“Kedudukan Rekaman CCTV dalam Pembuktian Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Pengadilan Negeri No.94 Pid.B 2015 PN.Mdn dan Putusan Pengadilan Tinggi No.342 PID 2015 PT-MDN)

Kedudukan Rekaman CCTV dalam Pembuktian Tindak Pidana
Penggelapan (Studi Putusan Pengadilan Negeri No.94/Pid.B/2015/PN.Mdn
dan Putusan Pengadilan Tinggi No.342/PID/2015/PT-MDN)
SKRIPSI
Disusun untuk melengkapi tugas akhir dan diajukan sebagai persyaratan
untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh :
REGINA OLGA BR MANIK
NIM 130200559
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Regina Olga Br. Manik
Mahmud Mulyadi
Rafiqoh Lubis

Pembuktian merupakan suatu teori yang dimuat dalam sistem dengan tidak
memihak atau pun memiliki tendensi subjektif. Pembuktian mengatur mengenai
alat bukti yang dianut dalam Hukum Acara Pidana Indonesia sesuai Pasal 184
KUHAP yakni Keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan
terdakwa, dan ada pula peraturan yang dimuat dalam undang-undang seperti UU
No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, UU No. 20
Tahun 2001 jo UU No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi yang mengatur bahwa alat bukti elektronik dapat menjadi alat bukti yang
sah di dalam persidangan. Adapun masalah hukum yang timbul adalah bagaimana
pengaturan mengenai alat bukti dan alat bukti elektronik dalam hukum acara
pidana di Indonesia, bagaimana kekuatan pembuktian rekaman CCTV dalam
penyelesaian suatu tindak pidana penggelapan, dan bagaimana kedudukan atau
keadaan sebenarnya dari rekaman CCTV di dalam pengambilan putusan oleh
hakim.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dan data yang
digunakan adalah data sekunder, data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif

untuk menjawab rumusan masalah skripsi.
Hasil dari penelitian ini berupa kesimpulan bahwa, pertama, pembuktian
yang dianut di Indonesia adalah sesuai dengan sistem pembuktian negatif yang
alat buktinya dimuat pada Pasal 184 KUHAP, walaupun di Indonesia pengaturan
tentang alat bukti dalam hukum acara pidana tidak hanya terdapat di dalam
KUHAP melainkan juga diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan
yakni pengaturan alat bukti elektronik. Kedua, kekuatan bukti rekaman CCTV
sebagai bukti elektronik dalam penyelesaian tindak pidana penggelapan
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Rekaman CCTV dalam analisa skripsi ini
merupakan barang bukti dalam membuat terang tindak pidana karena pengaturan
barang bukti juga tidak ada pada KUHAP dan keberadaan alat bukti elektronik
yang sampai sekarang ini hanya ada pengaturannya pada aturan-aturan diluar
KUHAP.
Kata Kunci :Pembuktian, Alat Bukti Elektronik, Rekaman CCTV



Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing I, Dosen departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU


Dosen Pembimbing II, Dosen Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU


i
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan dan panjatkan kepada sang kausa
prima, Tuhan Yang Maha Esa pemilik segala kekuatan dan pemberi kehidupan
yang tak pernah lelah menjaga dan melindungi penulis dalam upaya
menyelesaikan penulisan skripsi yang menjadi tugas akhir untuk menyelesaikan
perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Adapun yang menjadi judul skripsi ini adalah “Kedudukan Rekaman
CCTV dalam Pembuktian Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Pengadilan
Negeri

No.94/Pid.B/2015/PN.Mdn

dan


Putusan

Pengadilan

Tinggi

No.342/PID/2015/PT-MDN)” skripsi ini membahas mengenai bagaimana
kedudukan rekaman CCTV dalam peradilan sidang pidana untuk mengungkap
suatu perbuatan tindak pidana penggelapan yang dilakukan oleh karyawan pabrik
yang melakukan perbuatan karena jabatan dan di bawah penguasaanya.
Namun penulis sadari masih sangat banyak kekurangan dan keterbatasan
dalam penulisan skripsi ini baik dari isi maupun penulisannya, oleh karenanya
dengan segenap hati memohon maaf dan meminta bimbingan, tetapi terlepas dari
hal itu semoga kiranya skripsi ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembacanya.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Prof.Dr.Runtung Sitepu, SH,M.Hum, sebagai Rektor Universitas Sumatera
Utara.


