Nota Saya Teknologi Pendidikan
EDU 3053
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Konsep
Domain-domain
Prinsip-prinsip
Peranan dan kepentingan
Konsep Teknologi Pendidikan
Pengenalan dan Konsep Teknologi
Teknologi
adalah
keupayaan
dalam
menggunakan
pengetahuan
sama
ada
pengetahuan saintifik atau pengetahuan lain yang tersusun (other organized
knowledge) yang digunakan secara sistematik sehingga mampu mempamerkan amalan
yang praktikal dalam melaksanakan sesuatu tugas sehingga tugas tersebut mencapai
kejayaan, Galbraith (1967).
Pengenalan Saintifik
Himpunan ilmu dan pengetahuan yang telah diuji dan dinyatakan dalam bentuk satu
prinsip.
Pengetahuan Lain Yang Tersusun
Pengetahuan yang belum diuji dan dibuktikan secara saintifik tetapi diterima amalannya
sebagai suatu pengetahuan yang benar berdasarkan pengalaman dan pengamatan
manusia terhadap sesuatu tindakan.
Perkaitan Teknologi Dalam Pengajaran dan Pembelajaran
•
Pengajaran – proses ajar di mana keberkesanan penyampaian maklumat oleh
terbukti dengan perubahan tingkahlaku pelajar.
• Pembelajaran – proses belajar yang berlaku apabila guru dan pelajar sama-sama
terlibat dalam proses memberi dan menerima.
Definisi :
“Teknologi pengajaran adalah satu bidang yang berusaha ke arah meningkatkan kualiti
atau keberkesanan pengajaran dan pembelajaran”.
Seels & Reechy (1994):
“Instructional technology is the theory and practice of designing, development,
utilization, management and evaluation of processes and resources for learning”.
Definisi :
"Teknologi pendidikan ialah gabungan manusia, peralatan, teknik dan peristiwa yang
bertujuan
untuk
memberi
kesan
baik
kepada
pendidikan"
.
(Crowell
(1971):Encyclopedia of education)
Definisi Teknologi Pendidikan oleh AECT 1994:
AECT: The mission of the Association for Educational Communications and Technology
is to provide international leadership by promoting scholarship and best practices in the
creation, use, and management of technologies for effective teaching and learning in a
wide range of settings.
Goals:
Define the disciplines and professional activities that comprise the field of
educational communications and technology.
Serve and represent professionals in the field and support professional growth.
Advance scholarship and practice that contribute to and enlarge the knowledge
base of the field.
Promote policies that ensure the humane and ethical use of educational
communications and technology at all levels, from the personal through the
international.
“Teknologi pengajaran adalah teori dan amalan tentang mereka bentuk, membangun,
mengguna dan menilai proses serta sumber untuk pembelajaran”.
Definisi oleh Persatuan Teknologi Pendidikan Malaysia (1988):
Teknologi Pendidikan ialah proses yang kompleks dalam mengalisis keperluan
pendidikan secara sistematik, saintifik dan rasional bertujuan untuk mereka bentuk dan
mengaplikasikannya secara sepadu idea, tenaga, sumber bahan, kaedah dan tatacara
untuk mempertingkatkan keberkesanan proses pengajaran dan pembelajaran.
Konsep Teknologi Pendidikan
Pengertian teknologi pendidikan tidak terlepas dari pengertian teknologi secara umum.
Pengertian teknologi yang utama adalah proses yang meningkatkan nilai tambah.
Proses tersebut menggunakan dan atau menghasilkan suatu produk tertentu. Produk
yang digunakan dan atau dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan
karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem. Jadi dalam pengertian umum
tentang teknologi, alat, atau sarana baru yang khusus diperlukan tidak menjadi syarat
yang mutlak harus ada, karena alat atau sarana itu telah ada sebelumnya.
Dalam bidang pendidikan atau pembelajara, teknologi juga harus memenuhi ketiga
syarat tersebut: proses, produk, dan sistem. Kecuali membuktikan dirinya sebagai suatu
bidang kajian atau disiplin keilmuan yang berdiri sendiri. Perkembangan sebagai disiplin
keilmuan tersebut dilandasi oleh serangkaian dalil atau dasar yang dijadikan patokan
pembenaran. Secara falsafi, dasar keilmuan itu meliputi ontologi, atau rumusan tentang
gejala pengamatan yang dibatasi pada suatu pokok telaah khusus yang tidak tergarap
oleh bidang telaah lain; epistemologi, yaitu usaha yang ditentukan; dan aksiologi atau
nilai-nilai yang menentukan kegunaan dari pokok telaah yang ditentukan, yang
mempersoalkan nilai moral (etika) dan nilai serta keindahan atau estetika.
