Materi Penyuluhan PENGENDALIAN HAMA TIKU
Materi Penyuluhan
PENGENDALIAN HAMA TIKUS
Materi Penyuluhan
PENGENDALIAN HAMA TIKUS
Disusun
O
L
E
H
SUWANTINAH, S.PKP
NIP 19650622 198710 2 001
Disusun
O
L
E
H
SUWANTINAH, S.PKP
NIP 19650622 198710 2 001
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
(BP3K)
BUMI RATU NUBAN
LAMPUNG TENGAH
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
(BP3K)
BUMI RATU NUBAN
LAMPUNG TENGAH
PENGENDALIAN HAMA TIKUS
PENDAHULUAN
Tikus merupakan hama penting yang dapat
menimbulkan ancaman yang serius secara terusmenerus bagi perkembangan pertanian, pada
masa sekarang maupun pada masa yang akan
datang apabila tidak dikendalikan.
Timbulnya serangan hama tikus kaitannya
dengan usaha meningkatkan produksi pertanian
dengan melalui usaha pertanian secara intensif
dengan
meningkatkan
pertanian
sehingga
terdapatnya
makanan
bagi
organisme
pengganggu sepanjang tahun termasuk hama
tikus. Ketersediaan makanan secara terusmenerus akan menyebabkan dan mendorong
semakin cepatnya perkembangan populasi hama
tikus.
Tikus perlu dikendalikan, karena tikus
mempunyai daya adaptasi dan produksi cukup
tinggi,
disamping
itu
tikus
juga
dapat
menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup
tinggi, disamping itu tikus juga dapat menularkan
berbagai penyakit yang berbahaya bagi manusia
seperti pes dan typus.
TINGKAH LAKU DAN KEBIASAAN TIKUS
1. Ruang gerak tikus
Aktivitas tikus setiap hari secara teratur
meliputi,
mencari
makanan,
minuman,
pasangan dan orientasi kawasan. Sehingga
tikus aktif pada malam hari tetapi ada juga
beberapa
spesies
yang
bergerak
pada
siang hari apabila keadaan cukup tenang.
Walaupun tikus berpenglihatan buruk tetapi
indra pencium, peraba, dan pendengaran
mereka
cukup
membantu
baik
mereka
sehingga
untuk
dapat
berjalan
dikegelapan.
2. Makanan
Tikus dapat
makanan
memakan
seperti
padi,
berbagai
jenis
umbi-umbian,
kacang-kacangan, berbagai jenis rumput,
serangga, ketam, siput dan ikan kecil,
tetapi tikus cenderung memilih makanan
apabila sumber makanan itu berlimpah.
3. Tempat tinggal
Tikus tinggal dan berkembang biak secara
Tikus hanya memiliki 2 pasang gigi seri
cepat apabila suatu lahan yang tersedia
yang digunakan untuk untuk mengerat dan
cukup makanan, di areal semak belukar
memegang makanan serta untuk membela
dan terlindung dari predator dan ada ruang
diri dan untuk menggali lubang. Gigi seri
untuk bergerak.
tersebut apabila tidak dipergunakan maka
akan
tumbuh
terus
sehingga
akan
mengganggu, oleh karena itu tikus selalu
mengerat benda-benda yang ditemuinya
agar giginya tetap normal.
4. Mengerat
SUWANTINAH, S.PKP
NIP 19650622 198710 2 001
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
(BP3K)
BUMI RATU NUBAN
LAMPUNG TENGAH
Materi Penyuluhan
PENGOBATAN TRADISIONAL
PADA TERNAK KAMBING
Disusun
O
L
E
H
Untuk mengurangi penyebaran penyakit pada
ternak yang telah menderita sakit maka ada
beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu :
Jika ada ternak yang sakit maka segera
dipisahkan
Segera
lakukan
pengamatan
secara
mendalam pada ternak-ternak yang lain,
apakah ada tanda-tanda sakit atau tidak,
misalnya tingkah laku ternak, tanda-tanda
fisiknya, nafsu makan dll.
