T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Tim Kreatif dalam Eksistensi Program The Comment Net TV T1 BAB II

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi adalah proses dimana seorang
(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang bahasa) untuk
mengubah perilaku orang lain (komunikan), (Effendy, 2002:48)). Bernard Berelson
dan Garry A. Dalam karyanya “Human Behavior” mendefinisikan komunikasi
adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya
dengan menggunakan lambang-lambang, kata-kata, gambar-gambar bilangan,
grafika dan sebagainya. Kegiatan atau proses penyampaian inilah yang biasa
disebut komunikasi (Effendy. 2002:48).
2.2 Komunikasi Massa
Komunikasi yang menggunakan media massa lazim kita sebut sebagai
komunikasi massa. Secara konkret, Littlejohn mendefinisikan komunikasi massa
adalah

proses

di

dalam


dimana

organisasi

media

memproduksi

dan

mentransmisikan pesan-pesan kepada khalayak yang besar/luas dan proses dimana
pesan-pesan tersebut ditangkap, digunakan, dan dikonsumsi oleh khalayak
(Littejohn, 2005)
Menurut Tan dan Wright yang dikutip oleh Erdinaya, komunikasi massa
merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam
menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak,
bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek
tertentu (Ardianto dkk, 2004:3)
Menurut Janowitz (1960) yang dikutip oleh Morissan dkk dalam bukunya

Teori Komunikasi Massa (2010:7), mendefinisikan bahwa komunikasi massa
terdiri atas lembaga dan teknik dimana kelompok-kelompok terlatih menggunakan
teknologi untuk menyebarluaskan simbol-simbol kepada audience yang tersebar
luas dan bersifat heterogen.

6

Nurudin juga memberikan definisi didalam bukunya Pengantar Komunikasi
Massa (2007:3) bahwa pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi
melalui medai massa (media cetak dan elektronik).
Untuk semakin memperjelas apa yang dimaksud dengan komunikasi massa,
Jalaluddin Rakhmat telah merangkum berbagai definisi yang diberikan para ahli
dalam satu pengertian, yaitu komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi
yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim
melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 1994:189).
Media dalam komunikasi ini menunjuk pada media cetak (koran, majalah,
tabloid) dan media elektronik (radio, televisi, video, internet). Kini televisi
merupakan media dominan komunikasi massa di seluruh dunia dan sampai
sekarang masih terus berkembang (Effendy, 1986:21)

Komunikasi massa tediri dari unsur : sumber (source), pesan (massage),
saluran (channel), penerima (receiver ), serta efek (effect).Menurut Lasswell unsurunsur dalam komunikasi adalah sebagi berikut (Wiryanto, 2003:70—80)
1. Who (sumber atau komunikator)
Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi
atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi
(institutionalized person). Pengertian institutionalized dalam hal ini ialah
stasiun televisi, sedangkan yang dimaksud dengan person adalah redaktur
atau kerabat kerja.
2. Says What (pesan)
Wright (1977) memberikan karakteristik pesan dalam komunikasi massa
sebagai berikut :
a. Publicity
Pesan-pesan bersifat terbuka untuk umum atau publik.
b. Rapid

7

Pesan dalam komunikasi massa dapat mencapai pemirsa yang luas
dalam waktu yang singkat serta terus-menerus.
c. Transient

Pesan dalam komunikasi massa bersifat sementara dan bukan
permanent.

3.

In Which Channel (saluran atau media)

Unsur ini menyangkut semua peralatan mekanik yang digunakan untuk
menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa, bisa juga disebut sebagai
media penunjang untuk menyampaikan pesan.
4. To Whom (penerima)
Unsur ini berkaitan dengan sasaran dalam komunikasi massa. Menurut
Wright, penerima pesan dalam komunikasi massa memiliki karakteristik
seperti :
a. Large (besar)
Besarnya mass audience bersifat relatif, menyebar di berbagai lokasi
dan tidak saling berinteraksi satu sama lain secara langsung.
b. Heterogen (beraneka ragam)
Sasaran komunikasi massa bersifat heterogen, yaitu sangat berafam dari
berbagai lapisan masyarakat.