Objek formal teknologi pendidikan adalah belajar pada manusia baik pribadi maupun
yang tergabung dalam organisasi. Belajar itu tidak hanya berlangsung dalam lingkup
persekolahan ataupun pelatihan. Belajar itu ada di mana saja dan oleh siapa saja,
dengan cara dan sumber apa saja yang sesuai dengan kondisi dan keperluan. Objek
tersebut dapat digambarkan sebagaimana tertera dalam gambar berikut:
Ada pun gejala yang perlumendapat perhatian, atau yang merupakan landasan ontologi
dari objek tersebut adalah:
1. Adanya sejumlah besar orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya,
baik yang diperoleh melalui suatu lembaga khusus, maupun yang dapat
diperoleh secara mandiri.
2. Adanya berbagai sumber baik yang telah tersebia maupun yang dapat
direkayasa, tetapi belum dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
3. Perlu adanya suatu proses atau usaha khusus yang terarah dan terencana untuk
menggarap sumber-sumber tersebut agar dapat terpenuhi hasrat beljaar setiap
orang dan organisasi.
4. Perlu
adanya keahlian dan pengelolaan atas kegiatan
khusus dalam
mengembangkan dan memanfaatkan sumber untuk belajar tersebut secara
efektif, efisien, dan selaras.
Usaha khusus yang terarah dan terencana bukan sekedar menambah apa yang
kurang, menambal apa yang berlubang, dan menjahit apa yang sobek. Menurut
Banathy, bukan hanya "doing more of the same", ataupun "doing it better of the same".
melainkan "doing it difeerently" untuk menjamin hasil yang diharapkan. Pendekatan
yang berbeda itu adalah pendekatan yang memenuhi empat persyaratan, yaitu:
1. Pendekatan isometrik, yaitu yang menggabungkan hal-hal yang sesuai dari
berbagai kajian/bidang keilmuan (psikologi, komunikasi, ekonomi, manajemen,
rekayasa teknik, dan lain sebagainya) ke dalam suatu kebulatan tersendiri;
2. Pendekatan sistematik, yaitu dengan cara yang berurutan dan terarah dalam
usaha memecahkan persoalan;
3. Pendekatan sinergestik, yaitu yang menjamin adanya nilai tambah dari
keseluruhan kegiatan dibandingkan dengan bila kegiatan itu dijalankan sendirisendiri; dan
4. Sistemik, yaitu pengkajian secara menyeluruh (komprehensif).
Usaha khusus dengan pendekatan inilah yang merupakan asas epistemologi teknologi
pendidikan.
Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu
tujua tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan
usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya
yangada.
Teknologi
itu
pada
hakikatnya
adalah
bebas
nilai,
namun
penggunaannyaakan sarat dengan aturan nilai dan estetika.
Dalam perkembangan terakhir, istilah teknologi pendidikan dipersempit menjadi
teknologi pembelajaran, dengan pertimbangan bahwa istilah terakhir itu kecuali lebih
dapat diterima oleh kalangan yang luas, juga dapat lebih berfokus pada objek formal
yang menjadi garapannya. Secara konseptual teknologi pendidikan didefinisikan: teori
dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan
penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar. Definisi tersebut megandung
pengertian adanya empat komponen dalam teknologi pembelajaran, yaitu:
Teori dan prktik
Desain, pengemabngan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian
Proses, sumber, dan sistem
Untuk belajar
Untuk lebih jelas definisi tersebut digambarkan pada gambar berikut:
Domain Dalam Teknologi Pendidikan:
Melalui 2 fasa, iaitu:
Fasa pertama: Tahun 1977
Fasa kedua: Tahun 1994
Domain Teknologi Pendidikan Fasa Pertama:
Fungsi Pengurusan Pengajaran:
Memastikan pengurusan teknologi berjalan lancar dan berkesan, iaitu:
Mengarah
Menyelaras
Mengawal fungsi
Fungsi Pengembangan Pengajaran:
Peringkat penyelidikan
Peringkat mereka bentuk pengajaran
Peringkat penerbitan
Peringkat penilaian dan pemilihan
Peringkat penggunaan
Peringkat logistik
Fungsi Sumber Pembelajaran:
Mesej
Manusia
Peralatan
Teknik
Lokasi
Domain Teknologi Dalam Pengajaran dan Pembelajaran Fasa Kedua:
Rekabentuk
Pembangunan
Penggunaan
Pengurusan
Penilaian
REKABENTUK
RB Sistem Pengajaran
RB Mesej
Strategi Pengajaran
Ciri-ciri Pelajar
PEMBANGUNAN
Teknologi Percetakan
Teknologi Audiovisual
Teknologi Berasaskan Komputer
Teknologi Bersepadu
PENGGUNAAN
Penggunaan Media
Inovasi
Pelaksanaan
Polisi dan Peraturan
PENGURUSAN
Pengurusan Projek
Pengurusan Sumber
Pengurusan Sistem Penyampaian
Pengurusan Maklumat
PENILAIAN
Analisis Masalah
Pengukuran Rujukan
Kriteria
Penilaian Formatif
Penilaian Sumatif
Domain-domain Teknologi Pendidikan
Seels dan Richey (1994)
“Instructional technology is the theory and practice of designing, development,
utilization, management, and evaluation of processes and resources for learning.”
