Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Peminjaman Uang pada Mahasiswa

Lampiran
Pedoman wawancara Perilaku Peminjaman
Uang pada Mahasiswa
Karakteristik Responden
Nama

:

Angkatan/Jurusan :
Usia

:

Jenis Kelamin

: Pria / Wanita

Tempat tinggal

:


Asal daerah

:

Jumlah Uang Saku :

Pertanyaan:
Motivasi Peminjaman Uang
1. Berapa kali dalam sebulan anda meminjam uang?
2. Pada siapa anda biasanya meminjam uang?
3. Anda lebih sering meminjam pada siapa?
4. Apa alasan anda meminjam uang?
5. Biasanya anda meminjam uang untuk apa?
6. Pernah atau tidak anda meminjam uang padahal
anda sebenarnya punya uang?

Menutup Hutang dengan Pinjaman yang lain
7. Pernahkah

anda


meminjam

uang

untuk

membayar pinjaman yang lain Meminjam uang
bagi anda merupakan beban atau bukan?
8. Apakah

anda

mudah

untuk

mendapatkan

pinjaman?


Komitmen Pengembalian Uang
9. Apakah

anda

pernah

ditagih

oleh

pemberi

pinjaman?
10. Setelah anda memiliki uang maka anda akan
segera mengembalikan pinjaman uang anda atau
lebih memilih untuk menunggu sampai waktu
yang anda janjikan untuk mengembalikannya?


Transkrip Wawancara Responden 1
Karakteristik Responden
Nama

: Vani

Angkatan/Jurusan : 2012 Akutansi
Usia

: 20

Jenis Kelamin

: Wanita

Tempat tinggal

: Kos

Asal daerah


: Cirebon

Jumlah Uang Saku : Rp. 2000.000/bulan
Anak ke -

: 1 dari 2 bersaudara

Tgl: 5 Januari 2015
Peneliti

: Berapa bersaudara?

Vani

: 2

Peneliti

: Dua bersaudara. Tau enggak penghasilan

orangtua sebulan berapa?

Vani

: Enggak tau hehehe…

Peneliti

: Kalau enggak kira-kira perbulan dikasih
uang berapa?

Vani

: Ooh, udah.. tauu.

Peneliti

: Berapa?

Vani


: Dua, tapi itu nyambung sama kos sih ci.

Peneliti

: Dua plus kos gitu ya?

Vani

: Heeh. Itu udh termasuk sama semuanya
itu.

Peneliti

: Terus, tadi pas ditanya seberapa sering
anda meminjam tadi jawabnya dua yah.

Vani

: Heeh.


Peneliti

: Biasanya pinjem sama siapa?

Vani

: Anak kos

Peneliti

: Sama temen deket gitu ya?

Vani

: heeh! Anak kos temen deket.

Peneliti

: Biasanya buat apa?


Vani

: Buat apa? Biasanya kalau lagi belanja tuh
loh ce, belanja di warung

Peneliti

: Belanja di warung maksudnya kamu ga
bawa uang cukup terus pinjem atau
kamu enggak bawa uang?

Vani

: Kadang ga bawa uang…kadang tuh ga
niat beli tapi temen beli, “Aduuh butuh ga
ya?” Gitu jadinya ci padahal ga niat.

Peneliti


: Oooh tiba-tiba kepengen, beli tapi ga bawa
cukup uang?

Vani

: Heeh.

Peneliti

: Berarti itu termasuk,

kalau misalnya

kamu jalan-jalan, udah gitu tau-tau ada
barang yang kamu butuhin lagi diskon,
gitu?
Vani

: Ga pernah


Peneliti

: Cuma itu doang.

Vani

: Iya ke warung, kalau ga tempat makan ce.
Kalau misal ke tempat belanja ya pasti
bawa uang, kalau ke Supermarket doang
sih hahahahah.

Peneliti

:

Ooo

gitu

terus…berarti

kadang

sebenarnya kamu punya uang cuman
karena

hal-hal

lain

jadi

kamu

milih

pinjem dulu gitu ya? Karena ga bawa?
Vani

: Iya karena ga bawa nyampe kos diganti.

Peneliti

: Berarti ga pernah kan beli sesuatu pake
uang pinjeman padahal ditabungan ada
uang

soalnya

takut

berkurang

target

jumlahnya jadi mending pinjem aja?
Vani

: Target sih ada tapi ga mungkin sampe
digantiin sampe satu bulan yang akan
datang. Hahah ga mungkin jadi beberapa
orang sih langsung diganti. Kalau ga
pulang,

kalau

enggak

besoknya.

Pas

pulang kalau enggak besoknya 2 hari lagi
gitu.
Peneliti

: Pernah enggak kehabisan uang bulanan?

Vani

: Sisa ci. Kan aku juga hemat-hemat ga tak
abisin semua lah.

Peneliti

: Terus, pas pinjem itu rasanya jadi beban
atau gimana?

Vani

: Ya cuman inget aja enggak beban-beban
banget.

Peneliti

: Ooo cuman inget punya utang kesini, ntar
balikin gitu?

Vani

: Iya, keingetan.

Peneliti

: Terus biasa kamu bilang pinjem gitu sama
temen gampang dikasihnya gitu?

Vani

: Heeh, dikasih-kasih aja. Mungkin udah
kenal sih ci jadi udah biasa. Kalaun
temennya

orangnya

gimana

mungkin

enggak mau kali ya. Ini sih yang deket sih
ci.
Peneliti

: Terus kamu pinjem uang pernah ditagih
enggak sama orang yang ngasih pinjem?

Vani

: Heeh, pernah hehehe. Contohnya paling,
“Aku juga mau pake”. Ya udah jadi tak
kembaliin gitu ci. Dia juga mau pake.

Peneliti

: Berarti kalau kamu pinjem uang, kamu
bilang nanti ya tak balikin?

Vani

: Heeh, langsung kalau aku udah ngomong
ya nanti sorenya langsung. Ya atau ga
dianya langsung nagih kalau ga aku yang
langsung balikin.

Peneliti

: Oo berarti segera dibalikin, pernah ga
pinjem uang dadakan karena sakit misal?

Vani

: Ga pernah.

Peneliti

: Taruhan?

Vani

: Taruhan? Ga pernah.

Peneliti

: Berarti selain ga bawa uang cukup, ga
bawa uang ke warung itu pernah pinjem
gara-gara apalagi?