Jika perlu upayakan pengobatan sementara
Pemakaian obat-obatan memerlukan kehatihatian karena kesalahan pemberian obat akan
berakibat
fatal
dan
kalaupun
tidak
maka
pemakaian obat yang tidak tepat akan merugikan
peternak. Namun demikian mengobati ternak
yang sakit tidak harus menggunakan obat buatan
pabrik. Berdasarkan pengalaman lapangan yang
PENGOBATAN TRADISIONAL TERNAK KAMBING
pernah
dialami,
tradisional
tidak
mengobati
ternak
tradisional
pemakaian
kalah
sakit.
dianjurkan
obat-obatan
manjurnya
Pemakaian
karena
selain
untuk
obat
dapat
menghemat
biaya,
juga
dapat
mengurangi
ketergantungan petani peternak terhadap obatobat ternak buatan pabrik yang biasanya kurang
atau bahkan tidak tersedia di daerah pedesaan.
Lagipula
ternak
sakit
dapat
segera
ditolong
dengan tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar kita
terutama didaerah pedesaan.
Untuk pengobatan penyakit kudis pada
kambing cukur bulu sekitar daerah terserang,
mandikan ternak dengan sabun sampai bersih,
kemudian jemur sampai kering. Setelah kering
dapat diobati dengan menggunakan : 1). Belerang
dihaluskan, dicampur kunyit dan minyak kelapa,
kemudian dipanaskan dan digosokkan pada kulit
yang sakit; 2). Belerang dihaluskan dan dicampur
dengan oli bekas dan digosok pada bagian kulit
yang sakit dan 3). Kamper/kapur barus digerus,
dicampur minyak kelapa dan dioleskan pada
bagian kulit yang sakit.
Pencegahan :
-
Ternak yang berpenyakit kudis tidak boleh
-
bercampur dengan ternak yang sehat
Ternak yang baru dibeli harus bebas dari
-
penyakit kudis
Mandikan ternak dua minggu sekali
Bersihkan kandang seminggu sekali.
Untuk pengobatan penyakit belatungan
(myasis) pada kambing bersihkan pada luka dari
belatung,
kemudian
kamper/kaper
dibungkus
melindungi
barus
dengan
dari
obati
dengan
gerusan
atau
tembakau.
kain/perban
terjadinya
luka
Luka
untuk
baru
atau
dengan
nasi
dipaksakan
hangat
untuk
dikepal-kepal
dimakan
kemudian
ternak.
Ternak
dianjurkan untuk dipuaskan terlebih dahulu. Daun
kelor
yang
tua
pengobatan diulang dan dibungkus kembali.
diulangi seminggu kemudian. Daun papaya 2
Biasanya dua atau tiga kali pengobatan sudah
sampai
sembuh.
terbasmi,
dihaluskan dan diberi sedikit air matang/bersih
pemberian yodium tincture dapat dipakai untuk
kemudian diperas dan diambil airnya. Air perasan
mempercepat pertumbuhan.
tersebut
belatung
sudah
lembar
diminumkan.
debunya
dicampur
3
dan
kemudian
kotoran. Pada hari berikutnya luka dibersihkan,
Bila
air
dibakar,
(tidak
diminumkan
Pengobatan
terlalu
muda/tua)
pada
ternak
kambing/domba sebanyak 2 sampai 3 sendok
maka atau disesuaikan dengan berat badan
ternak, setiap minggu, 3 kali pemberian.
Sedangkan pencegahan kandang dibuat
panggung dan bersih. Pengaritan rumput setelah
panas yaitu jam 12.00-15.00 atau pengembalaan
ternak pada siang hari jam 10.00-15.00. jangan
menggembalakan
ternak
pada
daerah
rawa,
sungai dan sawah. Untuk pengobatan keracunan
Untuk pengobatan cacingan pada kambing
bisa digunakan: tepung buah pinang dicampur
tanaman pada kambing cekoklah ternak dengan
air
kelapa
pencegahannya
muda.
tidak
Sedangkan
memberikan
untuk
tanaman
beracun atau menggembalakan ternak didaerah
yang banyak tumbuh tanaman yang mengandung
racun.