Teknologi
pendidikan
membangun,mengguna,
pembelajaran.
:: Domain Rekabentuk ::
adalah
teori
mengurus
dan
dan
amalan
menilai
tentang
proses
serta
mereka
sumber
bentuk,
untuk
Rekabentuk adalah proses menentukan ciri-ciri dan keperluan pembelajaran.
Di samping menentukan komponen sistem pengajaran, rekabentuk juga mengambil kira
perubahan sistem dan pengaruh alam sekeliling - (Tessmer, 1990)
Terdapat empat bidang utama:
•rekabentuk sistem pengajaran
•rekabentuk strategi
•rekabentuk mesej
•ciri-ciri pelajar
:: Domain Pengambangan ::
Juga dikenali sebagai domain pembinaan.
Proses menterjemahkan spesifikasi rekabentuk kepada bentuk fizikal atau produk.
Melibatkan proses rekabentuk, bina, guna dan nilai.
Terdapat empat kategori bahan:
•teknologi cetak
•teknologi bahan pandang dengar
•teknologi berasaskan computer
•teknologi bersepadu
:: Domain Penggunaan ::
Menggunakan proses (kaedah dan model pengajaran), sumber (bahan dan perkakasan
media) dan alam sekeliling untuk pembelajaran.
Terdapat empat kategori:
•penggunaan media dan kaedah (cara sistematik
•penyerapan/penerimaan inovasi
•pelaksanaan (menggunakan bahan)
•institutionalisasi (penerimaan & pengekalan)
:: Domain Pengurusan ::
Kawalan ke atas teknologi instruksional menerusi perancangan, penyusunan,
penyelarasan dan penyeliaan.
Terdapat empat kategori:
•pengurusan projek
•pengurusan sumber
•pengurusan sistem penyampaian
•pengurusan maklumat
:: Domain Penilaian ::
Proses untuk menentukan kesesuaian dan keberkesanan program pendidikan 4
kategori:
•penilaian analisis masalah (peperiksaan dll)
•penilaian rujukan kriteria (penguasaan unit pelajaran)
•penilaian formatif (mengesan bagi penambahbaikan)
•penilaian sumatif (buat keputusan penggunaan)
Prinsip Teknologi Pendidikan
Prinsip menggunakan teknologi pendidikan dalam proses pengajaran
dan pembelajaran. Ia hanya merupakan sebagai bahan bantu mengajar
dan tidak boleh digunakan untuk menggantikan pengajaran. Ia digunakan
untuk menggantikan pengajaran. Ia digunakan untuk membantu guru
mengajar sesuatu topik dengan lebih berkesan. Ia mesti digunakan untuk
pengajaran dan bukan untuk hiburan dan membuang masa.
Penggunaannya mesti dirancang dalam tiga peringkat iaitu: sebelum
kegunaan-merancang masa dan cara bagaimana mengaitkannya dengan
topik pengajaran. Semasa kegunaan merancang ulasan dan penekanan
aspek-aspek penting yang dapat membantu pembelajaran. Selepas
kegunaan-merancang aktiviti lanjutan seperti soalan-soalan, kesimpulan
dan penilaian. Ia mesti dipilih berdasarkan kesuaiannya dari segi topik dan
objektif pelajaran, latar belakang pelajar, saiz kelas dan keadaan fizikal
bilik darjah.
Ia mesti digunakan untuk mencapai sesuatu objektif pelajaran dan
peringkat perkembangan pelajaran itu sama ada: - pengenalan topik -
perkembangan
kesimpulan
pelajaran
topik
iaitu
penerangan
pelajaran-penilaian
konsep-penutup
kefahaman
terhadap
dan
topik
Digunakan mengikut masa yang sesuai iaitu masa yang dapat merangsang
pembelajaran
Digunakan dengan merujuk kepadanya dan bukan sekadar untuk
menunjuk-nunjuk sahaja. Selepas digunakan tanggalkan atau ubah supaya
tidak mengganggu pelajar belajar seterusnya. Setelah tamat sesi
pengajaran, pamerkan untuk rujukan kelas di papan buletin kelas. Ciri-ciri
dan jenis teknologi pendidikan yang baik. Alat yang dapat menjelaskan
idea - idea yang kabur dan menrangkan isi-isi pelajaran. Contoh:
Penggunaan cek terbuka dan tertutup yang telah diperbesarkan.