Vani

: Paling itu ci. Paling kalau diajak temen
jalan-jalan.

Aku

mikirkan

jalan-jalan

kemana? Kalau aku kan enggak lagi mau
beli apa-apa, ya aku kan enggak bawa
uang biasanya ya, tapi kadang ngeliat ada
barang, “Ih, lucu ya.” Ya udah paling aku
tanya temenku apa, aku tanya temenku
dulu bawa uang enggak? Bawa uang
berapa? Hehehhe talangin dulu. Gitu
berartikan posisikan aku enggak bawa
uang, terus kadang uang bawa tapi ke
bapak warung uangnya ga cukup gitu.
Pinjemnya ke temen enggak ke bapak
warungnya.
Peneliti

: Ooo. Ga pernah kan pinjem uang buat
bayar utang lainnya?

Vani

: Ga, ga pernah.

Peneliti

: Ga pernah….terus…kalau pinjem ratarata berapa?

Vani

: Rp. 20.000an paling. Masih berapa lembar
lagi ci?

Peneliti

: hahahah udah sih itu doang. Makasih
banyak ya.

Vani

: Oo Ok ci.

Peneliti

: Entar ya kalau ada data yang diperluin
lagi tak hubungi kamu.

Vani

: Ok ci.

Transkrip Wawancara Responden 2 dan 3

Karakteristik Responden
Nama

: Rissa

Angkatan/Jurusan : 2013 Akuntansi
Usia

: 19

Jenis Kelamin

: Wanita

Tempat tinggal

: Kos

Asal daerah

: Cirebon

Jumlah Uang Saku : Rp. 2000.000/bulan
Anak ke -

: 1 dari 2 bersaudara

Nama

: De

Angkatan/Jurusan : 2013 Akuntansi
Usia

: 19

Jenis Kelamin

: Pria

Tempat tinggal

: Kos

Asal daerah

: Bali

Jumlah Uang Saku : Rp. 1800.000/bulan
Anak ke -

: 3 dari 3 bersaudara

Tgl: 15 Desember 2014
Peneliti

:

Ok,

ni

kan

De kemaren

cici

udah

wawancara Sule, kan ngomong kalau dia
pinjem uang kalau ga sama kamu sama
Hanhan, jadinya kalau sama kalian bisa

saling crosscheck datanya. Nah, kamu
sendiri ke Sule pinjemnya.. pernah pinjem
atau?
De

: Gak pernah.

Peneliti

: Terus?

De

: Gak pernah. Aku pernah minjemin doang.
Aku kayanya ga pernah minjem duit deh.

Peneliti

: Gak pernah minjem duit tapi…

De

: Ok,

cuman..

ga,..ga..maksudnya..kalau

minjem duit dalam skala besar? Atau
dalam skala…
Peneliti

: Terserah, pokoknya cuman minjem duit
aja.

De

: Misalnya “Eh, bayarin dulu ini.” Ya, ya
pernahlah. Dikira skala besar..satu juta..

Peneliti

: ooh, ga. Itu mau invest apa ya? Itu mau
itu invest namanya.

De

: o..oo..

Peneliti

: Kaya gitu pernah?

De

: Pernah..pernahlah.

Peneliti

: Misalnya kaya gitu sebulan…kira-kiralah
kamu pernah?

De

: Berapa hari atau berapa kali?

Peneliti

: Berapa kalinya gitu, rata-rata.

De

: Berapa

kali.

soalnyakan
dipinjem

Paling

kalau

dulu,

lupa

makan

dua

kalilah,

ngambil

kan

pinjem

dulu

misalkan, ntar ngambil langsung balik.
Peneliti

: Eeee…Rissa?

Rissa

: Sama, 2 sampe 3 lah. Kalau lupa, apa,
kalau ga ada uang kecil mau jajan gitu.

Peneliti

: Pinjem dulu?

De & Rissa : Iya, iya.
Peneliti

: Berarti kalian tuh sebenernya ada duit
tapi karena ga bawa gitu?

De

: Iya…

Peneliti

: Nah, biasanya kalau minjemnya itu sama
siapa?

De

: Temen..biasanya

sih

pinjem

sama

temen…yang udah deket gitu. Soalnya
kalau sama yang ga deket, takutnya
imagenya jadi jelek tukang pinjem duit
gitu.
Peneliti

: Kalau Rissa?

Rissa

: Sama..paling temen yang diajak makan
tuh yang deket-deket.

Peneliti

: Sorry nih kemaren cici kan ngomong sama
Van, sempet wawancara Van juga. Ga tau
itu gurau atau ga, cici dengernya gini, “Itu
tuh

Ce,

Nerrisa Ce”.

“Kenapa?”

“Dia

pinjem

dulu

buat

kulakan

baju

..hahahah.” Aku ga tau sih bercandaan
apa gimana.
Rissa

: Fani mana ya?

Peneliti

: Fani…Faninya…depan Foodcourt.

De

: Foodcourt Mongin.

Peneliti

: Heeh.

Rissa

: Oh, ini. Ini waktu itukan dia beli baju.
Jadi dia beli baju kan, kalau aku kan
uangnya di depan dulu. Jadi misalkan dia
beli

baju

Rp.50.000.

Nah

aku

tuh

biasanya kalau sama pembeli, inikan
kalau dibisniskan laen lagi. Kalau sama
pembeli aku tuh minta uangnya dulu.
Jadi

misalkan

dia

beli

baju

harga

Rp.50.000, aku minta dulu ya uangnya
Rp.50.000 soalnya buat kirim barangnya
harus bayar, gitu.
Peneliti

: Ooo.

Rissa

: Karena sistemnya itu. Kalau misalkan
yang buat pribadi, yang buat aku makan,
kalau ga buat angkot atau apa itu ga.

Peneliti

:

Kalau boleh tau kalian perbulannya
dikasih berapa ya buat biaya hidup?

De

: Dia dulu atau aku dulu?

Peneliti

: Kamu dulu.

De

: Rp.1.800.000

Peneliti

: Udah sama uang kos atau?

De

: Udah sama uang kos.

Peneliti

: Rissa?

De

: Kalkulator?

Rissa

: Mungkin… 9 ya. 900.

Peneliti

: 900 tanpa kos?

Rissa

: Iya tanpa kos. Eh… sama, sama.

Peneliti

: 900 sama kos? Itu perbulannya?

De

: Gila boros banget.

Rissa

: Aku tuh juga nambah-nambah.

