Metode Optimum Pengoperasian Untuk Peningkatan Kerja Alat Penyemai Benih Padi Pada Sistem Dapog
34
Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian
Mulai
Dipersiapkan Bahan
Dipersiapkan Alat
Dihidupkan Alat
Dimasukkan bahan ke hopper
Diamati tanah, benih dan pupuk
yang jatuh di tray
Parameter
-Kapasitas Efektif Alat
-kebutuhan Daya Listrik
-Persentasi Daya Tumbuh (%)
Diulangi sebanyak tiga kali
Data
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
35
Lampiran 2. Prinsip Kerja dan Cara Kerja Pengoptimuman Alat
Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja alat penyemai benih padi sistem dapog yaitu kecepatan
putaran puli pada masing-masing penjatah harus di sesuaikan kecepatannya. Pada
kecepatan putaran penjatah tanah akan sedikit lebih cepat dari pupuk sedangkan
pada benih kecepatan puli sangat lambat. Kecepatan putaran puli akan
mempengaruhi banyaknya bahan yang jatuh pada tray, mempengaruhi kapasitas
efektif alat dan daya listrik yang digunakan.
Cara Kerja Pengoptimuman Alat
Cara kerja alat penyemai benih padi sistem dapog yaitu dengan mengisi
bahan-bahan sepeti tanah, benih dan pupuk ke dalam masing-masing hopper. Tray
kosong disiapkan di atas konveyor dengan posisi berada dibawah lubang
pengeluaran penjatah tanah. Kemudian motor listrik dihidupkan dan tray disusun
sejajar dengan tray sebelumnya agar bahan jatuh tepat pada setiap tray dan tray
bergerak secara beriringan secara kontiniu diatas konveyor. Apabila tray sudah
terisi semua bahan atau sudah sampai ke ujung konveyor maka ditampung oleh
operator kemudian siram air dengan shower dan disimpan di rak selama 15-20
hari untuk pertumbuhan bibit, penyiraman padi dilakukan 2 kali dalam sehari agar
tanaman tidak kering dan benih yang sudah berkecambah harus mendapatkan
sinar matahari yang cukup agar tanaman padi tidak menguning.
Alat ini sudah optimum, hal ini dapat ditunjukan pada tebal tanah dan
pupuk telah
mencapai 1,2 cm dan 0,5 cm. Tray
yang
dimodifikasi dapat
mempermudah perataan tanah dan pupuk sehingga padi tumbuh secara optimum.
Kapasitas efektif alat sudah optimum karena kecepatan putaran puli untuk
Universitas Sumatera Utara
36
mendapatkan ukuran tebal tanah dan benih sudah sesuai dengan ketentuan syarat
tumbuh benih. Daya listrik yang digunakan pada alat setelah dioptimumkan lebih
sedikit dibandingkan dengan alat sebelum dioptimumkan. Daya tumbuh padi
sangat optimum karena kerusakan pada benih sedikit dan daya tumbuh padi lebih
dari 90%. Hal ini sesuai dengan daya tumbuh benih padi yang berkualitas unggul.