Alat yang besar dan jelas untuk dilihat oleh semua pelajar. Contoh:
Tulisan dan angka yang ditulis dalam transperensi mestilah besar dan
jelas. Tulisan dan gambar perlu dipelbagaikan warnanya. Contoh: Gunakan
plebagai warna pen untuk memberi penekanan kepada perkataanperkataan dalam topik yang ingin diajar. Gunakan bahan yang boleh tahan
lama dan boleh disimpan. Tunjukkan hasil dan kemahiran yang baik
sekiranya alat dibuat sendiri.
Peranan Dan Kepentingan Teknologi Pendidikan
Tujuan teknologi pengajaran ialah untuk mengubah dan memberi kesan
terhadap
pembelajaran.
Pembelajaran
adalah
matlamat,
manakala
pengajaran adalah cara untuk mencapai matlamat ini. Guru harus
memahami maksud pembelajaran untuk mencapai matlamat yang dituju.
pembelajaran untuk mencapai matlamat yang dituju.A
Selain mewujudkan pengajar yang kompeten, tumpuan utama
teknologi pendidikan
ialah untuk menghasilkan pengajaran yang
berkesan.Pengajaran yang berkesan membolehkan pelajar memperoleh
kemahiran, pengetahuan dan sikap yang diharapkan. Pengajaran yang
dirancang dengan teliti dan lengkap membantu mewujudkan keyakinan,
kepercayaan dan perasaan hormat pelajar terhadap pengajar sekaligus
membantu pembinaan disiplin yang positif
Teknologi pendidikan perlu dititik beratkan dalam penyampaian
kandungan P&P oleh guru. Murid-murid perlu dibawa keluar daripada
kepompong ciri-ciri pembelajaran abad ke-19, antaranya, guru ibarat
pelayan komputer (server) yang meyimpan beribu-ribu maklumat dan murid
ibarat cakera keras (hard disk) tanpa memori yang menunggu untuk diisi.
Gaya pembelajaran terkini, seperti yang ditegaskan dalam Kurikulum
Standard Sekolah Rendah (KSSR), menyarankan penggunaan pelbagai
pendekatan
seperti
pembelajaran
secara
hands-on,
kontekstual,
konstruktivisme dan masteri; melalui permainan dan inkuiri penemuan; dan
berasaskan projek. Pendekatan yang digunakan haruslah memberi
peluang yang tidak terhad kepada murid dan mengambil kira tahap
kecerdasan murid. Ini adalah selaras dengan gaya pembelajaran abad ke21 yang berpaksikan literasi era digital, murid berfikir secara kreatif dan
inovatif, kemahiran komunikasi yang berkesan dan penghasilan kerja yang
tinggi.
Alvin Toffler, seorang penulis yang terkenal dalam bidang revolusi
digital pernah mengatakan, “The illiterate of the 21st century will not be
those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn and
relearn.” (Buta huruf pada abad ke-21 bukanlah individu yang tidak boleh
membaca dan menulis tetapi terdiri daripada individu yang tidak boleh
belajar, belajar meninggalkan apa yang telah dipelajari dan belajar
semula). Tuntutan kehidupan abad ke-21 memerlukan reaksi pantas
manusia untuk berubah mengikut keadaan dan situasi agar tidak
ditenggelami oleh tsunami teknologi.
Gaya pengajaran guru perlu seiring dengan gaya pembelajaran murid
agar tidak P&P dapat dilaksanakan dengan berkesan. Justeru, guru-guru
perlu mengambil sikap yang terbuka dalam mengetahui dan mengenal
pasti teknologi pendidikan berkesan yang menggabungjalinkan teori
instruksional dan teori pembelajaran. Seperti seorang tukang rumah yang
mempunyai peralatan seperti tukul, paku, tangga dan sebagainya, muridmurid perlu dibekalkan dengan pelbagai peralatan (teknologi) yang dapat
membantu mereka belajar dengan cepat dan berkesan. Dengan wujudnya
gabungan literasi maklumat dan teknologi pendidikan yang baik,
pembelajaran akan menjadi lebih bermakna dan memberi impak yang
besar dalam proses Membangun Potensi Individu Melalui Pendidikan
Berkualiti yang menjadi misi Kementerian Pelajaran Malaysia.
Antara peranan dan kepentingan lain teknologi pendidikan ialah
untuk mengubah peringkat membuat keputusan, mengubah sistem atau
pendekatan pembelajaran, dan mengubah pengalaman pembelajaran.