c. Anonim (tidak saling mengenal)
Baik komunikator maupun komunikan dalam komunikasi massa tidak
saling mengenal satu sama lain.
5. With what Effect (unsur efek atau akibat)
Efek merupakan perubahan-perubahan yang terjadi didalam diri pemirsa
sebagai akibat dari pesan-pesan media. Ada tiga jenis efek yang dapat
timbul dalam diri pemirsa :

8

a. Efek Kognitif
Efek yang dapat mengubah nilai yang saar ini ada dan telah terpelihara
di dalam masyrakat.
b. Efek Afektif
Efek ini merupakan proses yang berhubungan dengan emosi dan
perasaan seseorang, seperti ketakuran, kegelisahan, serta moral.
c. Efek Konatif
Efek konatif merupakan hasil perluasan efek kognitif dan afektif.
Menurut Nurudin dalam bukunya Pengatar Komunikasi Massa (2007:19),
komunikasi massa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga
Komunikator dalam media massa bukan satu orang, melainkan dari
kumpulan orang. Artinya gabungan antar berbagai macam unsur dan
bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga.
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, serta agama yang tidak sama.
3. Pesannya Bersifat Umum
Pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu
kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan
pada masyarakat yang plural.
4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan
komunikannya tidak dapat berhubungan secara langsung. Dengan kata lain
komunikasi massa itu bersifat satu arah.
5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir
bersamaan dalam keadaan yang terpisah.

9


6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada
khalayak sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis
yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau
elektronik). Saat ini sudaah terjadi revolusi komunikasi massa dengan
perantara satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan
yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan saat ini televisi
sudah sering melakuka siaran lengsung (live) dan bukan siaran yang
direkam (taping).
7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper atau yang disebut penapis informasi adalah orang yang sangat

berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini
berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi,
menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih
dipahami.
2.3 Media Massa
Kata media sendiri sebenarnya berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah kata media sendiri berarti perantara

atau pengantar. Sedangkan media massa adalah saluran-saluran atau cara
pengiriman bagi pesan-pesan massa.
Media massa adalah yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari
sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis
seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002).
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan
pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan
media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi
hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan
hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007)

10

Menurut Dennis McQuail (2000), media massa adalah media massa yang
mampu menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas(university of reach),
bersifat publik dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul
di media massa. Karakterisirik media tersebut memberikan konsekuensi bagi
kehidupan politik dan budaya masyarakat kontemporer dewasa ini (McQuail,
2000:4)
Dari perspektif budaya, media massa telah menjadi acuan utama untuk

menemukan definisi-definisi terhadap suatu perkara dan media massa memberikan
gambaran atas realitas sosial. Media massa juga menjadi perhatian utama
masyarakat untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan lingkungan budaya
bersama bagi semua orang. Peran media massa dalam ekonomi juga terus
meningkat

bersamaan dengan meningkatnya pertumbuhan industri media,

diversifikasi media massa dan konsolidasi kekuatan media massa di masyarakat
(Morissan dkk, 2010:1)
Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika
masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu
media yang berorientasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media
cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan
(3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat verbal
visual vokal (Liliweri, 2001)
Masyarakat aktif memilih dan menggunakan media karena memiliki tujuan
untuk memenuhi kebutuhan mereka akan informasi. Lawrence Wenner dan Karl
Rosengren (1985) dalam buku yang berjudul “Pengantar Teori Komunikasi
Analisis dan Aplikasi” menyebutkan bahwa segala keputusan khalayak selalu

berhubungan pada media yang luas dan segala program yang ada di dalamnya.

