ix’y’=0) Perhatikan gambar !!!
sumbu X dan Y bukan sumbu utama sehingga
Ixy ≠ 0. Untuk
menentukan sumbu utama, X dan sumbu Y dirotasikan sebesar ø sehingga menjadi sumbu
X’ dan Y’ tidak semua sumbu utama menjadi sumbu simetri. Menentukan momen inersia utama Ix’ dan Iy’ serta sudut putar ø
Ordinat titik berat elemen A terhadap sumbu X’ dan Y’ adalah (x’;y’)
AC y ' ; AF x ' AC AD CD AD AB sin ø AC y cos ø x sin ø y’ = y cos ø – x sin ø
AF OC OE EC OE OB cos ø x cos ø EC BD AB sin ø y sin ø
AF x cos ø y sin ø x’ = x cos ø – y sin ø Syarat sumbu utama : ø Iy Ix ø Ixy Ix y
2 sin
2
1 cos2 o ' o '
Ix Iy Ixy ø tg
2
2 ø tg ø
ø tg ø tg ø
2
1
1 2 cos
2
1
2 2 sin
2
2
2 2
1
1 Iy ' Ix Iy Iy Ix
I xy
2
2 2 2
1
1 Ix ' Ix Iy Iy Ix
I xy
2
2 Ix
' y ' o
Sumbu x’ dan y’ adalah sumbu yang saling tegak lurus dimanamomen inersia dari sumbu tersebut mempunyai harga maximum
dan minimum.2
2
1
1 I Ix Iy Ix Iy I xy
max
2
2
2
2
1
1 I Ix Iy Ix Iy I xy
min
2
2
Suatu penampang seperti pada gambar
Tentukan :
1. Letak titik berat penampang tersebut
2. I & I max min
3. Letak sumbu utama Menentukan titik berat penampang
4 min 4 2 2 2 2 max 1 ,
67
Iy Ix Iy Ix
I cm Ixy
Ixy ø arctg cm
2 ø arctg Ix Iy
2
2 187,73 486,933 2 187,73 486,933
2 ,
12 486 933 , 187 73 , 2 ,
1 337,332 164 173 332 , 501,332 164 337,332
2
2
1
2
2
67
I