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Konsep
Domain-domain
Prinsip-prinsip
Peranan dan kepentingan
Konsep Teknologi Pendidikan
Pengenalan dan Konsep Teknologi
Teknologi
adalah
keupayaan
dalam
menggunakan
pengetahuan
sama
ada
pengetahuan saintifik atau pengetahuan lain yang tersusun (other organized
knowledge) yang digunakan secara sistematik sehingga mampu mempamerkan amalan
yang praktikal dalam melaksanakan sesuatu tugas sehingga tugas tersebut mencapai
kejayaan, Galbraith (1967).
Pengenalan Saintifik
Himpunan ilmu dan pengetahuan yang telah diuji dan dinyatakan dalam bentuk satu
prinsip.
Pengetahuan Lain Yang Tersusun
Pengetahuan yang belum diuji dan dibuktikan secara saintifik tetapi diterima amalannya
sebagai suatu pengetahuan yang benar berdasarkan pengalaman dan pengamatan
manusia terhadap sesuatu tindakan.
Perkaitan Teknologi Dalam Pengajaran dan Pembelajaran
•
Pengajaran – proses ajar di mana keberkesanan penyampaian maklumat oleh
terbukti dengan perubahan tingkahlaku pelajar.
• Pembelajaran – proses belajar yang berlaku apabila guru dan pelajar sama-sama
terlibat dalam proses memberi dan menerima.
Definisi :
“Teknologi pengajaran adalah satu bidang yang berusaha ke arah meningkatkan kualiti
atau keberkesanan pengajaran dan pembelajaran”.
Seels & Reechy (1994):
“Instructional technology is the theory and practice of designing, development,
utilization, management and evaluation of processes and resources for learning”.
Definisi :
"Teknologi pendidikan ialah gabungan manusia, peralatan, teknik dan peristiwa yang
bertujuan
untuk
memberi
kesan
baik
kepada
pendidikan"
.
(Crowell
(1971):Encyclopedia of education)
Definisi Teknologi Pendidikan oleh AECT 1994:
AECT: The mission of the Association for Educational Communications and Technology
is to provide international leadership by promoting scholarship and best practices in the
creation, use, and management of technologies for effective teaching and learning in a
wide range of settings.
Goals:
Define the disciplines and professional activities that comprise the field of
educational communications and technology.
Serve and represent professionals in the field and support professional growth.
Advance scholarship and practice that contribute to and enlarge the knowledge
base of the field.
Promote policies that ensure the humane and ethical use of educational
communications and technology at all levels, from the personal through the
international.
“Teknologi pengajaran adalah teori dan amalan tentang mereka bentuk, membangun,
mengguna dan menilai proses serta sumber untuk pembelajaran”.
Definisi oleh Persatuan Teknologi Pendidikan Malaysia (1988):
Teknologi Pendidikan ialah proses yang kompleks dalam mengalisis keperluan
pendidikan secara sistematik, saintifik dan rasional bertujuan untuk mereka bentuk dan
mengaplikasikannya secara sepadu idea, tenaga, sumber bahan, kaedah dan tatacara
untuk mempertingkatkan keberkesanan proses pengajaran dan pembelajaran.
Konsep Teknologi Pendidikan
Pengertian teknologi pendidikan tidak terlepas dari pengertian teknologi secara umum.
Pengertian teknologi yang utama adalah proses yang meningkatkan nilai tambah.
Proses tersebut menggunakan dan atau menghasilkan suatu produk tertentu. Produk
yang digunakan dan atau dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan
karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem. Jadi dalam pengertian umum
tentang teknologi, alat, atau sarana baru yang khusus diperlukan tidak menjadi syarat
yang mutlak harus ada, karena alat atau sarana itu telah ada sebelumnya.
Dalam bidang pendidikan atau pembelajara, teknologi juga harus memenuhi ketiga
syarat tersebut: proses, produk, dan sistem. Kecuali membuktikan dirinya sebagai suatu
bidang kajian atau disiplin keilmuan yang berdiri sendiri. Perkembangan sebagai disiplin
keilmuan tersebut dilandasi oleh serangkaian dalil atau dasar yang dijadikan patokan
pembenaran. Secara falsafi, dasar keilmuan itu meliputi ontologi, atau rumusan tentang
gejala pengamatan yang dibatasi pada suatu pokok telaah khusus yang tidak tergarap
oleh bidang telaah lain; epistemologi, yaitu usaha yang ditentukan; dan aksiologi atau
nilai-nilai yang menentukan kegunaan dari pokok telaah yang ditentukan, yang
mempersoalkan nilai moral (etika) dan nilai serta keindahan atau estetika.