11

Secara umum media juga memiliki kegunaan1, diantaranya adalah:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera
3. Menimbulkam gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
2.3.1 Jenis-jenis Media Massa
Media massa, sebagai media yang menunjang komunikasi massa
terbagi atas 2 jenis, yaitu media cetak dan media elektronik :
1. Media Cetak
Media cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan
fungsinya sebagai media penyampaian informasi. Maka media
cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau

foto dalam tata warna dan halam putih dengan fungsi utama
untuk memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga
adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain
dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah
dalam bentuk kata-kata, gambar, foto dan sebagainya (Ardianto,
2004:99)
2. Media Elektronik

1

https://books.google.co.id/books?id=yqHAwAAQBAJ&pg=PR3&dq=pengertian+media&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwicp7397LfQAhVIQ48
KHYBJBKQQ6AEIPjAI#v=onepage&q=pengertian%20media&f=false diakses pada 21 November
2016 pukul 00.07 hal.

12

Media elektronik merupakan media komunikasi atau media
massa yang menggunakan alat-alat elektronik (Deddy Iskandar,
2005:4), media elektronik kini terdiri dari :
a. Radio
Salah satu kelebihan media radio dibanding media lainnya
adalah cepat dan mudah dibawa kemana-mana. Radio bisa
dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain, seperti
memasak, menulis, menjahit dan semacamnya. Suatu hal
yang tidak mungkin terjadi pada media lain seperti TV, film
dan surat kabar (Cangara, 2002:137)
b. Film
Film dalam pengertian sempit adalah penyajian lewat
gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian yang luas
bisa juga termasuk yang disiarkan di TV. Film dengan
kemampuan visualnya yang didukung dengan audio yang
khas, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga sebagai
media pendidikan dan penyuluhan. Ia bisa diputar
berulangkali pada tempat dan khalayak yang berbeda
(Cangara, 2002:138)
c. Telivisi
Media televisi ini mampu mendominasi hampir semua waktu
luang setiap orang. Selain itu juga televisi mampu mengatasi
jarak dan waktu sehingga penonton yang tinggal di daerahdaerah terpencil dapat menikmati siaran televisi (Cangara,
2002:135)
2.4 Televisi
Televisi adalah sistem penyiaran dengan disertai bunyi (suara) melalui kabel
atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi
(suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas
cahaya yang dapat didengar.

13

Televisi sebagai media massa elektronik yang ditemukan sekitar abad ke-18
memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki media massa yang lainnya. Dengan
penelitian ini televisi diartikan sebagai siaran (television broadcast) yang
merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki
komunikasi massa yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya terlembaga,
pesannya

bersifat

umum,

sasarannya

menimbulkan

keserempakan,

dan

komunikatonnya heterogen (Effendy, 2006:21)
Televisi adalah sebagai bagian dari kebudayaan audio visual dan merupakan
media yang paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian
masyarakat secara luas. Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan
bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti
pesan, informasi, pengajaran, ilmu dan hiburan. Kultur yang dibawa oleh televisi
dengan sendirinya mulai tumbuh di masyarakat (Wibowo, 2009:17)
Menurut Sutisno ciri utama televisi adalah sifatnya yang audia visual dimana
stimulasi alat indera bukan hanya satu seperti dalam radio, surat kabar dan majalah.
Televisi dapat didengar sekaligus dapat dilihat (Vera, 2010:79)
Karakteristik media televisi juga dapat dilihat dari televisi sebagai media
komunikasi, televisi sebagai media elektronik dan televisi sebagai media audio
visual. Ditinjau dari stimulus alat indera, dalam radio siaran, surat kabar dan
majalah hanya satu alat indera yang mendapat stimulus (Ardianto, 2007:128).
Karakteristik televisi tersebut yaitu :
1. Audio Visual
Kelebihan dari televisi adalah dapat dilihat juga dapat didengar. Unsur
visual dan dilengkapi dengan audio membuat tayangan televisi lebih
menarik dan penonton juga mempunyai gambaran yang lengkap tentang
peristiwa yang sedang ditayangkan di televisi.
2. Berfikir dalam gambar
Sekalipun tidak ada naskah yang mengikuti, namun dengan gambar kita
dapat menyampaikan maksud dari gambar yang disiarkan. Terdapat dua
14

tahap dalam proses berfikir dengan gambar, pertama adalah visualisasi,
yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi
gambar secara individual. Kedua adalah penggambaran, yakni kegiatan
merangkai

gambar-gambar

individual

sedemikian

rupa

sehingga

mengandung makna tertentu.
3. Pengoperasian lebih komplek
Dibandingkan dengan radio, pengoperasian televisi jauh lebih kompleks
dan memerlukan banyak orang. Peralatan yang digunakan juga lebih rumit
dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terlatih dan terampil.