Peneliti

: hahah..tadi bilang 900 sama kos?

Rissa

: Heeh.

Peneliti

: Wow. Terus biasanya karena ga bawa
uang minjemnya? Atau ada hal lain?

De

: Aku sih cuman belum ngambil gitu doang.
Belum
Bank

ngambil aku, belum ngambil di
maksud

bukan

karena

belum

dikirimin. Belum dikirimin sih, aku rasa
ga pernah.
Peneliti

: Rissa juga sama?

Rissa

: Heeh.

Peneliti

: Heem

berarti…kalau

pinjem

itu

bagi

kalian rasanya tuh keinget terus, jadi
beban atau gimana?
Kedua partisipan terlihat berpikir sejenak.

Peneliti

: Atau biasa aja? Hahaha.

De

: Tergantung hahaha.

Rissa

: Misalkan sama temen deket itu ga beban
sih tapi kalau ketemu pasti, kan kalau
ketemu pasti aku kasihlah.

Peneliti

: Oo gitu. De juga gitu?

De

:

Soalnyakan

kalau

sama

temen

dia

nagihnya kan, ga, ga kira-kira. “Oi, siniin
duitnya!” Kalau sama orang lain..
Peneliti

: Hoo, brarti bisa dibilang kalau kalian
pernah ditagih gitu sama yang minjemin
duit?

De

: Ngingetinlah ya dengan nada menagih
hahahah. Biasa, biasa.. aku sih ngingetin
hahaha.

Peneliti

: Ok..ok hahahaa. Eee terus berarti untuk
katagori eee…pernah ga kalian pinjem
uang karena kalian butuh mendadak
misalnya kalian sakit atau tiba-tiba perlu
untuk berobat?

De

: Belum! Belum!

Peneliti

: Ya, masih baru juga sih, setahun hahaha.

De

: Hahah.. iya bener..bener..bener hahaha
(sambil mengangguk-anggukan kepala).

Peneliti

: Eee atau misalkan, lagi jalan-jalan, ga
bawa uang gitu ada barang yang dipengen
gitu akhirnya pinjem dululah gitu?

Rissa

: Pernah, apa..(tampak berpikir) kayanya
sih pernah. Ya, karena itu kekurangannya
tuh belum diambil, bawanya misalkan
ngepas.

Peneliti

: Eeehm…terus tiba-tiba pengen gitu, liat
barang pengen?

Rissa

: Heeh. “Eh, ini beliin dulu nanti tak ganti
di kos”. Atau ga kapan, besok-besoknya.

Peneliti

: Kalau kamu? juga?

De

: Kalau aku kayanya ga pernah deh.

Peneliti

: Dia ini banget ya duitnya hahaha.

Rissa

: Iya, bayangin aja dia tuh. Keliatan kan
bedanya kan hahaha.

De

: Ga, ga mungkinkan kaku jadinyakan
harus..takut pinjem.

Peneliti

:

Ehmm

terus…(mengecek

daftar

pertanyaan).
De

: Takut pinjem, takut ga bisa balikin
hahaha.

Peneliti

: Takut ga bisa balikin? Ada juga rasa gitu
yah?

De

: Iya, kalau pinjem sepuluh rebu mah ya,
bisa mengertilah. Sepuluh rebu paling ga
di ganti hahahaa.

Peneliti

: Hahahah..terus
misalkan
Butuh

kalian..

barang,

barang,

itu

barang

termasuk

eee..apa

biasa
itu

istilahnya?

bulanan
ada

kalau

butuh

diskon

ada

kemungkinan ga kalian beli? Biarpun ga
ada uang?
De

: Mungkin biarpun rasanya ga enak terus
ga tau, mungkin kita beli.

Rissa

: Ni

apa

nih?

Barang..barang

atau

makanan? (kelihatan bingung).
Peneliti

: Misalkan sesuatu yang dibutuhin tiap
bulannya misalkan apalah.. misalkan ee..
Biasanya anak kos kadang bikin nasi
sendiri, misalnya beli beras, lagi ada
diskon biasa beli sekilo jadinya dua kilo
karena

diskon

gitu.

Berarti

ada

kemungkinan untuk beli?
De

: Pasti kayanya hehehe.

Rissa

: Pasti hahaha. Kalau ada diskon biarpun
ga guna sekarang juga udah…di beli
aja...Ntar juga bakal kepake di kos. Kita
kan

anak

ekonomi

jadi

prinsipnya

ekonomi banget hahaha.. (Menerangkan
dengan semangat)
Peneliti

: Ya

ekonomi

bener

ya,

yakan

mang

wawancara ekonomi hahah.
De

: Harus menerapkan prinsip.

Peneliti

: Bagus, bagus sedini mungkin (sambil
mengangguk-angguk).

Eee

pertanyaanya

gimana

agak-agak

ini
ya?

Pernah ga pinjem uang buat bertaruh?
De&Rissa : Ga pernah.
Peneliti

: Selain

yang

cici

sebutin,

kira-kira..

pernah ga? Hal mendesak, ada diskonan
terus barang yang disukai ga bawa uang,
mendadak ada keperluan. Ga pernah ya?
Keduanya menggelengkan kepala.
Peneliti

: Terus

untuk

komitmen

pengembalian.

Nah, waktu kalian pinjem itu tuh kalian
bilang kira-kira kapan gitu dibalikinnya?
De

: Iya.

Rissa

: Iya.

De

: Soalnya kalau ga dibilang, ga, ga..

Peneliti

: Ga, ga dikasih? hahah

De

: Hahahah iya.

Peneliti

: Terus tapi kalian selama ini ee.. gampang
ga sih ngomong ma temen, “Eh, butuh
duit dong, ee pinjem dulu.” Gitu gampang

dikasinya apa ga? Apa temennya bilang,
“Nanti harus begini loh, harus gitu.” Apa
gimana?
De

: Iya,

“Nanti

di

ganti

ya.”

(Berusaha

menjelaskan bahwa temannya yang akan
memberi pinjaman uang akan berbicara
seperti itu).
Peneliti

: Tapi dikasih?

De

: Dikasih..dikasih

Rissa

: Paling ditanya, “Kapan nih, kapan nih
balikinnya?”

Peneliti

: Kira-kira

kapan

gitu

ya.

Nah,

kalau

misalnya balikin, kalian misalnya janjiin
tanggal 10 nih sebenernya tanggal 5 udah
ada duit, itu kalian balikin atau nanti
tunggu tanggal 10?
Rissa

: Tergantung ketemu enggaknya sih itu
hahaah.