Materi Penyuluhan
PERBAIKAN MUTU JAGUNG
Disusun
O
L
E
H
SUWANTINAH, S.PKP
NIP 19650622 198710 2 001
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)
BUMI RATU NUBAN
LAMPUNG TENGAH
PERSYARATAN MUTU
Persyaratan mutu jagung untuk
Penyimpanan
perdagangan menurut SNI dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu persyaratan kuantitatif
dan persyaratan kualitatif.
Produk harus terbebas dari hama/penyakit
Produk terbebas dari bau busuk maupun
zat kimia lainnya (berupa asam)
Produk harus terbebas dari bahan sisa-sisa
pupuk maupun pestisida
Memiliki suhu normal.
Pemanenan
Pengupasan
Kelobot
Sortasi
Pengeringan
Pemipilan
Pembersihan kotoran
Sortasi Mutu
Pengemasan
Tongkol
PERBAIKAN MUTU JAGUNG
PENDAHULUAN
Penanganan pasca panen merupakan salah
mengetahui saat panen yang tepat waktu
satu mata rantai utama dalam usaha tani jagung.
Penanganan pascapanen dimulai dari petani yang
merupakan
titik
pendapatan
penting
dan
untuk
kesejahteraan
Kegagalan
penanganan
mengakibatkan
rendahnya
mutu
dan daun serta kelobot telah menguning
mereka.
atau mulai mongering, biji tampak keras,
pascapanen
bernas dan mengkilap dan bila ditekan
hasil
terjadinya penurunan mutu hasil panen jagung,
penanganan
panen
dengan kuku tangan tidak meninggalkan
dan
serta kerusakan biji jagung. Untuk mengantisipasi
dilakukan
maka jadwal tanam perlu diperhatikan.
Jagung siap dipanen dengan ciri : batang
menjamin
tingginya tingkat susut berat dan kehilangan hasil
perlu
bekas.
Pisahkan
tongkol
yang
terinfeksi
serangga/jamur dari tongkol yang sehat.
dan
pascapanen yang sesuai dengan standar mutu
SNI.
Proses
pascapanen
serangkaian
kegiatan
jagung
yang
terdiri
dimulai
atas
dari
pemetikan dan pengeringan tongkol, pengemasan
biji dan penyimpanan sebelum dijual ke pedagang
pengepul.
PENGUPASAN KELOBOT
Panen
Lakukan pengupasan segera setelah panen
Lakukan panen tepat waktu, yaitu umur 7580
hari
setelah
tanam.
Untuk
dapat
dan hindari dari serangga yang dapat merusak
biji jagung. Saat mengupas kelobot kotoran yang
ikut dibuang. Tongkol dikupas hingga bersih
sehingga tidak ada kelobot dan rambut jagung
PEMIMPILAN DAN PEMBERSIHAN
tersisa.
Pemimpilan
SORTASI
Sortasi
bertujuan
untuk
memisahkan
berjamur atau terserang hama. Buang rambut
jagung, ranting atau kotoran yang terikut.
dengan
pada kadar air 14% agar biji tidak rusak/cacat. Biji
yang cacat atau rusak akan mudah terinfeksi
jamur. Selama pemipilan kotoran yang terikut
disingkirkan. Pembersihan kotoran yang terikut
hendaknya dilakukan hingga batas maksimum
5%.
PENGERINGAN
penjemuran
segera
setelah
tongkol jagung disortir hingga kadar air 14%.
Pada proses ini kotoran yang terikut disingkirkan.
SORTASI MUTU
Penjemuran hendaknya menggunakan alas terpal
agar tongkol
dilakukan
menggunakan mesin atau tangan, dan hendaknya
tongkol yang tua dan sehat dari tongkol muda,
Lakukan
dapat
terhindar dari
kotoran.
Selama
dijemur tongkol dibalik dengan menggunakan alat
bantu agar pengeringan merata. Cara mudah
untuk mengetahui pengeringan telah mencukupi
adalah bila tongkol jagung saling digesekkan akan
Sortasi mutu bertujuan untuk memisahkan
biji yang berjamur, berbau busuk, asam, apek
atau bau asing lainnya.
