MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERILAKU QONAAH D

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERILAKU QONAAH DAN
TASAMUH MELALUI METODE TEBAK GAMBAR PADA SISWA
KELAS X.1 SMA N 1 TAPUNG

PTK
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

OLEH
ADELA, S.Ag, M.Pd.I
NIP. 197406152008011025

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAMPAR
SMA NEGERI 1 TAPUNG
KAMPAR
2014

1

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Perilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik
sesuai ajaran Islam. Kendatipun manusia menilai baik, namun apabila tidak sesuai
dengan ajaran Islam, maka hal itu tetap tidak baik. Sebailiknya, walaupun
manusia menilai kurang baik, apabila Islammeyatakan baik, maka hal itu tetap
baik. Kita sebagai umatnya tentunya ingin dapat mengikuti apa yang terjadi
tuntutan rasulullah dalam kehidupan sehari-hari sebagai suritauladan manusia.
Orang yang baik akhlaknya tentunya didalam pergaulan sehari-hari akan
senantiasa dicintai oleh sesama, dan tentunya mereka kelak dihari kiamat akan
masuk surga bersama dengan nabi saw. Sebagaimana beliau bersabda dalam
hadisnya yang artinya sebagai berikut: “Sesungguhnya (orang) yang paling aku
cintai diantara kalian dan orang yang paling dekat tempatnya dariku pada hari
kiamat adalah oarang yang paling baik budi pekertinya diantara kalian”.
Harta yang banyak, pangkat yang tinggi atau dimilikinya beberapa gelar
kesarjanaan tak mampu mengangkat derajat manusia tanpa dimilikinya akhlak
terpuji.
Permasalahan yang dirasakan selama mengajar pendidikan agama islam
kelas X 1 adalah siswa kurang mampu memahami makna perilaku qonaah,
dimana dari makna Qanaah artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari
Allah swt. Qona’ah adalah rela dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta


2

menghindari rasa tidak puas dalam menerima pemberian dari Allah swt. Dengan
sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau
tamak.
Lawan kata dari qanaah ini adalah tamak. Orang yang tamak selalu merasa
kurang, walaupun dia sudah mendapatkan karunia dan rezeki dari Allah swt.
Tamak identik dengan rakus, semuanya ingin dimiliki. Sudah mempunyai ini,
ingin juga yang itu; sudah punya itu, masih ingin yang lain. Bahayanya apabila
orang tamak tidak lagi memerhatikan yang halal maupun yang haram.
Namun siswa masih belum mendapatkan pemahamannya, hal ini dapat
dilihat dari keberhasilan nilainya dibawah standar KKM. Berdasarkan uraian pada
latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik membuktikannya
dalam sebuah penelitian dengan judul: MENINGKATKAN PEMAHAMAN
PERILAKU QONAAH DAN TASAMUH MELALUI METODE TEBAK
GAMBAR PADA SISWA KELAS X.1 SMA N 1 TAPUNG
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode tebak gambar


dapat

meningkatkan pemahaman makna qonaah dan tasamuh siswa kelas X.1 SMA N 1
Tapung .
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk penerapan metode tebak
gambar dalam meningkatkan kemampuan memahami makna qonaah pada siswa
kelas X. SMA N 1 Tapung .

3

D. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian atau salah tafsir tentang makna istilah
yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna beberapa
definisi operasional sebagai berikut :
1. Qanaah artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah swt.
Qona’ah adalah rela dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta
menghindari rasa tidak puas dalam menerima pemberian dari Allah swt.
Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat

serakah atau tamak.
2. Metode tebak gambar

adalah sebuah metode pembelajaran yang

mengunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.
Perinsip dasar dalam model pembelajaran tebak gambar adalah sebagai
berikut: 1) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya; 2) Setiap anggota
kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok
mempunyai tujuan yang sama; 3) Setiap anggota kelompok (siswa) harus
membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota
kelompoknya; 4) Setiap anggota kelompok (siswa) maka akan dikenai
evaluasi; 5) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepimpinan dan
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya; 6) Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta pertanggung
jawaban secara individual materi yang ditangani dalam kelompok
koperatif.