De

: Pertanyaannya boleh juga ya hahaha. Iya
yah gitu aja.

Rissa

: Iya hahaha.

Peneliti

: Ini malah ngasih ide, kayanya salah.
Hahaha..

De

: Kalau aku sih iya ketemu sih. Ketemu
langsung balikin.

Peneliti

: Kalau

ketemu

langsung

balikin.

Ga

sengaja cari orangnya gitu?
Rissa

: Soalnya biasanya kita... Kalau aku sih
pinjemnya enggak pake tanggal. Paling
misalkan, “Talangin dulu dong, ntar gue
ganti besok.” gitukan. Besoknya belum
ada ya besoknya lagi, besoknya lagi,
besoknya lagi.

Peneliti

: Besoknya orang Jawa hahaha.

De

: Hahaha karet banget.

Peneliti

: Tapi kalian tadi ngomong pernah ditagih
sama yang itu ya?

De

: Iya, ditagih temen deket.

Peneliti

: Itu karena… istilahnya kalian yang lupa
bayar ke dia?

De

: Kalau aku sih iya.

Peneliti

: Ooo.

Rissa

: Bayar makan aja kita lupa.

De

: Iya, lupa. Ini tuh kita belum bayar waktu
kita beli.

Peneliti

: Hahahaah.. waduh.. Eee apa lagi ya?
Pernah ga pinjem uang buat nalangin
dulu uang yang kalian pinjem?

De

: Yah?

Peneliti

: Misalnya kamu ditagih nih, ga bawa uang
juga terus pinjem dulu sama temen kamu

gitu, nalangin dulu. Pernah enggak atau?

De

: Pinjem.. pinjem uang buat?

Peneliti

: Heeh.

De

: buat nutupin utang gitu? Enggak pernah
hahaha..

Rissa

: Pinjem uang buat?

De

: “Apa?

Gimana?

Minjem

buat

nutup

pinjeman lain gitu? Ga, ga pernah. Itu
sih…parah banget. Kalau pinjem 10, 20
sih kadang ga dibalikin, lupa, iya masih
ga

papah…kalau

itu

sih…kampret

banget.” Misalkan elu ngutang ma gue, lu
pinjem ma Dita buat lunasin utangnya.
Ya kan lu utangnya ke dia jadi.
Rissa

: Ooo gitu. Ga kayanya.

Peneliti

: Heem,

terus

enggak

pernah

juga

eee..bener-bener kehabisan uang bulanan
belum

pernah

yah?

kalian?

Atau

maksudnya gini, jadi kalian kehabisan
duit nih, udah tanggal mepet 28 lah,
misalkan dikirim tuh tanggal 2, kan
masih ada beberapa hari gitukan. Nah,
terus kalian tuh ya minjem dululah buat
makan misalnya, pernah atau enggak?

De

: Hem..kalau itu, belum pernah kayanya.
Soalnya jauh hari sebelum habis aku
udah, “Aduh habis nih.”

Peneliti

: Oohoho

udah

ada

keluhan-keluhan

hahaha.. Ok.
Rissa

: Kalau aku paling nombok dari uang
dagangan

Peneliti

: Oo ngambil uang dagangan. Kisaran yang
kalian pinjem berapa biasanya?

De

: Paling Rp.10.000an

Risa

: Aku kira-kira Rp. 20.000

Semua terdiam saat peneliti memeriksa kembali
daftar pertanyaan.
Peneliti

: Eeem.. udah sih cuman itu doang. Thanks
you banget ya.

De & Rissa: Iyaaaa Ci sama-sama.

Wawancara tambahan
Peneliti

: De ma Risaa biasa kalau kamu pinjam
sama teman tuh kira-kira berapa
banyak?

De

: Ya, kurang lebih Rp. 10.000 lah

Rissa

: Kalau aku kira-kira Rp. 20.000 .

Peneliti

: Ooo gtu. Ya udah Trims ya.

Transkrip Wawancara Responden 4

Karakteristik Responden
Nama

: Andre

Angkatan/Jurusan : 2012 Akutansi
Usia

: 20

Jenis Kelamin

: Pria

Tempat tinngal

: Kos

Asal daerah

: Solo

Jumlah Uang Saku : Rp. 1.250.000/bulan
Anak ke-

: 1 dari 3.

Biaya kos/bulan

: 450.000

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 1.200.000

Tgl 15 Januari 2012
Peneliti

: Dre, ganggu bentar ya.

Andre

: Iy Ci boleh.

Peneliti

: Pernah pinjem uangkan?

Andre

: Pernah

Peneliti

: Kalau kira-kira sebulan tuh bisa pinjem
berapa kali?

Andre

: Kira-kira..5-6 deh. Rata-rata loh…

Peneliti

: Biasanya pinjemnya be sapa?

Andre

: Adik..hahahah

Peneliti

: Selain be adik? Temen gitu pernah?

Andre

: Temen pernah…

Peneliti

: Tapi paling sering sama?

Andre

: Adek… wkwkwkwkwk

Peneliti

: Terus alesannya pinjem duit apa ek?

Andre

: Kenapa

pinjem?

Eeee…belum

uang…terus..kadang

kehabisan

ambil
uang,

terus ditawari ditalangi sek, dibayari
dulu kalau makan sama adek.”
Peneliti

: Ooo..

Andre

: Apalagi ya? Hem…

Peneliti

: Sebenere sebagian uang e buat apa?

Andre

: Heh?

Peneliti

: Pinjem biasanya dipake buat apa?

Andre

: Biasane…be adek biasane makan, ne gak
buat seminar gitu. Pokok’e buat kuliah
lah istilah e. Eee.. kuliah dan kehidupan
sehari-hari.

Peneliti

: Terus berarti sebenernya… bisa dibilang
sebenernya

pernah

punya

uang,

sebenernya punya uang tapi pinjem?
Andre

: Heem.

Peneliti

: Gitu toh?

Andre

: Heem

Peneliti

: Terus pernah ga pinjem gara-gara kamu
sakit terus perlu biaya pengobatan gitu
pernah ga?

Andre

: Ga sih.

Peneliti

: Terus misalkan jalan-jalan kamu ga bawa
uang, terus ada barang sing pengen bo
beli terus pinjem?

Andre

: Pernah..pernah.

Peneliti

: Sering ga?