PACKING / PENGEMASAN
Pengemasan menggunakan pengemas atau
terdengar bunyi nyaring (secara tradisional) dan
kantong yang bersih. Jagung yang telah
menggunakan alat pengukur kadar air (secara
dikemas siap untuk dijual atau disimpan.
tester).
Rekomendasi dari IRRI adalah menyimpan
hasil
panen
biji-bijian
dengan
menggunakan karung super. Karung super
cocok untuk digunakan sebagai pelapis
dalam karung penyimpanan seperti karung
goni atau plastik ayam.
PENYIMPANAN
Mengingat jagung kering yang dihasilkan
akan disimpan dalam kurun waktu yang lama,
maka
bersih,
sebaiknya
tempat
penyimpanan
kering,
berventilasi
yang
Materi Penyuluhan
PEMUPUKAN BERIMBANG
harus
cukup
dan
terhindar dari hama gudang. Untuk menghindari
penurunan
kwalitas
dan
nilai
nutrisi
jagung
sebaiknya karung penyimpanan dialasi dengan
menggunakan pallet kayu sehingga terhindar dari
kontak
langsung
dengan
lantai
tempat
penyimpanan. Kehilangan hasil saat penyimpanan
disebabkan
oleh
penyimpanan,
kondisi
gangguan
kemasan,
hama
dan
gudan serta keadaan cuaca setempat.
tempat
penyakit
Disusun
O
L
E
H
SUWANTINAH, S.PKP
NIP 19650622 198710 2 001
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)
BUMI RATU NUBAN
LAMPUNG TENGAH
PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) dan petak
omisi.
PEMUPUKAN BERIMBANG
PRODUKSI TINGGI & TANAH TETAP SUBUR
Dengan melakukan pemupukan berimbang,
tingkat produktivitas bisa mencapai optimal dan
tingkat kesuburan tanahpun tetap terjaga. Cara
pemupukan
tanaman
menghasilkan
produksi
merusak
kesuburan
padi
yang
maksimal
tanah
bisa
dan
adalah
tidak
dengan
melakukan pemupukan berimbang. Konsepnya
adalah
pemupukan
yang
didasarkan
pada
kebutuhan tanaman dan kondisi tanah, jadi dia
tidak akan kelebihan dan kekurangan. Prinsipnya
adalah untuk efisiensi pemupukan, mendapatkan
produksi
yang
lingkungan.
optimal
Dosis
pupuk
dan
tidak
disesuaikan
merusak
dengan
status hara tanah dan kebutuhan tanaman yang
Cara pengendalian OPT pada sayuran yang
ditetapkan dengan uji tanah. Untuk pupuk utama
lebih
biasanya NPK, dosis pupuk N pada padi sawah
langsung yaitu menggunakan pestisida yang telah
ditetapkan dengan BWD (Bagan Warna Daun),
direkomendasikan oleh pemerintah. Pengelolaan
untuk dosis pupuk P dan K dengan peta P dan K,
pengendalian OPT untuk mendapatkan produk
efektif
dapat
memetikan
hama
secara
yang aman bagi manusia dan lingkungan harus
berikutnya serta bertujuan untuk meminimalkan
mempertimbangkan aspek ekonomi, ekologi dan
serangan awal OPT.
komponen ekosistem pertanian yang lain, yaitu :
tanaman, penyakit tanaman, lingkungan dan juga
manusia,
yang
tidak
terlepas
dari
berbagai
komponen pengendalian OPT. Supaya hasil panen
sayuran bermutu baik maka harus dilakukan
penerapan budidaya sebagai berikut :
1. Pengolahan Lahan
Gunakan lahan dengan kemiringan tidak
lebih dari
30 derajat terasiring. Pengolahan dengan cara
pembalikan tanah bertujuan agar OPT dan lahan
terpapar
sinar
pengaturan
matahari.
irigasi
dan
Buat
dan
drainase.
lakukan
Lakukan
pemberian mulsa untuk meminimalkan serangan
OPT, juga menjaga kesuburan tanah.