Proses komunikasi massa melalui televisi terdiri atas beberapa unsur, yaitu:
sumber (komunikator), transmitter, saluran (media), penerima (komunikan),
umpan balik dan tujuan, serta gangguan yang ada di setiap unsur tersebut. Sejak
kelahirannya,

televisi

telah

mampu

menampilkan

keunggulan

dan

karakteristiknya yang khas, terutama dalam hal kedekatannya dengan
kehidupan sehari-hari. Keunggulan tersebut terletak pada daya persuasinya
yang sangat tinggi, karena khalayak dapat melihat gambar hidup dan suara.
Selain itu televisi juga memiliki jangkauan (coverage) yang sangat luas dalam
menyebarluaskan pesan sehingga jumlah penonton juga lebih banyak.
Sebagai media komunikasi, jelas bahwa dalam usaha mempengaruhi
khalayak dengan jalan menggugah dan menyentuh emosi dan pikirannya,
televisi mempunyai keunggulan yang lebih menonjol dibanding dengan media
komunikasi lain. McLuhan (1964) mengatakan, berkat televisi, dunia menjadi
desa jagat dari pengalaman-pengalaman yang disampaikan seketika dan
dirasakan secara bersama-sama.

2.5 Program Acara Televisi
Pengertian program acara televisi yaitu kata “program” itu sendiri berasal
dari bahasa inggris programme yang memiliki arti acara atau rencana. Undang-

15

undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi
menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan yang disajikan
dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia
penyiaran di Indonesia daripara kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian
acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk
memenuhi kebutuhuan audiencenya (Morissan, 2008:200)
Secara teknis penyiaran televisi, program televisi diartikan sebagai
penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari dan dari jam ke jam
setiap harinya (Soenarto, 2007:1). Sedangkan menurut Rukhmanda (2004:213)
program adalah teknik penyusunan program acara televisi yang ditayangkan secara
berurutan.
Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser
profesional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran
mendalam, yaitu materi produksi yang berisi tentang bahan-bahan yang akan
digunakan untuk produksi, sarana produksi (equipment) yang berisi perlengkapan
selama produksi termasuk perlengkapan seperti alat-alat produksi serta tempat dan
akomodasi, biaya produksi (financial) yaitu jumlah dana yang diperlukan setiap
produksinya, organisasi pelaksana produksi yaitu kru dalam hal ini adalah tim
kreatif, production assistant, cameraman, production director, floor director,
teknisi serta soundman dan tahapan pelaksanaan produksi yaitu berisi tentang pra
produksi, produksi hingga pasca produksi (Wibowo, 2009:23).
Namun harus kita sadari penayangan sebuah program acara televisi bukan
hanya bergantung pada konsep penyutradaraan atau kreatifitas penulisan naskah,
melainkan bergantung pada kemampuan profesionalisme dari seluruh kelompok
kerja di dunia broadcast dengan seluruh mata rantai divisinya. Acara yang bagus
akan menjadi buruk apabila jam tayangnya tidak tepat. Acara yang bagus bisa
ambruk karena kurang promosi. Acara yang bagus juga bisa jatuh apabila kualitas
gambar on air-nya mengalami gangguan frekuensi seperti suaranya bergema atau
gambarnya rusak. Semuanya masih bisa diantisipasi kuncinya ada pada penentuan
format acara televisi (Naratama, 2004: 62).