4


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Terpuji
Qana‟ah artinya sikap merasa cukup atau menerima apa adanya terhadap
segala usaha yang telah dilaksanakannya. Sifat qana‟ah akan mengendalikan diri
seseorang dari keinginan memenuhi hawa nafsu. Sebagai seorang muslim yang
berjiwa kuat, sikap qana’ah tentunya sangat penting untuk dimiliki. Dengan sikap
qana’ah seorang muslim akan terhindar dari rasa rakus dan serakah ingin
menguasai sesuatu yang bukan miliknya. Seseorang yang memiliki sikap qana’ah
akan merasa kecukupan dan selalu berlapang dada. Dalam dirinya yakin akan apa
yang ia peroleh dari usahanya adalah atas kehendak Allah SWT. Ia sadar bahwa
hanya Allah yang mengatur rejeki, hidup, mati dan jodoh seseorang.
Rasulullah SAW bersabda :

‫عل مييهه مومسل لممم‬
‫ مقامل مرلسيولل اله مص لملى ا ل‬:‫عمممرقا ممل‬
‫عيبهدا ه‬
‫ل ايبهن ل‬

‫ل م‬
‫عين م‬
‫م‬
‫ل هبممااتمله‬
‫ قميدا ميفل ممح ممين ا ميسل ممم مولرهزمق مكمفاففاموقمن لممعله ا ل‬:


”An abdillahibni ’umara qala, qala rasulullahi sallallahu ’alaihi wa
sallama qad aflaha man aslama waruziqa kafafan wa qanna’ahullahu
bima atahu”. (HR. Muslim)



Artinya : ”Abdullah bin Umar berkata, ”Bersabda Rasulullah SAW,
”Sungguh beruntung orang-orang yang masuk Islam, mendapat rejeki

5

secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan
kepadanya”. (HR. Muslim)


‫عل مييهه‬
‫ مقامل النبي مص لملى ا ل‬: ‫عن ابى هريرة رضي ال عنه قال‬
‫ل م‬
‫عين مكثيمرهة ال يمعمرهض مولكه لمن ال يهغمنى ه‬
‫غنمى الن لمفيهسه‬
‫ل مييمس ال يهغمنى م‬:‫مومسل لممم‬


“An abi hurairata radiyallahu ‘anhu qala, qala rasulullahi sallallahu
’alaihi wa sallama laisal gina ’ankasratil aradi walakinnalgina
ginannafsi”. (HR. Bukhari dan Muslim)



Rasulullah saw bersabda, ” Bukannya kekayaan itu karena banyak
hartanya, melainkan kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hatinya”. ”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Sikap qana’ah perlu kita bina sejak masih kecil. Sikap qana’ah ini


berkaitan erat dengan berapa dan apa harta yang ia dapatkan di dunia. Jika kita
mampu mengendalikan diri dari urusan-urusan dunia, maka pembiasaan qana’ah
inilah yang berperan aktif. Pembiasaan qana’ah dapat diterapkan dengan hidup
sederhana, mensyukuri setiap mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya
dan

tidak

mengeluh

atas

kondisi

hidup

yang

sedang


dijalaninya.

Qana’ah dalam kaitannya dengan siswa dapat dibiasakan melalui pemberian uang
jajan yang tidak melebihi batas kewajaran. Setiap siswa pasti mendapatkan uang
jajan dari orang tuanya ketika pergi ke sekolah. Sebagai siswa yang baik, kamu
harus mensyukuri berapapun uang yang dikasih oleh orang tua. Bahkan kalau
perlu kamu tidak jajan dan menabung uang tersebut.
Berikut beberapa sikap yang mencerminkan qanaah :

6

1. Senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT
2. Hidup sederhana
3. Senantiasa mau berinfak dijalan Allah SWT
4. Tidak putus asa / cemas dalam menghadapi masalah
Bersikap qana’ah berarti menanamkan pola hidup sederhana. Qana’ah
tetap dilakukan ketika dalam keadaan miskin atau ketika sudah merasa kecukupan
hidup di dunia. Sikap qana’ah merupakan sikap yang baik dan perlu dilestarikan,
karena qana’ah memiliki fungsi bagi kehidupan umat Islam di dunia ini.
Diantaranya adalah : Mendidik pola hidup sederhana, mendidik perilaku yang

ikhlas terhadap segala kejadian, meningkatkan keimanan, ketakwaan dan
tawakkal dan meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT.
B. Metode Tebak gambar
Pengertian Model pembelajaran tebak gambar dilihat dari beberapa hal
yang selalu disinggung, yaitu model, strategi, metode, pendekatan dan teknik
pembelajaran. Pengertian untuk istilah-istilah itu sering dikacaukan. Apalagi
terhadap tiga istilah, yaitu pendekatan, metode, dan teknik biasanya terkacaukan.
Istilah pendekatan sering dikacaukan dengan metode, misalnya kita sering
mendengar orang mengemukakan istilah pendekatan komunikatif di samping
istilah metode komunikatif. Sering pula pengertian metode dikacaukan dengan
teknik, misalnya kita sering mendengarkan orang menyebutkan istilah metode
diskusi disamping istilah teknik dikuasai.
Untuk itu sebelum memaparkan tentang model pembelajaran Tebak
gambar , maka akan dibahas pengertian model, strategi, metode, pendekatan,