2. Sanitasi
Sanitasi
kebun
dilakukan
dengan
cara
memberikan sisa-sisa pertanaman sebelumnya
dan gulma yang mengandung OPT yang dapat
berkembang dan menular pada pertanaman
PENGENDALIAN HAMA TIKUS
Materi Penyuluhan
PENGENDALIAN HAMA TIKUS
Disusun
O
L
E
H
SUWANTINAH, S.PKP
NIP 19650622 198710 2 001
Disusun
O
L
E
H
SUWANTINAH, S.PKP
NIP 19650622 198710 2 001
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
(BP3K)
BUMI RATU NUBAN
LAMPUNG TENGAH
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
(BP3K)
BUMI RATU NUBAN
LAMPUNG TENGAH
PENGENDALIAN HAMA TIKUS
PENDAHULUAN
Tikus merupakan hama penting yang dapat
menimbulkan ancaman yang serius secara terusmenerus bagi perkembangan pertanian, pada
masa sekarang maupun pada masa yang akan
datang apabila tidak dikendalikan.
Timbulnya serangan hama tikus kaitannya
dengan usaha meningkatkan produksi pertanian
dengan melalui usaha pertanian secara intensif
dengan
meningkatkan
pertanian
sehingga
terdapatnya
makanan
bagi
organisme
pengganggu sepanjang tahun termasuk hama
tikus. Ketersediaan makanan secara terusmenerus akan menyebabkan dan mendorong
semakin cepatnya perkembangan populasi hama
tikus.
Tikus perlu dikendalikan, karena tikus
mempunyai daya adaptasi dan produksi cukup
tinggi,
disamping
itu
tikus
juga
dapat
menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup
tinggi, disamping itu tikus juga dapat menularkan
berbagai penyakit yang berbahaya bagi manusia
seperti pes dan typus.
TINGKAH LAKU DAN KEBIASAAN TIKUS
1. Ruang gerak tikus
Aktivitas tikus setiap hari secara teratur
meliputi,
mencari
makanan,
minuman,
pasangan dan orientasi kawasan. Sehingga
tikus aktif pada malam hari tetapi ada juga
beberapa
spesies
yang
bergerak
pada
siang hari apabila keadaan cukup tenang.
Walaupun tikus berpenglihatan buruk tetapi
indra pencium, peraba, dan pendengaran
mereka
cukup
membantu
baik
mereka
sehingga
untuk
dapat
berjalan
dikegelapan.
2. Makanan
Tikus dapat
makanan
memakan
seperti
padi,
berbagai
jenis
umbi-umbian,
kacang-kacangan, berbagai jenis rumput,
serangga, ketam, siput dan ikan kecil,
tetapi tikus cenderung memilih makanan
apabila sumber makanan itu berlimpah.
3. Tempat tinggal
Tikus tinggal dan berkembang biak secara
Tikus hanya memiliki 2 pasang gigi seri
cepat apabila suatu lahan yang tersedia
yang digunakan untuk untuk mengerat dan
cukup makanan, di areal semak belukar
memegang makanan serta untuk membela
dan terlindung dari predator dan ada ruang
diri dan untuk menggali lubang. Gigi seri
untuk bergerak.
tersebut apabila tidak dipergunakan maka
akan
tumbuh
terus
sehingga
akan
mengganggu, oleh karena itu tikus selalu
mengerat benda-benda yang ditemuinya
agar giginya tetap normal.
4. Mengerat
SUWANTINAH, S.PKP
NIP 19650622 198710 2 001
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
(BP3K)
BUMI RATU NUBAN
LAMPUNG TENGAH
Materi Penyuluhan
PENGOBATAN TRADISIONAL
PADA TERNAK KAMBING
Disusun
O
L
E
H
Untuk mengurangi penyebaran penyakit pada
ternak yang telah menderita sakit maka ada
beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu :
Jika ada ternak yang sakit maka segera
dipisahkan
Segera
lakukan
pengamatan
secara
mendalam pada ternak-ternak yang lain,
apakah ada tanda-tanda sakit atau tidak,
misalnya tingkah laku ternak, tanda-tanda
fisiknya, nafsu makan dll.