Andre

: Eeee kalau itu sih sering kali yah wkwwk.

Peneliti

: Terus pernah ga kamu jalan-jalan juga
terus nemu barang yang lagi diskon,
misal

sabun

biasa

beli

cuman

dua

karena diskon beli tiga apa empat tapi
pinjem uang?
Andre

: Pernah.

Peneliti

: Pernah gak ini, kamu lebih baik pinjem
uang daripada istilahnya tabunganmu
tuh.. kamu punya standar tabungan
berapa.. misal dua juta. Terus kamu ga
punya uang lagi, sebenernya mau beli
barang tapi kamu tuh tetep pengen
tabungan tuh tetep dua juta, jadi kamu
pinjem sek. Pernah ga?

Andre

: Gitu.., kayanya jarang deh. Soalnya
misalkan aku pengen, pengen beli barang
aku pake tabunganku itu. Jadi misal’e
tabungankan pasti berkurang, ya aku
harus, harus nambah tabungan lagi.

Peneliti

: Ooo. Pernah ga pinjem uang buat
taruhan?

Andre

: Haah?

Peneliti

: Taruhan?

Andre

: Gaklah, aku ga pernah
taruhan…wkkwkwkw

Peneliti

: Ya kan sapa tau. Akukan cuman tanya?
ahahah

Andre

: Ga ah, aq ga pernah taruhan.

Peneliti

: Selain yang tadi disebutin misalnya jalanjalan nemu barang ga da uang, terus
diskonan, makan, pernah pinjem buat
hal lain gak?

Andre

: Pernah misal’e beli bensin, terus misal’e
butuh, beli apa ya? Misal’e lagi.. okelah
lagi membutuhkan aku ga bisa ambil
baru aku pinjem.

Peneliti

: Kalau boleh tau sebulan’ e tanpa uang
kos?

Andre

:

Berarti

satu

bulan’e

empat

minggu

berarti Rp 1.200.000.
Peneliti

: Terus pas pinjem itu kamu rasane piye?
Ada beban, inget terus gitu punya utang
atau biasa aja? piye?

Andre

: Kalau sama temen pasti inget, misalnya
temen… eh, sama adek, biasanya sih
jarang sih.

Peneliti

: Kalau ditagih doang ya? hahaha

Andre

: Iya, heeh.

Peneliti

: Berarti kalau sama temen pernah ga sih
di tagih?

Andre

: Kalau sama temen pernah, pernah juga
ditagih.

Peneliti

: Pernah ditagih. Itu karena kamunya lupa,
lupa bayar apa piye?

Andre

: Aku minta supaya aku diingatkan.

Peneliti

: Woah..

Andre

: Soale kan, kadang lupa kan, misalkan
kadang pinjem sama temen, dirasa ga
punya hubungan kan ya udah.

Peneliti

: Hahaha

Andre

: Ya, mang kadang inget kadang ga kan.

Peneliti

: Mang sing dipinjemi tuh temen baik atau
cuman biasa..temen?

Andre

: Heh?

Peneliti

: Yang bias abo pinjemi tuh temen deket
maksudnya temen maen atau sehari-hari
ngerjake tugas bareng atau temen-temen
biasa wae?

Andre

: Ya, temen sing deket.

Peneliti

: Berarti bisa dibilang kamu gampang wae
dapet pinjeman gitu. Tinggal ngomong
dapet pinjeman. Gak pernah sing rewel
piye?

Andre

: Ya..

Peneliti

: Misalkan pinjem, kamu pernah janjiin
gak balikin kapan gitu?

Andre

: Pernah, ya pastilah..Orang masalah kaya
gitu pasti janji toh yoh.

Peneliti

: Eee…misalkan nih kamu janjiin tanggal
5, sebenernya kamu tanggal dua udah
ada uang buat balikinnya. Nah kamu
tunggu

tanggal

lima

atau

sesegera

mungkin?
Andre

: Sesegera mungkin

Peneliti

: Kalau temenku kemaren jawabnya lucu
ek. Ya seketemun’e. Pernah ga pinjem

Andre

: Kalau aku sih misal’e kalau udah ada ya
aku balikin.

Peneliti

:

Pernah

gak

pinjem

sama

temen?

maksud’e sing jarang ketemu. Memang
deket cuman misalkan jadwalnya beda,
kamu dimana, kamu dimana gitu.
Andre

: Dulu pernah.

Peneliti

: Terus balikin’e sesuai tanggal, kalau
ketemu apa piye?

Andre

: Nunggu ketemu wkkwwk.. Lah gimana?

Peneliti

: Tapi ya dibilang pernah ditagih juga?

Andre

: Heem, nagih’e secara ini sih…ga
langsung.

Peneliti

: Apalagi yah?

Andre

: heeheh

Peneliti

: Jadi bisa dibilang kamu pinjem uang tuh
keadaan mendesak apa gaya ya? Atau
hanya karena belum ambil kebanyakan?

Andre

: Hem…ga mendesak. Eh, ya mendesak
tapi karena tapi males ambil uang atau
ga da waktu makannya pinjem.

Peneliti

: Ooo tapi pernah ga istilahnya kehabisan
uang kiriman sama sekali sampe mau
makan aja pinjem?

Andre

: Ne, itu sih ne misalkan uangnya habis,
aku make uang tabungan. Jadi, apa?
Sebisa

mungkin

gak,

mengurangi

minjem, mengurangi apa? Mengurangi
pinjem orang, misal ada uang ya aku
pake itu.
Peneliti

: Pake uang yang ada sek?

Andre

: Heem.

Peneliti

: Heeemm…sebener’e cuman itu sih. Udah

Andre

: Hehehe

Peneliti

: Trims ya Ndre.

Wawancara tambahan
Peneliti

: Ndre, biasa kalau kamu pinjam sama
teman tuh kira-kira berapa banyak?

Andre

: Ya, kurang lebih Rp. 25.000

Peneliti

: Ooo ok. Pernah pake uang pinjeman buat
nutup utang laennya ga?

Andre

: Ga, ga pernah.

Peneliti

: Ooo gtu. Ya udah Trims ya Ndre.