7

teknik dan teknik pembelajaran secara singkat. Menurut Istarani (2011: 1) model
pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala
aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru segala

fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam
proses belajar mengajar
Kemudian menurut Wina Sanjaya (2008: 126) strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan dan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Atau strategi
pembelajaran itu adalah suatu set materi dan produser pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Metode secara harfiah adalah cara atau produser yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu, kata mengajar sendiri berarti memberi pelajaran (Pupuh
Faturrohaman, 2007;55). Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang
telah ditetapkan. Dengan demikian, bias terjadi satu strategi pembelajaran
digunakan beberapa metode (Wina Sanjaya, 2008:126). Dengan kata lain metode
adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Pendekatan adalah istilah lain yang memiliki kemiripan dengan strategi
pembelajaran. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan
pendekatan pusat pada siswa. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan
stategi pembelajaran langsung (direc instruction) pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat

8

pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discoverydan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif. (Wina Sanjaya, 2008;127)
Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode
pengajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode. Untuk itu Rostiyah NK (2008;1)
mengatakan teknik adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
digunakan oleh suatu instruktur. Sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam
melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Misalnya walaupun dua orang
guru sama-sama mengunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang
sama, sudah pasti mereka akan melakukannya secara berbeda-beda.
Model pembelajaran tebak gambar merupakan sebuah model dimana guru
mengunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau
mempasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan mengunakan alat bantu atau
media gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran dengan focus yang
baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang
disampaikan bias diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta
dapat diingat kembali oleh siswa. Tebak gambar adalah suatu metode belajar
yang mengunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.
(Hamdani, 2010; 89) sehingga siswa yang cepat mengurutkan gambar jawaban
atau soal yang benar, sebelum waktu yang ditentukan habis maka merekalh yang
mendapat poin.
Perinsip dasar dalam model pembelajaran kokoratif tebak gambar adalah
sebagai berikut:

9

1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok(siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota
kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung
jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) maka akan dikenai evaluasi.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepimpinan dan membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta pertanggung jawaban
secara individual materi yang ditangani dalam kelompok koperatif.
Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan tebak gambar ini menurtut
(agus; 125) terdapat enam yaitu:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai. Dilangkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan masalah
yang

menjadi

kompetensi.

Dasar

mata

pelajaran

yang

bersangkutan.Dengan demikian maka siswa dapat mengukur sampai
sejauh mana yang harus dikuasainya. Di samping itu guru juga harus
menyampaikan indicator-indikator ketercapaian KD, sehingga sampai
dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
2. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan. Penyajian materi sebagai
pengantar sesuatu yang sangat penting.Dan disini guru memberikan
momentum

permulaan

pembelajaran.

Kesuksesan

dalam

proses

10

pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan
motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap.
Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan
menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang
dipelajari.
3. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan (berkaitan
dengan materi) Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut
terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengmati setiap gambar
yang ditunjukkan oleh guru atau oleh temannya. Dengan picture atu
gambar kita akan menghemat energi kita dan siswa akan lebih mudah
memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangan selanjutnya
sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau mengganti gambar
dengan video atau demonstrasi yang kegiatan tertentu.
4. Guru

menunjuk

siswa

secara

bergilir

untuk

mengurutkan

atau

memasangkan gambar-gambar yang ada. Di langkah ini guru harus dapat
melakukan inovasi, karena menunjukkan secara langsung kadang kurang
efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian,
sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus
diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk
diurutkan, dibuat, atau dimodifikasi.
5. Guru memberikan pertanyaan mengenai alasan siswa dalam menentukan
gambar. Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita,
atau tuntutan KD dengan indicator yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak

11

banyaknya siswa pransiswa dan teman yang lain untuk membantu
sehingga proses diskusi dalam PBN semangkin menarik.
6. Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan
konsep materi yang sesuai dengan kompetensai yang ingin dicapai. Dalam
proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan
penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain
untuk mengulanginya, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa
mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan
indicator yang telah ditetapkan. Pastikan bahwa siswa telah menguasai
indikator yang telah ditetapkan.
7. Kesimpulan atau rangkuman. Kesimpulan dan rangkuman dilakukan
bersama dengan siswa. Guru membantu dalam proses pembuatan
kesimpulan dan rangkuman. Apabila siswa belum mengerti hal-hal apa
saja yang harus diperhatikan dalam pengamatan gambar tersebut guru
memberikan pnguatan kembali tentang gambar tersebut. Dalam pembuatan
kesimpulan dan rangkuman guru memberikan arahan perbaikan dimana
saja letak kesalahan penulisan drama, kemudian memberikan perbaikan.
Kelebihan dan kelemahan modelpembelajaar tebak gambar , dalam setiap
model pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya, menurut istarani
(2011:8) kelebihan dan kekurangan model pembelajaran tebak gambar adalah :
Kelebihan model pembelajaran tebak gambar : Materi yang diajarkan lebih terarah
karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai
dan materi secara singkat terlebih dahulu. Siswa lebih cepat menangkap materi

12

ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.
Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh untuk
menganalisa gambar yang ada. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab
guru menanyakan alasan siswa mengurrutkan gambar. Pembelajaran lebih
berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan
oleh guru.
Kelemahan model pembelajaran tebak gambar : Sulit menentukan gambargambar yang bagus dan berkualitas serta sesuai dengan materi pembelajaran. Sulit
menemukan gambar-gambar yang sesuai daya nalar atau kompetensi siswa yang
dimiliki. Baik guru atau siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar
sebagai bahan utama dalam membahas suatu meteri pembelajaran. Tidak
tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan gambar-gambar
yang diinginkan.

13

BAB III
METODE PENELITIAN

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat komponen pokok
penelitian kelas yakni: 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (acting), 3)
pengamatan (observing), dan 4) refleksi (reflecting), dapat digambarkan sebagai
berikut:
A. Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini penulis menyusun rencana pembelajaran (RP) materi pokok
Qanah adalah sikap rela menerima dan measa cukup atas hasil yang
diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan kurang.
Pada pelaksanaan siklus 1 direncanakan sebanyak 1 kali pertemuan.
2. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung.
Sebelumnya penulis melakukan beberapa hal antara lain:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar
c. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan tujuan
pembelajaran
d. Guru

menunjuk/memanggil

siswa

secara

bergantian

memasang/

mengurutkan gambar-gambar yang telah di sediakan.
e. Guru meminta agar siswa menceritakan urutan gambar yang telah tersusun

14

f. Dari gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran
g. Penilaian
3. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan
rekan sejawat untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti
pembelajaran PAI yang menerapkan model picture and pictue dalam pembelajaran
PAI.
4. Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar PAI siswa dan hasil pengamatan aktivitas
guru, serta menyesuaikan dengan ketercapaian indikator kinerja maka peneliti
mengubah strategi pada siklus dua agar pelaksanaannya lebih efektif.
B. Siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap ini penulis menyusun rencana pembelajaran (RP) materi pokok
Dalil Naqli tentang Qannah, Artinya: Abdullah bin Umar berkata “bersabda
Rasullah SAW, sesungguhnya beruntung orang-orang yang masuk islam,
mendapat rezeki yang secukupnya, dan ia merasa cukup dengan apa yang telah
Allah berikan kepadanya. (HR. Muslim). Orang yang memiliki sifat Qannah
memiliki pendirian bahwa apa yang telah di peroleh atau yang ada di dirinya
adalah merupakan kehendak Allah. Sebab dialah yan mengatur rezeki, mati, jodoh
seseorang. Siklus II direncanakan sebanyak 1 kali pertemuan.

15

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus ini dilaksanakan selama pembelajaran
berlangsung meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar
c. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan tujuan
pembelajaran
d. Guru

menunjuk/memanggol

siswa

secara

bergantian

memasang/

mengurutkan gambar-gambar yang telah di sediakan.
e. Guru meminta agar siswa menceritakan urutan gambar yang telah tersusun
f. Dari gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran
g. Penilaian
3. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan
rekan sejawat untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti
pembelajaran PAI

yang menerapkan model picture and pictue dalam

pembelajaran PAI .
4. Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar PAI siswa dan hasil pengamatan aktivitas
guru maka peneliti mengecek apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya sudah tercapai. Bila belum tercapai maka peneliti tetap melanjutkan
siklus berikut, dan seterusnya sampai mencapai indikator kinerja.