Objek formal teknologi pendidikan adalah belajar pada manusia baik pribadi maupun
yang tergabung dalam organisasi. Belajar itu tidak hanya berlangsung dalam lingkup
persekolahan ataupun pelatihan. Belajar itu ada di mana saja dan oleh siapa saja,
dengan cara dan sumber apa saja yang sesuai dengan kondisi dan keperluan. Objek
tersebut dapat digambarkan sebagaimana tertera dalam gambar berikut:
Ada pun gejala yang perlumendapat perhatian, atau yang merupakan landasan ontologi
dari objek tersebut adalah:
1. Adanya sejumlah besar orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya,
baik yang diperoleh melalui suatu lembaga khusus, maupun yang dapat
diperoleh secara mandiri.
2. Adanya berbagai sumber baik yang telah tersebia maupun yang dapat
direkayasa, tetapi belum dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
3. Perlu adanya suatu proses atau usaha khusus yang terarah dan terencana untuk
menggarap sumber-sumber tersebut agar dapat terpenuhi hasrat beljaar setiap
orang dan organisasi.
4. Perlu
adanya keahlian dan pengelolaan atas kegiatan
khusus dalam
mengembangkan dan memanfaatkan sumber untuk belajar tersebut secara
efektif, efisien, dan selaras.
Usaha khusus yang terarah dan terencana bukan sekedar menambah apa yang
kurang, menambal apa yang berlubang, dan menjahit apa yang sobek. Menurut
Banathy, bukan hanya "doing more of the same", ataupun "doing it better of the same".
melainkan "doing it difeerently" untuk menjamin hasil yang diharapkan. Pendekatan
yang berbeda itu adalah pendekatan yang memenuhi empat persyaratan, yaitu:
1. Pendekatan isometrik, yaitu yang menggabungkan hal-hal yang sesuai dari
berbagai kajian/bidang keilmuan (psikologi, komunikasi, ekonomi, manajemen,
rekayasa teknik, dan lain sebagainya) ke dalam suatu kebulatan tersendiri;
2. Pendekatan sistematik, yaitu dengan cara yang berurutan dan terarah dalam
usaha memecahkan persoalan;
3. Pendekatan sinergestik, yaitu yang menjamin adanya nilai tambah dari
keseluruhan kegiatan dibandingkan dengan bila kegiatan itu dijalankan sendirisendiri; dan
4. Sistemik, yaitu pengkajian secara menyeluruh (komprehensif).
Usaha khusus dengan pendekatan inilah yang merupakan asas epistemologi teknologi
pendidikan.
Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu
tujua tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan
usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya
yangada.
Teknologi
itu
pada
hakikatnya
adalah
bebas
nilai,
namun
penggunaannyaakan sarat dengan aturan nilai dan estetika.
Dalam perkembangan terakhir, istilah teknologi pendidikan dipersempit menjadi
teknologi pembelajaran, dengan pertimbangan bahwa istilah terakhir itu kecuali lebih
dapat diterima oleh kalangan yang luas, juga dapat lebih berfokus pada objek formal
yang menjadi garapannya. Secara konseptual teknologi pendidikan didefinisikan: teori
dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan
penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar. Definisi tersebut megandung
pengertian adanya empat komponen dalam teknologi pembelajaran, yaitu:
Teori dan prktik
Desain, pengemabngan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian
Proses, sumber, dan sistem
Untuk belajar
Untuk lebih jelas definisi tersebut digambarkan pada gambar berikut:
Domain Dalam Teknologi Pendidikan:
Melalui 2 fasa, iaitu:
Fasa pertama: Tahun 1977
Fasa kedua: Tahun 1994
Domain Teknologi Pendidikan Fasa Pertama:
Fungsi Pengurusan Pengajaran:
Memastikan pengurusan teknologi berjalan lancar dan berkesan, iaitu:
Mengarah
Menyelaras
Mengawal fungsi
Fungsi Pengembangan Pengajaran:
Peringkat penyelidikan
Peringkat mereka bentuk pengajaran
Peringkat penerbitan
Peringkat penilaian dan pemilihan
Peringkat penggunaan
Peringkat logistik
Fungsi Sumber Pembelajaran:
Mesej
Manusia
Peralatan
Teknik
Lokasi
Domain Teknologi Dalam Pengajaran dan Pembelajaran Fasa Kedua:
Rekabentuk
Pembangunan
Penggunaan
Pengurusan
Penilaian
REKABENTUK
RB Sistem Pengajaran
RB Mesej
Strategi Pengajaran
Ciri-ciri Pelajar
PEMBANGUNAN
Teknologi Percetakan
Teknologi Audiovisual
Teknologi Berasaskan Komputer
Teknologi Bersepadu
PENGGUNAAN
Penggunaan Media
Inovasi
Pelaksanaan
Polisi dan Peraturan
PENGURUSAN
Pengurusan Projek
Pengurusan Sumber
Pengurusan Sistem Penyampaian
Pengurusan Maklumat
PENILAIAN
Analisis Masalah
Pengukuran Rujukan
Kriteria
Penilaian Formatif
Penilaian Sumatif
Domain-domain Teknologi Pendidikan
Seels dan Richey (1994)
“Instructional technology is the theory and practice of designing, development,
utilization, management, and evaluation of processes and resources for learning.”