Transkrip Wawancara Responden 5 & 6

Karakteristik Responden
Nama

: Les

Angkatan/Jurusan : 2013 Akutansi
Usia

: 19

Jenis Kelamin

: Wanita

Tempat tinggal

: Kos

Asal daerah

: Purwokerto

Anak ke -

: 1 dari 3 bersaudara

Biaya kos/bulan

: 450.000

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 600.000

Nama

: Nae

Angkatan/Jurusan : 2013 Akutansi
Usia

: 20

Jenis Kelamin

: Wanita

Tempat tinggal

: Kos

Asal daerah

: Purwokerto

Anak ke -

: 1 dari 2 bersaudara

Biaya kos/bulan

: 450.000

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 1.000.000

Tgl: 8 Januari 2015
Peneliti

: Anak keberapa dari berapa bersodara?

Nae

: Satu dari tiga

Peneliti

: Perbulan kira-kira dikasih berapa?

Les

: Enam ratus ribu.

Peneliti

: Kosnya?

Les

: Empat ratus lima puluh ribu Ci.

Peneliti

: Seberapa

sering

meminjam

dalam

sebulannya?
Les

: Dua, eh tiga deng.

Peneliti

: Kalau Nae?

Nae

: Anak pertama dari dua

Peneliti

: Perbulannya?

Nae

: Dikasih satu juta.

Peneliti

: Kos tiap bulannya?

Nae

: Empat ratus lima puluh ribu.

Peneliti

: Seberapa sering pinjem?

Nae

: Aku sih jarang sih, paling dua kali
sebulan.

Peneliti

: Kalian biasa pinjem sama siapa?

Les

: Temen

Nae

: Sama.

Peneliti

: Biasanya buat apa Les?

Les

: Buat makan, kadang buat fotokopi bahan.

Peneliti

: Kalau Nae?

Nae

: Paling buat makan juga soalnya belum
ambil di ATM.

Peneliti

: Pernah ga kalian pinjem uang soalnya
sakit dan tiba-tiba perlu untuk berobat?

Les

: Ga sih.

Peneliti

: Nae?

Les

: Ga juga.

Peneliti

: Eee atau misalkan, lagi jalan-jalan, ga
bawa uang gitu ada barang yang dipengen
gitu akhirnya pinjem dulu gitu?

Les

: Pernah...(tampak berpikir) kalo aku sih
pernah..

Peneliti

: Kalau kamu? juga?

Nae

: Ga, kalo itu sih ga pernah.

Peneliti

: Ehmm

terus…(mengecek

daftar

pertanyaan). Kalau misalkan kalian butuh
barang, bulanan terus, barang itu ada
diskon ada kemungkinan ga kalian beli?
Biarpun ga ada uang?
Les

: Mungkin sih.

Nae

: Ga kalo aku.

Peneliti

: Berarti pernah ga kalian beli sesuatu pake
uang pinjeman padahal ditabungan ada
uang

soalnya

takut

berkurang

target

jumlahnya jadi mending pinjem aja?
Nae

: Ga. Biasa kalau gitu aku milih pulang
dulu.

Les

: Ga pernah juga.

Peneliti

: Pernah enggak kehabisan uang bulanan?

Les

: Pernah tuh ci.

Nae

: Ga ci, soalnyakan kalau gitu aku pulang
jadi aman di rumah

Peneliti

: Terus, pas pinjem itu rasanya jadi beban
atau gimana?

Les

: Ya cuman inget aja enggak beban-beban
banget.

Nae

: Yaaa..inget.

Peneliti

: Terus biasa kamu bilang pinjem gitu sama
temen gampang dikasihnya gitu?

Les

: Iya, dikasih-kasih aja. Ga pernah bawel

Nae

: Iya bener

Peneliti

: Terus kamu pinjem uang pernah ditagih
enggak sama orang yang ngasih pinjem?

Les

: Heeh, pernah pas ketemu gitu.

Nae

: Ga.

Peneliti

: Kalau buat taruhan?

Les

: Taruhan? Ga pernah.

Nae

: Ga pernah juga.

Peneliti

: Terus cara balikinnya kalian gimana?
Segera setelah ada duit atau gimana?

Les

: Iya segera pas dapet uang.

Nae

: iya setelah dapet uangnya.

Peneliti

: Pernah ga janjian balikin gitu tanggal
berapa terus ada uang lebih cepet jadi
kalian balikinnya lebih cepet juga?

Nae

: Kalau ketemu iya.

Les

: Iya bener tuh.

Peneliti

: Heem gitu. Y sudah cuman itu kok. Trims
ya.

Les

: Iya Ci.

Nae

: Iya kak sama-sama.

Wawancara tambahan
Peneliti

: Les, biasa kalau kamu pinjam sama
teman tuh kira-kira berapa banyak?

Les

: Berapa ya? Ya, kurang lebih Rp. 20.000

Peneliti

: Ooo ok. Pernah pake uang pinjeman buat
nutup utang laennya ga?

Les

: Ga, ga pernah.

Peneliti

: Ooo gtu. Ya udah Trims ya Les.

Transkrip Wawancara Responden 7

Karakteristik Responden
Nama

: Mic

Angkatan/Jurusan : 2011 Manajemen
Usia

: 21

Jenis Kelamin

: Pria

Tempat tinggal

: Kos

Asal daerah

: Manado

Anak ke-

: 1 dari 2 bersodara.

Biaya kos/bulan

: 350.000

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 700.000

Tgl: 4 Febuari 2015
Peneliti : Mik, ge sibuk? cuman mau nanya-nanya
dikit.
Mic

: Ga pa. Gimana?

Peneliti : Ok. Usiamu berapa ya?
Mic

: 21.

Peneliti : Masuk ke soal pinjam-meminjam nih.
Mic

: Ok…siap. Saya sambil nyari jurnal ya.

Peneliti : Kalau kamu kadang suka pinjem tuh kalau
apa? seberapa sering pinjem? Misal sebulan
tuh berapa kali? Ok.

Mic

: Kalo ada keperluan mendadak dan pas
tabungan tidsak ada uang. Sering?... Tidak
terlalu.... misal kalo kepepet aja..

Peneliti : Mungkin bukan sering istilahnya ya tapi
misal di rata-rata berapa bulan sekali atau
gimana? Misal mendadaknya buat apa?
Mic

: Waduh, saya kira-kira ya hahaha.. Soalnya
kalo kepepet saja.

Peneliti : Iy ga pa.
Mic

: Dua kali sebulan paling juga. Kebutuhan
mendadak kaya sakit sih. Jadi pernah sakit
terus ga ada uang, jadi pinjem dulu.
Soalnya itu cara paling cepat buat dapet
uangnya. Kalau tunggu dikirim lama, nanti
keburu ada apa-apa.

