Pengaruh Pengetahuan Penderita TB Paru, Faktor Penyuluhan Kesehatan, dan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Tingkat Kepatuhan Berobat di RSUP H. Adam Malik Medan pada Tahun 2015
ii
ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan global yang serius. Untuk
mencapai kesembuhan diperlukan keteraturan dan kepatuhan berobat bagi setiap
penderita. Kenyataannya bahwa penyakit TB Paru sulit untuk disembuhkan
karena obat yang diberikan harus beberapa macam sekaligus serta pengobatannya
makan waktu lama, setidaknya 6 bulan sehingga menyebabkan penderita banyak
yang putus berobat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan penderita
TB Paru, faktor penyuluhan kesehatan dan pengawas menelan obat terhadap
tingkat kepatuhan berobat di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2015.
Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain Cross
Sectional. Data penelitian didapat melalui kuesioner yang diisi oleh responden
penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian.
Ada 61 orang yang menjadi responden penelitian, dengan 55 responden
(90,2%) berada dalam kategori patuh berobat dan 5 responden (9,8%) berada
dalam kategori tidak patuh. Hasil uji analitik Fisher’s Ecaxt Test menunjukkan
terdapat hubungan antara pengetahuan penderita TB Paru (ρ=0,000), faktor
penyuluhan kesehatan (ρ=0,000), dan PMO (ρ=0,004) terhadap tingkat kepatuhan
berobat dengan interval kepercayaan 95%.
Kata Kunci: TB paru, pengetahuan, faktor penyuluhan kesehatan, PMO,
kepatuhan berobat
iii
ABSTRACT
Tuberculosis (TB) remains a serious global health problem. Regularity
and obedience the treatment needed to achieve a cure for each patient. But the
fact, TB is difficult to cure because the drugs given must be some kind of
medication at once and take a long time, at least 6 months, causing many patients
who dropped out treatment.
This study aims to determine the influence of knowldege of TB patient,
health elucidation factor, and drug use supervisor toward the level of treatment
compliance at H. Adam Malik Hospital in 2015.
This research is analytic with cross sectional design. The research data
obtained through questionnaires filled out by respondents who meet the inclusion
and exclusion criteria in the study.
There are 61 people who became the respondents this study, with 55
respondents (90.2%) were in the category obedient to the treatment and 5
respondents (9.8%) were not obedient. The results of the analytical test Fisher's
Exact Test showed an association between knowledge with pulmonary
tuberculosis (ρ = 0.000), health elucidation factor (ρ = 0.000), and the PMO (ρ =
0.004) on the level of treatment compliance with the 95% confidence interval.
Key words: pulmonary TB, health elucidation factor, drug use supervisor,
treatment compliance
ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan global yang serius. Untuk
mencapai kesembuhan diperlukan keteraturan dan kepatuhan berobat bagi setiap
penderita. Kenyataannya bahwa penyakit TB Paru sulit untuk disembuhkan
karena obat yang diberikan harus beberapa macam sekaligus serta pengobatannya
makan waktu lama, setidaknya 6 bulan sehingga menyebabkan penderita banyak
yang putus berobat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan penderita
TB Paru, faktor penyuluhan kesehatan dan pengawas menelan obat terhadap
tingkat kepatuhan berobat di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2015.
Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain Cross
Sectional. Data penelitian didapat melalui kuesioner yang diisi oleh responden
penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian.
Ada 61 orang yang menjadi responden penelitian, dengan 55 responden
(90,2%) berada dalam kategori patuh berobat dan 5 responden (9,8%) berada
dalam kategori tidak patuh. Hasil uji analitik Fisher’s Ecaxt Test menunjukkan
terdapat hubungan antara pengetahuan penderita TB Paru (ρ=0,000), faktor
penyuluhan kesehatan (ρ=0,000), dan PMO (ρ=0,004) terhadap tingkat kepatuhan
berobat dengan interval kepercayaan 95%.
Kata Kunci: TB paru, pengetahuan, faktor penyuluhan kesehatan, PMO,
kepatuhan berobat
iii
ABSTRACT
Tuberculosis (TB) remains a serious global health problem. Regularity
and obedience the treatment needed to achieve a cure for each patient. But the
fact, TB is difficult to cure because the drugs given must be some kind of
medication at once and take a long time, at least 6 months, causing many patients
who dropped out treatment.
This study aims to determine the influence of knowldege of TB patient,
health elucidation factor, and drug use supervisor toward the level of treatment
compliance at H. Adam Malik Hospital in 2015.
This research is analytic with cross sectional design. The research data
obtained through questionnaires filled out by respondents who meet the inclusion
and exclusion criteria in the study.
There are 61 people who became the respondents this study, with 55
respondents (90.2%) were in the category obedient to the treatment and 5
respondents (9.8%) were not obedient. The results of the analytical test Fisher's
Exact Test showed an association between knowledge with pulmonary
tuberculosis (ρ = 0.000), health elucidation factor (ρ = 0.000), and the PMO (ρ =
0.004) on the level of treatment compliance with the 95% confidence interval.
Key words: pulmonary TB, health elucidation factor, drug use supervisor,
treatment compliance