Universitas Sumatera Utara
37
Lampiran 3. Gambar Teknik Alat
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
38
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
39
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
40
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
41
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
42
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
43
1 cm
14 cm
30 cm
4cm
28 cm
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
44
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
45
Gear box 40
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
46
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
47
Lampiran 4. Diameter Puli Tanah dan Pupuk
Perthitungan diameter puli yang dibutuhkan
a. Tanah
= 77,66 cm3
Volume 1 putaran penjatah tanah
Volume kebutuhan tanah
= tinggi tanah x panjang tray x lebar tray
= 1,2 cm x 29 cm x 14 cm
= 487,2 cm3
Jumlah putaran penjatah yang dibutuhkan =
=
487,2 cm3
77,66 cm3
kebutuhan tanah
volume 1 putaran penjatah tanah
= 6,27 putaran
Dari hasil percobaan 6,27 putaran dilakukan selama 10 detik
Maka jumlah putaran =
=
jumlah putaran yang dibutuhkan
10 detik
6,27 putaran
10 detik
x 60 detik/menit
x 60 detik/menit
= 37,62 rpm
Volume tanah hasil percobaan = tinggi tanah x panjang tray x lebar tray
= 1,143 cm x 29 cm x 14 cm
= 464,058 cm3
Kekurangan volume tanah
= volume kebutuhan tanah – volume hasil percobaan
= 487,2 cm3- 464,058 cm3 = 23,142 cm3
Kekurangan putaran penjatah =
=
kekurangan volume tanah
volume 1 putaran penjatah tanah
23,142 cm3
77,66 cm3
= 0,29 putaran selama 10 detik
Universitas Sumatera Utara
48
Kekurangan jumlah putaran =
=
kekurangan putaran penjatah
10 detik
0,29 putaran
10 detik
x 60 detik/menit
x 60 detik/menit
= 1,74 rpm
Jumlah putaran keseluruhan = jumlah putaran + Kekurangan jumlah putaran
= 37,62 rpm + 1,74 rpm = 39,36 rpm
= n1 x D1 = n2 x D2
Diameter puli yang dibutuhkan
= 37,62 rpm x 2,5 inci = 39,36 rpm x D2
D2
=
37,62 rpm x 2,5 inci
39,36 rpm
= 2,3 inci
b. Pupuk
Volume 1 putaran penjatah
= 44,6 cm3
Volume kebutuhan pupuk
= tinggi pupuk x panjang tray x lebar tray
= 0,5 cm x 29 cm x 14 cm
= 203 cm3
Jumlah putaran penjatah yang dibutuhkan =
=
203 cm3
44,6 cm3
kebutuhan pupuk
volume 1 putaran penjatah pupuk
= 4,55 putaran
Dari hasil percobaan 4,55 putaran dilakukan selama 10 detik
Maka jumlah putaran =
=
jumlah putaran yang dibutuhkan
10 detik
4,55 putaran
10 detik
x 60 detik/menit
x 60 detik/menit = 27,3 rpm
Volume pupuk hasil percobaan = tinggi pupuk x panjang tray x lebar tray
= 0,661 cm x 29 cm x 14 cm = 268,366 cm3
Universitas Sumatera Utara
49
Kelebihan volume pupuk
= volume hasil percobaan - volume kebutuhan pupuk
= 268,366 cm3- 203 cm3 = 65,366 cm3
Kelebihan putaran penjatah
=
=
Kelebihan jumlah putaran
=
=
kelebihan volume pupuk
volume 1 putaran penjatah pupuk
65,366 cm3
44,6 cm3
= 1,465 putaran selama 10 detik
kelebihan putaran penjatah
10 detik
1,465 putaran
10 detik
x 60 detik/menit
x 60 detik/menit
= 8,79 rpm
Jumlah putaran keseluruhan = jumlah putaran - Kelebihan jumlah putaran
= 27,3 rpm – 8,79 rpm = 18.51 rpm
Diameter puli yang dibutuhkan
= n1 x D1 = n2 x D2
= 27,3 rpm x 2,5 inci = 18,51 rpm x D2
D2
=
27,3 rpm x 2,5 inci
18,51 rpm
= 3 inci
Universitas Sumatera Utara
50
Lampiran 5. Kapasitas Efektif Alat
Kapasitas efektif alat
Ulangan
Jumlah tray (kotak)
Waktu (detik)
I
II
III
Rata-rata
2
2
2
2
25
25
25
25
Kapasitas efektif alat
=
Kapasitas efektif alat (ulangan 1)
=
Kapasitas Efektif
Alat (kotak/jam)
288
288
288
288
jumlah tray
waktu
25 detik