Jika perlu upayakan pengobatan sementara
Pemakaian obat-obatan memerlukan kehatihatian karena kesalahan pemberian obat akan
berakibat
fatal
dan
kalaupun
tidak
maka
pemakaian obat yang tidak tepat akan merugikan
peternak. Namun demikian mengobati ternak
yang sakit tidak harus menggunakan obat buatan
pabrik. Berdasarkan pengalaman lapangan yang
PENGOBATAN TRADISIONAL TERNAK KAMBING
pernah
dialami,
tradisional
tidak
mengobati
ternak
tradisional
pemakaian
kalah
sakit.
dianjurkan
obat-obatan
manjurnya
Pemakaian
karena
selain
untuk
obat
dapat
menghemat
biaya,
juga
dapat
mengurangi
ketergantungan petani peternak terhadap obatobat ternak buatan pabrik yang biasanya kurang
atau bahkan tidak tersedia di daerah pedesaan.
Lagipula
ternak
sakit
dapat
segera
ditolong
dengan tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar kita
terutama didaerah pedesaan.
Untuk pengobatan penyakit kudis pada
kambing cukur bulu sekitar daerah terserang,
mandikan ternak dengan sabun sampai bersih,
kemudian jemur sampai kering. Setelah kering
dapat diobati dengan menggunakan : 1). Belerang
dihaluskan, dicampur kunyit dan minyak kelapa,
kemudian dipanaskan dan digosokkan pada kulit
yang sakit; 2). Belerang dihaluskan dan dicampur
dengan oli bekas dan digosok pada bagian kulit
yang sakit dan 3). Kamper/kapur barus digerus,
dicampur minyak kelapa dan dioleskan pada
bagian kulit yang sakit.
Pencegahan :
-
Ternak yang berpenyakit kudis tidak boleh
-
bercampur dengan ternak yang sehat
Ternak yang baru dibeli harus bebas dari
-
penyakit kudis
Mandikan ternak dua minggu sekali
Bersihkan kandang seminggu sekali.
Untuk pengobatan penyakit belatungan
(myasis) pada kambing bersihkan pada luka dari
belatung,
kemudian
kamper/kaper
dibungkus
melindungi
barus
dengan
dari
obati
dengan
gerusan
atau
tembakau.
kain/perban
terjadinya
luka
Luka
untuk
baru
atau
dengan
nasi
dipaksakan
hangat
untuk
dikepal-kepal
dimakan
kemudian
ternak.
Ternak
dianjurkan untuk dipuaskan terlebih dahulu. Daun
kelor
yang
tua
pengobatan diulang dan dibungkus kembali.
diulangi seminggu kemudian. Daun papaya 2
Biasanya dua atau tiga kali pengobatan sudah
sampai
sembuh.
terbasmi,
dihaluskan dan diberi sedikit air matang/bersih
pemberian yodium tincture dapat dipakai untuk
kemudian diperas dan diambil airnya. Air perasan
mempercepat pertumbuhan.
tersebut
belatung
sudah
lembar
diminumkan.
debunya
dicampur
3
dan
kemudian
kotoran. Pada hari berikutnya luka dibersihkan,
Bila
air
dibakar,
(tidak
diminumkan
Pengobatan
terlalu
muda/tua)
pada
ternak
kambing/domba sebanyak 2 sampai 3 sendok
maka atau disesuaikan dengan berat badan
ternak, setiap minggu, 3 kali pemberian.
Sedangkan pencegahan kandang dibuat
panggung dan bersih. Pengaritan rumput setelah
panas yaitu jam 12.00-15.00 atau pengembalaan
ternak pada siang hari jam 10.00-15.00. jangan
menggembalakan
ternak
pada
daerah
rawa,
sungai dan sawah. Untuk pengobatan keracunan
Untuk pengobatan cacingan pada kambing
bisa digunakan: tepung buah pinang dicampur
tanaman pada kambing cekoklah ternak dengan
air
kelapa
pencegahannya
muda.
tidak
Sedangkan
memberikan
untuk
tanaman
beracun atau menggembalakan ternak didaerah
yang banyak tumbuh tanaman yang mengandung
racun.