16

B. Siklus III
1. Perencanaan
Pada tahap ini penulis menyusun rencana pembelajaran (RP) materi pokok
Contoh perilaku terpuji, Hidup sederhana, Tidak mau menempuh jalan yang
haram dalam mencari nafkah, Selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang
telah diberikan Allah.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus ini dilaksanakan selama pembelajaran
berlangsung meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar
c. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan tujuan
pembelajaran
d. Guru

menunjuk/memanggol

siswa

secara

bergantian

memasang/

mengurutkan gambar-gambar yang telah di sediakan.
e. Guru meminta agar siswa menceritakan urutan gambar yang telah tersusun
f. Dari gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran
g. Penilaian

3. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan
rekan sejawat untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti

17

pembelajaran PAI

yang menerapkan model picture and pictue dalam

pembelajaran PAI .
4. Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar PAI siswa dan hasil pengamatan aktivitas
guru maka peneliti mengecek apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya sudah tercapai. Pada tahapan ini capaian ditetapkan, bila belum
tercapai maka peneliti menyampaikan dalam bentuk saran pada peneliti yang akan
datang.
C. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis
kuantitatif dan kualitatif (Supardi, 2006:131). Terhadap perolehan hasil belajar
PAI

dianalisis secara kuantitatif dengan memberikan nilai pada hasil belajar

siswa. Data-data tersebut dianalisis mulai dari siklus satu sampai dengan siklus
tuga untuk dibandingkan dengan teknik deskriptif presentase.

18

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Telah diketahui bahwa subjek penelitian berjumlah 20 siswa. Pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 (tiga) siklus. Berikut disajikan
paparan hasil penelitian yang terdiri atas hasil belajar PAI melalui kolaborasi
model pembelajaran tebak gambar

dan hasil observasi terhadap proses

pembelajaran.
A. Hasil Penelitian
Siklus I
1. Paparan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan data hasil penelitian siklus I mengenai hasil belajar PAI
materi pokok pengertian qanah adalah sikap rela menerima dan measa cukup atas
hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan
kurang, melalui model pembelajaran tebak gambar, sebagai berikut:
Tabel 4.1 : Hasil Belajar Siklus I
NO NAMA
NILAI SIKLUS I
1
Sulastri
70
2
Harsoyo Bowo
63
3
Andriani
70
4
Yandi Wahyuni
78
5
Fikri Andriani
67
6
Dewi Rahayu
70
7
Sinta Ria M
78
8
Nurjanah
67
9
Siti Ropingah
68
10 Tika Suryati
50

KET
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas

19

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Apik Susanti
Agus Ade
Nang
Trisetia Nugroho
Novi Anggraini
Joko Susanto
Dede Aga
Resi
Trinanjar
M. Qon
JUMLAH
NILAI RATA-RATA

50
50
60
60
70
45
60
55
60
65
1256
63

Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas

Diperoleh data untuk ketuntasan 70 sebanyak 30% atau 6 orang siswa
tuntas. Sedangkan yang tidak tuntas sebesar 14 atau 70%, dan rata-rata hasil
belajar sebesar 63.

Siklus II
1. Paparan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan data hasil penelitian siklus I mengenai hasil belajar PAI
materi pokok Dalil Naqli tentang Qannah, melalui model pembelajaran tebak
gambar diperoleh data untuk ketuntasan 71 selengkapnya dapat dibaca pada tabel
distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan kategori hasil belajar sebagai berikut:

20

Tabel 4.2 : Hasil Belajar Siklus II
NO NAMA
NILAI SIKLUS II
1
Sulastri
78
2
Harsoyo Bowo
71
3
Andriani
78
4
Yandi Wahyuni
86
5
Fikri Andriani
75
6
Dewi Rahayu
78
7
Sinta Ria M
86
8
Nurjanah
75
9
Siti Ropingah
76
10 Tika Suryati
58
11 Apik Susanti
58
12 Agus Ade
58
13 Nang
68
14 Trisetia Nugroho
68
15 Novi Anggraini
78
16 Joko Susanto
53
17 Dede Aga
68
18 Resi
63
19 Trinanjar
68
20 M. Qon
73
JUMLAH
1416
NILAI RATA-RATA
71

KET
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas

Diperoleh data untuk ketuntasan 70 sebanyak 55% atau 11 orang siswa
tuntas. Sedangkan yang tidak tuntas sebesar 9 atau 45%, dan rata-rata hasil belajar
sebesar 71, sehingga untuk kesempurnaan perlu dilaksanakan siklus III.
Siklus III
1. Paparan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan data hasil penelitian siklus II mengenai hasil belajar PAI
materi pokok contoh perilaku terpuji, melalui model pembelajaran tebak gambar