2 kotak
= 12,5 detik/kotak
=
=
Kapasitas efektif alat (ulangan 2)
=
12,5
3600
1
0,00347
= 0,00347 jam/kotak
= 288 kotak/jam
25 detik
2 kotak
= 12,5 detik/kotak
=
=
Kapasitas efektif alat (ulangan 3)
=
12,5
3600
1
0,00347
= 0,00347 jam/kotak
= 288 kotak/jam
25 detik
2 kotak
= 12,5 detik/kotak
=
=
12,5
3600
1
0,00347
= 0,00347 jam/kotak
= 288 kotak/jam
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 6. Daya Tumbuh Padi
Jumlah benih yang utuh pada percobaan yaitu :
Ulangan I
= 927 butir benih unggul,
50 butir benih rusak, dan
23 butir benih yang hilang
Ulangan II
= 933 butir benih unggul,
54 butir benih rusak, dan
13 butir benih yang hilang
Ulangan III
= 945 butir
46 butir benih rusak, dan
9 butir benih yang hilang
Rata-rata benih yang utuh
=
Rata-rata benih yang utuh
=
=
ulangan I+ ulangan II+ ulangan III
3
927+ 933+945
3
2805
= 935
3
Benih yang rusak
= 1000 – 935 = 65 butir
Persentasi kerusakan benih
=
=
Jumlah benih yang rusak
Jumlah benih
65 butir
1000 butir
x 100%
x 100%
= 6,5 %
Persentasi daya tumbuh I
=
=
Jumlah benih yang tumbuh
jumlah benih utuh
847
927
x 100%
x 100%
= 91 %
Universitas Sumatera Utara
52
Persentasi daya tumbuh II
=
=
Jumlah benih yang tumbuh
jumlah benih utuh
859
933
x 100%
x 100%
= 92 %
Persentasi daya tumbuh III
=
=
Jumlah benih yang tumbuh
jumlah benih utuh
862
945
x 100%
x 100%
= 91 %
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 7. Gambar
Tray kosong
Tray yang berisi dengan tanah
Tray yang berisi dengan tanah dan benih
Universitas Sumatera Utara
54
Tray yang sudah berisi tanah, benih dan pupuk
Alat penyemai benih padi sistem dapog dengan ukuran puli pada tanah 2,3 inci
dan puli pada pupuk 3 inci
Alat yang sudah terpasang scraft dan conveyor belt
Universitas Sumatera Utara
55
Wattmeter digital
Benih padi yang tumbuh pada tray
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian
Mulai
Dipersiapkan Bahan
Dipersiapkan Alat
Dihidupkan Alat
Dimasukkan bahan ke hopper
Diamati tanah, benih dan pupuk
yang jatuh di tray
Parameter
-Kapasitas Efektif Alat
-kebutuhan Daya Listrik
-Persentasi Daya Tumbuh (%)
Diulangi sebanyak tiga kali
Data
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
35
Lampiran 2. Prinsip Kerja dan Cara Kerja Pengoptimuman Alat
Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja alat penyemai benih padi sistem dapog yaitu kecepatan
putaran puli pada masing-masing penjatah harus di sesuaikan kecepatannya. Pada
kecepatan putaran penjatah tanah akan sedikit lebih cepat dari pupuk sedangkan
pada benih kecepatan puli sangat lambat. Kecepatan putaran puli akan
mempengaruhi banyaknya bahan yang jatuh pada tray, mempengaruhi kapasitas
efektif alat dan daya listrik yang digunakan.
Cara Kerja Pengoptimuman Alat
Cara kerja alat penyemai benih padi sistem dapog yaitu dengan mengisi
bahan-bahan sepeti tanah, benih dan pupuk ke dalam masing-masing hopper. Tray
kosong disiapkan di atas konveyor dengan posisi berada dibawah lubang
pengeluaran penjatah tanah. Kemudian motor listrik dihidupkan dan tray disusun
sejajar dengan tray sebelumnya agar bahan jatuh tepat pada setiap tray dan tray
bergerak secara beriringan secara kontiniu diatas konveyor. Apabila tray sudah
terisi semua bahan atau sudah sampai ke ujung konveyor maka ditampung oleh
operator kemudian siram air dengan shower dan disimpan di rak selama 15-20
hari untuk pertumbuhan bibit, penyiraman padi dilakukan 2 kali dalam sehari agar
tanaman tidak kering dan benih yang sudah berkecambah harus mendapatkan
sinar matahari yang cukup agar tanaman padi tidak menguning.