16

2.6 Tim Kreatif
Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi menurut Mulyana (2007), tim
kreatif merupakan sekelompok individu yang mengeksplorasi ide kreatif mereka
yang dapat dituangkan dan diproduksi secara bagus dan menarik. Peranan tim
kreatif cukup besar dan penting dalam mengelola suatu informasi atau tayangantayangan dalam media elektronik agar dapat menarik perhatian seluruh khalayak
umum untuk dinikmati dan menghasilkan suatu program acara yang menarik dan
kreatif.
Tim yang secara langsung membuat acara tv atau program tv semenarik
mungkin, sehingga tujuan-tujuan seperti share dan rating terpenuhi dan juga bisa
diterima oleh masyarakat luas. (Lukman H)
Tim yang terdiri dari sekumpulan orang yang bertugas mencari ide
mengenai acara yang akan ditayangkan dan mengembangkan ide tersebut menjadi
suatu konsep utuh secara mendetail. Konsep inilah yang kemudian dituangkan
dalam bentuk naskah dan rundown yang berisi susunan acara dari awal hingga akhir
sesuai durasi acara tersebut. Setelah naskah dan rundown itu selesai maka akan
diserahkan kepada Tim Produksi untuk dieksekusi.
2.7 Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi komunikasi
merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk
mencapai suatu tujuan (Effendy, 2013:32), strategi komunikasi harus didukung oleh
teori karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman empiris yang
telah teruji kebenarannya.
Sondang P. Siagian (1984:33) mendefinisikan perencanaan sebagai
keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan
dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya (Abidin, 2015:86). Adapun perencanaan komunikasi
menurut Cangara (Abdidin, 2015:89), communication explains how to covey the
right massage, from the right communicator, to the right audience, through the

17

right channel at the right time (Perencanaan komunikasi menjelaskan cara

mengirimkan pesan yang tepat, dari komunikator yang tepat kepada khalayak yang
tepat melalui saluran yang tepat pada waktu yang tepat).
Strategi komunikasi adalah suatu cara atau taktik rencana dasar yang
menyeluruh dari rangkaian tindakan yang dilaksanakan oleh seseorang atau
organisasi untuk mencapai suatu tujuan (Afdjani, 2014:191)
Ruang lingkup strategi komunikasi yaitu seperti yang dikatakan oleh Quinn
(1992) dalam Ruslan (2002) menyatakan, agar suatu strategi dapat efektif
dilaksanakan dalam sebuah program, maka harus mencakup beberapa hal:


Objektif yang jelas dan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk
mencapai pemahaman yang jelas, menentukan dan bisa mencapai
keseluruhan tujuan. Tujuan tersebut tidak harus dibuat secara tertulis



namun yang penting bisa dipahami.



Memelihara inisiatif.



dan tempat yang menentukan.



Kepemimpinan yang memiliki komitmen dan terkoordinasi.

Konsentrasi dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu



Fleksibilitas.



Kejujuran.
Keamanan.
Selain ruang lingkup, strategi komunikasi juga memiliki faktor

pendukung dan penghambat dimana di dalam strategi komunikasi (Effendy,
2003:35), pesan harus disusun dan disesuaikan dengan calon penerima pesan.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah :


Mengenali sasaran komunikasi
Sebelum komunikasi dilancarkan, hendaknya terlebih dahulu
mempelajari target sasaran komunikasi. Adapun faktor-faktor dari
komunikan yang perlu diperhatikan yakni :
o Faktor kerangka referensi
Kerangka referensi seseorang akan berbeda dengan
orang lain. Kerangka referensi seseorang terbentuk
18

dalam dirinya sebagai hasil dari paduan pengalaman,
pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial,
ideologi, cita-cita dan sebagainya.
o Faktor situasi dan kondisi
Dalam hal ini situasi adalah situasi komunikasi pada saat
komunikan

akan

menenerima

pesan

yang

kita

sampaikan. Situasi yang bisa menghambat jalannya
komunikasi yang dapat di duga sebelumnya atau datang
tiba-tiba pada saat komunikasi dilancarkan. Sedangkan
kondisi adalah state of personality komunikan, yaitu
keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia


menerima pesan komunikasi.
Pemilihan media komunikasi
Media komunikasi memiliki ragam jenis dan banyak jumlahnya,
mulai dari tradisional sampai yang modern. Pada umumnya media
komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai media tulisan atau
cetakan, visual, aural dan audio-visual. Untuk mencapai sasaran
komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari
beberapa media , bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan



yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan.
Pengkajian tujuan pesan komunikasi
Pesan komunikasi (massage) mempunyai tujuan tertentu. Hal ini
menentukan teknik yang harus diambil, apakah itu teknik informasi,
teknik persuasi atau teknik instruksi. Isi pesan komunikasi bisa satu
tetapi lambang yang dipergunakan bisa bermacam-macam untuk
menyampaikan isi komunikasi ialah bahasa, gambar, warna, gesture



dan sebagainya.
Peranan komunikator dalam komunikasi
Dalam menghadapi komunikan, komunikator harus dapat bersikap
empatik dimana ia harus mampu merasakan apa yang dirasakan

19

orang lain atau komunikan. Ada faktor yang penting pada diri
komunikator, bila ia hendak melancarkan komunikasi :
o Daya tarik sumber
Komunikasi akan berhasil apabila ia mampu mengubah
sikap,

opini,

dan

perilaku

komunikan

melalui

mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa
bahwa komunikator ikut serta dengannya.
o Kredibilitas sumber
Komunikasi akan berhasil jika adanya kepercayaan
komunikan pada komunikator. Kepercayaan ini banyak
bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki
seorang komunikator.
2.8 Strategi Komunikasi Media TV
Dalam menyusun Strategi komunikasi khususnya pada program acara TV pada
hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk
mencapai satu tujuan.
Televisi selalu mencoba untuk memberikan program-program yang dibagi
menjadi program berita dan program non-berita. Format teknis merupakan formatformat umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi seperti talk
show, reality show, variety show, dokumenter, film dan sebagainya. Berdasarkan

isi, program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa program
hiburan, drama, olahraga dan agama. Sedangkan untuk program televisi berbentuk
berita secara garis besar dikategorikan ke dalam "hard news" atau berita-berita
mengenai peristiwa penting yang baru saja terjadi dan “soft news” yang mengangkat
berita yang berita bersifat ringan. Dari format dan bentuk itulah media televisi
mengemas suatu program agar bisa diterima dan dinikmati oleh khalayak atau
penontonnya.
Dalam penelitian ini program The Comment masuk kedalam kategori variety
show, karena program tersebut menampilkan atau menayangkan komedi yang

20

dipadukan oleh musik serta video atau foto untuk dikomentari dan terkadang juga
menampilkan kuis didalam segmennya atau untuk para penontonnya.
2.9 Eksistensi
Secara etomologi, eksistensi berasal dari bahasa inggris yaitu excitence, dari
bahasa lain existere yang berarti muncul, ada, timbul, memilih keberadaan aktual.
Dari kata ex berarti keluar dan sistere yang berari muncul atau timbul. Beberapa
pengertian secara terminologi, yaitu (1) apa yang ada, (2) apa yang memiliki
aktualitas (ada) dan (3) adalah segala sesuatu (apa saja) yang di dalam menekankan
bahwa sesuatu itu ada. Berbeda dengan esensi yang menekankan kealpaan sesuatu
(apa sebenarnya sesuatu itu dengan sesuatu dengan kodrat inherennya) (Bagus,
2005:183).
Abidin Zaenal (2007:16), juga memberikan definisi bahwa eksistensi adalah
suatu proses yang dinamis, suatu “menjadi” atau “mengada”. Ini sesuai dengan asal
kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar dari, “melampaui”
atau “mengatasi”. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur
atau kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung
pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya.
Eksistensi bisa juga dikenal dengan satu kaya yaitu keberadaan. Konsep
eksistensi menurut Save M. Dagun (1997) dalam kehidupan sosial manusia adalah
eksistensi dirinya sendiri (Kartika, 2012:15).
Martin Heidegger (1989 - 1996) merupakan seorang filsuf asal Jerman dan
istilah metodologi eksistensialisme pertama kali di cetuskan olehnya, hal tersebut
juga merupakan pengembangan dari fenomenologi yang di cetuskan Edmund
Husserl2.
2.10 Penelitian Terdahulu