21

diperoleh data untuk ketuntasan 75 selengkapnya dapat dibaca pada tabel
distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan kategori hasil belajar sebagai berikut:
Tabel 4.3 : Hasil Belajar Siklus III
NO NAMA
NILAI SIKLUS III
1
Sulastri
82
2
Harsoyo Bowo
75
3
Andriani
82
4
Yandi Wahyuni
90
5
Fikri Andriani
79
6
Dewi Rahayu
82
7
Sinta Ria M
90
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Nurjanah
Siti Ropingah
Tika Suryati
Apik Susanti
Agus Ade
Nang
Trisetia Nugroho
Novi Anggraini
Joko Susanto
Dede Aga
Resi
Trinanjar
M. Qon
JUMLAH
NILAI RATA-RATA

79
80
62
70
62
72
72
82
57
72
70
72
77
1507
75

KET
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas

Diperoleh data untuk ketuntasan 70 sebanyak 85% atau 17 orang siswa
dan rata-rata hasil belajar sebesar 75, sehingga sudah perlu dapat diakhiri
penelitian ini.

B. Pembahasan

22

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil
belajar PAI dengan materi siklus pertama yakni pengertian qannah Qanah dan
tasamuh adalah sikap rela menerima dan measa cukup atas hasil yang
diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan kurang.
Dilanjutkan materi siklus ke II yakni dalil Naqli tentang Qannah, Artinya:
Abdullah bin Umar berkata “bersabda Rasullah SAW, sesungguhnya beruntung
orang-orang yang masuk islam, mendapat rezeki yang secukupnya, dan ia merasa
cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya. (HR. Muslim). Orang
yang memiliki sifat Qannah memiliki pendirian bahwa apa yang telah di peroleh
atau yang ada di dirinya adalah merupakan kehendak Allah. Sebab dialah yan
mengatur rezeki, mati, jodoh seseorang. Dan materi siklus ke III yakni contoh
perilaku terpuji, Hidup sederhana, Tidak mau menempuh jalan yang haram dalam
mencari nafkah, Selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan
Allah.
Pada siklus I diperoleh data untuk ketuntasan 70 sebanyak 30% kemudian
diikuti dengan siklus kedua dengan ketuntasan 55% dan pada siklus ketiga
menjadi 85%.
Terbukti bahwa dalam penelitian ini membuktikan bahwa penerapan
metode tebak gambar dapat meningkatkan kemampuan memahami qonaah oleh
siswa. Dampak tersebut selain secara hard skill juga mampu meningkatkan
kemampuan soft skill siswa dalam belajar khususnya dalam hal sikap para siswa
dalam mengikuti pelajaran karena juga merupakan target pencapaian dalam
pembelajaran sudah dirasakan baik, dimana sudah tumbuh sikap qonaah setelah

23

mendapatkan pelajaran yang diberikan guru di kelas jika dibandingkan dengan
kondisi awal sebelum penerapan model tebak gambar .

24

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada siklus I diperoleh data untuk ketuntasan 70 sebanyak 30% kemudian
diikuti dengan siklus kedua dengan ketuntasan 55% dan pada siklus ketiga
menjadi 85%.
2. Terdapat peningkatan hasil dalam memahami perilaku terpuji qonaah dan
tasamuh pada pelajaran pendidikan agama islam dengan menggunakan
metode pembelajaran tebak gambar .
B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis mengajukan saran sebagai
berikut:
1. Para guru SMA, hendaknya lebih memiliki komitmen yang tinggi dalam
menjalankan tugasnya dengan melaksanakan tugas pokok secara
profesional, mengkaji dan menerapkan berbagai inovasi pembelajaran
dengan penerapan metode tebak gambar

dalam pokok bahasan sikap

qonaah
2. kepala Sekolah diharapkan dapat menggunakan informasi hasil penelitian
ini dalam rangka pengambilan keputusan mengenai peningkatan hasil

25

belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam dengan
penerapan metode tebak gambar dimasa depan