Peneliti : Oo kalau pergi-pergi pas ga bawa uang tapi
tau-tau pengen beli sesuatu terus pinjem
pernah ga?
Mic

: Jarang banget Ce. Gak pernah malah
sepertinya karena saya sering merasa tidak
enak dengan yang diminta pinjam. Kalau
tidak ada ya tidak beli. Kecuali dalam halhal sakit ,tidak bisa diduga.

Peneliti : Ooo gitu atau liat barang yang dibutuhin
terus ada diskon gitu ya juga ga beli?

Kadang pinjem uang buat beli kaya makan
n minum ga?
Mic

: Nggak hahaha..Nggak pernah..

Peneliti : Hem..berarti memang pinjem uangnya buat
kebutuhan medadak dan mendesak kaya
sakit gitu ya, bukan karena kehabisan
uang bulanan?
Mic

: Iya.

Peneliti : And ga pernah pinjem beli makan atau
minum?
Mic

: Minjem sih buat makan tapi orangnya gak
mau diganti ..hehehe..

Peneliti : Oo gitu. Pernah ga beli barang dengan uang
pinjeman tapi ditabungan sebenernya ada
uang karena kamu punya standar jumlah
uang yang kmu tentuin sendiri?
Mic

: Emmm…Bentar

saya

pikir

dulu…

Gak

pernah. Selama saya ada uang ya saya beli,
kalo tidak ada uang tidak berani beli
hehehehe
Peneliti : Ok. Kalau pinjem sama sapa?
Mic

: Sama orang terdekat. Cece tidak buat
kuisioner ya? hehehe…

Peneliti : Temen deket gitulah ya? Ga kuisioner tapi
cuman pedoman wawancara nih.

Mic

: Oalahhh…hahah..biasannya kan yang kaya
gini buat kuisioner gitu.

Peneliti : Kalau pinjem tuh, buat kamu tuh kaya
punya

beban

atau

tanggungan?

Iya

dimintanya wawancara sih. Buatmu mudah
ga dapet pinjman uang tuh?
Mic

: Tanggungan Ce heheheh

Peneliti : Jadi kalau bisa ga perlu pinjem gitu ya
rasanya?
Mic

: Huum Ce. Selama ada uang ya pake uang
yang ada.

Peneliti : Tapi kalau pinjem sama temen seringnya
dikasih? Maksudku dikasih pinjem.
Mic

: Selama

ini

sih

dikadang

susah

dapet

pinjaman.
Peneliti : Oo ok. Pernah diminta uang pinjeman sama
yang ngasih pinjem ga Mic?
Mic

: Maksudnya?

Peneliti : Hahhaha..simplenya ditagih. Kalau pinjem
terus balikinnya gimana? segera atau kamu
janjiin

kapan

baru

kamu

bayar

atau

gimana?
Peneliti : Janjiin Ce.
Peneliti : Berarti ga segera begitu misalnya ada
uang? nunggu waktu yang dijanjiin baru
balikin?

Mic

: Heemmm...

Tgl 10 Februari 2015
Peneliti : Mic,

ganggu

lagi

yah..hehehe.

Itu

wawancara kemaren belum selesai.
Mic

: Huum Ce, Mau tanya apa Ce?

Peneliti : Kamu kalau balikin uang segera setelah
ada uang langsung balikin atau nunggu
waktu yang kamu janjiin sama orangnya?
Mic

: Segera setelah ada uang.

Peneliti : Suka lupa ga kalau punya pinjeman?
sampe ditagih gitu misalnya?
Mic

: Iya sih Ce.. tapi nunggu ada uang juga
terus

langsung

dikembaliin

gitu.

Ehh..sepertinya, saya pernah lupa.
Peneliti : Hahaha...gitu

yah.

Kalau

boleh

tau

perbulan dikasih berapa buat biaya hidup?
Mic

: Tujuh ratus ribu

Peneliti : Pernah gak pake uang pinjeman buat
nutup pinjeman yang laen dulu?
Mic

: Tidak Ce.

Peneliti : Ok, thank you.
Mic

: Sama-sama Ce.

Wawancara tambahan

Peneliti

: Mic, biasa kalau kamu pinjam sama
teman tuh kira-kira berapa banyak?

Mic

: Ya, kurang lebih Rp. 50.000

Peneliti

: Ooo ok. Pernah pake uang pinjeman buat
nutup utang laennya ga?

Mic

: Ga, ga pernah.

Peneliti

: Ooo gtu. Ya udah Trims ya Mik.

Transkrip Wawancara Responden 8

Karakteristik Responden
Nama

: Di

Angkatan/Jurusan : 2011 Akutansi
Usia

: 21

Jenis Kelamin

: Pria

Tempat tinggal

: Kos

Asal daerah

: Toraja

Anak ke-

: 1 dari 4.

Biaya kos/bulan

: 270.000

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 1.200.000

Tgl: 9 Maret 2015
Peneliti : Ok, pertanyaan awal deh klo gtu.
Di

: hahaha, ok.

Peneliti : Kira-kira pinjem tuh ada sebulan berapa
kali?
Di

: Satu kali lah

Peneliti : Biasa pinjem sama sapa?
Di

: Temen deket

Peneliti : Ni ntar cici

cuman pake inisial buat

datanya jadi tolong jangan sungkan buat
jawab ya. Biasanya uang yang dipinjem
buat apa?
Di

: Oke. Hem…urusan mendesak

Peneliti : Terus pas pinjem tuh rasanya jadi ada
tanggungan to gimana? Temen yang lu
minta pinjem orangnya itu..itu juga?
Di

: Biasa sih.

Peneliti : Kaya sapa misalnya? yang dipinjemnya?
Setelah

itu

dibalikinnya

segera

atau

bagaimana? Pernah ditagih ga sama yang
kasih pinjem? Di?
Peneliti : Ok, mulai ya. Biasa minjem misal sama
sapa? Pernah kejadian ditagih ga sama
yang kasih pinjem?
Di

: Belum pernah

Peneliti : Kalau pinjem itu dibalikinnya segera atau
gimana?
Di

: Segera

Peneliti : Pernah

ga

pinjem

karena

kehabisan

kiriman?
Di

: iya, pernah.

Peneliti : Kalau pinjem ga susah?
Di

: Iya, gak.