ii
Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof.Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. M.Hamdan, SH, MH sebagai Ketua Departemen Hukum Pidana dan
seorang Dosen Hukum Pidana yang selalu memberikan bimbingan dan
dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Dr.Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum, sebagai Dosen Pembimbing I yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan masukan
dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
5. Ibu Rafiqoh Lubis, SH, M.Hum sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, bantuan ilmu serta masukan baik selama
penulisan skripsi ini berlangsung maupun dalam masa-masa perkuliahan.
6. Untuk semua dosen dan staf pengajar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera
yang telah memberikan banyak ilmu semoga Sang Kausa Prima tetap
memberikan perlindungan atas ketulusan hati seluruh dosen khususnya dosen
di departemen hukum pidana.
7. Untuk kedua orang tua ku tercinta Bapak Dermawan Manik dan Ibu Lusiana

Br. Sinuraya yang tak pernah lelah mendoakan dan memberikan kasih sayang
penuh tulus tanpa pamrih. Semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan dan
perlindungan kepada kedua orang tuaku tercinta.
8. Untuk kakak dan adik-adik ku Christiani Masta Onda Manik, Margaretta
Olivia Manik, Cory Gabeuli Manik dan Karin Venensya Manik semoga
tercapai semua cita-cita kalian tetap rajin dan rendah hati dimanapun berada.

iii
Universitas Sumatera Utara

9.

Untuk sahabat-sahabat ku stambuk 2013 Fakultas Hukum USU yang selalu
ada dalam masa-masa perkuliahan yang kita jalani bersama yang tak dapat ku
sebut satu persatu dan kalian semua terbaik hukum 2013 kita jumpa di
kesuksesan berikutnya ya makasih banyak semua.

10. Abang dan Kakak ku stambuk 2007 dan 2010 dan senior-senior ku yang
mengenalkan pertama aku ke Fakultas Hukum USU enggak akan ku lupa
kebersamaan, diskusi, dan waktu selama ini abang dan kakak ku, dan semua

kakak abang yang pernah berbagi cerita dan ceria selama perkuliahan bersama
penulis terimakasih banyak abang dan kakak.
11. Rekan-rekan juang bung dan sarinah ku GMNI Komisariat Fakultas Hukum
USU yang menempah dan memberi banyak warna dalam dunia mahasiswa
penulis, dan menjadi rumah kedua bagi penulis untuk selalu belajar dan belajar
kembali semoga GMNI Jaya !!! dan Marhaen Menang!!!
12. Seluruh Keluarga Besar KMK St. Fidelis Fakultas Hukum USU yang pertama
kali menyambut penulis di Fakultas Hukum USU,Ad Maiorem Dei Gloriam !!!
13. Rekan-rekan keluarga KKN-PPM Tematik USU 2016 Kota Tiga Tanjung
Balai Utara, terimakasih untuk pengalaman berharga di pelosok desa selama
ini.
14. Keluarga Besar Alumni SMA Negeri 3 Binjai dan keluarga besar
PASKIRBAKA SMA Negeri 3 Binjai terimakasih untuk pengalaman berharga
yang tidak mungkin penulis lupakan.

iv
Universitas Sumatera Utara

15.


Rekan-rekan di organisasi GMP FKPPI SUMUT, Pengurus Purna
Paskibraka Indonesia SUMUT, Forum Anak Sumatera Utara, terimakasih
untuk motivasi yang tiada henti selama ini.

16.

Kepada Bung Bill Clinton Simanjuntak yang selalu memberikan semangat,
motivasi dan traktiran dalam masa-masa penulisan skripsi ini berlangsung,
Terimakasih banyak bung.

17.

Seluruh pihak yang telah memberikan bantuannya kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini, dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Terimakasih Banyak.
Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam

perkembangan ilmu hukum. Khususnya ilmu hukum pidana, bagi penulis sendiri
dan bagi pembaca.