26

DAFTAR PUSTAKA
B. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Depdiknas. 2001. Buku 1 Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis
Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
.............2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta : Puskur Balitbang Depdiknas.
Indra Jati Sidi. 2004. Pelayanan Profesional, Kegiatan Belajar-Mengajar yang
Efektif. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas.
Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Purwadi Suhandini. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Lemlit UNNES.
Puskur Balitbang Depdiknas. 2003. Model-model Pembelajaran Efektif.
(www.puskur_balitbang_depdiknas.com).upadate 28 Agustus 2007.
Supardi, Suharsimi Arikunto, Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Yakarta: Bumi Aksara.
Tim MKDK IKIP Semarang. 1990. Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Zainal Aqib. 2007. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama
Widya.
Hamdani. 2010. Strategi belajar mengajar.Bandung : Pustaka setia
Faturrahman, pupuh. 2007. Strategi pembelajaran. Bandung: Insan Media
Roestiyah NK. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
http://rohissmpn14depok.wordpress.com/kbm-pai/726-2/
http://www.edupai.web.id/2012/10/qonaah-dan-tasamuh.html#ixzz339ZUFxpB

27

LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah
Mata Pelajaran
Tema
Sub Tema
Kelas/ Semester

: SMA N 1 Tapung
: Pendidikan Agama Islam
: Membiasakan Perilaku Terpuji
: Qanaah
: X/1

A. Materi Pokok

: Qannah

B. Alokasi Waktu

: 2x40 menit

C. Kompetisi Dasar

: Menjelaskan Pengertian Qannah

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


Menjelaskan pengertian Qannah



Membaca dan mengratikan dalil naqli tentang Qannah



Menyebutkan contoh-cotoh perilaku qannah dalam kehidupan sehari-hari

E. Tujuan Pembelajaran


Menjelaskan Menjelaskan pengertian Qannah



Membaca dan mengratikan dalil naqli tentang Qannah



Menyebutkan contoh-cotoh perilaku qannah dalam kehidupan sehari-hari

F. Materi Pembelajaran
1. Pengertian qannah

28

Qanah adalah sikap rela menerima dan measa cukup atas hasil yang
diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan
kurang
2. Dalil Naqli tentang Qannah,
Artinya:

Abdullah bin Umar berkata “bersabda Rasullah SAW,

sesungguhnya beruntung orang-orang yang masuk islam, mendapat rezeki
yang secukupnya, dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah
berikan kepadanya. (HR. Muslim). Orang yang memiliki sifat Qannah
memiliki pendirian bahwa apa yang telah di peroleh atau yang ada di
dirinya adalah merupakan kehendak Allah. Sebab dialah yan mengatur
rezeki, mati, jodoh seseorang.
3. Contoh perilaku terpuji
Hidup sederhana, Tidak mau menempuh jalan yang haram dalam mencari
nafkah, Selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan
Allah
G. Metode Pembelajaran


Tebak gambar

H. Media Pembelajaran
 Poster comment
I. Sumbear Belajar
 Buku PAI
 Buku LKS
 Al-quran dan hadis

J. Langkah-Langkah Pembelajaran

29

No
1

2

Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
20 menit
a. Membuka pelajaran dengan salam dan
berdoa bersama di pimpin oleh salah
seorang peserta didik dengan penuh
khidmat
b. Memulai pelajaran dengan membaca alquran surah pendek dengan lancer dan
benar
c. Mempersiapkan kesiapan diri dengaan
mengisi lembar kehadiran siswa ,
memeriksa kerapian pakaian, posisi dan
tempat tidur di sesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran
d. Mengajukan pertanyaan dengan
komunikatif berkaitan dengan materi
qannah
e. Menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan yang hendak di capai
f. Menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menyimak,
menanya, berdiskusi, mengkomunikasikan
dengan menyampaikan, menangapi dan
membuat kesimpulan hasil diskusi
Kegiatan Inti
10 menit
a. Mengamati
h. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
i. Guru menyajikan materi sebagai
pengantar
j. Guru memperlihatkan gambar-gambar
yang
berkaitan
dengan
tujuan
pembelajaran
k. Guru menunjuk/memanggil siswa
secara
bergantian
memasang/
mengurutkan gambar-gambar yang
telah di sediakan.
l. Guru
meminta
agar
siswa
menceritakan urutan gambar yang
telah tersusun
m. Dari gambar tersebut guru mulai
menanamkan konsep/materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran
n. Penilaian

30

b. Menanya
 Melalui motivasi dan guru mengajukan
pertanyaan tentang qannah
 mengajukan pertanyaan tentang qannah
c. Eksprimen
 Peserta didik mengembangkan isi
pendapatnya tentang hasil cerematnya
 Secara berkelompok mendiskusikan
 Pengertian qannah dalil naqli
 Contoh tentang qannah
d. Asosiasi
 Diskusi kelompok tentang qannah
dalam kehidupan sehari-hari
 Guru memberikan penjelasan tambahan
komunikasi dan pengamatan yang
dikemukan peserta didik tentang isi
gambar tersebut