Teknologi
pendidikan
membangun,mengguna,
pembelajaran.
:: Domain Rekabentuk ::
adalah
teori
mengurus
dan
dan
amalan
menilai
tentang
proses
serta
mereka
sumber
bentuk,
untuk
Rekabentuk adalah proses menentukan ciri-ciri dan keperluan pembelajaran.
Di samping menentukan komponen sistem pengajaran, rekabentuk juga mengambil kira
perubahan sistem dan pengaruh alam sekeliling - (Tessmer, 1990)
Terdapat empat bidang utama:
•rekabentuk sistem pengajaran
•rekabentuk strategi
•rekabentuk mesej
•ciri-ciri pelajar
:: Domain Pengambangan ::
Juga dikenali sebagai domain pembinaan.
Proses menterjemahkan spesifikasi rekabentuk kepada bentuk fizikal atau produk.
Melibatkan proses rekabentuk, bina, guna dan nilai.
Terdapat empat kategori bahan:
•teknologi cetak
•teknologi bahan pandang dengar
•teknologi berasaskan computer
•teknologi bersepadu
:: Domain Penggunaan ::
Menggunakan proses (kaedah dan model pengajaran), sumber (bahan dan perkakasan
media) dan alam sekeliling untuk pembelajaran.
Terdapat empat kategori:
•penggunaan media dan kaedah (cara sistematik
•penyerapan/penerimaan inovasi
•pelaksanaan (menggunakan bahan)
•institutionalisasi (penerimaan & pengekalan)
:: Domain Pengurusan ::
Kawalan ke atas teknologi instruksional menerusi perancangan, penyusunan,
penyelarasan dan penyeliaan.
Terdapat empat kategori:
•pengurusan projek
•pengurusan sumber
•pengurusan sistem penyampaian
•pengurusan maklumat
:: Domain Penilaian ::
Proses untuk menentukan kesesuaian dan keberkesanan program pendidikan 4
kategori:
•penilaian analisis masalah (peperiksaan dll)
•penilaian rujukan kriteria (penguasaan unit pelajaran)
•penilaian formatif (mengesan bagi penambahbaikan)
•penilaian sumatif (buat keputusan penggunaan)
Prinsip Teknologi Pendidikan
Prinsip menggunakan teknologi pendidikan dalam proses pengajaran
dan pembelajaran. Ia hanya merupakan sebagai bahan bantu mengajar
dan tidak boleh digunakan untuk menggantikan pengajaran. Ia digunakan
untuk menggantikan pengajaran. Ia digunakan untuk membantu guru
mengajar sesuatu topik dengan lebih berkesan. Ia mesti digunakan untuk
pengajaran dan bukan untuk hiburan dan membuang masa.
Penggunaannya mesti dirancang dalam tiga peringkat iaitu: sebelum
kegunaan-merancang masa dan cara bagaimana mengaitkannya dengan
topik pengajaran. Semasa kegunaan merancang ulasan dan penekanan
aspek-aspek penting yang dapat membantu pembelajaran. Selepas
kegunaan-merancang aktiviti lanjutan seperti soalan-soalan, kesimpulan
dan penilaian. Ia mesti dipilih berdasarkan kesuaiannya dari segi topik dan
objektif pelajaran, latar belakang pelajar, saiz kelas dan keadaan fizikal
bilik darjah.
Ia mesti digunakan untuk mencapai sesuatu objektif pelajaran dan
peringkat perkembangan pelajaran itu sama ada: - pengenalan topik -
perkembangan
kesimpulan
pelajaran
topik
iaitu
penerangan
pelajaran-penilaian
konsep-penutup
kefahaman
terhadap
dan
topik
Digunakan mengikut masa yang sesuai iaitu masa yang dapat merangsang
pembelajaran
Digunakan dengan merujuk kepadanya dan bukan sekadar untuk
menunjuk-nunjuk sahaja. Selepas digunakan tanggalkan atau ubah supaya
tidak mengganggu pelajar belajar seterusnya. Setelah tamat sesi
pengajaran, pamerkan untuk rujukan kelas di papan buletin kelas. Ciri-ciri
dan jenis teknologi pendidikan yang baik. Alat yang dapat menjelaskan
idea - idea yang kabur dan menrangkan isi-isi pelajaran. Contoh:
Penggunaan cek terbuka dan tertutup yang telah diperbesarkan.