Medan, Agustus 2017

Regina Olga Br Manik

v
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

v

ABSTRAK

vii


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemilihan Judul……………………………. 1
B. Perumusan Masalah………………………………………… 9
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan………………...…………… 9
D. Keaslian Penulisan…………………………….…………… 10
E. Tinjauan Pustaka………………………………………..….. 11
1. Pengertian Rekaman CCTV………………….………... 11
2. Pengertian Tindak Pidana dan Tindak Pidana
Penggelapan…………………………………………

14

3. Pengertian Pembuktian dan Sistem Pembuktian
menurut Hukum Acara Pidana di Indonesia…………….19
F. Metode Penelitian……………………………………..……..27
G. Sistematika Penulisan………………………………………..30
BAB II


PENGATURAN ALAT BUKTI MENURUT HUKUM ACARA
PIDANA DI INDONESIA
A. Alat Bukti menurut Hukum Acara Pidana Indonesia………..31
B. Perkembangan tentang Alat Bukti Menurut Peraturan di
Luar KUHAP…………………………………………………52

vi
Universitas Sumatera Utara

C. Kekuatan Pembuktian dalam Alat Bukti……………………57
BAB III

KEDUDUKAN HUKUM REKAMAN CCTV DALAM
PEMBUKTIAN
TINDAK
PIDANA
PENGGELAPAN
DALAM
PUTUSAN
PENGADILAN
NEGERI
NO.94/PID.B/2015/PN.MDN DAN PUTUSAN PENGADILAN
TINGGI NO.342/PID/2015/PT-MDN
A. Aspek Rekaman CCTV…………………………………….68
1. Pemanfaatan Rekaman CCTV………………………….68
2. Keberadaan Rekaman CCTV menurut Putusan
MKNo.20/PUUXIV/2016……………………………….73
B. Kedudukan Hukum Rekaman CCTV dalam Pembuktia Tindak
Pidana

Penggelapan

No.94/Pid.B/2015.MDN

Dalam

Putusa

Pengadilan

Negeri

dan

Putusan

Pengadilan

Tinggi

No.342/Pid/2015/PT-MDN
1. Putusan Pengadilan Negeri No.94/Pid.B/2015.MDN……82
a. Kronologi……………………………………………82
b. Dakwaan……………………………………………..83
c. Tuntutan Pidana….…………………………………..84
d. Fakta Hukum………………………………………..84
e. Pertimbangan Hakim………………………………...85
f. Putusan………………………………………………91
2. Putusan Pengadilan Tinggi No.342/Pid/2015/PT-MDN..92
a. Dasar Pengajuan Banding…………………………..92
b. Pertimbangan Hakim………………………………95
c. Putusan……………………………………………..97

vii
Universitas Sumatera Utara

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………….101
B. Saran………………………………………………103

DAFTAR PUSTAKA

viii
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hukum Tidak Tertulis Sebagai Sumber Hukum untuk Putusan Pengadilan Perkara Pidana

7 92 392

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Analisa Hukum Pidana Terhadap Putusan Banding Pengadilan Tinggi Medan Tentang Membantu Melakukan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Analisa Putusan Pengadilan Tinggi Medan No :743/pid/2008/PT-Mdn)

0 71 97

Suatu Telaah Terhadap Proses Pengajuan Grasi Terhadap Putusan Pidana Mati Berdasarkan UU RI No. 22 Tahun 2002 Tentang Grasi (Studi Kasus PUTUSAN Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.513/PID. B/1997/PN. LP)

0 64 77

Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank (Studi Kasus : No.1945 / Pid.B / 2005 / PN-MDN)

2 61 120

Asas Ne Bis In Idem Dalam Hukum Pidana (Pendekatan Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1384 / Pid.B / Pn. Mdn / 2004 Jo Putusan Pengadilannegeri Medan No. 3259 / Pid.B / Pn. Mdn / 2008)

2 49 163

“Kedudukan Rekaman CCTV dalam Pembuktian Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Pengadilan Negeri No.94 Pid.B 2015 PN.Mdn dan Putusan Pengadilan Tinggi No.342 PID 2015 PT-MDN)

0 1 4

“Kedudukan Rekaman CCTV dalam Pembuktian Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Pengadilan Negeri No.94 Pid.B 2015 PN.Mdn dan Putusan Pengadilan Tinggi No.342 PID 2015 PT-MDN)

0 0 36

“Kedudukan Rekaman CCTV dalam Pembuktian Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Pengadilan Negeri No.94 Pid.B 2015 PN.Mdn dan Putusan Pengadilan Tinggi No.342 PID 2015 PT-MDN)

0 0 30

“Kedudukan Rekaman CCTV dalam Pembuktian Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Pengadilan Negeri No.94 Pid.B 2015 PN.Mdn dan Putusan Pengadilan Tinggi No.342 PID 2015 PT-MDN)

0 0 1