2

http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertianeksistensi-menurut-para-ahli/&ei=acfNnvBj&lc=idID&s=1&m=604&host=www.google.co,id&ts=1479674107 diakses pada tanggal 21 November
2016, pukul 01.20 WIB

21

No.

Nama

Judul Penelitian

Peneliti
1.

Tujuan

Metode

Penelitian

Penelitian

Hasil Penelitian

Dewi

Strategi Kreatif

Untuk

Pendekatan

Tim BBM tidak

Puspitasari

Program Acara

mendeskripsikan

kualitatif

memiliki

BBM di JTV

strategi kreatif

deskriptif

langkah strategi

Surabaya

program acara

kreatif yang

BBM

rutin mereka

berdasarkan

lakukan, tim

elemen-elemen

BBM hanya

strategi program

melakukan tiga

acara menurut

tahapan atau

Morissan yaitu

proses besar

perencanaan

yang selalu

program,

mereka lakukan

produksi dan

yaitu pra

pembelian

produksi,

program,

produksi dan

eksekusi

pasca produksi.

program
program,
pengawasan dan
evaluasi
program.
2.

Indah

Pola Komunikasi

Untuk

Marlasari

Teater Kampung

mengungkapkan

kualitatif

Angkanol

Dalam

bagaimanapola

deskriptif

memiliki ciri

Mempertahankan komunikasi yang
Eksistensi

Pendekatan Komunitas teater

struktur pola

dijalankan oleh

komunikasi

komunitas teater

lingkaran dan

Angkanol dalam

roda dengan pola

22

mempertahankan

lingkaran

eksistensinya

sebagai pola

didunia seni

dominan yang

teater

dipakai, dengan
pola tersebut
memungkinkan
untuk
meminimalisir
bahkan
menghilangkan
masalah yang
ada, sehingga
diperoleh solusi
yang optimal
dalam
mempertahankan
eksistensi
mereka.

3.

Dinda

Strategi

Untuk

Pendekatan

Aspek ideologi

Pramitasari

Komunikasi

mengetahui

kualitatif

merupakan

Radio

strategi radio

deskriptif

aspek yang

Komunitas

komunitas

paling penting

Angkringan

Angkringan

dalam

107.8 FM Dalam untuk tetap dapat

mempertahankan

Mempertahankan mempertahankan

eksistensi

Eksistensi

eksistensinya

sebuah radio
komunitas

2.11 Kerangka Berpikir
Media Televisi
(Net TV)

23





Kebutuhan Informasi
Kebutuhan Edukasi
Kebutuhan Hiburan

Program Acara
Televisi
(The Comment)

Strategi Komunikasi
Program Televisi yang
dilakukan tim kreatif
Teori Strategi Komunikasi
Eksistensi Program
The Comment NET TV

Gambar 1.
Kerangka Berpikir
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat media televisi
semakin gencar juga dalam menarik perhatian khalayak, maka dari itu salah satu
strategi mereka adalah membuat berbagai program acara televisi yang sesuai
dengan kebutuhan dan juga gaya hidup masyarakat jaman sekarang. Permasalahan
muncul ketika gaya hidup tersebut sudah mulai ditinggalkan dan berganti dengan
gaya hidup yang lain, terlebih yang dimaksud gaya hidup disini adalah teknologi
yang semakin canggih. Setiap stasiun televisi tak terkecuali NET TV selalu
menyusun strategi-strategi komunikasi agar dapat menjaga eksistensi program
acara mereka. Maka dari itu, Tim Kreatif didalam suatu program harus memiliki
cara atau strategi tersendiri untuk menjaga atau meningkatkan eksitensi program
tersebut.

24

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15