Materi Penyuluhan
PERBAIKAN MUTU JAGUNG
Disusun
O
L
E
H
SUWANTINAH, S.PKP
NIP 19650622 198710 2 001
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)
BUMI RATU NUBAN
LAMPUNG TENGAH
PERSYARATAN MUTU
Persyaratan mutu jagung untuk
Penyimpanan
perdagangan menurut SNI dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu persyaratan kuantitatif
dan persyaratan kualitatif.
Produk harus terbebas dari hama/penyakit
Produk terbebas dari bau busuk maupun
zat kimia lainnya (berupa asam)
Produk harus terbebas dari bahan sisa-sisa
pupuk maupun pestisida
Memiliki suhu normal.
Pemanenan
Pengupasan
Kelobot
Sortasi
Pengeringan
Pemipilan
Pembersihan kotoran
Sortasi Mutu
Pengemasan
Tongkol
PERBAIKAN MUTU JAGUNG
PENDAHULUAN
Penanganan pasca panen merupakan salah
mengetahui saat panen yang tepat waktu
satu mata rantai utama dalam usaha tani jagung.
Penanganan pascapanen dimulai dari petani yang
merupakan
titik
pendapatan
penting
dan
untuk
kesejahteraan
Kegagalan
penanganan
mengakibatkan
rendahnya
mutu
dan daun serta kelobot telah menguning
mereka.
atau mulai mongering, biji tampak keras,
pascapanen
bernas dan mengkilap dan bila ditekan
hasil
terjadinya penurunan mutu hasil panen jagung,
penanganan
panen
dengan kuku tangan tidak meninggalkan
dan
serta kerusakan biji jagung. Untuk mengantisipasi
dilakukan
maka jadwal tanam perlu diperhatikan.
Jagung siap dipanen dengan ciri : batang
menjamin
tingginya tingkat susut berat dan kehilangan hasil
perlu
bekas.
Pisahkan
tongkol
yang
terinfeksi
serangga/jamur dari tongkol yang sehat.
dan
pascapanen yang sesuai dengan standar mutu
SNI.
Proses
pascapanen
serangkaian
kegiatan
jagung
yang
terdiri
dimulai
atas
dari
pemetikan dan pengeringan tongkol, pengemasan
biji dan penyimpanan sebelum dijual ke pedagang
pengepul.
PENGUPASAN KELOBOT
Panen
Lakukan pengupasan segera setelah panen
Lakukan panen tepat waktu, yaitu umur 7580
hari
setelah
tanam.
Untuk
dapat
dan hindari dari serangga yang dapat merusak
biji jagung. Saat mengupas kelobot kotoran yang
ikut dibuang. Tongkol dikupas hingga bersih
sehingga tidak ada kelobot dan rambut jagung
PEMIMPILAN DAN PEMBERSIHAN
tersisa.
Pemimpilan
SORTASI
Sortasi
bertujuan
untuk
memisahkan
berjamur atau terserang hama. Buang rambut
jagung, ranting atau kotoran yang terikut.
dengan
pada kadar air 14% agar biji tidak rusak/cacat. Biji
yang cacat atau rusak akan mudah terinfeksi
jamur. Selama pemipilan kotoran yang terikut
disingkirkan. Pembersihan kotoran yang terikut
hendaknya dilakukan hingga batas maksimum
5%.
PENGERINGAN
penjemuran
segera
setelah
tongkol jagung disortir hingga kadar air 14%.
Pada proses ini kotoran yang terikut disingkirkan.
SORTASI MUTU
Penjemuran hendaknya menggunakan alas terpal
agar tongkol
dilakukan
menggunakan mesin atau tangan, dan hendaknya
tongkol yang tua dan sehat dari tongkol muda,
Lakukan
dapat
terhindar dari
kotoran.
Selama
dijemur tongkol dibalik dengan menggunakan alat
bantu agar pengeringan merata. Cara mudah
untuk mengetahui pengeringan telah mencukupi
adalah bila tongkol jagung saling digesekkan akan
Sortasi mutu bertujuan untuk memisahkan
biji yang berjamur, berbau busuk, asam, apek
atau bau asing lainnya.