Alat ini sudah optimum, hal ini dapat ditunjukan pada tebal tanah dan
pupuk telah
mencapai 1,2 cm dan 0,5 cm. Tray
yang
dimodifikasi dapat
mempermudah perataan tanah dan pupuk sehingga padi tumbuh secara optimum.
Kapasitas efektif alat sudah optimum karena kecepatan putaran puli untuk
Universitas Sumatera Utara
36
mendapatkan ukuran tebal tanah dan benih sudah sesuai dengan ketentuan syarat
tumbuh benih. Daya listrik yang digunakan pada alat setelah dioptimumkan lebih
sedikit dibandingkan dengan alat sebelum dioptimumkan. Daya tumbuh padi
sangat optimum karena kerusakan pada benih sedikit dan daya tumbuh padi lebih
dari 90%. Hal ini sesuai dengan daya tumbuh benih padi yang berkualitas unggul.
Universitas Sumatera Utara
37
Lampiran 3. Gambar Teknik Alat
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
38
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
39
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
40
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
41
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
42
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
43
1 cm
14 cm
30 cm
4cm
28 cm
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
44
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
45
Gear box 40
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
46
EVI T.U. GINTING
130308090
2
Universitas Sumatera Utara
47
Lampiran 4. Diameter Puli Tanah dan Pupuk
Perthitungan diameter puli yang dibutuhkan
a. Tanah
= 77,66 cm3
Volume 1 putaran penjatah tanah
Volume kebutuhan tanah
= tinggi tanah x panjang tray x lebar tray
= 1,2 cm x 29 cm x 14 cm
= 487,2 cm3
Jumlah putaran penjatah yang dibutuhkan =
=
487,2 cm3
77,66 cm3
kebutuhan tanah
volume 1 putaran penjatah tanah
= 6,27 putaran
Dari hasil percobaan 6,27 putaran dilakukan selama 10 detik
Maka jumlah putaran =
=
jumlah putaran yang dibutuhkan
10 detik
6,27 putaran
10 detik
x 60 detik/menit
x 60 detik/menit
= 37,62 rpm
Volume tanah hasil percobaan = tinggi tanah x panjang tray x lebar tray
= 1,143 cm x 29 cm x 14 cm
= 464,058 cm3
Kekurangan volume tanah
= volume kebutuhan tanah – volume hasil percobaan
= 487,2 cm3- 464,058 cm3 = 23,142 cm3
Kekurangan putaran penjatah =
=
kekurangan volume tanah
volume 1 putaran penjatah tanah
23,142 cm3
77,66 cm3
= 0,29 putaran selama 10 detik
Universitas Sumatera Utara
48
Kekurangan jumlah putaran =
=
kekurangan putaran penjatah
10 detik
0,29 putaran
10 detik
x 60 detik/menit
x 60 detik/menit
= 1,74 rpm
Jumlah putaran keseluruhan = jumlah putaran + Kekurangan jumlah putaran
= 37,62 rpm + 1,74 rpm = 39,36 rpm
= n1 x D1 = n2 x D2
Diameter puli yang dibutuhkan
= 37,62 rpm x 2,5 inci = 39,36 rpm x D2
D2
=
37,62 rpm x 2,5 inci
39,36 rpm
= 2,3 inci
b. Pupuk
Volume 1 putaran penjatah
= 44,6 cm3
Volume kebutuhan pupuk
= tinggi pupuk x panjang tray x lebar tray
= 0,5 cm x 29 cm x 14 cm
= 203 cm3
Jumlah putaran penjatah yang dibutuhkan =
=
203 cm3
44,6 cm3
kebutuhan pupuk
volume 1 putaran penjatah pupuk
= 4,55 putaran
Dari hasil percobaan 4,55 putaran dilakukan selama 10 detik