Alat yang besar dan jelas untuk dilihat oleh semua pelajar. Contoh:
Tulisan dan angka yang ditulis dalam transperensi mestilah besar dan
jelas. Tulisan dan gambar perlu dipelbagaikan warnanya. Contoh: Gunakan
plebagai warna pen untuk memberi penekanan kepada perkataanperkataan dalam topik yang ingin diajar. Gunakan bahan yang boleh tahan
lama dan boleh disimpan. Tunjukkan hasil dan kemahiran yang baik
sekiranya alat dibuat sendiri.
Peranan Dan Kepentingan Teknologi Pendidikan
Tujuan teknologi pengajaran ialah untuk mengubah dan memberi kesan
terhadap
pembelajaran.
Pembelajaran
adalah
matlamat,
manakala
pengajaran adalah cara untuk mencapai matlamat ini. Guru harus
memahami maksud pembelajaran untuk mencapai matlamat yang dituju.
pembelajaran untuk mencapai matlamat yang dituju.A
Selain mewujudkan pengajar yang kompeten, tumpuan utama
teknologi pendidikan
ialah untuk menghasilkan pengajaran yang
berkesan.Pengajaran yang berkesan membolehkan pelajar memperoleh
kemahiran, pengetahuan dan sikap yang diharapkan. Pengajaran yang
dirancang dengan teliti dan lengkap membantu mewujudkan keyakinan,
kepercayaan dan perasaan hormat pelajar terhadap pengajar sekaligus
membantu pembinaan disiplin yang positif
Teknologi pendidikan perlu dititik beratkan dalam penyampaian
kandungan P&P oleh guru. Murid-murid perlu dibawa keluar daripada
kepompong ciri-ciri pembelajaran abad ke-19, antaranya, guru ibarat
pelayan komputer (server) yang meyimpan beribu-ribu maklumat dan murid
ibarat cakera keras (hard disk) tanpa memori yang menunggu untuk diisi.
Gaya pembelajaran terkini, seperti yang ditegaskan dalam Kurikulum
Standard Sekolah Rendah (KSSR), menyarankan penggunaan pelbagai
pendekatan
seperti
pembelajaran
secara
hands-on,
kontekstual,
konstruktivisme dan masteri; melalui permainan dan inkuiri penemuan; dan
berasaskan projek. Pendekatan yang digunakan haruslah memberi
peluang yang tidak terhad kepada murid dan mengambil kira tahap
kecerdasan murid. Ini adalah selaras dengan gaya pembelajaran abad ke21 yang berpaksikan literasi era digital, murid berfikir secara kreatif dan
inovatif, kemahiran komunikasi yang berkesan dan penghasilan kerja yang
tinggi.
Alvin Toffler, seorang penulis yang terkenal dalam bidang revolusi
digital pernah mengatakan, “The illiterate of the 21st century will not be
those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn and
relearn.” (Buta huruf pada abad ke-21 bukanlah individu yang tidak boleh
membaca dan menulis tetapi terdiri daripada individu yang tidak boleh
belajar, belajar meninggalkan apa yang telah dipelajari dan belajar
semula). Tuntutan kehidupan abad ke-21 memerlukan reaksi pantas
manusia untuk berubah mengikut keadaan dan situasi agar tidak
ditenggelami oleh tsunami teknologi.
Gaya pengajaran guru perlu seiring dengan gaya pembelajaran murid
agar tidak P&P dapat dilaksanakan dengan berkesan. Justeru, guru-guru
perlu mengambil sikap yang terbuka dalam mengetahui dan mengenal
pasti teknologi pendidikan berkesan yang menggabungjalinkan teori
instruksional dan teori pembelajaran. Seperti seorang tukang rumah yang
mempunyai peralatan seperti tukul, paku, tangga dan sebagainya, muridmurid perlu dibekalkan dengan pelbagai peralatan (teknologi) yang dapat
membantu mereka belajar dengan cepat dan berkesan. Dengan wujudnya
gabungan literasi maklumat dan teknologi pendidikan yang baik,
pembelajaran akan menjadi lebih bermakna dan memberi impak yang
besar dalam proses Membangun Potensi Individu Melalui Pendidikan
Berkualiti yang menjadi misi Kementerian Pelajaran Malaysia.
Antara peranan dan kepentingan lain teknologi pendidikan ialah
untuk mengubah peringkat membuat keputusan, mengubah sistem atau
pendekatan pembelajaran, dan mengubah pengalaman pembelajaran.