PACKING / PENGEMASAN
Pengemasan menggunakan pengemas atau
terdengar bunyi nyaring (secara tradisional) dan
kantong yang bersih. Jagung yang telah
menggunakan alat pengukur kadar air (secara
dikemas siap untuk dijual atau disimpan.
tester).
Rekomendasi dari IRRI adalah menyimpan
hasil
panen
biji-bijian
dengan
menggunakan karung super. Karung super
cocok untuk digunakan sebagai pelapis
dalam karung penyimpanan seperti karung
goni atau plastik ayam.
PENYIMPANAN
Mengingat jagung kering yang dihasilkan
akan disimpan dalam kurun waktu yang lama,
maka
bersih,
sebaiknya
tempat
penyimpanan
kering,
berventilasi
yang
Materi Penyuluhan
PEMUPUKAN BERIMBANG
harus
cukup
dan
terhindar dari hama gudang. Untuk menghindari
penurunan
kwalitas
dan
nilai
nutrisi
jagung
sebaiknya karung penyimpanan dialasi dengan
menggunakan pallet kayu sehingga terhindar dari
kontak
langsung
dengan
lantai
tempat
penyimpanan. Kehilangan hasil saat penyimpanan
disebabkan
oleh
penyimpanan,
kondisi
gangguan
kemasan,
hama
dan
gudan serta keadaan cuaca setempat.
tempat
penyakit
Disusun
O
L
E
H
SUWANTINAH, S.PKP
NIP 19650622 198710 2 001
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)
BUMI RATU NUBAN
LAMPUNG TENGAH
PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) dan petak
omisi.
PEMUPUKAN BERIMBANG
PRODUKSI TINGGI & TANAH TETAP SUBUR
Dengan melakukan pemupukan berimbang,
tingkat produktivitas bisa mencapai optimal dan
tingkat kesuburan tanahpun tetap terjaga. Cara
pemupukan
tanaman
menghasilkan
produksi
merusak
kesuburan
padi
yang
maksimal
tanah
bisa
dan
adalah
tidak
dengan
melakukan pemupukan berimbang. Konsepnya
adalah
pemupukan
yang
didasarkan
pada
kebutuhan tanaman dan kondisi tanah, jadi dia
tidak akan kelebihan dan kekurangan. Prinsipnya
adalah untuk efisiensi pemupukan, mendapatkan
produksi
yang
lingkungan.
optimal
Dosis
pupuk
dan
tidak
disesuaikan
merusak
dengan
status hara tanah dan kebutuhan tanaman yang
Cara pengendalian OPT pada sayuran yang
ditetapkan dengan uji tanah. Untuk pupuk utama
lebih
biasanya NPK, dosis pupuk N pada padi sawah
langsung yaitu menggunakan pestisida yang telah
ditetapkan dengan BWD (Bagan Warna Daun),
direkomendasikan oleh pemerintah. Pengelolaan
untuk dosis pupuk P dan K dengan peta P dan K,
pengendalian OPT untuk mendapatkan produk
efektif
dapat
memetikan
hama
secara
yang aman bagi manusia dan lingkungan harus
berikutnya serta bertujuan untuk meminimalkan
mempertimbangkan aspek ekonomi, ekologi dan
serangan awal OPT.
komponen ekosistem pertanian yang lain, yaitu :
tanaman, penyakit tanaman, lingkungan dan juga
manusia,
yang
tidak
terlepas
dari
berbagai
komponen pengendalian OPT. Supaya hasil panen
sayuran bermutu baik maka harus dilakukan
penerapan budidaya sebagai berikut :
1. Pengolahan Lahan
Gunakan lahan dengan kemiringan tidak
lebih dari
30 derajat terasiring. Pengolahan dengan cara
pembalikan tanah bertujuan agar OPT dan lahan
terpapar
sinar
pengaturan
matahari.
irigasi
dan
Buat
dan
drainase.
lakukan
Lakukan
pemberian mulsa untuk meminimalkan serangan
OPT, juga menjaga kesuburan tanah.
2. Sanitasi
Sanitasi
kebun
dilakukan
dengan
cara
memberikan sisa-sisa pertanaman sebelumnya
dan gulma yang mengandung OPT yang dapat
berkembang dan menular pada pertanaman