Maka jumlah putaran =
=
jumlah putaran yang dibutuhkan
10 detik
4,55 putaran
10 detik
x 60 detik/menit
x 60 detik/menit = 27,3 rpm
Volume pupuk hasil percobaan = tinggi pupuk x panjang tray x lebar tray
= 0,661 cm x 29 cm x 14 cm = 268,366 cm3
Universitas Sumatera Utara
49
Kelebihan volume pupuk
= volume hasil percobaan - volume kebutuhan pupuk
= 268,366 cm3- 203 cm3 = 65,366 cm3
Kelebihan putaran penjatah
=
=
Kelebihan jumlah putaran
=
=
kelebihan volume pupuk
volume 1 putaran penjatah pupuk
65,366 cm3
44,6 cm3
= 1,465 putaran selama 10 detik
kelebihan putaran penjatah
10 detik
1,465 putaran
10 detik
x 60 detik/menit
x 60 detik/menit
= 8,79 rpm
Jumlah putaran keseluruhan = jumlah putaran - Kelebihan jumlah putaran
= 27,3 rpm – 8,79 rpm = 18.51 rpm
Diameter puli yang dibutuhkan
= n1 x D1 = n2 x D2
= 27,3 rpm x 2,5 inci = 18,51 rpm x D2
D2
=
27,3 rpm x 2,5 inci
18,51 rpm
= 3 inci
Universitas Sumatera Utara
50
Lampiran 5. Kapasitas Efektif Alat
Kapasitas efektif alat
Ulangan
Jumlah tray (kotak)
Waktu (detik)
I
II
III
Rata-rata
2
2
2
2
25
25
25
25
Kapasitas efektif alat
=
Kapasitas efektif alat (ulangan 1)
=
Kapasitas Efektif
Alat (kotak/jam)
288
288
288
288
jumlah tray
waktu
25 detik
2 kotak
= 12,5 detik/kotak
=
=
Kapasitas efektif alat (ulangan 2)
=
12,5
3600
1
0,00347
= 0,00347 jam/kotak
= 288 kotak/jam
25 detik
2 kotak
= 12,5 detik/kotak
=
=
Kapasitas efektif alat (ulangan 3)
=
12,5
3600
1
0,00347
= 0,00347 jam/kotak
= 288 kotak/jam
25 detik
2 kotak
= 12,5 detik/kotak
=
=
12,5
3600
1
0,00347
= 0,00347 jam/kotak
= 288 kotak/jam
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 6. Daya Tumbuh Padi
Jumlah benih yang utuh pada percobaan yaitu :
Ulangan I
= 927 butir benih unggul,
50 butir benih rusak, dan
23 butir benih yang hilang
Ulangan II
= 933 butir benih unggul,
54 butir benih rusak, dan
13 butir benih yang hilang
Ulangan III
= 945 butir
46 butir benih rusak, dan
9 butir benih yang hilang
Rata-rata benih yang utuh
=
Rata-rata benih yang utuh
=
=
ulangan I+ ulangan II+ ulangan III
3
927+ 933+945
3
2805
= 935
3
Benih yang rusak
= 1000 – 935 = 65 butir
Persentasi kerusakan benih
=
=
Jumlah benih yang rusak
Jumlah benih
65 butir
1000 butir
x 100%
x 100%
= 6,5 %
Persentasi daya tumbuh I
=
=
Jumlah benih yang tumbuh
jumlah benih utuh
847
927
x 100%
x 100%
= 91 %
Universitas Sumatera Utara
52
Persentasi daya tumbuh II
=
=
Jumlah benih yang tumbuh
jumlah benih utuh
859
933
x 100%
x 100%
= 92 %
Persentasi daya tumbuh III
=
=
Jumlah benih yang tumbuh
jumlah benih utuh
862
945
x 100%
x 100%
= 91 %
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 7. Gambar
Tray kosong
Tray yang berisi dengan tanah
Tray yang berisi dengan tanah dan benih
Universitas Sumatera Utara
54
Tray yang sudah berisi tanah, benih dan pupuk
Alat penyemai benih padi sistem dapog dengan ukuran puli pada tanah 2,3 inci
dan puli pada pupuk 3 inci
Alat yang sudah terpasang scraft dan conveyor belt
Universitas Sumatera Utara
55
Wattmeter digital
Benih padi yang tumbuh pada tray
Universitas Sumatera Utara