Peneliti : Pernah waktu jalan-jalan mendadak pengen
beli suatu barang dan akhirnya pinjem
uang temen ga?
Di

: Pernah ci

Peneliti : Atau

pengen

mendadak gitu?

beli

barang

diskonan

Di

: hehe kagak pernah ci

Peneliti : Ok, berarti ga masuk pembeli kompulsif
berarti kamu.
Di

: Iya ga pernah impulse buying, buy when I
need ci

Peneliti : Ok, good haha.
Peneliti : Di, biasa kalau kamu pinjam sama teman
tuh kira-kira berapa banyak?
Di

: Ya, kurang lebih Rp. 100.000

Peneliti : Ooo ok. Pernah pake uang pinjeman buat
nutup utang laennya ga?
Di

: Ga, ga pernah.

Peneliti : Ooo gtu. Ya udah Trims ya.

Transkrip Wawancara Responden 9
Karakteristik Partisipan
Nama

: Adri

Angkatan/Jurusan : 2012 Akutansi
Usia

: 21

Jenis Kelamin

: Pria

Tempat tinggal

: Kontrak rumah

Asal daerah

: Toraja

Anak ke-

: 1 dari 2.

Biaya kos/bulan

:-

Uang Saku/bulan tanpa kos : Rp. 1000.000

Tgl: 10 Maret 2015
Peneliti : Siang Dri, tak tanya-tanya yah.
Adri

: Iy kak tidak papah.

Peneliti : Ok, mulai ya. Uang perbulan dikirimnya
berapa?
Adri

: Satu bulan di kasih Rp. 1.000.000

Peneliti : Sama uang kos enggak itu?
Adri

: Kan ngontrak kak.

Peneliti : Terus pernah pinjem uang?
Adri

: Pinjem uang..? pernah.

Peneliti : Eee,

itu

frekuensinya

gimana

pinjem

uangnya? Frekuensinya? Kira-kira kalau
diperkirakan sebulan itu

Adri

: Enggak ada.

Peneliti : Sebulan itu bisa dibilang satu kali atau?

Adri

: Biasa itungannya bisa dua kali sebulan.

Peneliti : Terus kalau pinjem gitu biasanya sama
sapa?
Adri

: Temen

Peneliti : Temen deket gitu yah?
Adri

: Betul.

Peneliti : Terus

biasanya

gampang

dikasihnya?

Kamu cuman ngomong “Oh butuh dong
buat ini.” Terus dikasih.
Adri

: Hem..(mengangguk).

Peneliti : Dikasih?
Adri

: Dikasih, dikasih

Peneliti : Pernah enggak kamu pinjem uang tapi
sebenernya kamu punya uang gitu?
Adri

: Ya, itu.

Peneliti : Berarti…
Adri

: Aku lebih apa yah? Ada duitnya tapi enggak
mau abis semuanya gitu loh, jadi aku pikir
kredit aja. Gitu.

Peneliti :

Oo

berarti

kalau

gitu,

ada

tuh

orangkan..eee dia pinjem dulukan sama
temennya kaya kamu beli HP misalnya,
soalnya

dia

punya

standar,

misalnya

standar jumlah di rekeningnya tuh yang dia
tetapin sendiri enggak, enggak berkurang
gitu. Ngerti enggak?
Adri

: Heeh, ngerti

Peneliti : Termasuk gitu?
Adri

: Iya, soalnya kalau langsung abis

gitu

rasanya aneh aja sakit gitu.. Mending
pinjam dulu buat belinya, nanti kalau udah
dapet

kiriman

baru

dikembaliin.

Kan

sayang uang tabungannya. Lagian aku ga
mau kalau uang tabunganku berkurang,
kan udah cape-cape nabungnya.”
Peneliti : Hahahah..
Adri

: Mending dikreditkan?

Peneliti : Iya, bagus..bagus. Selain itu pinjem buat
apalagi?
Adri

: Apa yah? Paling itu.

Peneliti : Terus pernah ga pinjem gara-gara kamu
sakit terus perlu biaya pengobatan gitu
pernah ga?
Adrian : Tidak sih.
Peneliti : Terus misalkan jalan-jalan kamu ga bawa
uang, terus ada barang sing pengen bo
beli terus pinjem?
Adrian

: Tidak juga

Peneliti

: Terus pernah ga kamu jalan-jalan juga
terus nemu barang yang lagi diskon,
misal

sabun

biasa

beli

cuman

dua

karena diskon beli tiga apa empat tapi
pinjem uang?
Adrian

: Ga pernah juga itu.

Peneliti

: Ooo. Pernah ga pinjem uang buat
taruhan?

Adrian

: Haah?

Peneliti

: Taruhan?

Adrian

: Tidak pernah juga, aku ga pernah
taruhan…wkkwkwkw

Peneliti

: Ya kan sapa tau. Akukan cuman tanya?
ahahah

Adrian

: Ga ah, aq ga pernah taruhan.

Peneliti

: Selain yang tadi disebutin misalnya jalanjalan nemu barang ga da uang, terus
diskonan, makan, pernah pinjem buat
hal lain gak?

Adrian

: Tidak pernah juga itu.

Peneliti

: Terus pas pinjem itu kamu rasannya
bagaimana? Ada beban, inget terus gitu
punya utang atau biasa aja?

Adrian

: Tergantung jadi beban apa tidaknya.
Tidak

jadi

beban

kalau

tidak

ada

kesepakatan

dari

awal

tentang

bagaimana pengembaliannya.
Peneliti

: Mang yang dipinjemi tuh temen baik atau
cuman biasa..temen?

Adrian

: Ya, teman dekat.

Peneliti

: Berarti bisa dibilang kamu gampang aja
dapet pinjeman gitu. Tinggal ngomong
dapet pinjeman?

Adrian

: Ya..

Peneliti

: Misalkan pinjem, kamu pernah janjiin
gak balikin kapan gitu?

Adrian

: Iya

Peneliti

: Eee…misalkan nih kamu janjiin tanggal
5, sebenernya kamu tanggal dua udah
ada uang buat balikinnya. Nah kamu
tunggu

tanggal

lima

atau

sesegera

mungkin?
Adrian

: Pas tanggal janjian

Peneliti

: Ooo. Kisaran berapa kalau pinjam?

Adrian

: kurang lebih Rp. 200.000.

Peneliti

: Heeemm…sebener’e cuman itu sih. Udah

Adrian

: Hehehe

Peneliti

: Trims ya Ndri