Model Kelembagaan Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi Banjir di Kota Medan

MODEL KELEMBAGAAN PARTISIFASI MASYARAKAT
DALAM MITIGASI BANJIR DI KOTA MEDAN

ABSTRAK
Penyebab semakin meluasnya banjir di Kota Medan akibat ketidak selarasan dari
pemanfaatan ruang, antara manusia dengan alam sehingga munculnya kerusakan
lingkungan. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah ingin
mengetahui apakah partisipasi masyarakat, koordinasi kelembagaan, pengurangan
dampak banjir dan penggunaan lahan berpengaruh terhadap mitigasi banjir di
Kota Medan dan bagaimana model kelembagaan partisipasi masyarakat yang
efektif dalam memitigasi banjir di Kota Medan dengan pengembangan model
CUE.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda, uji t, uji F
dan determinasi. Hasil analisa data yang diperoleh maka menolak Ho dan
menerima.Ha untuk partisipasi masyarakat, dimana nilai signifikansinya untuk
variabel partisipasi masyarakat (0,000) lebih kecil dibandingkan dengan dari alpha
5% (0,05) atau t hitung = 4,127 < ttable 1,660.
Nilai signifikansi koordinasi kelembagaan sebesar 0,013 lebih kecil dari alpha 5%
(0,05) t hitung= 2,502 > t table 1,660. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka
menerima Ha, dan menolak H0 untuk variabel koordinasi kelembagaan. Nilai
signifikansi untuk variabel pengurangan dampak banjir sebesar 4,321 lebih besar

dari t table sebesar 1,660. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menerima Ha,
dan menolak H0 untuk variabel pengurangan dampak banjir. Nilai signifikansi
untuk variabel penggunaan lahan sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 5% (0,05)
atau nilai t hitung= 8,914 > t tabel 1,660. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka
menerima Ha, dan menolak H0 untuk variabel penggunaan lahan.
Pada hasil uji regresi masyarakat dalam penelitian ini, diketahui nilai
signifikansi 0,000. Dimana disyaratkan nilai signifikansi F lebih kecil dari 5%
atau 0,05 atau nilai F hitung = 347,112 > F table 2,122 (n-k=347-4=343). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa semua variable independen yaitu partisipasi
masyarakat, koordinasi kelembagaan, pengurangan dampak banjir, penggunaan
lahan dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
mitigasi banjir Kota Medan, dengan tingkat pengaruh yang sangat signifikan.
Model yang dibangun dalam mitigasi banjir di Kota Medan ditetapkan
sebagai Model Partisipasi dan Koordinasi-CUE (PK-CUE) menunjukan adanya
bentuk koordinasi kelembagaan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah
pada dinas terkait maupun oleh partisipasi masyarakat. Model Partisipasi dan
Koordinasi-CUE (PK-CUE) sangat efektif dalam mitigasi banjir di Kota
Medan,dan dapat digunakan untuk membantu implementasi kebijakan dalam
mengurangi resiko banjir melalui koordinasi kelembagaan dan partisipasi
masyarakat dalam mendukung pengendalian banjir di Kota Medan. Model

tersebut mampu mendukung Kota Medan bebas banjir dalam sepuluh tahun
kedepan.
Kata Kunci: Mitigasi, Banjir, Partisipasi, PK-CUE

i

Universitas Sumatera Utara

INSTITUTIONAL MODEL COMMUNITY PARTICIPATION
IN FLOOD MITIGATION IN MEDAN
ABSTRACT
The cause of the widespread flooding in Medan due to misalignment of the use of
space, between man and nature so that the emergence of environmental damage.
The problem in this research is to determine whether public participation,
institutional coordination, reducing the impact of flooding and land use affect the
mitigation of floods in the city of Medan and how the institutional model of
effective community participation in mitigating floods in Medan with CUE model
development.
Analysis of the data in this study using multiple linear regression, t test, F test and
determination. Results of analysis of data obtained then reject Ho and accept Ha

for public participation, where the value of the variable significance for public
participation (0,000) is smaller than those of the alpha 5% (0.05) or t = 4.127 < t
table 1,660.
Institutional coordination significance value of 0.013 is smaller than 5% alpha
(0.05) t = 2.502 > t table 1,660. Based on the results obtained then accept Ha, and
reject H0 for institutional coordination variables.
Significant value for the variable reduction of the impact of flooding of 4.321 is
greater than t table of 1.660. Based on the results obtained then accept Ha, and
reject H0 for the variable reduction of the impact of flooding.
Significant value for the variable land use 0,000 less than 5% alpha
(0.05) or the t value = 8.914 > t table 1,660. Based on the results obtained then
accept Ha, and reject H0 for land use variables. On the results of the regression
test people in this study, note the significant value of 0.000. Where required
significant F value is less than 5% or 0.05 or F count = 347.112 > F table 2.122
(n-k = 347-4 = 343). It can be concluded that all the independent variables are
community participation, institutional coordination, reducing the impact of
flooding, land use in this study together (simultaneously) effect on flood
mitigation Medan city, with a very significant degree of influence.
Models are built in flood mitigation in Medan city designated as a model
and Coordination Participation-CUE (PK-CUE) showed their form of institutional

coordination of all stakeholders, both government related agencies as well as by
public participation. Participation and Coordination Model-CUE (PK-CUE) is
very effective in mitigating flooding in the city of Medan, and can be used to help
implement policies to reduce the risk of flooding through institutional
coordination and public participation in support of flood control in the city of
Medan. The model could support the free Medan City flooding in ten years.
Keywords: Mitigation, Flood, Participation, PK-CUE

ii

Universitas Sumatera Utara