3

e. Komunikasi
 Secara bergantian, masing kelompok
tampil mempresentasikan hasil
diskusinya dan kelompok lain
memperhatikan, menyimak, dan
memberikan tanggapan
 Membuat kesimpulan di bantu dan di
bombing guru
Penutup
 Melaksanakan penilaian dan refleksi dan
menjelaskan pertanyaan dan tanggapan
peserta didik dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan
untuk perbaikan langkah selanjutnya
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut
dengan ,memberikan tugas individu
dengan peserta didik yang menguasai
materi
 Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.

10 menit

31

Aspek dan Rubrik penilaian
1. Kejelasan dan kedalaman informasi
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan
kedalamanan informasi lengkap dan sempurna, skor 30
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan
kedalam informasi lengkap dan kurang sempurna skor 20
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan
kedalam informasi kurang lengkap skor 10
2. Keaktifan dalam diskusi
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dan diskusi skor 30
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dan diskusi skor 20
c. Jika kelompok tersebut berperan kurang aktif dan diskusi skor 10
3. Kejelasan dan kerapian
a. Jika kelompok tersebut mempersentasikan dengan singkat jelas
dan rapi skor 40
b. Jika kelompok tersebut mempersentasikan dengan jelas dan rapi
skor 30
c. Jika kelompok tersebut mempersentasikan dengan singkat jelas
dan kurang rapi skor 20
d. Jika kelompok tersebut mempersentasikan dengan kurang jelas
dan tidak rapi skor 10

32

Nilai akhir yang diperoleh peserta didik sebagai berikut:
a. Rat-rata jumlah nilai pada kolom diskusi x 60 %
b. Jumlah nilai rata-rata pada soal easy dan tugas x 100 % nilai
akhir = nilai a + nilai b
3.Tes
a. sebutkan pengertian qannah?
b. bacakan dalil naqli tentang qannah?
c. tunjukan contoh qannah dalam kehidupan sehari-hari?
Kunci jawaban
Eassay
1. Qannah adalah sikap rela menerima dan merasa atas hasil yang
diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tak puas dan perasaan
kurang
2. Dalil naqli

Contoh-contoh orang yang berbuat qannah dalam kehidupan sehari-hari:
1. Hidup sederhana
2. Tidak mau menempuh jalan yang haram dalam mencari nafkah
3. Selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan

33

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

NAMA
Sulastri
Harsoyo Bowo
Andriani
Yandi Wahyuni
Fikri Andriani
Dewi Rahayu
Sinta Ria M
Nurjanah
Siti Ropingah
Tika Suryati
Apik Susanti

12
13
14
15
16
17
18
19
20

Agus Ade
Nang
Trisetia Nugroho
Novi Anggraini
Joko Susanto
Dede Aga
Resi
Trinanjar
M. Qon
JUMLAH
NILAI RATA-RATA

NILAI SIKLUS I
70
63
70
78
67
70
78
67
68
50
50
50
60
60
70
45
60
55
60
65
1256
63

KET
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas

34

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

NAMA
Sulastri
Harsoyo Bowo
Andriani
Yandi Wahyuni
Fikri Andriani
Dewi Rahayu
Sinta Ria M
Nurjanah
Siti Ropingah
Tika Suryati
Apik Susanti

12
13
14
15
16
17
18
19
20

Agus Ade
Nang
Trisetia Nugroho
Novi Anggraini
Joko Susanto
Dede Aga
Resi
Trinanjar
M. Qon
JUMLAH
NILAI RATA-RATA

NILAI SIKLUS II
78
71
78
86
75
78
86
75
76
58
58
58
68
68
78
53
68
63
68
73
1416
71

KET
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas

35

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

NAMA
Sulastri
Harsoyo Bowo
Andriani
Yandi Wahyuni
Fikri Andriani
Dewi Rahayu
Sinta Ria M
Nurjanah
Siti Ropingah
Tika Suryati
Apik Susanti

12
13
14
15
16
17
18
19
20

Agus Ade
Nang
Trisetia Nugroho
Novi Anggraini
Joko Susanto
Dede Aga
Resi
Trinanjar
M. Qon
JUMLAH
NILAI RATA-RATA

NILAI SIKLUS III
82
75
82
90
79
82
90
79
80
62
70
62
72
72
82
57
72
70
72
77
1507
75

KET
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas